PEMBAHASAN
2. Distribusi
Dalam masyarakat terdapat beragam jenis manusia. Ada yang kaya dan
miskin, ada yang terampil dan ada yang tidak terampil sehigga secara
alamiyah terjadi kesenjangan. Untuk itulah diperlukan distribusi (equity) agar
kesenjangan ini dapat diperkecil.
Equity adalah keadilan dalam mendistribusikan sumber daya
(resorces). Pemerintah harus membantu masyarakat yang kurang beruntung
dengan bantuan dari masyarakat yang lebih beruntung. Bantuan dapat
dilakukan melalui pajak, sumbangan, hibah dan lainnya.
A. Kesimpulan
Muhammad Abdul Manan mendefinisikan bahwa: “Islamic economic is a
social science which studies the economics problems of a people imbued with the
value of Islam”. Islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-
masalah ekonomi masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam.
Transaksi Ekonomi Dalam Islam
Jual Beli
Utang Piutang
Ijarah
Pada awalnya akuntansi merupakan bagian dari ilmu pasti yaitu bagian dari
ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan masalah hukum alam dan perhitungan
yang bersifat memiliki kebenaran absolut.Sebagai ilmu yang bersifat akumulatif,maka
setiap penemuan metode baru dalam akuntansi akan menambah dan memperkaya imu
tersebut.Bahkan pemikir akuntansi pada awal perkembangannya merupakn seorang
ahli matematika seperti Paccioli dan Musa Al – khawarizmy.
Akuntansi merupakan salah satu profesi tertua di dunia. Ketika masyarakat
sudah mengenal perdagangan, maka mereka juga mengenal konsep nilai dan system
moneter. Akuntansi sudah dikenal sejak jaman prasejarah, yaitu mulai kerajaan
Babilonia (4500 SM), Firaun Mesir dank ode-kode Hammurabi (2250 SM) dengan
ditemukannya kepingan pencatatan akuntansi di Syria Utara.
Perkembangan Akuntansi Syariah
Zaman Awal Perkembangan Islam
Zaman Empat Khalifah
DAFTAR PUSTAKA
Chapra, Umar. (1995). Islam dan Pembangunan Ekonomi. Terjemahan Abidin Basri. Jakarta:
Gema Insani Press.
Djaelan Husnan et al. (2012). Islam Universal. Jakarta: Hartomo Media Pustaka.
Muhammad Abdul Manan. (1995). Teori dan Praktek Ekonomi Islam. Terjemahan M.
Nastangin. Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf.
Muslich. (2007). Bisnis Syariah Perspektif Mu'amalah dan Manajemen. Yogyakarta: UPP
STIM YKPN.
Syamsuri. (2007). Pendidikan Tentang Islam. Jakarta: Erlangga.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekonomi islam sebenarnya bukan ilmu yang baru tapi sudah ada sejak
keberadaan islam itu sendiri. Hal ini tersirat dari beberapa aturan islam yang terdapat
dalam Al-Qur’an maupun hadist yang memberi tuntunan dan acuan untuk menyikapi
masalah ekonomi yang terjadi.
Sistem ekonomi Islam selain mengakui adanya kebebasan penggunaan dan
pengelolaan sumber daya, namun kebebasan itu tidak mutlak. Hak pribadi tertentu dalam
menggunakan sumber daya terbatas penggunaannya sebagai bagian kemaslahatan
masyarakat. Sistem ini memandang ada hak sosial yang melekat pada kepemilikan
invidu. Individu dihargai sepanjang berkaitan erat dengan lingkungan masyarakat
sebagai bagian tak terpisahkan dan tak mengarah pada dimarginalkannya elemen yang
lemah di masyarakat.
Munculnya sistem ekonomi islam menjadi solusi yang tak terbantahkan dalam
mengelola masalah perekonomian. Prinsip-prinsip ekonomi berbasis syariat islam yang
tidak dimiliki ekonomi konvensional merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi
krisis ekonomi global. Sehingga lebih baik menerapkan sistem ekonomi islam dalam
kehidupan sehari-hari, karena kita akan lebih diuntungkan baik sebagai produsen,
distributor maupun konsumen.