PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit berkomunikasi dengan masyarakat untuk memfasilitasi akses
masyarakat ke pelayanan di rumah sakit dan informasi tentang pelayanan yang
disediakan oleh rumah sakit. Rumah sakit mengenali komunitas dan populasi
pasiennya, serta merencanakan komunikasi berkelanjutan dengan kelompok kunci
(keygroup) tersebut. Komunikasi dapat dilakukan kepada individu secara langsung
atau melalui media publik dan agen yang ada di komunitas atau pihak ketiga melalui
komunikasi efektif.
Tujuan komunikasi efektif dengan masyarakat adalah memfasilitasi akses
masyarakat ke pelayanan di rumah sakit. Dalam memenuhi kebutuhan pelayanan di
rumah sakit maka rumah sakit juga harus mengembangkan pendekatan untuk
meningkatkan komunikasi efektif pada pasien dan keluarga. Komunikasi efektif harus
tepat waktu, akurat, lengkap, jelas, dan dipahami oleh penerima. Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Depok memiliki tugas pokok melaksanakan upaya kesehatan secara
berdaya guna dengan mengutamakan upaya promotif, preventif, penyembuhan dan
pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan dan
pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan.
Pelayanan kesehatan di RSUD Kota Depok meliputi berbagai bidang ilmu
yang saling terkait. Pelayanan tersebut dapat bersifat mandiri ataupun kolaboratif.
Komunikasi yang efektif sangat dibutuhkan agar tidak terjadi kesalahan menangkap
informasi antar pemberi pelayanan, yang akan mengakibatkan kemungkinan cedera
bagi pasien. Komunikasi efektif adalah: tepat waktu, akurat, jelas, dan mudah
dipahami oleh penerima, sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahpahaman.Dalam
rangka memberikan acuan yang lebih terinci bagi tenaga Kesehatan Rumah Sakit
maka disusunlah panduan komunikasi efektif Rumah Sakit
B. TUJUAN
Komunikasi merupakan proses bicara dalam bahasa Inggris
diakronimkan sebagaiTALK. TALK menrupakan akronim dari T (talk to each
other) yakni berbicara satudengan orang lainnya, A (act together to care for our
RSUD Kota Depok 1
reseidents, patients and families)secara bersama memeberikan pelayanan antar
petugas, residen, pasien dan keluarga, L(listen to each other) yaitu satu dengan yang
lain nya saling mendengarkan dan K (knowand understand each other) yakni tahu dan
mengerti satu dengan yang lain nya
C. DEFINISI
Komunikasi adalah Sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi dari
seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain tersebut
mengerti betul apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau informasi”.
(Komaruddin, 1994;Schermerhorn, Hunt & Osborn, 1994; Koontz & Weihrich, 1988).
Komunikasi efektif adalah sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi
dari seseorangkepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang lain
tersebut mengerti betul apayang dimaksud oleh penyampai pikiran-pikiran atau
informasi
Panduan Komunikasi Efektif diterapkan pada setiap unit pelayanan yang ada
di RSUD Kota Depok kepada semua pasien rawat inap, pasien Instalasi Gawat
Darurat (IGD), pasien rawat jalan dan pasien yang akan menjalani suatu prosedur (
sebelum pemberian obat, sebelum pemberian tranfusi darah dan produk darah,
sebelum pengambilan sample untuk pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan
radiologi, sebelum dilakukan pengobatan / tindakan lain). Pelaksana penduan ini
adalah semua tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit ( Tenaga Medis, Perawat,
Bidan, Farmasi dan tenaga ksehatan lain), staf di ruang rawat, staf administrasi dan
staf pendukung yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Depok.
Pasien masuk
Rumah Sakit
Ya Tidak Ya Tidak
Gelang pengenal pasien diperiksa, pasien diminta untuk menyebutkan nama lengkap dan tanggal
lahirnya sebelum menjalani prosedur, seperti:
- Pengambilan darah/ sampel cairan tubuh lainnya
- Transfusi darah
- Pemberian obat-obatan
- Intervensi pembedahan dan prosedur invasif lainnya
- Transfer pasien
- Prosedur pemeriksaan radiologi (rontgen, MRI, dan sebagainya)
Gelang identifikasi harus diperiksa setiap pergantian jaga oleh Lepas gelang identifikasi saat pasien
perawat berikutnya untuk memastikan gelang terpasang pulang / keluar dari rumah sakit
dengan baik dan terbaca. Lepas gelang risiko jatuh bila pasien
Ganti gelang identifikasi jika terdapat kesalahan data sudah tidak berisiko untuk jatuh
Jangan mencoret atau menimpa tulisan sebelumnya dengan
data baru
World Health Organization Collaborating Centre for Patient Safety Solutions. (2007). Patient
identification. Dalam: Patient Safety Solutions. Volume 1. Solution 2.
-------. (2009). Critical Management Solutions. Patient identification policy.
http//www.kraskerhc.com. Diperoleh 25 Februari 2012.
Mid Western Regional Hospital. Mid Western Regional Orthopaedic Hospital, Mid Western
Regional Maternity Hospital. (2010). Patient identification policy and procedure.
Royal United Hospital Bath. (2010). Policy for the positive identification of patients.
-------. (2009). Primary Care Provision. Patient identification policy. http//
www.bolton.nhs.uk.
Diperoleh 25 Februari 2012.
Bath and North Somerset. (2009). Patient identification policy and procedure.