Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN

DI TPMB

Laporan Pendahuluan

Disusun Oleh:

NAMA : Eka Rosyidawati


NIM : 52223…..

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


POLITEKNIK TIARA BUNDA
2023
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN


DI TPMB “S’’

Disusun Oleh:
Eka Rosyidawati
NIM : 52223042

Pembimbing Akademik

Dwi Reza Wahyuni


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................................
B. Tujuan Kegiatan............................................................................................
C. Manfaat Kegiatan .........................................................................................

BAB II TINJAUN LAHAN


A. Gambaran umum (puskesmas atau praktik mandiri bidan)
1. Sejarah singkat........................................................................................
2. Falsafah, Motto, Visi, Misi dan tujuan...................................................
3. Struktur Organisasi
4. Jenis-jenis Pelayanan Kesehatan
B. Pengumpulan Data
1. Data Umum
a. Tenaga dan pasien
b. Bangunan, sarana dan prasarana
c. Metode pemberian asuhan (standar asuhan pelayanan, kepatuhan tenaga
kebidanan terhadap SOP, pengelolaan sampah, pelaksanaan keselamatan
pasien)
d. Pembiayaan

BAB III MASALAH DAN PERENCANAAN


A. Identifikasi Masalah......................................................................................
B. Prioritas masalah...........................................................................................
C. Rencana Strategis..........................................................................................

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan.......................................................................................................
B. Saran.............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN (sertakan dokumentasi foto kegiatan minimal 5 foto)
DAFTAR LAMPIRAN
1. Dokumentasi Kegiatan

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bidan adalah profesi kemanusiaan. Profesi yang membantu terwujudnya generasi

bangsa yang sehat, kuat, dan cerdas di masa depan. Karena bidan berada di garis paling

depan dalam melakukan pelayanan kesehatan ibu dan anak serta berperan penting dalam

menekan angka kematian ibu dan anak di Indonesia yang masih tergolong tinggi. Seorang

bidan diberikan kewenangan tertentu dalam melaksanakan pekerjaannya, sehingga bidan

juga dituntut untuk mempertanggungjawabkan secara penuh setiap pekerjaan yang

dilakukannya, sekecil apapun itu (Yulihastin, 2008).

Bidan adalah orang yang telah mengikuti program pendidikan yang diakui oleh

negara, telah menyelesaikan serangkaian kegiatan dan pendidikan kebidanan, menerima

kualifikasi dan terdaftar secara legal mempunyai izin praktek kebidanan. Bidan dapat

melaksanakan praktek di rumah sakit, klinik, unit-unit kesehatan lingkungan pemukiman

dan unit pelayanan lainnya. Dalam menjalankan praktek, bidan berwenang untuk

memberikan pelayanan meliputi: a. Pelayanan Kebidanan, b. Pelayanan Keluarga

Berencana, c. Pelayanan Kesehatan Masyarakat. Selain itu, bidan juga merupakan profesi

yang dinamis. Perubahan yang terjadi begitu cepat, mengharuskan bidan secara terus-

menerus memperbarui keterampilan dan meningkatkan kemampuannya. Dengan

demikian, bidan praktik dituntut harus kompeten dalam pengetahuan dan keterampilan

(Syafrudin, 2009).

Bidan Praktik Mandiri (BPM) merupakan bentuk pelayanan kesehatan di bidang

kesehatan dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang

diberikan oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan
kewenangan dan kemampuannya. Bidan yang menjalankan praktik harus memiliki Surat

Ijin Praktik Bidan (SIPB) sehingga dapat menjalankan praktik pada sarana kesehatan atau

program kesehatan. Pelayanan yang diberikan di Bidan Praktik Mandiri meliputi

penyuluhan kesehatan, konseling KB, antenatal care, senam hamil, perawatan payudara,

asuhan persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi, pelayananan KB (IUD, AKBK,

suntik pil), imunisasi (ibu dan bayi), kesehatan reproduksi remaja, peawatan pasca

keguguran. Selain itu bidan praktik mandiri melayani pemeriksaan untuk orang sakit,

memberikan pelayanan kesehatan kepada WUS (Wanita Usia Subur) serta lansia (lanjut

usia) (Imamah, 2012)

Menurut Undang-undang Nomor 4 Tahun 2019 bahwa Tempat Praktek Mandiri

Bidan adalah Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang diselenggarakan oleh Bidan lulusan

pendidikan profesi untuk memberikan pelayanan langsung kepada klien. Praktek Mandiri

Bidan memiliki berbagai persyaratan khusus untuk menjalankan prakteknya, seperti

tempat atau ruangan praktek, peralatan, obat-obatan. Namun pada kenyataannya PMB

sekarang kurang memperhatikan dan memenuhi kelengkapan praktek serta kebutuhan

kliennya. Di samping peralatan yang kurang lengkap tindakan dalam memberikan

pelayanan kurang ramah dan bersahabat dengan klien. Sehingga masyarakat berasumsi

bahwa pelayanan kesehatan bidan praktek mandiri tersebut kurang memuaskan (Rhiea,

2011).

Menurut Yuki (2010) dalam pelayanan kebidanan, manajemen adalah proses

pelaksanaan pemberian pelayanan kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan

kepada klien dengan tujuan menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak, kepuasan

pelanggan dan kepuasan bidan sebagai provider.


Perencanaan adalah suatu proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan,

menyusun dan menetapkan rangkaian kegiatan untuk mencapainya. Perencanaan akan

memberikan pola pandang secara menyeluruh terhadap semua pekerjaan yang akan

dijalankan, siapa yang akan melakukan, dan kapan akan dilakukan. Perencanaan

merupakan tuntutan terhadap proses pencapaian tujuan secara efektif dan efesien. Di

bidang kesehatan perencanaan dapat didefenisikan sebagai proses untuk menumbuhkan,

merumuskan masalah-masalah kesehatan di masyarakat, menentukan kebutuhan dan

sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok, dan

menyusun langkah-langkah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan tersebut (Stoner

dan Freeman, 2012).

Manajemen asuhan kebidanan merupakan suatu proses pemecahan masalah dalam

kasus kebidanan yang dilakukan secara sistematis. Sebagai seorang profesi bidan harus

memanfaatkan kompetensinya, sumber daya pikirnya untuk berpikir kritis agar

menegakkan suatu diagnosa kebidanan yang tepat sehingga tercapai pengambilan

keputusan dan menghasilkan asuhan yang bermutu. Manajemen asuhan kebidanan

diawali dari pengkajian data (data subjektif dan objektif) dianalisis sehingga didapatkan

diagnosa kebidanan aktual dan potensial, masalah dan kebutuhan, adanya perencanaan,

pelaksanaan hingga evaluasi (Varney, 2004).

Manajemen asuhan kebidanan yang dilakukan akan dipertanggungjawabkan

melalui sistem dokumentasi Subjektif, Objektif, Assesment, Planning (SOAP) serta

catatan perkembangan. Seorang profesi bidan, sangat penting untuk mempertajam proses

berpikir kritis untuk mengantisipasi diagnosa dan masalah potensial sehingga tercapainya

asuhan yang berkualitas dan tepat sasaran.


Berdasarkan hal diatas, setelah memenuhi persyaratan secara administrasi

berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan dalam membuat Tempat Praktek Mandiri

Bidan (TPMB), yang telah memiliki STR dan SIPB serta lahan praktek yang memadai

sesuai standar, maka penulis akan mempaparkan manajemen kebidanan dalam

pengelolaan tempat Praktek mandiri bidan di TPMB Bidan “S”.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum

Tujuan umum atas implementasi dari manajemen praktik klinik mandiri adalah
meningkatnya kemampuan bidan untuk berfikir kritis dan bertindak dengan logis,
analisis, sistematis dan profesional dalam memberikan asuhan kebidanan ditiap
jenjang pelayanan kesehatan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan ibu,
bayi/anak balita.

2. Tujuan Khusus

a. Sebagai pedoman dalam mengelola klien dengan memberikan asuhan kebidanan


yang efektif sesuai kebutuhan klien/masyarakat berdasarkan evidence based
serta profesionalisme.
b. Sebagai pedoman cara pendokumentasian dari setiap asuhan kebidanan yang
diberikan disarana pelayanan kesehatan.

C. Ruang Lingkup Kegiatan

Pada Laporan Kegiatan ini, ruang lingkupnya hanya akan dilakukan pada manajemen
kebidanan dalam pengelolaan Tempat Praktek Mandiri Bidan ( TPMB ).

D. Manfaat Kegiatan
1. Bagi Mahasiswa
Dapat dijadikan sebagai referensi dalam menggali/mencari informasi untuk
memperluas wawasan/pengetahuan tentang manajemen kebidanan.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengawasi para bidan Indonesia apakah bidan
Indonesia sudah melakukan manajemen kebidanan sesuai dengan standar.
3. Bagi Tempat Praktek Mandiri Bidan
Dapat dijadikan sebagai acuan dalam meningkatkan mutu pelayanan dan
pengembangan manajemen praktik mandiri bidan.

BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Manajemen Asuhan Kebidanan
Manajemen asuhan kebidanan merupakan suatu proses pemecahan masalah dalam
kasus kebidanan yang dilakukan secara sistematis. Sebagai seorang profesi bidan harus
memanfaatkan kompetensinya, sumber daya pikirnya untuk berpikir kritis agar
menegakkan suatu diagnosa kebidanan yang tepat sehingga tercapai pengambilan
keputusan dan menghasilkan asuhan yang bermutu.

Manajemen asuhan kebidanan diawali dari pengkajian data (data subjektif dan
objektif) dianalisis sehingga didapatkan diagnosa kebidanan aktual dan potensial,
masalah dan kebutuhan, adanya perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi .

1. Definisi Manajemen
Manajemen adalah membuat pekerjaan selesai (getting things done).
Manajemen adalah mengungkapkan apa yang hendak dikerjakan, kemudian
menyelesaikannya. Manajemen adalah menentukan tujuan dahulu secara pasti (yakni
menyatakan dengan rinci apa yang hendak dituju) dan mencapainya. Sebenarnya,
kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagemen, yang memiliki arti
"seni melaksanakan dan mengatur”. Berikut ini beberapa definisi manajemen secara
umum menurut beberapa ahli :

a. Drs. Oey Liang Lee: Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya
manusia untuk mencapai
b. Federick Winslow Taylor: Manajemen adalah suatu percobaan yang
sungguhsungguh untuk menghadapi setiap persoalan yang timbul dalam pimpinan
perusahaan (dan organisasi lain) atau setiap sistem kerjasama manusia dengan
sikap dan jiwa seorang sarjana dan dengan menggunakan alat-alat perumusan.

c. G.R. Terry : Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang
melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah
tujuan-tujuan organisasional atau maksud maksud yang nyata.
d. Hilman: Manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan
orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang
sama.
e. Ricky W. Griffin: Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk
mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan
dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas
yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

2. Konsep Manajemen Kebidanan


Akar atau dasar manajemen kebidanan adalah ilmu manajemen secara umum.
Dengan mempelajari teori manajemen, maka diharapkan bidan dapat menjadi
manajer ketika mendapat kedudukan sebagai seorang pimpinan, dan sebaliknya
dapat melakukan pekerjaan yang baik pula ketika bawahan dalam suatu sistem
organisasi kebidanan. Demikian pula dalam hal memberikan pelayanan kesehatan
pada kliennya, seorang bidan haruslah menjadi manager yang baik dalam rangka
pemecahan, masalah dari klien tersebut. Untuk itu kita perlu mengenal terlebih
dahulu pemahaman mengenai ilmu manajemen secara umum, teori-teori manajemen,
fungsi-fungsi manajemen, dan bahkan manajemen skill.

Manajemen kebidanan adalah suatu metode proses berfikir logis sistematis


dalam member asuhan kebidanan, agar menguntungkan kedua belah pihak baik klien
maupun pemberi asuhan. Oleh karena itu, manajemen kebidanan merupakan alur
fikir bagi seorang bidan dalam memberikan arah/kerangka dalam menangani kasus
yang menjadi tanggung jawabnya.

Menurut Helen Varney, Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan


masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan
tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan dalam
rangkaian tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan berfokus pada
klien. Sesuai dengan perkembangan pelayanan kebidanan, maka bidan diharapkan
lebih kritis dalam melaksanakan proses manajemen kebidanan untuk mengambil
keputusan. Menurut Helen Varney, ia mengembangkan proses manajemen
kebidanan ini dari 5 langkah menjadi 7 langkah yaitu mulai dari pengumpulan data
sampai dengan evaluasi.

Bidan mempunyai fungsi yang sangat penting dalam asuhan yang mandiri,
kolaborasi, dan melakukan rujukan yang tepat. Oleh karena itu, bidan dituntut untuk
mampu mendeteksi dini tanda dan gejala komplikasi kehamilan, memberikan
pertolongan kegawatdaruratan kebidanan dan perinatal dan merujuk kasus. Praktek
kebidanan telah mengalami perluasan peran dan fungsi dari focus terhadap ibu
hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir serta anak balita bergeser kepada upaya
mengantisipasi tuntutan kebutuhan masyarakat yang dinamis yaitu menuju kepada
pelayanan kesehatan reproduksi sejak konsepsi, persalinan, pelayanan ginekologis,
kontrasepsi, asuhan pre dan post menopause, sehingga hal ini merupakan suatu
tantangan bagi bidan.

Asuhan yang diberiakan oleh bidan harus dicatat secara benar, singkat, jelas,
logis dan sistematis sesuai dengan metode pendokumentasian. Dokumentasi sangat
penting artinya baik bagi pemberi asuhan maupun penerima pelayanan asuhan
kebidanan, dan dapat digunakan sebagai data otentik bahwa asuhan telah
dilaksanakan.

Bidan sebagai tenaga kesehatan yang professional memberikan asuhan kepada


klien memiliki kewajiban memberikan asuhan untuk menyelamatkan ibu dan anak
dari gangguan kesehatan. Asuhan yang dimaksud adalah asuhan kebidanan. Secara
definitive, asuhan kebidanan dapat diartikan sebagai bantuan yang diberikan oleh
bidan kepada individu ibu atau anak.

Untuk melaksanakan asuhan tersebut digunakan metode dan pendekatan yang


disebut manajemen kebidanan. Metode dan pendekatan digunakan untuk mendalami
permasalahan yang dialami oleh klien, dan kemudian merumuskan permasalahan
tersebut serta akhirnya mengambil langkah pemecahannya. Manajemen kebidanan
membantu proses berfikir bidan dalam melaksanakan asuhan dan pelayanan
kebidanan.
Dalam melaksanakan tugasnya pada pelayanan kebidanan, seorang bidan
melakukan pendekatan dengan metode pemecahan masalah yang dikenal dengan
manajemen kebidanan.
Manajemen kebidanan untuk mengaplikasikan pendekatan itu, adalah:
a. Identifikasi dan analisis masalah yang mencakup pengumpulan data subjektif
dan objektif dan analisis dari data yang dikumpul/dicatat.
b. Perumusan (diagnosis) masalah utama, masalah yang mungkin akan timbul
(potensial) serta penentuan perlunya konsultasi, kolaborasi, dan rujuakan.
c. Penyusunan rencana tindakan berdasarkan hasil perumusan.
d. Pelaksanaan tindakan kebidanan sesuai dengan kewenangannya.
e. Evaluasi hasil tindakan. Hasil evaluasi ini digunakan untuk menentukan tingkat
keberhasilan tindakan kebidanan yang telah dilakukan dan sebagai bahan tindak
lanjut.

3. Teori-teori manajemen
a. Teori manajemen ilmiah ( Scientific Management Theory ) Teori mengatakan
bahwa manager pada tingkat bawah sangat penting, karena berhubungan
langsung dengan proses produksi, dan menentukan berhasil tidaknya suatu
organisasi mencapai target yang ditentukan (Frederick W. Taylor )
b. Teori administratif ( Administratif Theory) Teori ini menganggap yang penting
adalah organisasi pada tingkat teratas, karena segala sesuatu dapat berjalan
dengan baik jika para manajer dapat manajer dapat menggerakkan organisasi
sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen.
c. Teori motivasional ( motivational Theory ) Teori ini mengatakan bahwa efektif
manajer adalah seseorang yang dapat memotivasi stafnya untuk bekerja lebih
baik dengan memperhatikan staf tersebut.
d. Teori situasional ( Situational Theory ) Teori ini berdasarkan pada asumsi dasar
untuk melakukan motivasi pada seseorang untuk melakukan pekerjaan, yang
berhubungan dengan :
1) Pencapaian tujuan yang diharapkan.
2) Kepuasan pribadi
3) Reward
4. Prinsip-prinsip manajemen
a. Efisiensi
Efisiensi adalah bagaimana mencapai akhir dengan hanya menggunakan sarana
yang perlu, atau dengan menggunakan sarana sesedikit mungkin. Efisiensi
adalah ukuran mengenai hubungan antara hasil yang dicapai dan usaha yang
telah di keluarkan (misalnya oleh seorang tenaga kesehatan).
b. Efektivitas
Efektivitas adalah seberapa besar suatu tujuan sedang, atau telah tercapai,
efektivitas merupakan sesuatu yang hendak ditingkatkan oleh manajemen.
c. Rasional
Ddalam mengambil keputusan Pengambilan keputusan yang rasional sangat
diperlukan dalam proses manajemen. Keputusan merupakan suatu pilihan dari
dua atau lebih tindakan. Dalam istilah manajemen, pengambilan keputusan
merupakan jawaban atas pertanyaan tentang perkembangan suatu kegiatan.

B. MANAJEMEN KEBIDANAN
Berdasarkan uraian di atas mengenai konsep manajemen secara umum kami akan
membahas bagaimana manajemen kebidanan manajemen kebidanan kaitannya dengan
peran dan fungsi seorang bidan di dalam prakteknya secara professional, dituntut
tanggungjawab manajerial yang bermutu. Untuk itu metode ilmiah akan dapat dilakukan
bila telah memahami betul teknik – teknik manajemen yang adekuat. Artinya di dalam
prakteknya yang penuh tanggungjawab itu dilakukan menggunakan teori-teori dan
prinsip manajemen , yang telah diakui secara nasional maupun internasional. Dengan
perkataan lain, bidan praktek telah menggunakan manajemen kebidanan yang adekuat
dalam memberikan asuhan kebidanan pada kliennya.

1. Pengertian Manajemen Kebidanan


Manajemen kebidanan adalah suatu metode proses berfikir logis sistematis
dalam member asuhan kebidanan, agar menguntungkan kedua belah pihak baik klien
maupun pemberi asuhan. Oleh karena itu, manajemen kebidanan merupakan alur
fikir bagi seorang bidan dalam memberikan arah/kerangka dalam menangani kasus
yang menjadi tanggung jawabnya. Manajemen kebidanan merupakan proses
pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan
pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan-temuan, keterampilan suatu
keputusan yang berfokus pada klien. Pengertian manajemen kebidanan menurut
beberapa sumber :
a. Menurut buku 50 tahun IBI, 2007 Manajemen kebidanan adalah pendekatan
yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah
secara sistematis mulai dari pengkajian, analisis data, diagnosis kebidanan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
b. Menurut Depkes RI, 2005 Manajemen kebidanan adalah metode dan pendekatan
pemecahan masalah ibu dan anak yang khusus dilakukan oleh bidan dalam
memberikan asuhan kebidanan kepada individu, keluarga dan masyarakat.
c. Menurut Helen Varney (1997) Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan
masalah yang digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan
tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, keteranpilan dalam
rangkaian tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan berfokus pada
klien.
2. Tempat Praktek Mandiri Bidan

Tempat Praktek Mandiri Bidan (TPMB) merupakan bentuk pelayanan


kesehatan di bidang kesehatan dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh nidan kepada pasien (individu, keluarga,
dan masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya. Bidan yang yang
menjalankan praktek harus memiliki Surat Izin Praktek Bidan (SIPB) sehingga
dapat menjalankan praktek pada saran kesehatan atau program. (Imamah, 2012)

Tempat Praktek Mandiri Bidan memiliki berbagai persyaratan khusus untuk


menjalankan prakteknya, seperti tempat atau ruangan praktek, peralatan, obat
obatan. Namun pada kenyataannya TPMB sekarang kurang memperhatikan dan
memenuhi kelengkapan praktek serta kebutuhan kliennya. Di samping peralatan
yang kurang lengkaptindakan dalam memberikan pelayanan kurang ramah dan
bersahabat dengan klien. Sehingga masyarakat berasumsi bahwa pelayanan
kesehatan praktek mandiri bidan tersebut kurang memuaskan. (Rhiea,2011).
Menurut Permenkes nomor 28 tahun 2017 tentang izin dan penyelenggaraan praktik
bidan, Bidan memiliki kewenangan untuk meberikan pelayanan kesehatan ibu,
pelayanan kesehatan anak, pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga
berencana.

3. Persyaratan Pendirian Bidan Praktek Mandiri

Standarisasi Tempat Praktek Mandiri bidan yang harus dipenuhi :

a. Papan petunjuk pelayanan papan nama bidan memuat :

Nama,nomor STRB,Nomor SIPB,ukuran 60x90 cm dengan warna dasar putih

dan tulisan Hitam

b. Alur Pelayanan : Ruang Tunggu,Ruang Periksa dan Konseling,Ruang

Bersalin,Ruang Nifas,WC/Kamar Mandi,dan Pencegahan Infeksi

c. Jadwal Kebersihan Harian dan Mingguan

d. Arsip Laporan (Puskesmas dan IBI)

e. Dokumentasi

 Kesehatan Ibu dan KB

1) Buku Pendaftaran

2) Buku Kunjungan KIA dan KB

3) Buku Register Ibu Hamil dan KB

4) Kartu Bantu Ibu Hamil dan KB

5) Buku Pink KIA dan Kartu akseptor KB

6) Formulir Rujukan kehamilan dan KB

7) Surat Keterangan Hamil

8) Formulir Inform Consent

9) Formulir Surat Permohonan Cuti Bersalin


10) Buku Kohort Ibu

11) Formulir Laporan Ibu hamil dan KB

 Kesehatan Anak

1) Buku Register Bayi

2) Kartu Bantu Imunisasi Bayi

3) Buku Kunjungan bayi

4) Formulir Deteksi Dini Tumbuh Kembang Bayi

5) Buku Kohort Bayi

6) Formulir Laporan Imunisasi

 Persalinan dan Nifas

1) Buku Register Persalinan

2) Formulir Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin

3) Formulir Inform Consent Perawatan dan Tindakan

4) Formulir Surat Pernyataan Pasien

5) Formulir surat Penolakan Tindakan Medis

6) Formulir Surat Pernyataan Bersedia IMD

7) Formulit Partograf

8) Fornulir Rujukan Maternal dan Neonatal

9) Formulir penolakan Rujukan Pasien

10) Formulir Surat Kematian

11) Buku Kunjungan Ibu Nifas dan Bayi

 Administrasi

1) Kantong Persalinan
2) Formulir Perincian Biaya Persalinan

3) Buku keuangan harian

4) Buku Keuangan Bulanan

5) Buku Stock Obat Obatan

6) Buku Inventaris Barang

7) Buku Catatan Labolaturium

8) Buku Permintaan Vaksin

9) Surat Pemesanan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai

f. Poster

1) Ruang Tunggu : Kawaasan Tanpa Rokok,HIV Aids,Perkembangan

Janin,Rujuk Ibu,tumbuh kembang anak,tips hidup sehat,3M

2) Ruang Periksa : Tanda Bahaya dalam kehamilan,Perkembangan

Janin,Tumbuh Kembang anak,Imunisasi Dasar,Sistem Reproduksi,Pengukur

Tinggi Badan,poster Pengukur Tinggi Badan.

3) Ruang Bersalin :APN,Posisi Mengedan,Anapilatik Syok,IMD,Tatalaksana

Atonia Uteri,Rujuk ibu,Penatalaksaan kala II,Posisi Mengedan,Doa

dipermudah Melahirkan,table Downe Score,Pemberian untuk Preklamsia dan

eklamsia,Manajemen Bayi Aru Lahir Dengan Asfiksia.

4) Ruang Pencegahan Infeksi: Cuci Tangan Yang Efektif,Pembuatan Larutan

Klorin 0,5%,Proses Peralatan Bekas pakai atau Sterilisasi .

5) Ruang Nifas : Asi Ekslusif,Posisi Menyusui yang Benar,Tanda

Bahaya Ibu Nifas,Senam Hamil

g. Sarana dan Prasarana


 Fasilitas Fisik

1) Ruang Praktek memiliki sirkulasi dan ventilasi udara serta cahaya yang

cukup

2) Ruang Tunggu menggunakan Kursi

3) Hubungan antara ruang ditata sedemikian rupa supaya terlihat

baik,aman,bersih dan rapih

4) Tempat cuci tangan menggunakan air mengalir diruang bersalin

5) WC menggunakan air mengalir

6) Terdapat tempat sampah medis dan non medis

 Perlengkapan/peralatan dasar

1) Meja pendaftaran

2) Tensi meter

3) Stetoscop

4) Timbanga dewasa dan Timbangan bayi

5) Pita LILA

6) Temperatur gun

7) Pengukur tinggi badan

8) Metlin

9) Doppler

10) Meja Tempa periksa

11) Oksigen

12) Tiang Infus

13) Tempat resusitasi Bayi


14) Peralatan asuhan BBL

15) Lampu sorot

16) Emergency Set

17) MgSo4

18) Obat abapilatik syock

19) Alat pemeriksaa laboraturium sederhana

20) Reflex patella

21) Kulkas Vaksin

22) Sterilisator

23) Alat rebus

 Peralatan dan pecegahan Infeksi

1) Wastafel

2) Bahan habis pakai

3) Cairan Disinfektan

4) APD,Schoort,kacamata,face shiled

5) Sarung tangan karet

6) Safety Box dan tempat sampah

7) Alat sterilisasi

h. Pengamatan dan Konseling

1) Teknik konseling

2) Penggunaan Alat Bantu/Peraga

3) Poster

4) Penggunaan rekam medik


i. Pengamatan Pelayanan

1) Klien baru atau lama

j. Penapisan Medis

k. Asuhan Kebidanan

a) ANC

b) INC

c) PNC

d) BBL
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Persiapan Kegiatan
B. Pelaksanaan Kegiatan
C. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai