Anda di halaman 1dari 36

Pencegahan Stunting Pada Anak

28 Maret 2019 | Dilihat 12771 Kali

Pencegahan Stunting Pada Anak

Belakangan stunting sedang hangat diperbincangkan banyak orang, khususnya para ibu.
Berdasarkan WHO, stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan
kekurangan asupan gizi, terserang infeksi, maupun stimulasi yang tak memadai.

Jumlah penderita stunting di Indonesia menurut hasil Riskesdas 2018 terus menurun.
Tetapi langkah pencegahan stunting sangat perlu dilakukan, apa sajakah caranya? Simak
selengkapnya berikut ini.

1. Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil


Tindakan yang relatif ampuh dilakukan untuk mencegah stunting pada anak
adalah selalu memenuhi gizi sejak masa kehamilan. Lembaga kesehatan
Millenium Challenge Account Indonesia menyarankan agar ibu yang sedang
mengandung selalu mengonsumsi makanan sehat nan bergizi maupun suplemen
atas anjuran dokter. Selain itu, perempuan yang sedang menjalani proses
kehamilan juga sebaiknya rutin memeriksakan kesehatannya ke dokter atau
bidan.
2. Beri ASI Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan
Veronika Scherbaum, ahli nutrisi dari Universitas Hohenheim, Jerman,
menyatakan ASI ternyata berpotensi mengurangi peluang stunting pada anak
berkat kandungan gizi mikro dan makro. Oleh karena itu, ibu disarankan untuk
tetap memberikan ASI Eksklusif selama enam bulan kepada sang buah hati.
Protein whey dan kolostrum yang terdapat pada susu ibu pun dinilai mampu
meningkatkan sistem kekebalan tubuh bayi yang terbilang rentan.
3. Dampingi ASI Eksklusif dengan MPASI sehat
Ketika bayi menginjak usia 6 bulan ke atas, maka ibu sudah bisa memberikan
makanan pendamping atau MPASI. Dalam hal ini pastikan makanan-makanan
yang dipilih bisa memenuhi gizi mikro dan makro yang sebelumnya selalu berasal
dari ASI untuk mencegah stunting. WHO pun merekomendasikan fortifikasi atau
penambahan nutrisi ke dalam makanan. Di sisi lain, sebaiknya ibu berhati-hati
saat akan menentukan produk tambahan tersebut. Konsultasikan dulu dengan
dokter.
4. Terus memantau tumbuh kembang anak
Orang tua perlu terus memantau tumbuh kembang anak mereka, terutama dari
tinggi dan berat badan anak. Bawa si Kecil secara berkala ke Posyandu maupun
klinik khusus anak. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi ibu untuk mengetahui
gejala awal gangguan dan penanganannya.
5. Selalu jaga kebersihan lingkungan
Seperti yang diketahui, anak-anak sangat rentan akan serangan penyakit,
terutama kalau lingkungan sekitar mereka kotor. Faktor ini pula yang secara tak
langsung meningkatkan peluang stunting. Studi yang dilakukan di Harvard Chan
School menyebutkan diare adalah faktor ketiga yang menyebabkan gangguan
kesehatan tersebut. Sementara salah satu pemicu diare datang dari paparan
kotoran yang masuk ke dalam tubuh manusia.
Semoga informasi ini membantu para ibu mencegah stunting dan meningkatkan
kualitas kesehatan anak.
DESA SIAGA
28 Juni 2018 | Dilihat 28283 Kali

Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan serta kemauan untuk untuk mencegah dan mengatasi
masalah kesehatan, bencana, dan kegawadaruratan, kesehatan secara mandiri.

Desa yang dimaksud di sini adalah kelurahan atau istilah lain bagi kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas – batas wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus kepentingan yang diakui dan dihormati dalam Pemerintah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Tujuan Desa Siaga

Tujuan Umum dan Tujuan Khusus

Tujuan umum desa siaga adalah terwujudnya masyarakat desa yang sehat, peduli, dan
tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya.

Tujuan khususnya adalah sebagai berikut :

 Peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya


kesehatan.
 Peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap risiko dan
bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan (bencana, wabah,
kegawadaruratan dan sebagainya)
 Peningkatan kesehatan lingkungan di desa. Meningkatnya kemampuan dan
kemauan masyarakat desa untuk menolong diri sendiri di bidang kesehatan.

Ciri-Ciri Desa Siaga

1. Minimal Memiliki pos kesehatan desa yang berfungsi memberi pelayanan dasar (
dengan sumberdaya minimal 1 tenaga kesehatan dan sarana fisik bangunan,
perlengkapan & peralatan alat komunikasi ke masyarakat & ke puskesmas )
2. Memiliki sistem gawat darurat berbasis masyarakat
3. Memiliki sistem pembiayaan kesehatan secara mandiri
4. Masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat
Sasaran Pengembangan

Sasaran pengembangan desa siaga adalah mempermudah strategi intervensi, sasaran ini
dibedakan menjadi tiga yaitu sebagai berikut :

1. Semua individu dan keluarga di desa yang diharapkan mampu melaksanakan hidup
sehat, peduli, dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayah desanya
2. Pihak- pihak yang mempunyai pengaruh terhadap perubahan perilaku individu dan
keluarga atau dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi perubahan perilaku
tersebut, seperti tokoh masyarakat termasuk tokoh agama, tokoh perempuan dan
pemuda, kader serta petugas kesehatan
3. Pihak-pihak yang diharapkan memberi dukungan memberi dukungan kebijakan,
peraturan perundang –undangan, dana, tenaga, sasaran, dll, seperti kepala desa,
camat, pejabat terkait, LSM, swasta, donatur, dan pemilik kepentingan lainnya.

Kriteria Pengembangan

Dalam pengembangan desa siaga akan meningkat dengan membagi menjadi empat
kriteria.

1. Tahap bina. Tahap ini forum masyarakat desa mungkin belum aktif, tetapi telah ada
forum atau lembaga masyaratak desa yang telah berfungsi dalam bentuk apa saja
misalnya kelompok rembuk desa, kelompok pengajian, atau kelompok persekutuan
do’a.
2. Tahap tambah. Pada tahap ini, forum masyarakat desa talah aktif dan anggota
forum mengembangkan UKBM sesuai kebutuhan masyarakat , selain posyandu.
Demikian juga dengan polindes dan posyandu sedikitnya sudah oada tahap madya.
3. Tahap kembang. Pada tahap ini, forum kesehatan masyarakat telah berperan secara
aktif,dan mampu mengembangkan UKBMsesuai kebutuhan dengan biaya berbasis
masyarakat.Jika selama ini pembiyaan kesehatan oleh masyarakat sempat terhenti
karena kurangnya pemahaman terhadap sistem jaminan,masyarakat didorong lagi
untuk mengembangkan sistem serupa dimulai dari sistem yang sederhana dan di
butuhkan oleh masyarakat misalnya tabulin.
4. Tahap Paripurna,tahap ini,semua indikator dalam kriteria dengan siaga sudah
terpenuhi. Masyarakat sudah hidup dalam lingkungan seha tserta berperilaku hidup
bersih dan sehat.

Keberhasilan Program

Indikator keberhasilan pengembangan desa siaga dapat diukur dari 4 kelompok


indikator, yaitu : indikator input, proses, output dan outcome (Depkes, 2009).
1. Indikator Input

 Jumlah kader desa siaga.


 Jumlah tenaga kesehatan di poskesdes.
 Tersedianya sarana (obat dan alat) sederhana.
 Tersedianya tempat pelayanan seperti posyandu.
 Tersedianya dana operasional desa siaga.
 Tersedianya data/catatan jumlah KK dan keluarganya.
 Tersedianya pemetaan keluarga lengkap dengan masalah kesehatan yang dijumpai
dalam warna yang sesuai.
 Tersedianya data/catatan (jumlah bayi diimunisasi, jumlah penderita gizi kurang,
jumlah penderita TB, malaria dan lain-lain).

2. Indikator proses

 Frekuensi pertemuan forum masyarakat desa (bulanan, 2 bulanan dan sebagainya).


 Berfungsi/tidaknya kader desa siaga.
 Berfungsi/tidaknya poskesdes.
 Berfungsi/tidaknya UKBM/posyandu yang ada.
 Berfungsi/tidaknya sistem penanggulangan penyakit/masalah kesehatan berbasis
masyarakat.
 Ada/tidaknya kegiatan kunjungan rumah untuk kadarzi dan PHBS.
 Ada/tidaknya kegiatan rujukan penderita ke poskesdes dari masyarakat.

3. Indikator Output

 Jumlah persalinan dalam keluarga yang dilayani.


 Jumlah kunjungan neonates (KN2).
 Jumlah BBLR yang dirujuk.
 Jumlah bayi dan anak balita BB tidak naik ditangani.
 Jumlah balita gakin umur 6-24 bulan yang mendapat M P-AS I.
 Jumlah balita yang mendapat imunisasi.
 Jumlah pelayanan gawat darurat dan KLB dalam tempo 24 jam.
 Jumlah keluarga yang punya jamban.
 Jumlah keluarga yang dibina sadar gizi.
 Jumlah keluarga menggunakan garam beryodium.
 Adanya data kesehatan lingkungan.
 Jumlah kasus kesakitan dan kematian akibat penyakit menular tertentu yang
menjadi masalah setempat.
 Adanya peningkatan kualitas UKBM yang dibina.
4. Indikator outcome

 Meningkatnya jumlah penduduk yang sembuh/membaik dari sakitnya.


 Bertambahnya jumlah penduduk yang melaksanakan PHBS.
 Berkurangnya jumlah ibu melahirkan yang meninggal dunia.
 Berkurangnya jumlah balita dengan gizi buruk.
Apa itu TOSS TBC dan Kenali Gejala TBC
18 Juli 2019 | Dilihat 4851 Kali

Apa itu TOSS TBC dan Gejalanya

TBC atau Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan karena adanya kuman
Mycobacterium Tuberculosis yang masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan. TBC
adalah penyakit infeksi yang menular dan juga dapat menyerang organ tubuh, terutama
paru-paru.

Penyakit Tuberkulosis (TBC) adalah masalah kesehatan terbesar di dunia setelah HIV.
TBC harus ditangani dengan serius. Berdasarkan data dari World Health Organization
(WHO) di Indonesia kasus TBC mencapai angka 1.000.000 kasus. Dan jumlah kematian
akibat penyakit Tuberkulosis diperkirakan mencapai 110.000 kasus per tahun.

TOSS TBC itu sendiri merupakan singkatan dari Temukan dan Obati Sampai Sembuh
TBC.
Salah satu pendekatan untuk menemukan, mediagnosis, mengobati, dan
menyembuhkan pasien TBC, untuk menghentikan penularan TBC di masyarakat.

Langkah-langkah TOSS TBC juga perlu diketahui, yaitu:

1. Temukan gejala di masyarakat


2. Obati TBC dengan tepat dan cepat
3. Pantau pengobatan TBC sampai sembuh

Gejala Tuberkulosis (TBC) yang dapat Anda ketahui:

1. Batuk lebih dari 2 minggu.


2. Mengalami sesak pada pernafasan
3. Berkeringat di malam hari tanpa aktivitas

Jika anda menemukan gejala-gejala diatas, maka segeralah berobat ke Puskesmas atau
klinik terdekat untuk segera diperiksa lebih lanjut.

Kementerian Kesehatan memberi perhatian khusus untuk hal ini, karena jika pengobatan
TBC tidak dilakukan dengan tepat dan cepat, maka kuman-kuman TBC akan menjadi
kebal terhadap pengobatan biasanya disebut Tuberculosis Multi-drug Resistant (TB
MDR) atau Tuberculosis Extensively-drug Resistand (TB XDR).

Kementerian Kesehatan juga menyatakan bahwa seluruh Puskesmas di Indonesia sudah


dapat memberikan Pelayanan Pengobatan TBC. Selain Puskesmas, Klinik, RS, serta
dokter swasta telah mampu memberikan pelayanan pengobatan TBC.

Sudah 7 dasawarsa terakhir, kurang lebih 300.000 pasien Tuberkulosis diobati dan
dilayani per tahunnya.

Success Rate pengobatan Tuberkulosis di Indonesia mencapai 90% pasien TB, yang
berarti 90% pasien penderita Tuberkulosis yang diobati dapat disembuhkan.
PHBS
01 Januari 2016 | Dilihat 182703 Kali
145

Gambar Seputar PHBS Kesehatan

Gerakan PHBS Sebagai Langkah Awal Menuju Peningkatan Kualitas Kesehatan


Masyarakat

PHBS merupakan kependekan dari Pola Hidup Bersih dan Sehat. Sedangkan pengertian
PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi
sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang
kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat.

Perilaku hidup bersih sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk menularkan
pengalaman mengenai pola hidup sehat melalui individu, kelompok ataupun
masyarakat luas dengan jalur – jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi. Ada
berbagai informasi yang dapat dibagikan seperti materi edukasi guna menambah
pengetahuan serta meningkatkan sikap dan perilaku terkait cara hidup yang bersih
dan sehat.
PHBS adalah sebuah rekayasa sosial yang bertujuan menjadikan sebanyak mungkin
anggota masyarakat sebagai agen perubahan agar mampu meningkatkan kualitas
perilaku sehari – hari dengan tujuan hidup bersih dan sehat.

Terdapat langkah – langkah berupa edukasi melalui pendekatan pemuka atau pimpinan
masyarakat, pembinaan suasana dan juga pemberdayaan masyarakat dengan tujuan
kemampuan mengenal dan tahu masalah kesehatan yang ada di sekitar; terutama pada
tingkatan rumah tangga sebagai awal untuk memperbaiki pola dan gaya hidup agar
lebih sehat.

Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan melalui
proses penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu – individu dalam
menjalani perilaku kehidupan sehari – hari yang bersih dan sehat. Manfaat PHBS yang
paling utama adalah terciptanya masyarakat yang sadar kesehatan dan memiliki bekal
pengetahuan dan kesadaran untuk menjalani perilaku hidup yang menjaga kebersihan
dan memenuhi standar kesehatan.

Beberapa Tatanan PHBS


Tatanan PHBS melibatkan beberapa elemen yang merupakan bagian dari tempat
beraktivitas dalam kehidupan sehari – hari. Berikut ini 5 tatanan PBHS yang dapat
menjadi simpul – simpul untuk memulai proses penyadartahuan tentang perilaku hidup
bersih sehat :

 PHBS di Rumah tangga


 PHBS di Sekolah
 PHBS di Tempat kerja
 PHBS di Sarana kesehatan
 PHBS di Tempat umum

Manfaat PHBS
Manfaat PHBS secara umum adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mau
menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut agar masyarakat bisa mencegah dan
menanggulangi masalah kesehatan. Selain itu, dengan menerapkan PHBS masyarakat
mampu menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup.

 Manfaat PHBS Di Sekolah

PHBS di sekolah merupakan kegiatan memberdayakan siswa,guru dan masyarakat


lingkungan sekolah untuk mau melakukan pola hidup sehat untuk menciptakan sekolah
sehat. Manfaat PHBS di Sekolah mampu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat,
meningkatkan proses belajarmengajar dan para siswa, guru hingga masyarakat
lingkungan sekolah menjadi sehat.

 Manfaat PHBS Di Rumah Tangga

Menerapkan PHBS di rumah tangga tentu akan menciptakan keluarga sehat dan mampu
meminimalisir masalah kesehatan. Manfaat PHBS di Rumah tangga antara lain, setiap
anggota keluarga mampu meningkatkan kesejahteraan dan tidak mudah terkena
penyakit, rumah tangga sehat mampu meningkatkan produktifitas anggota rumah
tangga dan manfaat phbs rumah tangga selanjutnya adalah anggota keluarga terbiasa
untuk menerapkan pola hidup sehat dan anak dpt tumbuh sehat dan tercukupi gizi

 Manfaat PHBS Di Tempat Kerja

PHBS di Tempat kerja adalah kegiatan untuk memberdayakan para pekerja agar tahu
dan mau untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dan berperan dalam
menciptakan tempat kerja yang sehat. manfaat PHBS di tempat kerja yaitu para pekerja
mampu meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit, meningkatkan
produktivitas kerja dan meningkatkan citra tempat kerja yang positif .

 Manfaat PHBS di Masyarakat

Manfaat PHBS di masyarakat adalah masyarakat mampu menciptakan lingkungan


yang sehat, mencegah penyebaran penyakit, masyarakat memanfaatkan pelayanan
fasilitas kesehatan dan mampu mengembangkan kesehatan yang bersumber dari
masyarakat.

Indikator PHBS Di Sekolah


PHBS Di Sekolah merupakan langkah untuk memberdayakan siswa,guru dan
masyarakat lingkungan sekolah agar bisa dan mau melakukan perilaku hidup bersih dan
sehat dalam menciptakan sekolah yang sehat.

Contoh phbs di sekolah

 Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan,


 Mengkonsumsi jajanan sehat,
 Menggunakan jamban bersih dan sehat
 Olahraga yang teratur
 Memberantas jentik nyamuk
 Tidak merokok di lingkungan sekolah
 Membuang sampah pada tempatnya, dan
 Melakukan kerja bakti bersama warga lingkungan sekolah untuk menciptakan
lingkungan yang sehat.

Tatanan PHBS Rumah Tangga


Salah satu tatanan PHBS yang utama adalah PHBS rumah tangga yang bertujuan
memberdayakan anggota sebuah rumah tangga untuk tahu, mau dan mampu
menjalankan perilaku kehidupan yang bersih dan sehat serta memiliki peran yang aktif
pada gerakan di tingkat masyarakat. Tujuan utama dari tatanan PHBS di tingkat rumah
tangga adalah tercapainya rumah tangga yang sehat.

Terdapat beberapa indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga yang dapat
dijadikan acuan untuk mengenali keberhasilan dari praktek perilaku hidup
bersih dan sehat pada tingkatan rumah tangga. Berikut ini 10 indikator
PHBS pada tingkatan rumah tangga :

Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan.


Persalinan yang mendapat pertolongan dari pihak tenaga kesehatan baik itu
dokter, bidan ataupun paramedis memiliki standar dalam penggunaan peralatan
yang bersih, steril dan juga aman. Langkah tersebut dapat mencegah infeksi dan
bahaya lain yang beresiko bagi keselamatan ibu dan bayi yang dilahirkan.

Pemberian ASI eksklusif


Kesadaran mengenai pentingnya ASI bagi anak di usia 0 hingga 6 bulan menjadi
bagian penting dari indikator keberhasilan praktek perilaku hidup bersih dan
sehat pada tingkat rumah tangga.

Menimbang bayi dan balita secara berkala


Praktek tersebut dapat memudahkan pemantauan pertumbuhan bayi.
Penimbangan dapat dilakukan di Posyandu sejak bayi berusia 1 bulan hingga 5
tahun. Posyandu dapat menjadi tempat memantau pertumbuhan anak dan
menyediakan kelengkapan imunisasi. Penimbangan secara teratur juga dapat
memudahkan deteksi dini kasus gizi buruk.

Cuci tangan dengan sabun dan air bersih


Praktek ini merupakan langkah yang berkaitan dengan kebersihan diri
sekaligus langkah pencegahan penularan berbagai jenis penyakit berkat tangan
yang bersih dan bebas dari kuman.
Menggunakan air bersih
Air bersih merupakan kebutuhan dasar untuk menjalani hidup sehat.

Menggunakan jamban sehat


Jamban merupakan infrastruktur sanitasi penting yang berkaitan dengan unit
pembuangan kotoran dan air untuk keperluan pembersihan.

Memberantas jentik nyamuk


Nyamuk merupakan vektor berbagai jenis penyakit dan memutus siklus hidup
makhluk tersebut menjadi bagian penting dalam pencegahan berbagai penyakit.

Konsumsi buah dan sayur


Buah dan sayur dapat memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral serta serat
yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh optimal dan sehat.

Melakukan aktivitas fisik setiap hari


Aktivitas fisik dapat berupa kegiatan olahraga ataupun aktivitas bekerja yang
melibatkan gerakan dan keluarnya tenaga.

Tidak merokok di dalam rumah


Perokok aktif dapat menjadi sumber berbagai penyakit dan masalah kesehatan
bagi perokok pasif. Berhenti merokok atau setidaknya tidak merokok di dalam
rumah dapat menghindarkan keluarga dari berbagai masalah kesehatan.
Salah Satu Aktivitas PHBS - Cuci Tangan Pakai Sabun

Pentingnya Materi PHBS Di Setiap Tatanan

Selain PHBS dalam tatanan rumah tangga, masih terdapat tatanan lain yang tidak
kalah penting seperti PHBS di sekolah dan juga PHBS di tempat kerja. Keseluruhan
dari materi PHBS bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan individu dan
masyarakat yang terlibat pada setiap tatanan.

Sekolah yang sehat dengan anggota komunitas tingkat sekolah yang berperilaku hidup
bersih dan sehat dapat mencegah sekolah menjadi titik penularan atau sumber berbagai
penyakit. Demikian pula dengan PHBS di tempat kerja dimana keamanan dan kesehatan
menjadi sesuatu yang tidak kalah penting.

Perilaku hidup bersih dan sehat yang berasal dari implementasi materi PHBS dapat
menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Menjalankan praktek
indikator – indikator PHBS di berbagai tatanan dapat menjadi sebuah gerakan untuk
memasyarakatkan perilaku hidup bersih dan sehat dimanapun dan juga kapanpun.
GERMAS - Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
01 Desember 2017 | Dilihat 71062 Kali
60
GERMAS

GERMAS - Mengatasi masalah kesehatan masih menjadi sebuah tantangan serius di


Indonesia. Kini setidaknya masih ada triple burden atau tiga masalah kesehatan penting
terkait pemberantasan penyakit infeksi, bertambahnya kasus penyakit tidak menular dan
kemunculan kembali jenis penyakit yang seharusnya telah berhasil diatasi.

Perubahan pola hidup masyarakat yang makin modern menjadi salah satu
dasar GERMAS atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dicanangkan oleh Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia. Penyakit menular seperti diare, tuberkulosa hingga
demam berdarah dahulu menjadi kasus kesehatan yang banyak ditemui; kini telah
terjadi perubahan yang ditandai pada banyaknya kasus penyakit tidak menular seperti
diabetes, kanker dan jantung koroner.

Mengenal GERMAS - Gerakan Masyarakat Hidup Sehat


GERMAS adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup
sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat.
Aksi GERMAS ini juga diikuti dengan memasyarakatkan perilaku hidup bersih
sehat dan dukungan untuk program infrastruktur dengan basis masyarakat.

Program ini memiliki beberapa fokus seperti membangun akses untuk memenuhi
kebutuhan air minum, instalasi kesehatan masyarakat serta pembangunan pemukiman
yang layak huni. Ketiganya merupakan infrastruktur dasar yang menjadi pondasi
dari gerakan masyarakat hidup sehat.

Mengenal Makna Logo GERMAS


Logo GERMAS yang terkesan sederhana ternyata memiliki makna yang dalam;
mengetahui makna yang ada di balik logo tersebut dapat menjadi awal untuk lebih
memahami dan mengapresiasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang telah
dicanangkan sejak tahun 2015 lalu. Pada logo tersebut terdapat tiga buah bidang
dengan warna biru turqoise yang merupakan lambang dari 3 Pilar Program Indonesia
Sehat. Ketiga pilar tersebut adalah Penerapan Paradiga Sehat, Penguatan Pelayanan
Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional.

Sedangkan bidang hijau terang dengan bentuk hati merupakan lambang dari semangat
universal dan tulus dari upaya membawa seluruh warga negara Indonesia untuk lebih
sehat tanpa memandang perbedaan suku bangsa, ras, strata sosial dan latar belakang
budayanya.

 Huruf K yang terdapat pada logo mewakili kata Kesehatan yang merupakan bidang dari
Kementrian yang bertanggung jawab atas GERMAS.
 Bagian logo berbentuk lima ujung pada sebuah bidang bulat mewakili lima nilai
Kemenkes; yaitu Pro rakyat, Responsif, Efektif dan Bersih serta berlandaskan Pancasila.
 Sedangkan garis menyerupai busur panah melambangkan tujuan dari Kemenkes
Republik Indonesia berupa mewujudkan negara Indonesia yang sehat.
Gambar Keuntungan GERMAS

7 Langkah Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Setidaknya terdapat 7 langkah penting dalam rangka menjalankan Gerakan Masyarakat


Hidup Sehat. Ketujuh langkah tersebut merupakan bagian penting dari pembiasaan pola
hidup sehat dalam masyarakat guna mencegah berbagai masalah kesehatan yang
beresiko dialami oleh masyarakat Indonesia. Berikut ini 7 langkah GERMAS yang dapat
menjadi panduan menjalani pola hidup yang lebih sehat.

1. Melakukan Aktivitas Fisik


Perilaku kehidupan modern seringkali membuat banyak orang minim melakukan
aktivitas fisik; baik itu aktivitas fisik karena bekerja maupun berolah raga. Kemudahan –
kemudahan dalam kehidupan sehari – hari karena bantuan teknologi dan minimnya
waktu karena banyaknya kesibukan telah menjadikan banyak orang menjalani gaya
hidup yang kurang sehat. Bagian germas aktivitas fisik merupakan salah satu gerakan
yang diutamakan untuk meningkatkan kualitas kesehatan seseorang.

2. Makan Buah dan Sayur


Keinginan untuk makan makanan praktis dan enak seringkali menjadikan berkurangnya
waktu untuk makan buah dan sayur yang sebenarnya jauh lebih sehat dan bermanfaat
bagi kesehatan tubuh. Beberapa jenis makanan dan minuman seperti junk food dan
minuman bersoda sebaiknya dikurangi atau dihentikan konsumsinya. Menambah
jumlah konsumsi makanan dari buah dan sayur merupakan contoh GERMAS yang dapat
dilakukan oleh siapapun.

Masalah selanjutnya adalah bagaimana cara mengatasi agar anak mau makan buah dan
sayur, untuk hal ini anda dapat mengaplikasikan jurus tips anak mau makan buah dan
sayur sebagai berikut yaitu salah satunya dengan mengkreasikan makanan dari buah
dan sayur dengan mengubahnya menjadi tampilan yang menarik, contohnya dari
karakter kartun yang disukai anak menggunakan buah tomat dan sayur ketimun
sehingga tadinya anak susah makan buah dan sayur menjadi mau makan sayur dan buah

Adapun salah satu kampanye GERMAS adalah kampanye makan buah dan sayur yang
memberikan informasi betapa besarnya manfaat dan kenapa harus makan buah dan
sayur setiap hari. Karena anda harus memahami pentingnya kenapa harus makan buah
dan sayur setiap hari, berikut adalah dampak akibat kurang makan buah dan sayur untuk
kesehatan tubuh, contohnya seperti permasalahan BAB, peningkatan risiko penyakit
tidak menular, tekan darah tinggi dan lainnya.

Dengan memahami pentingnya perilaku makan buah dan sayur, diharapkan masyarakat
dapat dengan lebih aktif untuk meningkatkan kampanye makan buah dan sayur
untuk tingkatkan kesehatan masyarakat di seluruh Indonesia

3. Tidak Merokok
Merokok merupakan kebiasaan yang banyak memberi dampak buruk bagi
kesehatan. Berhenti merokok menjadi bagian penting dari gerakan hidup sehat dan akan
berdampak tidak pada diri perokok; tetapi juga bagi orang – orang di sekitarnya.
Meminta bantuan ahli melalui hipnosis atau metode bantuan berhenti merokok yang lain
dapat menjadi alternatif untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut.

4. Tidak Mengkonsumsi Minuman Beralkohol


Minuman beralkohol memiliki efek buruk yang serupa dengan merokok; baik itu efek
buruk bagi kesehatan hingga efek sosial pada orang – orang di sekitarnya.

5. Melakukan Cek Kesehatan Berkala


Salah satu bagian dari arti germas sebagai gerakan masyarakat hidup sehat adalah
dengan lebih baik dalam mengelola kesehatan. Diantaranya adalah dengan
melakukan cek kesehatan secara rutin dan tidak hanya datang ke rumah sakit atau
puskesmas ketika sakit saja. Langkah ini memiliki manfaat untuk dapat memudahkan
mendeteksi penyakit atau masalah kesehatan lebih dini.

Ada beragam informasi media cek kesehatan yang memberikan tips cek kesehatan
secara berkala, apa saja sebenarnya jenis cek kesehatan berkala yang dapat anda lakukan
untuk mengetahui kondisi kesehatan anda? Berikut adalah beberapa contoh pengecekan
yang bisa dilakukan.

o Cek Kesehatan Berat Badan (BB) dan Tinggi Badan (TB) Secara Rutin
Melakukan Pengecekan Berat Badan berguna agar anda bisa mendapatkan nilai
Indeks Massa Tubuh (IMT) yang nantinya dapat menentukan apakah berat badan
dan tinggi badan Anda sudah berada dalam kondisi ideal atau berisiko terkena
penyakit tidak menular (PTM)

o Cek Lingkar Perut Secara Berkala


Dengan melakukan Cek Lingkar Perut secara berkala anda bisa mengontrol lemak
perut, jika berlebihan dapat menyebabkan penyakit seperti stroke, diabetes
hingga serangan jantung

o Cek Tekanan Darah


Pengecekan Tekanan Darah dapat membantu anda mendeteksi adanya risiko
stroke, hipertensi hingga jantung

o Cek Kadar Gula Darah Berkala


Anda dapat mengetahui kadar glukosa dalam darah dengan jenis pengecekan
kesehatan berkala ini, hasilnya anda dapat mengetahui potensi diabetes

o Cek Fungsi Mata Telinga

o Cek Kolesterol Tetap


Pengecekan Kolesterol terbagi tiga yaitu LDL (Kolesterol "Buruk"), HDL (Kolesterol
"Baik") dan Trigliserida

o Cek Arus Puncak Ekspirasi


Pengecekan ini adalah salah satu cek kesehatan dalam pengujian fungsi paru,
pengecekan ini biasa dilakukan pada penderita asma atau penyakit lainnya untuk
menilai kemampuan paru-paru

o Cek dan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim


Pengecekan ini biasanya dilakukan dengan pemeriksaan berkala seperti Test PAP
SMEAR dan Test IVA

o Cek Sadari Periksa Payudara Sendiri


Lalu berikutnya dalam ragam cek kesehatan berkala yaitu dengan pemeriksaan
payudara sendiri.

6. Menjaga Kebersihan Lingkungan


Bagian penting dari germas hidup sehat juga berkaitan dengan meningkatkan kualitas
lingkungan; salah satunya dengan lebih serius menjaga kebersihan lingkungan. Menjaga
kebersihan lingkungan dalam skala kecil seperti tingkat rumah tangga dapat dilakukan
dengan pengelolaan sampah. Langkah lain yang dapat dilakukan adalah menjaga
kebersihan guna mengurangi resiko kesehatan seperti mencegah perkembangan vektor
penyakit yang ada di lingkungan sekitar.

7. Menggunakan Jamban
Aspek sanitasi menjadi bagian penting dari gerakan masyarakat hidup sehat; salah
satunya dengan menggunakan jamban sebagai sarana pembuangan kotoran. Aktivitas
buang kotoran di luar jamban dapat meningkatkan resiko penularan berbagai jenis
penyakit sekaligus menurunkan kualitas lingkungan.

Secara umum, tujuan GERMAS adalah menjalani hidup yang lebih sehat. Gaya hidup
sehat akan memberi banyak manfaat, mulai dari peningkatan kualitas kesehatan hingga
peningkatan produktivitas seseorang. Hal penting lain yang tidak boleh dilupakan
dari gaya hidup sehat adalah lingkungan yang bersih dan sehat serta berkurangnya
resiko membuang lebih banyak uang untuk biaya berobat ketika sakit.
TURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) DI DIY
DENGAN KONSEP “BIBIT APIK, MBOBOT
TUMATA, BABARAN SLAMET”
Tanggal : 02-Nov-2018 | Dilihat : 219 kali
Angka Kematian Ibu (AKI) karena kondisi kehamilan dan kelahiran di Indonesia terbilang cukup
tinggi, yaitu sebanyak 306 kasus. Negara Indonesia menduduki peringkat kedua setelah Negara
Laos. Selain itu, pada tahun 2015, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi salah satu
penyumbang AKI dengan frekuensi yang fluktuatif, yaitu 66 kasus pada tahun 2015, naik menjadi 86
kasus pada tahun 2016 dan mengalami penurunan menjadi 84 kasus pada tahun 2017. Melihat
fenomena ini, Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) berupaya melakukan
akselerasi penurunan angka kematian ibu, salah satunya dengan menyelenggarakan POGI Jogja
fest 2018. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran (awareness) baik dari
penyelenggara pelayanan kesehatan, pihak pembuat kebijakan dan masyarakat untuk saling
bekerja sama menaikkan derajat kesehatan ibu hamil melalui 3 upaya pokok, yaitu merencanakan
kehamilan sebaik-baiknya, melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur dan merencanakan
persalinan yang aman dengan konsep Bibit Apik, mBobot Tumata, Babaran Slamet.
Tingginya kasus kematian ibu melahirkan di DIY diakibatkan oleh berbagai faktor. Ketua POGI DIY,
Dr. dr. Diah Rumekti Hadiati, M.Sc, Sp.OG(K) menjelaskan penyebab kematian ibu di DIY tahun
2017 terbanyak dikarenakan penyakit jantung, yaitu sebesar 29% dibandingkan penyakit lainnya,
seperti 26% disebabkan karena infeksi, 17 % pendarahan, 17% lain-lain dan 11% PEB. Dalam
kapasitasnya, POGI menyampaikan Program Akselerasi dengan konsep Bibit Apik, mBobot Tumata,
Babaran Slamet sebagai upaya untuk menurunkan angka kematian Ibu melahirkan. Lebih lanjut, dr.
Irwan Taufiqur Rachman, Sp.OG(K) menjelaskan Bibit Apik yang dimaksud adalah upaya
merencanakan kehamilan pada saat yang tepat. Setiap perempuan mempunyai waktu yang tepat
untuk hamil sesuai dengan jenjang usia masing-masing. Oleh karena itu, penting adanya usaha
konsultasi dengan dokter. mBobot Tumata berarti ketika hamil selalu melakukan pemeriksaan
kehamilan secara terpadu. Pemeriksaan bisa dilakukan di Instansi Kesehatan mulai dari tingkat
Puskesmas sampai tingkat RSUP melalui proses rujukan. Sedangkan Babaran Slamet artinya
melakukan persalinan secara aman. Aman yang dimaksud adalah aman ketika melahirkan, kondisi
ibu dan anak sehat, serta paska kelahiran. Melalui upaya Akselerasi Penurunan AKI dengan konsep
Bibit Apik, mBobot Tumata, Babaran Slamet diharapkan mampu menurunkan AKI menjadi 27 kasus
dalam jangka waktu 10 tahun ke depan. Dr. dr. Eugenius Phyowai Ganap, Sp.OG(K) menambahkan
upaya Penurunan AKI DIY juga dilakukan melalui POGI Jogja Fest 2018. POGI Jogja Fest 2018
yang mengusung tema Bibit Apik, mBobot Tumata, Babaran Slamet diselenggarakan pada tanggal
13-28 Oktober 2018. Rangkaian kegiatan ini dimulai dnegan acara talkshow on air yang
diselenggarakan di Jogja TV dan beberapa radio swasta di Yogyakarta, seperti Radio Sonora dan
Geronimo. Selain itu, POGI juga menggelar lomba desain logo POGI dan seminar interaktif. Puncak
kegiatan POGI Jogja Fest 2018 akan diselenggarakan pada hari Minggu (28/10) mulai pukul 05.30 –
14.30 WIB di Balai Kota Yogyakarta yang dibuka oleh Ketua POGI DIY, Dr.dr.Diah Rumekti Hadiati,
M.Sc, Sp.OG(K). Selain POGI Fun Run 5K, masyarakat juga berkesempatan mengikuti kegiatan
talkshow interaktif bersama Prof. dr.Ova Emilia, M.Med.Ed, Sp.OG(K), PhD., Dr. dr.Dwiana
Ocviyanti, Sp.OG(K), dr. Ari Kusuma Januarto, Sp.OG(K) serta dr. M.Nurhadi Rahman, Sp.OG. yang
bertindak sebagai mediator. Kegiatan yang tak kalah menarik berikutnya adalah pemeriksaan USG
dan EKG bagi ibu hamil serta pemeriksaan skrining kanker leher rahim (IVA dan Papsmear) gratis.
Selain itu, POGI Fest 2018 juga turut dimeriahkan dengan kegiatan donor darah bersama dengan
Unit Pelayanan Transfusi Darah (UPTD) RSUP Dr. Sardjito dan juga kegiatan lomba mewarnai
gratis yang diikuti oleh anak-anak tingkat playgroup sampai dengan kelas 3 Sekolah Dasar dengan
tema “Ibuku Pahlawanku”. Selama kegiatan POGI Jogja Fest 2018 akan berlangsung pula bazaar
yang menjual berbagai jenis produk UMKM Seperti makanan, pakaian, aksesoris pria maupun
wanita dan lain sebagainya. Dengan adanya kegiatan semacam ini, diharapkan masyarakat akan
semakin sadar akan pentingnya mempersiapkan kehamilan dengan perencanaan yang lebih matang
sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu melahirkan.
Cegah Hipertensi, Kenali Gejala dan Bagaimana
Mengatasinya
07 Oktober 2019 | Dilihat 63 Kali
1

Cegah Hipertensi, Kenali Gejala dan Bagaimana Mengatasinya


Salah satu penyakit yang sering menyerang masyarakat Indonesia adalah Hipertensi.
Penyakit hipertensi atau darah tinggi sering disebut sebagai The Silent Killer karena
sering muncul tanpa keluhan.

Apa Itu Hipertensi?


Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu kondisi dimana tekanan darah
sistolik lebih tinggi atau sama dengan 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik
mencapai sama dengan atau 90 mmHg. Penyakit tekanan darah tinggi ini bisa muncul
akibat faktor risiko yang tak bisa dimodifikasi seperti jenis kelamin, umur dan riwayat
keluarga (genetik). Selain itu, ada pula faktor risiko penyebab hipertensi yang bisa
dimodifikasi seperti kurangnya aktivitas fisik, dislipidemia, mengkonsumsi garam
berlebih, kebiasaan merokok, kegemukan (obesitas), mengkonsumsi alkohol
berlebih, psikososial dan stres.

Bukan hanya hipertensinya saja yang berbahaya bagi kesehatan, tapi juga penyakit lain
yang muncul akibat komplikasi hipertensi. Beberapa penyakit komplikasi hipertensi
diantaranya seperti penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, kerusakan retina, penyakit
pembuluh darah tepi, gangguan saraf hingga gangguan serebral (otak). Setidaknya ada
dua kategori hipertensi berdasarkan penyebabnya yakni :

Hipertensi Primer (Essensial)


Hipertensi primer merupakan penyakit tekanan darah tinggi yang tak diketahui
penyebabnya. Penyakit hipertensi ini menyerang sekitar 90% pasien hipertensi.

Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder merupakan tekanan darah tinggi yang diketahui penyebabnya
antara lain karena kelainan pembuluh darah ginjal, penyakit kelenjar adrenal
(hiperaldosteronisme), gangguan kelenjar tiord (hipertiroid) dan lainnya. Kasus
hipertensi sekunder setidaknya ditemukan pada 10% penderita hipertensi.

Cara Mencegah Hipertensi

Hipertensi bisa dicegah dengan mengatur pola makan Anda sehari-hari. Dimulai dari
membatasi konsumsi gula kurang dari 50 gram per hari atau kurang dari 4 sendok
makan per hari. Kemudian, batasi konsumsi garam menjadi kurang dari 5 gram per hari
atau 1 sendok teh per hari. Pada saat memasak gunakan garam sedikit saja dan batasi
konsumsi makanan cepat saji serta makanan olahan.

Konsumsi daging berlemak dan minyak goreng juga perlu dibatasi menjadi kurang dari
5 sendok makan per hari. Sebagai pengganti dari daging berlemak, konsumsilah ikan
sedikitnya 3 kali seminggu untuk mencukupi kebutuhan protein dan lemak tubuh.
Tambahkan menu buah-buahan dan sayuran menjadi 5 porsi (400-500 gram) per hari.
Selain itu, rutinlah mengecek tekanan darah Anda.

Apabila Anda sudah terlanjur terserang hipertensi, kendalikan dengan menerapkan


PATUH. PATUH adalah singkatan dari:

 Periksa kesehatan secara rutin dan mengikuti anjuran dokter.


 Atasi penyakit dengan pengobatan teratur.
 Tetap menjaga kebiasaan makan dan gizi seimbang.
 Upayakan aktifitas yang aman bagi hipertensi.
 Hindari asap rokok, konsumsi alkohol maupun zat karsinogenik lainnya.

Pastikan di rumah Anda menyiapkan obat hipertensi yang bisa digunakan sewaktu-
waktu. Anda juga perlu mengendalikan tekanan darah secara teratur agar tidak memicu
tekanan darah tak terkontrol.

Olahraga Yoga Bisa Menurunkan Tekanan Darah


Tinggi
10 Agustus 2019 | Dilihat 166 Kali

Olahraga Yoga Bisa Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

Salah satu cara efektif dalam menjaga kesehatan adalah berolahraga secara rutin.
Olahraga sangat banyak macamnya, salah satunya adalah Yoga. Berlatih Yoga selain
mampu membuat pikiran lebih tenang, juga dapat meredakan tekanan darah tinggi.
Kabar baik bagi mereka yang menderita hipertensi bukan hanya menenun karena
disampaikan oleh seorang peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Duisburg Essen,
Jerman, Holger Kramer.

Hasil penelitiannya, yang diterbitkan dalam American Journal of Hypertension,


mengungkap fakta bahwa orang dengan hipertensi telah menurunkan tekanan darah
mereka setelah berlatih yoga secara teratur. Dari 452 pasien dengan hipertensi yang
termasuk dalam penelitian ini, beberapa diminta untuk melakukan perawatan hipertensi
hanya untuk menurunkan tekanan darah mereka.

Beberapa peserta lain diminta berlatih yoga secara rutin selama 8 minggu. Hasilnya
benar-benar spektakuler karena mereka yang rutin berlatih yoga telah dikenal untuk
mengurangi tekanan darah sistolik dan sistolik lebih banyak daripada mereka yang
hanya mengobati hipertensi. Mediumnya lebih rendah hingga 7 mmHg untuk
ekstensibilitas dan 10 mmHg untuk tekanan pada kandung kemih.

Sebelum hasil penelitian ini terungkap, sudah ada beberapa temuan yang melaporkan
hubungan yoga dengan pengobatan berbagai penyakit lain seperti asma, penyakit
jantung, skizofrenia, gejala menopause, penyakit kardiovaskular, depresi, kanker
payudara dan sakit punggung.

Melihat banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari berlatih yoga secara rutin, tidak
ada salahnya jika kita mencoba melakukan protein yoga. Tapi ingat untuk berlatih yoga
dengan benar dan selalu berusaha didampingi oleh para ahli agar aman dan manfaat
yang kita dapatkan bisa lebih kuat.
CERDIK, Rahasia Masa Muda Sehat dan Masa Tua
Nikmat!
17 September 2019 | Dilihat 985 Kali
CERDIK, Rahasia Masa Muda Sehat dan Masa Tua Nikmat!

Hidup sehat bebas penyakit jantung, pembuluh darah (kardiovaskuler), dan penyakit
lainnya bisa Anda dapatkan bila Anda menerapkan gaya hidup sehat ala CERDIK.

Apa Itu CERDIK?

CERDIK merupakan perilaku hidup sehat yang mampu menjauhkan Anda dari berbagai
penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit pembuluh darah, jantung, hingga
masalah ginjal. Apa saja perilaku yang termasuk CERDIK?

1. Cek Kesehatan Secara Berkala

Banyak masyarakat Indonesia yang masih mengabaikan cek kesehatan secara berkala.
Padahal langkah ini bisa membantu masyarakat mendeteksi penyakit-penyakit dalam
sejak dini. Mulailah memonitor tekanan darah, menimbang berat badan, mengukur
tinggi badan, mengukur lingkar perut, dan perhatikan denyut nadi Anda. Jangan lupa
pula mengecek kadar kolesterol dan gula darah secara teratur.

2. Enyahkan Asap Rokok


Tentu Anda sudah tahu kalau merokok bisa berdampak buruk bagi kesehatan bukan
hanya bagi diri sendiri, tapi juga orang-orang di sekitar Anda. Dampak rokok juga bukan
hanya pada sektor kesehatan, tapi juga keuangan. Tak ada salahnya bila mulai saat ini
Anda berhenti merokok demi kehidupan yang lebih baik.

3. Rajin Aktivitas Fisik/Olahraga

Guna menjaga kesehatan dan mencegah penyakit kardiovaskuler, berolahragalah secara


rutin setidaknya minimal selama 30 menit per hari sebanyak 3-5 kali per minggu.

4. Diet Sehat dan Seimbang

Imbangi aktivitas olahraga dengan melakukan diet sehat dan seimbang yakni
mengkonsumsi buah dan sayur 5 porsi per hari. Batasi konsumsi gula tak lebih dari 4
sendok makan per hari per orang dan garam tak lebih dari 1 sendok teh per orang per
hari. Batasi pula konsumsi lemak (GGL) atau minyak tak lebih dari 5 sendok makan per
hari per orang.

Bagi Anda yang menyukai makanan manis, sebaiknya mulai mengurangi makanan
dengan kandungan gula tinggi seperti soft drink, permen, kue basah, kue kering dan es
krim. Kurangi pula konsumsi gula putih atau gula merah, sirup serta madu. Gantikan
makanan manis tersebut dengan buah segar maupun minuman jus buah segar
kesukaan Anda.

Untuk menjaga kesehatan, mau tak mau Anda harus rajin membaca label kemasan
makanan sebelum membeli. Kurangi makanan dan minuman yang mengandung gula
tersembunyi seperti maltosa, glukosa, sukrosa, laktosa, dekstrosa, fruktosa dan sirup.
Batasi konsumsi makanan dengan kandungan garam tinggi seperti keju, buah kering,
makanan kemasan, kacang asin dan keripik kentang.

Tak ketinggalan kurangi pula konsumsi lemak dengan memilih makanan sumber protein
seperti daging tanpa lemak,kacang kering, unggas, ikan, dan kacang polong. Kurangi
konsumsi daging merah dan buang lemak di daging sebelum dimasak. Bila ingin minum
susu, pilih susu rendah lemak dan hindari jeroan serta kurangi makan telur.

5. Istirahat Cukup

Bagi orang dewasa, istirahatlah yang cukup dengan tidur selama 7-8 jam sehari.

6. Kelola Stres
Terakhir, kurangi potensi penyakit kardiovaskuler dengan mengelola stres. Sering-
seringlah rekreasi, relaksasi, berpikiran positif dan bercengkrama dengan orang lain.
Terapkan pola hidup teratur dan rencanakan masa depan Anda sebaik-baiknya.

Kiat Cerdas Kelola Stres Agar Tetap Sehat


30 September 2019 | Dilihat 77 Kali

Kiat Cerdas Kelola Stres Agar Tetap Sehat

Terkadang stres tak bisa dihindari sehingga Anda harus mencari cara mengelola stres
yang efektif. Sebelum mengelola stres, Anda perlu mengetahui apa saja yang bisa
dikategorikan sebagai gejala stres.

Gejala dan Penyebab Stres

Ada beberapa gejala stres yang bisa Anda kenali dengan mudah. Gejala-gejala tersebut
seperti :

 Gelisah, perasaan berdebar-debar dan muka pucat.


 Orang yang stres seringkali mengalami insomnia atau sulit tidur atau bisa tidur
tapi terasa tak nyenyak.
 Gejala stres lainnya adalah nafsu makan berlebih atau malah nafsu makan
berkurang, berbeda dari nafsu makan yang biasanya.
 Orang yang stres juga mudah tersinggung, bahkan untuk hal sepele sekalipun.
 Stres seringkali juga diiringi dengan keluhan sakit lainnya seperti sakit maag, sakit
perut dan sakit kepala.
 Kesulitan untuk konsentrasi juga sering muncul ketika seseorang mengalami stres.

Penyebab stres bisa beragam. Namun, ada tiga hal yang menjadi penyebab paling
umum dari stres yakni dari rumah tangga, lingkungan sekolah dan pekerjaan. Dalam
kehidupan berumah tangga, akan lebih mudah apabila setiap anggota keluarga
menjalankan fungsinya sehingga rutinitas rumah tangga berjalan lancar. Namun ketika
salah satu anggota keluarga seperti anak atau orang tua tiba-tiba sakit, maka bisa
memicu stres. Pekerjaan yang menumpuk dan beban harus mengurus orang sakit bisa
cukup melelahkan bagi orang yang belum terbiasa sehingga menimbulkan stres.

Anak-anak kini juga rentan dengan paparan stres. Hal ini seringkali disebabkan karena
tekanan dalam lingkungan teman, tugas-tugas sekolah, ulangan mendadak atau ketika
anak menghadapi ujian. Selain itu, pekerjaan kantor yang menumpuk dengan tenggat
waktu yang kian dekat juga bisa memicu stres terutama bagi karyawan kantoran.
Ditambah lagi ketika berangkat maupun pulang kantor harus menghadapi macet
sehingga memperbesar potensi munculnya stres.

Tips Mengelola Stres

Apabila stres mulai menghinggapi pikiran Anda, ada beberapa yang bisa dilakukan agar
stres tak menjadi semakin parah.

 Langkah pertama yang bisa dilakukan yakni membicarakan keluhan atau


permasalahan yang Anda alami kepada orang yang bisa dipercaya. Bisa kepada
pasangan, sahabat atau psikolog.
 Lakukan aktivitas yang Anda sukai dan membuat Anda bersemangat. Bisa berupa
hobi Anda yang sudah lama ditinggalkan atau aktivitas lainnya yang tertunda.
Kembangkan hobi Anda tersebut sehingga bisa bermanfaat. Melakukan hobi
yang Anda sukai lama kelamaan bisa menumbuhkan rasa percaya diri dan rasa
bahagia dalam diri Anda.
 Jangan lupa untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dengan meningkatkan ibadah
dan bersedekah. Terkadang bersedekah membuat diri kita bahagia karena bisa
membantu orang lain sehingga menurunkan kadar stres.
 Banyak-banyaklah berpikir positif dan menenangkan pikiran dengan relaksasi.
Cobalah untuk melakukan yoga atau teknik pernapasan yang mampu membuat
tubuh lebih rileks dan tenang.
 Imbangi dengan berolahraga secara teratur, makan bergizi, istirahat yang cukup
dan menerapkan gaya hidup bersih dan sehat.

Stres bisa muncul ketika terjadi perubahan dalam kehidupan kita. Selain melakukan kiat
mengelola stres di atas, banyak-banyaklah bersyukur atas nikmat Tuhan serta
kembangkan rasa sabar dan ikhlas demi mengurangi stres.

Hari Jantung Sedunia “Your Heart is Our Heart Too”


26 September 2019 | Dilihat 830 Kali
Hari Jantung Sedunia “Your Heart is Our Heart Too”

Pada 29 September diperingati sebagai Hari Jantunng Sedunia setiap tahunnya, seluruh
dunia memperingati World Heart Day (WHD) atau Hari Jantung Sedunia tahun ini, lebih
berfokus kepada promosi pentingnya cek Kardiovaskular secara berkala untuk
kesehatan jantung.

Hari Jantung Sedunia (World Heart Day) adalah Platform peningkatan kesadaran
terbesar untuk kesehatan kardiovaskular dan tahun ini digunakan untuk meyorot
ketidakadilan Kesehatan Jantung.

Meskipun menjadi penyebab utama kematian dan kecacatan, menyediakan akses ke


obat-obatan penyakit Kardiovaskular masih kurang dalam agenda nasional maupun
global. Selain itu, Adanya tinggi Insidensi penyakit Kardiovaskular dan hambatan untuk
mengakses layanan keseahtan berhubungan dengan berbagai faktor penentu sosial
ekonomi kesehatan, termasuk pendidikan dan kesadaran kesehatan. Faktor lainnya yaitu
:

Polusi Udara
Menyebabkan 25% kematian akibar Kardiovaskular bagi mereka yang tinggal di kota
berisiko lebih besar.

Diet Sehat

Diet Sehat sangat penting demi menurunkan risiko penyakit Kardiovaskular, tetapi di
banyak sekolah, kantor, rumah sakit, dan rumah yang menyediakan makanan tinggi
lemak dan padat energi dan kurangnya pilihan makanan yang sehat.

Kurangnya Ruang Terbuka

Kurangnya ruang terbuka yang aman atau jalur siklus juga dapat membatasi
kemampuan individu untuk menjadi lebih aktif, meningkatkan risiko CVD, padahal
olahraga dikaitkan dengan risiko 29% lebih rendah meninggal akibat CVD (BMJ).

Berbagai spektrum dari penyakit Kardiovaskular di antaranya adalah :

 Penyakit Jantung Koroner


 Penyakit Jantung Bawaan
 Gagal Jantung
 Gangguan Irama Jantung
 Penyakit Katup Jantung

Diperkirakan bahwa di seluruh dunia, Penyakit Jantung Koroner menjadih pembunuh


pertama yaitu sebesar 36% dari seluruh kematian, angka ini dua kali lebih tinggi dari
angka kematian akibat kanker.

Di Indonesia dilaporkan Penyakit Jantung Koroner merupakan penyebab utama dan


pertama dari seluruh kematian sebesar 26,4%, angka ini empat kali lebih tinggi dari
angka kematian yang disebabkan oleh kanker (6%). Dengan kata lain, lebih kurang satu
diantara empat orang yang meninggal di Indonesia adalah akibat Penyakit Jantung
Koroner.

Cara Mencegah Penyakit Jantung Koroner

Sangat Penting untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit jantung, tidak hanya
bagi diri sendiri tetapi juga untuk orang-orang di sekitar kita. Menurunkan beban
penyakit Kardiovaskular di Indonesia tidak hanya tugas salah satu pihak, namun peran
semua lapisan masyarakat (pasien, dokter, keluar, dan pembuat kebijakan). Langkah
yang sederhana untuk terhindar dari penyakit Jantung Koroner, antara lain :
1. Berjanji kepada diri sendiri dan keluarga untuk memasak dan makan makanan
lebih sehat, berolahraga lebih banyak dan berhenti Merokok.
2. Lebih aktif dan mengatakan tidak Merokok.
3. Mendatangi dan Mendukung pelayanan akses pencegahan, kontrol, dan
pengelolaan penyakit Kardiovaskular.

Anda mungkin juga menyukai