Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

STANDAR KOMPETENSI PROFESI BIDAN


(Disususun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Konsep Dasar Kebidanan)
Dosen Pengampu: Sri Wahyuni, A.Md. Keb., M.K.M.

Disusun Oleh:
Kelompok 1
Ira Amalia As-Syifa (221FI08003)
Rohayah (221FI08008)
Sarni (221FI08009)
Siti Ulpah (221FI08010)

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA PSDKU SERANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibu Sri Wahyuni, A.Md. Keb.,
M.K.M. sebagai dosen pengampu mata kuliah konsep dasar kebidanan yang telah
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu yusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis
dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Serang, 21 November 2022

Kelompok 1

ii2
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………… I
KATA PENGANTAR……………………………………………………. Ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… Iii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 4
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 5
1.4 Tujuan Penulisan ………………………………………………….......... 5
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Standar Kompetensi Profesi Bidan........................................................ 6
2.1.1 Pengertian Bidan……………………………………………............ 6
2.1.2 Hak dan Kewajiban Bidan…………………………………............. 7
2.1.3 Pengertian Standar Kompetensi Bidan............................................... 8
2.2 Macam-macam Standar Kompetensi Profesi Bidan.……….................. 9
2.3 Manfaat Standar Kompetensi Profesi Bidan.......................................... 12

BAB III: PENUTUP


3.1 Kesimpulan……………………………………………………………... 13
3.2 Saran……………………………………………………………………. 13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 14

3
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bidan adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang
diakui pemerintah dan organisasi profesi, Seorang bidan mempunyai tugas
penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, tidak hanya kepada
perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan masyarakat.
Setiap Bidan hendaknya memiliki pengetahuan dan ketrampilan dasar,
pengetahuan dan keterampilan tambahan, yang wajib dimiliki dan
dilaksanakan dalam melakukan kegiatan. Setiap bidan harus bekerja secara
profesional dalam melaksanakan Standar Profesi Bidan, dan dalam
melaksanakan profesi tersebut Bidan harus bekerja sesuai standar kompetensi
profesi bidan.
Standar kompetensi profesi merupakan suatu pedoman yang harus
dipergunakan oleh tenaga profesi tersebut sebagai petunjuk dalam
menjalankan profesinya secara baik. Standar kompetensi profesi terutama bagi
tenaga kesehatan (bidan) berguna dalam penerapan norma tingkat kinerja yang
diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan dan difungsikan untuk
melindungi masyarakat / pasien dari pelayanan yang tidak bertanggung jawab
dan melindungi pelaku praktisi (bidan) sebagai pemberi pelayanan.
Bentuk perbuatan bidan yang dapat menimbulkan kerugian bagi pasien
adalah perbuatan bidan yang tidak berdasarkan pada standar kompetensi
profesi bidan. Bidan bertanggungjawab secara mutlak terhadap tindakan dan
dalam hal mengambil suatu keputusan dalam memberikan jasa pelayanan
kebidanan.
Dengan memahami standar kompetensi sebagai bidan, maka diharapkan
dalam menjalankan profesinya dapat bekerja lebih profesional dan berhati-hati
agar tidak terjadi kesalahan, kelalaian maupun ketidak hati-hatian sehingga
mengakibatkan kerugian bagi diri pasien.

4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka dapat dirumuskan
beberapa masalah penting sebagai berikut:
a. Apakah yang dimaksud dengan standar kompetensi profesi bidan?
b. Apa saja yang menjadi standar kompetensi profesi bidan?
c. Apakah manfaat standar kompetensi profesi bidan?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan dalam penyususnan makalah
ini maka dapat dirumuskan tujuannya sebagai berikut :
a. Mengetahui pengertian standar kompetensi profesi bidan
b. Mengetahui berbagai macam standar kompetensi profesi bidan
c. Dapat mengetahui manfaat serta fungsi standar kompetensi profesi bidan.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Standar Kompetensi Profesi Bidan


2.1.1 Pengertian Bidan
Istilah Bidan berasal dari kata “Widwan” berasal dari Bahasa
Sanksekerta yang berarti “Cakap” (Klinkert, 1892). Di samping itu
terdapat istilah “Membidan” yang artinya mengadakan sedekah bagi
penolong persalinan yang minta diri setelah bayi berumur 40 hari.
Sedangkan dalam Bahasa Inggris “Midwife” berarti with woman as
birth, the renewal of life continues through the ages. “With Woman”
maksudnya adalah pada saat mendampingi perempuan selama
proses persalinan dan pada saat memberikan pelayanan kebidanan,
seorang bidan harus mempunyai rasa empati, keterbukaan,
menumbuhkan rasa saling percaya (trust), bidan harus mengetahui
pikiran dan perasaan serta proses yang dialami ibu dan keluarganya.
Menurut Undang-undang No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan, bidan adalah tenaga kesehatan yang dikelompokkan ke
dalam tenaga kebidanan, memiliki kewenangan untuk melakukan
pelayanan kesehatan ibu, pelayanan kesehatan anak, dan pelayanan
kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana.
Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menetapkan, bidan adalah seorang
perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang diakui pemerintah
dan organisasi profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta
memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister, sertifikasi dan
atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan.
Seorang bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan
pendidikan kesehatan, tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga
kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini mencakup pendidikan
antenatal dan persiapan menjadi orang tua serta dapat meluas pada
kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan reproduksi dan
asuhan anak.

6
2.1.2 Hak Dan Kewajiban Bidan
a. Hak Bidan
Dalam melaksanakan Praktik Kebidanan, Bidan berhak:
1. memperoleh pelindungan hukum sepanjang melaksanakan
tugas sesuai dengan kompetensi, kewenangan, dan mematuhi
kode etik, standar profesi, standar pelayanan profesi, dan
standar prosedur operasional;
2. memperoleh informasi yang benar, jelas, jujur, dan lengkap
dari Klien dan/atau keluarganya;
3. menolak keinginan Klien atau pihak lain yang bertentangan
dengan kode etik, standar profesi, standar pelayanan, standar
prosedur operasional, dan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
4. menerima imbalan jasa atas Pelayanan Kebidanan yang telah
diberikan;
5. memperoleh fasilitas kerja sesuai dengan standar; dan
6. mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan profesi.

a. Kewajiban Bidan

Bidan memiliki kewajiban dalam melakukan praktik kebidanan.


yaitu:

1. memberikan Pelayanan Kebidanan sesuai dengan kompetensi,


kewenangan, dan mematuhi kode etik, standar profesi, standar
pelayanan profesi, standar prosedur operasional;

2. memberikan informasi yang benar, jelas, dan lengkap mengenai


tindakan Kebidanan kepada Klien dan/atau keluarganya sesuai
kewenangannya;

3. memperoleh persetujuan dari Klien atau keluarganya atas


tindakan yang akan diberikan;

7
4. merujuk Klien yang tidak dapat ditangani ke dokter atau
Fasilitas Pelayanan Kesehatan;

5. mendokumentasikan Asuhan Kebidanan sesua1 dengan standar;

6. menjaga kerahasiaan kesehatan Klien;

7. menghormati hak Klien;

8. melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari dokter


sesuai dengan Kompetensi Bidan;

9. melaksanakan penugasan khusus yang ditetapkan oleh


Pemerintah Pusat;

10. meningkatkan mutu Pelayanan Kebidanan;

11. mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan dan/atau


keterampilannya melalui pendidikan dan/atau pelatihan;
dan/atau

12. melakukan pertolongan gawat darurat

2.1.3 Pengertian Standar Kompetensi Profesi Bidan


Kompetensi Bidan adalah kemampuan yang dimiliki oleh lulusan
pendidikan profesi Bidan yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan
sikap dalam memberikan pelayanan kebidanan pada bayi baru
lahir/neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah, remaja, masa sebelum
hamil, masa kehamilan, masa persalinan, masa pasca keguguran, masa
nifas, masa antara, pelayanan keluarga berencana, masa klimakterium,
kesehatan reproduksi dan seksualitas perempuan, serta keterampilan dasar
praktik klinis kebidanan. (KEPMENKES: 2007).
Dalam menjalankan perannya bidan memiliki keyakinan yang
menjadikan panduan dalam memberikan asuhan.Keyakinan tersebut
meliputi:
a. Keyakinan tentang kehamilan dan persalinan.Hamil dan bersalin
merupakan suatu proses alamiah dan bukan penyakit.
8
b. Keyakinan tentang perempuan.Setiap perempuan adalah pribadi
yang unik mempunyai hak,kebutuhan,keinginan masing-
masing.Oleh sebab itu perempuan harus berpartisipasi aktif dalam
setiap asuhan yang diterimanya.
c. Keyakinan fungsi pfofesi dan manfaatnya.Fungsi utama profesi
bidan adalah mengupayakan kesejahteraan ibu &bayinya, proses
fisiologis harus dihargai, didukung dan dipertahankan.Bila timbul
penyulit, dapat ,menggunakan teknologi tepat guna dan rujukan
yang efektif,untuk memastikan kesejahteraan perempuan &
janin/bayinya
d. Keyakinan tentang pemberdayaan perempuan dan membuat
keputusan.Perempuan harus diberdayakan untuk mengambil
keputusan tentang kesehatan diri dan keluarganya melalui
komunikasi,informasi,dan edukasi(KIE) dan konseling.
2.2 Macam macam standar kompetensi bidan
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk. 01.07/Menkes/320/2020. Tentang Standar profesi bidan, bahwa
Kompetensi Bidan terdiri dari 7 (tujuh) area kompetensi meliputi:
1) Area Etik Legal dan Keselamatan Klien
a. Memiliki perilaku profesional.
b. Mematuhi aspek etik-legal dalam praktik kebidanan
c. Menghargai hak dan privasi perempuan serta keluarganya.
d. Menjaga keselamatan klien dalam praktik kebidanan.
2) Area Komunikasi Efektif
a. Berkomunikasi dengan perempuan dan anggota keluarganya.
b. Berkomunikasi dengan masyarakat.dengan rekan sejawat.
c. Berkomunikasi dengan profesi lain/tim kesehatan lain.
d. Berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan (stakeholders).
3) Area Pengembangan Diri dan Profesionalisme
a. Bersikap mawas diri.
b. Melakukan pengembangan diri sebagai bidan profesional.

9
c. Menggunakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni yang menunjang praktik kebidanan dalam rangka
pencapaian kualitas kesehatan perempuan, keluarga, dan
masyarakat.
4) Area Landasan Ilmiah Praktik Kebidanan
a. Bidan memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk memberikan
asuhan yang berkualitas dan tanggap budaya sesuai ruang lingkup
asuhan:
a) Bayi Baru Lahir (Neonatus).
b) Bayi, Balita dan Anak Prasekolah.
c) Remaja.
d) Masa Sebelum Hamil
e) Masa Kehamilan.
f) Masa Persalinan.
g) Masa Pasca Keguguran.
h) Masa Nifas.
i) Masa Antara.
j) Masa Klimakterium.
k) Pelayanan Keluarga Berencana.
l) Pelayanan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas Perempuan.
b. Bidan memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk memberikan
penanganan situasi kegawatdaruratan dan sistem rujukan.
c. Bidan memiliki pengetahuan yang diperlukan untuk dapat
melakukan Keterampilan Dasar Praktik Klinis Kebidanan.

5) Area Keterampilan Klinis Dalam Praktik Kebidanan


a. Kemampuan melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif dan
berkualitas pada bayi baru lahir (neonatus), kondisi gawat darurat,
dan rujukan.
b. Kemampuan melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif dan
berkualitas pada bayi, balita dan anak pra sekolah, kondisi gawat
darurat, dan rujukan.

10
c. Kemampuan memberikan pelayanan tanggap budaya dalam upaya
promosi kesehatan reproduksi pada remaja perempuan.
d. Kemampuan memberikan pelayanan tanggap budaya dalam upaya
promosi kesehatan reproduksi pada masa sebelum hamil.
e. Memiliki ketrampilan untuk memberikan pelayanan ANC
komprehensif untuk memaksimalkan, kesehatan Ibu hamil dan janin
serta asuhan kegawatdaruratan dan rujukan.
f. Kemampuan melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif dan
berkualitas pada ibu bersalin, kondisi gawat darurat dan rujukan.
g. Kemampuan melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif dan
berkualitas pada pasca keguguran, kondisi gawat darurat dan
rujukan.
h. Kemampuan melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif dan
berkualitas pada ibu nifas, kondisi gawat darurat dan rujukan.
i. Kemampuan melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif dan
berkualitas pada masa antara.
j. Kemampuan melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif dan
berkualitas pada masa klimakterium
k. Kemampuan melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif dan
berkualitas pada pelayanan Keluarga Berencana.
l. Kemampuan melaksanakan asuhan kebidanan komprehensif dan
berkualitas pada pelayanan kesehatan reproduksi dan seksualitas
perempuan.
m. Kemampuan melaksanakan keterampilan dasar praktik klinis
kebidanan.

6) Area Promosi Kesehatan dan Konseling


a. Memiliki kemampuan merancang kegiatan promosi
kesehatanreproduksi pada perempuan, keluarga, dan masyarakat.
b. Memiliki kemampuan mengorganisir dan melaksanakan kegiatan
promosi kesehatan reproduksi dan seksualitas perempuan.

11
c. Memiliki kemampuan mengembangkan program KIE dan konseling
kesehatan reproduksi dan seksualitas perempuan.

7) Area Manajemen dan Kepemimpinan


a. Memiliki pengetahuan tentang konsep kepemimpinan dan
pengelolaan sumber daya kebidanan.
b. Memiliki kemampuan melakukan analisis faktor yang
mempengaruhi kebijakan dan strategi pelayanan kebidanan pada
perempuan, bayi, dan anak.
c. Mampu menjadi role model dan agen perubahan di masyarakat
khususnya dalam kesehatan reproduksi perempuan dan anak.
d. Memiliki kemampuan menjalin jejaring lintas program dan lintas
sektor.
e. Mampu menerapkan Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan.

2.3 Manfaat Standar Kompetensi Bidan


Manfaat penyusunan Standar Kompetensi Bidan adalah:
1) Bidan
a. Pedoman dalam pelaksanaan praktik kebidanan;
b. Alat ukur kemampuan diri
2) Organisasi Profesi
a. Standarisasi kompetensi Bidan;
b. Dasar referensi pengembangan profesi Bidan.
3) Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Dasar referensi penyelenggaraan
dan pengembangan pendidikan kebidanan
4) Pemerintah/Pengguna
a. Referensi dalam menentukan remunerasi profesi Bidan;
b. Dasar pengaturan dalam pendayagunaan Bidan di seluruh lini
pelayanan kesehatan;
c. Sebagai acuan jenjang karier Bidan.
5) Masyarakat
a. Memperoleh gambaran tentang profesi Bidan

12
b. Menentukan pilihan dalam memperoleh pelayanan kebidanan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa kompetensi profesi bidan adalah
kemampuan yang dimiliki oleh lulusan pendidikan profesi Bidan yang
meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam memberikan pelayanan
kebidanan pada bayi baru lahir/neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah,
remaja, masa sebelum hamil, masa kehamilan, masa persalinan, masa pasca
keguguran, masa nifas, masa antara, pelayanan keluarga berencana, masa
klimakterium, kesehatan reproduksi dan seksualitas perempuan, serta
keterampilan dasar praktik klinis kebidanan.
Dengan memahami standar kompetensi sebagai bidan, maka diharapkan
dalam menjalankan profesinya dapat bekerja lebih profesional dan berhati-hati
agar tidak terjadi kesalahan, kelalaian maupun ketidak hati-hatian sehingga
mengakibatkan kerugian bagi diri pasien maupun kerugian bagi bidan yang
melaksanakan asuhan.

3.2 Saran
Bagi penyususun tentunya makalah ini jauh dari kata sempurna.
Diperlukan lebih banyak lagi acuan dan sumber rujukan dalam menjelaskan
permasalahan disminorea ini. Bagi pembaca alangkah baiknya tidak merasa
cukup dan puas setelah membaca makalah ini. Cari dan pahami berbagai
sumber yang lebih kaya akan pemahaman mengenai disminorea ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 2020. Keputusan Mentri Kesehatan Republik


Indonesia No. HK.01.07 / Menkes / 320 / 2020. Tentang Standar Profesi Bidan.
Jakarta: PP Ikatan Bidan Indonesia

Departemen kesehatan RI. 2002. Keputusan Mentri Kesehatan Republik


Indonesia No. 900 / Menkes/SK/ VII /2002. Tentang Registrasi dan Praktek
Bidan. Jakarta: PP Ikatan Bidan Indonesia

Hidayat, A; Mufdillah. (2009). Catatan kuliah , Konsep Kebidanan


Plus Materi Bidan Delima. Jogjakarta: Mitra Cendekia.

Sujianti ; Susanti. (2009). Buku Ajar Konsep Kebidanan; Teori dan


Aplikasi, Jogjakarta: Nuha Medika.

Astuti W. (2015). Konsep Kebidanan dan Etikolegal Dalam Praktik


Kebidanan. Surakarta : Pusdik SDM Kesehatan

14

Anda mungkin juga menyukai