Anda di halaman 1dari 8

MATERI 5

KAIDAH EJAAN1

A. KAIDAH EJAAN
Ejaan adalah keseluruhan pelambangan bunyi bahasa, penggabungan dan pemisahan
kata, penempatan tanda baca dalam tataran satuan bahasa.Pengertian senada dengan KBBI
(2005:205), Ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi dalam bentuk
huruf serta penggunaan tanda baca dalam tataran wacana. Berdasrkan konsepsi ejaan
tersebut, cakupan bahasan ejaan membicarakan tentang: (1) pemakian huruf vokal dan
konsonan. (2) penggunaan huruf kapital dan kursif. (3) penulisan kosakata dan bentukan
kata. (4) penulisan unsur serapan afiksasi dan kosakata asing. (5) penempatan dan
pemakaian tanda baca.

1. Ejaan van Ophuijsen


Pada tahun 1901 ditetapkan ejaan bahasa Melayu dengan huruf lLatin, yang disebut
Ejaan van Ophuijsen. Van Ophuijsen merancang ejaan itu yang dibantu oleh Engku Ngawawi
Gelar Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim. Hal-hal yang menonjol dalam
ejaan van Ophuijsen adalah sebagai berikut.
a. Huruf j dipakai untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang.
b. Huruf oe dipakai untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer.
c. Tanda diakritik, seperti koma, ain dan tanda trema, dipakai untuk menuliskan kata-
kata ma’moer, ‘akal, ta’, pa’, dinamai’.

2. Ejaan Soewandi
Pada tanggal 19 Maret 1947 Ejaan Soewandi diresmikan untuk menggantikan Ejaan
van Ophuijsen. Ejaan baru itu oleh masyarakat diberi julukan Ejaan republik. Hal-hal yang
perlu diketahui sehubungan dengan pergantian ejaan itu adalah sebagai berikut.
a. Huruf oe diganti dengan u, seperti pada guru, itu, umur.
b. Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k, seperti pada kata-kata tak, pak,
maklum, rakjat.
c. Kata ulang boleh ditulis dengan angka-2, seperti anak2, berjalan2, ke-barat2-an.
d. Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya, seperti kata depan di pada dirumah, dikebun, disamakan dengan
imbuhan di- pada tulis, dikarang.

1
Catatan: Materi tentang Kaidah Ejaan ini disadur Dewi Maharina. Tanpa tahun. Inti Sari Kata Bahasa
Indonesia Lengkap. Surabaya: Karya Ilmu. Dan E. Zaenal Arifin dan S. Amran Tasai. 2008. Cermat
Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademika Presindo.
3. Ejaan Melindo
Pada akhir 1959 sidang perputusan Indonesia dan Melayu (Slametmulyana-Syeh Nasir
bin Ismail, Ketua) menghasilkan konsep ejaan bersama yang kemudian dikenal dengan nama
Ejaan Melindo (Melayu-Indonesia). Perkembangan politik selama tahun-tahun berikutnya
mengurungkan peresmia ejaan itu.

4. Ejaan bahasa Indonesia yang Disempurnakan


Pada tanggal 16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesia meresmikan pemakaian
Ejaan Bahasa Indonesia. Peresmian ejaan baru itu berdasarkan Putusan Presiden No. 57,
Tahun 1972. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyebarkan buku kecil yang
berjudul Pedoman Ejaan Bahasa Indonesian yang Disempurnakan, sebagai patokan
pemakaian ajaan itu.
Karena penuntun itu perlu dilengkapi, Panitia pengembangan Bahasa Indonesia,
Departemen pendidikan dan kebudayaan, yang dibentuk oleh Menteri Pendidikan dan
kebudayaan dengan surat putusanya tanggal 12 oktober 1972, No.156/P/1972 (Amran
Halim, Ketua), menyusun buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan yang berupa pemaparan kaidah ejaan yang lebih luas.
Setelah itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyusun buku dengan surat
putusannya No. 0196/1975 memberlakukan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Pada tahun 1987 kedua
pedoman tersebut direvisi. Edisi revisi dikuatkan dengan surat Putusan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan No. 0543a/U/1987, tanggal 9 September 1987.
Beberapa hal yang perlu dikemukakan sehubungan dengan Ejaan Bahasa Indonesia
yang disempurnakan adalah sebagai berikut.
a. Perubahan Huruf
Ejaan Soewandi Ejaan yang disempurnakan
 dj = djalan, djauh  j = jalan, jauh
 j = pajung, laju  y = payung, layu
 nj = njonja, bunji  ny = nyonya, bunyi
 sj = isjarat, masjarakat  sy = isyarat, masyarakat
 tj = tjukup, tjutji  c = cukup, cuci
 ch = tarich, achir  kh = tarikh, akhir

Huruf-huruf dibawah ini, yang sebelumnya sudah terdapat dalam Ejaan Soewandi
sebagai unsur pinjaman abjad asing, diresmikan pemakaiannya.

 f = maaf, fakir
 v = valuta, universitas
 z = zeni, lezat
b. Huruf-huruf (q) dan (x) yang lazim digunakan dalam ilmu eksakta tetap dipakai.
c. Kata ulang ditulis penuh dengan huruf, tidak boleh digunakan angka dua (2). Seperti:
anak-anak, berjalan-jalan, meloncat-loncat, tulis-menulis.
d. Penulisan di- atau ke- sebagai awalan dan di atau ke sebagai kata depan dibedakan,
yaitu di- atau ke- sebagai awalan ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya,
sedangkan di atau ke sebagai kata depan ditulis terpisah dengan yang mengikutinya.
di- (awalan) di (kata depan)
ditulis di kampus
dibakar di rumah
dilempar di jalan
dipikirkan di sini
ketua ke kampus
kekasih ke luar negeri
kehendak ke atas

B. KAIDAH PENULISAN PARTIKEL


1. Partikel “lah”, “kah”, dan “tah” ditulis seringkali dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh:
 Bacalah buku itu baik-baik.
 Surabaya adalah kota Pahlawan.
 Apakah yang tersirat dalam surat itu?
 Siapakah gerangan dia?
 Apatah gunnya bersedih hati?
 .....................................................................................
 .....................................................................................
 .....................................................................................

2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahulinya.


Contoh:
 Apa pun yang dimakannya, ia tetap kurus.
 Hendak pulang pun sudah tak ada kendaraan.
 Jangankan dua kali, satu kali pun engkau belum pernah datang ke rumahku.
 Jika ayah pergi, adik pun ingin pergi.
 ..........................................................................................................................
 ..........................................................................................................................
 ..........................................................................................................................
Catatan: Kelompok yang lazim dianggap padu, misalnya; adapun, andaipun, ataupun,
bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, sungguhpun,
walaupun harus ditulis serangkai.
Contoh:
 Adapun sebab-sebabnya belum diketahui.
 Bagaimanapun juga tugas itu harus selesai.
 Baik para mahasiswa maupun mahasiswi ikut berdemosntrasi.
 Sekalipun belum memuaskan, hasil pekerjaan-nya dapat dijadikan pegangan.
 ....................................................................................................................
 ....................................................................................................................
 ....................................................................................................................

3. Partikel per yang berarti ‘mulai’, ‘demi’, dan ‘tiap’ ditulis terpisah dari bagian kalimat
yang mendahului atau mengikutinya.
Contoh:
 Pegawai negri mendapat kenaikan gaji per 1 April.
 Mereka masuk ke dalam ruangan satu per satu.
 Harga kain itu Rp 2.000,00 per helai.
 ....................................................................................................................
 ....................................................................................................................
 ....................................................................................................................

C. KAIDAH PENULISAN SINGKATAN


Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih.
1. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti dengan tanda
titik.
Contoh:
 A.S. Hikam
 Muh. Yamin
 Hartono M.D
 S.Ikom. (Sarjana Ilmu Komunikasi)
 M.Sc. (Master of Science)
 Bpk. (Bapak)
 Sdr. (Saudara)
 Kol. (Kolonel)
 ............................................................................
 ............................................................................
 ............................................................................

2. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi,
serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf capital
dan tidak diikuti dengan tanda titik.
Contoh:
 UMM (Universitas Muhammadiyah Malang)
 DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
 PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia)
 PT (Perseroan Terbatas)
 KTP (Kartu Tanda Penduduk)
 ..........................................................................................................
 ..........................................................................................................
 ..........................................................................................................

3. Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf kecil atau lebih diikuti satu tanda titik.
Contoh:
 dll. (dan lain-lain)
 dsb. (dan sebagainya)
 hlm. (halaman)
 sda. (sama dengan atas)
 Yth. (Yang terhormat)
 Sdr. (Saudara)
 ...........................................................
 ...........................................................
 ...........................................................

4. Singkatan umum yang terdiri atas dua huruf kecil, dipisah dengan satu tanda titik:
 a.n. (atas nama)
 d.a. (dengan alamat)
 u.p. (untuk perhatian)
 ........................................................
 ........................................................
 ........................................................

5. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak
diikuti tanda titik.
Contoh:
 Rp (rupiah)
 Cu (cuprum)
 TNT (trinitrotole)
 cm (centimeter)
 kVA (kilovolt-ampere)
 kg (kilogram)
 ...........................................................
 ...........................................................
 ..........................................................

D. KAIDAH PENULISAN AKRONIM


Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata,
ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata.
1. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal adari deret kata ditulis seluruhnya
dengan huruf kapital.
Contoh:
 TNI (Tentara Nasional Indonesia)
 LAN (Lembaga Administrasi Negara)
 PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia)
 IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan)
 SIM (Surat Ijin Mengemudi)
 ...............................................................................................
 ...............................................................................................
 ...............................................................................................

2. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata
dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital.
Contoh:
 Forkot (Forum Kota)
 Iwapi (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia)
 Kowani (Konggres Wanita Indonesia)
 Sespa (Sekolah Staff Pimpinan Administrasi)
 Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)
 ...............................................................................................
 ...............................................................................................
 ...............................................................................................

3. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun
gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil,
Contoh:
 pemilu (pemilihan umum)
 radar (radio detecting and ranging)
 rapim (rapat pimpinan)
 rudal (peluru kendali)
 tilang (bukti pelanggaran)
 ..............................................................................................
 ..............................................................................................
 ..............................................................................................
 .............................................................................................

E. TUGAS MAHASISWA
Petunjuk Pengerjaan:
1. Tugas dikerjakan pada tanda titik-titik yang sudah disediakan pada setiap item
materi.
2. Tugas dikerjakan dalam kelas.
3. Tugas diselesaikan selama perkuliahan berlangsung.
4. Tugas ditulis dengan tulisan yang bisa terbaca dengan baik.
5. Selesai dikerjakan tugas dikumpulkan untuk mendapatkan pengesahan (tanda
tangan) dosen pengampu.

LEMBAR KERJA MAHASISWA

....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................

Malang,……………..........................
Dosen Pengampu

Arief Hidayatullah, S.Ikom., M.Si

Anda mungkin juga menyukai