Belakangan stunting sedang hangat diperbincangkan banyak orang, khususnya para ibu.
Berdasarkan WHO, stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak yang disebabkan
kekurangan asupan gizi, terserang infeksi, maupun stimulasi yang tak memadai.
Jumlah penderita stunting di Indonesia menurut hasil Riskesdas 2018 terus menurun.
Tetapi langkah pencegahan stunting sangat perlu dilakukan, apa sajakah caranya? Simak
selengkapnya berikut ini.
Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan serta kemauan untuk untuk mencegah dan mengatasi
masalah kesehatan, bencana, dan kegawadaruratan, kesehatan secara mandiri.
Desa yang dimaksud di sini adalah kelurahan atau istilah lain bagi kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas – batas wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus kepentingan yang diakui dan dihormati dalam Pemerintah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Tujuan umum desa siaga adalah terwujudnya masyarakat desa yang sehat, peduli, dan
tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya.
1. Minimal Memiliki pos kesehatan desa yang berfungsi memberi pelayanan dasar (
dengan sumberdaya minimal 1 tenaga kesehatan dan sarana fisik bangunan,
perlengkapan & peralatan alat komunikasi ke masyarakat & ke puskesmas )
2. Memiliki sistem gawat darurat berbasis masyarakat
3. Memiliki sistem pembiayaan kesehatan secara mandiri
4. Masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat
Sasaran Pengembangan
Sasaran pengembangan desa siaga adalah mempermudah strategi intervensi, sasaran ini
dibedakan menjadi tiga yaitu sebagai berikut :
1. Semua individu dan keluarga di desa yang diharapkan mampu melaksanakan hidup
sehat, peduli, dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayah desanya
2. Pihak- pihak yang mempunyai pengaruh terhadap perubahan perilaku individu dan
keluarga atau dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi perubahan perilaku
tersebut, seperti tokoh masyarakat termasuk tokoh agama, tokoh perempuan dan
pemuda, kader serta petugas kesehatan
3. Pihak-pihak yang diharapkan memberi dukungan memberi dukungan kebijakan,
peraturan perundang –undangan, dana, tenaga, sasaran, dll, seperti kepala desa,
camat, pejabat terkait, LSM, swasta, donatur, dan pemilik kepentingan lainnya.
Kriteria Pengembangan
Dalam pengembangan desa siaga akan meningkat dengan membagi menjadi empat
kriteria.
1. Tahap bina. Tahap ini forum masyarakat desa mungkin belum aktif, tetapi telah ada
forum atau lembaga masyaratak desa yang telah berfungsi dalam bentuk apa saja
misalnya kelompok rembuk desa, kelompok pengajian, atau kelompok persekutuan
do’a.
2. Tahap tambah. Pada tahap ini, forum masyarakat desa talah aktif dan anggota
forum mengembangkan UKBM sesuai kebutuhan masyarakat , selain posyandu.
Demikian juga dengan polindes dan posyandu sedikitnya sudah oada tahap madya.
3. Tahap kembang. Pada tahap ini, forum kesehatan masyarakat telah berperan secara
aktif,dan mampu mengembangkan UKBMsesuai kebutuhan dengan biaya berbasis
masyarakat.Jika selama ini pembiyaan kesehatan oleh masyarakat sempat terhenti
karena kurangnya pemahaman terhadap sistem jaminan,masyarakat didorong lagi
untuk mengembangkan sistem serupa dimulai dari sistem yang sederhana dan di
butuhkan oleh masyarakat misalnya tabulin.
4. Tahap Paripurna,tahap ini,semua indikator dalam kriteria dengan siaga sudah
terpenuhi. Masyarakat sudah hidup dalam lingkungan seha tserta berperilaku hidup
bersih dan sehat.
Keberhasilan Program
2. Indikator proses
3. Indikator Output
TBC atau Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan karena adanya kuman
Mycobacterium Tuberculosis yang masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan. TBC
adalah penyakit infeksi yang menular dan juga dapat menyerang organ tubuh, terutama
paru-paru.
Penyakit Tuberkulosis (TBC) adalah masalah kesehatan terbesar di dunia setelah HIV.
TBC harus ditangani dengan serius. Berdasarkan data dari World Health Organization
(WHO) di Indonesia kasus TBC mencapai angka 1.000.000 kasus. Dan jumlah kematian
akibat penyakit Tuberkulosis diperkirakan mencapai 110.000 kasus per tahun.
TOSS TBC itu sendiri merupakan singkatan dari Temukan dan Obati Sampai Sembuh
TBC.
Salah satu pendekatan untuk menemukan, mediagnosis, mengobati, dan
menyembuhkan pasien TBC, untuk menghentikan penularan TBC di masyarakat.
Jika anda menemukan gejala-gejala diatas, maka segeralah berobat ke Puskesmas atau
klinik terdekat untuk segera diperiksa lebih lanjut.
Kementerian Kesehatan memberi perhatian khusus untuk hal ini, karena jika pengobatan
TBC tidak dilakukan dengan tepat dan cepat, maka kuman-kuman TBC akan menjadi
kebal terhadap pengobatan biasanya disebut Tuberculosis Multi-drug Resistant (TB
MDR) atau Tuberculosis Extensively-drug Resistand (TB XDR).
Sudah 7 dasawarsa terakhir, kurang lebih 300.000 pasien Tuberkulosis diobati dan
dilayani per tahunnya.
Success Rate pengobatan Tuberkulosis di Indonesia mencapai 90% pasien TB, yang
berarti 90% pasien penderita Tuberkulosis yang diobati dapat disembuhkan.
PHBS
01 Januari 2016 | Dilihat 182703 Kali
145
PHBS merupakan kependekan dari Pola Hidup Bersih dan Sehat. Sedangkan pengertian
PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi
sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang
kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat.
Perilaku hidup bersih sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk menularkan
pengalaman mengenai pola hidup sehat melalui individu, kelompok ataupun
masyarakat luas dengan jalur – jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi. Ada
berbagai informasi yang dapat dibagikan seperti materi edukasi guna menambah
pengetahuan serta meningkatkan sikap dan perilaku terkait cara hidup yang bersih
dan sehat.
PHBS adalah sebuah rekayasa sosial yang bertujuan menjadikan sebanyak mungkin
anggota masyarakat sebagai agen perubahan agar mampu meningkatkan kualitas
perilaku sehari – hari dengan tujuan hidup bersih dan sehat.
Terdapat langkah – langkah berupa edukasi melalui pendekatan pemuka atau pimpinan
masyarakat, pembinaan suasana dan juga pemberdayaan masyarakat dengan tujuan
kemampuan mengenal dan tahu masalah kesehatan yang ada di sekitar; terutama pada
tingkatan rumah tangga sebagai awal untuk memperbaiki pola dan gaya hidup agar
lebih sehat.
Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan melalui
proses penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu – individu dalam
menjalani perilaku kehidupan sehari – hari yang bersih dan sehat. Manfaat PHBS yang
paling utama adalah terciptanya masyarakat yang sadar kesehatan dan memiliki bekal
pengetahuan dan kesadaran untuk menjalani perilaku hidup yang menjaga kebersihan
dan memenuhi standar kesehatan.
Manfaat PHBS
Manfaat PHBS secara umum adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mau
menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut agar masyarakat bisa mencegah dan
menanggulangi masalah kesehatan. Selain itu, dengan menerapkan PHBS masyarakat
mampu menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup.
Menerapkan PHBS di rumah tangga tentu akan menciptakan keluarga sehat dan mampu
meminimalisir masalah kesehatan. Manfaat PHBS di Rumah tangga antara lain, setiap
anggota keluarga mampu meningkatkan kesejahteraan dan tidak mudah terkena
penyakit, rumah tangga sehat mampu meningkatkan produktifitas anggota rumah
tangga dan manfaat phbs rumah tangga selanjutnya adalah anggota keluarga terbiasa
untuk menerapkan pola hidup sehat dan anak dpt tumbuh sehat dan tercukupi gizi
PHBS di Tempat kerja adalah kegiatan untuk memberdayakan para pekerja agar tahu
dan mau untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dan berperan dalam
menciptakan tempat kerja yang sehat. manfaat PHBS di tempat kerja yaitu para pekerja
mampu meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit, meningkatkan
produktivitas kerja dan meningkatkan citra tempat kerja yang positif .
Terdapat beberapa indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga yang dapat
dijadikan acuan untuk mengenali keberhasilan dari praktek perilaku hidup
bersih dan sehat pada tingkatan rumah tangga. Berikut ini 10 indikator
PHBS pada tingkatan rumah tangga :
Selain PHBS dalam tatanan rumah tangga, masih terdapat tatanan lain yang tidak
kalah penting seperti PHBS di sekolah dan juga PHBS di tempat kerja. Keseluruhan
dari materi PHBS bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan individu dan
masyarakat yang terlibat pada setiap tatanan.
Sekolah yang sehat dengan anggota komunitas tingkat sekolah yang berperilaku hidup
bersih dan sehat dapat mencegah sekolah menjadi titik penularan atau sumber berbagai
penyakit. Demikian pula dengan PHBS di tempat kerja dimana keamanan dan kesehatan
menjadi sesuatu yang tidak kalah penting.
Perilaku hidup bersih dan sehat yang berasal dari implementasi materi PHBS dapat
menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Menjalankan praktek
indikator – indikator PHBS di berbagai tatanan dapat menjadi sebuah gerakan untuk
memasyarakatkan perilaku hidup bersih dan sehat dimanapun dan juga kapanpun.
GERMAS - Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
01 Desember 2017 | Dilihat 71062 Kali
60
GERMAS
Perubahan pola hidup masyarakat yang makin modern menjadi salah satu
dasar GERMAS atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dicanangkan oleh Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia. Penyakit menular seperti diare, tuberkulosa hingga
demam berdarah dahulu menjadi kasus kesehatan yang banyak ditemui; kini telah
terjadi perubahan yang ditandai pada banyaknya kasus penyakit tidak menular seperti
diabetes, kanker dan jantung koroner.
Program ini memiliki beberapa fokus seperti membangun akses untuk memenuhi
kebutuhan air minum, instalasi kesehatan masyarakat serta pembangunan pemukiman
yang layak huni. Ketiganya merupakan infrastruktur dasar yang menjadi pondasi
dari gerakan masyarakat hidup sehat.
Sedangkan bidang hijau terang dengan bentuk hati merupakan lambang dari semangat
universal dan tulus dari upaya membawa seluruh warga negara Indonesia untuk lebih
sehat tanpa memandang perbedaan suku bangsa, ras, strata sosial dan latar belakang
budayanya.
Huruf K yang terdapat pada logo mewakili kata Kesehatan yang merupakan bidang dari
Kementrian yang bertanggung jawab atas GERMAS.
Bagian logo berbentuk lima ujung pada sebuah bidang bulat mewakili lima nilai
Kemenkes; yaitu Pro rakyat, Responsif, Efektif dan Bersih serta berlandaskan Pancasila.
Sedangkan garis menyerupai busur panah melambangkan tujuan dari Kemenkes
Republik Indonesia berupa mewujudkan negara Indonesia yang sehat.
Gambar Keuntungan GERMAS
Masalah selanjutnya adalah bagaimana cara mengatasi agar anak mau makan buah dan
sayur, untuk hal ini anda dapat mengaplikasikan jurus tips anak mau makan buah dan
sayur sebagai berikut yaitu salah satunya dengan mengkreasikan makanan dari buah
dan sayur dengan mengubahnya menjadi tampilan yang menarik, contohnya dari
karakter kartun yang disukai anak menggunakan buah tomat dan sayur ketimun
sehingga tadinya anak susah makan buah dan sayur menjadi mau makan sayur dan buah
Adapun salah satu kampanye GERMAS adalah kampanye makan buah dan sayur yang
memberikan informasi betapa besarnya manfaat dan kenapa harus makan buah dan
sayur setiap hari. Karena anda harus memahami pentingnya kenapa harus makan buah
dan sayur setiap hari, berikut adalah dampak akibat kurang makan buah dan sayur untuk
kesehatan tubuh, contohnya seperti permasalahan BAB, peningkatan risiko penyakit
tidak menular, tekan darah tinggi dan lainnya.
Dengan memahami pentingnya perilaku makan buah dan sayur, diharapkan masyarakat
dapat dengan lebih aktif untuk meningkatkan kampanye makan buah dan sayur
untuk tingkatkan kesehatan masyarakat di seluruh Indonesia
3. Tidak Merokok
Merokok merupakan kebiasaan yang banyak memberi dampak buruk bagi
kesehatan. Berhenti merokok menjadi bagian penting dari gerakan hidup sehat dan akan
berdampak tidak pada diri perokok; tetapi juga bagi orang – orang di sekitarnya.
Meminta bantuan ahli melalui hipnosis atau metode bantuan berhenti merokok yang lain
dapat menjadi alternatif untuk menghentikan kebiasaan buruk tersebut.
Ada beragam informasi media cek kesehatan yang memberikan tips cek kesehatan
secara berkala, apa saja sebenarnya jenis cek kesehatan berkala yang dapat anda lakukan
untuk mengetahui kondisi kesehatan anda? Berikut adalah beberapa contoh pengecekan
yang bisa dilakukan.
o Cek Kesehatan Berat Badan (BB) dan Tinggi Badan (TB) Secara Rutin
Melakukan Pengecekan Berat Badan berguna agar anda bisa mendapatkan nilai
Indeks Massa Tubuh (IMT) yang nantinya dapat menentukan apakah berat badan
dan tinggi badan Anda sudah berada dalam kondisi ideal atau berisiko terkena
penyakit tidak menular (PTM)
7. Menggunakan Jamban
Aspek sanitasi menjadi bagian penting dari gerakan masyarakat hidup sehat; salah
satunya dengan menggunakan jamban sebagai sarana pembuangan kotoran. Aktivitas
buang kotoran di luar jamban dapat meningkatkan resiko penularan berbagai jenis
penyakit sekaligus menurunkan kualitas lingkungan.
Secara umum, tujuan GERMAS adalah menjalani hidup yang lebih sehat. Gaya hidup
sehat akan memberi banyak manfaat, mulai dari peningkatan kualitas kesehatan hingga
peningkatan produktivitas seseorang. Hal penting lain yang tidak boleh dilupakan
dari gaya hidup sehat adalah lingkungan yang bersih dan sehat serta berkurangnya
resiko membuang lebih banyak uang untuk biaya berobat ketika sakit.
TURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) DI DIY
DENGAN KONSEP “BIBIT APIK, MBOBOT
TUMATA, BABARAN SLAMET”
Tanggal : 02-Nov-2018 | Dilihat : 219 kali
Angka Kematian Ibu (AKI) karena kondisi kehamilan dan kelahiran di Indonesia terbilang cukup
tinggi, yaitu sebanyak 306 kasus. Negara Indonesia menduduki peringkat kedua setelah Negara
Laos. Selain itu, pada tahun 2015, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi salah satu
penyumbang AKI dengan frekuensi yang fluktuatif, yaitu 66 kasus pada tahun 2015, naik menjadi 86
kasus pada tahun 2016 dan mengalami penurunan menjadi 84 kasus pada tahun 2017. Melihat
fenomena ini, Perhimpunan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) berupaya melakukan
akselerasi penurunan angka kematian ibu, salah satunya dengan menyelenggarakan POGI Jogja
fest 2018. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran (awareness) baik dari
penyelenggara pelayanan kesehatan, pihak pembuat kebijakan dan masyarakat untuk saling
bekerja sama menaikkan derajat kesehatan ibu hamil melalui 3 upaya pokok, yaitu merencanakan
kehamilan sebaik-baiknya, melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur dan merencanakan
persalinan yang aman dengan konsep Bibit Apik, mBobot Tumata, Babaran Slamet.
Tingginya kasus kematian ibu melahirkan di DIY diakibatkan oleh berbagai faktor. Ketua POGI DIY,
Dr. dr. Diah Rumekti Hadiati, M.Sc, Sp.OG(K) menjelaskan penyebab kematian ibu di DIY tahun
2017 terbanyak dikarenakan penyakit jantung, yaitu sebesar 29% dibandingkan penyakit lainnya,
seperti 26% disebabkan karena infeksi, 17 % pendarahan, 17% lain-lain dan 11% PEB. Dalam
kapasitasnya, POGI menyampaikan Program Akselerasi dengan konsep Bibit Apik, mBobot Tumata,
Babaran Slamet sebagai upaya untuk menurunkan angka kematian Ibu melahirkan. Lebih lanjut, dr.
Irwan Taufiqur Rachman, Sp.OG(K) menjelaskan Bibit Apik yang dimaksud adalah upaya
merencanakan kehamilan pada saat yang tepat. Setiap perempuan mempunyai waktu yang tepat
untuk hamil sesuai dengan jenjang usia masing-masing. Oleh karena itu, penting adanya usaha
konsultasi dengan dokter. mBobot Tumata berarti ketika hamil selalu melakukan pemeriksaan
kehamilan secara terpadu. Pemeriksaan bisa dilakukan di Instansi Kesehatan mulai dari tingkat
Puskesmas sampai tingkat RSUP melalui proses rujukan. Sedangkan Babaran Slamet artinya
melakukan persalinan secara aman. Aman yang dimaksud adalah aman ketika melahirkan, kondisi
ibu dan anak sehat, serta paska kelahiran. Melalui upaya Akselerasi Penurunan AKI dengan konsep
Bibit Apik, mBobot Tumata, Babaran Slamet diharapkan mampu menurunkan AKI menjadi 27 kasus
dalam jangka waktu 10 tahun ke depan. Dr. dr. Eugenius Phyowai Ganap, Sp.OG(K) menambahkan
upaya Penurunan AKI DIY juga dilakukan melalui POGI Jogja Fest 2018. POGI Jogja Fest 2018
yang mengusung tema Bibit Apik, mBobot Tumata, Babaran Slamet diselenggarakan pada tanggal
13-28 Oktober 2018. Rangkaian kegiatan ini dimulai dnegan acara talkshow on air yang
diselenggarakan di Jogja TV dan beberapa radio swasta di Yogyakarta, seperti Radio Sonora dan
Geronimo. Selain itu, POGI juga menggelar lomba desain logo POGI dan seminar interaktif. Puncak
kegiatan POGI Jogja Fest 2018 akan diselenggarakan pada hari Minggu (28/10) mulai pukul 05.30 –
14.30 WIB di Balai Kota Yogyakarta yang dibuka oleh Ketua POGI DIY, Dr.dr.Diah Rumekti Hadiati,
M.Sc, Sp.OG(K). Selain POGI Fun Run 5K, masyarakat juga berkesempatan mengikuti kegiatan
talkshow interaktif bersama Prof. dr.Ova Emilia, M.Med.Ed, Sp.OG(K), PhD., Dr. dr.Dwiana
Ocviyanti, Sp.OG(K), dr. Ari Kusuma Januarto, Sp.OG(K) serta dr. M.Nurhadi Rahman, Sp.OG. yang
bertindak sebagai mediator. Kegiatan yang tak kalah menarik berikutnya adalah pemeriksaan USG
dan EKG bagi ibu hamil serta pemeriksaan skrining kanker leher rahim (IVA dan Papsmear) gratis.
Selain itu, POGI Fest 2018 juga turut dimeriahkan dengan kegiatan donor darah bersama dengan
Unit Pelayanan Transfusi Darah (UPTD) RSUP Dr. Sardjito dan juga kegiatan lomba mewarnai
gratis yang diikuti oleh anak-anak tingkat playgroup sampai dengan kelas 3 Sekolah Dasar dengan
tema “Ibuku Pahlawanku”. Selama kegiatan POGI Jogja Fest 2018 akan berlangsung pula bazaar
yang menjual berbagai jenis produk UMKM Seperti makanan, pakaian, aksesoris pria maupun
wanita dan lain sebagainya. Dengan adanya kegiatan semacam ini, diharapkan masyarakat akan
semakin sadar akan pentingnya mempersiapkan kehamilan dengan perencanaan yang lebih matang
sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu melahirkan.
Cegah Hipertensi, Kenali Gejala dan Bagaimana
Mengatasinya
07 Oktober 2019 | Dilihat 63 Kali
1
Bukan hanya hipertensinya saja yang berbahaya bagi kesehatan, tapi juga penyakit lain
yang muncul akibat komplikasi hipertensi. Beberapa penyakit komplikasi hipertensi
diantaranya seperti penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, kerusakan retina, penyakit
pembuluh darah tepi, gangguan saraf hingga gangguan serebral (otak). Setidaknya ada
dua kategori hipertensi berdasarkan penyebabnya yakni :
Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder merupakan tekanan darah tinggi yang diketahui penyebabnya
antara lain karena kelainan pembuluh darah ginjal, penyakit kelenjar adrenal
(hiperaldosteronisme), gangguan kelenjar tiord (hipertiroid) dan lainnya. Kasus
hipertensi sekunder setidaknya ditemukan pada 10% penderita hipertensi.
Hipertensi bisa dicegah dengan mengatur pola makan Anda sehari-hari. Dimulai dari
membatasi konsumsi gula kurang dari 50 gram per hari atau kurang dari 4 sendok
makan per hari. Kemudian, batasi konsumsi garam menjadi kurang dari 5 gram per hari
atau 1 sendok teh per hari. Pada saat memasak gunakan garam sedikit saja dan batasi
konsumsi makanan cepat saji serta makanan olahan.
Konsumsi daging berlemak dan minyak goreng juga perlu dibatasi menjadi kurang dari
5 sendok makan per hari. Sebagai pengganti dari daging berlemak, konsumsilah ikan
sedikitnya 3 kali seminggu untuk mencukupi kebutuhan protein dan lemak tubuh.
Tambahkan menu buah-buahan dan sayuran menjadi 5 porsi (400-500 gram) per hari.
Selain itu, rutinlah mengecek tekanan darah Anda.
Pastikan di rumah Anda menyiapkan obat hipertensi yang bisa digunakan sewaktu-
waktu. Anda juga perlu mengendalikan tekanan darah secara teratur agar tidak memicu
tekanan darah tak terkontrol.
Salah satu cara efektif dalam menjaga kesehatan adalah berolahraga secara rutin.
Olahraga sangat banyak macamnya, salah satunya adalah Yoga. Berlatih Yoga selain
mampu membuat pikiran lebih tenang, juga dapat meredakan tekanan darah tinggi.
Kabar baik bagi mereka yang menderita hipertensi bukan hanya menenun karena
disampaikan oleh seorang peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Duisburg Essen,
Jerman, Holger Kramer.
Beberapa peserta lain diminta berlatih yoga secara rutin selama 8 minggu. Hasilnya
benar-benar spektakuler karena mereka yang rutin berlatih yoga telah dikenal untuk
mengurangi tekanan darah sistolik dan sistolik lebih banyak daripada mereka yang
hanya mengobati hipertensi. Mediumnya lebih rendah hingga 7 mmHg untuk
ekstensibilitas dan 10 mmHg untuk tekanan pada kandung kemih.
Sebelum hasil penelitian ini terungkap, sudah ada beberapa temuan yang melaporkan
hubungan yoga dengan pengobatan berbagai penyakit lain seperti asma, penyakit
jantung, skizofrenia, gejala menopause, penyakit kardiovaskular, depresi, kanker
payudara dan sakit punggung.
Melihat banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari berlatih yoga secara rutin, tidak
ada salahnya jika kita mencoba melakukan protein yoga. Tapi ingat untuk berlatih yoga
dengan benar dan selalu berusaha didampingi oleh para ahli agar aman dan manfaat
yang kita dapatkan bisa lebih kuat.
CERDIK, Rahasia Masa Muda Sehat dan Masa Tua
Nikmat!
17 September 2019 | Dilihat 985 Kali
CERDIK, Rahasia Masa Muda Sehat dan Masa Tua Nikmat!
Hidup sehat bebas penyakit jantung, pembuluh darah (kardiovaskuler), dan penyakit
lainnya bisa Anda dapatkan bila Anda menerapkan gaya hidup sehat ala CERDIK.
CERDIK merupakan perilaku hidup sehat yang mampu menjauhkan Anda dari berbagai
penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit pembuluh darah, jantung, hingga
masalah ginjal. Apa saja perilaku yang termasuk CERDIK?
Banyak masyarakat Indonesia yang masih mengabaikan cek kesehatan secara berkala.
Padahal langkah ini bisa membantu masyarakat mendeteksi penyakit-penyakit dalam
sejak dini. Mulailah memonitor tekanan darah, menimbang berat badan, mengukur
tinggi badan, mengukur lingkar perut, dan perhatikan denyut nadi Anda. Jangan lupa
pula mengecek kadar kolesterol dan gula darah secara teratur.
Imbangi aktivitas olahraga dengan melakukan diet sehat dan seimbang yakni
mengkonsumsi buah dan sayur 5 porsi per hari. Batasi konsumsi gula tak lebih dari 4
sendok makan per hari per orang dan garam tak lebih dari 1 sendok teh per orang per
hari. Batasi pula konsumsi lemak (GGL) atau minyak tak lebih dari 5 sendok makan per
hari per orang.
Bagi Anda yang menyukai makanan manis, sebaiknya mulai mengurangi makanan
dengan kandungan gula tinggi seperti soft drink, permen, kue basah, kue kering dan es
krim. Kurangi pula konsumsi gula putih atau gula merah, sirup serta madu. Gantikan
makanan manis tersebut dengan buah segar maupun minuman jus buah segar
kesukaan Anda.
Untuk menjaga kesehatan, mau tak mau Anda harus rajin membaca label kemasan
makanan sebelum membeli. Kurangi makanan dan minuman yang mengandung gula
tersembunyi seperti maltosa, glukosa, sukrosa, laktosa, dekstrosa, fruktosa dan sirup.
Batasi konsumsi makanan dengan kandungan garam tinggi seperti keju, buah kering,
makanan kemasan, kacang asin dan keripik kentang.
Tak ketinggalan kurangi pula konsumsi lemak dengan memilih makanan sumber protein
seperti daging tanpa lemak,kacang kering, unggas, ikan, dan kacang polong. Kurangi
konsumsi daging merah dan buang lemak di daging sebelum dimasak. Bila ingin minum
susu, pilih susu rendah lemak dan hindari jeroan serta kurangi makan telur.
5. Istirahat Cukup
Bagi orang dewasa, istirahatlah yang cukup dengan tidur selama 7-8 jam sehari.
6. Kelola Stres
Terakhir, kurangi potensi penyakit kardiovaskuler dengan mengelola stres. Sering-
seringlah rekreasi, relaksasi, berpikiran positif dan bercengkrama dengan orang lain.
Terapkan pola hidup teratur dan rencanakan masa depan Anda sebaik-baiknya.
Terkadang stres tak bisa dihindari sehingga Anda harus mencari cara mengelola stres
yang efektif. Sebelum mengelola stres, Anda perlu mengetahui apa saja yang bisa
dikategorikan sebagai gejala stres.
Ada beberapa gejala stres yang bisa Anda kenali dengan mudah. Gejala-gejala tersebut
seperti :
Penyebab stres bisa beragam. Namun, ada tiga hal yang menjadi penyebab paling
umum dari stres yakni dari rumah tangga, lingkungan sekolah dan pekerjaan. Dalam
kehidupan berumah tangga, akan lebih mudah apabila setiap anggota keluarga
menjalankan fungsinya sehingga rutinitas rumah tangga berjalan lancar. Namun ketika
salah satu anggota keluarga seperti anak atau orang tua tiba-tiba sakit, maka bisa
memicu stres. Pekerjaan yang menumpuk dan beban harus mengurus orang sakit bisa
cukup melelahkan bagi orang yang belum terbiasa sehingga menimbulkan stres.
Anak-anak kini juga rentan dengan paparan stres. Hal ini seringkali disebabkan karena
tekanan dalam lingkungan teman, tugas-tugas sekolah, ulangan mendadak atau ketika
anak menghadapi ujian. Selain itu, pekerjaan kantor yang menumpuk dengan tenggat
waktu yang kian dekat juga bisa memicu stres terutama bagi karyawan kantoran.
Ditambah lagi ketika berangkat maupun pulang kantor harus menghadapi macet
sehingga memperbesar potensi munculnya stres.
Apabila stres mulai menghinggapi pikiran Anda, ada beberapa yang bisa dilakukan agar
stres tak menjadi semakin parah.
Stres bisa muncul ketika terjadi perubahan dalam kehidupan kita. Selain melakukan kiat
mengelola stres di atas, banyak-banyaklah bersyukur atas nikmat Tuhan serta
kembangkan rasa sabar dan ikhlas demi mengurangi stres.
Pada 29 September diperingati sebagai Hari Jantunng Sedunia setiap tahunnya, seluruh
dunia memperingati World Heart Day (WHD) atau Hari Jantung Sedunia tahun ini, lebih
berfokus kepada promosi pentingnya cek Kardiovaskular secara berkala untuk
kesehatan jantung.
Hari Jantung Sedunia (World Heart Day) adalah Platform peningkatan kesadaran
terbesar untuk kesehatan kardiovaskular dan tahun ini digunakan untuk meyorot
ketidakadilan Kesehatan Jantung.
Polusi Udara
Menyebabkan 25% kematian akibar Kardiovaskular bagi mereka yang tinggal di kota
berisiko lebih besar.
Diet Sehat
Diet Sehat sangat penting demi menurunkan risiko penyakit Kardiovaskular, tetapi di
banyak sekolah, kantor, rumah sakit, dan rumah yang menyediakan makanan tinggi
lemak dan padat energi dan kurangnya pilihan makanan yang sehat.
Kurangnya ruang terbuka yang aman atau jalur siklus juga dapat membatasi
kemampuan individu untuk menjadi lebih aktif, meningkatkan risiko CVD, padahal
olahraga dikaitkan dengan risiko 29% lebih rendah meninggal akibat CVD (BMJ).
Sangat Penting untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit jantung, tidak hanya
bagi diri sendiri tetapi juga untuk orang-orang di sekitar kita. Menurunkan beban
penyakit Kardiovaskular di Indonesia tidak hanya tugas salah satu pihak, namun peran
semua lapisan masyarakat (pasien, dokter, keluar, dan pembuat kebijakan). Langkah
yang sederhana untuk terhindar dari penyakit Jantung Koroner, antara lain :
1. Berjanji kepada diri sendiri dan keluarga untuk memasak dan makan makanan
lebih sehat, berolahraga lebih banyak dan berhenti Merokok.
2. Lebih aktif dan mengatakan tidak Merokok.
3. Mendatangi dan Mendukung pelayanan akses pencegahan, kontrol, dan
pengelolaan penyakit Kardiovaskular.