Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP KEBIDANAN
TENTANG
SISTEM PENGHARGAAN BAGI BIDAN
DOSEN PEMBIMBING : DIAN MARIZA RISKIAH A.,SST.,M.Kes

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK V

ANGGOTA KELOMPOK:

USWATUN HASANAH
ULFATUN HASANAH
SUSAN ANGGRIANI
TRI DEWI ASTUTI
SUCI KURNIATI
ST. MARIAM
ST. UMAYA
SUSIYATI
SUMARNI

AKADEMI KEBIDANAN SURYA MANDIRI BIMA


TAHUN AKADEMIK 2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah konsep kebidanan tentang sistem penghargaan bagi bidan.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat
memperbaiki makalah ini ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah konsep kebidanan tentang sistem
penghargaan bagi bidan ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.

Bima, oktober 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………i

DAFTAR ISI……………………………………………………………...……..ii

BAB I PENDAHULUAN………………………...........................................1
A. Latar Belakang……………………………………………………...… 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………..1
C. Tujuan……………………………………………………………....…1.

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………...……. 2
1. Sistem Penghargaan Bagi Bidan………………………………………..2
2. Reflective Practice………………………………………………………11

BAB III KESIMPULAN………………………………………………………13


A. Kesimpulan………………………………………………………………13
B. Saran………………………………………………………………..……14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 15
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penghargaan yang diberikan kepada bidan tidak hanya dalam bentukimbalan
jasa, tetapi juga dalam bentuk pengakuan profesi dan pemberiankewenangan / hak
untuk menjalankan praktik sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.

Sedangkan, sanksi merupakan imbalan negative yang berupa pembebanan


atau penderitaan yang ditentukan oleh hukum aturan yang berlaku. Sanksi berlaku
bagi bidan yang melanggar kode etik dan hak /kewajiban bidan yang telah diatur
oleh organisasi profesi,karena kode etik bidan merupakan norma yang berlaku bagi
anggota IBI dalam menjalankan praktek profesinya yang telah disepakati dalam
Kongres Nasional IBI.Contoh sanksi bidan adalah pencabutan izin pratek bidan
SIPB sementaraatau bisa juga berupa denda.

B. Rumusan Masalah
1.Apa saja sistem penghargaan bagi Bidan?
2.Apa saja Reflektif Practice?

C.Tujuan

1.Untuk mengetahui penghargaan bagi bidan

2.Untuk mengetahui Reflektif practice


BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Penghargaan Bagi Bidan

1. Reward

Penghargaan yang di berikan kepada bidan tidak hanya dalam bentuk


imbalan jasa, tetapi juga dalam bentuk pengakuan profesi dan pemberiankewenangan
atau hak untuk menjalankan praktik sesuai dengankompetensi yang di miliki.Menurut
kamus besar bahasa Indonesia edisi ke-3, hak adalahkewenangan untuk berbuat sesuatu
yang telah di tentukan oleh undang-undang atau aturan tertentu. Bidan di Indonesia
memiliki organisasi profesi, yaitu ikatan bidan atau IBI, yang mengatur hak dan
kewajibn serta penghargaan dan sanksi bagi bidan. Setiap bidan yang telah
menyelesaikan pendidikan kebidanan berhak dan wajib menjadi anggota IBI.

2. Hak Bidan

 Bidan berhak mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakantugas


sesuai dengan profesinya
 Bidan berhak untuk bekerja sesuai dengan standar profesi pada setiaptingkat
jenjang pelayanan kesehatan
 Bidan berhak menolak keinginan pasien/klien dan kelurga yang bertentangan
dengan peraturan perundangan, dan kode etik profesi
 Bidan berhak atas prifasi/kedirian dan menuntut apabila nama baiknyadi
cemarkan, baik oleh pasien,keluarga ataupun profesi lain.
 Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan diri, baik melalui pendidikan
maupun pelatihan
 Bidan berhak memperoleh kesempatan untuk meningkatkan jenjangkarier dan
jabatan yang sesuai
 Bidan berhak mendapatkan kompetensi dan kesejahteraan yang sesuai.
Wewenang bidan antara lain:

 Pemberian kewenangan lebih luas kepada bidan untuk mendekatkan pelayanan


kegawatan obstetric dan neonatal

 Bidan harus melaksanakan tugas kewenangan sesuai standar profesi,memiliki


kemampuan dan ketrampilan sebagai bidan,mematuhi dan melaksanakan protap
yang berlaku di wilayahnya serta bertanggun jawab atas pelayanan yang di
berikan dengan mengutamakan keselamatan ibu dan bayi
 Pelayanan kebidanan kepada perempuan oleh bidan meliputi pelayanan pada
masa pranikah, termasuk remaja putri, kehamilan, persalinan, nifas, menyusui,
dan masa antara kehamilan

Dalam lingkup IBI, anggota mempunyai hak tertentu sesuai dengan kedudukannya,
yaitu:

1. Anggota biasaa Berhak mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh


organisasi.Berhak mengemukakan pendapat, saran, dan usul untuk kepentingan
organisasic,Berhak memilih dan dipilih.
2. Anggota luar biasaa Dapat mengikuti kegiatan yang dilakukan organisasi.Dapat
mengemukakan pendapat, saran dan usul untukkepentingan organisasi.
3. Anggota kehormatanDapat mengemukakan pendapat, saran, dan usul untuk
kepentingan organisasi.

3.Sanksi Bidan
Sanksi bidan merupakan imbalan negatif yang berupa pembebanan atau
penderitaan yang ditentukan oleh hukum aturan yang berlaku.Sanksi berlaku bagi bidan
yang melanggar kode etik dan hak ataukewajban bidan yang telah diatur oleh organisasi
profesi, karena kode etik bidan merupakan norma yang berlaku bagi anggota IBI
dalammenjalankan praktik profesinya yang telah disepakati dalam Kongres Nasional
IBI.

4.Kode Etik Bidan


 Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat
 Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan
sumpah jabatanya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya
 Setiap bidan, dalam menjalankan tugas profesinya, menjunjung tinggi harkat
dan martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan
 Setiap bidan, dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada peran,
tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan
masyarakat
 Setiap bidan, dalam menjalankan tugasnya, mendahulukan kepentingan klien,
menghormati hak klien, dan nilai- nilai yang dianut oleh klien
 Setiap bidan, dalam menjalankan tugasnya senantisa mendahulukan
kepentingan klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yangsama sesuai
dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya
 Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalamhubungan
pelaksanaan tugasnya dengan mendorong partisipasimasyarakat untuk
meningkatkan derajat kesehatanya secara optimal.

5.Kewajiban Bidan Terhadap Tugasnya


 Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna kepadaklien, keluarga
dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesiyang dimilikinya berdasarkan
kebutuhan klien, keluarga, dan masyarakat
 Setiap bidan berkewajiban memberikan pertolongan sesuai dengankewenangan
dalam mengambil keputusan, termasuk mengadakan konsultasi dan/atau rujukan
 Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang didapat dan/atau
dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan atau diperlukan
sehubungan dengan kepentingan klien.

6.Kewajiban Bidan Terhadap Profesinya


 Setiap bidan wajib menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesi,
dengan menampilkan kepribadian yang bermartabat danmemberikan pelayanan
yang bermutu kepada masyarakat
 Setiap bidan wajib senantiasa mengembangkan diri danmeningkatkan
kemampuan profesinya sesuai dengan perkembanganilmu pengetahuan dan
teknologi
 Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dankegiatan
sejenisnya dang dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya.

7. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya


 Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk
menciptakan suasana kerja yang serasi
 Setiap bidan, dalam melaksanakan tugasnya, harus saling menghormati, baik
terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.

8.Kewajiban Bidan Terhadap Dirinya Sendiri

 Setiap bidan wajib memelihara kesehatanya agar mampumelaksanakan tugas


profesinya dengan baik
 Setiap bidan wajib meningkatkan pengetahuan dan keterampilansesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
 Setiap bidan wajib memelihara kepribadian dan penampilan diri
9. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa, bangsa, dan tanah air
 Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan ketentuan-
ketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan,khususnya dalam pelayanan
Kesehatan Reproduksi, Keluarga Berencana, dan Kesehatan Keluarga
 Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan pemikiran
kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan
kesehatan terutama pelayanan KIA atau KB dan kesehatan keluarga.

10. Jabatan Fungsional Bidan


Jabatan dapat ditinjau dari 2 aspek, yaitu jabatan structural danfungsionol.
Jabatan structural adalah jabatan yang secara jelas terteradalam struktur dan di atur
berjengjang dalam suatu organisasi, sedangkan jabatan fungsional adalah jabatan yang
di tinjau serta di hargai dari aspekfungsinya yang vital dalam kehidupan masyarakat dan
Negara. Selainfungsi dan perannya yang vital dalam kehidupan
masyarakat,jabatanfungsional juga berorientasi kualitatif. Seseorang memiliki jabatan
fungsional berhak mendapatkan tunjangan fungsional.

merupakan jabatan fungsional professional sehingga berhak mendapat tunjangan


fungsional.Pengembangan karir bidan meliputi karir fungsional dan karir structural.
Jabatan fungsional sebagai bidan bisa di dapat melalui pendidikan berkelanjutan, baik
secara formal maupun non formal, yang hasil akhirnya akan meningkatkan kemampuan
professional bidan dalammelaksanakan fungsinya sebagai pelaksana, pendidik,
pengelolah, dan peneliti.Sedangkan jabatan sturkturalnya bergantung dimana bidan
tersebut bertugas, misalnya di rumah sakit,puskesmas,dan sebagainya. Karir inidapat
dicapai oleh bidan di setiap tatanan pelayanan kebidanan/kesehatansesuai dengan
tingkat kemampuan, kesempatan, dan kebijakan yang ada.
11. Etika, Moral dan Nilai-nilai

Etik merupakan suatu pertimbangan yang sistematis tentang perilaku benar atau
salah, kebajikan atau kejahatan yang berhubungandengan perilaku.Etika merupakan
aplikasi atau penerapan teori tentang filosofimoral kedalam situasi nyata dan berfokus
pada prinsip-prinsip dan konsepyang membimbing manusia berpikir dan bertindak
dalam kehidupannyayang dilandasi oleh nilai-nilai yang dianutnya. Banyak pihak
yangmenggunakan istilah etik untuk mengambarkan etika suatu profesi
dalamhubungannya dengan kode etik profesional seperti Kode Etik IBI(IkatanBidan
Indonesia). Nilai-nilai (values) adalah suatu keyakinan seseorang tentang penghargaan
terhadap suatu standar atau pegangan yang mengarah padasikap/perilaku seseorang.
Sistem nilai dalam suatu organisasi adalahrentang nilai-nilai yang dianggap penting dan
sering diartikan sebagai perilaku personal.

12. Nilai-Nilai Esensial Dalam Profesi


Pada tahun 1985, “The American Association Colleges of Nursing”
melaksanakan suatu proyek termasuk didalamnya

mengidentifikasi nilai-nilai esensial dalam praktek keperawatan profesional.


Perkumpulan ini mengidentifikasikan 7 nilai-nilai esensialdalam kehidupan profesional,
yaitu:

 Aesthetics (keindahan): Kualitas obyek suatu peristiwa atau kejadian,seseorang


memberikan kepuasan termasuk penghargaan, kreatifitas,imajinasi, sensitifitas
dan kepedulian
 Altruism (mengutamakan orang lain): Kesediaan memperhatikankesejahteraan
orang lain termasuk keperawatan atau kebidanan,komitmen, arahan,
kedermawanan atau kemurahan hati serta ketekunan
 Equality (kesetaraan): Memiliki hak atau status yang sama termasuk penerimaan
dengan sikap asertif, kejujuran, harga diri dan toleransi
 Freedom (Kebebasan): memiliki kapasitas untuk memilih kegiatantermasuk
percaya diri, harapan, disiplin serta kebebasan dalam pengarahan diri sendiri
 Human dignity (Martabat manusia): Berhubungan dengan penghargaan yang
lekat terhadap martabat manusia sebagai individutermasuk didalamnya
kemanusiaan, kebaikan, pertimbangan dan penghargaan penuh terhadap
kepercayaan
 Justice (Keadilan): Menjunjung tinggi moral dan prinsip-prinsip legaltermasuk
objektifitas, moralitas, integritas, dorongan dan keadilanserta kewajaran
 Truth (Kebenaran): Menerima kenyataan dan realita, termasukakontabilitas,
kejujuran, keunikan dan reflektifitas yang rasional.

B.Reflective Practice

1.Pengertian Reflective Practice secara umum

Reflective Practice adalah kemampuan untuk mencerminkan padatindakan


sehingga untuk terlibat dalam proses pembelajaran yang berkelanjutan, yang menurut
pencetus istilah, adalah salah satu karakteristikmendefinisikan praktek profesional.
Refleksi juga dapat diartikan sebagaisuatu tindakan atau kegiatan untuk mengetahui
serta memahami apa yangterjadi sebelumnya, belum terjadi, dihasilkan apa yang belum
dihasilkan, atauapa yang belum tuntas dari suatu upaya atau tindakan yang telah
dilakukan.(Tahir, 2011: 93). Istilah refleksi di sini dipahami dalam pengertian khas,
yaitusuatu upaya menyimak dengan penuh perhatian terhadap bahan studi tertentu,
pengalaman, ide-ide, usul-usul, atau reaksi spontan untuk mengerti pentingnya
pemahaman mendalam sampai pada makna dan konsekuensinya.

2. Pengertian Reflective Practice dalam Pelayanan Kebidanan

Refleksi praktik dalam pelayanan kebidanan dimaksudkan sebagai bentuk


pedoman/acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidandalam memberikan
asuhan kebidanan, dipengaruhi oleh filosofi yangdianut bidan (filosofi asuhan
kebidanan) meliputi unsur-unsur yangterdapat dalam paradigma kesehatan (manusia-
perilaku, lingkungan&pelayanan kesehatan). Dalam praktek kebidanan, pemberian
asuhankebidanan yang berkualitas sangat dibutuhkan. Kualitas kebidananditentukan
dengan cara bidan membina hubungan, baik sesama rekansejawat ataupun dengan orang
yang diberi asuhan. Upaya meningkatkankualitas pelayanan kebidanan juga ditentukan
oleh ketrampilan bidanuntuk berkomunikasi secara efektif dan melakukan konseling
yang baikkepada klien.Bidan merupakan ujung tombak memberikan pelayanan yang
berkuliatas dan sebagai tenaga kesehatan yang professional, bekerjasebagai mitra
masyarakat, khususnya keluarga sebagai unit terkecilnya,yang berarti bidan memiliki
posisi strategis untuk memberikan pelayanankesehatan yang bersifat holistik
komprehensif (berkesinambungan,terpadu, dan paripurna), yang mencakup upaya
promotif, preventif, kuratif.

3.Rehabilitatif

Rehabilitative dalam upaya mencapai terwujudnya paradigma sehat. Jadiseorang


bidan dituntut untuk menjadi individu yang professional danhandal memberikan
pelayanan yang berkualitas karena konsep kerjanya berhubungan dengan nyawa
manusia.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Penghargaan yang diberikan kepada bidan tidak hanya dalam bentuk
imbalan jasa, tetapi juga dalam bentuk pengakuan profesi dan pemberian
kewenangan, atau hak, untuk menjalankan praktik sesuai dengan
kompetensiyang dimiliki.Sanksi berlaku bagi bidan yang melanggar kode etik
dan hak atukewajiban bidan yang telah diatur oleh organisasi profesi.Dalam
upaya mendorong profesi kebidanan agar dapat diterima dandihargai oleh
pasien, masyarakat atau profesi lain, maka mereka harus memanfaatkan nilai-
nilai kebidanan dalam menerapkan etika dan moraldisertai komitmen yang kuat
dalam mengemban peran profesionalnya.Dengan demikian bidan yang
menerima tanggung jawab, dapat melaksanakan asuhan keperawatan atau
kebidanan secara etis profesional.Bidan merupakan ujung tombak memberikan
pelayanan yang berkuliatas dan sebagai tenaga kesehatan yang professional,
bekerja sebagaimitra masyarakat, khususnya keluarga sebagai unit terkecilnya,
yang berarti bidan memiliki posisi strategis untuk memberikan pelayanan
kesehatan yang bersifat holistik komprehensif (berkesinambungan, terpadu, dan
paripurna),yang mencakup upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
dalamupaya mencapai terwujudnya paradigma sehat. Jadi seorang bidan
dituntutuntuk menjadi individu yang professional dan handal memberikan
pelayananyang berkualitas karena konsep kerjanya berhubungan dengan nyawa
manusia.
B.SARAN
Penghargaan bagi bidan bisa di berikan dalam bentuk imbalan jasaatau pengakuan
sebagai profesi bidan dan pemberian hak dan kewenangankepada bidan dalam
menjalankan tugasnya sebagai bidan. Misalnya tidak pernah bermasalah dengan hokum
dan selalu berjalan seiring dengan kode Etik bidan dan standar profesi bidan yang ada.
Tapi menurut kelompok kami,sebaiknya juga di sediakan rencana berprestasi bagi bidan
yang memiliki prestasi dalam prakteknya atas pengabdiannya kepada Negara.Tiada
kesempurnaan di muka bumi ini. Oleh karena itu, kami dengan senang hati akan
menerima segala saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Modul konsep kebidanan tutor Dian Mariza Riskiah A.,SST.,M.Kes, Asrina, Siswoyo
Putri Sinta, Sulistyorini Dewie, Muflihah Syamrotul Ima, SariDr. Eman
Suparman,S.H.,M.H; Tanggung Jawab Hukum & Etika Profesi Nirmala Dian. 2010.
Konsep Kebidanan. GRAHA
ILMUhttp://ferranovidetaviani.blogspot.com/2010/12/sistem-penghargaan-bagi-
bidan.htmlhttp://lisnamegaresky.blogspot.com/2012/12/makalah-refleksi-praktik-
dalam.htmlhttp://gracedessy1230.blogspot.com/2012/12/model-pembelajaran-
reflektif.htmlhttp://zulsophistsaidi.blogspot.com/search/label/peranan%20refleksihttp://
ibibblog.blogspot.com/2009/01/sistem-penghargaan-bagi-bidan.htmlhttp://
leranthia.blogspot.com/2010/03/makalah-penghargaan-bagi-bidan.html

Anda mungkin juga menyukai