Anda di halaman 1dari 48

 

BLOCK COMMUNITY
SKENARIO ASI
EKSKLUSIF 
MINGGU KE-7 
TANGGAL 01 JUNI S.D 07 JUNI 2012 

KELOMPOK J
 

SKENARIO 
 Banyak factor yang mempengaruhi rendahnya praktek pemberian
ASI Eksklusif (Exclusive Breastfeeding/EBF) di Indonesia baik pada
ibu bekerja maupun tidak bekerja salah satunya adalah termasuk
tingginya pemberian makanan prelacteal dengan jenis dan alasan
pemberian yang beragam. Alasan tidak diberikannya ASI Eksklusif
dapat dikaji dengan pengumpulan data metode kualitatif antara lain
Focus Group Discussion (FGD) dan In-Depth Interview dengan
menggunakan instrument yang sesuai. Hasilnya akan digunakan
untuk menyusun materi Nutrition Education yang tepat termasuk
mendesign media dan metode yang tepat untuk dapat memfasilitasi
perubahan perilaku (Behaviour Change Communication) pada ibu
 

CUES
 Ahli Gizi mampu melakukan pengkajian dan
pengumpulan data dengan metode kualitatif,
yaitu Focus Group Discussion (FGD) dan In 
Depth Interview  untuk menyusun materi
Nutrition Education  terkait dengan perubahan
perilaku pada ibu atau anggota keluarga lain
dalam praktek ASI Eksklusif.
 

PRObLem
IdentificatiO
n
 

1. Perbedaan ASI Ekslusif, Prelacteal , dan MP


ASI dini (sebutkan rentang waktu
pemberiannya)? 
 ASI Ekslusif : Memberikan hanya asi saja kepada
bayi (tanpa tambahan cairan seperti susu formula,
 jeruk, madu, air putih, air teh, maupun makann lain
seperti pisang, bubur susu,biskuit, bubur nasi, tim,
dan lain-lain) hingga 6 bulan (Sumber : Arif, Nurhaeni.
2009. Panduan Ibu Cerdas (ASI dan Tumbuh 
Kembang Bayi . Yogyakarta: Media Pressindo).
 Prelacteal : Pemberian air gula/dekstrosa, susu

formula pada hari-hari pertama kelahiran (Sumber :


USAID. “Exclusive Breastfeeding: The Only Water 
Source Young Infants Need-Frequently Asked
Questions“, 2002). 
 MP- ASI Dini adalah Pemberian makanan
pendamping ASI sebelum bayi berusia 6 bulan.
 

 Perbedaan berdasarkan waktu pemberiannya


:
 ASI: 0 – 6 bulan
 Makanan pre lacteal: 3 hari pertama setelah

kelahiran (Sumber : Fikawati dan Syafiq, 2003)


 MP-ASI: Kurang dari 6 bulan, biasanya diberikan

mulai 3 bulan pertama (Sumber : Setiawan, 2009)


 Perbedaan hanya dari tujuan, rentang waktu
pemberian. Tidak da perbedaan dalam hal
 jenis makanan yang diberikan antara
prelakteal & MP-ASI dini.
 

2. Manfaat dan Tujuan ASI Eksklusif pada


Ibu dan Bayi? 
 Ibu:
 Menjalin hubungan kasih saying antara ibu dengan bayi
 Mengurangi perdarahan setelah persalinan
 Mempercepat pemulihan kesehatan ibu
 Menunda kehamilan
 Mengurangi resiko terkena kanker payudara
 Ibu dapat memberikan asi setiap saat bayi membutuhkan
 Lebih praktis karena ASI lebih mudah diberikan
 Menumbuhkan rasa percaya diri ibu untuk menyusui
 Manfaat psikologis dan emosional bagi ibu
 Mencegah terjadinya Ca Servix
(Sumber : Untoro, Rachmi. 2002. Ibu Bekerja Tetap Memberikan Air 
Susu Ibu (ASI). Jakarta: Depkes RI).
 Mempercepat mengembalikan berat badan ibu sepeti sebelum hamil
(Proverawati; dkk, 2010)
 

Bagi Bayi :
 Merupakan makanan alamiah yang sempurna
 Merukpakan makanan yang bersih dan higienis
 Mengandung zat gizi sesui kebutuhan bayi untuk pertumbuhan
yang sempurna
 Mengandung zat kekebalan untuk mencegah bayi dari berbagai
penyakit infeksi (diare, batuk, pilek, radang tenggorokan, dan
gangguan pernafasan)
 Melindungi dbayi dari alergi
 Aman dan terjamin kebersihannya, karena langsung disusukan
kepada bayi dalam keadaan segar
 Tidak akan pernah basi, mempunyai suhu yang tepat dan dapat
diberikan kapan saja dan dimana saja
 

 Membantu memperbaiki refleks menghisap, menelan dan


pernafasan bayi (Sumber : Untoro, Rachmi. 2002. Ibu 
Bekerja Tetap Memberikan Air Susu Ibu (ASI). Jakarta:
Depkes RI).
 Mencegah diabetes tipe 1, melindungi bayi dari leukemia
(Rosita, Syarifah. 2008. ASI untuk Kecerdasan Bayi .
Yogyakarta: Ayyuna).
 Dasar perkembangan emosi yang baik serta kepercayadirian
(Asfuah, dkk, 2009).
 Mengandung zat kekebaan untuk melindungi bayi dari berbagai
penyakit.
 Perkembangan psikomotorik lebih cepat. (Proverawati; dkk, 2010)
 Tidak mengandung beta laktoglobulin yang dapat menyebabkan
alergi pada bayi (Sumber : Siregar, 2004).
 Mengurangi resiko infeksi lambung dan usus, sembelit serta alergi
pada bayi
 Lebih kebal terhadap penyakit
 Lebih mam u men hada i efek en akit kunin Sumber : Roesli
 

 Diperkirakan, jika lebih banyak bayi memperoleh ASI secara


eksklusif sebagaimana dianjurkan (4-6 bulan pertama
kehidupan), maka sebanyak 1,5 juta kematian bayi tiap tahun
yang disebabkan diare dan infeksi pernafasan akut (ARI)
dapat dicegah (Unicef, 1994).
 Meta analisis yang dilakukan WHO dari sejumlah data
berasal dari sejumlah negara berkembang diketahui bahwa
pada 6 bulan pertama kehidupan bayi, proteksi ASI terhadap
terjadinya serangan kematian karena diare adalah lebih
besar (OR: 6,1 [4.1 – 9,0]) dibandingkan kematian karena
ISPA (OR: 2,4 [1,6 – 3.5]), namun pada usia 6-11 bulan
tingkat proteksi ASI terhadap serangan kedua penyakit
tersebut relative sama. Terdapat kecenderungan menurunnya
proteksi yang diberikan oleh ASI terhadap penyakit dengan
meningkatnya usia bayi (WHO, 2000).
 

3. Faktor yang mempengaruhi rendahnya


praktek pemberian ASI Eksklusif?
 Adanya anggapan bahwa memberikan susu botol kepada anak sebagai salah
satu symbol bagi kehidupan tingkat social yang lebih tinggi, terdidik, dan
mengikuti perkembangan zaman (ada anggapan susu botol lebih bergengsi).
 Kemudahan-kemudahan yang didapat sebagai hasil kemajuan teknologi
pembuatan makanan bayi MPASI seperti pembuatan tepung makanan bayi,
susu buatan bayi.
 Iklan yang menyesatkan dari produksi makanan bayi menyebabkan ibu
beranggapan bahwa makanan-makanan itu lebih baik daripada ASI.
 Para ibu sering keluar rumah baik karena bekerja maupun karena tugas-tugas
social, maka susu sapi adalah satu-satunya jalan keluar dalam pemberian
makanan bagi bayi yang ditinggalkan dirumah.
 Factor psikologis dari dalam ibu sendiri yang enggan untuk memberikan ASI
Eksklusif bagi bayinya.
 Ibu takut buah dadanya bentuknya berubah apabila menyusui dan
kecantikannya hilang.
 Pengaruh melahirkan diklinik bersalin/ Rumah Sakit. Belum semua petugas
paramedic diberi pesan dan diberi cukup informasi agar menganjurkan setiap
ibu untuk menyusui bayi mereka, serta praktek yang keliru dengan memberikan
 

 Produksi ASI yang kurang, ibu kurang memahami tata laksana laktasi yang benar,
terlanjur mendapat Prelacteal Feeding , kelainan yang terjadi pada ibu (putting lecet, luka,
bengkak, engorgement, mastitis, dan abses) sakit kronis (Tuberkulosis, Malaria, dll), hamil
lagi saat menyusui, dan adanya kelainan pada bayi : bayi lahir prematur/BBLR, sakit atau
cacat bibir, dan lain sebagainya (Sumber : Jeliffe, Human Milk in the Modern Word , Oxford
University Press, New York, 1978).
 Tanpa asi bayi akan tetap tumbuh sehat
 Susu formula lebih praktis
 Badan tetap gemuk karena selalu lapar dan tidak olah raga
 Susu formula terjangkau dan bisa didapat dimana saja (Sumber : Rosita, Syarifah. 2008.
ASI untuk Kecerdasan Bayi . Yogyakarta: Ayyuna).
 Pengaruh melahirkan di rumah sakit maupun di klinik bersalin. Belum semua petugas
medis diberi pesan dan diberi cukup informasi agar menganjurkan setiap ibu untuk
menyusui bayi mereka, serta praktek keliru dengan memberikan susu botol kepada bayi
yang baru lahir. (Siregar,2004).
 Kurangnya motivasi ibu dan keluarga untuk memberikan ASI Eksklusif untuk bayi. (
Sumber : RS ST carolust, 2008).
 

Faktor Intern, seperti:


 Terjadinya bendungan ASI yang menyebabkan

ibu merasa sakit saat menyusui


 Luka-luka pada puting susu

 Kelainan pada puting susu

 Adanya penyakit tertentu seperti TBC, malaria

 Ibu yang gizinya kurang baik sehingga

produksi ASI sedikit (kurang)


(Sumber : Siregar, 2004).
 

4. Apa yang dimaksud dengan Cholostrum  


dan kandungan didalam Cholostrum dan
ASI? 
 Cholostrum adalah air susu ibu yang keluar pada hari
pertama setelah bayi lahir. Berwarna kekuningan dan
lebih kental karena banyak mengandung protein dan
vitamin A yang tinggi. Selain itu juga menggandung
zat kekebalan tubuh yang penting untuk melindungi
bayi dari penyakit infeksi. Walopun jumlah kolostrom
sedikit, namun sudah memenuhi seluruh kebutuhan
gizi bayi (Sumber : Untoro, Rachmi. 2002. Ibu Bekerja 
Tetap Memberikan Air Susu Ibu (ASI). Jakarta:
Depkes RI).
 Cholostrum merupakan cairan yang dikeluarkan oleh
kenjar payudara setelah melahirkan (4-7 hari)
berwarna kuning keemasan atau krem dengan
volume 150-300 ml/hari, serta lebih kental
dibandingkan dengan cairan susu tahap berikutnya
(Sumber : Proverawati, Atikah ; dkk. 2010).
 

Kandungan Cholostrum :
 Protein : 8,5%

 Lemak 2,5%

 Karbohidrat 3,5%

 Garam dan Mineral 0,4%

 Air 85,1%

 Vitamin A, B, C, D, E, K dalam jumlah yang

sedikit, leukosit (Sumber: World atHealth


Organization. Breastfeeding And The Use Of 
Water And Teas . Division of Child Health and
Development Update, No. 9 (reissued, Nov.
1997).
 

Kandungan Gizi berbagai Susu per 100 ml 


Macam Zat ASI Susu Sapi Susu Kerbau
Gizi
Protein 12,0 g 3,3 g 4,8 g
Lemak 3,8 g 3,8 g 7,8 g
Laktosa 7,0 g 4,8 g 5,0 g
Kalori 75 Kkal 66 Kkal 67 Kkal
Kapur 30 mg 125 mg 180 mg
Besi 0,15 mg 0,10 mg 0,24 mg
Vitamin A 53 SI 34 SI -
Vitamin B1 0,11 mg 0,42 mg 0,50 mg
Vitamin C 4,3 mg 1,8 mg 1,0 mg
(Sumber : Jeliffe, Human Milk in the Modern Word , Oxford University Press, New York, 1978).
 

5. Cara-cara yang salah dan benar dalam


praktek pemberian ASI? 
Cara-cara yang benar dalam praktek pemberian ASI :
 Cuci tangan sebelum dan sesudah menyusui
 Ibu bisa menyusui dengna duduk atau berbaring santai
 Payudara dipijat ringan atau di massage supaya lemes
 Tekan areola antara ibu jari dan telunjuk sehingga keluar beberapa
tetes asi
 Ibu harus memegang payudara dengan posisi ibu jari diatas dan
keempat jari lainnya dibagian bawah payudara
 Sebagian besar areola payudara harus berada dimulut bayi
 Bayi menyusu pada 2 payudara secara bergantian selama ± 15-30
menit
 Bila melepaskan mulut bayi dari puting susu, masukkan jari kelingking
anatara mulut bayi dan payudara (Sumber : Rosita, Syarifah. 2008. ASI 
untuk Kecerdasan Bayi . Yogyakarta: Ayyuna).
 Menyusui yang dijadwalkan akan berakibat kurang baik, karena isapan
 

Cara-cara yang salah dalam praktek pemberian


ASI :
 Menggendong bayi dalam posisi yang kurang

benar
 Pemakaian baju yang berlebihan

 Bayi tidak siap menyusu

 Penyakit baik pada ibu atau pada bayi

 Tidak cukup privasi pada saat menyusui (Sumber

: Romaiah, Savitri. 2006. Manfaat ASI dan 


Menyusui . Jakarta: Gramedia).
 Bayi mengalami kebingungan puting bila

makanan prelacteal diberikan dengan


menggunakan botol susu (Sumber : Elfrida, 2003)
 

6. Dampak pemberian MP-ASI dan


Prelacteal ?

Dampak/akibat MP-ASI dini :


 Gangguan penyusuan

 Beban ginjal yang berlebihan dan

hyperosmolaritas
 Alergi terhadap makanan

 Gangguan pengaturan selera makan

 Bahan-bahan makanan tambahan yang

merugikan
(Suhardjo ,1995)
 

Dampak pemberian Prelacteal :


 Memberi cairan sebelum usia 6 bulan sebelum usia 6
bulan berisiko membahayakan kesehatan bayi dan
meningkatkan resiko kekurangan gizi.
 Mengganti ASI dengan cairan yang sedikit atau tidak
bergizi, berdampak buruk pada kondisi gizi bayi, daya
tahan hidupnya, pertumbuhan dan perkembangannya.
 Konsumsi air putih atau cairan lain meskipun dalam jumlah
yang sedikit, akan membuat bayi merasa kenyang
sehingga tidak mau menyusu, padahal ASI kaya dengan
gizi yang sempurna untuk bayi. Penelitian menunjukkan
bahwa memberi air putih sebagai tambahan cairan
sebelum bayi berusia enam bulan dapat mengurangi
asupan ASI hingga 11%.
 Pemberian air manis dalam minggu pertama usia bayi
berhubungan dengan turunnya berat badan bayi yang
lebih banyak dan tinggal di rumah sakit lebih lama.
 

 Pemberian cairan dapat meningkatkan resiko terkena


penyakit. Pemberian cairan dan makanan dapat menjadi
sarana masuknya bakteri patogen. Bayi usia dini sangat
rentan terhadap bakteri penyebab diare, terutama di
lingkungan yang kurang higienis dan sanitasi buruk. Di
negara-negara kurang berkembang, dua di antara lima orang
tidak memiliki sarana air bersih. ASI menjamin bayi dapat
memperoleh suplai air bersih yang siap tersedia setiap saat.
 Penelitian di Filipina menegaskan tentang manfaat pemberian
ASI eksklusif serta dampak negative pemberian cairan
tambahan tanpa nilai gizi terhadap timbulnya penyakit diare.
Seorang bayi (tergantung usianya) yang diberi air putih, teh,
atau minuman herbal lainnya berisiko terkena diare 2-3 kali
lebih banyak dibanding bayi yang diberi ASI (Sumber :
USAID. “Exclusive Breastfeeding: The Only Water Source
Young Infants Need-Frequently Asked Questions“, 2002).
 

7. Jenis-jenis makanan Prelacteal dan


alasan pemberian? 

 Jenis makanan Prelacteal : air gula, dekstrosa, air tajin,


madu, the, air putih, susu formula, air kelapa (Sumber :
USAID. “Exclusive Breastfeeding: The Only Water Source
Young Infants Need-Frequently Asked Questions“, 2002). 
 Alasan Pemberian :
 Motivasi subjek yang kurang terhadap pemberian ASI
EKsklusif dimana sebagian besar subjek termotivasi untuk
memberikan susu formula, gula, madu, dll.
 Karena bayi rewel, menangis terus, takut bayi kurang
mendapat makanan/lapar.
 Tidak adanya realisasi program ASI Eksklusif dari
puskesmas.
 Kurangnya dukungan orang terdekat subjek terutama
suami, mertua, dll.
 

 Kurangnya dukungan petugas tenaga kesehatan


terutama penolong persalinan.
 Adanya kondisi bayi yang tidak mau diberikan

ASI.
 Adanya promosi susu formula dengan

penyampaian iklan yang menarik dan promosi


lewat tenaga kesehatan.
 Serta masih adanya kebiasaann dalam hal

pemberian prelacteal setelah bayi baru lahir


berupa madu, air tajin, dsb (Sosial Budaya dan
Tabu) USAID. “Exclusive Breastfeeding: The Only
Water Source Young Infants Need-Frequently

 

8. Bahan makanan yang dapat


meningkatkan produksi ASI? 

 Daun Katuk
 Daun Torbangun
 Kecambah Alfalfa
 Kacang-kacangan
 Daun kelor
 Bayam
 Jagung
 Pare
 Buncis
 pepaya
 

9. Klasifikasi ASI? 
 Colostrum
 Air Susu Masa Peralihan (Masa Transisi)
 Air Susu Mature
 

10. Langkah pelaksanaan


FGD? 
 Tahap persiapan dan pembukaan
 Tahap isi

 Tahap penutup
 

11. Kelebihan dan kekurangan FGD, In-


Depth Interview? 
Kelebihan FGD:
 Relatif murah

 Waktu yang digunakan cukup singkat

 Moderator relatif dapat dilakukan oleh siapa saja

dengan melalui pelatihan pendek dan


mengujicobakan
 sebelum menjalankan kelompok

 Dapat digunakan untuk menggali kebiasaan,

keyakinan, dan penilaian dari sebuah kelompok


 Perhatian yang penting dan mungkin tidak banyak

muncul dalam kehidupan sehari-hari, melalui


diskusi
 kelompok ini dapat dimunculkan
 

Kekurangan FGD :
 Peserta seringkali tidak mewakili kelompok

sasaran.
 Kelompok yang terlibat mungkin akan sulit

dikendalikan
 Hasil dan kesimpulan diskusi dapat

dipengaruhi oleh pandangan atau pendekatan


dari moderator.
 Tidak mempunyai data statistik (Sumber :

Local Governance Support Program, 2008).


 

Kelebihan In-Depth Interview :


 Memperoleh data lebih lengkap

 Menggali data bisa dilakukan lebih dalam

 Memberi akses informasi yang tidak bisa

didapatkan dengan cara lain


 Dapat dilakukan dimana saja, kapan saja, dan

terhadap siapa saja (Sumber : Padmawati,


2009).
 

Kekurangan In-Depth Interview :


 Responden cenderung tidak mau jujur

 Butuh pendekatan yang baik dengan responden

 Butuh persamaan bahasa

 Butuh pedoman wawancara

 Butuh lokasi wawancara yang netral, nyaman,

dan aman dari gangguan interupsi (Sumber :


Padmawati, 2009).
 Jika terlalu lama maka akan menyebabkan jenuh

dan membuat responden menjawab seadanya


saja (Bambang, Unyear).
 

12. Tujuan FGD, In-Depth Interview, dan


siapa saja yang terlibat didalamnya? 

 Tujuan FGD :
 Untuk menyusun kuesioner yang tepat (konsep
dan bahasa lokal) dan yang terlibat adalah
narasumber (Sumber : Padmawati, 2009).
 Untuk mengumpulkan informasi, membangun
consensus, mengklarifikasi informasi yang ada
dan mengumpulkan berbagai pendapat pada
issue tertentu, dan yang terlibat yaitu fasilitator
masyarakat, perwakilan dari berbagai kalangan di
masyarakat, dan jika memungkinkan ada notulen
(Sumber : Bambang, Metode Penelitian, Unyear).
 

 Tujuan Indepth Interview :


 Yang terlibat interviewer (pewawancara) dan

responden (Sumber : Padmawati, 2009).


 Untuk mengetahui gambaran karakteristik

responden secara langsung yang lebih


mendalam.
 Menemukan pola hubungan yang bersifat

interaktif.
 Menemukan teori.

 Menggambarkan realitas yang kompleks.

 Memperoleh pemahaman makna (Sumber :


 

13. Perbedaan FGD dan In-Depth


Interview? 

 FGD waktunya singkat, relatif singkat singkat,


sedangkan in-depth interview waktunya lama.
 

14. Bagaimana cara mengevaluasi dan


mendokumentasikan FGD? 

Cara evaluasi FGD:


 Klarifikasi

 Reorientasi

 Pembuatan laporan oleh moderator atau

peneliti
Cara mendokumentasi FGD:
 Menggunakan gambar, foto, video, perekam,

dsb (Sumber : Padmawati, 2009).


 

15. Jenis-jenis contoh instrumen FGD &


In-Depth Interview? 

 Recording (perekam) dan transkrip


 Formulir untuk pengumpulan data dan
kesimpulan
 Formulir berisi pertanyaan-pertanyaan
 Instrument Indepth Interview: telepon (Boyce.
2006)
 

16. Metode dan media yang tepat digunakan


dalam Nutrition Education untuk perubahan
perilaku? 
 Metode pendidikan individual
 Metode pendidikan Kelompok

 Metode pendidikan massa

Media :
 Media cetak (booklet, leaflet, poster, baliho,

majalah, koran, foto)


 Medida elektronik(tv, radio, video, slide, film strip)

 Media papan (billboard) (Sumber : Notoatmodjo,

Soekijo. 2003. Prinsip-prinsip Dasar Ilmu 


Kesehatan Masyarakat . Jakarta: PT Rineka
Cipta).
 

17. Bagaimana menyusun materi


Nutrition Education yang baik? 

 Membuat suatu konsep masalah


 Analisis dari penyebab dan maslah gizi, identifikasi subjek
dan pelaksana.
 Menetapkan objek atau tujuan, sasaran kelompok dan
fasilitator.
 Merumuskan strategi dan pengembangan metodologi yang
akan digunakan.
 Rencanakan topik gizi, pesan, bahan dan media
komunikasi
 Pelaksanaan secara langsung di lapangan
 Monitoring dan evaluasi (Sumber : GTZ, unyear).
 Harus mempertimbangkan dan memperhatikan factor
social budaya, kebiasaan, dan adat istiadat masyarakat
 

18. Cara dan Syarat pembuatan media dan


Media Nutrition Education yang tepat dalam
promosi ASI? 
Cara :
 Alat peraga yang sederhana yang mudah dibuat sendiri dengan
bahan-bahan yang mudah diperoleh.
 Alat peraga harus didasari pengetahuan tentang sasaran
pendidikan yang akan dicapai
Syarat pembuatan media :
 Mudah dibuat.
 Bahan-bahan dapat diperoleh dari bahan local.
 Mencerminkan kebiasaan, kehidupan, kepercayaan.
 Ditulis/digambar dengan sederhana.
 Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti (Sumber :
Notoatmodjo, 2003).
 

19. Kendala promosi ASI Ekslusif? 

 Sumber daya manusia atau tenaga kesehatan kurang


terampil dalam melakukan promosi (Sumber :Lamawati,
2011).
 Factor social budaya, lemahnya peran petugas
kesehatan serta ketidaktahuan para ibu tentang praktek
ASI Eksklusif dan manajemen laktasi, seperti cara
memerah dan menyimpan ASI turut menghambat
proses menyusu, masih banyak ibu yang tidak mengerti
menunjukkan bahwa pesan komunikasi yang
dituangkan dengan berbagai media masih kurang efektif
dan belum optimal dalam merubah perilaku ibu untuk
melaksanakan Inisiasi Menyusui Dini dan ASI Eksklusif
(Sumber : Notoatmodjo, Soekijo. 2003. Prinsip-prinsip
Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT Rineka
 

20. Macam-macam metode kualitatif? 

 Diary metods, case study (Sumber : Peninsula


Research and Development Support Unit,
unyear).
 Menurut Bambang, Unyear :
 Participant observation
 In depth interview

 Studi Dokumentasi

 Focus Group Discussion (FGD)

 Pengamatan Etnografis  observasi visual


dan interaksi verbal (Sumber : Musianto,
2002).
 

21. Jelaskan hukum yang mengatur


praktek pemberian ASI Ekslusif? 
Peraturan Pemerintah RI Nomor 33 Tahun 2012 Tentang
Pemberian ASI Eksklusif
 Bab 1 Pasal 1 tentang pengertian umum ASI

 Bab 1 Pasal 2 tentang tujuan pemberian ASI

 Bab 1 Pasal 3-5 tentang tanggung jawab pemerintah dalam

program pemberian ASI


 Bab 1 Pasal 6 tentang peraturan bahwa setiap ibu yang

melahirkan harus memberikan ASI Eksklusif pada bayi yang


dilahirkan
 Bab 1 Pasal 7 tentang ketentuan diperbolehkannya ibu tidak

menyusui
 Bab 1 Pasal 8 tentang peraturan yang menyatakan siapa

saja yang berhak menentukan diperbolehkannya ibu tidak


menyusui bayi (Sumber :PP RI no 33, 2012).
 

 Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes)


Nomor 237 Tahun 1997 tentang Pemasaran
Pengganti Air Susu Ibu didalamnya antara lain
diatur bahwa sarana pelayanan kesehatan
dilarang menerima sampel atau sumbangan
susu formula bayi dan susu formula lanjutan
atau menjadi ajang promosi susu formula.
 

22. Indicator perubahan perilaku (cut off untuk


pengetahuan, sikap, dan keterampilan)? 

 Pengukuran pengetahuan dapat dilakuan


dengan menggunakan instrument berbentuk
pertanyaan pilihan dan berganda, dalam
bentuk test objective dimana responden hanya
memilih jawaban yang benar saja (Sumber :
Khomsan, 2000).
 Kategori pengetahuan dan sikap dapat dibagi
dalam 3 kelompok, yaitu baik, sedang, dan
kurang. Cara pengkategorian dilakukan
dengan menetapkan cut off dari skor yang
telah dijadikan persen.
 

23. Tahapan-tahapan perubahan


perilaku? 

 Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari


dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus
(objek)
 Interest, dimana orang mulai tertarik kepada stimulus (objek)
 Evaluation, dimana orang sudah mulai menimbang-nimbang
terhadap baik tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya
 Trial, dimana orang telah mulai mencoba perilaku baru
 Adoption, dimana subyek telah berperilaku baru sesuai
dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap
stimulus (Sumber : Mahlia, Yamnur. 2009. Pengaruh 
Karakteristik Ibu Dan Pola Asuh Makan Terhadap 
Pertumbuhan Dan Perkembangan Bayi Di Kecamatan 
Pangkalan Susu Kabupaten Langkat Tahun 2008 . Tesis.
Medan : Pasca Sarjana USU).
 

24. Pembentuk perilaku? 

 Pengalaman pribadi
 Kebudayaan

 Orang lain yang dianggap penting (signifikan 

others )
 Media massa

 Institusi/ lembaga pendidikan dan agama

 Faktor emosional (prasangka)

(Sumber : Rahayuningsih, 2008).


 

25. Jenis-jenis Nutrition Education?

Initial/brief education
 Edukasi singkat yang menyampaikan

informasi mengenai tujuan edukasi gizi dan


etiologi yang mendasari untuk menambah
pengetahuan
Comprehensive education
 Menyampaikan informasi mengenai tujuan

edukasi gizi dan etiologi yang mendasari


secara lebih mendalam (menyeluruh) untuk
perubahan perilaku
(ADA, 2008)
 

Cakupan Asi Eksklusif rendah 

Pengumpulan data 

Kuantitatif   Kualitatif  

FGD  Indepth interview 

Tujuan, manfaat, syarat, langkah, instrumen  

Analisis data 

Faktor penyebab masalah 

NE 

Media  Metode 

Perubahan perilaku 
 

Terima kasihhhhhh

Anda mungkin juga menyukai