Anda di halaman 1dari 48

BLOCK COMMUNITY

SKENARIO ASI
EKSKLUSIF
MINGGU KE-7
TANGGAL 01 JUNI S.D 07 JUNI 2012

KELOMPOK J
SKENARIO
 Banyak factor yang mempengaruhi rendahnya praktek
pemberian ASI Eksklusif (Exclusive Breastfeeding/EBF) di
Indonesia baik pada ibu bekerja maupun tidak bekerja
salah satunya adalah termasuk tingginya pemberian
makanan prelacteal dengan jenis dan alasan pemberian
yang beragam. Alasan tidak diberikannya ASI Eksklusif
dapat dikaji dengan pengumpulan data metode kualitatif
antara lain Focus Group Discussion (FGD) dan In-Depth
Interview dengan menggunakan instrument yang sesuai.
Hasilnya akan digunakan untuk menyusun materi Nutrition
Education yang tepat termasuk mendesign media dan
CUES
 Ahli Gizi mampu melakukan pengkajian
dan pengumpulan data dengan metode
kualitatif, yaitu Focus Group Discussion
(FGD) dan In Depth Interview untuk
menyusun materi Nutrition Education
terkait dengan perubahan perilaku pada
ibu atau anggota keluarga lain dalam
praktek ASI Eksklusif.
PRObLem
Identificat
iOn
1. Perbedaan ASI Ekslusif, Prelacteal,
dan MP ASI dini (sebutkan rentang
waktu pemberiannya)?
 ASI Ekslusif : Memberikan hanya asi saja kepada bayi
(tanpa tambahan cairan seperti susu formula, jeruk,
madu, air putih, air teh, maupun makann lain seperti
pisang, bubur susu,biskuit, bubur nasi, tim, dan lain-lain)
hingga 6 bulan (Sumber : Arif, Nurhaeni. 2009. Panduan
Ibu Cerdas (ASI dan Tumbuh Kembang Bayi. Yogyakarta:
Media Pressindo).
 Prelacteal : Pemberian air gula/dekstrosa, susu formula
pada hari-hari pertama kelahiran (Sumber : USAID.
“Exclusive Breastfeeding: The Only Water Source Young
Infants Need-Frequently Asked Questions“, 2002).
 MP-ASI Dini adalah Pemberian makanan pendamping
ASI sebelum bayi berusia 6 bulan.
 Perbedaan berdasarkan waktu pemberiannya :
 ASI: 0 – 6 bulan
 Makanan pre lacteal: 3 hari pertama setelah
kelahiran (Sumber : Fikawati dan Syafiq, 2003)
 MP-ASI: Kurang dari 6 bulan, biasanya diberikan
mulai 3 bulan pertama (Sumber : Setiawan, 2009)
 Perbedaan hanya dari tujuan, rentang waktu
pemberian. Tidak da perbedaan dalam hal jenis
makanan yang diberikan antara prelakteal &
MP-ASI dini.
2. Manfaat dan Tujuan ASI
Eksklusif pada Ibu dan Bayi?
 Ibu:
 Menjalin hubungan kasih saying antara ibu dengan bayi
 Mengurangi perdarahan setelah persalinan
 Mempercepat pemulihan kesehatan ibu
 Menunda kehamilan
 Mengurangi resiko terkena kanker payudara
 Ibu dapat memberikan asi setiap saat bayi membutuhkan
 Lebih praktis karena ASI lebih mudah diberikan
 Menumbuhkan rasa percaya diri ibu untuk menyusui
 Manfaat psikologis dan emosional bagi ibu
 Mencegah terjadinya Ca Servix
(Sumber : Untoro, Rachmi. 2002. Ibu Bekerja Tetap
Memberikan Air Susu Ibu (ASI). Jakarta: Depkes RI).
 Mempercepat mengembalikan berat badan ibu sepeti
sebelum hamil (Proverawati; dkk, 2010)
Bagi Bayi :
 Merupakan makanan alamiah yang sempurna
 Merukpakan makanan yang bersih dan higienis
 Mengandung zat gizi sesui kebutuhan bayi untuk
pertumbuhan yang sempurna
 Mengandung zat kekebalan untuk mencegah bayi dari
berbagai penyakit infeksi (diare, batuk, pilek, radang
tenggorokan, dan gangguan pernafasan)
 Melindungi dbayi dari alergi
 Aman dan terjamin kebersihannya, karena langsung
disusukan kepada bayi dalam keadaan segar
 Tidak akan pernah basi, mempunyai suhu yang tepat dan
dapat diberikan kapan saja dan dimana saja
 Membantu memperbaiki refleks menghisap, menelan dan
pernafasan bayi (Sumber : Untoro, Rachmi. 2002. Ibu Bekerja
Tetap Memberikan Air Susu Ibu (ASI). Jakarta: Depkes RI).
 Mencegah diabetes tipe 1, melindungi bayi dari leukemia (Rosita,

Syarifah. 2008. ASI untuk Kecerdasan Bayi. Yogyakarta: Ayyuna).


 Dasar perkembangan emosi yang baik serta kepercayadirian (Asfuah,
dkk, 2009).
 Mengandung zat kekebaan untuk melindungi bayi dari berbagai
penyakit.
 Perkembangan psikomotorik lebih cepat. (Proverawati; dkk, 2010)
 Tidak mengandung beta laktoglobulin yang dapat menyebabkan alergi
pada bayi (Sumber : Siregar, 2004).
 Mengurangi resiko infeksi lambung dan usus, sembelit serta alergi pada
bayi
 Lebih kebal terhadap penyakit
 Lebih mampu menghadapi efek penyakit kuning (Sumber : Roesli,
2001).
 Diperkirakan, jika lebih banyak bayi memperoleh ASI secara
eksklusif sebagaimana dianjurkan (4-6 bulan pertama
kehidupan), maka sebanyak 1,5 juta kematian bayi tiap tahun
yang disebabkan diare dan infeksi pernafasan akut (ARI) dapat
dicegah (Unicef, 1994).
 Meta analisis yang dilakukan WHO dari sejumlah data berasal
dari sejumlah negara berkembang diketahui bahwa pada 6 bulan
pertama kehidupan bayi, proteksi ASI terhadap terjadinya
serangan kematian karena diare adalah lebih besar (OR: 6,1 [4.1
– 9,0]) dibandingkan kematian karena ISPA (OR: 2,4 [1,6 – 3.5]),
namun pada usia 6-11 bulan tingkat proteksi ASI terhadap
serangan kedua penyakit tersebut relative sama. Terdapat
kecenderungan menurunnya proteksi yang diberikan oleh ASI
terhadap penyakit dengan meningkatnya usia bayi (WHO, 2000).
3. Faktor yang mempengaruhi
rendahnya praktek pemberian ASI
Eksklusif?
 Adanya anggapan bahwa memberikan susu botol kepada anak
sebagai salah satu symbol bagi kehidupan tingkat social yang lebih
tinggi, terdidik, dan mengikuti perkembangan zaman (ada anggapan
susu botol lebih bergengsi).
 Kemudahan-kemudahan yang didapat sebagai hasil kemajuan
teknologi pembuatan makanan bayi MPASI seperti pembuatan tepung
makanan bayi, susu buatan bayi.
 Iklan yang menyesatkan dari produksi makanan bayi menyebabkan
ibu beranggapan bahwa makanan-makanan itu lebih baik daripada
ASI.
 Para ibu sering keluar rumah baik karena bekerja maupun karena
tugas-tugas social, maka susu sapi adalah satu-satunya jalan keluar
dalam pemberian makanan bagi bayi yang ditinggalkan dirumah.
 Factor psikologis dari dalam ibu sendiri yang enggan untuk
memberikan ASI Eksklusif bagi bayinya.
 Ibu takut buah dadanya bentuknya berubah apabila menyusui dan
kecantikannya hilang.
 Pengaruh melahirkan diklinik bersalin/ Rumah Sakit. Belum semua
 Produksi ASI yang kurang, ibu kurang memahami tata laksana laktasi yang
benar, terlanjur mendapat Prelacteal Feeding, kelainan yang terjadi pada ibu
(putting lecet, luka, bengkak, engorgement, mastitis, dan abses) sakit kronis
(Tuberkulosis, Malaria, dll), hamil lagi saat menyusui, dan adanya kelainan
pada bayi : bayi lahir prematur/BBLR, sakit atau cacat bibir, dan lain
sebagainya (Sumber : Jeliffe, Human Milk in the Modern Word, Oxford
University Press, New York, 1978).
 Tanpa asi bayi akan tetap tumbuh sehat
 Susu formula lebih praktis
 Badan tetap gemuk karena selalu lapar dan tidak olah raga
 Susu formula terjangkau dan bisa didapat dimana saja (Sumber : Rosita,
Syarifah. 2008. ASI untuk Kecerdasan Bayi. Yogyakarta: Ayyuna).
 Pengaruh melahirkan di rumah sakit maupun di klinik bersalin. Belum semua
petugas medis diberi pesan dan diberi cukup informasi agar menganjurkan
setiap ibu untuk menyusui bayi mereka, serta praktek keliru dengan
memberikan susu botol kepada bayi yang baru lahir. (Siregar,2004).
 Kurangnya motivasi ibu dan keluarga untuk memberikan ASI Eksklusif untuk
Faktor Intern, seperti:
 Terjadinya bendungan ASI yang menyebabkan

ibu merasa sakit saat menyusui


 Luka-luka pada puting susu

 Kelainan pada puting susu

 Adanya penyakit tertentu seperti TBC, malaria

 Ibu yang gizinya kurang baik sehingga produksi

ASI sedikit (kurang)


(Sumber : Siregar, 2004).
4. Apa yang dimaksud dengan
Cholostrum dan kandungan
didalam Cholostrum dan ASI?
 Cholostrum adalah air susu ibu yang keluar pada hari
pertama setelah bayi lahir. Berwarna kekuningan dan lebih
kental karena banyak mengandung protein dan vitamin A
yang tinggi. Selain itu juga menggandung zat kekebalan
tubuh yang penting untuk melindungi bayi dari penyakit
infeksi. Walopun jumlah kolostrom sedikit, namun sudah
memenuhi seluruh kebutuhan gizi bayi (Sumber : Untoro,
Rachmi. 2002. Ibu Bekerja Tetap Memberikan Air Susu Ibu
(ASI). Jakarta: Depkes RI).
 Cholostrum merupakan cairan yang dikeluarkan oleh kenjar
payudara setelah melahirkan (4-7 hari) berwarna kuning
keemasan atau krem dengan volume 150-300 ml/hari, serta
lebih kental dibandingkan dengan cairan susu tahap
berikutnya (Sumber : Proverawati, Atikah ; dkk. 2010).
Kandungan Cholostrum :
 Protein : 8,5%

 Lemak 2,5%

 Karbohidrat 3,5%

 Garam dan Mineral 0,4%

 Air 85,1%

 Vitamin A, B, C, D, E, K dalam jumlah yang sedikit,

leukosit (Sumber: World atHealth Organization.


Breastfeeding And The Use Of Water And Teas.
Division of Child Health and Development Update,
No. 9 (reissued, Nov. 1997).
Kandungan Gizi berbagai Susu per 100 ml
Macam Zat ASI Susu Sapi Susu Kerbau
Gizi
Protein 12,0 g 3,3 g 4,8 g
Lemak 3,8 g 3,8 g 7,8 g
Laktosa 7,0 g 4,8 g 5,0 g
Kalori 75 Kkal 66 Kkal 67 Kkal
Kapur 30 mg 125 mg 180 mg
Besi 0,15 mg 0,10 mg 0,24 mg
Vitamin A 53 SI 34 SI -
Vitamin B1 0,11 mg 0,42 mg 0,50 mg
Vitamin C 4,3 mg 1,8 mg 1,0 mg
umber : Jeliffe, Human Milk in the Modern Word, Oxford University Press, New York, 1978).
5. Cara-cara yang salah dan benar
dalam praktek pemberian ASI?
Cara-cara yang benar dalam praktek pemberian ASI :
 Cuci tangan sebelum dan sesudah menyusui
 Ibu bisa menyusui dengna duduk atau berbaring santai
 Payudara dipijat ringan atau di massage supaya lemes
 Tekan areola antara ibu jari dan telunjuk sehingga keluar
beberapa tetes asi
 Ibu harus memegang payudara dengan posisi ibu jari diatas
dan keempat jari lainnya dibagian bawah payudara
 Sebagian besar areola payudara harus berada dimulut bayi
 Bayi menyusu pada 2 payudara secara bergantian selama ±
15-30 menit
 Bila melepaskan mulut bayi dari puting susu, masukkan jari
kelingking anatara mulut bayi dan payudara (Sumber : Rosita,
Syarifah. 2008. ASI untuk Kecerdasan Bayi. Yogyakarta:
Ayyuna).
Cara-cara yang salah dalam praktek pemberian
ASI :
 Menggendong bayi dalam posisi yang kurang benar

 Pemakaian baju yang berlebihan

 Bayi tidak siap menyusu

 Penyakit baik pada ibu atau pada bayi

 Tidak cukup privasi pada saat menyusui (Sumber :

Romaiah, Savitri. 2006. Manfaat ASI dan Menyusui.


Jakarta: Gramedia).
 Bayi mengalami kebingungan puting bila makanan

prelacteal diberikan dengan menggunakan botol susu


(Sumber : Elfrida, 2003)
6. Dampak pemberian MP-ASI dan
Prelacteal?

Dampak/akibat MP-ASI dini :


 Gangguan penyusuan

 Beban ginjal yang berlebihan dan

hyperosmolaritas
 Alergi terhadap makanan

 Gangguan pengaturan selera makan

 Bahan-bahan makanan tambahan yang

merugikan
(Suhardjo ,1995)
Dampak pemberian Prelacteal :
 Memberi cairan sebelum usia 6 bulan sebelum usia 6 bulan
berisiko membahayakan kesehatan bayi dan meningkatkan
resiko kekurangan gizi.
 Mengganti ASI dengan cairan yang sedikit atau tidak bergizi,
berdampak buruk pada kondisi gizi bayi, daya tahan hidupnya,
pertumbuhan dan perkembangannya.
 Konsumsi air putih atau cairan lain meskipun dalam jumlah
yang sedikit, akan membuat bayi merasa kenyang sehingga
tidak mau menyusu, padahal ASI kaya dengan gizi yang
sempurna untuk bayi. Penelitian menunjukkan bahwa memberi
air putih sebagai tambahan cairan sebelum bayi berusia enam
bulan dapat mengurangi asupan ASI hingga 11%.
 Pemberian air manis dalam minggu pertama usia bayi
berhubungan dengan turunnya berat badan bayi yang lebih
banyak dan tinggal di rumah sakit lebih lama.
 Pemberian cairan dapat meningkatkan resiko terkena
penyakit. Pemberian cairan dan makanan dapat
menjadi sarana masuknya bakteri patogen. Bayi usia
dini sangat rentan terhadap bakteri penyebab diare,
terutama di lingkungan yang kurang higienis dan
sanitasi buruk. Di negara-negara kurang
berkembang, dua di antara lima orang tidak memiliki
sarana air bersih. ASI menjamin bayi dapat
memperoleh suplai air bersih yang siap tersedia
setiap saat.
 Penelitian di Filipina menegaskan tentang manfaat
pemberian ASI eksklusif serta dampak negative
pemberian cairan tambahan tanpa nilai gizi terhadap
timbulnya penyakit diare. Seorang bayi (tergantung
usianya) yang diberi air putih, teh, atau minuman
herbal lainnya berisiko terkena diare 2-3 kali lebih
7. Jenis-jenis makanan Prelacteal
dan alasan pemberian?
 Jenis makanan Prelacteal : air gula, dekstrosa, air
tajin, madu, the, air putih, susu formula, air kelapa
(Sumber : USAID. “Exclusive Breastfeeding: The Only
Water Source Young Infants Need-Frequently Asked
Questions“, 2002).
 Alasan Pemberian :
 Motivasi subjek yang kurang terhadap pemberian

ASI EKsklusif dimana sebagian besar subjek


termotivasi untuk memberikan susu formula, gula,
madu, dll.
 Karena bayi rewel, menangis terus, takut bayi

kurang mendapat makanan/lapar.


 Tidak adanya realisasi program ASI Eksklusif dari

puskesmas.
 Kurangnya dukungan petugas tenaga
kesehatan terutama penolong persalinan.
 Adanya kondisi bayi yang tidak mau
diberikan ASI.
 Adanya promosi susu formula dengan
penyampaian iklan yang menarik dan
promosi lewat tenaga kesehatan.
 Serta masih adanya kebiasaann dalam hal
pemberian prelacteal setelah bayi baru
lahir berupa madu, air tajin, dsb (Sosial
Budaya dan Tabu) USAID. “Exclusive
Breastfeeding: The Only Water Source
8. Bahan makanan yang dapat
meningkatkan produksi ASI?
 Daun Katuk
 Daun Torbangun
 Kecambah Alfalfa
 Kacang-kacangan
 Daun kelor
 Bayam
 Jagung
 Pare
 Buncis
 pepaya
9. Klasifikasi ASI?
 Colostrum
 Air Susu Masa Peralihan (Masa Transisi)
 Air Susu Mature
10. Langkah
pelaksanaan FGD?
 Tahap persiapan dan pembukaan
 Tahap isi

 Tahap penutup
11. Kelebihan dan kekurangan
FGD, In-Depth Interview?
Kelebihan FGD:
 Relatif murah

 Waktu yang digunakan cukup singkat

 Moderator relatif dapat dilakukan oleh siapa saja

dengan melalui pelatihan pendek dan


mengujicobakan
 sebelum menjalankan kelompok

 Dapat digunakan untuk menggali kebiasaan,

keyakinan, dan penilaian dari sebuah kelompok


 Perhatian yang penting dan mungkin tidak banyak

muncul dalam kehidupan sehari-hari, melalui diskusi


 kelompok ini dapat dimunculkan
Kekurangan FGD :
 Peserta seringkali tidak mewakili

kelompok sasaran.
 Kelompok yang terlibat mungkin akan

sulit dikendalikan
 Hasil dan kesimpulan diskusi dapat

dipengaruhi oleh pandangan atau


pendekatan dari moderator.
 Tidak mempunyai data statistik

(Sumber : Local Governance Support


Program, 2008).
Kelebihan In-Depth Interview :
 Memperoleh data lebih lengkap

 Menggali data bisa dilakukan lebih

dalam
 Memberi akses informasi yang tidak bisa

didapatkan dengan cara lain


 Dapat dilakukan dimana saja, kapan

saja, dan terhadap siapa saja (Sumber :


Padmawati, 2009).
Kekurangan In-Depth Interview :
 Responden cenderung tidak mau jujur

 Butuh pendekatan yang baik dengan responden

 Butuh persamaan bahasa

 Butuh pedoman wawancara

 Butuh lokasi wawancara yang netral, nyaman, dan

aman dari gangguan interupsi (Sumber :


Padmawati, 2009).
 Jika terlalu lama maka akan menyebabkan jenuh

dan membuat responden menjawab seadanya saja


(Bambang, Unyear).
12. Tujuan FGD, In-Depth
Interview, dan siapa saja yang
terlibat didalamnya?
 Tujuan FGD :
 Untuk menyusun kuesioner yang tepat (konsep
dan bahasa lokal) dan yang terlibat adalah
narasumber (Sumber : Padmawati, 2009).
 Untuk mengumpulkan informasi, membangun
consensus, mengklarifikasi informasi yang ada
dan mengumpulkan berbagai pendapat pada
issue tertentu, dan yang terlibat yaitu fasilitator
masyarakat, perwakilan dari berbagai kalangan di
masyarakat, dan jika memungkinkan ada notulen
(Sumber : Bambang, Metode Penelitian, Unyear).
 Tujuan Indepth Interview :
 Yang terlibat interviewer (pewawancara)

dan responden (Sumber : Padmawati,


2009).
 Untuk mengetahui gambaran

karakteristik responden secara langsung


yang lebih mendalam.
 Menemukan pola hubungan yang

bersifat interaktif.
 Menemukan teori.
 Menggambarkan realitas yang
13. Perbedaan FGD dan In-Depth
Interview?

 FGD waktunya singkat, relatif singkat


singkat, sedangkan in-depth interview
waktunya lama.
14. Bagaimana cara mengevaluasi
dan mendokumentasikan FGD?

Cara evaluasi FGD:


 Klarifikasi

 Reorientasi

 Pembuatan laporan oleh moderator atau

peneliti
Cara mendokumentasi FGD:
 Menggunakan gambar, foto, video,

perekam, dsb (Sumber : Padmawati,


2009).
15. Jenis-jenis contoh instrumen
FGD & In-Depth Interview?

 Recording (perekam) dan transkrip


 Formulir untuk pengumpulan data dan
kesimpulan
 Formulir berisi pertanyaan-pertanyaan
 Instrument Indepth Interview: telepon
(Boyce. 2006)
16. Metode dan media yang tepat
digunakan dalam Nutrition Education
untuk perubahan perilaku?
 Metode pendidikan individual
 Metode pendidikan Kelompok

 Metode pendidikan massa

Media :
 Media cetak (booklet, leaflet, poster, baliho,

majalah, koran, foto)


 Medida elektronik(tv, radio, video, slide, film strip)

 Media papan (billboard) (Sumber : Notoatmodjo,

Soekijo. 2003. Prinsip-prinsip Dasar Ilmu


Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT Rineka Cipta).
17. Bagaimana menyusun materi
Nutrition Education yang baik?
 Membuat suatu konsep masalah
 Analisis dari penyebab dan maslah gizi, identifikasi
subjek dan pelaksana.
 Menetapkan objek atau tujuan, sasaran kelompok
dan fasilitator.
 Merumuskan strategi dan pengembangan
metodologi yang akan digunakan.
 Rencanakan topik gizi, pesan, bahan dan media
komunikasi
 Pelaksanaan secara langsung di lapangan
 Monitoring dan evaluasi (Sumber : GTZ, unyear).
 Harus mempertimbangkan dan memperhatikan
factor social budaya, kebiasaan, dan adat istiadat
18. Cara dan Syarat pembuatan media
dan Media Nutrition Education yang
tepat dalam promosi ASI?
Cara :
 Alat peraga yang sederhana yang mudah dibuat sendiri
dengan bahan-bahan yang mudah diperoleh.
 Alat peraga harus didasari pengetahuan tentang sasaran
pendidikan yang akan dicapai
Syarat pembuatan media :
 Mudah dibuat.
 Bahan-bahan dapat diperoleh dari bahan local.
 Mencerminkan kebiasaan, kehidupan, kepercayaan.
 Ditulis/digambar dengan sederhana.
 Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti (Sumber :
Notoatmodjo, 2003).
19. Kendala promosi ASI Ekslusif?

 Sumber daya manusia atau tenaga kesehatan


kurang terampil dalam melakukan promosi
(Sumber :Lamawati, 2011).
 Factor social budaya, lemahnya peran petugas
kesehatan serta ketidaktahuan para ibu tentang
praktek ASI Eksklusif dan manajemen laktasi,
seperti cara memerah dan menyimpan ASI turut
menghambat proses menyusu, masih banyak ibu
yang tidak mengerti menunjukkan bahwa pesan
komunikasi yang dituangkan dengan berbagai
media masih kurang efektif dan belum optimal
dalam merubah perilaku ibu untuk melaksanakan
Inisiasi Menyusui Dini dan ASI Eksklusif (Sumber :
Notoatmodjo, Soekijo. 2003. Prinsip-prinsip Dasar
20. Macam-macam metode
kualitatif?

 Diary metods, case study (Sumber :


Peninsula Research and Development
Support Unit, unyear).
 Menurut Bambang, Unyear :
 Participant observation
 In depth interview
 Studi Dokumentasi
 Focus Group Discussion (FGD)
 Pengamatan Etnografis  observasi
visual dan interaksi verbal (Sumber :
Musianto, 2002).
21. Jelaskan hukum yang
mengatur praktek pemberian ASI
Ekslusif?
Peraturan Pemerintah RI Nomor 33 Tahun 2012 Tentang
Pemberian ASI Eksklusif
 Bab 1 Pasal 1 tentang pengertian umum ASI

 Bab 1 Pasal 2 tentang tujuan pemberian ASI

 Bab 1 Pasal 3-5 tentang tanggung jawab pemerintah dalam

program pemberian ASI


 Bab 1 Pasal 6 tentang peraturan bahwa setiap ibu yang

melahirkan harus memberikan ASI Eksklusif pada bayi yang


dilahirkan
 Bab 1 Pasal 7 tentang ketentuan diperbolehkannya ibu tidak

menyusui
 Bab 1 Pasal 8 tentang peraturan yang menyatakan siapa saja

yang berhak menentukan diperbolehkannya ibu tidak menyusui


bayi (Sumber :PP RI no 33, 2012).
 Keputusan Menteri Kesehatan
(Kepmenkes) Nomor 237 Tahun 1997
tentang Pemasaran Pengganti Air Susu
Ibu didalamnya antara lain diatur bahwa
sarana pelayanan kesehatan dilarang
menerima sampel atau sumbangan susu
formula bayi dan susu formula lanjutan
atau menjadi ajang promosi susu
formula.
22. Indicator perubahan perilaku (cut
off untuk pengetahuan, sikap, dan
keterampilan)?
 Pengukuran pengetahuan dapat dilakuan
dengan menggunakan instrument berbentuk
pertanyaan pilihan dan berganda, dalam
bentuk test objective dimana responden hanya
memilih jawaban yang benar saja (Sumber :
Khomsan, 2000).
 Kategori pengetahuan dan sikap dapat dibagi
dalam 3 kelompok, yaitu baik, sedang, dan
kurang. Cara pengkategorian dilakukan dengan
menetapkan cut off dari skor yang telah
dijadikan persen.
23. Tahapan-tahapan perubahan
perilaku?
 Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut
menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu
terhadap stimulus (objek)
 Interest, dimana orang mulai tertarik kepada
stimulus (objek)
 Evaluation, dimana orang sudah mulai menimbang-
nimbang terhadap baik tidaknya stimulus tersebut
bagi dirinya
 Trial, dimana orang telah mulai mencoba perilaku
baru
 Adoption, dimana subyek telah berperilaku baru
sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya
terhadap stimulus (Sumber : Mahlia, Yamnur. 2009.
Pengaruh Karakteristik Ibu Dan Pola Asuh Makan
24. Pembentuk perilaku?

 Pengalaman pribadi
 Kebudayaan

 Orang lain yang dianggap penting

(signifikan others)
 Media massa

 Institusi/ lembaga pendidikan dan

agama
 Faktor emosional (prasangka)

(Sumber : Rahayuningsih, 2008).


 25. Jenis-jenis Nutrition
Education?

Initial/brief education
 Edukasi singkat yang menyampaikan

informasi mengenai tujuan edukasi gizi


dan etiologi yang mendasari untuk
menambah pengetahuan
Comprehensive education
 Menyampaikan informasi mengenai

tujuan edukasi gizi dan etiologi yang


mendasari secara lebih mendalam
(menyeluruh) untuk perubahan perilaku
(ADA, 2008)
Cakupan Asi Eksklusif rendah

Pengumpulan data

Kuantitatif Kualitatif

FGD Indepth interview

Tujuan, manfaat, syarat, langkah, instrumen

Analisis data

Faktor penyebab masalah

NE

Media Metode

Perubahan perilaku

Hipotes
Terima kasihhhhhh

Anda mungkin juga menyukai