Anda di halaman 1dari 108

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Keluarga dalam Deteksi Dini

Kesehatan Jiwa di Lingkungan I Kelurahan Sunggal Kota Medan

SKRIPSI

oleh :
Fatri Septina Sari
151101076

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019

Universitas Sumatera Utara


ii

Universitas Sumatera Utara


iii

Universitas Sumatera Utara


Judul : Hubungan Pengetahuan dan sikap Keluarga dalam Deteksi
Dini Kesehatan Jiwa di Lingkungan I Kelurahan Sunggal
Kota Medan
Nama Mahasiswa : Fatri Septina Sari
NIM : 151101076
Jurusan : Ilmu Keperawatan
Tahun : 2018/2019

ABSTRAK

Pengetahuan, pemahaman yang adekuat dan merupakan hal yang penting


yang harus dimiliki keluarga dengan sikap yang positif terhadap kesehatan jiwa
keluarga dapat mengenal masalah kesehatan jiwa dan mampu mengambil
keputusan bila disertai dengan pengetahuan dan sikap positif terhadap masalah
kesehatan jiwa yang terjadi di dalam keluarga. Tujuan dari penelitian ini untuk
menilai hubungan pengetahuan dan sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan
jiwa di Lingkungan I Kelurahan Sunggal Kota Medan. Desain penelitian
menggunakan studi deskriptif koleratif dengan pendekatan cross sectional.
Responden dalam penelitian ini yaitu keluarga di Lingkungan I Kelurahan
Sunggal dengan jumlah sampel 55 diambil menggunakan tehnik simple random
sampling penelitian ini dilaksanakan pada bulan april 2019. Analisis statistik
menggunakan uji korelasi Product Moment Pearson. Hasil penelitan yang
dilakukan diperoleh bahwa sebagian besar keluarga memiliki pengetahuan baik
sebanyak 49 orang (89,1%) dan mempunyai sikap positif sebanyak 50 orang
(90,9%) dalam deteksi dini kesehatan jiwa. Hasil perhitungan didapatkan nilai
Product moment Pearson antara pengetahuan dan sikap keluarga dalam deteksi
dini kesehatan jiwa (r) 0,803 dengan nilai signifikan p-value = 0,000. Kesimpulan
dalam penelitian ini didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
pengetahuan dan sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa di Lingkungan
I Kelurahan Sunggal Kota Medan dan ada hubungan yang sangat kuat antara
kedua variabel. Maka dari itu diharapkan bagi keluarga untuk mampu mengenali
gejala awal dan mampu mendeteksi masalah kesehatan jiwa.

Kata kunci : pengetahuan, sikap, deteksi dini, kesehatan jiwa

iv

Universitas Sumatera Utara


v

Universitas Sumatera Utara


PRAKATA

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat

Karunia-Nya, saya dapat melakukan penelitian dengan lancar dan menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Hubungan Pengetahuan dan Sikap Keluarga dalam Deteksi

Dini Kesehatan Jiwa di Lingkungan I Kelurahan Sunggal Kota Medan”. Skripsi

ini merupakan salah satu syarat bagi penulis untuk memperoleh gelar Sarjana

Keperawatan di Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan USU.

Dalam Penyusunan dan penulisan skripsi ini penulis telah banyak

mendapat dukungan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu

penulis mengucapkan terima kasih, kepada:

1. Bapak Setiawan, S.Kp., MNS., Ph.D selaku Dekan Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara beserta pengurus Fakultas Keperawatan USU.

2. Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Pembantu Dekan I

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara .

3. Ibu Cholina T. Siregar, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.KMB selaku Pembantu

Dekan II Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Siti Saidah Nasution, SKp., M.Kep., Sp.Mat selaku Pembantu

Dekan III Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Wardiyah Daulay, S.Kep., Ns., M.Kep selaku dosen pembimbing saya

yang bersedia meluangkan waktu dan perhatiannya untuk membimbing

saya dalam pengerjaan skripsi saya dan memberikan kritik maupun saran

terhadap pengerjaan dan penyelesaian skripsi saya.

vi

Universitas Sumatera Utara


6. Ibu Jenny Marlindawani purba, SKp, MNS, Ph.D selaku dosen penguji 1

saya yang telah bersedia memberikan waktunya kepada saya selama

sidang proposal, yang juga sudah banyak memberikan kritik dan saran

yang membangun dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Ibu Roxana Devi T, S.Kep, Ns, MNurs selaku dosen penguji 2 saya yang

telah bersedia memberikan waktunya kepada saya selama sidang proposal,

yang juga sudah banyak memberikan kritik dan saran yang membangun

dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Ibu Mahnum Lailan Nasution, S.Kep., Ns., M.Kep selaku dosen validator

yang telah bersedia memberikan waktunya kepada saya dan membimbing

dalam validitas instrumen penelitian.

9. Dosen Fakultas Keperawatan yang mengajarkan saya ilmu yang berharga

selama saya mengikuti pendidikan.

10. Keluarga saya yang saya cintai Ayahanda Bahri dan Ibunda Fatimah Nasti

serta Abangda Abdul Malik Nasution dan Mustofa Fitrah dan Adinda

Ahmad Kurnia. Terimakasih untuk setiap dukungan, doa, daya dan dana

yang diberikan yang terus menolong dan memampukan saya untuk

menyelesaikan skripsi ini.

11. Teman-teman F.kep stambuk 2015 khususnya teman-teman satu

bimbingan sama saya Nona, Venessa, dan Saadah Nurul Ulfah. Dan juga

teman saya Desi Lianti Sari, nadia putri, dan semua pihak yang tidak dapat

disebut satu persatu, setiap semangat dan dukungan yang telah diberikan.

vii

Universitas Sumatera Utara


Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua urusan dan

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis

dan para pembaca pada umumnya, semoga Allah SWT meridhoi dan dicatat

sebagai ibadah disisi-Nya,, amiin.

Medan, 2019

Fatri Septina Sari

viii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

Halaman judul ...................................................................................................... i


Surat Pernyataan Orisinalitas ............................................................................ ii
Halaman Persetujuan .......................................................................................... iii
Abstrak ................................................................................................................. iv
Prakata ................................................................................................................. vi
Daftar isi ............................................................................................................... ix
Daftar Skema ........................................................................................................ xii
Daftar Tabel ......................................................................................................... xiii

Bab. 1 Pendahuluan ............................................................................................. 1


1.1.Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah .................................................................................. 5
1.3.Pertanyaan penelitian ................................................................................. 5
1.4. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5
1.5. Manfaat Penelitian .................................................................................... 6

Bab 2. Tinjauan pustaka ..................................................................................... 7


2.1 Konsep pengetahuan .................................................................................. 7
2.1.1 Pengertian pengetahuan .................................................................... 7
2.1.2 Tingkat pengetahuan ......................................................................... 7
2.1.3 Proses prilaku .................................................................................... 8
2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan .............................. 9
2.1.5 Pengukuran pengetahuan .................................................................. 10
2.2 Konsep sikap .............................................................................................. 10
2.2.1 Pengertian sikap ................................................................................ 10
2.2.2 Tingkatan Sikap ................................................................................ 11
2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap .......................................... 12
2.2.4 Pengukuran sikap .............................................................................. 13
2.3 Konsep Deteksi dini ................................................................................... 13
2.3.1 Pengertian Deteksi dini ..................................................................... 13
2.3.2 Tujuan deteksi dini ............................................................................ 13
2.3.3 Manfaat deteksi dini .......................................................................... 14
2.3.4 Deteksi dini kesehatan jiwa .............................................................. 14
2.4 Konsep kesehatan jiwa ............................................................................... 15
2.4.1 Defenisi kesehatan jiwa .................................................................... 15
2.4.2 Ciri-ciri sehat jiwa............................................................................. 16
2.4.3 Ciri-ciri resiko gangguan jiwa........................................................... 17
2.4.4 Karakteristik aspek kesehatan jiwa ................................................... 17
2.4.5 Masalah-masalah kesehatan jiwa ...................................................... 18
2.4.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi aspek kesehatan jiwa ................. 19
2.4.7 Upaya kesehatan jiwa........................................................................ 19
2.5 Konsep keluarga......................................................................................... 20
2.5.1 Pengertian keluarga ........................................................................... 20
2.5.2 Bentuk dukungan keluarga................................................................ 21

ix

Universitas Sumatera Utara


2.5.3 Tugas keluarga dalam bidang kesehatan ........................................... 22
2.5.4 Fungsi keluarga ................................................................................. 23

BAB 3. Kerangka penelitian .............................................................................. 25


3.1 Kerangka penelitian ................................................................................... 25
3.2 Definisi operasional ................................................................................... 25
3.3 Hipotesa ..................................................................................................... 26

BAB 4. Metodologi penelitian ............................................................................ 27


4.1 Desain penelitian ........................................................................................ 27
4.2 Populasi, sampel dan teknik sampling ....................................................... 27
4.2.1 Populasi penelitian ......................................................................... 27
4.2.2 Sampel penelitian ........................................................................... 27
4.2.3 Teknik sampling............................................................................. 27
4.3 Lokasi dan waktu penelitian ...................................................................... 28
4.3.1 Lokasi penelitian ............................................................................ 28
4.3.2 Waktu penelitian ............................................................................ 28
4.4 Pertimbangan etik ...................................................................................... 28
4.5 Instrumen penelitian ................................................................................... 29
4.5.1 Kuesioner data demografi .............................................................. 29
4.5.2 Kuesioner pengetahuan .................................................................. 29
4.5.3 Kuesioner sikap .............................................................................. 31
4.6 Alat dan bahan ........................................................................................... 32
4.7 Validitas dan reliabilitas ............................................................................ 32
4.7.1 Validitas ......................................................................................... 32
4.7.2 Reliabilitas ..................................................................................... 32
4.8 Prosedur pengumpulan data ....................................................................... 32
4.9 Analisa data ................................................................................................ 34
4.9.1 Pengelolaan data ............................................................................ 34
4.9.2 Analisa data .................................................................................... 34

BAB 5. Hasil penelitian dan Pembahasan ......................................................... 36


5.1 Hasil penelitian .......................................................................................... 36
5.1.1 Distribusi frekuensi keluarga di Lingkungan I kelurahan
Sunggal .......................................................................................... 36
5.1.2 Pengetahuan keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa ............. 38
5.1.3 Sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa ......................... 38
5.1.4 Hubungan pengetahuan dan sikap keluarga dalam deteksi dini
kesehatan jiwa ................................................................................ 39
5.2 Pembahasan ................................................................................................ 41
5.2.1 Pengetahuan keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa ............. 41
5.2.2 Sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa ......................... 44
5.2.3 Hubungan pengetahuan dan sikap keluarga dalam deteksi dini
kesehatan jiwa ................................................................................ 45
5.3 Keterbatasan ............................................................................................... 47

Universitas Sumatera Utara


BAB 6. Kesimpulan dan Saran ........................................................................... 48
6.1 Kesimpulan ................................................................................................ 48
6.2 Saran .......................................................................................................... 48
6.2.1 Pendidikan keperawatan ................................................................ 48
6.2.2 Pelayanan keperawatan .................................................................. 48
6.2.3 Penelitian keperawatan .................................................................. 49
Daftar Pustaka
Lampiran 1. Jadwal tentative Penelitian
Lampiran 2. Informed consent
Lampiran 3. Instrument penelitian
Lampiran 4. Lembar Persetujuan validitas
Lampiran 5. Hasil uji validitas
Lampiran 6. Hasil uji reabilitas
Lampiran 7. Persetujian komisi etik penelitian
Lampiran 8. Surat izin penelitian
Lampiran 9. Master data penelitian
Lampiran 10. Hasil uji data penelitian
Lampiran 11. Lembar bukti bimbingan
Lampiran 12. Rincian dana penelitian
Lampiran 13. Daftar riwayat hidup

xi

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR SKEMA

Skema 3.1 kerangka konseptual penelitian hubungan pengetahuan dan sikap


keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa di Kelurahan Medan Sunggal ........... 25

xii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Table 3.2 Definisi Operasinal ............................................................................... 25


Tabel 5.1.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase karakteristik data demografi
responden ............................................................................................................... 37
Tabel 5.1.2.1 Pengetahuan keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa di
Lingkungan I Kelurahan Sunggal Kota Medan ..................................................... 38
Table 5.1.2.2 Distribusi frekuensi dan persentase pengetahuan keluarga dalam
deteksi dini kesehatan jiwa di Lingkungan I Kelurahan Sunggal Kota
Medan…. ............................................................................................................... 38
Table 5.1.3.1 Sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa di Lingkungan
I Kelurahan Sunggal Kota Medan .......................................................................... 38
Table 5.1.3.2 Distribusi frekuensi dan persentase Sikap keluarga dalam deteksi
dini kesehatan jiwa di Lingkungan I Kelurahan Sunggal Kota Medan ................. 39
Table 5.1.4 Hubungan pengetahuan dan sikap keluarga dalam deteksi dini
kesehatan jiwa di Lingkungan I Kelurahan Sunggal Kota Medan......................... 39
Table 5.1.5 Tabulasi silang pengetahuan dan sikap keluarga dalam deteksi dini
kesehatan jiwa di Lingkungan I Kelurahan Sunggal Kota Medan......................... 40

xiii

Universitas Sumatera Utara


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi dimana seseorang dapat tumbuh

secara mental, fisik, spiritual, dan sosial, sehingga seseorang mengetahui

keahliannya, bisa menyelesaikan masalahnya, bisa melakukan aktivitas dengan

baik, dan dapat berpartisipasi dalam komunitasnya (Kemenkes RI, 2014).

Masalah gangguan jiwa sekarang menghadapi kenaikan yang sangat

signifikan, dan setiap tahun orang yang mengalami gangguan jiwa di berbagai

belahan dunia semakin bertambah. Dari sumber data yang didapatkan dari World

Health Organization (WHO) terdapat kira-kira 450 juta orang di dunia yang

menderita gangguan jiwa.WHO mengatakan diantara empat orang didunia satu

menderita masalah kejiwaan dan di seluruh dunia masalah gangguan jiwa menjadi

masalah yang sangat serius (Yosep, 2013). Menurut WHO (2016), ada sekitar 21

juta manusia mengalami skizofrenia, 60 juta manusia mengalami bipolar, 35 juta

manusia mengalami depresi, serta 47,5 juta mengalami dimensia.

Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018 di Indonesia terlihat bahwa prevalensi

yang mengalami gangguan jiwa skizofrenia atau psikosis yaitu 7% dan Provinsi

Sumatera Utara yang mengalami gangguan jiwa skizofrenia berada di urutan ke

24 diantara 34 provinsi di Indonesia. Kemudian prevalensi depresi di Indonesia

yang dinilai dengan usia 15 tahun keatas 6,1% dan di Provinsi Sumatera Utara

berada di urutan ke 8 diantara 34 provinsi di Indonesia. Pada penderita gangguan

mental emosional yang berumur 15 tahun ke atas prevalensi di Indonesia 9,8%

Universitas Sumatera Utara


2

dan Provinsi Sumatera Utara berada di urutan ke 10 diantara 34 provinsi di

Indonesia (Riskesdas,2018).

Masalah kesehatan jiwa yang semakin meningkat menyebabkan perlunya

upaya-upaya peningkatan kesehatan jiwa. Menurut UU RI No 18 tahun 2014

upaya kesehatan jiwa merupakan tiap-tiap aktivitas dalam menciptakan kualitas

kesehatan jiwa yang maksimal untuk tiap individu, masyarakat dan keluarga

dengan pendidikan kesehatan atau promosi kesehatan, pencegahan (preventif),

pengobatan (kuratif) dan rehabilisasi (rehabilitatif) yang dilaksanakan dengan

komprehensif, selaras dan berkelanjutan oleh masyarakat, pemerintah daerah

pemerintah(Kemenkes RI, 2014).

Pelayanan kesehatan jiwa tidak hanya memfokuskan pada upaya pengobatan.

Tetapi pada upaya promosi kesehatan atau preventif dan tidak hanya berfokus

kepada pasien dengan penyakit kronis, tetapi kepada penderita gangguan jiwa dan

juga orang yang sehat. Upaya pencegahan bukan hanya dilaksanakan oleh tenaga

kesehatan dapat juga dilaksanakan oleh keluarga (Rosiana, Dkk, 2015). Keluarga

mempunyai peranan penting dalam menjaga kesehatan jiwa anggota keluarganya.

Sekecil apaun perubahan baik secara tidak langsung yang dialami setiap anggota

keluarga menjadi tanggung jawab dan perhatian keluarga, oleh karena itu apabila

sadar dengan perubahan yang terjadi pada anggota keluarga maka perlu mencatat

kapan terjadinya, seberapa besar perubahannya, dan perubahan apa yang terjadi

terutama dalam kesehatan jiwa.

Keluarga mempunyai tugas dalam kesehatan yaitu dapat mengenali masalah

kesehatan yang terjadi diantara anggota keluarga, dapat mengambil keputusan

Universitas Sumatera Utara


3

yang tepat untuk anggota keluarga, dapat memberikan perawatan kedapa

keluarga, mempertahankan kesehatan ,dan menggunakan pelayanan kesehatan

(Setiawan, 2016). Keluarga harus mengetahui sedini mungkin masalah kesehatan

jiwa yang terjadi pada anggota keluarganya. Untuk mengetahui secara dini status

kesehatan jiwa anggota keluarga dapat dilakukan dengan deteksi dini.

Deteksi dini ialah upaya dalam mengetahui keadaan kesehatan jiwa, terutama

gejala atau faktor yang dapat menyebabkan mental menjadi tidak sehat atau

terganggu. Upaya untuk mengenali kondisi kesehatan jiwa disini yaitu untuk

mengetahui gejala awal yang menyebabkan kesehatan jiwa seseorang terganggu.

Adapun tanda-tanda awal dari mental disorder atau gangguan jiwa yaitu cemas,

ketakutan, pahit hati, apatis, cemburu, iri, marah-marah secara eksploratif, tidak

bersosialisasi dan ketegangan kronis (Mubasyaroh, 2013).

Individu yang sehat jiwa memiliki ciri-ciri yaitu dapat, sadar terhadap

kemampuan yang dimiliki, dapat mengatasi stress dalam hidupnya, dapat

melakukan aktivitas dengan baik dan berpartisipasi dalam masyarakat

(Notosoedirdjo, 2007). Dengan mengenali gejala-gejala awal gangguan kesehatan

jiwa dan ciri-ciri sehat jiwa sehingga dengan mudah untuk mencegah seseorang

atau anggota keluarga mengalami gangguan kesehatan jiwa.

Pelaksanaan deteksi dini kesehatan jiwa dalam keluarga harus memperhatikan

pengetahuan keluarga tentang kesehatan jiwa. Pengetahuan mengenai kesehatan

jiwa meliputi pengertian, penyebab terjadinya masalah kesehatan jiwa, dan ciri-

ciri sehat jiwa. Pengetahuan melandasi seseorang dalam pengambilan keputusan

serta memilih perbuatan untuk menyelesaikan permasalahan. Baik buruknya

Universitas Sumatera Utara


4

seseorang bersikap tergantung dari pengetahuan yang dimilikinya. Sikap ialah

reaksi atau respon yang masih tertutup dari manusia, termasuk yang memiliki sifat

kedalam maupun diluar (Achmadi, 2013). Sikap yang positif terhadap kesehatan

jiwa akan mempengaruhi keluarga mengambil keputusan bila terjadi masalah

kesehatan jiwa. Perilaku seseorang akan semakin baik di sebabkan oleh

pengetahuan yang baik.

Pengetahuan mempenyuai hubungan yang erat dengan sikap. Suatu penelitian

oleh Nondyawati (2015) memperlihatkan bahwa pengetahuan dan sikap

mempunyai hubungan yang signifikan. Pengetahuan responden rendah

mengakibatkan sikap responden motivasi dalam memberikan dukungan keluarga

pada gangguan jiwa akan menjadi rendah pula. Dan sesuai dengan penelitian

Sulistyorini (2013) yang telah melakukan penelitian di puskesmas Colomadu 1

dengan hasil ada hubungan yang signifikan pengetahuan dengan sikap masyarakat

pada penderita gangguan. Penelitian Rahmi (2017) dimana mempunyai hubungan

yang signifikan antara pengetahuan dan sikap. Dari penelitian memiliki

kesimpulannya yaitu pengetahuan dan sikap mempunyai hubungan.

Berdasarkan data dari Puskesmas Sunggal bahwa jumlah yang mengalami

gangguan jiwa yang mengunjungi puskesmas Sunggal sebanyak 44 orang. Dengan

diagnosa skizofrenia sebanyak 31 orang, skizofrenia paranoid 5 orang, skizofrenia

uspecifial 2 orang, ansietas disorder 1 orang, non organic insomnia 1 orang dan

yang mengalami depresi sebanyak 4 orang. Hasil wawancara yang dilakukan

dengan kepala Lingkungan I. Bahwa masih ada masyarakat yang memiliki

pengetahuan kurang tentang gangguan jiwa. Sesuai dengan data yang didapatkan

Universitas Sumatera Utara


5

bahwa masyarakat ada yang tidak melaporkan anggota keluarga yang mengalami

gangguan jiwa.

Sesuai dengan uraian di atas peneliti ingin meneliti tentang apakah ada

“hubungan pengetahuan dan sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa di

Kelurahan Medan Sunggal Kota Medan”.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu hubungan pengetahuan dan sikap

keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa di Lingkungan I Kelurahan Suggal

Kota Medan.

1.3 Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan penelitian yaitu apakah ada hubungan pengetahuan dan sikap

keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa di Lingkungan I Kelurahan Sunggal

Kota Medan?.

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Penelitian memiliki bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan

dan sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa di Lingkungan I Kelurahan

Sunggal Kota Medan.

1.4.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengidentifikasi pengetahuan keluarga dalam deteksi dini

kesehatan jiwa di Lingkungan I Kelurahan Sunggal Kota Medan.

b. Untuk mengidentifikasi sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa

di Lingkungan I Kelurahan Sunggal Kota Medan.

Universitas Sumatera Utara


6

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Pendidikan Keperawatan

Penelitian ini sebagai informasi tambahan dan referensi dalam

mengembangkan ilmu keperawatan.

1.5.2 Pelayanan Keperawatan

Penelitian ini mempunyai manfaat sebagai acuan untuk memberikan

pendidikan kesehatan mengenai deteksi dini kesehatan jiwa.

1.5.3 Penelitian Keperawatan

Penelitian ini mempunyai manfaat untuk kepentingan peneliti berikutnya

sebagai data tambahan mengenai deteksi dini kesehatan jiwa.

Universitas Sumatera Utara


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pengetahuan

2.1.1 Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan ialah hasil tahu dan terbentuk sesudah seseorang mengadakan

pengindraan terhadap obyek . Pengindraan terbentuk lewat pancaindra manusia

yaitu indra, pendengar, penglihat, pengecap, pencium dan peraba. Kecendrungan

pengetahuan seseorang didapatkan lewat telinga dan mata (Notoatmodjo, 2011).

2.1.2 Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan atau pemahaman adalah komponen mempunyai pengaruh

terhadap terwujudnya perbuatan. Sesuai dengan penelitian serta pengalaman

tingkah laku dengan berpedoman pada pengetahuan makin kekal dibandingkan

dengan tingkah laku yang bukan berpedoman pada pengetahuan (Notoatmodjo,

2011). Pengetahuan mencakup enam tingkat diantaranya:

1. Tahu (Know)

Tahu dimaknai dengan ingat terhadap hal yang pernah dipelajari.

Tergolong ke dalam tingkat pengetahuan ini yaitu ingat kembali hal yang pernah

dipelajari atau sesuatu yang diterima baik secara keseluruhan atau sebagian. dan

tahu disini adalah tingkat terendah diantara tingkat pengetahuan.

2. Memahami (Comprehention)

Memahami memiliki makna kemahiran dalam menerangkan dengan baik

terhadap obyek yang diketahuinya, dengan penjelasan yang baik. Orang yang

Universitas Sumatera Utara


8

sudah mengerti tentang obyek adalah orang yang mampu memberikan penjelasan,

kesimpulan, memprediksikan, dan mengatakan apa yang telah dipelajarinya.

3. Aplikasi (Application)

Aplikasi mempunyai arti yaitu kemahiran dalam memanfaatkan pelajaran

yang telah dipelajarinya dalam keadaan yang nyata.

4. Analisis (Analysis)

Analisis merupakan keterampilan dalam membagi seseuatu hal menjadi

bagian-bagian dan tetap di dalam struktur yang sama dan terdapat hubungan

diantara keduanya.

5. Sintesis (Syntesis)

Sintesis memiliki makna adalah keterampilan dalam meletakkan atau

menyatukan komponen-komponen menjadi terbaru. Sehingga dapat disimpulkan

sintesis merupakan keterampilan membentuk formasi baru dari formasi yang ada.

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi terkait keterampilan menilai sesuatu. Penilaian-penilaian itu sesuai

dengan persyaratan baik persyaratan yang dibuat seseorang maupun persyaratan

yang sudah tersedia.

2.1.3 Proses Prilaku

Proses perilaku yang terjadi didalam diri seseorang yaitu:

1. Awareness,menyadari terhadap berbagai hal.

2. Interest, memiliki ketertarikan kepada objek serta stimulus. Dimana mulai

munculnya sikap seseorang.

Universitas Sumatera Utara


9

3. Evaluation mempertimbangkan baik buruknya stimulus baginya. Hal ini

menunjukkan seseorang memiliki sikap yang lebih baik.

4. Trial, mulai mencoba dimelaksanakan sesuatu terhadap stimulus.

5. Adaption, yaitu membentuk perilaku baru.

2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Notoadmojo (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuaan

yaitu :

a. Umur

Umur yaitu umur seorang individu dihitung sejak dilahirkan hingga dewasa.

Dapat memikirkan hal dengan mantap dapat disebabkan umur yang kian

bertambah cukup, tingkat kematangan dan kekuatan.

b. Pendidikan

Pendidikan merupakan proses belajar yang bermakna. Adapun proses terjadi

dalam pendidikan yaitu proses perkembangan, pertumbuhan, dan berubah menjadi

lebih baik yang terjadi di dalam dirinya.

c. Pengalaman

Pengalaman adalah guru yang terbaik. Hal ini memiliki makna yaitu sumber

pengetahuan salah satunya pengalaman. Oleh karena itu pengalaman pribadi

merupakan pengetahuan.

d. Informasi (media massa)

Media massa dapat memberikan informasi dan mempunyai peran penting

terhadap proses memelihara, berubahnya serta permasalahan kepada manusia

dalam bersosialisasi. media massa mempunyai pengaruh terhadap fungsi kognitif,

Universitas Sumatera Utara


10

efektif dan perilaku. Media terdiri dari media elektronik dan media cetak. Media

cetak contohnya leaflet, boolet, rubrik. Kemudian media elektronik contohnya

video, internet dan televisi.

e. Sosial budaya

Yang ternasuk dalam sosial yaitu norma agama dan kelompok etnis yang

berpengaruh dalam proses pengetahuan. Dan menerapkan nilai-nilai agama untuk

menguatkan super ego.

f. Status sosial ekonomi

Keadaan sosial ekonomi bisa mempengaruhi perbuatan individu. Orang dari

keluarga dengan keadaan sosial ekonomi yang bagus mempunyai pandangan

sikap positif terhadap dirinya. Dari pada individu yang mempunyai keluarga

dengan keadaan ekonomi rendah.

g. Lingkungan

Lingkungan merupakan semua yang berada di sekeliling seseorang, baik

lingkungan sosial, biologis, serta fisik. Lingkungan mempengaruh proses

masuknya pengetahuan. Hal tersebut diakibatkan saling memiliki keterkaitan.

2.1.5 Pengukuran Pengetahuan

Tingkat pengetahuan terdiri dari tiga kategori yaitu pengetahuan baik,

pengetahuan cukup dan pengetahuan kurang.

2.2 Konsep Sikap

2.2.1 Pengertian Sikap

Sikap ialah reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang. Adanya

keserasian antara reaksi terhadap stimulus. Sikap belum termasuk kedalam

Universitas Sumatera Utara


11

perilaku atau tindakan tetapi merupakan penyebab terbentuknya tindakan dalam

suatu perilaku (Notoatmojdo, 2011). Newcomb mengatakan sikap adalah kesiapan

dalam melakukan tindakan.

2.2.2 Tingkatan Sikap

Sikap terdiri dari berbagai tingkatan (Notoatmodjo, 2011), yaitu:

1. Menerima (receiving)

Diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang

dikasih. misalnya memiliki sikap tentang gizi akan bersedia untuk memperhatikan

penjelasan-penjelasan tentang gizi tersebut.

2. Merespon (responding)

Maknanya mengasih jawaban ketika diberi pertanyaan, dan menuntaskan

pekerjaannya. Ketika seseorang menjawab apabila diberi pertanyaan atau

menuntaskan pekerjaan yang diberikan, meskipun pekerjaan yang dilakukan salah

atau benar.

3. Menghargai (valuing)

Maknanya mendorong individu dalam menyelesaikan serta membicarakan

permasalahan. contonya, seorang ibu yang menganjurkan ibu lainnya dalam

melakukan pengukuran berat badan anaknya ke posyandu, atau membicarakan

tentang gizi, ialah salah satu contoh ibu bahwa ibu tersebut sudah memiliki sikap

positif tentang gizi.

Universitas Sumatera Utara


12

4. Bertanggung jawab (responsible)

Maknanya bertanggungjawab terhadap apapun yang sudah menjadi pilihannya

terhadap berbagai akibat yang akan diterima. Contohnya ibu yang ingin menjadi

aseptor KB walaupun memiliki tantangan dari keluarganya.

2.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Sikap

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi sikap (Azwar, 2013) adalah:

1. Pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi yang membuat kesan yang kuat dapat sebagai unsur

terbentuknya sikap.

2. Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Sikap orang yang dianggap penting cenderung untuk di contoh oleh individu

sehingga individu mempunyai sikap yang sama dengan orang tersebut. Hal ini

cenderung didorong oleh keinginan untuk terhindar dari masalah.

3. Pengaruh kebudayaan

Kebudayaan dapat berpengaruh terhadap sikap untuk menangani berbagai

permasalah. Budaya sudah memberikan warna terhadap sikap anggota

masyarakatnya, kebudayaan mempengaruhi warna dalam pengalaman setiap

individu.

4. Media massa

Sikap akan mempengaruhi berita yang disajikan. Sehingga berita yang aktual

disajikan dengan objektif. Sehingga sikap konsumen dapat dipengaruhi sikap

penulis.

Universitas Sumatera Utara


13

5. Lembaga pndidikan dan lembaga agama

Lembaga pendidikan dan lembaga agama yang memberikan pelajaran dan

konsep moral sangat menentukan system kepercayaan tidak heran jika hal

tersebut dapat berpengaruh terhadap bersikap.

6. Faktor emosional

Terkadang sikap dapat berupa pernyataan yang didasari emosi sebagai

pengalihan.

2.2.4 Pengukuran Sikap

Menurut Riyanto & Budiman ( 2013) Skala yang digunakan untuk mengukur

sikap yaitu skala likert adapun hasil yang didapatkan dari pengukuran sikap yaitu

kategori sikap positif dan negatif.

2.3 Konsep Deteksi dini

2.3.1 Pengertian Deteksi dini

Deteksi dini adalah upaya awal mengenali masalah kesehatan jiwa, gejala atau

faktor penyebab yang dapat mengakibatkan jiwa terganggu.

2.3.2 Tujuan Deteksi Dini

Tujuan deteksi dini menurut Adz-Dzaky (2001) yaitu:

a. Dapat memberikan pengetahuan baik berupa kondisi fisikologis yaitu

keadaan jiwa yang ada didalam diri seseorang untuk mengatasi dan

mengendalikan timbulnya gangguan.

b. Preventif (pencegahan) merupakan pencegahan yang dilakukan sejak awal

dalam menghadapi gejala-gejala yang akan menyebabkan terjadinya

gangguan jiwa.

Universitas Sumatera Utara


14

Setiap manusia dalam kehidupannya mempunyai bertanggung jawab

terhadap hubungannya, hubungannya dengan sang pencipta, hubungannya

dengan dirinya, hubungannya dengan manusia, hubungan individu dengan

keluarga dan masyarakat dan hubungannya dengan alam. Keadaan ini tidak

dapat dilakukan individu jika tidak didukung oleh keadaan individu yang sehat

yaitu sehat secara fisiologis (jasmani), mental-spritual (rohani) ataupun

psikologis.

2.3.3 Manfaat Deteksi Dini

Manfaat deteksi dini terhadap gangguan mental (Adz-Dzaky, 2001) yaitu :

a. Menumbuhkan sikap secara merata baik terhadap perasaannya sendiri.

b. Mendukung memaklumi tindakan seseorang dan mendukung memenuhi

kepuasannya.

c. Mendukung seseorang dalam memenuhi hidup yang sehat terhadap tiap

aspek.

2.3.4 Deteksi Dini Kesehatan Jiwa

Secara umum tiap-tiap manusia ataupun individu mempunyai jiwa yang sehat,

tetapi ada beberapa orang yang mengalami dan mempunyai jiwa yang tidak sehat

yang dapat disebabkan oleh berbagai hal. Pada umumnya jiwa atau mental yang

tidak sehat dapat di akibatkan dari tekanan – tekanan yang terjadi dalam dirinya,

serta akibat dari pengalaman hidup yang kurang menyenangkan. Dengan keadaan

seperti ini biasanya kesehatan pisikologis mengakibatkan kurang sejalanl agi apa

yang ada di pikirannya terhadap apa yang dilakukan. Individu yang mengalami

gangguan mental atau jiwa kurang diterima secara sosial oleh masyarakat

Universitas Sumatera Utara


15

dilingkunag dia tinggal. Bahkan di dalam keluarga juga kurang diterima (Adz-

Dzaky, 2001).

Untuk itu agar terhindar dari terjadinya gangguan jiwa atau gangguan

ksehatan jiwa, sehingga dibutuhkan upaya seawal mungkin untuk mengenal

kondisi mental, sehingga dapat diketahui penyebab gangguan jiwa dan indikasi

yang terjadi (Adz-Dzaky, 2001).

Keadaan gangguan jiwa mempunyai tanda-tanda gejala yang kurang baik

yaitu gejala gelisah, murung rasa putus asa, ketegangan, cemas perbuatan yang

terpaksa, pikiran-pikiran buruk, tidak dapat mencapai tujuan danketakutan

(Yosep, 2009).

2.4 Konsep Kesehatan Jiwa

2.4.1 Defenisi Kesehatan Jiwa

Menurut UU No RI 18 tahun 2014 kesehatan jiwa ialah keadaan seseorang

yang bisa tumbuh baik mental, spiritual, sosial, dan fisik sehingga seseorang

mengetahui kemampuannya, bisa menyelesaikan masalahnya, bisa melakukan

aktivitas dengan baik, dan dan dapat berpartisipsi dengan komunitasnya

(Kemenkes RI, 2014). Kesehatan jiwa adalah sesuatu hal yang sangat

diperlukan semua individu, memiliki perasaan bahagia dan sehat sehingga

dapat menghadapi rintangan dalam hidupnya, mampu menerima orang lain.

Memiliki sikap positif baik kepada dirinya sendiri maupuan orang lain (Sumiati,

2009). Kesehatan jiwa sebagai keadaan yang mengakibatkan terjadinya

perkembangan dan menyebabkan terjadinya perkembangan sosial dan fisik

seseorang secara maksimal dan sejalan terhadap individu lainnya (Dalami, 2010).

Universitas Sumatera Utara


16

2.4.2 Ciri-Ciri Sehat Jiwa

a. kriteria sehat jiwa (Riyadi, 2009) yaitu :

1. Sikap positif terhadap diri sendiri

Individu dapat menerima dirinya sendiri secara utuh, menyadari adanya

keunggulan dan kelemahan pada dirinya dan dapat mengambil sikap yang baik

terhadap kekurangan yang ada dalam dirinya.

2. Tumbuh kembang dan beraktulisasi diri

Seseorang dapat berubah menjadi baik sesuai dengan tingkat perkembangan,

pertumbuhan serta mampu menunjukkan keahlian dalam dirinya.

3. Integrasi

seseorang mengetahui seluruh segi yang dimiliki merupakan satu keutuhan

yang menyeluruh, dapat menghadapi stress serta mengendalikan cemasnya.

4. Persepsi sesuai dengan kenyataan

kesadaran orang kepada stimulasi dari luar sinkron dengan fakta yang ada.

Pemahaman seseorang bisa berubah apabila terdapat informasi yang baru dan

mempunyai rasa empati terhadap perasaannya serta sikapnya kepada individu

lainnya.

5. Otonomi

Mampu mengambil keputusan secara bertanggungjawab terhadap persoalan.

Dan mampu memenuhi kebutuhannya tanpa bergantung dengan orang lain.

b. Ciri sehat jiwa menurut (Notosoedirdjo, 2005) yaitu, nyaman dalam diri

sendiri, nyaman berhubungan dengan individu lain, dapat memenuhi kebutuhan

hidup, menerima ide dan pengalaman baru, dan puas dengan kegiatannya.

Universitas Sumatera Utara


17

Adapun tanda-tanda sehat jiwa (Depkes, 2003) adalah

a. Merasa nyaman terhadap dirinya yaitu dapat mengendalikan perasaan ,

dapat mengendalikan rasa kecewa, memiliki pandangan yang positif terhadap

dirinya, Memiliki kepuasan dalam hidupnya.

b. Memiliki kenyamanan dalam hubungannya dengan individu lainnya yaitu,

dapat mengasihi dan menerima kasih sayang, dapat percaya kepada individu lain,

mampu menghargai pendapat yang berbeda, tidak merugikan orang lain dan

dirinya.

c. Dapat mencukupi kebutuhannya yaitu, memiliki tujuan hidupnya, dapat

mengambil keputusan, memiliki tanggung jawab, memiliki masa depan, puas

dengat apa yang didapatnya, dan menerima pendapat.

2.4.3 Ciri- ciri resiko gangguan jiwa

Menurut Keliat, et all (2011) gejala-gejala gangguan psikososial yaitu,

khawatir berlebihan, cemas, mudah tersinggung, sulit konsentrasi, memiliki rasa

ragu-ragu, kecewa, agresif, pemarah.

2.4.4 Karakteristik Aspek Kesehatan Jiwa

Menurut (Stuart, 2006) karakteristiknya dibagi menjadi 7 yaitu :

a. Otonomi dan kemandirian

Individu mampu mengetahui keadaan dirinya sehingga dapat menemukan nilai

dan tujuan hidupnya. Individu yang otonomi dan mandiri dapat bekerja secara

independen atau kooperatif dengan orang lain tanpa kehilangan otonomi.

b. Memaksimalkan potensi diri

Individu mempunyai orientasi pertumbuhan dan aktualisasi diri.

Universitas Sumatera Utara


18

c. Menoleransi ketidakpastian hidup

Individu menghadapi tantangan sehari-hari dengan harapan dan pandangan

positif meskipun tidak memahami apa yang akan terjadi dimasa depan.

d. Harga diri

Individu mempunyai kesadaran yang nyata terhadap kemampuannya.

e. Menguasai lingkungan

Individu mampu mengatasi serta mempengaruhi kemampuan dan

keterbatasannya.

f. Orientasi realistis

Individu mampu menoleransi stress dalam hidupnya, merasakan cemas

atau berduka sesuai dengan keadaan, menghadapi kegagalan tanpa merasakan

hancur. Menggunakan dukungan keluarga dan teman untuk mengatasi krisis

karena stress tidak akan berlangsung selamanya.

2.4.5 Masalah- Masalah Kesehatan Jiwa

Menurut Dalami (2010), adapun masalah-masalah kesehatan jiwa

diantaranya:

1. berubahnya fungsi jiwa menyebabkan seseorang menderita serta terhambat

dalam melakukan fungsi sosial.

2. Masalah psikososial yang dimaknai berupa semua perubahan yang terjadi

di hidup seseorang secara psikososial maupun sosialnya.

Universitas Sumatera Utara


19

2.4.6 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Aspek Kesehatan Jiwa

Menurut Yusuf dkk (2015), faktor- faktor yang mempengaruhi kesehatan jiwa,

yaitu :

1. Faktor somatik (somatogenik), ialah diakibatkan oleh gangguan dalam

perkembangan organik.

2. Faktor psikologik (psikogenik), yaitu berhubungan antara individu yang

ada di dalam keluarga dan masyarakat.

3. Faktor sosial budaya, yaitu berhubungan dengan ekonomi, finansial,

agama dan berhubungan dengan cara merawat anak.

2.4.7 Upaya Kesehatan Jiwa

Upaya kesehatan jiwa terkait dengan aktivitas dalam menciptakan kualitas

kesehatan jiwa yang maksimal untuk tiap individu, masyarakat dan keluarga

dengan pendidikan promosi kesehatan, pengobatan, pencegahan, dan rehabilisasi

yang dilaksanakan dengan komprehensif, selaras dan berkelanjutan oleh

masyarakat, dan pemerintah. Upaya kesehatan jiwa yaitu:

1. Upaya promotif

Upaya promosi kesehatan jiwa memiliki tujuan dalam menjaga dan

meningkatkan kualitas kesehatan jiwa masyarakat, mengurangi pandangan buruk

mengenai gangguan jiwa, mengurangi diskriminasi, serta peningkatan

pengetahuan, keikutsertaan.

2. Upaya Preventif

Upaya pencegaha atau preventif memiliki tujuan untuk mencegah timbulnya

masalah kesehatan jiwa, menurunkan penyebab gangguan, baik pada individu atau

Universitas Sumatera Utara


20

masyarakat, menekan kekambuhan pada gangguan jiwa dan mencegah terjadinya

akibat dari masalah kejiwaan.

3. Upaya Kuratif

Upaya pengobatan atau kuratif dilakukan kepada ODGJ dalam bentuk

kegiatan memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi proses mengenal dan

penanganan terhadap gangguan jiwa. Adapun maksud dari pengobatan yaitu untuk

pemulihan dan penyembuhan, mengurangi penderita, penanganan disabilitas, dan

penangana gejala penyakit . Aktivitas pelayanan kesehatan bidag kesehatan jiwa

dapat dimanfaatkan untuk penatalaksanaan ODGJ.

4. Upaya Rehabilitatif

Upaya rehabilisasi kesehatan jiwa memiliki maksud untuk mengurangi dan

menangani disabilitas, memperbaiki fungsi di masyarakat, menyiapkan ODGJ

untuk memiliki kemampuan sehingga dapat mandiri di lingkungan masyarakat.

2.5 Konsep Keluarga

2.5.1 Pengertian Keluarga

Keluarga ialah gabungan dari beberapa individu yang dihubungkan

berdasarkan hubungan darah, perkawinan atau yang diadopsi, yang tinggal

bersama, yang berhubungan antara indivudu dan mampu mewujudkan dan

menjaga kebudayaan (Friedmen, 2010).

Universitas Sumatera Utara


21

2.5.2 Bentuk Dukungan Keluarga

Keluarga memiliki beberapa bentuk dukungan (Friedman, 2010) yaitu:

a. Dukungan Penilaian

Dukungan penilaian merupakan dukungan dengan memberikan ekspresi

penilaian positif terhadap seseorang, saat orang membicarakan masalahnya

kepada orang lain. Terjadinya ekpresi pengharapan individu terhadap individu

lainnya, memberikan semangat, menyetujui gagasan seseorang, pandangan yang

bagus kepada orang lain. Dukungan keluarga dapat meningkatkan stategi koping.

b. Dukungan Instrumental

Dukungan instrumen berupa dukungan jasmani seperti jasa, bantuan

keuangan, dan alat-alat. Dalam dukungan instrumental keluarga dapat

memberikan dukungan nyata untuk mencapai maksud nyata maupun praktis.

Material atau pelayanan dapat membantu menyelesaikan masalah praktis

contohnya meminjamkan atau memberikan uang, menolong kegiatan harian,

menjaga dan merawat ketika sakit, menyediakan transportasi dan dapat membantu

menyelesaikan masalah.

c. Dukungan Informasional

Dukungan informasional yang dapat diberikan keluarga yaitu memberikan

informasi yang nyaman tentang dokter, terapi yang baik untuk dirinya. Khususnya

untuk melawan stressor yang ada dalam dirinya, dapat keluar dari masalah yang

dihadapinya, dan mampu menyelesaikan masalahnya. Dukungan keluarga juga

dapat memberikan feed back yang positif.

Universitas Sumatera Utara


22

d. Dukungan Emosional

Dukungan emosional sangat dibutuhkan oleh seseorang terutama dukungan

emosional dari keluarganya yang memberikan semangat dan sebagai tempat

istirahat yang nyaman. Dukungan emosi dapat menciptakan rasa yang nyaman,

merasa dikasihi, rasa percaya, rasa empati, memberikan semangat dan perhatian.

Sehingga seseoarang yang menerima merasa berharga.

2.5.3 Tugas Keluarga Dalam Bidang Kesehatan

Keluarga tugas dibidang kesehatan menurut (Friedmen, 2010) yaitu :

a. Dapat mengenal masalah kesehatan yang terjadi diantara keluarga, jika

terdapat perubahan pada anggota keluarga walaupun perubahan itu kecil secara

tidak langsung keluarga harus memiliki kepedulian dan tanggung jawab. Maka

dari itu ketika keluarga menyadari adanya perubahan yang timbul pada anggota

keluarga maka perlu dicatat kapan terjadinya, seberapa besar perubahannya dan

perubahan apa yang terjadi.

b. Dapat mengambil keputusan yang tepat untuk keluarga. Tugas keluarga

dalam hal ini yaitu mencari pertolongan dan tindakan yang tepat untuk keluarga

sehingga, anggota keluarga mendapatkan tindakan yang baik dan dapat

mengurangi masalah.

c. Dapat memberikan perawatan kepada keluarga. Dapat melakukan aktivitas

sendirian atau membutuhkan bantuan untuk dapat memenuhi kebutuhannya

sehari-hari baik karena akibat cacat atau faktor usia. Merawat anggota keluarga

untuk memberikan pertolongan awal untuk menghindari kondisi yang makin

parah.

Universitas Sumatera Utara


23

d. Mempertahankan kesehatan keluarga

e. menggunakan pelayanan kesehatan yang tersedia di tempat keluarga

tersebut berada.

2.5.4 Fungsi Keluarga

Fungsi keluarga menurut Friedmen (2010) yaitu:

1. Fungsi afektif

Fungsi afektif ini meliputi persepsi keluarga tentang pemenuhan kebutuhan

psikososial dalam keluarga. Dengan pemenuhan fungsinya, sehingga keluarga

mampu menggapai tujuannya, di dalam dirinya terbentuk sifat kemanusiaan,

memiliki keperibadian dan tingkah laku yang stabil. Mampu menjalin hubungan

dengan baik.

2. Fungsi sosialisasi

Sosialisasi dimulai sejak dilahirkan kemudian akan berakhir ketika individu

mengalami kematian. Sosialisasi ini akan terus terjadi dimana individu akan terus

menerus merubah perilakunya akibat dari respon terhadap keadaan yang

dialaminya. Sosialisasi adalah proses berubahnya dan berkembangnya sebagai

dampak dari hubungan individu dengan sosialnya dan pelajaran yang didapatkan

dari peran sosial.

3. Fungsi reproduksi

Fungsi reproduksi yaitu untuk melindungi keturunannya, dan memelihara

keberlangsungan keluarganya.

Universitas Sumatera Utara


24

4. Fungsi ekonomi

Berupa pemenuhan dan peningkatan terhadap keperluan keuangan dan

pendapatan.

5. Fungsi perawatan kesehatan

Fungsi ini berpengaruh terhadap sehat sakit anggota keluarga secara

perorangan.

Universitas Sumatera Utara


25

BAB 3

KERANGKA PENELITIAN

3.1 Kerangka Penelitian

Penelitian ini berjudul Hubungan Pengetahuan dan Sikap Keluarga dalam

Deteksi Dini Kesehatan Jiwa di Lingkungan I Kelurahan Sunggal Kota Medan.

Pada penelitian ini variabel independen (bebas) yaitu pengetahuan keluarga dalam

deteksi dini kesehatan jiwa dan variabel dependen (terikat) yaitu sikap keluarga

dalam deteksi dini kesehatan jiwa yang akan digambarkan dalam kerangka

penelitian sebagai berikut:

Pengetahuan keluarga dalam


deteksi dini kesehatan jiwa Sikap keluarga dalam deteksi
- Baik dini kesehatan jiwa
- Cukup - Positif
- Kurang - Negatif

Skema 3.1 kerangka konseptual penelitian hubungan pengetahuan dan sikap

keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa di Kelurahan Medan Sunggal.

3.2 Definisi Operasional

Table 3.2 Definisi Operasinal

No Variabel Definisi Alat Ukur Skala Hasil Ukur


Operasional Ukur
1. Pengetahuan Pemahaman Kuesioner Interval 1. Baik jika
Keluarga dalam keluarga sebanyak responden
deteksi dini terhadap deteksi 12 mendapat
kesehatan jiwa dini kesehatan pertanyaan skor 9-12
jiwa yang dengan 2. Cukup jika
berkaitan alternatif responden
dengan jawaban mendapat
pengertian 1. Benar skor 5-8
deteksi dini, 2. Salah 3. Kurang
tujuan deteksi jika

Universitas Sumatera Utara


26

No Variabel Definisi Alat Ukur Skala Hasil Ukur


Operasional Ukur
dini, manfaat responden
deteksi dini, mendapat
definisi skor 0-4
kesehatan jiwa,
ciri-ciri sehat
jiwa, ciri-ciri
resiko gangguan
jiwa, masalah-
malsalah
kesehatan jiwa,
dan faktor yang
mempengaruhi
aspek kesehatan
jiwa.
2. Sikap keluarga Respon Kuesioner Interval 1. Positif jika
dalam deteksi keluarga dalam sebanyak responden
dini kesehatan melakukan 12 mendapatk
jiwa deteksi dini pertanyaan an skor 30-
kesehatan jiwa. 48
2. Negatif
jika
responden
mendapatk
an skor
12-30

a. Hipotesa

Ha: ada hubungan pengetahuan dan sikap keluarga dalam deteksi dini

kesehatan jiwa di Lingkungan I Kelurahan Sunggal Kota Medan

Universitas Sumatera Utara


BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan

desain penelitian deskriptif kolerasi dengan metode pendekatan Cross Sectional.

4.2 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

4.2.1 Populasi

Populasi penelitian ini yaitu semua keluarga yang ada di lingkungan I

Kelurahan Sunggal sebanyak 367 keluarga.

4.2.2 Sampel

Pengambilan sampel sesuai pendapat Arikunto (2010), dimana subjek yang

kurang dari 100 orang lebihbaik diambil semua, dan subjek yang lebih besar dari

100 orang dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih. Berdasarkan pendapat

Arikunto sehingga sampel dalam penelitian ini yaitu 15% dari populasi. Pada

penelitian ini populasi melebihi 100 yaitu 367 keluarga. Berarti 367 x 15%,

sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel pada penelitian ini sebanyak 55

keluarga. Dan setelah dilakukan penelitian terdapat 5 keluarga yang tidak di

masukkan dalam pengolahan data karena umur keluarga yang dibawah 21 tahun

dan tidak dimasukkan karena untuk mendapatkan sampel yang homogen sehingga

sampel dalam penelitian ini sebanyak 50 orang.

4.2.3 Teknik Sampling

Teknik sampling dalam penelitian ini yaitu simple random sampling yaitu

semua populasi berkesempatan menjadi sampel. pada penelitian ini peneliti

27

Universitas Sumatera Utara


28

membuat gulungan kertas yang berisi nomor rumah dan diambil sebanyak 50 kali

secara acak. Gulungan kertas yang terpilih akan menjadi sampel. Kriteria sampel

dalam penelitian ini yaitu : keluarga inti, keluarga yang tinggal serumah dengan

anggota keluarga, bisa baca tulis, dan bersedia jadi responden.

4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini di laksanakan di Lingkungan I Kelurahan Sunggal. Adapun

alasan pemilihan lokasi karena Kelurahan Sunggal khususnya Lingkungan 1

belum pernah melakukan penyuluhan tentang deteksi dini kesehatan jiwa.

4.3.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober- Juli 2019. Dan mengumpulkan

data pada bulan April - Juli 2019.

4.4 Pertimbangan Etik

Pertama peneliti membuat surat permohonan izin penelitian yang diajukan

kepada Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Setelah didapatkan

surat persetujuan peneliti mengajukan surat permohonan ke pada komisi etik

untuk mendapatkan surat keterangan etical clearance . Peneliti mengakui hak-hak

keluarga berhubungan dengan kesediaan atau ketidaksediaan untuk jadi responden

penelitian. Adapun pertimbangan etik yang dilakukan oleh peeliti yaitu:

1. informed concent (lembar persetujuan)

Informed concent berisi persetujuan menjadi responden dan lembar ini akan

dikasih kepada keluarga dan menjelaskan kepada keluarga tentang tujuan

penelitian, dan peneliti tidak memaksa keluarga untuk menjadi responden, peneliti

Universitas Sumatera Utara


29

memberikan kebebasan kepada keluarga. Tujuan dari informed consent atau

lembar persetujuan ini yaitu agar keluarga mendapat informasi yang memadai

mengenai penelitian.

2. Anonimity (Tanda nama)

Peneliti melindungi rahasia keluarga serta nama keluarga tidak dicantumkan

pada lembar pengumpulan hanya nama inisial yang dicantumkan serta

memberikan nomor kode.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Peneliti menjamin rahasia tentang informasi keluarga.

4.5 Instrumen Penelitian

Intsrumen berupa kuesioner pengetahuan dan kuesioner sikap yang dibuat

berdasarkan tinjauan pustaka. Diambil dari teori adz-Dzaky, UU RI No 18 tahun

2014, depkes RI 2003, Keliat, dan Dalami. Instrumen dalam penelitian ini terdiri

dari kuesioner data demografi keluarga, kuesioner pengetahuan keluarga dan

kuesioner sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa.

4.5.1 Kuesioner Data Demografi

Kuesioner data demografi terdiri dari nama (inisial), usia, jenis kelamin,

agama, suku, pendidikan dan pekerjaan. Data demografi keluarga bukan untuk

dianalisis tetapi hanya untuk mengetahui karakteristik keluarga.

4.5.2 Kuesioner Pengetahuan

Kuesioner pengetahuan keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa dibuat

berdasarkan teori Adz-Dzaky (pengertian deteksi dini, tujuan deteksi dini dan

manfaat deteksi dini), UU RI No. 18 tahun 2014 ( pengertian kesehatan jiwa),

Universitas Sumatera Utara


30

Depkes RI 2003 (ciri-ciri kesehatan jiwa), Keliat (ciri-ciri resiko gangguan jiwa),

dan dari Yusuf, dkk (faktor yang mempengaruhi kesehatan jiwa). Kuesioner

pengetahuan terdiri dari 12 pertanyaan, pengertian deteksi dini soal nomor 1,

tujuan deteksi dini soal nomor 2, manfaat deteksi dini soal nomor 3, pengertian

kesehatan jiwa soal nomor 4, ciri-ciri sehat jiwa soal nomor 5,6, 7, dan 8, ciri-ciri

resiko gangguan jiwa soal nomor 9 dan 10, dan faktor- faktor yang mempengaruhi

kesehatan jiwa soal nomor 11 dan 12. Pertanyaan nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,

10, 11, dan 12 merupakan pertanyaan positif. Penilaian kuesioner ini memakai

skala guttman yang terdiri dari 2 kategori jawaban yaitu benar dan salah. Dimana

nilai untuk jawaban positif benar = 1 salah = 0 dan untuk jawaban negatif benar =

0 salah = 1. Berdasarkan rumus statistik, nilai panjang kelas yaitu:

Rentang
𝑝=
banyak kelas

Dimana p adalah panjang kelas dan rentang merupakan selisih nilai

tertinggi dengan nilai terendah dimana nilai tertinggi yaitu 12 dan terendah 0

maka nilai rentang 12 dan banyak kelas ada 3 (pengetahuan baik, cukup, dan

kurang). Maka perhitungan nilai p yaitu:

12
𝑝= =4
3

Data pengetahuan keluarga terhadap deteksi dini kesehatan jiwa

dikategorikan atas interval sebagai berikut:

9-12 = pengetahuan baik

5-8 = pengetahuan cukup

0-4 = pengetahuan kurang

Universitas Sumatera Utara


31

4.5.3 Kuesioner Sikap

Kuesioner sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa dibuat

berdasarkan teori Adz-Dzaky (pengertian deteksi dini, tujuan deteksi dini dan

manfaat deteksi dini), UU RI No. 18 tahun 2014 ( pengertian kesehatan jiwa),

Depkes RI 2003 (ciri-ciri kesehatan jiwa), Keliat (ciri-ciri resiko gangguan jiwa),

dan dari Yusuf dkk tahun 2015, (faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan

jiwa). Kuesioner sikap terdiri dari 12 pertanyaan, pengertian deteksi dini soal

nomor 1, tujuan deteksi dini soal nomor 2, manfaat deteksi dini soal nomor 3,

pengertian kesehatan jiwa soal nomor 4, ciri-ciri sehat jiwa soal nomor 5,6, 7,dan

8, ciri-ciri resiko gangguan jiwa soal nomor 9 dan 10, dan faktor-faktor yang

mempengaruhi kesehatan jiwa soal nomor 11 dan 12. Pertanyaan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8,

9, 12, dan merupakan pertanyaan positif dan pertanyaan 7, 10, dan 11 merupakan

pertanyaan negatif. Penilaian kuesioner ini menggunakan skala likert dalam

alternatif jawaban yaitu: sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat

tidak setuju (STS). Bobot nilai untuk pertanyaan positif SS=4, S=3, TS=2, STS=1

dan bobot nilai untuk pertanyaan negatif SS=1, S=2, TS=3, STS=4.

Rentang
𝑝=
banyak kelas

Dimana p adalah panjang kelas dan rentang merupakan selisih nilai

tertinggi dengan nilai terendah. Nilai tertinggi diperoleh dari jawaban yang

tertinggi dikali dengan banyak pertanyaan (4x12), dan nilai terendah didapatkan

dari nilai jawaban terendah dikali dengan banyak pertanyaan (1x12), maka nilai

tertinggi 48 dan nilai terendah 12 dan nilai rentang 36. Banyak kelas untuk sikap

Universitas Sumatera Utara


32

ada 2 kategori yaitu sikap positif dan sikap negatif, maka perhitungan nilai p

yaitu:

36
𝑝= = 18
2

Data sikap keluarga terhadap deteksi dini kesehatan jiwa dikategorikan

atas interval sebagai berikut:

31-48 = sikap positif

12-30 = sikap negatif

4.6 Alat dan Bahan

Penelitian ini menggunakan kuesioner pengetahuan, kuesioner sikap, alat

tulis, dan buku catatan.

4.7 Validitas Dan Reabilitas

4.7.1 Validitas

Pada penelitian ini akan dilaksanakan uji validitas isi yang terdiri dari 12

pertanyaan pengetahuan dan 12 pertanyaan sikap dan akan di validasi oleh salah

satu dosen keperawatan jiwa yang berkompeten. instrumen dinyatakan valid jika

nilai CVI (Content Validity Indeks) sama dengan 0,86 sampai 1 (Polit & Beck,

2012). Kuesioner pengetahuan dan sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan

jiwa telah di uji oleh salah satu dosen dari Departemen keperawatan Jiwa Fakultas

keperawatan Universitas Sumatera Utara dan dinyatakan lulus uji valid dengan

nilai 1 untuk kuesioner pengetahuan dan nilai 1 untuk kuesioner sikap.

4.7.2 Reabilitas

Uji reabilitas instrument pengetahuan menggunakan KR 20 (Kuder

Richardson), instrument dinyatakan relib apabila mencapai nilai r- alpha > 0,7

Universitas Sumatera Utara


33

(Polit & Beck, 2012) dan instrument sikap menggunakan uji reabilitas cronbach’s

alpha, instrumen dikatakan relaibel apabila nilai cronbach’s alpha ≥0,80 (Polit &

Beck, 2012). Uji reabilitas telah dilaksanakan di kelurahan Sunggal, dimana

banyak sampel dengan jumlah 30 responden, pada tahu 1995 Singarimbun dan

Efendi menjelaskan responden dalam uji relib paling sedikit 30, dengan jumlah

paling sedikit sehingga data lebih normal. Nilai uji reliabilitas untuk instrumen

pengetahuan keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa yaitu 0,752 dan nilai

reliabilitas untuk instrument sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa

yaitu 0,803.

4.8 Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada peneitian ini yaitu peneliti mengajukan permohonan

izin melakukan penelitian pada Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera

Utara, setelah memperoleh surat izin kemudian di bawa ke Kantor Badan

Penelitan dan Pengembangan Kota Medan dan setelah itu membawa surat izin

yang sudah di dapatkan dari Badan Penelitian dan pengembangan Kota Medan ke

kantor kecamatan Sunggal, dan ke kantor kelurahan Sunggal dan Kepala

Lingkungan I untuk memperoleh izin penelitian di wilayah Kelurahan Sunggal.

Setelah memperoleh izin, peneliti meminta data kepada kepala Lingkungan I

mengenai nomor rumah keluarga, setelah mendapatkan nomor rumah peneliti

membuat gulungan kertas yang berisi nomor rumah keluarga dan mangambil

secara acak sebanyak 50 kertas dan setelah itu peneliti melaksanankan proses

pengumpulan data di Kelurahan Sunggal. Dimana kuesioner di sebarkan kepada

keluarga sesuai dengan kriteria yang sudah bersedia menjadi responden dan

Universitas Sumatera Utara


34

mengisi lembar persetujuan (Informed Consent). Peneliti memberitahu tujuan,

manfaat dan cara mengisi kuesioner, kemudian keluarga melakukan pengisian

kuesioner, dan jika keluarga ada yang mau ditanyakan peneliti akan menjawabnya

karena peneliti tetap berada di dekat keluarga selama pengisian kuesioner.

Kemudian kuesioner yang sudah di isi keluarga akan dikumpulkan.

4.9 Analisa Data

4.9.1 Pengolahan Data

Adapun tahap pengolahan data menurut Notoadmodjo (2012) yaitu:

1. Editing ( memeriksa data), tahap ini melakukan pemeriksaan terhadap isi

kuesioner apakah sudah lengkap di isi.

2. Coding (pemberian kode pada data), peneliti melakukan pengkodean.

3. Data entry (memasukkan data), data akan dimasukkan untuk dilakukan analisa

data.

4. Cleaning, pemeriksaan ulang data yang telah dimasukkan.

4.9.2 Analisis Data

Metode statistik untuk analisis data yang digunakan adalah:

1. Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk menganalisa variabel independen yaitu

pengetahuan keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa dan variabel dependen

yaitu sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa. Dan menganalisis data

demografi yang dikumpulkan, yaitu usia, pendidikan, pekerjaan, penghasilan,

agama dan suku dengan deskriptif untuk menghitung distribusi frekuensi.

Universitas Sumatera Utara


35

2. Analisis Bivariat

Analisis Bivariat dilakukan untuk mengetahui signifikansi hubungan antara

variabel independen yaitu pengetahuan keluarga dalam kesehatan jiwa dengan

variabel dependen yaitu sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa. dalam

penelitian ini telah dilakukan uji normalitas menggunakan uji Kolmogorof

Smirnov dimana nilai uji normalitas 0.393>dari p value (0,05), karena nilai yang

didapatkan lebih besar dari 0,05 menunjukkan data dalam penelitian ini normal

atau terdistribusi normal, sehingga uji korelasi yang digunakan yaitu uji korelasi

Product moment Pearson.

Universitas Sumatera Utara


BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Bab ini membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan tentang

hubungan pengetahuan dan sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa di

Lingkungan I Kelurahan Sunggal Kota Medan. Berdasarkan pengumpulan data

pada bulan April 2019 dengan jumlah keluarga sebanyak 50 keluarga. Penyajian

data dalam penelitian ini meliputi karakteristik keluarga, pengetahuan keluarga

dalam deteksi dini kesehatan jiwa, sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan

jiwa dan hubungan pengetahuan dan sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan

jiwa di Lingkungan I Kelurahan Sunggal Kota Medan.

5.1.1 Distribusi frekuensi keluarga di Lingkungan I kelurahan Sunggal

Keluarga pada penelitian ini sebanyak 50 keluarga dengan karakteristik

keluarga mencakup usia, jenis kelamin, agama, suku, pendidikan dan pekerjaan.

Data yang di peroleh menunjukkan bahwa mayoritas keluarga memiliki rentang

usia 25-35 tahun sebanyak 23 orang (46%). Dengan Jenis kelamin mayoritas

perempuan yaitu sebanyak 43 orang (86%). Dan mayoritas beragama islam

sebanyak 49 orang (98%) dan keluarga mayoritas memiliki suku jawa sebanyak

30 orang (60%). Pendidikan terakhir keluarga mayoritas SMA yaitu sebanyak 36

orang (72%) dan pekerjaan keluarga mayoritas ibu rumah tangga sejumlah 34

orang (68%). Hasil penilitian tentang deskriptif karakteristik keluarga dapat

dilihat pada tabel 5.1.1

36

Universitas Sumatera Utara


37

Tabel 5.1.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase karakteristik data demografi


keluarga (n=50)
Karakteristik Frekuensi(f) Persentase(%)
Usia
25-35 23 46
36-45 14 28
46-55 6 12
56-66 7 14
Jenis Kelamin
Laki-laki 7 14
Perempuan 43 86
Agama
Islam 49 98
Protestan 1 2
Suku
Batak 13 26
Melayu 5 10
Jawa 30 60
Minang 2 4
Pendidikan
SD 5 10
SMP 7 14
SMA 36 72
S1/S2 2 4
Pekerjaan
Ibu rumah tangga 34 68
Wiraswasta 11 22
Petugas kesehatan 1 2
Lainnya (ART, Driver) 4 8

5.1.2 Pengetahuan keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa di Lingkungan I

Kelurahan Sunggal Kota Medan

Pada penelitian ini nilai rata-rata pengetahuan 11,10 (SD=1,555) dan

pengetahuan keluarga berada pada kategori baik (98%). Yang dapat dilihat pada

tabel penelitian dibawah ini:

Universitas Sumatera Utara


38

Table 5.1.2.1 Pengetahuan keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa di


Lingkungan I Kelurahan Sunggal Kota Medan (n=50)
Variabel Mean Standar Min Max
deviasi
Pengetahuan 11.10 1.555 4 12

Pada penelitian di peroleh yaitu keluarga yang berpengetahuan baik yaitu

sebanyak 49 orang (98%), dan keluarga yang berpengetahuan cukup sebanyak 2

orang (4%), dan yang berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang (2%) .

Table 5.1.2.2 Distribusi frekuensi dan persentase pengetahuan keluarga dalam


deteksi dini kesehatan jiwa di Lingkungan I Kelurahan Sunggal Kota Medan
(n=50)
Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)
Baik 47 94
Cukup 2 4
Kurang 1 2

5.1.3 Sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa di Lingkungan I Kelurahan

Sunggal Kota Medan

Nilai rata-rata sikap pada penelitian ini yaitu 41,08 (SD=4,898), dimana

nilai dari sikap pada kategori positif (94%).

Table 5.1.3.1 Sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa di Lingkungan I
Kelurahan Sunggal Kota Medan (n=50)
Variabel Mean Standar Min Max
deviasi
Pengetahuan 41,08 4,898 30 48

Pada penelitian ini diperoleh yaitu keluarga yang bersikap positif sebanyak

47 orang (94%) dan keluarga yang bersikap negatif sebanyak 3 orang (6%).

Universitas Sumatera Utara


39

Table 5.1.3.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Sikap keluarga dalam deteksi
dini kesehatan jiwa di Lingkungan I Kelurahan Sunggal Kota Medan (n=50)
Sikap Frekuensi Persentase (%)
Positif 47 94
Negatif 3 6

5.1.4 Hubungan pengetahuan dan sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan

jiwa di Lingkungan I Kelurahan Sunggal Kota Medan

Penelitian ini menggunakan uji korelasi product moment pearson karena

data dalam penelitian ini terdistribusi normal. Uji korelasi pearson digunakan

untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap keluarga dalam deteksi dini

kesehatan jiwa di Lingkungan I Kelurahan Sunggal Kota Medan. Dari hasil

penelitian didapatkan r sebesar 0.779 yang berarti ada hubungan yang kuat antara

pengetahuan dan sikap, dengan arah positif atau searah maksudnya jika

pengetahuan naik maka sikap akan naik. Dari hasil uji statistik didapatkan nilai p=

0.000 dimana nilai ini kurang dari level of significance (α) yaitu 0.05 yang berarti

bahwa adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap keluarga

dalam deteksi dini kesehatan jiwa.

Table 5.1.4 Hubungan pengetahuan dan sikap keluarga dalam deteksi dini
kesehatan jiwa di Lingkungan I Kelurahan Sunggal Kota Medan (n=50)
Variabel x Variabel y N r p Value
Pengetahuan Sikap 55 0.779 0.000

keluarga yang berpengetahuan baik bersikap positif sebanyak 47 orang

(94%), dan yang bersikap negatif sebanyak 2 orang (4%), dan keluarga yang

berpengetahuan cukup bersikap positif sebanyak 1 orang (2%) dan keluarga yang

Universitas Sumatera Utara


40

berpengetahuan cukup bersikap nefatif sebanyak 1 orang (2%), dan keluarga yang

berpengetahuan kurang sikap positif tidak ada dan yang bersikap negatif sebanyak

1 orang (2%).

Table 5.1.5 Tabulasi silang pengetahuan dan sikap keluarga dalam deteksi dini
kesehatan jiwa di Lingkungan I Kelurahan Sunggal Kota Medan
Variabel Sikap Total
Positif Negatif
Pengetahuan F % F % N %
Baik 46 92 1 2 47 94
Cukup 1 2 1 2 2 4
Kurang 0 0 1 2 1 2

Universitas Sumatera Utara


41

5.2 Pembahasan

Berdasarkan data hasil penelitian yang sudah didapatkan, pembahasan

dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian tentang apakah ada hubungan

pengetahuan dan sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa di Lingkungan

I Kelurahan Sunggal Kota Medan.

5.2.1 Pengetahuan keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa

Pada penelitian di dapatkan nilai rata-rata pengetahuan 11,10 (SD=1,555)

dan keluarga yang berpengetahuan baik yaitu sebanyak 49 orang (98%), dan

keluarga yang berpengetahuan cukup sebanyak 2 orang (4%), dan yang

berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang (2%) . Sesuai dengan hasil penelitian

dapat diambil kesimpulkan yaitu keluarga berpengetahuan baik terhadap deteksi

dini kesehatan jiwa.

Penelitian ini didukung penelitian Jamila Kasim (2018) dimana keluarga

berpengetahuan baik dalam perawatan anggota keluarga yang menderita gangguan

jiwa. Pada tahun 2016 Yulianti melakukan penelitain didapatkan bahwa

mayoritas masyarakat mempunyai tingkat pengetahuan tinggi. Pada tahun 2009

Riza melakukan penelitian dimana dari hasil penelitiannya bahwa kejadian stress

lebih banyak di alami oleh keluarga berpengetahuan rendah dari pada keluarga

yang berpengetahuan dengan kategori tinggi.

Penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian Dian Rahmi (2018)

dimana didapatkan kebanyakan responden berpengetahuan rendah merawat klien

dalam mengendalikan halusinasi. Faktor rendahnya pengetahuan responden

tersebut karena kurangnya informasi yang mereka dapat dari tenaga kesehatan di

Universitas Sumatera Utara


42

RSJ klien biasa dirawat. Sehingga masih banyak keluarga yang belum mengetahui

sepenuhnya tata cara merawat klien dalam mengendalikan halusinasi.

Pengetahuan ialah hasil tahu dan terbentuk sesudah orang mengadakan

pengindraan. Pengindraan terbentuk lewat pancaindra manusia. Kecendrungan

pengetahuan seseorang didapatkan lewat telinga dan mata. Pengetahuan ialah

element terpenting untuk terbentuknya tindakan. Dimana penelitian serta

pengalaman membuktikan yaitu berperilaku yang menyertakan pengetahuan akan

semakin bagus dibandingkan berperilaku tidak menyertakan pengetahuan

(Notoatmodjo, 2011). Banyak faktor berpengaruh pada pengetahuan yaitu umur,

pengalaman, tingkat pendidikan, dan sumber infomasi.

Budiman & Agus (2013) menyatakan yakni usia berpengaruh terhadap

kemampuan menangkap dan cara berpikir individu. Umur yang akan terus

bertambah dapat mempengaruhi berkembangnya kemampuan menangkap dan

cara berpikir individu oleh karena itu pengetahuan yang didapatkan bertambah

baik. Astuti dalam penelitiannya tahun 2011 di Puskesmas Sidoharjo, Sragen

dimana terdapat hubungan antara umur dengan tingkat pengetahuan seseorang

(p=0,001), dengan umur responden 20-35 tahun.

sesuai hasil penelitian yaitu umur memiliki peran terpenting dalam

memahami ilmu pengetahuan, umur seseorang yang terus bertambah akan

memiliki banyak pengalaman dan informasi (Notoatmodjo, 2011). Dari hasil

penelitian didapatkan mayoritas keluarga berada pada rentang usia 25-35 tahun

sebanyak 23 (46%) keluarga. sehingga umur mampu memberikan pengaruh

terhadap pengetahuan keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa.

Universitas Sumatera Utara


43

Selain umur, latar belakang pendidikan juga dapat mempengaruhi tingkat

pengetahuan keluarga. Dari hasil penelitian didapatkan mayoritas responden

memiliki latar belakang pendidikan SMA sebanyak 36 (72%) keluarga.

Notoatmodjo mengatakan pada tahun 2011 tingkat pendidikan dihubungkan

dengan kemampuan dalam menyerap dan menerima informasi, bahwa semakin

tinggi pengetahuan seseorang, semakin tinggi tingkat pemahamannya. Hal ini

menunjukkan bahwa pendidikan sangat berperan dalam penyerapan dan

pemahaman terhadap informasi dan pendidikan memiliki peranan penting dalam

mempengaruhi pengetahuan seseorang.

Menurut Nurhidayah (2009) yaitu yang terpenting bagi orang dewasa

adalah bagaimana menerapkan suatu hal dan bagaimana memecahkan masalah.

Informasi yang didapatkan dari pendidikan nonformal dapat mempengaruhi

pengetahuan seseorang. Maka dapat disimpulkan bahwa adanya kesesuaian antara

teori dengan kenyataan dimana pendidikan bisa mempengaruhi tingkat

pemahaman tentang deteksi dini kesehatan jiwa.

Pada penelitian ini juga mayoritas keluarga memiliki perkerjaan sebagai

ibu rumah tangga sebanyak 34 (68%) keluarga. Sehingga peneliti berasumsi

bahwa pekerjaan keluarga yang mayoritas ibu rumah tangga akan lebih banyak

berinteraksi dan mengikuti kegiatan-kegiatan sosial seperti pengajian dirumah

dan mengikuti kegiatan yang di adakan petugas kesehatan sehingga keluarga akan

banyak mendapatkan informasi, dengan informasi yang dimiliki keluarga dapat

mempengaruhi pengetahuan yang dimilikinya. Menurut Fahmi (2012) bahwa

Universitas Sumatera Utara


44

banyaknya informasi diperoleh individu, menyebabkan luasnya pengetahuan

individu.

5.2.2 Sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa

Berdasarkan hasil penelitian rata-rata sikap pada penelitian ini yaitu 41,08

(SD=4,898). Dan pada penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas keluarga

yang bersikap positif sebanyak 47 orang (94%) dan keluarga yang bersikap

negatif sebanyak 3 orang (6%).Sikap positif keluarga dipengaruhi pengetahuan

keluarga, dari hasil penelitian pengetahuan keluarga tentang deteksi dini

kesehatan jiwa mayoritas baik sehingga menyebabkan keluarga memiliki sikap

yang positif. Peneliti berasumsi bahwa keluarga yang bersikap negatif diakibatkan

dari keluarga yang tidak menerapkan pengetahuan yang dimiliki.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian Sulistiyorini dan Arif (2013)

dimana sebagian besar masyarakat memiliki sikap positif kepada penderita

gangguan jiwa. Penelitian ini didukung oleh penelitian Novia Dewi Permata Sari

(2018) yang dilakukan di Kelurahan Rowosari Kota Semarang. Dimana sikap

positif sebanyak 50 responden dan sikap negatif sebanyak 32 responden. Hal ini

dikarenakan mayoritas masyarakat memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi.

Notoatmojdo mengatakan yaitu Sikap ialah reaksi atau respon yang masih

tertutup dari individu terhadap stimulus. Adanya keserasian antara reaksi terhadap

stimulus yang terdapat di hidup keseharian. Sikap belum termasuk perilaku atau

tindakan akan tetapi predisposisi terbentuknya tindakan. Menurut Achmadi

(2013) Adapun faktor yang bisa berpengaruh terhadap perubahan sikap ialah

faktor dari dalam dan faktor dari luar. Faktor dari dalam yaitu kemampuan

Universitas Sumatera Utara


45

individu untuk memilih hal-hal yang mempengaruhi dari luar (selectivity) dan

faktor dari dalam adalah faktor yang berasal dari luar individu. Faktor ini berupa

hubungan sosial diluar kelompok, misalnya hubungan antar individu, pengaruh

budaya, dan media massa.

5.2.3 Hubungan pengetahuan dan sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan

jiwa

Berdasarkan perhitungan uji statistik terhadap 50 keluarga, dihitung

menggunakan uji korelasi pearson. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai r

sebesar 0,779, yang bermakna ada hubungan yang kuat antara pengetahuan dan

sikap (dengan ketentuan jika angka mendekati nilai satu maka kedua hubungan

akan semakin kuat). Hubungan kedua variabel tersebut memiliki arah positif atau

bersifat searah, maksudnya jika pengetahuan naik maka sikap akan naik. Dengan

demikian, seseorang yang mempunyai pengetahuan baik dalam deteksi dini

kesehatan jiwa akan membentuk sikap positif dalam deteksi dini kesehatan jiwa.

Selanjutnya dari hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0.000 dimana nilai ini kurang

dari level of significance (α) yaitu 0.05 yang berarti bahwa adanya hubungan

yang signifikan antara pengetahuan dan sikap keluarga dalam deteksi dini

kesehatan jiwa.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Mega Lazuarni (2011) di RSJ HB

Sa’anin Padang, dimana terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap

keluarga merawat klien mengendalikan halusinasi yaitu diperoleh p = 0,042

(<0,05). Dan Sulistiyorini dan arif melakukan penelitian pada tahun 2013 di

puskesmas Colomadi 1 yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara

Universitas Sumatera Utara


46

pengetahun dan sikap masyarakat kepada penderita gangguan jiwa di dapatkan

nilai p value=0,000.

Penelitian ini juga didukung oleh penelitian Dian Rahmi (2018) dimana

nilai p = 0,025, terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap

keluarga merawat klien dalam mengendalikan halusinasi. Rendahnya pengetahuan

keluarga merawat klien dalam mengendalikan halusinasi menyebabkan

terbentuknya sikap negatif keluarga merawat klien dalam mengendalikan

halusinasi, hal ini menampakkan bahwa sebagian besar keluarga yang belum

sepenuhnya mengetahui tentang halusinasi serta tanda dan gejala dari halusinasi

tersebut. Faktor penyebab rendahnya pengetahuan keluarga terhadap halusinasi

dilator belakangi bahwa keluarga klien yang kesehariannya sibuk dengan urusan

pekerjaan diluar rumah. Tingginya persentasi keluarga terhadap keluarga klien

yang memiliki pengetahuan rendah, sehingga hal ini akan berdampak langsung

terhadap sikap negatif keluarga dalam merawat klien mengendalikan halusinasi.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan keluarga berpengetahuan baik

bersikap positif sebanyak 47 orang (94%), dan yang bersikap negatif sebanyak 2

orang (4%), dan keluarga berpengetahuan cukup bersikap positif sebanyak 1

orang (2%) dan keluarga berpengetahuan cukup yang bersikap negatif sebanyak 1

orang (2%), dan keluarga berpengetahuan kurang bersikap positif tidak ada dan

yang bersikap negatif sebanyak 1 orang (2%). Dengan kata lain dapat disimpulkan

bahwa keluarga yang bersikap positif yang paling banyak terdapat pada keluarga

yang mempunyai pengetahuan baik, dan seseorang akan bersikap positif dalam

berbagai hal yang mempunyai manfaat untuknya.

Universitas Sumatera Utara


47

Wawan dalam teorinya pada tahun 2010 menyatakan bahwa ada beberapa

komponen yang berpengaruh terhadap sikap, salah satunya komponen kognitif

yang berhubungan dengan pandangan, pengetahuan, keyakinan yakni setiap hal

berkaitan mengenai cara seseorang mempersepsikan sikapnya. Pengetahuan dan

sikap ialah sesuatu yang searah, yaitu maknanya semakin tinggi pengetahuan

keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa maka semakin tinggi pula sikap

keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa.

5.3 Keterbatasan

Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu saat melakukan penelitian dan

menjumpai keluarga, ada beberapa keluarga yang tidak ada dirumah sehingga

peneliti mengambil kembali gulungan kertas secara acak untuk menentukan

responden baru.

Universitas Sumatera Utara


BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai hubungan

pengetahuan dan sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa di Lingkungan

I Kelurahan Sunggal Kota Medan, diperoleh kesimpulan bahwa mayoritas

keluarga berpengetahuan baik dan besikap positif terhadap deteksi dini kesehatan

jiwa. Setelah menganalisis hubungan pengetahuan dan sikap keluarga dalam

deteksi dini kesehatan jiwa di Lingkungan I Kelurahan Sunggal Kota Medan

disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan dengan kekuatan hubungan

antara pengetahuan dan sikap kuat dan memiliki arah positif antara kedua

variabel.

6.2 Saran

6.2.1 Pendidikan Keperawatan

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi mengenai

pengetahuan dan sikap dalam deteksi dini kesehatan.

6.2.2 Pelayanan Keperawatan

Diharapkan kepada pelayanan kesehatan dalam memberikan pendidikan

kesehatan kepada keluarga mengenai pentingnya deteksi dini kesehatan jiwa

sehingga keluarga akan tetap mempertahankan dan menambah pengetahuan yang

dimilikinya.

48

Universitas Sumatera Utara


49

6.2.3 Penelitian Keperawatan

Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk mengembangkan penelitian

bagaimana dengan aspek psikomotor atau tindakan, dengan mengobservasi

tindakan keluarga untuk memperoleh data yang lebih mendalam.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA
Achmadi. (2013). Kesehatan masyarakat: Teori & Aplikasi. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Adz-Dzaky, M. hamdani Bakran. (2001). Psikoterapi dan Konseling Islam:
Penerapan Metode Sufistik. Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru.
Agus, Riyanto dan Budiman. (2013). Kapita selekta kuisioner pengetahuan dan
sikap dalam penelitian kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Alias, dkk. (2013). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Keluarga terhadap Pasien
Perilaku Kekerasan di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Khusus Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan.3 (5), 125-132.
Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Ed Revisi.
Jakarta: Rineka Cipta.
Astuti,H.P. (2011). Hubungan karakteristik ibu hamil dengan tingkat pengetahuan
tentang tanda bahaya pada kehamilan di Puskesmas Sidoardjo
Kabupaten Saragen.jurnal Stikes Kusuma Husada.3.1-13
Azwar, Saifuddin. (2013). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2018). Riset Kesehatan dasar
(RISKESDAS) 2018. Laporan Nasional 2018, pp. 1-220.
Budiman dan Riyanto. (2013). Kuesioner Pengetahuan dan Sikap dalam
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Dalami, Ermawati. (2010). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta:
Trans Info Media.
Depkes RI. (1992). UU RI No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan . Depkes RI.
Depkes RI. (2003). Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan
Indikator Provinsi Sehat dan Kabupaten/Kota Sehat. Jakarta.
Friedman, M Marilyn. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori &
Praktek. Jakarta: EGC.
Hidayat, A. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Kasim, Jamila (2018). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Keluarga Terhadap
Anggota keluarga yang Mengalami Gangguan Jiwa di Puskesmas
Bantimurung Kab. Maros. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosi,12, 109-
113.
Keliat, B. A dkk. (2011). Keperawatan kesehatan jiwa komunitas: CMHN(Basic
Course). Jakarta : EGC
Kemenkes RI. (2014). UU RI No. 18 tahun 2014 Tentang Kesehatan Jiwa.
Jakarta: Kemenkes RI.

Universitas Sumatera Utara


Kurniaseputra, dkk (2015). Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Kesehatan Jiwa
Remaja di SMK X Cimahi. http://ejournal.stikesborromeus.ac.id/file/5-
1.pdf. diakses 18 Juni 2019.
Kusumawati F dan Hartono. (2011). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
Lazuarni, Mega (2011). Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap keluarga
dengan kemampuan merawat klien dalam mengendalikan halusinasi
halusinasi. Padang: StiKes Indonesia.
Machfoedz, I. (2009). Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan,
Kebidanan, Kedokteran. Yogyakarta: Fitramaya.
Mubasyaroh. (2013). Pengenalan sejak dini penderita mental disorder.Jurnal
bimbingan konseling islam, 4, (1), 127-144.
Nondyawati, K. A. (2015). Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Motivasi
Keluarga dalam Memberikan Dukungan pada klien Gangguan
Jiwa.Jurnal Keperawatan Jiwa Fakultas ilmu Kesehatan Unifersitas
Gresik, https://lppmunigresblog.files.wordpress.com/2015/06/kiky-
alifathul-nondyawati.pdf. diakses 20 Desember 2018.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2011). Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni. Jakarta:
Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2014). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Notosoedirdjo. (2007). Kesehatan Mental. Malang: UMM Press.
Nurhidayah, R.E. (2009). Pendidikan Keperawatan. Medan: Press.
Nursalam. (2010). Konsep dan penerapan metodologi penelitianilmu
keperawatan pedoman skripsi. Tesis. Dan instrument penelitian
keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Polit, D. F, & Beck, C. T. (2012). Nursing Research Principles and Methodes ed
7. Philadelphia F. A: Lippincott Williams and Wilkins.
Rahmi, Dian. (2017). Hubungan Pengetahuan dengan sikap keluarga merawat
klien dalam mengendalikan halusinasi di unit poliklinik jiwaA (upja)
RSJ. Prof. Hb. Sa’anin Padang.Menara Ilmu, 8, 44-51.
Riduwan. (2010). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:
Alfabeta.
Riyadi, Sujono. (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Graham Ilmu.
Riza, M. (2009). Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Keluarga dengan
Gangguan Stress pada Pasien Gangguan Jiwa di Polo R.S. Dr. Ernaldi
Bahar Palembang Tahun 2008. Jurnal Pembangun Manusia, 7(1).

Universitas Sumatera Utara


Rosiana, Anny, Dkk. (2015). Pelatihan Kader Kesehatan Jiwa Desa Undaan Lor
dengan Cara Deteksi Dini Dengan Metode klasifikasi.University
Research Coloquium, 2, 591-598.
Sari, Novia Permata Dewi. (2018). Tingkat Pengetahuan, Persepsi dan Sikap
Masyarakat terhadap Orang dengan Gangguan Jiwa (Odgj) di Kelurahan
Rowosari. http://repository.unimus.ac.id/2001/2/MANUSCRIPT.pdf.
diakses 18 juni 2019.
Sastroasmoro, S dan Sofyan I. (2013). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis
Edisi ke-4. Jakarta. Sagung Seto.
Setiawan, Ridwan. (2016). Teori & Praktik Keperawatan Keluarga. Semarang:
Unnes Press.
Singarimbun, Masri dan Sofyan Efendi. (1995). Metode Penelitian Survei Edisi
Revisi. Jakarta: PT. Pustaka LP3ES.
Stuart, Dkk. (2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 3. Jakarta: EGC
Sulistiyori, Nopyawati dan Arif (2013). Hubungan Pengetahuan tentang
Gangguan Jiwa terhadap Sikap Masyarakat Kepada Penderita Gangguan
Jiwa di Wilayah KerjaPuskesmas Colomadu 1.http://eprints.ums.ac.id/
25557/13/Naskah Publikasi.pdf.diakses 20 Desember 2018.
Sumiati, Dkk. (2009). Kesehatan Jiwa Remaja & Konseling. Jakarta: Trans Info
Media.
Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 3 tahun 1996 tentang kesehatan
jiwa.
Wawan, A dan Dewi M. (2010). Teori dan pengukuran, sikap dan perilaku
manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
Wawan, A dan Dewi M. (2011). Teori dan pengukuran, sikap dan perilaku
manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
WHO (2016). Depression. http://www.who.int/mental_health/management/
depression/en/. Diakses 20 Desember 2018.
World Health Organization (2017). Mental disorders fact sheet. World Health
Organization. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs396/en/-.
Diakses 20 Desember 2018.
Yosep, I. (2009). Keperawatan Jiwa. Bandung: PT Refika Aditama.
Yosep, I. (2013). Keperawatan Jiwa. Bandung: PT Refika Aditama.
Yulianti, T. S., Meilina, W., & Wijayanti, P. (2016). Hubungan Tingkat
Pendidikan dan Tingkat Pengetahuan tentang Kesehatan Jiwa dengan
Sikap Masyarakat terhadap Pasien Gangguan Jiwa di Rw Xx Desa
Duwet Kidul, Baturetno, Wonogiri. 4(1), 1–12.
Yusuf, Ahmad Dkk. (2015). Buku ajar keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta:
Salemba Medika.

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 1

JADWAL TENTATIF PENELITIAN

No Aktivitas Penelitian Sept- Okt - Nov- Des- Jan- Feb- Mar- Apr- Mei- Juni- Juli-2019
2018 2018 2018 2018 2019 2019 2019 2019 2019 2019
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Minggu ke
1 PengajuanJudul
2 Penyusunan Bab 1
3 Penyusunan Bab 2
4 Penyusunan Bab 3
5 Penyusunan Bab 4
6 Penyerahan Proposal
7 Ujian Sidang Proposal
8 Revisi Proposal
Uji Validitas dan realibilitas
Instrumen
9 Pengumpulan Data
10 Analisa Data
11 Pengajuan Sidang Skripsi
12 Ujian Sidang Skripsi
13 Perbaikan Laporan Akhir
14 Mengumpulkan skripsi

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 2

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN


(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini

Nama (inisial) :

Umur :

Pekerjaan :

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang maksud dan tujuan serta

memahami penelitian yang dilakukan dengan judul: “Hubungan Pengetahuan dan

Sikap Keluarga dalam Deteksi Dini Kesehatan Jiwa keluarga di Kelurahan

Sunggal”. Peneliti tersebut ialah:

Nama : Fatri Septina Sari

Nim : 151101076

Dengan ini saya menyatakan kesediaan untuk berperan serta menjadi

responden penelitian dan besedia mengisi kuesioner sesuai dengan data yang di

perlukan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa ada

paksaan dari pihak manapun.

Medan, 2018

Yang membuat pernyataan,

( )

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 3

INSTRUMEN PENELITIAN

“ Hubungan Pengetahuan dan Sikap Keluarga dalam Deteksi Dini

Kesehatan Jiwa di Kelurahan Sunggal”

A. Data demografi Kode responden

Petunjuk pengisian

a. Beri tanda (√ ) pada kotak yang telah di sediakan

1. Nama Responden : (Inisial)


2. Usia :
3. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

4. Agama : Islam Protestan Budha


: Katolik Hindu Lainnya:

5. Suku : Batak Jawa Lainnya:


Melayu Minang

6. Pendidikan : SD SMP lainnya:


SMA S1/S2

7. Pekerjaan : Pelajar Guru Wiraswasta


TNI/POLRI PNS Petugas kesehatan

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 3

B. Kuesioner Pengetahuan Keluarga dalam Deteksi Dini Kesehatan Jiwa

Alternatif jawaban :

Benar Salah

No Pernyataan Benar Salah

1 Upaya awal untuk mengenali kondisi kesehatan mental

merupakan deteksi dini kesehatan jiwa

2 Hal yang diharapkan dari deteksi dini adalah memberikan

pengetahuan dan pemahaman terhadap kondisi psikologis/

mental

3 Membantu individu hidup seimbang dalam aspek fisik,

mental dan sosial merupakan manfaat deteksi dini

4 Kondisi individu dapat berkembang secara fisik, mental,

spiritual dan sosial merupakan keadaan sehat jiwa

5 Individu yang sehat jiwa selalu merasa nyaman terhadap

diri sendiri

6 Menghargai perbedaan pendapat dengan orang lain

merupakan ciri sehat jiwa

7 Individu yang sehat jiwa mampu mengambil keputusan

secara bertanggung jawab

8 Individu dapat menggunakan dukungan keluarga dan teman

sebaya sumber mengatasi stresss

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 3

9 Individu yang merasa cemas, khawatir, dan takut berlebihan

beresiko mengalami masalah kesehatan jiwa

10 Mudah tersinggung dan kecewa merupakan ciri orang

beresiko mengalami masalah kesehatan jiwa

11 Gagal dalam menyelesaikan masalah dapat mempengaruhi

kualitas hidup kesehatan jiwa individu

12 Fasilitas kesehatan dapat memberikan informasi tentang

kesehatan jiwa

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 3

C. Kuesioner Sikap Keluarga dalam Deteksi Dini Kesehatan jiwa

Petunjuk pengisian

a. Setiap kotak hanya di jawab dengan 1 jawaban yang sesuai menurut

responden

b. Beri tanda (√ ) pada kolom

SS (Sangat Setuju)

S (Setuju)

TS (Tidak Setuju)

STS (Sangat Tidak Setuju)

No. Pernyataan SS S TS STS

1 Saya merasa penting melakukan upaya awal dalam

mengenali kondisi kesehatan mental anggota

keluarga

2 Saya merasa perlu memiliki pengetahuan dan

pemahaman tentang kondisi psikologis/ mental

3 Saya membantu anggota keluarga untuk hidup

seimbang dalam aspek fisik, mental, dan sosial

4 Saya memperhatikan kondisi fisik, mental, spiritual

dan sosial anggota keluarga

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 3

5 Saya mempertahankan anggota keluarga agar

merasa nyaman terhadap diri sendiri

6 saya memotivasi anggota keluarga untuk

menghargai perbedaan pendapat dengan orang lain

7 Saya membiarkan anggota keluarga dalam

mengambil keputusan tanpa

mempertimbangkannya

8 Saya memberikan dukungan kepada anggota

keluarga untuk dapat mengatasi stress yang

dialaminya

9 Saya menenangkan anggota keluarga ketika sedang

cemas, khawatir dan ketakutan

10 saya mengabaikan anggota keluarga saya ketika

menghadapi kekecewaan yang berlebihan

11 Saya membiarkan anggota keluarga ketika gagal

dalam menyelesaikan masalahnya

12 Saya memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk

mendapatkan informasi tentang kesehatan jiwa

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 4

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 5

PERHITUNGAN CONTENT VALIDITY INDEKS (CVI)

Koefisien Validitas Isi – Aiken’s

𝑉 = 𝛴𝑆/𝑛(𝐶 − 1)

Keterangan :
S = R – Lo
Lo = angka penilaian validitas terendah
C = angka penilaian validitas tertinggi
R = angka yang diberikan oleh penilai
n = jumlah penilai ahli

1. Uji Validitas Instrumen Pengetahuan


Item Skor (R) S= R - Lo Validitas indeks
𝑉 = 𝛴𝑆/𝑛(𝐶 − 1)
P1 4 4-1= 3 V= 3/1(3) = 1
P2 4 4-1= 3 V= 3/1(3) = 1
P3 4 4-1= 3 V= 3/1(3) = 1
P4 4 4-1= 3 V= 3/1(3) = 1
P5 4 4-1= 3 V= 3/1(3) = 1
P6 4 4-1= 3 V= 3/1(3) = 1
P7 4 4-1= 3 V= 3/1(3) = 1
P8 4 4-1= 3 V= 3/1(3) = 1
P9 4 4-1= 3 V= 3/1(3) = 1
P10 4 4-1= 3 V= 3/1(3) = 1
P11 4 4-1= 3 V= 3/1(3) = 1
P12 4 4-1= 3 V= 3/1(3) = 1
Total ∑V= 12/12= 1

Kesimpulan : nilai CVI kuesioner penelitian pengetahuan adalah 1

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 5

2. Uji Validitas Instrumen Sikap


Item Skor (R) S= R - Lo Validitas indeks
𝑉 = 𝛴𝑆/𝑛(𝐶 − 1)
P1 4 4-1= 3 V= 3/1(3) = 1
P2 4 4-1= 3 V= 3/1(3) = 1
P3 4 4-1= 3 V= 3/1(3) = 1
P4 4 4-1= 3 V= 3/1(3) = 1
P5 4 4-1= 3 V= 3/1(3) = 1
P6 4 4-1= 3 V= 3/1(3) = 1
P7 4 4-1= 3 V= 3/1(3) = 1
P8 4 4-1= 3 V= 3/1(3) = 1
P9 4 4-1= 3 V= 3/1(3) = 1
P10 4 4-1= 3 V= 3/1(3) = 1
P11 4 4-1= 3 V= 3/1(3) = 1
P12 4 4-1= 3 V= 3/1(3) = 1
Total ∑V= 12/12= 1

Kesimpulan : nilai CVI kuesioner penelitian sikap adalah 1

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 6

UJI REABILITAS

1. Pengetahuan

No p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 JLH


1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 9
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
4 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 6
5 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
9 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 6
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11
11 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 6
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
14 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 6
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
17 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 7
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
19 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 7
20 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8
21 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 10
22 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11
23 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 8
24 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8
25 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11
26 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 8
27 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 6
28 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 7
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
P 0.77 0.83 0.77 0.77 0.70 0.87 0.87 0.77 0.87 0.80 0.83 0.83 vt 5.95
q(1-p) 0.23 0.17 0.23 0.23 0.30 0.13 0.13 0.23 0.13 0.20 0.17 0.17
Pq 0.18 0.14 0.18 0.18 0.21 0.12 0.12 0.18 0.12 0.16 0.14 0.14 1.85

Keterangan:
Vt = 5.95
∑pq = 1.85
KR 20 =0.752

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 6

2. Sikap

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.803 12

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 8

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 8

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 8

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 8

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 8

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 8

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 8

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 8

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 9

Master Data

No
Resp inisial usia JK AG SK PDK PKJ p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 Jlh s1 s2 s3 s4 s5 s6 s7 s8 s9 s10 s11 s12 Jlh
1 WS 1 2 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 44
2 NA 2 2 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3 43
3 UD 3 1 1 3 3 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 39
4 JSM 1 2 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 43
5 B 4 2 1 3 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 40
6 SRS 2 2 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 45
7 HCD 2 2 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 43
8 RW 2 2 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
9 M 2 2 1 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 40
10 AH 2 2 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
11 S 1 2 1 3 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
12 I 1 2 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
13 AH 3 2 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 38
14 DW 1 2 1 4 3 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 46
15 EM 4 2 1 2 4 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
16 IC 2 2 1 3 2 3 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 8 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 30
17 R 1 2 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 41
18 NH 4 2 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 45
19 SM 2 2 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 9 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 30
20 S 4 2 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
21 A 2 2 1 2 3 3 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 38
22 I 3 2 1 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 43

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 9

23 SZ 1 2 1 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 41
24 S 2 2 1 3 1 6 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 8 3 3 3 3 2 4 2 3 3 2 2 3 33
25 L 1 2 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 45
26 S 2 2 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 42
27 KKP 3 1 1 3 3 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 10 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 41
28 SA 4 2 1 3 1 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 44
29 D 4 2 1 1 1 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 44
30 SN 1 2 1 1 3 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
31 RK 1 2 1 1 3 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 43
32 SM 1 2 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 38
33 AF 2 1 1 3 3 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 3 4 3 3 4 2 4 3 4 4 3 4 41
34 S 1 2 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
35 E 1 2 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 11 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 41
36 A 1 1 1 3 3 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 41
37 F 1 2 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 40
38 H 1 1 1 3 3 6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 10 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
39 L 1 2 1 3 3 6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 35
40 A 3 2 1 3 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
41 J 1 2 1 1 4 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 41
42 EK 2 2 1 3 3 3 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 38
43 S 1 1 1 3 3 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 46
44 E 3 2 1 3 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 44
45 E 2 1 1 1 3 6 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 4 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 30
46 A 1 2 1 4 3 3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 35
47 MBS 1 2 3 1 3 3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 9 3 3 4 2 3 4 4 3 2 3 3 4 38
48 SUR 4 2 1 3 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 41

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 9

49 N 1 2 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 45
50 IMY 1 2 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 9 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 35

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 10

Hasil Data Demografi

Statistics
Pendidikan
usia jeniskelamin agama suku terakhir pekerjaan
N Valid 50 50 50 50 50 50
Missing 0 0 0 0 0 0

Usia
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent Ket:

Valid 25-35 tahun 23 46.0 46.0 46.0 1. 25-35 tahun


2. 36-45 tahun
36-45 tahun 14 28.0 28.0 74.0 3. 46-55 tahun
46-55 tahun 6 12.0 12.0 86.0 4. 56-66 tahun
56-66 tahun 7 14.0 14.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

Jeniskelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent Ket:
1 = Laki-laki
Valid laki-laki 7 14.0 14.0 14.0 2 = Perempuan
Perempuan 43 86.0 86.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

Agama
Valid Cumulative Ket :
Frequency Percent Percent Percent 1 = Islam
2 = Protestan
Valid Islam 49 98.0 98.0 98.0 3 = Katolik
Protestan 1 2.0 2.0 100.0 4 = Hindu
5 = Budha
Total 50 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 10

Suku
Valid Cumulative Ket :
Frequency Percent Percent Percent
1 = Batak
Valid batak 13 26.0 26.0 26.0 2 = Melayu
melayu 5 10.0 10.0 36.0 3 = Jawa
4 = Minang
Jawa 30 60.0 60.0 96.0 5 = Lainnya
minang 2 4.0 4.0 100.0 (Mandailing )
Total 50 100.0 100.0

pendidikanterakhir
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Ket :
Valid SD 5 10.0 10.0 10.0
1 = SD
SMP 7 14.0 14.0 24.0 2 = SMP
3 = SMA
SMA 36 72.0 72.0 96.0
4 = S1/S2
S1/S2 2 4.0 4.0 100.0 5 = Lainnya
Total 50 100.0 100.0

Pekerjaan Ket :
Valid Cumulative 1 = pelajar
Frequency Percent Percent Percent 2 = TNI/POLRI
3 = Ibu rumah
Valid ibu rumah tangga 34 68.0 68.0 68.0 tangga
Wiraswasta 11 22.0 22.0 90.0 4 = Guru
5 = PNS
petugas kesehatan 1 2.0 2.0 92.0 6 = Wiraswasta
lainnya (Driver, 7 = Petugas
4 8.0 8.0 100.0 Kesehatan
ART) 8 = Lainnya
Total 50 100.0 100.0 (driver dan ART)

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 10

Hasil Jawaban Pengetahuan Keluarga dalam Deteksi Dini Kesehatan Jiwa

Statistics

p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12


N Valid 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

p1
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 50 100.0 100.0 100.0

p2
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 50 100.0 100.0 100.0

p3
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 0 2 4.0 4.0 4.0
1 48 96.0 96.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

p4
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 0 4 8.0 8.0 8.0
1 46 92.0 92.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 10

p5
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 0 2 4.0 4.0 4.0
1 48 96.0 96.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

p6
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 0 2 4.0 4.0 4.0
1 48 96.0 96.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

p7
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 0 1 2.0 2.0 2.0
1 49 98.0 98.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

p8
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 0 2 4.0 4.0 4.0
1 48 96.0 96.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 10

p9
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 0 5 10.0 10.0 10.0
1 45 90.0 90.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

p10
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 0 12 24.0 24.0 24.0
1 38 76.0 76.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

p11
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 0 12 24.0 24.0 24.0
1 38 76.0 76.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

p12
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 0 3 6.0 6.0 6.0
1 47 94.0 94.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 10

Hasil Jawaban Sikap Keluarga dalam Deteksi Dini Kesehatan Jiwa

Statistics

s1 s2 s3 s4 s5 s6 s7 s8 s9 s10 s11 s12


N Valid 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

s1
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2 3 6.0 6.0 6.0
3 18 36.0 36.0 42.0
4 29 58.0 58.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

s2
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2 4 8.0 8.0 8.0
3 22 44.0 44.0 52.0
4 24 48.0 48.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

s3
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2 1 2.0 2.0 2.0
3 21 42.0 42.0 44.0
4 28 56.0 56.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 10

s4
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2 4 8.0 8.0 8.0
3 23 46.0 46.0 54.0
4 23 46.0 46.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
s5
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2 2 4.0 4.0 4.0
3 18 36.0 36.0 40.0
4 30 60.0 60.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

s6
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2 3 6.0 6.0 6.0
3 18 36.0 36.0 42.0
4 29 58.0 58.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

s7
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 1 2.0 2.0 2.0
2 7 14.0 14.0 16.0
3 22 44.0 44.0 60.0
4 20 40.0 40.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 10

s8
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 3 31 62.0 62.0 62.0
4 19 38.0 38.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

s9
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2 3 6.0 6.0 6.0
3 23 46.0 46.0 52.0
4 24 48.0 48.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

s10
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2 2 4.0 4.0 4.0
3 24 48.0 48.0 52.0
4 24 48.0 48.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

s11
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2 4 8.0 8.0 8.0
3 26 52.0 52.0 60.0
4 20 40.0 40.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 10

s12
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2 1 2.0 2.0 2.0
3 29 58.0 58.0 60.0
4 20 40.0 40.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 10

Distribusi Pengetahuan Keluarga dalam Deteksi Dini Kesehatan Jiwa

Statistics
pengetahuan
N Valid 50
Missing 0
Mean 11.10
Median 12.00
Std. Deviation 1.555
Minimum 4
Maximum 12

Pengetahuan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid baik 47 94.0 94.0 94.0
cukup 2 4.0 4.0 98.0
kurang 1 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 10

Distribusi Sikap Keluarga Dalam Deteksi Dini Kesehatan Jiwa

Statistics
Sikap
N Valid 50
Missing 0
Mean 41.08
Median 41.00
Std. Deviation 4.898
Minimum 30
Maximum 48

Sikap
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid Positif 47 94.0 94.0 94.0
Negatif 3 6.0 6.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 10

UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardize
d Residual
N 50
a
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation .97594146
Most Extreme Absolute .127
Differences Positive .096
Negative -.127
Kolmogorov-Smirnov Z .900
Asymp. Sig. (2-tailed) .393
a. Test distribution is Normal.

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 10

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Keluarga dalam deteksi Dini Kesehatan


jiwa di Lingkungan I Kelurahan Sunggal Kota Medan

Correlations
pengetahuan Sikap
pengetahuan Pearson
1 .779**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000
N 50 50
sikap Pearson
.779** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000
N 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 11

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 11

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 11

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 12

RINCIAN BIAYA PENELITIAN

Nama : Fatri Septina Sari

NIM : 151101076

Judul Penelitian : Hubungan Pengetahuan dan Sikap Keluarga dalam


Deteksi Dini Kesehatan Jiwa di Kelurahan Sunggal

Tabel rincian biaya penelitian

1. Persiapan Proposal Penelitian


Nama Jumlah Harga Satuan Jumlah
Pencetakan referensi dari internet 100 lbr Rp. 100,00 Rp. 10.000,00
Kertas HVS 2 rim Rp. 38.000,00 Rp. 76.000,00
Fotocopy buku 3 buku Rp. 30.000,00 Rp. 90.000,00
Pencetakan proposal bimbingan 100 lbr Rp. 500,00 Rp. 50.000,00
Pencetakan proposal 70 lbr Rp. 100,00 Rp. 70.000,00
Fotocopy dan jilid proposal 5 buah Rp. 15.000,00 Rp. 75.000,00
Pencetakan dan jilid revisi 5 buah Rp. 20.000,00 Rp. 100.000,00
proposal
Total Rp. 471.000,00
2. Pelaksanaan Penelitian
Nama Jumlah Harga Satuan Jumlah
Pencetakan lembar penjelasan 2 lbr Rp. 500,00 Rp. 1000,00
dan surat izin penelitian
Souvenir penelitian 55 buah Rp. 4.000,00 Rp. 220.000,00
Fotocopy kuesioner penelitian 55 set Rp. 800,00 Rp. 44.000,00
(@4 lbr)
Total Rp. 265.000,00
3. Persiapan Sidang Hasil

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 12

Nama Jumlah Harga Satuan Jumlah


Pencetakan Skripsi 1 Rp. 40.000,00 Rp. 40.000,00
Fotocopy dan jilid skripsi 5 Rp. 65.000,00 Rp. 325.000,00
CD 1 Rp. 10.000,00 Rp. 10.000,00
Total Rp. 375.000,00
4. Transportasi Rp. 200.000,00
Total Rp. 1.311.000,00
Biaya tak terduga 10% Rp. 131.000,00
Total Biaya Keseluruhan Rp. 1.442.100,00

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 13

RIWAYAT HIDUP

Nama : Fatri Septina Sari

Tempat/tanggal lahir : Buburan Natal, 30 September 1996

Anakke : 3 dari 4 Bersaudara

Pekerjaan : Mahasiswi

Agama : Islam

Alamat : Jl. Jamin Ginting Gg. Sarmin No.26, Padang Bulan

Email : Fatriseptinasari@gmail.com

Nomor Telp : 082166010892

Orang Tua : Ayah : Bahri

Ibu : Fatimah Nasti

Riwayat pendidikan :

1. SD Negeri 142602 Mompang Julu (2003-2009)


2. MTsN Panyabungan (2009-2012)
3. SMA Negeri 2 Plus Panyabungan (2012-2015)
4. Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara (2015-sekarang)

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai