Anda di halaman 1dari 14

ENTREPRENEURSHIP DALAM

PELAYANAN KEBIDANAN PADA


MASA NIFAS
Organisasi
adalah kumpulan individu membentuk golongan untuk
mencapai sesuatu secara bersama-sama untuk mencapai
manajemen ( Input, proses, output ) untuk bisa bekerja atau
berjalan perlu aturan atau tata kerja, hubungan satu sama
Manajemen kebidanan lain ( Cara koordinasi satu bagian dengan bagian yang lain
).(W. W. Sp.OG )

proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi usaha-


usaha dari anggota organisasi dan dari sumber organisasi lainnya untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan dan suatu proses yang
melibatkan hubungan interpersonal dan teknologi, yang akan digunakan untuk
mencapai seluruh atau setidaknya sebagian tujuan organisasi dengan
menggunakan tenaga manusia yang ada serta sumber daya lain dan
tekhnologi yang tersedia.
Pelayanan ibu
nifas Pelayanan nifas yang berkualitas mengacu pada pelayanan
nifas sesuai standart dengan demikian permasalahan yang
terjadi pada ibu nifas bisa diminimalkan atau bahkan tidak
terjadi sama sekali. Terlaksananya pelayanan nifas tidak
terlepas dari unsur input atau masukan yang mempengaruhinya,
yang terdiri dari Sumber daya manusia, sarana prasarana, dana
kebijakan dan ketersediaan standart operating prosedur.

Asuhan kebidanan ibu nifas

• Mencegah Perdarahan Hebat


• Membersihkan Alat Kelamin, Perut, dan Kaki Ibu
• Memeriksa Alat Kelamin Ibu dan Masalah-masalah
lainnya
• Bantu ibu menyusui
Pelayanan kesehatan Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan
neonates sesuai standart yang di berikan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten kepada neonatus sedikitnya 3 kali,selama periode 0
sampai 28 hari setelah lahir,baik di fasilitas maupun melalui
kunjungan rumah. Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan
kesehatan sesuai standart yang di berikan oleh tenaga
kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali,selama periode 29 hari
tujuannya sampai dengan 11 bulan setelah bayi lahir.

resiko terbesar kematian neonatus terjadi pada 24 jam


pertama kehidupannya . sehingga jika bayi lahir di fasilitas
kesehatan sangat di anjurkan untuk tetap tinggal di fasilitas
kesehatan tersebut selama 24 jam setelah kelahirannya.
Kelas senam nifas

• Puerperium dini
Masa nifas (puerperium) Puerperium dini yaitu
Tahapan masa nifas kepulihan dimana ibu
telah diperbolehkan
berdiri dan berjalan -
jalan.
• Puerperium intermedial
masa dimulai beberapa jam
Puerperium intermedial yaitu kepulihan
sesudah lahirnya plasenta
menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya
sampai 6 minggu setelah
6–8 minggu.
melahirkan (Marmi, 2012).
• Remote puerperium yaitu waktu yang
Pengertian lainnya, masa nifas
diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna
adalah masa setelah plasenta
terutama bila selama hamil atau waktu
lahir dan berakhir ketika alat-
persalinan mempunyai komplikasi
alat kandungan kembali seperti
keadaan sebelum hamil. Masa
nifas berlangsung kira-kira 6
minggu (Saleha, 2009).
Senam nifas latihan gerak yang dilakukan secepat mungkin setelah
melahirkan, supaya otot-otot yang mengalami
peregangan selama kehamilan dan persalinan dapat
kembali kepada kondisi normal seperti semula
(Sukaryati dan Maryunani, 2011).

• Membantu mempercepat pemulihan


keadaan ibu
Tujuan senam nifas
• Mempercepat proses involusi uterus dan
pemulihan fungsi alat kandungan

• Membantu memulihkan kekuatan dan


kekencangan otot-otot panggul, perut dan
perineum terutama otot yang berkaitan
selama kehamilan dan persalinan
• Memperlancar pengeluaran lochea
Lanjut…….
• Membantu mengurangi rasa sakit pada otot-
otot setelah melahirkan

• Merelaksasi otot-otot yang menunjang


proses kehamilan dan persalinan
• Meminimalisir timbulnya kelainan dan
komplikasi nifas, misalnya emboli, trombosia,
dan lain-lain

• Membantu penyembuhan rahim, perut, dan


Manfaat senam nifas otot pinggul yang mengalami trauma serta
mempercepat kembalinya bagian-bagian
tersebut ke bentuk normal
• Membantu menormalkan sendi-sendi yang
menjadi longgar diakibatkan kehamilan dan
persalinan, serta mencegah pelemahan dan
peregangan lebih lanjut
Kontra indikasi senam nifas Ibu yang mengalami komplikasi selama persalinan tidak
diperbolehkan untuk melakukan senam nifas dan ibu yang keadaan
umumnya tidak baik misalnya hipertensi, pascakejang dan demam
(Wulandari dan Handayani, 2011). Demikian juga ibu yang menderita
anemia dan ibu yang mempunyai riwayat penyakit jantung dan paru-
paru seharusnya tidak melakukan senam nifas (Widianti dan
Proverawati, 2010).

Waktu dilakukan senam Senam ini dilakukan pada saat ibu benar-benar pulih dan tidak ada
nifas komplikasi obstetrik atau penyulit masa nifas (misalnya hipertensi,
pascakejang, demam). Senam nifas sebaiknya dilakukan dalam waktu
24 jam setelah melahirkan, kemudian dilakukan secara teratur setiap
hari. Dengan melakukan senam nifas sesegera mungkin, hasil yang
didapat diharapkan dapat optimal dengan melakukan secara bertahap
Kerugian jika tidak melakukan
senam nifas • Infeksi karena involusi uterus yang
tidak baik sehingga sisa darah tidak
dapat dikeluarkan
• Perdarahan yang abnormal,
kontraksi uterus baik sehingga resiko
perdarahan yang abnormal dapat
dihindarkan
• Trombosis vena (sumbatan vena oleh
bekuan darah) Timbul varises
Pelaksanaan senam nifas
Sebelum melakukan senam nifas, sebaiknya bidan
mengajarkan kepada ibu untuk melakukan pemanasan
terlebih dahulu. Pemanasan dapat dilakukan dengan
melakukan latihan pernapasan dengan cara menggerak-
gerakkan kaki dan tangan secara santai. Hal ini bertujuan
untuk menghindari kejang otot selama melakukan gerakan
senam nifas. Senam nifas sebaiknya dilakukan dalam waktu
24 jam setelah melahirkan, kemudian dilakukan secara
teratur setiap hari (Widianti dan Proverawati, 2010).
Menyusui adalah cara yang optimal dalam memberikan nutrisi
Kelas ibu menyusui dan mengasuh bayi, dan dengan penambahan makanan
pelengkap pada paruh kedua tahun pertama, kebutuhan nutrisi,
imunologi, dan psikososial dapat terpenuhi hingga tahun kedua
dan tahun – tahun berikutnya (varney, 2004).

Keuntungan • Air susu ibu adalah makanan


menyusui yang paling ideal bagi bayi
baru lahir .

• Air susu ibu normalnya bebas


dari ketidakmurnian.

• Air susu ibu mengandung kalori


yang lebih banyak dari susu
formula.

• Kurang terjadi infeksi pada


bayi yang menyusu pada ibu
karena ada imunisasi pasif.
Cara menyusui
Usahakan memberi minum dalam suasana yang santai
bagi ibu dan bayi. Buatlah kondisi ibu senyaman
mungkin. Selama beberapa minggu pertama, bayi perlu
diberi ASI setiap 2,5 – 3 jam sekali. Menjelang akhir
minggu keenam, sebagian besar kebutuhan bayi akan
ASI setiap 4 jam sekali. Jadwal ini baik sampai bayi
berumur antara 10 –
12 bulan. Pada usia ini sebagian besar bayi tidur
sepanjang malam sehingga tak perlu lagi member
makanan di malam hari (Kristiyanasari, 2008).
Pada hari pertama, biasanya ASI belum keluar,
Lama menyusui bayi cukup disusukan selama 4 – 5 menit, untuk
merangsang produksi ASI dan membiasakan
putting susu dihisap oleh bayi. Setelah hari ke 4
– 5,boleh disusukan selama 10 menit. Setelah
produksi ASI cukup, bayi dapat disusukan
selama 15 menit (jangan lebih dari 20 menit).
Menyusukan selama 15 menit ini jika produksi
ASI cukup dan ASI lancar keluarnya, sudah
cukup untuk bayi. Dikatakaan bahwa, jumlah
ASI yang terisap bayi pada 5 menit pertama
adalah ±112 ml, 5 menit kedua ±64 ml, dan 5
menit terakhir hanya ±16 ml (Soetjiningsih,
1997).
TERIMAKASIH……………

Anda mungkin juga menyukai