Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN

PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA


DI SMAN 1 KAUMAN TULUNGAGUNG
Asuhan Kebidanan Holistik pada Remaja
Nn. T Usia 18 Tahun

DAYU LENSA KUSUMA DEWIK


NIM. P27824420020

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
T.A 2020/2021
LAPORAN
PRAKTIKUM ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA
DI SMAN 1 KAUMAN TULUNGAGUNG
Asuhan Kebidanan Holistik pada Remaja
Nn. T Usia 18 Tahun

DAYU LENSA KUSUMA DEWIK


NIM. P27824420020

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
T.A 2020/2021

KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Alloh SWT, atas semua berkat dan rahmat-Nya,
sehingga dapat terselesaikannya “Asuhan Kebidanan Remaja Pada Nn. T di
SMAN 1 Kauman Tulungagung”, sebagai salah satu syarat menyelesaikan
pendidikan Sarjana Terapan pada Program Studi Sarjana Terapan Alih Jenjang
Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya. Dalam hal ini, penulis banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, karena itu pada kesempatan kali ini
penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Ir. H. Bambang Hadi Sugito, M.Kes, selaku Direktur Politeknik
Kesehatan Kemenkes Surabaya, yang telah memberikan kesempatan
menyusun Asuhan Kebidanan ini.
2. Ibu Astuti Setiyani, S.ST., M.Kes, selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Surabaya, yang telah memberikan kesempatan
menyusun Asuhan Kebidanan ini.
3. Ibu Dwi Purwanti, S.Kp., S.ST., M.Kes, selaku Ketua Program Studi Sarjana
Terapan Kebidanan Alih Jenjang yang telah memberikan kesempatan
menyusun Asuhan Kebidanan ini.
4. Kharisma K, SST., M.Keb, selaku Dosen Pembimbing Pendidikan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Surabaya yang telah memberikan kesempatan menyusun
Asuhan Kebidanan ini.
5. Bapak Drs. H. Gondo Siswojo, M.MPd, selaku Kepala Sekolah di SMAN 1
Kauman Tulungagung yang telah memberikan kesempatan menyusun Asuhan
Kebidanan ini.
6. Ibu Sulistyani, S.Pd , selaku Pembimbing Lahan di SMAN 1 Kauman
Tulungagung yang telah memberikan kesempatan menyusun Asuhan
Kebidanan ini.
Semoga Alloh SWT memberikan balasan pahala atas segala amal
baik yang telah diberikan dan semoga makalah ini berguna bagi semua pihak
yang memanfaatkan.
Surabaya, 04 Desember 2020
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA REMAJA

1.1.Kunjungan Pertama
1.1.1. Pengkajian
Tanggal Pengkajian : Senin, 30 November 2020
Pukul : 10.30 WIB
Oleh : Dayu Lensa Kusuma Dewik
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama : Nn. T
Umur : 18 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Pendidikan : SMA
Alamat :Ds. Karanganom 005/002 Kec. Kauman
Kab. Tulungagung
No. Telp : 0858-XXXX-XXXX
Nama Ortu : Tn. L / Ny. S
Usia : 50 tahun / 48 tahun
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : Petani/Petani
Alamat :Ds. Karanganom 005/002 Kec. Kauman
Kab. Tulungagung
2. Klien tidak memiliki keluhan dan merasa sehat
3. Riwayat menstruasi : menarche usia 12 tahun, haid teratur setiap bulan,
lama 5-7 hari, ganti pembalut 4-6x/hari, konsistensi encer dan banyak,
tidak nyeri haid, HPHT: 09-11-2020
4. Status dalam keluarga : (anak kandung/anak tiri/ adopsi)
5. Jumlah saudara dalam keluarga : memiliki 2 saudara (kakak laki-laki dan
adek perempuan)
6. Riwayat Pernikahan Orangtua : anak dari pernikahan ke pertama dengan
lama menikah ± 23 tahun
7. Aktifitas sehari-hari
8. Kegiatan sehari-hari: Klien beraktivitas seperti pelajar pada umumnya,
mengikuti pembelajaran dari rumah setiap hari dari jam 07.00-15.00,
melakukan pekerjaan rumah seperti merawat taman, berlatih menjahit
menyapu lingkungan rumah, mencuci, dan belajar mandiri ketika malam
hari.
9. Perokok: Klien tidak pernah merokok, dalam keluarga juga tidak ada yang
merokok.
10. Aktifitas olahraga: Klien aktif berman volly diwaktu senggang.
11. Seksual : Klien tidak pernah berhubungan seksual sama sekali
12. Obat-obatan terlarang: Klien tidak pernah menggunakan obat – obatan
terlarang.
13. Pola makan: makan 3x sehari, porsi makan dengan nasi, sayur-sayuran,
dengan lauk seperti tempe, tahu, ikan, daging dll. Klien menggemari
banyak buah, minum air 1-2 liter/hari, tidak ada tarak makanan maupun
alergi.
B. Data Objektif
1. Keadaan umum
a. KU : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Tanda-tanda vital
Tekanan darah: 100/70 mmHg
Suhu : 36,8° C
Nadi : 82x/menit
Respirasi : 20x/menit
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala dan wajah: rambut hitam, bersih, tidak mudah rontok, tidak ada
benjolan abnormal, wajah tidak pucat, sclera putih, konjungtiva tidak
anemis.
b. Leher: tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar
tyroid maupun limfe.
c. Dada: bunyi jantung normal, tidak ada wheezing/ronchi, payudara tidak
terkaji.
d. Abdomen: tidak tegang, tidak ada bejolan abnormal, tidak ada bunyi
bising usus, tidak ada bekas operasi.
e. Punggung: tidak ada benjolan abnormal
f. Genetalia: genetalia tidak dikaji.
g. Anus : anus tidak dikaji.
h. Ekstremitas
Atas : simetris, tidak ada keterbatasan gerak, tidak odema maupun
varises
Bawah : simetris, tidak ada keterbatasan gerak, tidak odema maupun
varises
i. Berat badan : 46,7 kg
j. Tinggi badan : 150 cm
k. Lingkar panggul : 77 cm
l. Lingkar pinggul : 92 cm

m. Rasio Lpa/Lpi : = = 0,83 (interpretasi normal)

n. LILA : 25,5 cm (interpretasi normal)


o. IMT : 21,11 (interpretasi normal)
p. Hasil pemeriksaan kecerdasan majemuk:
Total skor tertinggi : kecerdasan interpersonal dengan total skor 34
Total skor tertinggi ke – 2 : kecerdasan natural dengan total skor 34
Total skor tertinggi ke – 3 : kecerdasan intrapersonal dengan total
skor 23
Program terapi yang diperoleh : -
Data penunjang : Golongan darah A
C. Analisa Data
Nn. T usia 18 tahun.
D. Penatalaksanaan
Pertemuan 1 (Senin, 30 November 2020 jam 10.30)
a. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada pasien bahwa kondisi pasien normal.
Klien mengerti hasil pemeriksaan yang dijelaskan oleh petugas.
b. Mengukur kecerdasan majemuk. Karena kecerdasan majemuk yang dominan
yaitu kecerdasan interpersonal, natural dan intrapersonal. maka bidan
memberikan KIE dengan menjalin hubungan komunikasi yang terbuka,
menggunakan metode berdiskusi saling mengutarakan pikiran,
mendemonstrasikan dengan alat peraga, remaja diminta mengulangi
penjelasan yang diberikan bidan. serta mengajak remaja berdiskusi diruang
terbuka atau dialam sekitar, misal di taman.
Kuisioner yang diisi oleh pasien terlampir pada lampiran 1.
c. Memberi KIE dan mendiskusikan mengenai Pendidikan Keterampilan Hidup
Sehat (PKHS) pada remaja, meliputi :
d. Memberikan informasi dan pengetahun tentang kecerdasan majemuk yang
telah dilakukan remaja
e. Melakukan sosialisasi dan penanaman 10 kompetensi PKHS yaitu kesadaran
diri, empati, pengambilan keputusan, pemecahan masalah, berpikir kritis,
berpikir kreatif, komunikasi efektif, hubungan interpersonal, pengendalian
emosi, mengatasi stress.Klien mengerti dan dapat mengulangi penjelasan
PKHS yang diberikan oleh petugas.
f. Mendiskusikan dengan pasien untuk jadwal pertemuan ke-2 dalam pada
minggu ini, pada tanggal 3 Desember 2020. Klien bersedia menyetujui
rencana pertemuan selanjutnya.

Dayu Lensa K.D

1.2. Kunjungan Kedua


Tanggal pengkajian : Kamis, 03 Desember 2020
Pukul : 10.00 WIB
Tempat : di SMAN 1 Kauman Tulungagung
A. Data Subjektif
- Klien tidak memiliki keluhan.
- Klien sudah mulai menerapkan perilaku hidup sehat.
B. Data Objektif
- Keadaan umum baik, kesadaran komposmentis
- Tanda-tanda vital :
TD : 110/70 mmHg, RR: 20x/menit, Nadi: 84x/menit, suhu : 36,6° C
- Muka tidak pucat, tidak sembab.
- Konjungtiva merah muda, sclera putih.
C. Analisa Data
Nn. T, usia 18 tahun.
D. Penatalaksanaan
Pertemuan 2 (Kamis, 03 Desember 2020 jam 10.00 WIB)
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada remaja bahwa hasil pemeriksaan
normal dan dalam kondisi sehat. Klien paham dan bersyukur atas
penjelasan petugas.
2. Memberi pujian dan memberi motivasi kepada remaja karena
bersedia menjalankan pola hidup sehat setiap hari.Klien senang dan
ingin mencoba lagi berbagai kegiatan yang dapat mengurangi
keluhannya, menghilangkan stress.
3. Memberikan KIE mengenai Kesehatan Reproduksi Remaja, meliputi :
a. Pengertian kesehatan reproduksi remaja
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang
menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh
remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas
penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental
serta sosial kultural.
b. Permasalahan kesehatan reproduksi yang sering terjadi pada remaja,
seperti pergaulan bebas yang menyebabkan meningkatnya kejadian
Married by accident (MBA), aborsi pada remaja, terjangkit penyakit
infeksi menular seks (IMS), HIV/AIDS.
c. Perawatan dan kesehatan pada organ reproduksi, seperti menggunakan
handuk yang lembut, kering, bersih, tidak berbau maupun lembap
ketika mengelap area alat reproduksi, memakai celana dalam dengan
bahan yang dapat dengan mudah menyerap keringat, mengganti
pakaian dalam minimal 2 kali sehari, sebaiknya bersihkan kemaluan
dari arah depan ke belakang ketika selesai buang air. Hal ini berguna
untuk menghindari kuman dan bakteri masuk ke dalam organ
reproduksi, serta menghindari seks bebas..Klien mengerti penjelasan
petugas dan mau melaksanakan saran yang diberikan petugas.
4. Memberi KIE mengenai kebutuhan gizi pada masa remaja, meliputi:
a. Protein, berperan dalam proses pertumbuhan tulang dan otot hingga
maturasi seksual pada remaja. Sehingga, jika kebutuhannya tidak
terpenuhi, akan terjadi gangguan pada kedua proses penting tersebut.
Kebutuhan protein untuk anak remaja bisa berbeda, tergantung dari
usia dan jenis kelaminnya. Untuk remaja perempuan, usia 16-18
tahun membutuhkan setidaknya 59 gr protein.
b. Energi, dipengaruhi oleh aktivitas, MB, dan peningkatan kebutuhan
untuk menunjang tumbuh-kembang. Metabolisme basal (MB) sangat
berhubungan erat dengan jumlah massa tubuh tanpa lemak (lean body
mass). MB pada lelaki lebih tinggi daripada perempuan yang
komposisi tubuhnya mengandung lemak lebih banyak. Percepatan
tumbuh pada remaja sangat rentan terhadap kekurangan energi dan
nutrien. Kekurangan energi dan nutrien kronik pada masa ini dapat
berakibat terjadinya keterlambatan pubertas & hambatan
pertumbuhan.
c. Karbohidrat, sebagai sumber energi utama adalah 50% atau lebih dari
energi total. Dari 50% itu, dianjurkan tidak lebih dari 10-25% yang
berasal dari karbohidrat sederhana seperti sukrosa atau fruktosa.
d. Lemak dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan normal.
Pedoman makanan di berbagai negara termasuk Indonesia (gizi
seimbang), menganjurkan konsumsi lemak tidak lebih dari 30% dari
energi total dan tidak lebih dari 10% berasal dari lemak jenuh.
e. Mineral, Kebutuhan kalsium pada masa remaja merupakan yang
tertinggi dalam kurun waktu kehidupan karena remaja mengalami
pertumbuhan skeletal yang dramatis. Sekitar 45% dari puncak
pembentukan massa tulang berlangsung pada masa remaja, sehingga
kecukupan asupan kalsium menjadi sangat penting untuk kepadatan
masa tulang serta mencegah risiko fraktur dan osteoporosis. Angka
kecukupan asupan kalsium yang dianjurkan untuk kelompok remaja
adalah 1.300 mg per hari.
f. Zat Besi (Fe), kebutuhan zat besi pada remaja perempuan meningkat
sejalan dengan cepatnya pertumbuhan dan bertambahnya massa otot
dan volume darah. Pada remaja perempuan kebutuhan lebih banyak
dengan adanya menstruasi.
g. Seng (Zn), berperan sebagai metalo-enzyme pada proses metabolisme
serta penting pada pembentukan protein dan ekspresi gen. Konsumsi
seng yang adekuat penting untuk proses percepatan tumbuh dan
maturasi seksual. Seperti halnya dengan kekurangan energi dan
protein, kekurangan seng dapat mengakibatkan hambatan pada
pertumbuhan dan kematangan seksual.
h. Vitamin
 Vitamin A. : syaraf pengelihatan, pertumbuhan fungsi reproduksi dan
fungsi imunologik.
 Vitamin E : antioksidan yang penting pada remaja karena pesatnya
pertumbuhan.
 Vitamin C: Keterlibatannya dalam pembentukan kolagen dan jaringan
ikat menyebabkan vitamin ini menjadi penting pada masa percepatan
pertumbuhan dan perkembangan.
 Folat berperan pada sintesis DNA, RNA dan protein sehingga
kebutuhan folat meningkat pada masa remaja. Kekurangan folat
menyebabkan terjadinya anemia megaloblastik dan kecukupan folat
pada masa sebelum dan selama kehamilan dapat mengurangi kejadian
spina bifida pada bayi.
Evaluasi: pasien mengerti penjelasan kebutuhan gizi pada remaja
yang diberikan oleh petugas.
5. Mendiskusikan dengan pasien untuk jadwal pertemuan ke-3 pada
minggu depan, atau sekitar pada tanggal 06 Desember 2020. Klien
bersedia menyetujui rencana pertemuan selanjutnya.
Dayu Lensa K.D

b. Kunjungan Ketiga
Tanggal pengkajian : Minggu, 06 Desember 2020
Pukul : 18.30 WIB
Tempat : Melalui daring
A. Data Subjektif
- Klien tidak memiliki keluhan.
- Klien sudah mulai menerapkan cara perawatan kesehatan organ
reproduksi.
B. Data Objektif
Keadaan umum baik, kesadaran komposmentis
Tanda-tanda vital : Tidak dilakukan pengkajian karena dilakukan secara
daring
C. Analisa Data
Nn. T, usia 18 tahun.
D. Penatalaksanaan
Pertemuan 3 (Minggu, 06 Desember 2020 jam 18.30 WIB)
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada remaja bahwa hasil
pemeriksaan normal dan dalam kondisi sehat.Klien paham dan
bersyukur atas penjelasan petugas.
2. Memberi pujian dan memberi motivasi kepada remaja untuk terus
menjalankan pola hidup sehat dan perawatan kesehatan organ
reproduksi setiap hari.Klien senang dan berniat untuk selalu
menerapkannya.
3. Mendiskusikan kepada remaja mengenai bahaya NAPZA dan cara
mencegah penggunaan NAPZA pada remaja.Klien mengerti dan
dapat menjelaskan kembali mengenai bahaya NAPZA serta cara
menjauhi NAPZA.
4. Memberikan pelayanan terkat kesehatan jiwa dan NAPZA
menggunakan kuesioner Pediatric Symtom Checklist
Hasil:8 (Normal)
5. Mendiskusikan dengan pasien tentang penyakit tidak menular dan
pencegahan kekerasan pada remaja.Klien mengerti dan dapat
menjelaskan kembali mengenai penyakit tidak menular dan
pencegahan kekerasan pada remaja.
6. Mendiskusikan dengan pasien untuk jadwal pertemuan ke-4 pada
minggu ini, atau sekitar pada tanggal 09 Desember 2020. Klien
bersedia menyetujui rencana pertemuan selanjutnya.

Dayu Lensa K.D


c. Kunjungan Keempat
Tanggal pengkajian : Rabu, 09 Desember 2020 Pukul : 10.30 WIB
Tempat : Melalui daring
A. Data Subjektif
- Klien tidak memiliki keluhan.
- Klien dapat menejlaskan kembali mengenai bahaya NAPZA dan
kesehatan jiwa.
B. Data Objektif
Keadaan umum baik, kesadaran komposmentis
Tanda-tanda vital : Tidak dilakukan pengkajian karena dilakukan secara
daring.
C. Analisa Data
Nn. T, 18 tahun.
D. Penatalaksanaan
Pertemuan 4 (Rabu, 09 Desember 2020 jam 10.30 WIB)
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada remaja bahwa hasil
pemeriksaan normal dan dalam kondisi sehat.Klien paham dan
bersyukur atas penjelasan petugas.
2. Memberi pujian dan memberi motivasi kepada remaja untuk terus
menjalankan pola hidup sehat dan perawatan kesehatan organ
reproduksi setiap hari.Klien senang dan berniat untuk selalu
menerapkannya.
3. Memberikan KIE mengenai isu kesehatan remaja antara lain:
a. Kekurangan zat besi (anemia).
b. Kurang tinggi badan (stunting).
c. Kurang energi kronis (kurus).
d. Kegemukan atau obesitas. Klien mengerti penjelasan yang
sudah diberikan petugas dan dapat menjelaskan kembali terkat
isu kesehatan remaja
4. Mendiskusikan dengan pasien tentang penyakit tidak menular dan
pencegahan kekerasan pada remaja. Klien mengerti dan dapat
menjelaskan kembali mengenai penyakit tidak menular dan
pencegahan kekerasan pada remaja.
5. Memberi KIE dan mendemonstrasikan SADARI. Klien mengerti
dan dapat mengulangi gerakan yang ditunjukkan.
6. Melakukan evaluasi pelayanan yang telah diberikan Sejauh ini,
didapatkan bahwa Klien kooperati, mampu memahami penjelasan
yang diberikan, mampu melaksanakaan anjuran petugas.

Dayu Lensa K.D


Lampiran 1
Dokumentasi Kuesioner Kartu Kecerdasan Majemuk
Lampiran 2
Dokuemntasi Kuesioner Pediatric Symptom Cheklist (PSC)
Lampiran 3
Dokumentasi Pertemuan Pertama
Lampiran 4
Dokumentasi Pertemuan Ke-2

Dokumentasi Pertemuan Ke-3

Dokumentasi Pertemuan Ke-4


Lampiran 5
Dokumentasi Media Penyuluhan

Anda mungkin juga menyukai