PENYULUHAN TENTANG
ASI EKSKLUSIF
NY. ELI
JL. MATARAM , BUKIT KAPUR
DOSEN PEMBIMBING :
EVAJAYANTI, SKM, M.Kes
DISUSUN OLEH :
ISRA’ MIRANTI
18004
Hal ini akan berpengaruh terhadap kemapanan emosinya di masa depan, apabila bayi
sakit, ASI merupakan makanan yang tepat bagi bayi karena mudah dicerna dan dapat
mempercepat penyembuhan, pada bayi prematur, ASI dapat menaikkan berat badan secara cepat
dan mempercepat pertumbuhan sel otak, tingkat kecerdasan bayi yang diberi ASI lebih tinggi 7-9
poin dibandingkan bayi yang tidak diberi ASI ( Roesli, 2000 )
2. Untuk Ibu
Isapan bayi dapat membuat rahim menciut, mempercepat kondisi ibu untuk kembali ke
masa prakehamilan, serta mengurangi resiko perdarahan, lemak yang ditimbun di sekitar panggul
dan paha pada masa kehamilan akan berpindah ke dalam ASI, sehingga ibu lebih cepat langsing
kembali, resiko terkena kanker rahim dan kanker payudara pada ibu yang menyusui bayi lebih
rendah dari pada ibu yang tidak menyusui, menyusui bayi lebih menghemat waktu, karena ibu
tidak perlu menyiapkan botol dan mensterilkannya. ASI lebih praktis lantaran ibu bisa berjalan-
jalan tanpa membawa perlengkapan lain, ASI lebih murah dari pada susu formula, ASI selalu
steril dan bebas kuman sehingga aman untuk ibu dan bayinya, ibu dapat memperoleh manfaat
fisik dan emotional ( Dwi Sunar, 2009 ).
3. Untuk Keluarga
Tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk membeli susu formula, botol susu, serta
peralatan lainnya, jika bayi sehat, berarti keluarga mengeluarkan lebih sedikit biaya guna
perawatan kesehatan, penjarangan kelahiran lantaran efek kontrasepsi dari ASI eksklusif, jika
bayi sehat berarti menghemat waktu keluarga, menghemat tenaga keluarga karena ASI selalu
tersedia setiap saat, keluarga tidak perlu repot membawa berbagai peralatan susu ketika
bepergian ( Roesli, 2005 ).
4. Untuk Masyarakat dan Negara
Menghemat devisa negara karena tidak perlu mengimpor susu formula dan peralatan
lainnya, bayi sehat membuat negara lebih sehat, penghematan pada sektor kesehatan, karena
jumlah bayi yang sakit hanya sedikit, memperbaiki kelangsungan hidup anak karena dapat
menurunkan angka kematian, ASI merupakan sumber daya yang terus-menerus di produksi (Dwi
Sunar, 2009 )
D. Fisiologi Pengeluaran Asi Eksklusif
Setelah persalinan, plasenta terlepas. Dengan terlepasnya plasenta, maka produksi
hormon esterogen dan progesteron ber-kurang. Pada hari kedua atau ketiga setelah persalinan,
kadar esterogen dan progesteron turun drastis sedangkan kadar prolaktin tetap tinggi sehingga
mulai terjadi sekresi ASI. Saat bayi mulai menyusu, rangsangan isapan bayi pada puting susu
menyebabkan prolaktin dikeluarkan dari hipofise sehingga sekresi ASI semakin lancar.
Pada masa laktasi terdapat refleks pada ibu dan refleks pada bayi.
Refleks yang terjadi pada ibu adalah:
1. Refleks prolaktin
Rangsangan dan isapan bayi melalui serabut syaraf memicu kelenjar hipofise bagian depan
untuk mengeluarkan hormon proaktin ke dalam peredaran darah yang menye-babkan sel kelenjar
mengeluarkan ASI. Semakin sering bayi menghisap semakin banyak hormon prolaktin
dikeluarkan oleh kelenjar hipofise. Akibatnya makin banyak ASI dipro-duksi oleh sel kelenjar.
Sebaliknya berkurangnya isapan bayi menyebabkan produksi ASI berkurang, mekanisme ini
disebut supply and demand.
2. Refleks oksitosin (let down reflex)
Rangsangan isapan bayi melalui serabut saraf, memacu hipofise bagian belakang untuk
mensekresi hormon oksitosin ke dalam darah. Oksitosin ini menyebabkan sel – sel myopytel
yang mengelilingi alveoli dan duktuli berkon-traksi, sehingga ASI mengalir dari alveoli ke
duktuli menuju sinus dan puting. Dengan demikian sering menyusu baik dan penting untuk
pengosongan payudara agar tidak terjadi engorgement (pembengkakan payudara), tetapi
sebaliknya memperlancar pengeluaran ASI.
Oksitosin juga merangsang otot rahim berkontraksi sehingga mempercepat terlepasnya
plasenta dari dinding rahim dan mengurangi perdarahan setelah persalinan. Let down reflex
dipengaruhi oleh emosi ibu, rasa khawatir, rasa sakit dan kurang percaya diri.
Sedangkan untuk refleks pada bayi adalah:
a) Refleks mencari puting (rooting reflex)
Bila pipi atau bibir bayi disentuh, maka bayi akan menoleh ke arah sentuhan, membuka
mulutnya dan beru-saha untuk mencari puting untuk menyusu. Lidah keluar dan melengkung
mengangkap puting dan areola.
3. Pengetahuan
Menurut Notoadmojo (2007) pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi
setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan merupakan
domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Pengetahuan akan
memberikan pengalaman kepada ibu tentang cara pemberian ASI eksklusif yang baik dan benar
yang juga terkait dengan masa lalunya. Dalam hal ini perlu ditumbuhkan motivasi dalam dirinya
secara sukarela ddan penuh rasa percaya diri untuk mampu menyusui bayinya. Pengalaman ini
akan memberikan pengetahuan, pandangan dan nilai yang akan menberi sikap positif terhadap
masalah menyusui (Erlina, 2008). Akibat kurang pengetahuan atau informasi, banyak ibu
menganggap susu formula sama baiknya , bahkan lebih baik dari ASI . Hal ini menyebabkan ibu
lebih cepat memberikan susu formula jika merasa ASI kurang atau terbentur kendala menyusui.
Masih banyak pula petugas kesehatan tidak memberikan informasi pada ibu saat pemeriksaan
kehamilan atau sesudah bersalin (Prasetyono, 2005). Untuk dapat melaksanakan program ASI
eksklusif, ibu dan keluarganya perlu menguasai informasi tentang fisiologis laktasi, keuntungan
pemberian ASI, kerugian pemberian susu formula, pentingnya rawat gabung,cara menyusui yang
baik dan benar, dan siapa harus dihubungi jika terdapat keluhan atau masalah seputar menyusui.
A.Kesimpulan
ASI adalah satu jenis makanan yang mencukupi seluruh unsur kebutuhan bayi baik fisik,
psikologi, sosial maupun spiritual. ASI Eksklusif merupakan makanan pertama, utama dan
terbaik bagi bayi, yang bersifat alamiah. ASI Eksklusif menurut WHO adalah pemberian ASI
saja tanpa tambahan cairan lain baik susu formula, air putih, air jeruk ataupun makanan
tambahan lain yang diberikan saat bayi baru lahir sampai berumur 6 bulan.
B. Saran
Sebaiknya para ibu memberikan ASI semaksimal mungkin untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayi selama 6 bulan. Seharusnya para ibu tidak mengganti ASI dengan susu
formula, karena ASI memiliki semua kandungan zat penting yang dibutuhkan oleh sang bayi.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP) ASI EKSKLUSIF
LAMPIRAN MATERI
ASI EKSKLUSIF
A. Pengertian
Menurut Utami (2005), ASI Eksklusif dikatakan sebagai pemberian ASI secara eksklusif
saja, tanpa tambahan cairan seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa
tambahan makanan padat seperti pisang, papaya, bubur susu, biscuit, bubur dan nasi tim.
Asi Eksklusif (menurut WHO) adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan
tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun.
Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dianjurkan oleh pedoman internasional yang didasarkan
pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI baik bagi bayi, ibu, keluarga, maupun negara.
WHO dan UNICEF merekomendasikan kepada para ibu, bila memungkinkan memberikan
ASI eksklusif sampai 6 bulan dengan menerapkan :
a. Inisiasi menyusui dini selama 1 jam setelah kelahiran bayi.
b. ASI eksklusif diberikan pada bayi hany ASI saja tanpa makanan tambahan atau
minuman.
c. ASI diberikan secara on demand atau sesuai kebutuhan bayi, setiap hari setiap malam.
d. ASI diberikan tidak menggunakan botol, cangkir maupun dot.
B. Keunggulan ASI
ASI merupakan makanan yang terbaik bagi bayi karena memiliki keunggulan :
1. Memenuhi syarat yaitu mengandung semua zat gizi untuk membangun dan
menyediakan energi dalam susunan yang dibutuhkan.
2. Tidak memberatkan fungsi saluran cerna dan ginjal.
3. Memiliki zat anti infeksi dan antibody.
4. Tidak akan pernah basi.
5. Mempunyai suhu yang tepat dan dapat diberikan kapan saja dan dimana saja.
6. Selalu aman dan bersih.
C. Upaya-upaya memperbanyak ASI
Ibu :
1. Sarankan ibu beristirahat cukup
2. Pengaturan makanan yang baik
a. Makanan pokok tidak hanya nasi, gunakanlah makanan pengganti seperti jagung, ubi,
kentang, roti, dan sebagainya.
b. Lauk-pauk gunakanlah dari jenis hewani dan nabati seperti telur, daging, ayam, ikan
segar, hati, ikan asin, tempe, tahu, kacang-kacangan dan sebagainya.
c. Sayuran lebih baik yang berwarna seperti bayam, kangkung, sawi, daun katuk, wortel,
buncis, dan sebagainya. Karena sayuran tersebut dapat membantu merangsang produksi
ASI.
d. Pilihlah buah-buahan yang berwarna seperti papaya, jeruk, apel, tomat, dan sebagainya
yang banyak mengandung vitamin dan mineral.
e. Perlu minum dalam jumlah lebih banyak kurang lebih 6 gelas dalam 1 hari akan lebih
bermanfaat bila ibu menyusui minuman cairan bergizi seperti susu, air, kacang-
kacangan, sari buah-buahan, air sayuran daun hijau dan sebagainya.
f. Hindarilah makanan yang merangsang terlalu pedas, terlalu dingin, terlalu panas,
mengandung alkohol untuk menjaga alat-alat pencernaan.
Untuk bayi, bayi harus :
1. Bangunkan bayi jika sudah waktunya untuk disusui.
2. Susui bayi ditempat yang tenang dan nyaman.
3. Tidurkan bayi di samping ibu.
4. Berikan hanya ASI pada bayi bukan makanan tambahan lainnya.
Biodata :
a. Identitas Pasien Ibu
Nama : Ny. Eli
Umur : 30 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Alamat : JL. Mataram, Bukit Kapur
b. Riwayat Penyakit : -
Sekarang
c. Riwayat Penyakit : -
Dahulu
d. Riwayat Penyakit : Ibu mengatakan dalam
Keluarga keluarganya tidak ada riwayat
penyakit.
CPPemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Baik
Penkes
1. Memberitahu ibu untuk tidak memberikan air putih atau madu kepada bayi.
2. Anjurkan ibu untuk rutin membersihkan payudara.
3. Menyarankan ibu agar memberikan asi kepada bayi selama 6 bulan tanpa ada
makanan pendamping lainnya.
4. Anjurkan ibu rutin membersihkan putting susu ibu.
5. Memberitahu ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi.
6. Memberitahu ibu untuk selalu menjaga kebersihan ibu dan bayi.
7. Memberitahu untuk selalu menjaga pola makan.
8. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi buah-buahan.
9. Menyarankan ibu untuk menghindari makanan yang pedas-pedas.
10. Anjurkan ibu mengkonsumsi sayur-sayuran.