Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami telah menyelesaikan
makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Tujuan utama penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Sistem Informasi Manajemen, yaitu pembuatan makalah
mengenai Sistem informasi Dunia Pendidikan.
Meskipun penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan,
penulis menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena
itu, segala  kritik dan saran yang membangun makalah ini, penulis harapkan
guna perbaikan makalah yang selanjutnya.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
dan berguna bagi para pembacanya.

Bima, 06 Agustus 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR.....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN..............................................................................................

1. LATAR
BELAKANG...............................................................................
2. TUJUAN................................................................................................
....

BAB II
PEMBAHASAN.................................................................................................
    2.1    Sistem Informasi Manajemen.....................................................................   
    2.2    Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Kegiatan Manajemen ..............
    2.3    Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Sebuah Perusahaan.................
    2.4    Peran Strategis Untuk Sistem Informasi....................................................

BAB III
PENUTUP..........................................................................................................
    3.1    KESIMPULAN.........................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan


batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan.
Sistem informasi adalah kombinasi dari people, hardware, software, jaringan
komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang terorganisasi
dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan
menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi. Orang bergantung pada
sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan
menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur
pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan) dan data yang
disimpan (sumber daya data). Seiring dengan perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi, sistem informasi memberikan peran yang sangat
penting dalam dunia bisnis sehingga seringkali orang menggunakan
keunggulan sistem informasi yang ia gunakan sebagai kunci strategi bisnis.
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh
manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat
penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat
alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila
kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan
mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam
mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada
akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan
pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak
dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi
tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem
terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting
(vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective
business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan
informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah
agar bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan,
penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-
hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat
pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu. Komputer
bermanfaat utnuk tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah
sistem informasi menajemen melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari
sekedar sistem pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang
menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi
manajemen dan bagi pengambilan keputusan

2. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui peranan


sistem informasi manajemen dalam sebuah perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Sistem Informasi Manajemen


Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah bagian dari pengendalian
internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen,
teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan
masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis.
Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa
karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang
diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini
umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen
informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap
pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan,
sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.
Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat
bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi
tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem
terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat
penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif
(effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam
menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain
sistem baru.
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan
piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan
transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari
sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari.
Lapisan keriga terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk membantu
perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian
manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi untuk
mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah
agar bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan,
penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan
hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat
pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu.
2.2    Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Kegiatan Manajemen
Sistem Informasi Untuk Pengendalian Operasional. Pengendalian
operasional adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional
dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian operasional
menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang sudah ditentukan lebih
dahulu. Sebagian besar keputusan bisa diprogramkan.
Sistem Informasi Untuk Pengendalian Manajemen. Informasi
pengendalian manajemen diperlukan oleh manajer departemen untuk
mengukur pekerjaan, memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan
aturan keputusan baru untuk diterapkan personalia operasional, dna
mengalokasi sumber daya.
Sistem Informasi Untuk Perencanaan Strategis. Tujuan perencanaan
strategis adalah untuk mengembangkan strategi dimana suatu organisasi
akan mampu mencapai tujuannya. Horison waktu untuk perencanaan
strategis cenderung lama, sehingga perubahan mendasar dalam organisasi
bisa diadakan.
Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Fungsi Organisasi. Sistem
informasi manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasi subsistem yang
didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi. Masing-
masing subsistem membutuhkan aplikasi-aplikasi untuk membentuk semua
proses informasi yang berhubungan dengan fungsinya,walaupun akan
menyangkut database, model base dan beberapa program komputer yang
biasa untuk setiap subsistem fungsional. Dalam masing-masing subsistem
fungsional, terdapat aplikasi untuk proses transaksi, pengendalian
operasional, pengendalian manajemen, dan perencanaan strategis.

2.3     Peran Sistem Informasi Manajemen Dalam Sebuah Perusahaan

Semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan memerlukan


informasi. Demikian pula sebaliknya, semua kegiatan menghasilkan
informasi, baik yang berguna bagi perusahaan yang melaksanakan kegiatan
tersebut maupun bagi perusahaan lain diluar perusahaan yang bersangkutan,
oleh sebab informasi berguna untuk semua macam dan bentuk kegiatan
dalam perusahaan. Apabila sistem informasi manajemen dirancang dan
dilaksanakan dengan baik, maka akan banyak manfaat yang bisa diperoleh
manajemen perusahaan, yaitu mempermudah manajemen dan membantu
serta menunjang proses pengambilan keputusan manajemen. Karena sistem
informasi manajemen menyediakan informasi bagai manajemen perusahaan
dimana sistem informasi manajemen tersebut dilaksanakan.
Sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan informasi
memegang peranan penting. Pentingnya peranan informasi bagi pemimpin
adalah untuk mengambil keputusan sebagai dasar tindakan di masa
mendatang. Suatu keputusan yang dihasilkan dengan tidak berdasarkan pada
penggunaan informasi yang tepat akan berakibat pada pengambilan
keputusan yang cukup fatal dan tidak dapat dipergunakan untuk mencapai
tujuan.Manajemen menggunakan informasi untuk dua tujuan yaitu
perencanaan dan pengawasan. Perencanaan terjadi sebelum pelaksanaan
aktivitas organisasi. Tujuan yang ditentukan oleh proses perencanaan harus
dicapai dengan aktivitas itu. Meskipun perencanaan meliputi semua tingkat
organisasi, tetapi kebanyakan terjadi pada tingkat keputusan strategis dan
taktis. Perencanaan banyak bergantung pada peramalan dan informasi dari
luar.
Pengendalian merupakan hal membandingkan hasil aktual dengan
rencana yang ditentukan pada proses perencanaan. Demikian pentingnya
peranan sistem informasi manajemen dalam usaha pencapaian tujuan,
sehingga jelaslah bahwa penggunaan dari sistem informasi manajemennya
harus dikaitkan dengan usaha-usaha modernisasi, sedang proses modernisasi
hanya dapat terjadi bila ditarik manfaatnya dari kemajuan yang telah dicapai
dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam manfaat dan peranan
sistem informasi manajemen seorang pemimpin dapat mengikut sertakan
orang lain dalam arti memikirikan masalah bersama-sama dan bersama pula
bertanggung jawab dalam pencapaian tujuan perusahaan.   
Hampir di seluruh sektor bisnis di dunia ini menggunakan sistem
informasi di perusahaan mereka. Bukan hanya itu, mereka pun selalu
berusaha melakukan berbagai macam cara untuk menggembangkan sistem
informasi yang digunakan di perusahaan mereka. Hal tersebut disebabkan
karena sistem informasi memegang peranan yang cukup penting dalam
bisnis mereka. Adapun peranan dan fungsi utama dari sistem informasi
adalah :

1. Mendukung Operasi Bisnis

Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan,


sistem informasi menyediakan dukungan bagi manajemen dalam
operasi/kegiatan bisnis sehari-hari. Ketika tanggapan/respon yang cepat
menjadi penting, maka kemampuan Sistem Informasi untuk dapat
mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi keberbagai fungsi bisnis
menjadi kritis/penting.

2. Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial.

Sistem informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk


membantu manager menjalankan menjalankan bisnis dengan lebih baik,
informasi yang sama dapat membantu para manajer mengidentifikasikan
kecenderungan dan untuk mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya.
Sistem Informasi akan membantu para manajer membuat keputusan yang
lebih baik, lebih cepat, dan lebih bermakna.

3. Mendukung Keunggulan Strategis.

Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian


sasaran strategis  perusahaan dapat men-ciptakan keunggulan bersaing di
pasar.
Penjelasan lebih mendalam mengenai fungsi utama sistem informasi
dalam suatu organisasi akan dijelaskan pada bagian klasifikasi sistem
informasi di bawah ini:
Klasifikasi Sistem Informasi Pada prakteknya, berbagai peranan
tersebut diintegrasi menjadi suatu gabungan atau fungsi-silang (cross-
functional) sistem informasi yang menjalankan berbagai fungsi, seperti :

a. Sistem Informasi untuk Operasi Bisnis

Sistem Informasi Operasi memproses data yang berasal dari


dan yang digunakan dalam kegiatan usaha. Peranan sistem informasi
untuk operasi bisnis adalah untuk memproses transaksi bisnis,
mengontrol proses industrial, dan mendukung komunikasi serta
produktivitas kantor secara efisien.

 Transaction Processing Systems

Transaction processing systems (TPS) berkembang dari


sistem informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan
mesin menjadi sistem proses data elektronik (electronic data
processing systems). TPS mencatat dan memproses data hasil dari
transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan
persediaan. TPS menghasilkan berbagai informasi produk untuk
penggunaan internal maupun eksternal. Sebagai contoh, TPS
membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi
penjualan, order pembelian, formulir pajak dan rekening
keuangan. TPS juga memperbaharui database yang digunakan
perusahaan untuk diproses lebih lanjut oleh SIM.

 Process Control Systems

Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan


yang mengendalikan proses operasional, seperti keputusan
pengendalian produksi. Hal ini melibatkan process control
systems (PCS) yang keputusannya mengatur proses produksi fisik
yang secara otomatis dibuat oleh komputer.
 Office Automation Systems

Office automation systems (OAS) mengumpulkan,


memproses, menyimpan, dan mengirim data dan informasi dalam
bentuk komunikasi kantor elektronik. Contoh dari office
automation (OA) adalah word processing, surat elektronik
(electronicmail),teleconferencing, dan lain-lain.

b.  Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen


Sistem informasi manajemen atau SIM (management
information system) adalah sistem informasi yang dirancang untuk
menyediakan informasi akurat, tepat waktu, dan relevan yang
dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh para manajer. Konsep
SIM adalah meniadakan pengembangan yang tidak efisien dan
penggunaan komputer yang tidak efektif. Konsep SIM sangat penting
untuk sistem informasi yang efektif dan efisien oleh karena:

 Menekankan pada orientasi manajemen (management orientation)


dari pemrosesan informasi pada bisnis yang bertujuan mendukung
pengambilan keputusan manajemen (management decision making).
 Menekankan bahwa kerangka sistem (system framework) harus
digunakan untuk mengatur penggunaan sistem informasi. Penggunaan
sistem informasi pada bisnis harus dilihat sebagai suatu integrasi dan
berhubungan, tidak sebagai proses yang berdiri sendiri.

Secara garis besar SIM terdiri dari 3 macam yakni:

 Information Reporting Systems

Information reporting systems (IRS) menyediakan


informasi produk bagi manajerial end users untuk membantu
mereka dalam pengambilan keputusan dari hari ke hari. Akses data
IRS berisi informasi tentang operasi internal yang telah diproses
sebelumnya oleh transaction processing systems. Informasi produk
memberi gambaran dan laporan yang dapat dilengkapi (1)
berdasarkan permintaan, (2) secara periodik, atau (3) ketika terjadi
situasi pengecualian. Sebagai contoh, manajer penjualan dapat
menerima laporan analisa penjualan setiap minggunya untuk
mengevaluasi hasil penjualan produk.

 Decision Support Systems

Decision support systems (DSS) merupakan


kemajuan dariinformation reporting systems dan transaction
processing systems. DSS adalah interaktif, sistem informasi
berbasis komputer yang menggunakan model keputusan dan
database khusus untuk membantu proses pengambilan keputusan
bagi manajerial end users. Sebagai contoh, program kertas kerja
elektronik memudahkan manajerial end user menerima respon
secara interaktif untuk peramalan penjualan atau keuntungan.

 Executive Information Systems

Executive information systems (EIS) adalah tipe SIM yang


sesuai untuk kebutuhan informasi strategis bagi manajemen atas.
Tujuan dari sistem informasi eksekutif berbasis komputer adalah
menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk informasi
selektif tentang faktor-faktor kunci dalam menjalankan tujuan
strategis perusahaan bagi manajemen atas. Jadi EIS harus mudah
untuk dioperasikan dan dimengerti (O’brien, 2000).

c. Sistem Informasi untuk Keuntungan


Strategis

Sistem informasi dapat memainkan peran yang besar dalam


mendukung tujuan strategis dari sebuah perusahaan. Sebuah
perusahaan dapat bertahan dan sukses dalam waktu lama jika
perusahaan itu sukses membangun strategi untuk melawan kekuatan
persaingan yang berupa :

 persaingan dari para pesaing yang berada di industri yang sama,


 ancaman dari perusahaan baru,
 ancaman dari produk pengganti,
 kekuatan tawar-menawar dari konsumen,
 kekuatan tawar-menawar dari pemasok. Kelima faktor tersebut
merupakan hal-hal yang harus diperhatikan dalam membangun
upaya pemasaran yang mengarah kepada competitive advantage
strategies.

Beberapa strategi bersaing yang dapat dibangun untuk memenangkan


persaingan adalah:

1. Cost leadership (keunggulan biaya) – menjadi produsen produk atau jasa


dengan biaya rendah.
2. Product differentiation (perbedaan produk) – mengembangkan cara untuk
menghasilkan produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing.
3. Innovation – menemukan cara baru untuk menjalankan usaha, termasuk di
dalamnya pengembangan produk baru dan cara baru dalam memproduksi
atau mendistribusi produk dan jasa.

2.4    Peran Strategis Untuk Sistem Informasi


Sistem informasi manajemen (SIM) dapat menolong perusahaan untuk :

1. meningkatkan efisiensi operasional,

Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi


perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan
dapat menjalankan strategi keunggulan biaya (low-cost leadership). Dengan
menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga
dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to
entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan
teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar.
Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in)
konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih
bernilai dengan mereka.
2. Memperkenalkan inovasi dalam bisnis
Penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan
merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi.
Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan
strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun.
Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah
membangun biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara
perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus
dari hal ini adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi yang
ditawarkan kepada agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila
sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi
tersebut, maka mereka akan segan utnuk menggunakan sistem reservasi dari
penerbangan lain.
3. Membangun sumber-sumber informasi strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk
membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan
dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan
perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa
spesialis sistem informasi, dan melatihend users.
Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis
informasi strategis (strategic information base) yang dapat menyediakan
informasi untuk mendukung strategi bersaing perusahaan. Informasi ini
merupakan aset yang sangat berharga dalam meningkatkan operasi yang
efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan. Sebagai contoh,
banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer tentang
konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk
menjual produk baru kepada konsumen.

BAB III
PENUTUP

3.1    KESIMPULAN

Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah


organisasi. Sistem informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan
bisnis operasional,menunjang manajemen dalam pengambilan keputusan,
dan menunjang keunggulan strategi kompetetif organisasi.
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan
piramida, dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan
transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari
sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari.
Lapisan keriga terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk membantu
perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian
manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi untuk
mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Sehingga bangunan piramida tersebut dapat menjadi pondasi bagi
perusahaan untuk meningkatkan sistem manajemen dalam perusaan
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

 http://iphenimnus.blogspot.co.id/2013/10/peranan-sistem-informasi-
manajemen.html
 http://iamreiken-hirameki2gind.blogspot.co.id/2013/10/peranan-sistem-
informasi-manajemen.html
 http://rizkicesaria.tumblr.com/post/11570085876/sistem-informasi-
manajemen-peranan-sistem

Anda mungkin juga menyukai