Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SISTEM PENGHARGAAN BAGI BIDAN

Disusun Oleh :

Nurfadillah Istiqomah (70400121028)

Dosen pengampu:
Zelna Yuni Andriyani,S.ST.M.Keb

UIN ALAUDDIN MAKASSAR


2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelasaikan makalah ini yang berjudul “SISTEM
PENGHARGAAN BAGI BIDAN”

Dengan selesainya karya makalah ini maka segala kerendahan hati kami mengucapkan terima
kasih kepada teman-teman yang memberi dukungan kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan yang harus di
benahi untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif untuk menuju
kesempurnaan.

Makalah ini di susun untuk dapat memenuhi tugas mata kuliah, dan semoga bermanfaat.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Nurfadillah Istiqomah,November 2018


Hormat Kami

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………

DAFTAR ISI…………………………………………………………………

BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………………
……………….. 1
A. Latar Belakang…………………………………………………………………

B. Tujuan Masalah……………………………………………………………………

C. Rumusan Masalah
……………………………………………………………………………….

BAB II
PEMBAHASAN……………………………………………………………
A. SIstem Penghargaan Bagi Bidan……………………………………………………………

B. Reward…………………………………………………………………………………

C. Hak bidan…………………………………………………………………………………

D. Kewajiban bidan…………………………………………………………………….

E. sanksi………………………………………………………………………….

F. Jabatan profesional bidan............. ……………………………….................................

G. Etika moral dan nilai-nilai.............................................................................

H. Nilai-nilai Esensial dalam Profesi………………………………………………………

I. Pelaksanaan etik dan moral dalam pelayanan klinis kebidanan.....................

BAB III PENUTUP……………………………………………………


A. Kesimpulan……………………………………………………………………………

B. Saran ………………………………………………………………………………………
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………….. 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Penghargaan yang diberikan kepada bidan tidak hanya dalam bentuk imbalan jasa, tetapi juga
dalam bentuk pengakuan profesi dan pemberian kewenangan / hak untuk menjalankan
praktik sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

Sedangkan, sanksi merupakan imbalan negative yang berupa pembebanan atau penderitaan
yang ditentukan oleh hukum aturan yang berlaku. Sanksi berlaku bagi bidan yang melanggar
kode etik dan hak / kewajiban bidan yang telah diatur oleh organisasi profesi,karena kode etik
bidan merupakan norma yang berlaku bagi anggota IBI dalam menjalankan praktek
profesinya yang telah disepakati dalam Kongres Nasional IBI. Contoh sanksi bidan adalah
pencabutan izin pratek bidan SIPB sementara atau bisa juga berupa denda.

B. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui system penghargaan bagi bidan


2. Untuk mengetahui system reward dan sanksi bagi bidan
3. Untuk mengetahui pengertian etika, moral, dan nilai-nilai
4. Untuk mengetahui Nilai-Nilai Esensial Dalam Profesi
5. Untuk mengetahui analisis bidan.

C. Rumusan Masalah

1. Apa saja hak dan kewenangan bidan dan sanksinya?


2. Apa saja kode etik dalam kebidanan?
3. Bagaimana Pengertian Etika, moral dan nilai-nilai
4. Apa yang menjadi Analisis Bidan?
5. Bagaimana Nilai-Nilai Esensial Dalam Profesi?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Penghargaan Bagi Bidan


Penghargaan yang diberikan kepada bidan tidak hanya dalam bentuk imbalan jasa, tetapi juga
dalam bentuk pengakuan profesi dan pemberian kewenangan / hak untuk menjalankan
praktik sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

Bidan merupakan tenaga kesehatan yang memegang peranan penting dalam pelayanan
maternal dan perinatal. Dengan jumlah sekitar 73.000 orang yang tersebar di selruh
Indonesia, profesi bidan tentu berada dekat dengan masyarakat yang sewaktu-waktu
memerlukan pertolongnnya. Salah satu tantangan yang harus di hadapi adalah tuntutan
masyarakat terhadap pelayanan berkualitas. Tantangan ini memang bukan tanggung jawab
bidan semata, namun juga menyangkut peran profesi lain. Keberadaan bidan memiliki posisi
strategis,mengingat sebagian besar persoalan bidan di tuntut untuk memiliki ketrampilan
yang lebih baik, disertai kemampuan untuk menjalin kerja sama dengan pihak yang terkait
dalam persoalan kesehatan reproduksi di masyarakat Reward atau sanksi bertujuan untuk
menignkatkan kualitas bidan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat

B. REWARD
Penghargaan yang di berikan kepada bidan tidak hanya dalam bentuk imbalan jasa,
tetapi juga dalam bentuk pengakuan profesi dan pemberian kewenangan atau hak untuk
menjalankan praktik sesuai dengan kompetensi yang di miliki.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi ke-3, hak adalah kewenangan untuk
berbuat sesuatu yang telah di tentukan oleh undang-undang atau aturan tertentu. Bidan di
Indonesia memiliki organisasi profesi, yaitu ikatan bidan atau IBI, yang mengatur hak dan
kewajibn serta penghargaan dan sanksi bagi bidan. Setiap bidan yang telah menyelesaikan
pendidikan kebidanan berhak dan wajib menjadi anggota IBI.

 Hak bidan:
o Bidan berhak mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
sesuai dengan profesinya.
o Bidan berhak untuk bekerja sesuai dengan standar profesi pada setiap tingkat
jenjang pelayanan kesehatan.
o Bidan berhak menolak keinginan pasien/klien dan kelurga yang bertentangan
dengan peraturan perundangan, dan kode etik profesi.
o Bidan berhak atas prifasi/kedirian dan menuntut apabila nama baiknya di
cemarkan, baik oleh pasien,keluarga ataupun profesi lain.
o Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan diri, baik melalui
pendidikan maupun pelatihan .
o Bidan berhak memperoleh kesempatan untuk meningkatkan jenjang karier dan
jabatan yang sesuai.
o Bidan berhak mendapatkan kompetensi dan kesejahteraan yang sesuai.

 Wewenang bidan antara lain:


 Pemberian kewenangan lebih luas kepada bidan untuk mendekatkan pelayanan
kegawatan obstetric dan neonatal.
 Bidan harus melaksanakan tugas kewenangan sesuai standar profesi, memiliki
kemampuan dan ketrampilan sebagai bidan,mematuhi dan melaksanakan protap
yang berlaku di wilayahnya serta bertanggun jawab atas pelayanan yang di
berikan dengan mengutamakan keselamatan ibu dan bayi.
 Pelayanan kebidanan kepada perempuan oleh bidan meliputi pelayanan pada
masa pranikah, termasuk remaja putri, kehamilan, persalinan, nifas, menyusui,
dan masa antara kehamilan.
 Dan masih banyak lagi.

Dalam lingkup IBI, anggota mempunyai hak tertentu sesuai dengan kedudukannya, yaitu :

1. Anggota biasa

1. Berhak mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh organisasi.


2. Berhak mengemukakan pendapat, saran, dan usul untuk kepentingan organisasi
3. Berhak memilih dan dipilih

2. Anggota luar biasa

1. Dapat mengikuti kegiatan yang dilakukan organisasi.


2. Dapat mengemukakan pendapat, saran dan usul untuk kepentingan organisasi

3. Anggota kehormatan

Dapat mengemukakan pendapat, saran, dan usul untuk kepentingan organisasi.

Contoh reward dalam sistem penghargaan bagi bidan adalah :

 BIDAN BINTANG
 BIDAN DELIMA
 Beasiswa mahasiswa AKBID jalur khusus yang berprestasi diberikan oleh IBI
 Penghargaan bagi bidan yang menyiapkan desa siaga di Kab. Cirebondan Kab.
Kuningan diberikan oleh DEPKES
 Penganugerahan Damandiri Award yang diselenggarakan Yayasan Damandiri
 Penghargaan hasil belajar diberikan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan
Pelatihan (STT PP).
 Satuan Kredit Perolehan (SKP) bidan.
C. Hak bidan

1. Bidan berhak mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas


sesuai dengan profesinya.

2. bidan berhak untuk bekerja sesuai dengan standar profesi pada setiap tingkat
jenjang pelayanan kesehatan.

3. bidan berhak menolak keinginan pasien atau klien dan keluarga yang
bertentangan dengan peraturan perundangan dan kode etik profesi.

4. bidan berhak atas privasi atau kedirian dan menuntut apabila nama baiknya
dicemarkan baik oleh pasien, keluarga maupun profesi lain.

5. bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan jenjang karir dan jabatan
yang sesuai.

6. Bidan berhak mendapatkan kompensasi atas kesejahteraan yang sesuai.

D. Kewajiban bidan

1. bidan wajib mematuhi peraturan sesuai dengan hubungan hukum


antara bidang tersebut dengan rumah sakit, rumah sakit bersalin dan sarana
pelayanan di mana ia bekerja.

2. Bidanwajib memberikan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan standar


profesi dengan menghormati hak-hak pasien.

3. Bidan wajib merujuk pasien dengan penyulit kepada dokter yang mempunyai
kemampuan dan keahlian sesuai dengan kebutuhan pasien.

4. bidan wajib memberikan kesempatan kepada pasien untuk didampingi oleh


suami atau keluarga.

5. bidan wajib memberikan kesempatan kepada pasien untuk menjalankan


ibadah sesuai dengan keyakinannya.

6. Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang


pasien.

7. Bidan wajib meminta persetujuan tertulis (informed consent) atas tindakan


yang akan dilakukannya.

8. bidan wajib mendokumentasikan asuhan kebidanan yang diberikan.


9. bidan wajib mengikuti perkembangan iptek dan menambah ilmu
pengetahuannya melalui pendidikan formal atau nonformal.

10. bidan wajib bekerja sama dengan profesi lain dan pihak yang terkait secara
timbal balik dalam memberikan asuhan kebidanan.

E. SANKSI
Sedangkan Sanksi merupakan imbalan negatif yang berupa pembebanan atau
penderitaan yang ditentukan oleh hukum aturan yang berlaku.

Sanksi berlaku bagi bidan yang melanggar kode etik dan hak atau kewajban bidan yang telah
diatur oleh organisasi profesi, karena kode etik bidan merupakan norma yang berlaku bagi
anggota IBI dalam menjalankan praktik profesinya yang telah disepakati dalam Kongres
Nasional IBI.

 Kode etik bidan :

a. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat

1. Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan


sumpah jabatanya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.
2. Setiap bidan, dalam menjalankan tugas profesinya, menjunjung tinggi harkat dan
martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.
3. Setiap bidan, dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada peran,
tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan
masyarakat.
4. Setiap bidan, dalam menjalankan tugasnya, mendahulukan kepentingan klien,
menghormati hak klien, dan nilai- nilai yang dianut oleh klien.
5. Setiap bidan, dalam menjalankan tugasnya senantisa mendahulukan kepentingan
klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yang sama sesuai dengan
kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.
6. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan
pelaksanaan tugasnya dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk
meningkatkan derajat kesehatanya secara optimal.

b. Kewajiban bidan terhadap tugasnya.

1. Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna kepada klien, keluarga


dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkan
kebutuhan klien, keluarga, dan masyarakat.
2. Setiap bidan berkewajiban memberikan pertolongan sesuai dengan kewenangan
dalam mengambil keputusan, termasuk mengadakan konsultasi dan/atau rujukan.
3. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang didapat dan/atau
dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan atau diperlukan
sehubungan dengan kepentingan klien.

c. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya

1. Setip bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk


menciptkan suasana kerja yang serasi.
2. Setiap bidan, dalam melaksanakan tugasnya, harus saling menghormati, baik
terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainya.

d. Kewajiban bidan terhadap profesinya

1. Setiap bidan wajib menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesi,
dengan menampilkan kepribadian yang bermartabat dan memberikan pelayanan
yang bermutu kepada masyarakat.
2. Setiap bidan wajib senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan
kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
3. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan
sejenisnya dang dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya.

e. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri

1. Setiap bidan wajib memelihara kesehatanya agar mampu melaksanakan tugas


profesinya dengan baik.
2. Setiap bidan wajib meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Setiap bidan wajib memelihara kepribadian dan penampilan diri.

f. Kewajian bidan terhadap pemerintah, nusa, bangsa, dan tanah air.

1. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan ketentuan-


ketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya dalam pelayanan
Kesehatan Reproduksi, Keluarga Berencana, dan Kesehatan Keluarga.
2. Setip bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan pemikiran
kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan
kesehatan terutama pelayanan KIA atau KB dan kesehatan keluarga.

Contoh sanksi dalam sistem penghargaan bagi bidan adalah :

 Pencabutan ijin praktek bidan


 Pencabutan SIPB sementara
 Atau bisa juga berupa denda.

F. Jabatan Fungsional Bidan


Jabatan dapat ditinjau dari 2 aspek, yaitu jabatan structural dan fungsionol. Jabatan structural
adalah jabatan yang secara jelas tertera dalam struktur dan di atur berjengjang dalam suatu
organisasi, sedangkan jabatan fungsional adalah jabatan yang di tinjau serta di hargai dari
aspek fungsinya yang vital dalam kehidupan masyarakat dan Negara. Selain fungsi dan
perannya yang vital dalam kehidupan masyarakat,jabatan fungsional juga berorientasi
kualitatif. Seseorang memiliki jabatan fungsional berhak mendapatkan tunjangan fungsional.
Jabatan bidan merupakan jabatan fungsional professional sehingga berhak mendapat
tunjangan fungsional.

Pengembangan karir bidan meliputi karir fungsional dan karir structural. Jabatan
fungsional sebagai bidan bisa di dapat melalui pendidikan berkelanjutan, baik secara formal
maupun non formal, yang hasil akhirnya akan meningkatkan kemampuan professional bidan
dalam melaksanakan fungsinya sebagai pelaksana, pendidik, pengelolah, dan peneliti.

Sedangkan jabatan sturkturalnya bergantung dimana bidan tersebut bertugas,misalnya di


rumah sakit,puskesmas,dan sebagainya. Karir ini dapat dicapai oleh bidan di setiap tatanan
pelayanan kebidanan/kesehatan sesuai dengan tingkat kemampuan ,kesempatan, dan
kebijakan yang ada.

G. Etika, Moral dan Nilai-nilai


Etik merupakan suatu pertimbangan yang sistematis tentang perilaku benar atau salah,
kebajikan atau kejahatan yang berhubungan dengan perilaku.

Etika merupakan aplikasi atau penerapan teori tentang filosofi moral kedalam situasi nyata
dan berfokus pada prinsip-prinsip dan konsep yang membimbing manusia berpikir dan
bertindak dalam kehidupannya yang dilandasi oleh nilai-nilai yang dianutnya. Banyak pihak
yang menggunakan istilah etik untuk mengambarkan etika suatu profesi dalam hubungannya
dengan kode etik profesional seperti Kode Etik IBI(Ikatan Bidan Indonesia).

Nilai-nilai (values) adalah suatu keyakinan seseorang tentang penghargaan terhadap suatu
standar atau pegangan yang mengarah pada sikap/perilaku seseorang. Sistem nilai dalam
suatu organisasi adalah rentang nilai-nilai yang dianggap penting dan sering diartikan sebagai
perilaku personal.

H. Nilai-Nilai Esensial Dalam Profesi


Pada tahun 1985, “The American Association Colleges of Nursing” melaksanakan suatu
proyek termasuk didalamnya mengidentifikasi nilai-nilai esensial dalam praktek keperawatan
profesional. Perkumpulan ini mengidentifikasikan 7 nilai-nilai esensial dalam kehidupan
profesional, yaitu:

1. Aesthetics (keindahan): Kualitas obyek suatu peristiwa atau kejadian, seseorang


memberikan kepuasan termasuk penghargaan, kreatifitas, imajinasi, sensitifitas
dan kepedulian.
2. Altruism (mengutamakan orang lain): Kesediaan memperhatikan kesejahteraan
orang lain termasuk keperawatan atau kebidanan, komitmen, arahan,
kedermawanan atau kemurahan hati serta ketekunan.
3. Equality (kesetaraan): Memiliki hak atau status yang sama termasuk penerimaan
dengan sikap asertif, kejujuran, harga diri dan toleransi
4. Freedom (Kebebasan): memiliki kapasitas untuk memilih kegiatan termasuk
percaya diri, harapan, disiplin serta kebebasan dalam pengarahan diri sendiri.
5. Human dignity (Martabat manusia): Berhubungan dengan penghargaan yang
lekat terhadap martabat manusia sebagai individu termasuk didalamnya
kemanusiaan, kebaikan, pertimbangan dan penghargaan penuh terhadap
kepercayaan.
6. Justice (Keadilan): Menjunjung tinggi moral dan prinsip-prinsip legal termasuk
objektifitas, moralitas, integritas, dorongan dan keadilan serta kewajaran.
7. Truth (Kebenaran): Menerima kenyataan dan realita, termasuk akontabilitas,
kejujuran, keunikan dan reflektifitas yang rasional.

I. Pelaksanaan etik dan moral dalam pelayanan klinis kebidanan


Aplikasi dalam praktek klinis bagi perawat/bidan diperlukan untuk menempatkan nilai-nilai
dan perilaku kesehatan pada posisinya. Perawat/bidan bisa menjadi sangat frustrasi bila
membimbing atau memberikan konsultasi kepada pasen yang mempunyai nilai-nilai dan
perilaku kesehatan yang sangat rendah. Hal ini disebabkan karena pasen kurang
memperhatikan status kesehatannya. Pertama-tama yang dilakukan oleh perawat/bidan adalah
berusaha membantu pasen untuk mengidentifikasi nilai-nilai dasar kehidupannya sendiri.
Sebagai ilustrasi dapat dicontohkan kasus sebagai berikut: Seorang pengusaha yang
sangat sukses dan mempunyai akses di luar dan dalam negeri sehingga dia menjadi sibuk
sekali dalam mengelola usahanya. Akibat kesibukannya dia sering lupa makan sehingga
terjadi perdarahan lambung yang menyebabkan dia perlu dirawat di rumah sakit. Selain itu
dia juga perokok berat sebelumnya. Ketika kondisinya telah mulai pulih perawat berusaha
mengadakan pendekatan untuk mempersiapkannya untuk pulang. Namun perawat menjadi
kecewa, karena pembicaraan akhirnya mengarah pada keberhasilan serta kesuksesannya
dalam bisnis. Kendati demikian upaya tersebut harus selalu dilakukan dan kali ini perawat
menyusun list pertanyaan dan mengajukannya kepada pasen tersebut. Pertanyaannya,
“Apakah tiga hal yang paling penting dalam kehidupan bapak dari daftar dibawah ini ?”
Pasen diminta untuk memilih atas pertanyaan berikut:
1. Bersenang-senang dalam kesendirian (berpikir, mendengarkan musik atau membaca).
2. Meluangkan waktu bersama keluarga.
3. Melakukan aktifitas seperti: mendaki gunung, main bola atau berenang.
4. Menonton televisi.
5. Membantu dengan sukarela untuk kepentingan orang lain.
6. Menggunakan waktunya untuk bekerja.
Langkah berikutnya adalah mengajaknya untuk mendiskusikan prioritas yang dibuat
berdasarkan nilai-nilai yang dianutnya, dengan mengikuti klarifikasi nilai-nilai sebagai
berikut:
1. Memilih: Setelah menggali aspek-aspek berdampak terhadap kesehatan pasen, misalnya
stress yang berkepanjangan dapat mengganggu kesehatan dan mengganggu aktifitasnya,
maka sarankan kepadanya memilih secara bebas nilai-nilai kunci yang dianutnya. Bila
dia memilih masalah kesehatannya, maka hal ini menunjukkan tanda positif.
2. Penghargaan: Berikan dukungan untuk memperkuat keinginan pasen dan promosikan
nilai-nilai tersebut dan bila memungkinkan dapatkan dukungan dari keluarganya.
Contoh: istri dan anak anda pasti akan merasa senang bila anda memutuskan untuk
berhenti merokok serta mengurangi kegiatan bisnis anda, karena dia sangat menghargai
kesehatan anda.
3. Tindakan: Berikan bantuan kepada pasen untuk merencanakan kebiasaan baru yang
konsisten setelah memahami nilai-nilai pilihannya. Minta kepada pasen untuk
memikirkan suatu cara bagaimana nilai tersebut dapat masuk dalam kehidupan sehari-
hari. Kata-kata yang perlu diucapkan perawat/bidan kepada pasennya: “Bila anda
pulang, anda akan menemukan cara kehidupan yang berbeda, dan anda menyatakan
ingin mulai menggunakan waktu demi kesehatan anda”.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penghargaan yang diberikan kepada bidan tidak hanya dalam bentuk imbalan jasa,
tetapi juga dalam bentuk pengakuan profesi dan pemberian kewenangan, atau hak, untuk
menjalankan praktik sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

Sanksi berlaku bagi bidan yang melanggar kode etik dan hak atu kewajiban bidan yang
telah diatur oleh organisasi profesi.

Dalam upaya mendorong profesi kebidanan agar dapat diterima dan dihargai oleh
pasien, masyarakat atau profesi lain, maka mereka harus memanfaatkan nilai-nilai kebidanan
dalam menerapkan etika dan moral disertai komitmen yang kuat dalam mengemban peran
profesionalnya. Dengan demikian bidan yang menerima tanggung jawab, dapat
melaksanakan asuhan keperawatan atau kebidanan secara etis profesional

B. Saran
Penghargaan bagi bidan bisa di berikan dalam bentuk imbalan jasa atau pengakuan
sebagai profesi bidan dan pemberian hak dan kewenangan kepada bidan dalam menjalankan
tugasnya sebagai bidan. Misalnya tidak pernah bermasalah dengan hokum dan selalu berjalan
seiring dengan kode etik bidan dan standar profesi bidan yang ada. Tapi menurut kelompok
kami, sebaiknya juga di sediakan rencana berprestasi bagi bidan yang memiliki prestasi dlam
prakteknya atas pengabdiannya kepada Negara.

Tiada kesempurnaan di muka bumi ini. Oleh karena itu , kami dengan senang hati akan
menerima segala saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
http://ferranovidetaviani.blogspot.com/2010/12/sistem-penghargaan-bagi-bidan.html
http://ibibblog.blogspot.com/2009/01/sistem-penghargaan-bagi-bidan.html
http://leranthia.blogspot.com/2010/03/makalah-penghargaan-bagi-bidan.html

Anda mungkin juga menyukai