SASARAN
KESELAMATAN PASIEN
(1&2)
Oleh:
Afina Muharani Syaftriani, S.Kep., Ns., M.Kep
POKOK BAHASAN
MENGIDENTIFIKASI PASIEN DENGAN
BENAR
(NRM)
Menggunakan komunikasi aktif/ pertanyaan terbuka dalam
mengidentifikasi
b. Identifikasi pasien menggunakan dokumen foto
Pasien yang tidak memiliki ekstremitas
gelang identitas
Pasien tanpa identitas
TATA LAKSANA IDENTIFIKASI PASIEN
perempuan,
Gelang warna biru diberikan kepada pasien laki-laki,
Resucitate)
d) Klip Pink : Pasien dengan keterbatasan
ekstremitas
e) Gelang abu-abu : Pasien dengan pemasangan
pesan tersebut
3. Isi pesan dibacakan kembali (read back) secara
2. Empathy
3. Audible
4. Clarity
5. Humble
MENINGKATKAN
KOMUNIKASI EFEKTIF
Lima Aspek/ Komponen dari Komunikasi Efektif:
1. Kejelasan (clarity) pesan yang disampaiak harus
jelas
2. Ketepatan (acuracy) informasi yang diberikan
adalah benar
3. Konteks (context) gaya bicara dan pesan
disampaiakan dalam situasi yang tepat
4. Alur (flow) pesan disampaikan secara sistematik/
urutannya tepat
5. Budaya (culture) pesan disampaikan sesuai dengan
bahasa, gaya bicara dan norma etika yang berlaku
MENINGKATKAN
KOMUNIKASI EFEKTIF
Komunikasi efektif di fasilitas pelayanan kesehatan komunikasi SBAR
(situation – background – assessment – recommendation) dan
komunikasi TBAK (tulis – baca – konfirmasi kembali)
Komunikasi S B A R dilakukan pada saat:
serah terima Pasien (antar shift keperawatan, perpindahan pasien antar
unit kerja),
saat Petugas melaporkan kondisi pasien kepada Dokter Penanggung
sebelumnya
A (Assessment) menyampaikan penilaian terhadap kondisi pasien
Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Efektif faktor teknis dan faktor lain.
Faktor teknis teknik vocal a) Speed/ tempo – kecepatan bicara; harus variatif,
jangan terlalu cepat jangan pula terlalu lambat, b) Volume – tinggi rendah nada bicara,
disesuaikan dengan karakter dan jumlah audiens, c) Aksentuasi – penekanan
(stressing) pada kata-kata tertentu, d) Artikulasi – kejelasan kata demi kata yang
diucapkan, e) Projection – memproyeksikan (mengarahkan) suara sampai ke bagian
paling belakang ruangan tanpa harus berteriak, f) Pronounciation (Pelafalan) –
pelafalan kata demi kata secara jelas dan benar, g) Repetition (pengulangan) – untuk
mengulangi katakata penting dengan irama yang berbeda, h) Hindari gumaman
(Intruding Sound) terlalu sering, dan i) Ringkas, namun jelas. Jangan bertele-tele.
Faktor lain: a) Kepercayaan komunikan terhadap komunikator, b) Kejelasan
pesan yang disampaikan, c) Keterampilan komunikasi komunikator, d) Daya tarik
pesan, e) Kesesuaian isi pesan dengan kebutuhan komunikan, f) Kemampuan
komunikan dalam menafsirkan pesan (decoding), dan g) Setting komunikasi kondusif
atau nyaman dan menyenangkan.
MENINGKATKAN
KOMUNIKASI EFEKTIF
Komunikasi TBAK dilakukan, pada saat:
saat petugas menerima instruksi verbal
pertelepon/ lisan dari DPJP
saat petugas menerima laporan hasil tes
pemberi pesan
Pemberi pesan mengkonfirmasi isi pesan dengan jawaban “ Ya Benar”
Pemberi pesan/ instruksi menanda tangani dan menulis tanggal dan jam