DI TPMB
Laporan Pendahuluan
Disusun Oleh:
Disusun Oleh:
Eka Rosyidawati
NIM : 52223042
Pembimbing Akademik
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN (sertakan dokumentasi foto kegiatan minimal 5 foto)
DAFTAR LAMPIRAN
1. Dokumentasi Kegiatan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bangsa yang sehat, kuat, dan cerdas di masa depan. Karena bidan berada di garis paling
depan dalam melakukan pelayanan kesehatan ibu dan anak serta berperan penting dalam
menekan angka kematian ibu dan anak di Indonesia yang masih tergolong tinggi. Seorang
Bidan adalah orang yang telah mengikuti program pendidikan yang diakui oleh
kualifikasi dan terdaftar secara legal mempunyai izin praktek kebidanan. Bidan dapat
dan unit pelayanan lainnya. Dalam menjalankan praktek, bidan berwenang untuk
Berencana, c. Pelayanan Kesehatan Masyarakat. Selain itu, bidan juga merupakan profesi
yang dinamis. Perubahan yang terjadi begitu cepat, mengharuskan bidan secara terus-
demikian, bidan praktik dituntut harus kompeten dalam pengetahuan dan keterampilan
(Syafrudin, 2009).
kesehatan dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan
kewenangan dan kemampuannya. Bidan yang menjalankan praktik harus memiliki Surat
Ijin Praktik Bidan (SIPB) sehingga dapat menjalankan praktik pada sarana kesehatan atau
penyuluhan kesehatan, konseling KB, antenatal care, senam hamil, perawatan payudara,
suntik pil), imunisasi (ibu dan bayi), kesehatan reproduksi remaja, peawatan pasca
keguguran. Selain itu bidan praktik mandiri melayani pemeriksaan untuk orang sakit,
memberikan pelayanan kesehatan kepada WUS (Wanita Usia Subur) serta lansia (lanjut
Bidan adalah Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang diselenggarakan oleh Bidan lulusan
pendidikan profesi untuk memberikan pelayanan langsung kepada klien. Praktek Mandiri
tempat atau ruangan praktek, peralatan, obat-obatan. Namun pada kenyataannya PMB
pelayanan kurang ramah dan bersahabat dengan klien. Sehingga masyarakat berasumsi
bahwa pelayanan kesehatan bidan praktek mandiri tersebut kurang memuaskan (Rhiea,
2011).
kepada klien dengan tujuan menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak, kepuasan
memberikan pola pandang secara menyeluruh terhadap semua pekerjaan yang akan
dijalankan, siapa yang akan melakukan, dan kapan akan dilakukan. Perencanaan
merupakan tuntutan terhadap proses pencapaian tujuan secara efektif dan efesien. Di
sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok, dan
menyusun langkah-langkah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut (Stoner
kasus kebidanan yang dilakukan secara sistematis. Sebagai seorang profesi bidan harus
diawali dari pengkajian data (data subjektif dan objektif) dianalisis sehingga didapatkan
diagnosa kebidanan aktual dan potensial, masalah dan kebutuhan, adanya perencanaan,
catatan perkembangan. Seorang profesi bidan, sangat penting untuk mempertajam proses
berpikir kritis untuk mengantisipasi diagnosa dan masalah potensial sehingga tercapainya
berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan dalam membuat Tempat Praktek Mandiri
Bidan (TPMB), yang telah memiliki STR dan SIPB serta lahan praktek yang memadai
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum atas implementasi dari manajemen praktik klinik mandiri adalah
meningkatnya kemampuan bidan untuk berfikir kritis dan bertindak dengan logis,
analisis, sistematis dan profesional dalam memberikan asuhan kebidanan ditiap
jenjang pelayanan kesehatan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan ibu,
bayi/anak balita.
2. Tujuan Khusus
Pada Laporan Kegiatan ini, ruang lingkupnya hanya akan dilakukan pada manajemen
kebidanan dalam pengelolaan Tempat Praktek Mandiri Bidan ( TPMB ).
D. Manfaat Kegiatan
1. Bagi Mahasiswa
Dapat dijadikan sebagai referensi dalam menggali/mencari informasi untuk
memperluas wawasan/pengetahuan tentang manajemen kebidanan.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengawasi para bidan Indonesia apakah bidan
Indonesia sudah melakukan manajemen kebidanan sesuai dengan standar.
3. Bagi Tempat Praktek Mandiri Bidan
Dapat dijadikan sebagai acuan dalam meningkatkan mutu pelayanan dan
pengembangan manajemen praktik mandiri bidan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Manajemen Asuhan Kebidanan
Manajemen asuhan kebidanan merupakan suatu proses pemecahan masalah dalam
kasus kebidanan yang dilakukan secara sistematis. Sebagai seorang profesi bidan harus
memanfaatkan kompetensinya, sumber daya pikirnya untuk berpikir kritis agar
menegakkan suatu diagnosa kebidanan yang tepat sehingga tercapai pengambilan
keputusan dan menghasilkan asuhan yang bermutu.
Manajemen asuhan kebidanan diawali dari pengkajian data (data subjektif dan
objektif) dianalisis sehingga didapatkan diagnosa kebidanan aktual dan potensial,
masalah dan kebutuhan, adanya perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi .
1. Definisi Manajemen
Manajemen adalah membuat pekerjaan selesai (getting things done).
Manajemen adalah mengungkapkan apa yang hendak dikerjakan, kemudian
menyelesaikannya. Manajemen adalah menentukan tujuan dahulu secara pasti (yakni
menyatakan dengan rinci apa yang hendak dituju) dan mencapainya. Sebenarnya,
kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagemen, yang memiliki arti
"seni melaksanakan dan mengatur”. Berikut ini beberapa definisi manajemen secara
umum menurut beberapa ahli :
a. Drs. Oey Liang Lee: Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya
manusia untuk mencapai
b. Federick Winslow Taylor: Manajemen adalah suatu percobaan yang
sungguhsungguh untuk menghadapi setiap persoalan yang timbul dalam pimpinan
perusahaan (dan organisasi lain) atau setiap sistem kerjasama manusia dengan
sikap dan jiwa seorang sarjana dan dengan menggunakan alat-alat perumusan.
c. G.R. Terry : Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang
melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah
tujuan-tujuan organisasional atau maksud maksud yang nyata.
d. Hilman: Manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan
orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang
sama.
e. Ricky W. Griffin: Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk
mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan
dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas
yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Bidan mempunyai fungsi yang sangat penting dalam asuhan yang mandiri,
kolaborasi, dan melakukan rujukan yang tepat. Oleh karena itu, bidan dituntut untuk
mampu mendeteksi dini tanda dan gejala komplikasi kehamilan, memberikan
pertolongan kegawatdaruratan kebidanan dan perinatal dan merujuk kasus. Praktek
kebidanan telah mengalami perluasan peran dan fungsi dari focus terhadap ibu
hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir serta anak balita bergeser kepada upaya
mengantisipasi tuntutan kebutuhan masyarakat yang dinamis yaitu menuju kepada
pelayanan kesehatan reproduksi sejak konsepsi, persalinan, pelayanan ginekologis,
kontrasepsi, asuhan pre dan post menopause, sehingga hal ini merupakan suatu
tantangan bagi bidan.
Asuhan yang diberiakan oleh bidan harus dicatat secara benar, singkat, jelas,
logis dan sistematis sesuai dengan metode pendokumentasian. Dokumentasi sangat
penting artinya baik bagi pemberi asuhan maupun penerima pelayanan asuhan
kebidanan, dan dapat digunakan sebagai data otentik bahwa asuhan telah
dilaksanakan.
3. Teori-teori manajemen
a. Teori manajemen ilmiah ( Scientific Management Theory ) Teori mengatakan
bahwa manager pada tingkat bawah sangat penting, karena berhubungan
langsung dengan proses produksi, dan menentukan berhasil tidaknya suatu
organisasi mencapai target yang ditentukan (Frederick W. Taylor )
b. Teori administratif ( Administratif Theory) Teori ini menganggap yang penting
adalah organisasi pada tingkat teratas, karena segala sesuatu dapat berjalan
dengan baik jika para manajer dapat manajer dapat menggerakkan organisasi
sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen.
c. Teori motivasional ( motivational Theory ) Teori ini mengatakan bahwa efektif
manajer adalah seseorang yang dapat memotivasi stafnya untuk bekerja lebih
baik dengan memperhatikan staf tersebut.
d. Teori situasional ( Situational Theory ) Teori ini berdasarkan pada asumsi dasar
untuk melakukan motivasi pada seseorang untuk melakukan pekerjaan, yang
berhubungan dengan :
1) Pencapaian tujuan yang diharapkan.
2) Kepuasan pribadi
3) Reward
4. Prinsip-prinsip manajemen
a. Efisiensi
Efisiensi adalah bagaimana mencapai akhir dengan hanya menggunakan sarana
yang perlu, atau dengan menggunakan sarana sesedikit mungkin. Efisiensi
adalah ukuran mengenai hubungan antara hasil yang dicapai dan usaha yang
telah di keluarkan (misalnya oleh seorang tenaga kesehatan).
b. Efektivitas
Efektivitas adalah seberapa besar suatu tujuan sedang, atau telah tercapai,
efektivitas merupakan sesuatu yang hendak ditingkatkan oleh manajemen.
c. Rasional
Ddalam mengambil keputusan Pengambilan keputusan yang rasional sangat
diperlukan dalam proses manajemen. Keputusan merupakan suatu pilihan dari
dua atau lebih tindakan. Dalam istilah manajemen, pengambilan keputusan
merupakan jawaban atas pertanyaan tentang perkembangan suatu kegiatan.
B. MANAJEMEN KEBIDANAN
Berdasarkan uraian di atas mengenai konsep manajemen secara umum kami akan
membahas bagaimana manajemen kebidanan manajemen kebidanan kaitannya dengan
peran dan fungsi seorang bidan di dalam prakteknya secara professional, dituntut
tanggungjawab manajerial yang bermutu. Untuk itu metode ilmiah akan dapat dilakukan
bila telah memahami betul teknik – teknik manajemen yang adekuat. Artinya di dalam
prakteknya yang penuh tanggungjawab itu dilakukan menggunakan teori-teori dan
prinsip manajemen , yang telah diakui secara nasional maupun internasional. Dengan
perkataan lain, bidan praktek telah menggunakan manajemen kebidanan yang adekuat
dalam memberikan asuhan kebidanan pada kliennya.
e. Dokumentasi
1) Buku Pendaftaran
Kesehatan Anak
7) Formulit Partograf
Administrasi
1) Kantong Persalinan
2) Formulir Perincian Biaya Persalinan
f. Poster
1) Ruang Praktek memiliki sirkulasi dan ventilasi udara serta cahaya yang
cukup
Perlengkapan/peralatan dasar
1) Meja pendaftaran
2) Tensi meter
3) Stetoscop
5) Pita LILA
6) Temperatur gun
8) Metlin
9) Doppler
11) Oksigen
17) MgSo4
22) Sterilisator
1) Wastafel
3) Cairan Disinfektan
4) APD,Schoort,kacamata,face shiled
7) Alat sterilisasi
1) Teknik konseling
3) Poster
j. Penapisan Medis
k. Asuhan Kebidanan
a) ANC
b) INC
c) PNC
d) BBL
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Persiapan Kegiatan
B. Pelaksanaan Kegiatan
C. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN