Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

IMPLEMENTASI PRAKTIK KEBIDANAN MENURUT


UNDANG UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2019

TENTANG KEBIDANAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aspek Legal Kebidanan

Di Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan (RPL Kebidanan)

Disusun Oleh:

Diny Rahmawati (P20624423009)

Kelas :A

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA

JURUSAN KEBIDANAN

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-
nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Implementasi Praktik Kebidanan Menurut Undang Undang Nomor 4 Tahun
2019 Tentang Kebidanan “ Yang diajukan untuk memenuhi nilai tugas Semester 1
Mata Kuliah Aspek Legal Kebidanan.
Shalawat serta salam tetap tercurah limpahkan kepada junjungan nabi kita
Nabi Muhammad SAW. Kepada keluarganya, para sahabatnya dan kita selaku
umatnya semoga kita semua selaku umat yang mendapat Syafaat oleh Allah Swt.
Dalam penyusunan makalah ini, saya banyak mendapatkan bantuan
pengarahan, bimbingan dan saran sehingga terselesaikannya makalah ini. Untuk
itu saya mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :
1. Dr. Hj. Atit Tajmiati, S.Kep, Ns, Mpd sebagai ibu dosen pada mata kuliah
Aspek Legal Kebidanan yang telah membimbing dalam pembuataan makalah.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Semoga dengan terselesainya makalah ini dapat memberikan ilmu,
informasi, pengetahuan, dan wawasan baru yang bermanfaat guna untuk
mengembangkan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Aamiin.

Tasikmalaya, 11 Agustus 2023

Penyusun,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................2
D. Metode Penulisan...................................................................................................2
E. Manfaat Penulisan..................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Implementasi Praktik Kebidanan ...........................................................................3
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................7
B. Saran......................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bidan sebagai seorang pemberi layanan kesehatan (health provider)


harus dapat melaksanakan pelayanan kebidanan dengan melaksanakan
manajemen yang baik. Dalam hal ini bidan berperan sebagai seorang
manajer, yaitu mengelola atau memanage segala sesuatu tentang kliennya
sehingga tercapai tujuan yang di harapkan.
Pelayanan kebidanan merupakan salah satu upaya kesehatan yang
diberikan oleh tenaga kebidanan yang telah terdaftar dan terlisensi sesuai
dengan peraturan yang berlaku untuk dapat melakukan praktik kebidanan.
Pelayanan kebidanan diberikan pada wanita sepanjang masa reproduksinya
yang meliputi masa pra kehamilan, kehamilan, persalinan, nifas; bayi baru
lahir; dan anak usia di bawah lima tahun(balita). Hal tersebut mendasari
keyakinan bahwa bidan merupakan mitra perempuan sepanjang masa
reproduksinya. Sebagai pelaksana pelayanan kebidanan, bidan merupakan
tenaga kesehatan yang strategis dalam menurunkan Angka Kematian Ibu
(AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita
(AKABA). Angka kematian tersebut sebagian besar terjadi di wilayah
terpencil. Salah satu program yang ditujukan untuk mengatasi masalah
kematian ibu dan anak adalah penempatan bidan di wilayah terpencil.
Program tersebut bertujuan mendekatkan akses pelayanan kesehatan ibu
dan bayi ke masyarakat.
Tugas Bidan mempunyai peranan penting dalam bimbingan konseling
dan pendidikan tentang kesehatan, bukan hanya kepada perempuan saja
akan tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan tersebut harus
mencakup juga pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua yang
dapat meluas kepada kesehatan perempuan, kesehatan reproduksi dan
asuhan anak. Oleh sebab itu peran Bidan dalam masyarakat untuk menjalin
hubungan yang dengan klien, bidan harus memiliki etika profesi yang baik
dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan
oleh Pemerintah agar bersikap profesiaonal dalam memberikan asuhan
terhadap klien.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana implementasi praktik kebidanan menurut undang-undang
nomor 4 tahun 2019 tentang kebidanan ?

C. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Aspek Legal Kebidanan
b. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui implementasi praktik kebidanan menurut
undang-undang nomor 4 tahun 2019 tentang kebidanan.

D. Metode
Metode yang digunakan adalah wawancara.

E. Manfaat Penulisan
Untuk dijadikan sebagai referensi dan tambahan wawasan bagi pembaca.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Implementasi Praktik Kebidanan

Praktik kebidanan merupakan dasar bagi bidan untuk memberika


pelayanan dan diatur menggunakan manajeman kebidanan agar dapat
memecahkan suatu permasalahan yang ada dalam bidan praktik mandiri.
Ruang lingkup kebidanan merupakan batasan 10 bidan dalam memberikan
pelayanan sesuai dengan kewenangannya. Menurut Undang-Undang Nomor 4
Tahun 2019 tentang Kebidanan, ruang lingkup pelayanan kebidanan antara
lain :

1. Melaksanakan asuhan kebidanan yang meliputi penerapan fungsi dan


tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai
kebutuhan atau masalah dalam bidang kesehatan ibu masa hamil, persalinan,
nifas, BBL dan KB.

2. Dalam melaksanakan asuhan kebidanan harus sesuai dengan standar yang


ditetapkan oleh organisasi profesi. Standar profesi ini digunakan sebagai
acuan untuk melaksanakan tindakan kebidanan sesuai rambu-rambu yang
ditetapkan profesi dan kode etik profesinya.

3. Pelayanan tindakan medik hanya dapat dilaksanakan berdasarkan


permintaan tertulis dari dokter.

4. Kewenangan Bidan

Pada setiap bidan yang akan menjaalankan praktik kebidanannya wajib


memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) yang diberikan oleh konsil kepada
bidan yang telah memenuhi berbagai macam persyaratan sebagaimana maksud

3
pasal 21 Undang Undang Nomor. 4 Tahun 2019 tentang kebidanan, bahkan
persyaratan dimaksud adalah sebagai berikut :

a. memiliki ijazah dari perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan


Kebidanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi;

c. memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental;

d. memiliki surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji profesi; dan

e. membuat pernyataan tertulis untuk mematuhi dan melaksanakan ketentuan


etika profesi.

Selanjutnya bagi bidan yang akan menjalankan praktiknya wajib


memiliki izin praktik hal ini sejalan dengan pasal 25 Undang Undang Nomor.
4 Tahun 2019 tentang Kebidanan. Selanjutnya praktik kebidanan dalam
Undang Undang Nomor. 4 Tahun 2019 Tentang Kebidanan mengatur bagi
bidan yang akan melaksanakan praktik kebidanan dalam kenyataannya bisa
dilakukan di tempat praktik mandiri dan di tempat pelayanan kesehatan
lainnya seperti halnya Pukesmas atau klinik-klinik kebidanan yang melayani
praktik kebidanan. Begitu juga maksud dari Pasal 43 adalah sebagai berikut :

1. Bahwa Bidan lulusan pendidikan diploma tiga hanya dapat melakukan


Praktik Kebidanan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

2. Bidan lulusan pendidikan profesi dapat melakukan Praktik Kebidanan di


Tempat Praktik Mandiri Bidan dan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya.
Dan,

3. Praktik Mandiri Bidan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan


hanya pada 1 (satu) Tempat Praktik Mandiri Bidan.

Didalam Pasal 44 untuk bidan lulusan pendidikan profesi yang


menjalankan Praktik Kcbidanan di Tempat Praktik Mandiri Bidan wajib

4
memasang papan nama praktik. Sedangkan Ketentuan mengena1
papan nama praktik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang¬-undangan. Bagi bidan yang tidak
memasang papan nama praktik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai
sanksi administratif berupa: teguran lisan; peringatan tertulis; denda
administratif; dan/atau pencabutan izin. Begitu juga untuk selanjutnya bagi
bidan yang melaksanakan praktik mandiri menurut pasa 45 Undang Undang
Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Kebidanan bahwa bidan yang menjalankan
Praktik Kebidanan di Tempat Praktik Mandiri Bidan wajib melengkapi sarana
dan prasarana pelayanan sesuai dengan standar pelayanan dan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Bagi bidan yang tidak melengkapi sarana dan
prasarana pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi
administratif Sebagaimana pembahasan yang telah diuraikan diatas, maka
praktik kebidanan baik itu yang secara mandiri maupun praktik di layanan
yang lainnya, dari mulai bidan harus memiliki STR dan SIPB, bahwa praktik
kebidanan harus sesuai dengan standar prosedur Operasionalnya yang telah
diatur didalam Undang Undang nomor 4 Tahun 2019 Tentang Kebidanan, dan
apabila praktik kebidanan dalam pelayananya tidak berdasar kepada Undang
Undang Kebidanan, maka bidan itu akan dikenakan sanksi sebagaimana telah
diungkapkan diatas dan diatur sesuai dengan pasal 44 dan pasal 45 Undang
Undang Nomor 4 Tahun 2019 tersebut.

Berdasarkan wawancara terhadap ibu bidan yang telah memiliki PMB,


ibu bidan telah mengetahui adanya Peraturan Perundang-undangan tentang
kebidanan yaitu adanya Undang Undang nomor. 4 Tahun 2019, yang mana
dalam pelaksanaannya tempat praktik kebidanan telah dilengkapi dengan
fasilitas-fasilitas praktik seperti kursi tunggu, meja layanan serta tempat
persalinan dan fasilitas lainnya, serta dalam pelaksanaan layanan terhadap
klien atau pasien sudah dilaksanakan sesuai standar Prosedur Operasional
sebagaimana diatur dalam Undang Undang tersebut.

5
Selain itu semua persyaratan untuk mendirikan PMB telah dimiliki
oleh ibu bidan tersebut, sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan pada
undang-undang tersebut.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahwa berdasarkan wawancara dengan bidan yang telah memiliki
PMB, maka menunjukkan bahwa dalam pelayanan terhadap klien atau
pasien sudah memenuhi standard dan kriteria pelayanan yang baik dan
bersih serta telah melaksanakan semua prosedur sesuai peraturan
perundang undangan. Dan apabila bidan dalam melaksanakan
pelayanannya tidak sesuai atau tidak berdasar kepada peraturan perundang
undangan yang berlaku yaitu Undang Undang Nomor 4 Tahun 2019, maka
bidan tersebut dapat dikenakan sanksi baik itu sanksi Administratif
maupun pencabutan izin operasionalnya.
B. Saran
Yang menjadi saran saya adalah saya sangat harapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun, sehingga penulisan makalah selanjutnya
dapat sempurna.

7
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan

8
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai