Anda di halaman 1dari 6

1

Nama : sumiati

Nim : 18010

Judul metodelogi penelitian : pengetahuan ibu hamil tentang

pemeriksaan ante natal care (ANC) di bpm Nurlina Sirait sst

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka kematian ibu dan bayi merupakan salah satu tolak ukur

dalam melihat derajat kesehatan suatu bangsa, oleh karena itu

pemerintah sangat menenkankan untuk menurunkan angka kematian ibu

dan bayi melalui program-program kesehatan. Dalam pelaksanaan

program kesehatan sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang

kompeten, sehingga apa yang menadi tujuan dapat tercapai. Bidan

sebagai salah satu sumber daya manusia bidang kesehatan, ujung

tombak atau orang yang berada digaris terdepan berhubungan langsung

dengan wanita sebagai sasaran program. Dengan peran yang cukup

besar ini maka sangat penting kiranya bagi bidan untuk senantiasa

meningkatkan kompentesinya melalui pemahaman mengenai asuhan

kebidanan mulai dari wanita hamil sampai nifas serta kesehatan bayi

(Sulistyawati, 2011)
2

Cakupan kunjungan ibu hamil K4 di Indonesia tahun 2012 sebesar

87,37% yang berarti belum mencapai target renstra 2012 yang sebesar

90%. Dari 33 Provinsi di Indonesia, hanya 12 provinsi di antaranya

(36,4%) yang telah mencapai target tersebut. Provinsi Kalimantan Tengah

termasuk provinsi yang belum mencapai target renstra dengan cakupan

kunjungan ibu hamil K4 sebesar 85,43 % (Ditjen Bina Gizi dan KIA

Kemkes RI, 2013)

Berdasarkan penelitian World Health Organization (WHO) di seluruh

dunia terdapat kematian ibu sebesar 500.000 jiwa pertahun dan setiap

tahun diantaranya 99% terjadi di negara berkembang salah satunya di

negara Indonesia. Menurut MDGS, WHO, Kematian ibu meskipun

menurun, tetap tinggi di Indonesia dan perkiraan WHO adalah 227 per

100.000 kelahiran hidup tahun 2012. Menurut hasil survei kesehatan

rumah tangga (SKRT), angka kematian ibu (AKI) pada Tahun 2012

sebesar 228/100.000 Kelahiran hidup. Tercatat bahwa kejadian yang

tertinggi yang menyebabkan kematian ibu di Indonesia adalah Perdarahan

(24,8%), Infeksi (14,9%), Partus lama (6,9%), Eklamsia (12,9%),

penyebab lansung kematian ibu (7,9%), dan penyebab tidak lansung

(19,8%) (MDGS, 2012).

Tingginya angka kematian ibu hamil antara lain disebabkan

rendahnya tingkat pengetahuan ibu hamil dan sikap ibu hamil dalam

pemeriksaan antenatal care yang tidak teratur. Sikap ibu hamil dalam

kepatuhan pelaksanaan antenatal care dapat ditunjukkan melalui

frekuensi kunjungan, ternyata hal ini menjadi masalah karena tidak semua
3

ibu hamil memeriksakan kehamilannya secara rutin terutama ibu hamil

normal sehingga kelainan yang timbul dalam kehamilan tidak dapat

terdeteksi sedini mungkin (Prawirohardjo, 2008).

Sebagian besar kematian ini sebenarnya dapat dicegah dengan

memberikan pelayanan Antenatal Care yang bertujuan untuk menjaga

agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilan,persalinan dan nifas dengan

baik dan selamat serta menghasilkan bayi yang sehat, dan pada akhirnya

dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Pelayanan antenatal

dengan standart pemeriksaan berulang (K1-K4) merupakan komponen

pelayanan kesehatan ibu hamil yang penting karena bila timbul gangguan

kesehatan dini mungkin dapat dikenali sehingga dilakukan perawatan

yang cepat dan tepat dengan standart “7T” pelayanan Antenatal care yang

terdiri dari : 1. (Timbang) Berat Badan, 2. Ukur (Tekanan) Darah, 3. Ukur

(Tinggi), Fundus uteri, 4. Pemberian Imunisasi (Tetanus Toksoid) TT

lengkap, 5. Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan, 6.

Tes terhadap penyakit menular seksual, 7. Temu wicara dalam rangka

persiapan rujukan (Sarwono, 2006).

Hasil survei SDKI menunjukkan lebih rendah dari hasil SDKI 2007.

Untuk periode lima tahun sebelum survei, angka kematian bayi hasil SDKI

2012 adalah 32 kematian per 1.000 kelahiran hidup dan kematian balita

adalah 40 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Sama dengan pola SDKI

2007, lebih dari tiga perempat dari semua kematian balita terjadi dalam

tahun pertama kehidupan anak dan mayoritas kematian bayi terjadi pada

periode neonates (SDKI, 2012).


4

Dari data buku register BPM Nurlina sebanya jumlah kunjungan

ANC tahun 2019 pada bulan Januari sampai Desember total keseluruhan

389 ibu hamil. Dan Untuk pencapaian Tahun 2020 periode Januari sampai

maret adalah 120 jumlah kunjungan. (Data BPM Nurlina 2020).

Berdasarkan penelitian dan pengamatan yang dilakukan oleh para

ahli kesehatan selama ini, bahwa banyak hambatan yang dialami oleh

para ibu disebabkan kurangnya pengetahuan, baik dalam merawat

kesehatan selama masa kehamilan. Kekurangan cermatan para ibu hamil

merawat dirinya menyabkan tingkat kematian yang tinggi ( Oswari, 2013).

Tingginya angka kesakitan dan kematian ibu disebabkan oleh

pendarahan pada masa persalinan, komplikasi, sepsis dan lain

sebagainya. Hal ini dapat dicegah dengan pemberian asuhan yang baik

pada kehamilan, persalinan sampai nifas. Untuk menjamin kualitias

asuhan kebidanan, maka bidan sebagai pemberi pelayanan bagi ibu dapat

menggunakan ‘Manejemen Kebidanan Varney’. Untuk

mendokumentasikan semua asuhan yang telah diberikan digunakan untuk

pendekatan SOAP, yang terdiri dari empat langkah yang disarikan dari

proses pemikiran penatalaksanaan kebidanan (Tresnawati, 2012).

Upaya pengelolaan program KIA perlu lebih terarah agar dapat

menjangkau semua ibu serta mampu melayani mereka yang ditemukan

beresiko tinggi secara memadai. Untuk kegiatan tersebut diperlukan


5

pemantauan besarnya cakupan pelayanan KIA di suatu wilayah yang

berkesinambungan agar diperoleh gambaran distribusi daerah rawan

kesehatan ibu dan anak

Kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak yang diberikan oleh bidan di

puskesmas diharapkan dapat mengatasi kecenderungan peningkatan

angka kesakitan dan kepuasan pada pasien terhadap pelayanan

kesehatan. Kepuasan pasien yang rendah akan berdampak pada jumlah

kunjungan pasien (Depkes dalam Scrib, 2010)

Berdasarkan latar belakang dan fenomena tersebut di atas,peneliti

sangat tertarik untuk meneliti tentang “ Pengetahuan Ibu hamil Tentang

Antenatal Care (ANC) Di BPM nurlina Tahun 2020”

B. RUMUSAN MASALAH

Pada penelitian ini rumusan masalah ialah Bagaimanakah pengetahuan

ibu hamil tentang Ante natal Care Di BPM Nurlina?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Untuk Mengetahui Pengetahuan Ibu Tentang Antenatal Care di BPM

nurlina

2. Tujuan khusus

a. Diketahuinya Tentang Pengetahuan Ibu hamil Antenatal Care

Berdasarkan Umur Ibu di BPM Nurlina tahun 2020


6

D. MANFAAT PENELITIAN

Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi:

1. Bidan

Sebagai referensi atas data yang telah ada, untuk mengkaji dan

mengembangkan diri dalam memberikan pelayanan secara

profesional.

2. Peneliti

Meningkatkan keilmuan di bidang kesehatan dalam rangka memenuhi

tuntutan IPTEK.

3. Masyarakat

Mengupayakan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu hamil agar

dapat mengerti tetang pentingnya melakukan kunjungan Antenatal

Care.

Anda mungkin juga menyukai