Anda di halaman 1dari 31

Faiqah A. Jamaluddin, S.

ST
Pada bab ini akan dibahas tentang pengertian
dasar system penghargaan bagi bidan merupakan
bagian dari konsep kebidanan. Masalah yang
berhubuhgan dengan system penghargaan bagi bidan
dibahas dalam bab ini mulai dari faktor yang
berpengaruh terhadap kinerja seseorang bidan ,
Tujuan dari adanya system ganjaran, sanksi, hak dan
kewajiban bidan, Registrasi dan legislasi.
Pengembangan karir merupakan kondisi yang
menunjukkan adanya peningkatan jenjang jabatan
dan jenjang pangkat bagi seseorang pada suatu
organisasi dalam jalur karir yang telah ditetapkan
dalam organisasinya.Pengembangan karir bidan
meliputi karir fungsional dan karir struktural.
Pada saat ini pengembangan karir bidan secara
fungsional telah disiapkan
dengan jabatan fungsional bagi bidan,serta melalui pe
ndidikan berkelanjutan baik secara formal maupun
non formal yang hasil akhirnya akan meningkatkan
kemampuan profesional bidan dalam melaksanakan
fungsinya
Fungsi bidan nantinya dapat sebagai pelaksana,
pendidik, peneliti, bidan koordinator. Sedangkan karir
bidan dalam jabatan struktural tergantung dimana
bidan bertugas apakah dirumah
sakit,puskesmas,bidan didesa atau instansi swasta.
Karir tersebut dapat dicapai oleh bidan ditiap tatanan
pelayanan kebidanan/kesehatan sesuai dengan tingkat
kemampuan, kesempatan, dan kebijakan yang ada.
Bidan merupakan salah satu profesi bidang
kesehatanyang memiliki tugas yang berat dan harus
dipertanggung jawabkan.
Membantu persalinan adalah salah satu tugas
berat bidan. Karena berhubungan dengan nyawa bayi
dan ibunya.Selain itu bidan juga harus bisa
mewujudkan kesehatan keluarga danmasyarakat.
Karena inilah bidan memang sudah seharusnya
mendapatpenghargaan baik dari pemerintah maupun
masyarakat
REWARD/PENGHARGAAN
 Penghargaan yang diberi kepada bidan tidak hanya
dalam bentuk pengakuan profesi dan pemberian
kewenangan atau hak untuk menjalankan praktik
sesuai dengan kompetensi yang dimiliki.
 Bidan di Indonesia memiliki organisasi profesi, yaitu
ikatan bidan indonasia (IBI), yang mengatur hak dan
kewajiban serta penghargaan dan sanksi bagi bidan.
Menurut Gibson (1987)Ada nada 3 faktor yang
berpengaruh terhadap kinerja seseorang bidan termasuk bidan,
antara lain :

 Faktor Individu: kemampuan keterampilan, latar


belakang keluarga, pengalaman, tingkat social dan
demografi seseorang;
 Faktor psikologis; persepsi, peran, sikap, kepribadian,
motivasi dan kepuasan kerja;
 Faktor organisasi; struktur organisasi, desain
pekerjaan, kepemimpinan, system penghargaan
(reward system)
Pemeliharaan SDM dalam suatu organisasi perlu
diimbangi dengan system ganjaran ( reward system)
baik berupa material maupun immaterial. Ganjaran
berupa material misalnya gaji dan tunjangan
PUNISHMENT/SANKSI

Sanksi merupakan imbalan negative yang berupa


pembebanan atau penderitaan yang ditemukan oleh
hukum aturan yang berlaku. Sanksi berlaku bagi bidan
yang melanggar kode etik dan hak/ kewajiban bidan
yang telah diatur oleh organisasi profesi, karena kode
etikbidan merupakan norma yang berlaku bagi
anggota IBI dalam menjalankan praktik profesinya
yang telah disepakati dalam Kongres Nasional IBI.
Dalam organisasi profesi kebidanan terdapat Majelis
Pertimbangan Etika Bidan (MPEB) dan Majelis Pembelaan
Anggota (MPA) yang memiliki tugas:

 Merencanakan dan melaksanan kegiatan bidan sesuai


dengan ketetapan pengurus pusat;
 Melaporkan hasil kegiatan bidan/tugasnya secara berkala;
 Memberikan saran dan pertimbangan yang perlu dalam
rangka tugas pengurus pusat;
 Memberi tim teknis sesuai kebutuhan, tugas, dan tanggung
jawabnya ditentukan pengurus.
 MPEB dan MPA bertugas mengkaji, menangani, dan
mendampingi anggota yang mengalami permasalahan dan
praktik kebidanan secara masalah hukum, kepengurusan
MPEB dan MPA terdiri dari ketua, sekertaris, bendahara, dan
anggota.
HAK DAN KEWAJIBAN BIDAN
Hak bidan
 Menurut kamus besar bahasa Indonesia, hak adalah
kewenangan untukberbuat sesuatu yang telah
ditentukan oleh undang-undang atau aturan tertentu.
Berdasarkan pertimbangan yang ada seorang bidan
berhak:
 Memperoleh perlindungan hukum dalam
melaksanakan praktik /kerja sepanjang sesuai dengan
standar;
 Memperoleh informasi yang lengkap dan benar dari
pasien dan/atau keLuarganya;
 Melaksanakan tugas sesuai dengan kewenangan dan
standar, dan
 Menerima imbalan jasa profesi.
(Permenkes RI No. 1464/Menkes/PER/X/2010).
Kewajiban Bidan
 Dalam melaksanakan praktik/kerja, bidan berkewajiban untuk :
 Menghormati hak pasien;
 Memberi informasi tentang masalah kesehatan pasien dan
pelayanan yang dibutuhkan;
 Merujuk kasus yang bukan kewenangannya atau tidak dapat
ditangani dengan tepat waktu;
 Meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan;
 Menyimpan rahasia pasien sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
 Melakukan pencatatan asuhan kebidanan dan pelayanan lainnya
secara sistematis;
 Mematuhi standar, dan
 Melakukan pencatatan dan pelaporan penyelenggaraan praktik
kebidanan termasuk pelaporan kelahiran dan kematian.
Kewajiban terhadap klien dan masyarakat
1). Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati
dan mengamalkan sumpah jabatannya dalam
melaksanakan tugas pengabdiannya.
2). Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya
menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan yang
utuh dan memelihara citra bidan.
3). Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa
berpedoman pada peran, tugas dan tanggung jawab sesuai
dengan kebutuhan klien, keluarga, masyarakat dan
mendahulukan kepentingan klien, menghormati klien, nilai-
nilai yang dianut oleh klien.
Kewajiban terhadap tugasnya
1). Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna
kepada klien, keluarga, dan masyarakat sesuai dengan
kemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkan
kebutuhan klien, keluarga, dan masyarakat
2). Setiap bidan berkewajiban memberikan pertolongan
sesuai dengan kewenangan dalam mengambil keputusan
termasuk mengadakan konsultasi dan rujukan.
3). Setiap bidan menjamin kerahasiaan keterangan yang
didapat dan dipercayakan kepadanya,kecuali bila diminta
oleh pengadilan atau diperlukan sehubungan dengan
kepentingan klien
Kewajiban terhadap sejawat dan tenaga
kesehatan lainnya
1). Setiap bidan harus menjalani hubungan yang baik
dengan teman sejawatnya untuk menciptakan suasana
kerja yang sesuai.
2). Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus
saling menghormati baik terhadap sejawatnya
maupun tenaga kesehatan lainya.
Hak dan Kewajiban Pasien
Hak Pasien
 Hak pasien adalah hak-hak pribadi yang dimilikimanusia
sebagai pasien/klien
 pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib
dan peraturab yang berlaku dirumah sakit atau institusi
pelayanan kesehatan,
 pasien berhak memperoleh asuhan kebidanan sesuai
dengan profess bidan tanpa diskriminasi,
 pasien berhak memilih bidan yang akan menolongnya
sesuai dengan keinginannya;
 pasien berhak mendapatkan informasi yang meliputi
kehamilan, persalinan,nifas dan bayi yang baru dilahirkan;
 pasien berhak mendapat pendamping suami atau keluarga
selama proses persalinan berlangsung;
Kewajiban Pasien
 pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati
segala peraturan dan tata tertib rumah sakit atau institusi
pelayanan kesehatan;
 pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi
dokter, bidan, perawat yang merawatnya;
 pasien dan penanggungnya berkewajiban untuk melunasi
semua imbalan atas jasa pelayanan rumah sakit atau
institusi pelayanan kesehatan, dokter, bidan dan perawat;
 pasien dan penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-
hal yang selalu disepakati/ perjanjian yang telah dibuatnya.
REGISTRASI DAN LEGISLASI
 Praktik bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada pasien
(individu, keluarga dan masyarakat) seuai dengan
kewenangan dan kemampuannya.

 Legislasi adalah proses pembuatan undang-undang atau


penyempurnaan perangkat hukum yang sudah ada melalui
serangkaian kegiatan sertifikasi ( pengaturan kompetensi),
Registrasi (pengaturan kewenangan ), dan lisensi
(pengaturan penyelenggaraan kewenangan)
Tujuan legislasi adalah membrikan perlindunagn kepada masyarakat
terhadap pelayanan yang telah diberikan. Bentuk perlindungan
tersebut meliputi :

Mempertahankan kualitas pelayanan


Memberikan kewenangan
Menjamin perlindungan hukum
Meningkatkan professionalism
Bentuk legislasi bidan meliputi :
 Sertifikasi
 Sertifikasi adalah dokumen penguasaan kompetensi
tertentu melalui kegiatan pendidikan faormal maupun nan
formal (pendidikan berkelanjutan). Lembaga pendidikan
non formal misalnya organisasi profesi, rumah sakit, LSM
bidang kesehatan yang akreditasinya ditentukan oleh
profesi. Bentuk sertifikasi dari pendidikan formal adalah
ijasah yang diperoleh melalui ujian nasional. Sertifikasi
menunjukkan penguasaan kompetensi tertentu.
Sedangkan sertifikasi dari lembaga non formal adalah
berupa sertifikat yang terakreditasi sesuai standar nasional.
Ada dua bentuk kelulusan, yaitu:

 Ijazah
 Merupakan dokumentasi penguasaan kompetensi
tertentu, mempunyai kekuatan hukum atau sesuai
peraturan perundangan yang berlaku dan diperoleh
dari pendidikan formal.
Sertifikat
 Merupakan dokuman penguasaan kompetensi
tertentu, bisa diperolah dari kegiatan pendidikan
formal atau pendidikan berkelanjutan maupun
lembaga pendidikan non formal yang akreditasinya
ditentukan oleh profesi kesehatan.
Tujuan umum sertifikasi adalah sebagai berikut :
 Melindungi masyarakat pengguna jasa profesi
 Meningkatkan mutu pelayanan
 Pemerataan dan perluasan jangkauan pelayanan
 Tujuan khusus sertifikasi adalah sebagai berikut:
 Menyatakan kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku( kompetensi tenaga profesi;
 Menetapkan kualifikasi dan lingkup kompetensi;
 Menyatakan pengetahuan, keterampilan, dam perilaku
(kompetensi) pendidikan tambahan tenaga profesi.
 Menetapkan kualifikasi, tingkat dan lingkup pendidikan
tambahan tenaga profesi;
 Memenuhi syarat untuk mendapat nomor registrasi.
Registrasi
 Registrasi adalah sebuah proses dimana seorang
tenaga profesi harus mendaftarkan dirinya pada suatu
badan tertentu secara periodic guna mendapatkan
kewenangan dan hak untuk melakukan tindakan
professional setelah memenuhi syarat-syarat tertentu
yang ditetapkan oleh badan tersebut.
 Registrasi bidan artinya proses pendaftaran
pendokumentasian dan pengakuan terhadap bidan,
setelah dinyatakan memenuhi minimal kompetensi
inti atau standar penampilan minimal yang ditetapkan
sehingga secara fisik dan mental mampu
melaksanakan praktik profesinya
 Dengan teregistrasinya seorang tenaga profesi maka
akan mendapatkan haknya untuk minta izin praktik
( lisensi) setelah memenuhi beberapa persyaratan
administrasi untuk lisensi
 Tujuan umum registrasi adalah untuk melindungi
masyarakat dari mutu pelayanan profesi. Sedangkan
tujuan khususnya adalah;
 Meningkatkankemampuan tenaga profesi dalam
mengadopsi kemajuan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi yang berkembang pesat.
 Meningkatkan mekanisme yang objektif dan koprehensif
dalam menyelesaikan kasus malpraktik.
 Mendata jumlah dan kategori melakukan praktik
 Aplikasi proses registrasi dalam praktik kebidanan adalah
sebagai berikut:
 Bidan yang baru lulus mengajukan permohonan dan
mengirimkan kelengkapan registrasi kepada kepala dinas
kesehatan provinsi dimana institusi pendidikan berada guna
memperoleh SIB (surat isin bidan) selambat-lambatnya 1
bulan setelah menerima ijasa bidan;
 Kelengkapan registerasi sesuai dengan yang tercantum
dalam permenkes RI No.1464/Menkes/PER/X/2010 tentang
izin dan penyalenggaraan praktik bidan;
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai