Anda di halaman 1dari 2

Bank ASI

World Health Organization (WHO) dan UNICEF merekemondasikan ibu-ibu untuk memberikan ASI
dalam waktu satu jam setelah melahirkan dan terus memberikan ASI nya hingga anak-anak
mencapai usia 2 tahun, dengan makanan pelengkap saat mereka tumbuh lebih besar. Tapi tak
satupun negara di dunia yang memenuhi standar atau memberi cukup dukungan untuk ibu-ibu yang
memberikan ASI, menurut laporan badan-badan PBB yang dirilis hari Selasa.

"ASI berfungsi seperti vaksin pertama untuk bayi, yang melindungi bayi dari penyakit yang
berpotensi membahayakan dan memberikan semua gizi yang diperlukan bayi untuk dapat bertahan
hidup dan tumbuh sehat," ujar Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam sebuah siaran
pers.

Dalam Voa Indonesia

https://www.voaindonesia.com/a/badan-pbb-desak-dukungan-dan-dana-lebih-besar-untuk-
laktasi/3970560.html Di publish tanggal 3 agustus 2017

Indonesia telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP RI) No. 33 Tahun 2012
tentang pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi.
WHO (World Health Organization) juga telah menetapkan protokol pemberian asupan bagi bayi
sesuai dengan urutannya sebagai berikut: (1) ASI langsung dari ibunya, (2) ASI perah dari
ibunya, (3) ASI donor dari ibu lain, dan (4) formula bayi. https://aimi-asi.org/layanan/lihat/donor-
asi-membantu-vs-bumerang-bagi-ibu-menyusui

Dan dalam infodatin tahun 2018 Mengenai Menyusui sebagai dasar kehidupan Pada Pekan ASI
Sedunia dalam keadaan kritis . Jika bayi usia 0-6 bulan terpisah dari ibunya atau ibu tidak dapat
memberi ASI, diupayakan bayi mendapat bantuan ibu susu/donor ASI dengan syarat ada permintaan
ibu kandung atau keluarga bayi, identitas agama dan alamat pendonor jelas diketahui oleh keluarga
bayi, persetujuan dari pendonor setelah mengetahui identitas bayi yang diberi ASI, pendonor dalam
kondisi kesehatan baik dan tidak ada indikasi medis. (di sumbernya itu ada tulisan tidak boleh di jual
belikan) jadi gmana ?)
Donating breastmilk can help save a preterm baby’s life by dramatically reducing the rate of a life
threatening medical complication. Studies have shown that rates of necrotizing enterocolitis (a
severe bowel condition that preterm babies are prone to), were reduced by 5.4% when they were
given donor milk. (https://www.milkbankontario.ca/donate-milk/)

Bank ASI adalah….

1. Bank ASI telah berkembang pesat di Amerika, Eropa sampai ke Asia di antaranya Singapura.
Di Amerika lembaga ini bernama Human Milk Banking Association of North America, Inggris
Mothers’ Milk Bank of New England, Australia Mothers’ Milk Bank Austin, dan India Indiana
Milk Bank Mothers’.4
2. Pada pertengahan tahun 1990-an, RS St. Carolus Jakarta sempat mendirikan
pelayanan yang fungsinya seperti Bank ASI, namun tidak ada
proses screening lengkap karena biaya untuk itu terlalu besar.
https://www.ayahbunda.co.id/bayi-gizi-kesehatan/di-manakah-ada-bank-asi-
3. Namun demikian donor ASI di Indonesia dilakukan oleh lembaga-lembaga independen dan
beberapa klinik rumah sakit tertentu yang peduli akan pemberian ASI esklusif di antaranya
adalah Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) dan Klinik Laktasi, kedua lembaga ini hanya
berfungsi sebagai jembatan bagi pendonor ASI dan penerima ASI.
4. Air susu ibu donor dalam bank ASI telah melalui sistem penapisan dan pemanasan untuk
meminimalkan transmisi penyakit melalui ASI, sementara ASI donor yang diperoleh dari
dunia maya memiliki tingkat kontaminasi bakteri yang lebih tinggi. Adapun data keluaran
mengenai bayi prematur yang mendapat ASI donor masih terbatas dan masih memerlukan
penelitian lebih lanjut. (ASI Donor untuk Bayi Prematur Yoana Arin, Dian Daniella Fakultas
Kedokteran Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta, Indonesia)
5. Penapisan I „ Memiliki bayi berusia kurang dari enam bulan „ Sehat dan tidak mempunyai
kontraindikasi menyusui „ Produksi ASI sudah memenuhi kebutuhan bayinya dan
memutuskan untuk mendonasikan ASI atas dasar produksi yang berlebih „ Tidak menerima
transfusi darah atau transplantasi organ/jaringan dalam 12 bulan terakhir „ Tidak
mengonsumsi obat, termasuk insulin, hormon tiroid, dan produk yang bisa mempengaruhi
bayi. Obat/suplemen herbal harus dinilai kompatibilitasnya terhadap ASI „ Tidak ada riwayat
menderita penyakit menular, seperti hepatitis, human immunodeficiency virus (HI7), atau
human T-lymphotropic virus-2 (HTL72) „ Tidak memiliki pasangan seksual yang berisiko
terinfeksi penyakit, seperti HI7, HTL72, hepatitis B/C (termasuk penderita hemofilia yang
rutin menerima komponen darah), menggunakan obat ilegal, perokok, atau minum
beralkohol

Penapisan II „ Harus menjalani skrining meliputi tes HI7, HTL7, sifilis, hepatitis B, hepatitis C,
dan cytomegalovirus (CM7) (bila akan diberikan pada bayi prematur) „ Apabila ada
keraguan, tes dapat dilakukan setiap tiga bulan „ Setelah melalui tahapan penapisan, ASI
harus diyakini bebas dari virus atau bakteri dengan cara pasteurisasi atau pemanasan
Setelah ASI dikumpulkan, selanjutnya perlu dilakukan pemanasan. Tujuan pemanasan ASI
adalah untuk meminimalisasi risiko transmisi penyakit melalui ASI, inaktivasi sebagian besar
kotaminan virus dan bakteri.5 Beberapa teknik pemanasan ASI antara lain9 „ High
temperature short time (HTST) memanaskan ASI pada suhu 72o C selama 15 detik „ Holder
pasteurization memanaskan ASI pada suhu 62,5o C selama 30 menit „ Flash heating
memanaskan ASI hingga mendidih kemudian didinginkan. (ASI Donor untuk Bayi Prematur
Yoana Arin, Dian Daniella Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta,
Indonesia)

Anda mungkin juga menyukai