SKRIPSI
oleh :
Fatri Septina Sari
151101076
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
ABSTRAK
iv
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat
skripsi yang berjudul “Hubungan Pengetahuan dan Sikap Keluarga dalam Deteksi
ini merupakan salah satu syarat bagi penulis untuk memperoleh gelar Sarjana
mendapat dukungan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu
2. Ibu Sri Eka Wahyuni, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Pembantu Dekan I
4. Ibu Dr. Siti Saidah Nasution, SKp., M.Kep., Sp.Mat selaku Pembantu
5. Ibu Wardiyah Daulay, S.Kep., Ns., M.Kep selaku dosen pembimbing saya
saya dalam pengerjaan skripsi saya dan memberikan kritik maupun saran
vi
sidang proposal, yang juga sudah banyak memberikan kritik dan saran
7. Ibu Roxana Devi T, S.Kep, Ns, MNurs selaku dosen penguji 2 saya yang
yang juga sudah banyak memberikan kritik dan saran yang membangun
8. Ibu Mahnum Lailan Nasution, S.Kep., Ns., M.Kep selaku dosen validator
10. Keluarga saya yang saya cintai Ayahanda Bahri dan Ibunda Fatimah Nasti
serta Abangda Abdul Malik Nasution dan Mustofa Fitrah dan Adinda
Ahmad Kurnia. Terimakasih untuk setiap dukungan, doa, daya dan dana
bimbingan sama saya Nona, Venessa, dan Saadah Nurul Ulfah. Dan juga
teman saya Desi Lianti Sari, nadia putri, dan semua pihak yang tidak dapat
disebut satu persatu, setiap semangat dan dukungan yang telah diberikan.
vii
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis
dan para pembaca pada umumnya, semoga Allah SWT meridhoi dan dicatat
Medan, 2019
viii
ix
xi
xii
xiii
PENDAHULUAN
signifikan, dan setiap tahun orang yang mengalami gangguan jiwa di berbagai
belahan dunia semakin bertambah. Dari sumber data yang didapatkan dari World
Health Organization (WHO) terdapat kira-kira 450 juta orang di dunia yang
menderita masalah kejiwaan dan di seluruh dunia masalah gangguan jiwa menjadi
masalah yang sangat serius (Yosep, 2013). Menurut WHO (2016), ada sekitar 21
yang mengalami gangguan jiwa skizofrenia atau psikosis yaitu 7% dan Provinsi
yang dinilai dengan usia 15 tahun keatas 6,1% dan di Provinsi Sumatera Utara
Indonesia (Riskesdas,2018).
kesehatan jiwa yang maksimal untuk tiap individu, masyarakat dan keluarga
Tetapi pada upaya promosi kesehatan atau preventif dan tidak hanya berfokus
kepada pasien dengan penyakit kronis, tetapi kepada penderita gangguan jiwa dan
juga orang yang sehat. Upaya pencegahan bukan hanya dilaksanakan oleh tenaga
kesehatan dapat juga dilaksanakan oleh keluarga (Rosiana, Dkk, 2015). Keluarga
Sekecil apaun perubahan baik secara tidak langsung yang dialami setiap anggota
keluarga menjadi tanggung jawab dan perhatian keluarga, oleh karena itu apabila
sadar dengan perubahan yang terjadi pada anggota keluarga maka perlu mencatat
kapan terjadinya, seberapa besar perubahannya, dan perubahan apa yang terjadi
jiwa yang terjadi pada anggota keluarganya. Untuk mengetahui secara dini status
Deteksi dini ialah upaya dalam mengetahui keadaan kesehatan jiwa, terutama
gejala atau faktor yang dapat menyebabkan mental menjadi tidak sehat atau
terganggu. Upaya untuk mengenali kondisi kesehatan jiwa disini yaitu untuk
Adapun tanda-tanda awal dari mental disorder atau gangguan jiwa yaitu cemas,
ketakutan, pahit hati, apatis, cemburu, iri, marah-marah secara eksploratif, tidak
Individu yang sehat jiwa memiliki ciri-ciri yaitu dapat, sadar terhadap
jiwa dan ciri-ciri sehat jiwa sehingga dengan mudah untuk mencegah seseorang
jiwa meliputi pengertian, penyebab terjadinya masalah kesehatan jiwa, dan ciri-
reaksi atau respon yang masih tertutup dari manusia, termasuk yang memiliki sifat
kedalam maupun diluar (Achmadi, 2013). Sikap yang positif terhadap kesehatan
pada gangguan jiwa akan menjadi rendah pula. Dan sesuai dengan penelitian
dengan hasil ada hubungan yang signifikan pengetahuan dengan sikap masyarakat
uspecifial 2 orang, ansietas disorder 1 orang, non organic insomnia 1 orang dan
pengetahuan kurang tentang gangguan jiwa. Sesuai dengan data yang didapatkan
bahwa masyarakat ada yang tidak melaporkan anggota keluarga yang mengalami
gangguan jiwa.
Sesuai dengan uraian di atas peneliti ingin meneliti tentang apakah ada
“hubungan pengetahuan dan sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa di
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu hubungan pengetahuan dan sikap
Kota Medan.
Kota Medan?.
dan sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa di Lingkungan I Kelurahan
TINJAUAN PUSTAKA
1. Tahu (Know)
Tergolong ke dalam tingkat pengetahuan ini yaitu ingat kembali hal yang pernah
dipelajari atau sesuatu yang diterima baik secara keseluruhan atau sebagian. dan
2. Memahami (Comprehention)
terhadap obyek yang diketahuinya, dengan penjelasan yang baik. Orang yang
sudah mengerti tentang obyek adalah orang yang mampu memberikan penjelasan,
3. Aplikasi (Application)
4. Analisis (Analysis)
bagian-bagian dan tetap di dalam struktur yang sama dan terdapat hubungan
diantara keduanya.
5. Sintesis (Syntesis)
sintesis merupakan keterampilan membentuk formasi baru dari formasi yang ada.
6. Evaluasi (Evaluation)
yaitu :
a. Umur
Umur yaitu umur seorang individu dihitung sejak dilahirkan hingga dewasa.
Dapat memikirkan hal dengan mantap dapat disebabkan umur yang kian
b. Pendidikan
c. Pengalaman
Pengalaman adalah guru yang terbaik. Hal ini memiliki makna yaitu sumber
merupakan pengetahuan.
efektif dan perilaku. Media terdiri dari media elektronik dan media cetak. Media
e. Sosial budaya
Yang ternasuk dalam sosial yaitu norma agama dan kelompok etnis yang
sikap positif terhadap dirinya. Dari pada individu yang mempunyai keluarga
g. Lingkungan
Sikap ialah reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang. Adanya
1. Menerima (receiving)
dikasih. misalnya memiliki sikap tentang gizi akan bersedia untuk memperhatikan
2. Merespon (responding)
atau benar.
3. Menghargai (valuing)
tentang gizi, ialah salah satu contoh ibu bahwa ibu tersebut sudah memiliki sikap
terhadap berbagai akibat yang akan diterima. Contohnya ibu yang ingin menjadi
1. Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi yang membuat kesan yang kuat dapat sebagai unsur
terbentuknya sikap.
Sikap orang yang dianggap penting cenderung untuk di contoh oleh individu
sehingga individu mempunyai sikap yang sama dengan orang tersebut. Hal ini
3. Pengaruh kebudayaan
individu.
4. Media massa
Sikap akan mempengaruhi berita yang disajikan. Sehingga berita yang aktual
penulis.
konsep moral sangat menentukan system kepercayaan tidak heran jika hal
6. Faktor emosional
pengalihan.
Menurut Riyanto & Budiman ( 2013) Skala yang digunakan untuk mengukur
sikap yaitu skala likert adapun hasil yang didapatkan dari pengukuran sikap yaitu
Deteksi dini adalah upaya awal mengenali masalah kesehatan jiwa, gejala atau
keadaan jiwa yang ada didalam diri seseorang untuk mengatasi dan
gangguan jiwa.
keluarga dan masyarakat dan hubungannya dengan alam. Keadaan ini tidak
dapat dilakukan individu jika tidak didukung oleh keadaan individu yang sehat
psikologis.
kepuasannya.
aspek.
Secara umum tiap-tiap manusia ataupun individu mempunyai jiwa yang sehat,
tetapi ada beberapa orang yang mengalami dan mempunyai jiwa yang tidak sehat
yang dapat disebabkan oleh berbagai hal. Pada umumnya jiwa atau mental yang
tidak sehat dapat di akibatkan dari tekanan – tekanan yang terjadi dalam dirinya,
serta akibat dari pengalaman hidup yang kurang menyenangkan. Dengan keadaan
seperti ini biasanya kesehatan pisikologis mengakibatkan kurang sejalanl agi apa
yang ada di pikirannya terhadap apa yang dilakukan. Individu yang mengalami
gangguan mental atau jiwa kurang diterima secara sosial oleh masyarakat
dilingkunag dia tinggal. Bahkan di dalam keluarga juga kurang diterima (Adz-
Dzaky, 2001).
Untuk itu agar terhindar dari terjadinya gangguan jiwa atau gangguan
kondisi mental, sehingga dapat diketahui penyebab gangguan jiwa dan indikasi
yaitu gejala gelisah, murung rasa putus asa, ketegangan, cemas perbuatan yang
(Yosep, 2009).
yang bisa tumbuh baik mental, spiritual, sosial, dan fisik sehingga seseorang
(Kemenkes RI, 2014). Kesehatan jiwa adalah sesuatu hal yang sangat
Memiliki sikap positif baik kepada dirinya sendiri maupuan orang lain (Sumiati,
seseorang secara maksimal dan sejalan terhadap individu lainnya (Dalami, 2010).
keunggulan dan kelemahan pada dirinya dan dapat mengambil sikap yang baik
3. Integrasi
kesadaran orang kepada stimulasi dari luar sinkron dengan fakta yang ada.
Pemahaman seseorang bisa berubah apabila terdapat informasi yang baru dan
lainnya.
5. Otonomi
b. Ciri sehat jiwa menurut (Notosoedirdjo, 2005) yaitu, nyaman dalam diri
hidup, menerima ide dan pengalaman baru, dan puas dengan kegiatannya.
dapat mengasihi dan menerima kasih sayang, dapat percaya kepada individu lain,
mampu menghargai pendapat yang berbeda, tidak merugikan orang lain dan
dirinya.
dan tujuan hidupnya. Individu yang otonomi dan mandiri dapat bekerja secara
positif meskipun tidak memahami apa yang akan terjadi dimasa depan.
d. Harga diri
e. Menguasai lingkungan
keterbatasannya.
f. Orientasi realistis
diantaranya:
Menurut Yusuf dkk (2015), faktor- faktor yang mempengaruhi kesehatan jiwa,
yaitu :
perkembangan organik.
kesehatan jiwa yang maksimal untuk tiap individu, masyarakat dan keluarga
1. Upaya promotif
pengetahuan, keikutsertaan.
2. Upaya Preventif
masalah kesehatan jiwa, menurunkan penyebab gangguan, baik pada individu atau
3. Upaya Kuratif
penanganan terhadap gangguan jiwa. Adapun maksud dari pengobatan yaitu untuk
4. Upaya Rehabilitatif
a. Dukungan Penilaian
bagus kepada orang lain. Dukungan keluarga dapat meningkatkan stategi koping.
b. Dukungan Instrumental
menjaga dan merawat ketika sakit, menyediakan transportasi dan dapat membantu
menyelesaikan masalah.
c. Dukungan Informasional
informasi yang nyaman tentang dokter, terapi yang baik untuk dirinya. Khususnya
untuk melawan stressor yang ada dalam dirinya, dapat keluar dari masalah yang
d. Dukungan Emosional
istirahat yang nyaman. Dukungan emosi dapat menciptakan rasa yang nyaman,
merasa dikasihi, rasa percaya, rasa empati, memberikan semangat dan perhatian.
terdapat perubahan pada anggota keluarga walaupun perubahan itu kecil secara
tidak langsung keluarga harus memiliki kepedulian dan tanggung jawab. Maka
dari itu ketika keluarga menyadari adanya perubahan yang timbul pada anggota
keluarga maka perlu dicatat kapan terjadinya, seberapa besar perubahannya dan
dalam hal ini yaitu mencari pertolongan dan tindakan yang tepat untuk keluarga
mengurangi masalah.
sehari-hari baik karena akibat cacat atau faktor usia. Merawat anggota keluarga
parah.
tersebut berada.
1. Fungsi afektif
memiliki keperibadian dan tingkah laku yang stabil. Mampu menjalin hubungan
dengan baik.
2. Fungsi sosialisasi
mengalami kematian. Sosialisasi ini akan terus terjadi dimana individu akan terus
dampak dari hubungan individu dengan sosialnya dan pelajaran yang didapatkan
3. Fungsi reproduksi
keberlangsungan keluarganya.
4. Fungsi ekonomi
pendapatan.
perorangan.
BAB 3
KERANGKA PENELITIAN
Pada penelitian ini variabel independen (bebas) yaitu pengetahuan keluarga dalam
deteksi dini kesehatan jiwa dan variabel dependen (terikat) yaitu sikap keluarga
dalam deteksi dini kesehatan jiwa yang akan digambarkan dalam kerangka
a. Hipotesa
Ha: ada hubungan pengetahuan dan sikap keluarga dalam deteksi dini
METODE PENELITIAN
4.2.1 Populasi
4.2.2 Sampel
kurang dari 100 orang lebihbaik diambil semua, dan subjek yang lebih besar dari
100 orang dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih. Berdasarkan pendapat
Arikunto sehingga sampel dalam penelitian ini yaitu 15% dari populasi. Pada
penelitian ini populasi melebihi 100 yaitu 367 keluarga. Berarti 367 x 15%,
masukkan dalam pengolahan data karena umur keluarga yang dibawah 21 tahun
dan tidak dimasukkan karena untuk mendapatkan sampel yang homogen sehingga
Teknik sampling dalam penelitian ini yaitu simple random sampling yaitu
27
membuat gulungan kertas yang berisi nomor rumah dan diambil sebanyak 50 kali
secara acak. Gulungan kertas yang terpilih akan menjadi sampel. Kriteria sampel
dalam penelitian ini yaitu : keluarga inti, keluarga yang tinggal serumah dengan
Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober- Juli 2019. Dan mengumpulkan
Informed concent berisi persetujuan menjadi responden dan lembar ini akan
penelitian, dan peneliti tidak memaksa keluarga untuk menjadi responden, peneliti
lembar persetujuan ini yaitu agar keluarga mendapat informasi yang memadai
mengenai penelitian.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
2014, depkes RI 2003, Keliat, dan Dalami. Instrumen dalam penelitian ini terdiri
Kuesioner data demografi terdiri dari nama (inisial), usia, jenis kelamin,
agama, suku, pendidikan dan pekerjaan. Data demografi keluarga bukan untuk
berdasarkan teori Adz-Dzaky (pengertian deteksi dini, tujuan deteksi dini dan
Depkes RI 2003 (ciri-ciri kesehatan jiwa), Keliat (ciri-ciri resiko gangguan jiwa),
dan dari Yusuf, dkk (faktor yang mempengaruhi kesehatan jiwa). Kuesioner
tujuan deteksi dini soal nomor 2, manfaat deteksi dini soal nomor 3, pengertian
kesehatan jiwa soal nomor 4, ciri-ciri sehat jiwa soal nomor 5,6, 7, dan 8, ciri-ciri
resiko gangguan jiwa soal nomor 9 dan 10, dan faktor- faktor yang mempengaruhi
10, 11, dan 12 merupakan pertanyaan positif. Penilaian kuesioner ini memakai
skala guttman yang terdiri dari 2 kategori jawaban yaitu benar dan salah. Dimana
nilai untuk jawaban positif benar = 1 salah = 0 dan untuk jawaban negatif benar =
Rentang
𝑝=
banyak kelas
tertinggi dengan nilai terendah dimana nilai tertinggi yaitu 12 dan terendah 0
maka nilai rentang 12 dan banyak kelas ada 3 (pengetahuan baik, cukup, dan
12
𝑝= =4
3
berdasarkan teori Adz-Dzaky (pengertian deteksi dini, tujuan deteksi dini dan
Depkes RI 2003 (ciri-ciri kesehatan jiwa), Keliat (ciri-ciri resiko gangguan jiwa),
dan dari Yusuf dkk tahun 2015, (faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan
jiwa). Kuesioner sikap terdiri dari 12 pertanyaan, pengertian deteksi dini soal
nomor 1, tujuan deteksi dini soal nomor 2, manfaat deteksi dini soal nomor 3,
pengertian kesehatan jiwa soal nomor 4, ciri-ciri sehat jiwa soal nomor 5,6, 7,dan
8, ciri-ciri resiko gangguan jiwa soal nomor 9 dan 10, dan faktor-faktor yang
9, 12, dan merupakan pertanyaan positif dan pertanyaan 7, 10, dan 11 merupakan
alternatif jawaban yaitu: sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat
tidak setuju (STS). Bobot nilai untuk pertanyaan positif SS=4, S=3, TS=2, STS=1
dan bobot nilai untuk pertanyaan negatif SS=1, S=2, TS=3, STS=4.
Rentang
𝑝=
banyak kelas
tertinggi dengan nilai terendah. Nilai tertinggi diperoleh dari jawaban yang
tertinggi dikali dengan banyak pertanyaan (4x12), dan nilai terendah didapatkan
dari nilai jawaban terendah dikali dengan banyak pertanyaan (1x12), maka nilai
tertinggi 48 dan nilai terendah 12 dan nilai rentang 36. Banyak kelas untuk sikap
ada 2 kategori yaitu sikap positif dan sikap negatif, maka perhitungan nilai p
yaitu:
36
𝑝= = 18
2
4.7.1 Validitas
Pada penelitian ini akan dilaksanakan uji validitas isi yang terdiri dari 12
pertanyaan pengetahuan dan 12 pertanyaan sikap dan akan di validasi oleh salah
satu dosen keperawatan jiwa yang berkompeten. instrumen dinyatakan valid jika
nilai CVI (Content Validity Indeks) sama dengan 0,86 sampai 1 (Polit & Beck,
2012). Kuesioner pengetahuan dan sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan
jiwa telah di uji oleh salah satu dosen dari Departemen keperawatan Jiwa Fakultas
keperawatan Universitas Sumatera Utara dan dinyatakan lulus uji valid dengan
4.7.2 Reabilitas
Richardson), instrument dinyatakan relib apabila mencapai nilai r- alpha > 0,7
(Polit & Beck, 2012) dan instrument sikap menggunakan uji reabilitas cronbach’s
alpha, instrumen dikatakan relaibel apabila nilai cronbach’s alpha ≥0,80 (Polit &
banyak sampel dengan jumlah 30 responden, pada tahu 1995 Singarimbun dan
Efendi menjelaskan responden dalam uji relib paling sedikit 30, dengan jumlah
paling sedikit sehingga data lebih normal. Nilai uji reliabilitas untuk instrumen
pengetahuan keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa yaitu 0,752 dan nilai
reliabilitas untuk instrument sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa
yaitu 0,803.
Penelitan dan Pengembangan Kota Medan dan setelah itu membawa surat izin
yang sudah di dapatkan dari Badan Penelitian dan pengembangan Kota Medan ke
membuat gulungan kertas yang berisi nomor rumah keluarga dan mangambil
secara acak sebanyak 50 kertas dan setelah itu peneliti melaksanankan proses
keluarga sesuai dengan kriteria yang sudah bersedia menjadi responden dan
kuesioner, dan jika keluarga ada yang mau ditanyakan peneliti akan menjawabnya
3. Data entry (memasukkan data), data akan dimasukkan untuk dilakukan analisa
data.
1. Analisis Univariat
pengetahuan keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa dan variabel dependen
yaitu sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa. Dan menganalisis data
2. Analisis Bivariat
variabel dependen yaitu sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa. dalam
Smirnov dimana nilai uji normalitas 0.393>dari p value (0,05), karena nilai yang
didapatkan lebih besar dari 0,05 menunjukkan data dalam penelitian ini normal
atau terdistribusi normal, sehingga uji korelasi yang digunakan yaitu uji korelasi
hubungan pengetahuan dan sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa di
pada bulan April 2019 dengan jumlah keluarga sebanyak 50 keluarga. Penyajian
dalam deteksi dini kesehatan jiwa, sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan
jiwa dan hubungan pengetahuan dan sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan
keluarga mencakup usia, jenis kelamin, agama, suku, pendidikan dan pekerjaan.
usia 25-35 tahun sebanyak 23 orang (46%). Dengan Jenis kelamin mayoritas
sebanyak 49 orang (98%) dan keluarga mayoritas memiliki suku jawa sebanyak
orang (72%) dan pekerjaan keluarga mayoritas ibu rumah tangga sejumlah 34
36
pengetahuan keluarga berada pada kategori baik (98%). Yang dapat dilihat pada
5.1.3 Sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa di Lingkungan I Kelurahan
Nilai rata-rata sikap pada penelitian ini yaitu 41,08 (SD=4,898), dimana
Table 5.1.3.1 Sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa di Lingkungan I
Kelurahan Sunggal Kota Medan (n=50)
Variabel Mean Standar Min Max
deviasi
Pengetahuan 41,08 4,898 30 48
Pada penelitian ini diperoleh yaitu keluarga yang bersikap positif sebanyak
47 orang (94%) dan keluarga yang bersikap negatif sebanyak 3 orang (6%).
Table 5.1.3.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Sikap keluarga dalam deteksi
dini kesehatan jiwa di Lingkungan I Kelurahan Sunggal Kota Medan (n=50)
Sikap Frekuensi Persentase (%)
Positif 47 94
Negatif 3 6
5.1.4 Hubungan pengetahuan dan sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan
data dalam penelitian ini terdistribusi normal. Uji korelasi pearson digunakan
untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap keluarga dalam deteksi dini
penelitian didapatkan r sebesar 0.779 yang berarti ada hubungan yang kuat antara
pengetahuan dan sikap, dengan arah positif atau searah maksudnya jika
pengetahuan naik maka sikap akan naik. Dari hasil uji statistik didapatkan nilai p=
0.000 dimana nilai ini kurang dari level of significance (α) yaitu 0.05 yang berarti
bahwa adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap keluarga
Table 5.1.4 Hubungan pengetahuan dan sikap keluarga dalam deteksi dini
kesehatan jiwa di Lingkungan I Kelurahan Sunggal Kota Medan (n=50)
Variabel x Variabel y N r p Value
Pengetahuan Sikap 55 0.779 0.000
(94%), dan yang bersikap negatif sebanyak 2 orang (4%), dan keluarga yang
berpengetahuan cukup bersikap positif sebanyak 1 orang (2%) dan keluarga yang
berpengetahuan cukup bersikap nefatif sebanyak 1 orang (2%), dan keluarga yang
berpengetahuan kurang sikap positif tidak ada dan yang bersikap negatif sebanyak
1 orang (2%).
Table 5.1.5 Tabulasi silang pengetahuan dan sikap keluarga dalam deteksi dini
kesehatan jiwa di Lingkungan I Kelurahan Sunggal Kota Medan
Variabel Sikap Total
Positif Negatif
Pengetahuan F % F % N %
Baik 46 92 1 2 47 94
Cukup 1 2 1 2 2 4
Kurang 0 0 1 2 1 2
5.2 Pembahasan
pengetahuan dan sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa di Lingkungan
dan keluarga yang berpengetahuan baik yaitu sebanyak 49 orang (98%), dan
Riza melakukan penelitian dimana dari hasil penelitiannya bahwa kejadian stress
lebih banyak di alami oleh keluarga berpengetahuan rendah dari pada keluarga
tersebut karena kurangnya informasi yang mereka dapat dari tenaga kesehatan di
RSJ klien biasa dirawat. Sehingga masih banyak keluarga yang belum mengetahui
kemampuan menangkap dan cara berpikir individu. Umur yang akan terus
cara berpikir individu oleh karena itu pengetahuan yang didapatkan bertambah
penelitian didapatkan mayoritas keluarga berada pada rentang usia 25-35 tahun
bahwa pekerjaan keluarga yang mayoritas ibu rumah tangga akan lebih banyak
dan mengikuti kegiatan yang di adakan petugas kesehatan sehingga keluarga akan
individu.
Berdasarkan hasil penelitian rata-rata sikap pada penelitian ini yaitu 41,08
yang bersikap positif sebanyak 47 orang (94%) dan keluarga yang bersikap
yang positif. Peneliti berasumsi bahwa keluarga yang bersikap negatif diakibatkan
gangguan jiwa. Penelitian ini didukung oleh penelitian Novia Dewi Permata Sari
positif sebanyak 50 responden dan sikap negatif sebanyak 32 responden. Hal ini
Notoatmojdo mengatakan yaitu Sikap ialah reaksi atau respon yang masih
tertutup dari individu terhadap stimulus. Adanya keserasian antara reaksi terhadap
stimulus yang terdapat di hidup keseharian. Sikap belum termasuk perilaku atau
(2013) Adapun faktor yang bisa berpengaruh terhadap perubahan sikap ialah
faktor dari dalam dan faktor dari luar. Faktor dari dalam yaitu kemampuan
individu untuk memilih hal-hal yang mempengaruhi dari luar (selectivity) dan
faktor dari dalam adalah faktor yang berasal dari luar individu. Faktor ini berupa
5.2.3 Hubungan pengetahuan dan sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan
jiwa
sebesar 0,779, yang bermakna ada hubungan yang kuat antara pengetahuan dan
sikap (dengan ketentuan jika angka mendekati nilai satu maka kedua hubungan
akan semakin kuat). Hubungan kedua variabel tersebut memiliki arah positif atau
bersifat searah, maksudnya jika pengetahuan naik maka sikap akan naik. Dengan
kesehatan jiwa akan membentuk sikap positif dalam deteksi dini kesehatan jiwa.
Selanjutnya dari hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0.000 dimana nilai ini kurang
dari level of significance (α) yaitu 0.05 yang berarti bahwa adanya hubungan
yang signifikan antara pengetahuan dan sikap keluarga dalam deteksi dini
kesehatan jiwa.
(<0,05). Dan Sulistiyorini dan arif melakukan penelitian pada tahun 2013 di
nilai p value=0,000.
Penelitian ini juga didukung oleh penelitian Dian Rahmi (2018) dimana
nilai p = 0,025, terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap
halusinasi, hal ini menampakkan bahwa sebagian besar keluarga yang belum
sepenuhnya mengetahui tentang halusinasi serta tanda dan gejala dari halusinasi
dilator belakangi bahwa keluarga klien yang kesehariannya sibuk dengan urusan
yang memiliki pengetahuan rendah, sehingga hal ini akan berdampak langsung
bersikap positif sebanyak 47 orang (94%), dan yang bersikap negatif sebanyak 2
orang (2%) dan keluarga berpengetahuan cukup yang bersikap negatif sebanyak 1
orang (2%), dan keluarga berpengetahuan kurang bersikap positif tidak ada dan
yang bersikap negatif sebanyak 1 orang (2%). Dengan kata lain dapat disimpulkan
bahwa keluarga yang bersikap positif yang paling banyak terdapat pada keluarga
yang mempunyai pengetahuan baik, dan seseorang akan bersikap positif dalam
Wawan dalam teorinya pada tahun 2010 menyatakan bahwa ada beberapa
sikap ialah sesuatu yang searah, yaitu maknanya semakin tinggi pengetahuan
keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa maka semakin tinggi pula sikap
5.3 Keterbatasan
menjumpai keluarga, ada beberapa keluarga yang tidak ada dirumah sehingga
responden baru.
6.1 Kesimpulan
pengetahuan dan sikap keluarga dalam deteksi dini kesehatan jiwa di Lingkungan
keluarga berpengetahuan baik dan besikap positif terhadap deteksi dini kesehatan
antara pengetahuan dan sikap kuat dan memiliki arah positif antara kedua
variabel.
6.2 Saran
dimilikinya.
48
No Aktivitas Penelitian Sept- Okt - Nov- Des- Jan- Feb- Mar- Apr- Mei- Juni- Juli-2019
2018 2018 2018 2018 2019 2019 2019 2019 2019 2019
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Minggu ke
1 PengajuanJudul
2 Penyusunan Bab 1
3 Penyusunan Bab 2
4 Penyusunan Bab 3
5 Penyusunan Bab 4
6 Penyerahan Proposal
7 Ujian Sidang Proposal
8 Revisi Proposal
Uji Validitas dan realibilitas
Instrumen
9 Pengumpulan Data
10 Analisa Data
11 Pengajuan Sidang Skripsi
12 Ujian Sidang Skripsi
13 Perbaikan Laporan Akhir
14 Mengumpulkan skripsi
Nama (inisial) :
Umur :
Pekerjaan :
Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang maksud dan tujuan serta
Nim : 151101076
responden penelitian dan besedia mengisi kuesioner sesuai dengan data yang di
perlukan.
Medan, 2018
( )
INSTRUMEN PENELITIAN
Petunjuk pengisian
Alternatif jawaban :
Benar Salah
mental
diri sendiri
kesehatan jiwa
Petunjuk pengisian
responden
SS (Sangat Setuju)
S (Setuju)
TS (Tidak Setuju)
keluarga
mempertimbangkannya
dialaminya
𝑉 = 𝛴𝑆/𝑛(𝐶 − 1)
Keterangan :
S = R – Lo
Lo = angka penilaian validitas terendah
C = angka penilaian validitas tertinggi
R = angka yang diberikan oleh penilai
n = jumlah penilai ahli
UJI REABILITAS
1. Pengetahuan
Keterangan:
Vt = 5.95
∑pq = 1.85
KR 20 =0.752
2. Sikap
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.803 12
Master Data
No
Resp inisial usia JK AG SK PDK PKJ p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 Jlh s1 s2 s3 s4 s5 s6 s7 s8 s9 s10 s11 s12 Jlh
1 WS 1 2 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 44
2 NA 2 2 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3 43
3 UD 3 1 1 3 3 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 39
4 JSM 1 2 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 43
5 B 4 2 1 3 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 40
6 SRS 2 2 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 45
7 HCD 2 2 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 43
8 RW 2 2 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
9 M 2 2 1 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 40
10 AH 2 2 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
11 S 1 2 1 3 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
12 I 1 2 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
13 AH 3 2 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 10 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 38
14 DW 1 2 1 4 3 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 46
15 EM 4 2 1 2 4 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
16 IC 2 2 1 3 2 3 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 8 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 30
17 R 1 2 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 41
18 NH 4 2 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 45
19 SM 2 2 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 9 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 30
20 S 4 2 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
21 A 2 2 1 2 3 3 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 38
22 I 3 2 1 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 43
23 SZ 1 2 1 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 41
24 S 2 2 1 3 1 6 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 8 3 3 3 3 2 4 2 3 3 2 2 3 33
25 L 1 2 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 45
26 S 2 2 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 42
27 KKP 3 1 1 3 3 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 10 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 41
28 SA 4 2 1 3 1 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 44
29 D 4 2 1 1 1 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 44
30 SN 1 2 1 1 3 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
31 RK 1 2 1 1 3 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 43
32 SM 1 2 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 38
33 AF 2 1 1 3 3 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11 3 4 3 3 4 2 4 3 4 4 3 4 41
34 S 1 2 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
35 E 1 2 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 11 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 41
36 A 1 1 1 3 3 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 41
37 F 1 2 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 40
38 H 1 1 1 3 3 6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 10 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
39 L 1 2 1 3 3 6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 35
40 A 3 2 1 3 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36
41 J 1 2 1 1 4 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 41
42 EK 2 2 1 3 3 3 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 38
43 S 1 1 1 3 3 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 46
44 E 3 2 1 3 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 44
45 E 2 1 1 1 3 6 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 4 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 30
46 A 1 2 1 4 3 3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 35
47 MBS 1 2 3 1 3 3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 9 3 3 4 2 3 4 4 3 2 3 3 4 38
48 SUR 4 2 1 3 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 41
49 N 1 2 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 45
50 IMY 1 2 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 9 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 35
Statistics
Pendidikan
usia jeniskelamin agama suku terakhir pekerjaan
N Valid 50 50 50 50 50 50
Missing 0 0 0 0 0 0
Usia
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent Ket:
Jeniskelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent Ket:
1 = Laki-laki
Valid laki-laki 7 14.0 14.0 14.0 2 = Perempuan
Perempuan 43 86.0 86.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Agama
Valid Cumulative Ket :
Frequency Percent Percent Percent 1 = Islam
2 = Protestan
Valid Islam 49 98.0 98.0 98.0 3 = Katolik
Protestan 1 2.0 2.0 100.0 4 = Hindu
5 = Budha
Total 50 100.0 100.0
Suku
Valid Cumulative Ket :
Frequency Percent Percent Percent
1 = Batak
Valid batak 13 26.0 26.0 26.0 2 = Melayu
melayu 5 10.0 10.0 36.0 3 = Jawa
4 = Minang
Jawa 30 60.0 60.0 96.0 5 = Lainnya
minang 2 4.0 4.0 100.0 (Mandailing )
Total 50 100.0 100.0
pendidikanterakhir
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Ket :
Valid SD 5 10.0 10.0 10.0
1 = SD
SMP 7 14.0 14.0 24.0 2 = SMP
3 = SMA
SMA 36 72.0 72.0 96.0
4 = S1/S2
S1/S2 2 4.0 4.0 100.0 5 = Lainnya
Total 50 100.0 100.0
Pekerjaan Ket :
Valid Cumulative 1 = pelajar
Frequency Percent Percent Percent 2 = TNI/POLRI
3 = Ibu rumah
Valid ibu rumah tangga 34 68.0 68.0 68.0 tangga
Wiraswasta 11 22.0 22.0 90.0 4 = Guru
5 = PNS
petugas kesehatan 1 2.0 2.0 92.0 6 = Wiraswasta
lainnya (Driver, 7 = Petugas
4 8.0 8.0 100.0 Kesehatan
ART) 8 = Lainnya
Total 50 100.0 100.0 (driver dan ART)
Statistics
p1
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 50 100.0 100.0 100.0
p2
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 50 100.0 100.0 100.0
p3
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 0 2 4.0 4.0 4.0
1 48 96.0 96.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
p4
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 0 4 8.0 8.0 8.0
1 46 92.0 92.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
p5
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 0 2 4.0 4.0 4.0
1 48 96.0 96.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
p6
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 0 2 4.0 4.0 4.0
1 48 96.0 96.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
p7
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 0 1 2.0 2.0 2.0
1 49 98.0 98.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
p8
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 0 2 4.0 4.0 4.0
1 48 96.0 96.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
p9
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 0 5 10.0 10.0 10.0
1 45 90.0 90.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
p10
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 0 12 24.0 24.0 24.0
1 38 76.0 76.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
p11
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 0 12 24.0 24.0 24.0
1 38 76.0 76.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
p12
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 0 3 6.0 6.0 6.0
1 47 94.0 94.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Statistics
s1
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2 3 6.0 6.0 6.0
3 18 36.0 36.0 42.0
4 29 58.0 58.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
s2
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2 4 8.0 8.0 8.0
3 22 44.0 44.0 52.0
4 24 48.0 48.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
s3
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2 1 2.0 2.0 2.0
3 21 42.0 42.0 44.0
4 28 56.0 56.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
s4
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2 4 8.0 8.0 8.0
3 23 46.0 46.0 54.0
4 23 46.0 46.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
s5
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2 2 4.0 4.0 4.0
3 18 36.0 36.0 40.0
4 30 60.0 60.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
s6
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2 3 6.0 6.0 6.0
3 18 36.0 36.0 42.0
4 29 58.0 58.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
s7
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 1 1 2.0 2.0 2.0
2 7 14.0 14.0 16.0
3 22 44.0 44.0 60.0
4 20 40.0 40.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
s8
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 3 31 62.0 62.0 62.0
4 19 38.0 38.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
s9
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2 3 6.0 6.0 6.0
3 23 46.0 46.0 52.0
4 24 48.0 48.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
s10
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2 2 4.0 4.0 4.0
3 24 48.0 48.0 52.0
4 24 48.0 48.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
s11
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2 4 8.0 8.0 8.0
3 26 52.0 52.0 60.0
4 20 40.0 40.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
s12
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 2 1 2.0 2.0 2.0
3 29 58.0 58.0 60.0
4 20 40.0 40.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Statistics
pengetahuan
N Valid 50
Missing 0
Mean 11.10
Median 12.00
Std. Deviation 1.555
Minimum 4
Maximum 12
Pengetahuan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid baik 47 94.0 94.0 94.0
cukup 2 4.0 4.0 98.0
kurang 1 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Statistics
Sikap
N Valid 50
Missing 0
Mean 41.08
Median 41.00
Std. Deviation 4.898
Minimum 30
Maximum 48
Sikap
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid Positif 47 94.0 94.0 94.0
Negatif 3 6.0 6.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
UJI NORMALITAS
Correlations
pengetahuan Sikap
pengetahuan Pearson
1 .779**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000
N 50 50
sikap Pearson
.779** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000
N 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
NIM : 151101076
RIWAYAT HIDUP
Pekerjaan : Mahasiswi
Agama : Islam
Email : Fatriseptinasari@gmail.com
Riwayat pendidikan :