Anda di halaman 1dari 65

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR

SISWA SDN 200203 PADANGSIDIMPUAN

SKRIPSI

Oleh :

RAHMI YUNIANTI SIAGIAN

111101014

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2015

Universitas Sumatera Utara


HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR
SISWA SDN 200203 PADANGSIDIMPUAN

SKRIPSI

Oleh :

RAHMI YUNIANTI SIAGIAN

111101014

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2015

Universitas Sumatera Utara


ii

Universitas Sumatera Utara


iii

Universitas Sumatera Utara


iv

Universitas Sumatera Utara


Judul : Hubungan Status Gizi Dengan Prestasi Belajar Siswa SD
Negeri 200203 Padangsidimpuan
Nama Mahasiswa : Rahmi Yunianti Siagian
NIM : 111101014
Jurusan : Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Tahun : 2011

Abstrak

Kurang gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan


kecerdasan, menurunkan daya tahan, meningkatkan kesakitan dan kematian. Pada
anak usia sekolah kekurangan gizi akan mengakibatkan anak menjadi lemah,
cepat lelah dan sakit - sakitan sehingga anak sering kali absen serta mengalami
kesulitan mengikuti dan memahami pelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar siswa SD Negeri
200203 Padangsidimpuan. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif
korelasi dengan pengambilan sampel total sampling dengan jumlah sampel
sebanyak 144 orang. Hasil penelitian menunjukkan status gizi siswa mayoritas
dalam sangat kururs (35,4%). Mayoritas prestasi belajar adalah kurang(34,0%).
Dari uji koefisien korelasi spearman rank didapatkan nilai p sebesar 0,203
(p>0,05) yang menunjukkan tidak ada hubungan yg signifikan antara status gizi
dengan prestasi belajar. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan tidak ada
hubungan antara status gizi dan prestasi belajar siswa di SD Negeri 200203
Padangsisimpuan.

Kata Kunci : Status Gizi, Prestasi Belajar

Universitas Sumatera Utara


PRAKATA

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan rahmatnya yang senantiasa diberikan kepada penulis, sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Hubungan Motivasi Belajar ”

sebagai tugas akhir yang harus dipenuhi untuk memenuhi salah satu persyaratan

mencapai gelar kesarjanaan di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera utara.

Pada saat penyelesaian skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih yang

setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan serta

dorongan kepada penulis.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada yang terhormat :

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas

Sumatera Utara.

2. Erniyati, S.Kp, MNS selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara.

3. Ikhsanuddin A Harahap S.Kp, MNS selaku Dosen Pembimbing Akademik

saya di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

4. Farida Linda Sari Siregar, S.Kep, Ns, M.Kep sebagai dosen pembimbing

skripsi yang telah banyak meluangkan waktu, bimbingan, ilmu, serta

memberikan masukan-masukan yang bermanfaat bagi skripsi ini dan juga

motivasi serta dukungan kepada saya selama proses penyelesaian skripsi ini.

vi

Universitas Sumatera Utara


5. Nunung Febriani Sitepu S.Kep, Ns, MNS selaku penguji I dan DR. Siti

Saidah Nasution,S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat.,selaku penguji II yang dengan teliti

memberikan masukan yang berharga dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Seluruh staff pengajar Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan

penulisan proposal

7. Kepada Kepala Sekolah SD Negeri 200203yang telah mengizinkan saya

untuk meneliti di Sekolah tersebut dan juga kepada guru-guru dan staff

pengajar yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu.

8. Seluruh responden yang telah bersedia berpartisipasi selama proses penelitian

berlangsung.

9. Teristimewa kepada orang tuaku tercinta Alm. Erwin Pangidoan Siagian dan

Mahrumi Siregar S.PdI yang tetap setia memberikan doa dan dukungannya

dalam memberi materi, semangat, dan perhatiannya kepada penulis dalam

penyusunan skripsi ini. Terimakasih juga kepada kakakku Syahwina Mahreni

Siagian S.Pd dan adikku Pandi Wira Jaya Siagian yang sudah mendoakan dan

memberikan semangat serta motivasi yang baik.

10. Kepada seluruh keluarga besar saya yang juga turut mendoakan dan memberi

motivasi uwak, tulang, nantulang, sepupu dan keponakan saya.

11. Teman-teman mahasiswa S1 stambuk 2011 KBK yang sama-sama berjuang

dan memberikan semangat serta masukan dalam penyelesaian skripsi ini

khususnya kepada Anggi, Emma, Rispa, Rafika, Via, Silvia dan Warnila yang

telah banyak membantu dalam penyelasian skripsi ini.

vii

Universitas Sumatera Utara


12. Kepada Sahabat-sahabat saya yang turut mendoakan saya dalam penyusunan

skripsi ini , Fandi, Fachri, Feby, Husnul, Zuraida, Nurhamidah, Kurnia, Desi,

Pandi, Diyah, Atika, Wilda, Nirwan, Ramadan, Paisal, Diah Nst dan lain-lain

yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

13. Teman satu bimbingan (Sopiyan Hadi Sirait, Inggih Maretno, Elisabeth N A

Lumbantoruan) yang senantiasa saling membantu dan saling mendukung

dalam penyusunan skripsi.

14. Semua pihak yang dalam kesempatan ini yang tidak dapat disebutkan

namanya satu persatu yang telah banyak membantu peneliti baik dalam

menyelesaikan skripsi maupun dalam menyelesaikan perkuliahan di Fakultas

Keperawatan USU.

15. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan rahmat dan

karuniaNya kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis.

Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat nantinya untuk

pengembangan ilmu pengetahuan khususnya profesi keperawatan.

Medan, Juli 2015

Penulis

viii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul .......................................................................................... i
Halaman Persetujuan ............................................................................... ii
Abstrak ......................................................................................................... iv
Prakata ......................................................................................................... v
Daftar isi..................................................................................................... viii
Daftar Tabel................................................................................................. xi
Skema .......................................................................................................... xii
BAB 1 Pendahuluan .................................................................................. 1
1. Latar belakang .......................................................................... 1
2. Rumusan masalah ..................................................................... 4
3. Tujuan penelitian ...................................................................... 4
4. Manfaat penelitian .................................................................... 5

BAB 2 Tinjauan Pustaka .......................................................................... 6


1. Status Gizi ................................................................................. 6
1.1. Pengertian status gizi ......................................................... 6
1.2. Faktor yang mempengaruhi status gizi .............................. 7
1.3. Konsep gizi pada anak sekolah .......................................... 7
1.4 Penilaian status gizi ............................................................. 10
2. Prestasi Belajar .......................................................................... 12
2.1.Pengertian prestasi belajar................................................... 12
2.2.Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ....................... 13
2.3.Penilaian prestasi belajar ..................................................... 16

BAB 3 Kerangka Penelitian ..................................................................... 19


1. Kerangka konseptual ................................................................. 19
2. Defenisi operasional .................................................................. 19
3. Hipotesa penelitian .................................................................... 20

BAB 4 Metode Penelitian ......................................................................... 21


1. Desain penelitian ....................................................................... 21
2. Populasi dan sampel penelitian ................................................. 21
2.1.Populasi penelitian .............................................................. 21
2.2.Sampel penelitian ................................................................ 21
3. Lokasi dan waktu penelitian...................................................... 21
4. Pertimbangan etik...................................................................... 22
5. Instrumen penelitian .................................................................. 22
6. Metode pengumpulan data ........................................................ 22
7. Analisa data ............................................................................... 23

BAB 5 Hasil dan Pembahasan ................................................................. 25


1. Hasil penelitian.......................................................................... 25
1.1.Distribusi Karakteristik Data Demografi Responden ......... 25
1.2.Deskripsi Status Gizi ........................................................... 26

ix

Universitas Sumatera Utara


1.3.Deskripsi Prestasi Belajar ................................................... 26
1.4.Hubungan Status Gizi dengan Prestasi Belajar Siswa
SD Negeri 200203 Padangsidimpuan ................................. 26

2. Pembahasan ............................................................................... 28
2.1.Status Gizi ........................................................................... 28
2.2.Prestasi Belajar .................................................................... 29
2.3.Hubungan Status Gizi dengan Prestasi Belajar Siswa di
SD Negeri 200203 Padangsidimpuan ................................. 30

BAB 6 Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan ............................................................................... 32
2. Saran .......................................................................................... 32

Daftar Pustaka ........................................................................................... 34

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian


Lampran 2. Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 3. Instrumen penelitian
Lampiran 4. Surat Etik
Lampiran 5. Pengambilan Data
Lampiran 6. Surat Izin Melakukan Pengambilan Data Penelitian
Lampiran 7. Surat Balasan Telah Selesai Melakukan Penelitian
Lampiran 8. Hasil Penelitian Dengan Komputerisasi
Lampiran 9. Lembar Bukti Bimbingan
Lampiran 10. Taksasi Dana
Lampiran 11. Daftar Riwayat Hidup

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Defenisi Operasional ......................................................................... 20


Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase berdasarkan Krakteristik
Responden Siswa SD Negeri 200203 Padangsidimpuan ....................... 26
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi berdasarkan Status Gizi Siswa SD Negeri
200203 Padangsidimpuan ....................................................................... 26
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi berdasarkan Prestasi Belajar Siswa SD
Negeri 200203 Padangsidimpuan ........................................................... 27
Tabel 5.4 Analisa Hubungan Status Gizi dengan Prestasi Belajar Siswa SD
Negeri 200203 Padangsidimpuan ........................................................... 27

xi

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR SKEMA
Skema 3.1. Kerangka Konsep ................................................................................19

xii

Universitas Sumatera Utara


iv

Universitas Sumatera Utara


Judul : Hubungan Status Gizi Dengan Prestasi Belajar Siswa SD
Negeri 200203 Padangsidimpuan
Nama Mahasiswa : Rahmi Yunianti Siagian
NIM : 111101014
Jurusan : Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Tahun : 2011

Abstrak

Kurang gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan


kecerdasan, menurunkan daya tahan, meningkatkan kesakitan dan kematian. Pada
anak usia sekolah kekurangan gizi akan mengakibatkan anak menjadi lemah,
cepat lelah dan sakit - sakitan sehingga anak sering kali absen serta mengalami
kesulitan mengikuti dan memahami pelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar siswa SD Negeri
200203 Padangsidimpuan. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif
korelasi dengan pengambilan sampel total sampling dengan jumlah sampel
sebanyak 144 orang. Hasil penelitian menunjukkan status gizi siswa mayoritas
dalam sangat kururs (35,4%). Mayoritas prestasi belajar adalah kurang(34,0%).
Dari uji koefisien korelasi spearman rank didapatkan nilai p sebesar 0,203
(p>0,05) yang menunjukkan tidak ada hubungan yg signifikan antara status gizi
dengan prestasi belajar. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan tidak ada
hubungan antara status gizi dan prestasi belajar siswa di SD Negeri 200203
Padangsisimpuan.

Kata Kunci : Status Gizi, Prestasi Belajar

Universitas Sumatera Utara


BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan syarat mutlak

menuju pembangunan di segala bidang. Status gizi merupakan salah satu

faktor yang sangat berpengaruh pada kualitas SDM terutama yang terkait

dengan kecerdasan, produktivitas, dan kreativitas.

Istilah gizi hanya merujuk pada kesehatan tubuh yang meliputi

penyediaan energi, pemeliharaan jaringan tubuh, dan mengatur proses

kehidupan dalam tubuh. Namun, saat ini gizi mempunyai pengertian yang

sangat luas. Selain berhubungan dengan kesehatan, gizi juga dikaitkan

dengan potensi ekonomi seseorang, karena gizi berpengaruh dalam

perkembangan otak, kemampuan belajar dan produktivitas kerja. Oleh

karena itu, gizi menjadi faktor penting bagi pembentukan sumber daya

manusia yg berkualitas.

Pada saat ini Indonesia mengalami masalah gizi ganda, yaitu gizi

lebih atau gizi kurang. Biasanya masalah gizi lebih disebabkan oleh

kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu disertai dengan

kurangnya pengetahuan tentang gizi, gizi seimbang dan kesehatan.

Sebaliknya masalah gizi kurang pada umumnya disebabkan oleh

kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas

Universitas Sumatera Utara


lingkungan (sanitasi), kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi,

menu seimbang dan kesehatan.

Secara nasional, penduduk Indonesia yang mengkonsumsi energi

di bawah kebutuhan minimal yaitu kurang dari 70% dari angka kecukupan

gizi, bagi orang Indonesia adalah sebanyak 40,7%. Kontribusi konsumsi

karbohidrat terhadap konsumsi energi adalah 61%, sedikit diatas angka

yang dianjurkan PUGS (Pedoman Umum Gizi Seimbang) yaitu 50-60%.

Kontribusi protein terhadap konsumsi energi hanya 13,3% di bawah dari

yang dianjurkan PUGS yaitu 15%, dan kontribusi konsumsi lemak

terhadap energi sebesar 25,6% melebihi yang dianjurkan PUGS yaitu

25%. Asupan protein pada anak usia 7-12 tahun secara nasional rata-rata

113,2 dan di Sulawesi utara rata-rata 126,4. Di Indonesia asupan rata-rata

protein sebesar 105,8, sedangkan di Sulawesi Utara rata-rata asupan

protein 115,8. Terdapat perbedaan asupan protein antara Sulawesi Utara

dengan angka nasional, dimana Sulawesi Utara 20,6 di bawah angka rata-

rata asupan protein nasional. (Depkes RI, 2010).

Dari data yang diambil oleh Departemen Sosial tahun 2002 Di

Jogjakarta terdapat 3,6% anak sekolah yang menderita gizi buruk dan

24% menderita gizi kurang. Hal ini bisa menyebabkan terhambatnya

prestasi belajar mereka di sekolah (Depsos.2002).

Keadaan kesehatan gizi tergantung dari tingkat konsumsi. Tingkat

konsumsi ditentukan oleh kualitas hidangan. Kualitas hidangan

Universitas Sumatera Utara


menunjukkan semua zat gizi yang diperlukan tubuh di dalam susunan

hidangan dan perbandingan yang satu terhadap yang lain. Kalau susunan

hidangan memenuhi kebutuhan tubuh, baik dari sudut kualitas maupun

kuantitas, maka tubuh akan mendapatkan kondisi kesehatan gizi yang

sebaik – baiknya. (Christien, 2007).

Kurang gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan

perkembangan kecerdasan, menurunkan daya tahan, meningkatkan

kesakitan dan kematian (Achmad. 2000). Dalam Widyakarya Nasional

Pangan dan Gizi (2000) disebutkan bahwa pada anak usia sekolah

kekurangan gizi akan mengakibatkan anak menjadi lemah, cepat lelah

dan sakit - sakitan sehingga anak sering kali absen serta mengalami

kesulitan mengikuti dan memahami pelajaran.

Salah satu cara menilai kualitas seorang anak adalah dengan

melihat prestasi belajarnya di sekolah. Prestasi yang dicapai menunjukkan

hasil dari proses belajar (Christien, 2007). Prestasi belajar anak didik

dipakai sebagai ukuran untuk mengetahui sejauh mana mereka dapat

menguasai pelajaran yang sudah diajarkan atau dipelajari. Hasil prestasi

belajar ini biasanya bersifat dokumentatif yang dinyatakan dengan nilai

rapor.

Penelitian Huwae ( 2005 ) menyatakan dari 43 sampel anak

sekolah yang diteliti di Kabupaten Nabire terdapat 36 % menderita gizi

kurang dan 1,3 % mengalami gizi buruk. Penelitian ini menyatakan

terdapat hubungan yang erat antara status gizi dengan prestasi belajar

Universitas Sumatera Utara


siswa sekolah dasar yaitu semakin tinggi status gizi siswa maka akan

semakin tinggi pula prestasi belajar mereka.

Keadaan gizi juga akan mempengaruhi kemampuan anak dalam

mengikuti pelajaran di sekolah dan akan mempengaruhi prestasi belajar.

Penelitian kaitan indeks prestasi dengan status gizi anak : studi kasus anak

di Kabupaten Nabire oleh Wilma (2006) menemukan bahwa semakin

rendah status gizi siswa semakin rendah pula nilai prestasi mereka.

Untuk Kota Padangsidimpuan prevalensi gizi kurang ditambah gizi

buruk sebesar 12,7% dengan perincian prevalensi gizi kurang sebesar

9,5% dan gizi buruk sebesar 3,2% (Profil Sumut, 2008). Untuk prestasi

belajar didapatkan hasil yang sangat rendah dan kurang memuaskan.

Prevalensi gizi kurang di kota Padangsidimpuan lebih rendah jika

dibandingkan dengan prevalensi gizi kurang di Propinsi Sumatera Utara.

Hal ini mungkin dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti asupan

makanan, penyakit infeksi, persedian makanan keluarga, pelayanan

kesehatan dan sosial ekonomi. Dalam hal ini keluarga juga mempunyai

tanggung jawab dalam penyediaan biaya kesehatan dan peningkatan status

sosial ekonomi keluarga.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti

hubungan status gizi dan prestasi belajar siswa di SDN 200203

Padangsidimpuan.

Universitas Sumatera Utara


2. Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar anak SDN

200203 Padangsdimpuan.

3. Tujuan Penelitian

3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan status gizi dan prestasi belajar siswa SDN

200203 Padangsidimpuan.

3.2. Tujuan khusus

1. Untuk mengetahui status gizi anak SDN 200203 Padangsidimpuan

2. Untuk mengetahui prestasi belajar anak SDN 200203 Padangsidimpuan

3. Untuk mengetahui hubungan status gizi dengan prestasi belajar anak

SDN 200203 Padangsidimpuan

4. Manfaat Penelitian

4.1.Bagi Layanan Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan kontribusi bagi

perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada siswa dengan masalah

kesehatan gizi.

4.2.Bagi Pendidikan Keperawatan

Penelitian ini dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam

memberikan asuhan keperawtan terhadap siswa dengan masalah gizi di

sekolah dasar.

4.3.Bagi Penelitian Keperawatan

Universitas Sumatera Utara


Sebagai informasi tambahan bagi peneliti berikutnya dalam melakukan

penelitian gizi anak sekolah dasar.

4.4.Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pola asuhan orang tua dan

guru terutama dalam masalah gizi anak.

Universitas Sumatera Utara


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

1. Status Gizi

1.1. Pengertian Status Gizi

Gizi adalah segala sesuatu yang dikonsumsi oleh manusia yang

mengandung unsur-unsur zat gizi yaitu karbohidrat, vitamin, mineral,

lemak, protein dan air yang dipergunakan untuk mempertahankan

kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan dan organ-organ tubuh

manusia. (Mitayani dan Wiwi Sartika, 2010). Status gizi adalah keadaan

tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi.

Dibedakan antara status gizi buruk, kurang, baik, dan lebih. (Almatsier,

2010).

Gizi kurang merupakan suatu keadaan yang terjadi akibat tidak

terpenuhinya asupan makanan. Gizi kurang dapat terjadi karena seseorang

mengalami kekurangan salah satu zat gizi atau lebih di dalam tubuh

(Almatsier, 2009). Akibat yang terjadi apabila kekurangan gizi antara lain

menurunnya kekebalan tubuh (mudah terkena penyakit infeksi), terjadinya

gangguan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, kekurangan

energi yang dapat menurunkan produktivitas tenaga kerja, dan sulitnya

seseorang dalam menerima pendidikan dan pengetahuan mengenai gizi.

1.2. Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi

Universitas Sumatera Utara


Menurut model web sebab akibat (the web of causation), suatu

penyakit tidak bergantung pada satu sebab yang berdiri sendiri, melainkan

merupakan serangkaian proses sebab dan akibat. Dengan demikian

timbulnya penyakit dapat dicegah atau di atasi dengan memotong mata

rantai pada berbagai titik. Berdasarkan metode ini dalam usaha memerangi

masalah gizi harus dilakukan intervensi berdasarkan penyebab utama dari

masalah gizi (root causes of malnutrition) contohnya di Negara

berkembang umumnya Filipina dan Indonesia masalah gizi disebabkan

oleh faktor sosial ekonomi yang rendah, disamping faktor lain. Dalam

model ini digambarkan beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya

masalah gizi serta kaitan suatu faktor dengan faktor lain (Supariasa, dkk,

2001).

1.3. Konsep Gizi Pada Anak Sekolah

Usia anak sekolah periode yang sangat menentukan kualitas

seorang manusia dewasa nantinya. Saat ini masih terdapat perbedaan

dalam penentuan usia anak. Menurut UU No. 20 Tahun 2002 tentang

perlindungan anak dan WHO yang dikatakan masuk usia anak adalah

sebelum usia 18 tahun dan yang belum menikah. American Academic of

Pediatric tahun 1998 memberikan rekomendasi yang lain tentang batasan

usia anak yaitu mulai dari fetus (janin) hingga usia 21 tahun.

Pada usia sekolah ini, anak banyak mengikuti aktivitas fisik

maupun mental, seperti bermain, belajar, berolahraga. Zat gizi akan

membantu meningkatkan kesehatan tubuh anak, sehingga sistem

Universitas Sumatera Utara


pertahanan tubuhnya baik dan tidak mudah terserang penyakit. Umumnya

orang tua kurang memperhatikan kegiatan makan anaknya lagi. Mereka

beranggapan bahwa anak seusia ini sudah tahu kapan ia harus makan.

Disamping itu, anak mulai banyak melakukan kegiatan di luar rumah,

sehingga agak sulit mengawasi jenis makanan apa saja yang mereka

makan.

Anak usia sekolah membutuhkan lebih banyak energi dan zat gizi

di bandingankan balita. Diperlukan tambahan energi, protein, kalsium,

fluor, zat besi, sebab pertumbuhan sedang pesat dan aktivitas kian

bertambah. Untuk memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi, anak seusia

ini membutuhkan 5 kali waktu makan, yaitu pagi (sarapan), makan siang,

makan malam, dan 2 kali makan selingan. Perlu ditekankan pentingnya

sarapan supaya dapat berpikir dengan baik dan menghindari hipoglikemia.

Bila jajan harus diperhatikan kebersihan makanan supaya tidak tertular

penyakit tifoid, disentri, dan lain-lain.

Tumbuh kembang anak usia sekolah yang optimal tergantung

pemberian nutrisi yang optimal tergantung pemberian nutrisi dengan

kualitas dan kuantitas yang baik serta benar. Dalam masa tumbuh

kembang tersebut pemberian nutrisi atau asupan makanan pada anak tidak

selalu dapat dilaksanakan dengan sempurna. Sering timbul masalah

terutama dalam pemberian makanan yang tidak benar dan menyimpang.

Penyimpangan ini mengakibatkan gangguan pada organ-organ dan sistem

tubuh anak.

Universitas Sumatera Utara


Kebutuhan kalori anak sekolah dasar adalah sekitar 1500-2000

kkal setiap hari, tergantung kelompok usia. Untuk memenuhi kebutuhan

energi tersebut dapat diperoleh dari makanan yang disediakan di rumah

dan dari makanan jajanan. Anak sekolah memerlukan makanan yang

kurang lebih sama dengan yang dianjurkan untuk anak pra-sekolah

terkecuali porsinya harus lebih besar, oleh sebab kebutuhannya lebih

banyak mengingat bertambahnya berat badan dan aktivitasnya (Pudjiadi,

2000).

Adanya aktivitas yang tinggi mulai dari sekolah, kursus,

mengerjakan pekerjaan rumah (PR) dan mempersiapkan pekerjaan untuk

esok harinya, membuat stamina anak cepat menurun kalau tidak ditunjang

dengan asupan pangan dan gizi yang cukup dan berkualitas. Agar stamina

anak usia sekolah tetap fit selama mengikuti kegiatan di sekolah maupun

kegiatan ekstra kurikuler, maka saran utama dari segi gizi adalah jangan

meninggalkan sarapan pagi (Khomsan, 2003). Jika anak meninggalkan

sarapan pagi maka kemungkinan akan terjadi ketidak-seimbangan antara

energi yang masuk dengan energi yang keluar atau konsumsi makanan

tidak seimbang dengan kalori yang diperlukan (Notoatmodjo, 2003). Dan

selama berada di sekolah, penting untuk mengkonsumsi makanan

selingan/snack agar kadar gula tetap terkontrol baik sehingga konsentrasi

terhadap pelajaran dan aktivitas lainnya dapat tetap dilaksanakan.

10

Universitas Sumatera Utara


1.4. Penilaian Status Gizi

Pada dasarnya penilaian status gizi dapat dibagi menjadi dua, yaitu

secara langsung dan tidak langsung. Pengukuran langsung terdiri dari

Antropometri, biokimia, klinis, dan biofisik. Sedangkan pengukuran tidak

langsung terdiri dari survey konsumsi, statistic vital, faktor ekologi.

Parameter antropometri merupakan dasar dari penilaian status gizi.

Kombinasi antara beberapa parameter disebut Indeks Antropometri.

Berikut diterangkan beberapa indeks antropometri tersebut :

1. Berat Badan Menurut Umur (BB/U)

Berat badan adalah salah satu paramaeter yang memberikan

gambaran massa tubuh. Massa tubuh sangat sensitif terhadap perubahan-

perubahan yang mendadak, misalnya karena terserang penyakit infeksi,

menurunnya nafsu makan atau menurunnya jumlah makanan yang

dikonsumsi. Dalam keadaan normal, dimana keadaan kesehatan baik dan

keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan gizi terjamin, maka berat

badan berkembang mengikuti pertambahan umur. Mengingat

karakterisktik berat badan yang labil, maka indeks BB/U lebih

menggambarkan status gizi seseorang saaat ini (current nutritional status).

2. Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U)

Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan

keadaan pertumbuhan skeletal. Pada keadaan normal, tinggi badan tumbuh

seiring dengan pertambahan umur. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti

berat badan, relative kurang sensitif terhadap masalah kekurangan gizi

11

Universitas Sumatera Utara


dalam waktu yang pendek. Pengaruh defisiensi zat gizi terhadap tinggi

badan akan nampak dalam waktu relatif lama. Berdasarkan karakteristik

tersebut di atas, maka indeks TB/U menggambarkan status gizi masa lalu.

3. Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U)

IMT merupakan rumus matematis yang berkaitan dengan lemak

tubuh seseorang. IMT pada anak dan remaja berbeda dengan orang

dewasa. Leatk cut-off point yang digunakan berbeda antara anak remaja

dan orang dewasa. Pada anak dan remaja status gizi diperoleh dari

perbandingaan IMT dan umur. Indikator IMT/U merupakan indicator yang

paling baik untuk mengukur keadaan status gizi yang menggambarkan

keadaan status gizi masa lalu dan masa kini karena berat badan memiliki

hubungan linear dengan tinggi badan. Dalam keadaan normal,

perkembangan berat badan akan searah dengan pertumbuhan tinggi badan

dengan kecepatan tertentu. Indeks ini tidak menimbulkan kesan

underestimate pada anak yang overweight dan obese serta kesan

berlebihan pada anak gizi kurang (WHO, 2007).

BERAT BADAN Kg
IMT =
TINGGI BADAN m x TINGGI BADAN (m)

Indeks Massa Sangat Kurus < 17,0


Tubuh menurut Kurus 17,0 – 18,4
Umur (IMT/U) Normal 18,5 – 25,0
Anak Umur 5 – 18 Gemuk 25,1 – 27, 0
Tahun Obesitas ˃ 27,0
Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak Berdasarkan Indeks

12

Universitas Sumatera Utara


2. Prestasi Belajar

2.1 Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan penguasaan pengetahuan dan

ketrampilan yang dikembangkan dalam mata pelajaran, lazimnya

ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru (Christien, 2007)

Prestasi belajar siswa meliputi prestasi kognitif ( kemampuan

berpikir dan analisis, prestasi afektif ( sikap ) dan prestasi psikomotor (

tingkah laku). Namun dari tiga aspek tersebut aspek kognitiflah yang

menjadi tujuan utama dalam suatu sistem pendidikan tanpa

mengesampingkan aspek yang lain (Syah, 2001).

Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari

kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan

prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Adapun dalam penelitian ini

yang dimaksud prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan peserta didik

setelah menempuh proses pembelajaran tentang materi tertentu, yakni

tingkat penguasaan, perubahan emosional, atau perubahan tingkah laku

yang dapat diukur dengan tes tertentu dan diwujudkan dalam bentuk nilai

atau skor.

2.2 Faktor Yang mempengaruhi

Secara garis besar, faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan

belajar dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu faktor internal dan

eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri

13

Universitas Sumatera Utara


individu itu sendiri terdiri dari faktor biologis dan faktor psikologis

sebagai contoh : faktor kesehatan jasmani dan rohani, kecerdasan (

intelegensia ), daya ingat, kemauan, bakat.

a. Faktor internal :

1) Faktor biologis

a) Kandungan sampai lahir sesudah lahir sudah tentu merupakan

hal yang sangat menentukan keberhasilan seseorang.

b) Kondisi kesehatan fisik yang sehat dan segar sangat

mempengaruhi keberhasilan belajar seseorang. Namun demikian

didalam menjaga kesehatan fisik ada beberapa hal yang sangat

diperlukan diantaranya makan dan minum harus teratur serta

memenuhi persyaratan kesehatan, olahraga dan istirahat yang

cukup.

2) Faktor psikologis

a) Intelegensi

Intelegensi atau tingkat kecerdasan dasar memang berpengaruh

besar terhadap keberhasilan belajar seseorang. Seseorang yang mempunyai

intelegensi jauh dibawah normal akan sulit diharapkan untuk mencapai

prestasi yang tinggi dalam proses belajar. Sangat perlu dipahami bahwa

intelegensi itu bukan merupakan satu-satunya faktor penentu keberhasilan

seseorang. Intelegensi itu hanya merupakan salah satu faktor dari sekian

banyak faktor. Sebaliknya, seseorang yang intelegensinya tidak seberapa

tinggi atau sedang, mungkin saja mencapai prestasi belajar tinggi jika

14

Universitas Sumatera Utara


proses belajarnya ditunjang dengan berbagai faktor lain yang

memungkinkan untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal.

b) Kemauan

Kemauan dapat dikatakan sebagai faktor utama penentu

keberhasilan belajar seseorang. Lebih dari itu, dapat dikatakan kemauan

merupakan motor penggerak utama yang menentukan keberhasilan

seseorang dalam setiap segi kehidupannya. Bagiamanapun baiknya proses

belajar yang dilakukan seseorang hasilnya akan kurang memuaskan jika

orang orang tersebut tidak mempunyai kemauan yang keras.

c) Bakat

Bakat memang merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang

keberhasilan belajar seseorang dalam suatu bidang tertentu. Kegagalan

dalam belajar yang sering terjadi sehubungan dengan bakat justru

disebabkan seseorang terlalu cepat merasa dirinya tidak berbakat dalam

suatu bidang.

d) Daya ingat

Daya ingat sangat mempengaruhi keberhasilan belajar seseorang.

Daya ingat dapat didefinisikan sebagai daya jiwa untuk memasukan,

menyimpan dan mengeluarkan kembali suatu kesan. Sesuai dengan tahap-

tahapnya.

15

Universitas Sumatera Utara


b. Faktor eksternal

Adalah merupakan faktor yang bersumber dari luar individu itu

sendiri. Faktor meliputi faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan

sekolah, faktor lingkungan masyarakat dan faktor waktu.

1) Faktor lingkungan keluarga

Faktor lingkungan rumah atau keluarga ini merupakan lingkungan

pertama dan utama dalam menentukan perkembangan pendidikan

seseorang. Kondisi lingkungan keluarga sangat menentukan keberhasilan

belajar seseorang diantaranya ialah adanya hubungan yang harmonis

diantara sesama anggota keluarga, tersedianya tempat dan peralatan belajar

yang cukup memadai, keadaan ekonomi keluarga yang cukup suasana

lingkungan rumah yang cukup tenang, adanya perhatian yang besar dari

orang tua terhadap perkembangan proses belajar dan pendidikan anak-

anaknya.

2) Faktor lingkungan sekolah

Hal mutlak yang harus ada di sekolah untuk menunjang

keberhasilan belajar adalah tata tertib dan disiplin yang ditegakkan secara

konsekuen dan konsisten. Kondisi lingkungan sekolah yang juga

mempengaruhi kondisi belajar antara lain adanya guru yang baik dalam

jumlah yang cukup dan memadai sesuai dengan jumlah bidang studi yang

ditentukan, peralatan belajar yang cukup lengkap, gedung sekolah yang

memenuhi persyaratan bagi berlangsungnya proses belajar yang baik,

16

Universitas Sumatera Utara


adanya teman yang baik, adanya keharmonisan hubungan diantara semua

personil sekolah.

3) Faktor lingkungan masyarakat

Didalam masyarakat ada lingkungan atau tempat tertentu yang

dapat menunjang keberhasilan belajar, ada pula lingkungan atau tempat

tertentu yang menghambat keberhasilan belajar. Lingkungan atau tempat

tertentu yang dapat menunjang keberhasilan belajar diantaranya adalah

lembaga-lembaga pendidikan non formal yang melaksanakan kursus-

kursus tertentu seperti kursus bahasa inggris dll. Lingkungan atau tempat

tertentu yang dapat menghambat keberhasilan belajar antara lain adalah

tempat hiburan tertentu yang banyak dikunjungi yang mengutamakan

kesenangan atau hura-hura seperti diskotik, bioskop dll.

4) Faktor waktu

Adanya keseimbangan antara kegiatan belajar dan kegiatan yang

bersifat hiburan atau rekreasi. Tujuannya agar selain dapat meraih prestasi

belajar yang maksimal, siswa tidak dihinggapi kejenuhan dan kelelahan

pikiran yang berlebihan serta merugikan.

2.3. Penilaian Prestasi Belajar

Menurut Syah (2010) evaluasi berarti pengungkapan dan

pengukuran hasil belajar yang pada dasarnya merupakan proses

penyusunan deskripsi siswa, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa

maka dilakukan melalui evaluasi hasil belajar berdasarkan tujuan dan

17

Universitas Sumatera Utara


ruang lingkupnya. Evaluasi prestasi belajar atau hasil belajar dapat

dilakukan dengan beragam cara, mulai yang paling sederhaan sampai yang

paling kompleks. Berikut beberapa cara evaluasi prestasi belajar menurut

Syah (2010) :

1) Pre-test dan Post-test

Kegiatan pre-test dilakukan guru secara rutin pada setiap penyajian

materi batu. Tujuannya ialah untuk mengidentifikasi pengetahuan siswa

mengenai bahan yang akan disajikan. Sedangkan post-test adalah

kebalikan dari pre-test, yakni kegiatan evaluasi yang dilakukan guru pada

setiap akhir penyajian materi. Tujuannya adalah untuk mengetahui taraf

penguasaan siswa atas materi yang telah diajarkan.

2) Evaluasi Prasyarat

Evaluasi ini sangat mirip dengan pre-test. Tujuannya adalah untuk

mengidentifikasi penguasaan siswa atas materi lama yang mendasari

materi baru yang akan diajarkan.

3) Evaluasi Diagnostik

Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan

pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang

belum dikuasai siswa.

4) Evaluasi Formatif

Evaluasi jenis ini kurang lebih sama dengan ulangan yang

dilakukan pada setiap akhir penyajian satuan pelajaran atau modul.

Tujuannya ialah untuk memperoleh umpan balik yang mirip dengan

18

Universitas Sumatera Utara


evaluasi diagnostik, yakni untuk mengetahui kesulitan belajar siswa. Hasil

diagnosis kesulitan belajar tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan

rekayasa pengajaran remedial (perbaikan).

5) Evaluasi Sumatif

Ragam penilaian sumatif kurang lebih sama dengan ulangan umum yang

dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar siswa

pada akhir periode pelaksanaan program pengajaran. Evaluasi ini lazim

digunkan pada setiap akhir semester atau akhir tahun ajaran.

Datanya didapat dari hasil penilaian yang dilakukan oleh guru di

sekolah berupa nilai raport yaitu nilai rata-rata untuk semua mata pelajaran

pada semester ganjil terakhir (Syah, 2010), kemudian diurutkan sesuai

ranking atau peringkat dikelas:

- Baik : Peringkat 1 - peringkat 13

- Cukup : Peringkat 14 - peringkat 27

- Kurang : Peringkat 28 - peringkat 41

6) Ujian Akhir Nasional (UAN)/UN (Ujian Nasional)

UAN atau UN pada prinsipnya sama dengan evaluasi sumatif dalam arti

sebagai penentu kenaikan status siswa.

19

Universitas Sumatera Utara


BAB 3
KERANGKA PENELITIAN
1. Kerangka konseptual

Secara garis besar, faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan

belajar dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu faktor internal dan

eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri

individu itu sendiri terdiri dari faktor biologis dan faktor psikologis, status

gizi yang dipengaruhi juga oleh asupan energi dan protein. Sedangkan

faktor eksternal dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, sarana keluarga,

dan guru. (Christien, 2007)

Prestasi Belajar
Status Gizi

Keterangan :
Variabel Independen : Status Gizi
Variabel Dependen : Prestasi Belajar

Skema 3.1 Hubungan status gizi, dan prestasi belajar

21

Universitas Sumatera Utara


2. Defenisi Operasional

Defenisi operasional dari variabel penelitian ini adalah :

Variabel Defenisi Alat ukur Skala Hasil Ukur


Operasional
Status Keadaan kesehatan Kuesioner Ordinal Sangat Kurus<
Gizi anak sekolah dasar 17,0
yang diketahui dari Kurus17,0 -18,4
data berat badan Normal 18,5 -
yang diukur dengan 25,0
timbangan injak Gemuk 25,1 -
dengan ketelitian 0,5 27,0
kg dan tinggi badan Obesitas > 27,0
dengan mikrotoice
dengan ketelitian 0,1
cm.

Prestasi Hasil belajar yang Kuesioner Ordinal -Baik:


Belajar diperoleh siswa SDN Peringkat1-
200203 peringkat13
Padangsidimpuan
selama satu semester -Cukup:Peringkat
terakhir yang sudah 14-peringkat27
disimpulkan dalam
bentuk rata-rata nilai Kurang:Peringkat
akhir yang 28-peringkat 41
dimasukkan kedalam
rapor dan sudah
disusun sesuai
peringkat dikelas
Tabel 3.1 Defenisi operasional

3. Hipotesa

Hipotesa penelitian adalah suatu jawaban yang bersifat sementara

terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang

terkumpul (Arikunto, 2010). Hipotesa yang akan dibuktikan dalam

penelitian ini adalah :

22

Universitas Sumatera Utara


1. Ho : Tidak adanya hubungan status gizi dengan prestasi

belajar anak SDN 200203 Padangsidimpuan

2. Ha : Adanya hubungan status gizi dengan prestasi belajar anak

SDN 200203 Padangsidimpuan.

23

Universitas Sumatera Utara


BAB 4
METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif korelatif

dengan menggunakan desain cross sectional.

2. Populasi dan Sampel

2.1. Populasi Penelitian

Sugiyono (2004 dalam Hidayat, 2007) populasi adalah wilayah

generalisasi yang tersedia atas: objek/subyek yang mempunyai

kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi peneltian ini

adalah siswa SDN 200203 Padangsidimpuan kelas 4,5,6. Subjek

penelitian adalah murid kelas 4 dengan jumlah siswa 54 orang, kelas 5

dengan jumlah siswa 39 orang, kelas 6 dengan jumlah siswa 49 orang.

Jadi, total dari keseluruhan populasi adalah 144 Orang.

2.2. Sampel Penelitian

Penentuan sampel dilakukan dengan cara total sampling yaitu

berjumlah 144 orang. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan

tehnik total sampling.

3. Lokasi dan waktu penelitian

3.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD N 200203 Padangsidimpuan

yang terletak di Jl. Liong See Sitamiang Kota Padangsidimpuan,

23

Universitas Sumatera Utara


dengan pertimbangan memilih lokasi berdasarkan hasil survey

pendahuluan adalah :

1. Secara visual sebagian murid memiliki postur tubuh kurus dan

kecil.

2. Belum pernah dilakukan penelitian tentang hubngan status gizi

dengan prestasi belajar.

3.2.Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah pada bulan Mei 2015.

4. Pertimbangan Etik

Pada penentuan status gizi dijelaskan maksud tujuan pada murid

dan tenaga pendidik bahwa semua informasi dan data hanya dipakai untuk

penelitian ilmiah dan identitas peserta sangat dirahasiakan untuk umum.

5. Instrument Penelitian

Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang dipakai adalah :

a. Timbangan injak dengan ketelitian 0,1 kg untuk mengukur berat

badan anak SD N 200203 Padangsidimpuan.

b. Mikrotoice dengan ketelitian 0.1 cm untuk mengukur tinggi badan

anak SD N 200203 Padangsidimpuan.

c. Kuisioner sebagai identitas anak SD N 200203 Padangsidimpuan. .

6. Metode Pengumpulan Data

a. Data primer

Data primer berupa karakteristik responden dikumpulkan

melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner untuk

24

Universitas Sumatera Utara


mengetahui jenis kelamin, umur, pekerjaan orang tua. Data status

gizi dikumpulkan dengan menimbang berat badan menggunakan

timbangan injak (bathroom scale) dan mengukur tinggi badan

menggunakan microtoice.

b. Data Sekunder

Data sekunder dikumpulkan dengan cara mengambil dan

mencatat data dari SD Negeri 200203 Padangsidimpuan yang

meliputi jumlah siswa, gambaran umum sekolah, data prestasi

belajar yang dilihat dari nilai raport siswa kelas 4, 5, 6.

7. Analisa data

Analisa data dilakukan setelah semua data dalam kuesioner

dikumpulkan melalui beberapa tahap dimulai dengan editing untuk

memeriksa kelengkapan data, kemudian data yang sesuai diberi kode

(coding) untuk memudahkan peneliti dalam melakukan tabulasi dan

analisa data. Kemudian memasukkan (entry) data ke komputer dan

dilakukan pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi

16.0. Analisis data yang akan peneliti lakukan adalah analisa univariat

dan bivariat, yaitu sebagai berikut:

7.1.Analisis Univariat

Analisis ini untuk mendapatkan gambaran pada masing-masing

variabel. Gambaran yang didapat akan dimasukkan ke dalam bentuk

tabel frekuensi dan akan digunakan untuk uji analisis deskriptif.

25

Universitas Sumatera Utara


Tabel frekuensi pada analisis ini bertujuan untuk mendeskripsikan

karakteristik masing-masing variabel yang diteliti.

7.2.Analisis Bivariat

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan

variabel dependen dengan variabel. Untuk membuktikan bahwa

kedua variabel memiliki hubungan, maka dilakukan uji Spearman.

Hasil dari uji Spearman dapat mengetahui ada/tidaknya hubungan

yang bermakna secara statistik.

26

Universitas Sumatera Utara


BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1.Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 200203 Padangsidimpuan.

Sekolah ini merupakan sekolah negeri yang berlokasi di jalan Liong See,

Padangsidimpuan. Sekolah ini memiliki enam kelas. Setiap kelas memiliki

kurang lebih 25 hingga 60 orang siswa.

5.1.2. Karakteristik Responden

Responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 144 orang

siswa siswi SD Negeri 200203 Padangsidimpuan dimana terdiri dari kelas

empat, lima, dan enam yang dipilih secara total sampling. Sebanayak 75

orang adalah laki-laki dan 69 adalah perempuan.

Hasil penelitian karakteristik responden diperoleh data yaitu :

mayoritas siswa berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah 75 orang yaitu

52,1%.Siswa dengan usia terbanyak adalah 10 dan 11 tahun yaitu 45 orang

yaitu 31,2%. Pekerjaan orang tua terbanyak adalah wiraswasta 122 orang

yaitu 84,7%.

28

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi dan Persentase berdasarkan karakteristik
responden Siswa SD Negeri 200203 Padangsidimpuan

Karakteristik Frekuensi Persentase %


Jenis Kelamin 52,1
Laki-laki 75 47,9
Perempuan 69
Umur
9 15 10,4
10 45 31,2
11 45 31,2
12 33 22,9
13 6 4,2
Pekerjaan Orang Tua
Wiraswasta 122 84,7
PNS 11 7,6
DLL 11 7,6
Total 144 100%

5.1.3. Status Gizi

Berdasarkan hasil analisa data siswa dengan status gizi terbanyak

adalah sangat kurus dengan jumlah 52 orang yaitu 35,4%.

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Gizi Siswa SD Negeri


200203 Padangsidimpuan

Status Gizi Jumlah Orang %


Sangat Kurus 52 35,4
Kurus 42 29,2
Normal 48 33,3
Gemuk 2 1,4
Obesitas 1 0,7
Total 144 100

29

Universitas Sumatera Utara


5.1.4. Prestasi Belajar

Berdasarkan analisa data prestasi belajar siswa terbanyak adalah

cukup dengan jumlah 61 orang yaitu 42,4%.

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Prestasi Belajar Siswa SD


Negeri 200203 Padangsidimpuan

Prestasi Belajar Jumlah Orang %


Baik 41 28,5
Cukup 61 42,4
Kurang 42 29,2
Total 144 100

5.1.5. Hubungan Status Gizi Dengan Prestasi Belajar

Analisa data hubungan status gizi dengan prestasi belajar siswa di SD

Negeri 200203 Padangsidimpuan menunjukkan tidak ada hubungan antara

status gizi dengan prestasi belajar. Hasil yang didapat dari perhitungan

dengan menggunakan rumus koefisien korelasi Spearman didapatkan nilai

signifikan p = 0,203. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada

hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar dimana p>0,05.

Tabel 5.4. Analisa Hubungan Status Gizi Dengan Prestasi Belajar Siswa
SD Negeri 200203 Padangsidimpuan
Variabel 1 Variabel 2 P- Keterangan
Value

Status gizi siswa Prestasi belajar 0,270 Tidak ada


SD Negeri siswa SD Negeri hubungan
200203 200203 status gizi
Padangsidimpuan Padangsidimpuan dengan
prestasi
belajar

30

Universitas Sumatera Utara


5.2. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan

antara status gizi dengan prestasi belajar siswa di SD Negeri 200203

Padangsidimpuan. Penelitian ini dilakukan pada Juni 2015.

5.2.1. Status Gizi

Berdasarkan penelitian sebagian besar siswa memiliki status gizi

yang sangat kurus. Hal ini dapat dilihat dari hasil frekuensi status gizi

siswa yang berjumlah 52 orang yaitu 35,4%. Hal ini mungkin disebabkan

oleh faktor pekerjaan orang tua siswa. Masalah gizi pada sekolah ini

harusnya menjadi perhatian yang utama bagi orang tua dan pihak sekolah.

Dalam penelitian Sunthara (2013) di SD Advent 2, Medan status

gizi siswa terbanyak adalah normal yaitu 67,9%. Masalah gizi merupakan

masalah serius yang harus segera ditangani agar tidak timbul dampak lain

yang diakibatkan dari masalah gizi. Menurut John E. Hall, 2010, terdapat

beberapa faktor yang mempengaruhi status gizi seseorang termasuk gentik,

aktivitas individu tersebut, faktor lingkungan,faktor psikologikal, neuron

abnormal dll.

Menurut Suharjo (2003), status gizi adalah keadaan kesehatan

individu atau kelompok yang ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik akan

energi dan zat – zat lain yang diperoleh dari makanan yang dampak

fisiknya diukur antropometri. Gizi yang cukup diperlukan setiap orang

untuk mencapai pertumbuhan yang optimal

31

Universitas Sumatera Utara


Menurut Anwar (2008) Pada keadaan kekurangan gizi dapat

menyebabkan pertumbuhan badan terganggu, badan lebih kecil diikuti

dengan ukuran otak yang juga kecil. Jumlah sel dalam otak berkurang dan

terjadi ketidakmatangan dan ketidaksempurnaan organisasi biokimia

dalam otak. Kedaan ini berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasan

anak.

5.2.2. Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah keberhasilan siswa selama mengikuti

kegiatan belajar mengajar di sekolah yang diberikan guru dalam bentuk

nilai rata – rata rapor dan diurutkan sesuai peringkat. Dari tabel 3 dapat

dilihat prestasi belajar dari 144 siswa yang diteliti 42,4% prestasi

belajarnya cukup.

Hal ini mungkin dikarenakan faktor usia siswa dan pekrjaan orang

tua dalam menunjang pembelajaran siswa disekolah dan dirumah.

Kurangnya anak dengan prestasi belajar baik seharusnya menjadi hal yang

sangat penting dan harus diperhatikan oleh orang tua dan pihak sekolah.

Pemberian motivasi atau dukungan kepada siswa oleh orang tua dan guru

disekolah juga sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Menurut Simbolon Dkk (2014) Berdasarkan hasil penelitian yang

diperoleh, setelah di rata-ratakan maka prestasi belajar anak yang paling

banyak adalah dengan kategori baik yaitu 79,7%. Minimnya anak yang

memiliki indeks prestasi dengan kategori sangat baik seharusnya menjadi

perhatian bagi orang tua dan pihak sekolah, peningkatan mutu pengajaran

32

Universitas Sumatera Utara


dan pengawasan dari orang tua akan membantu meningkatkan prestasi

belajar pada anak.

Prestasi belajar adalah hasil penilaian pendidikan terhadapa proses

belajar dan hasil belajar siswa. Keberhasilan belajar siswa dipengaruhi

oleh banyak faktor salah satunya IQ. Bahwa intelegensi IQ hanya

merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan dalam

belajar. Interaksi antar berbagai faktor yang menjadi determinan atau

penentu bagaimana hasil akhir proses belajar yang dialami individu. Peran

masing-masing faktor penentu tidak selalu sama dan tetap.

Menurt Bachtiar (2009) banyak orang berpendapat untuk meraih

prestasi yang tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki IQ yang juga

tinggi. Hal ini karena intelegensi merupakan bekal potensial yang akan

memudahkan dalam belajar.

5.2.3. Hubungan Status Gizi dengan Prestasi Belajar

Berdasarkan penelitian ini, tidak ada hubungan yang signifikan

antara status gizi dengan prestasi belajar siswa, dimana dari hasil

penelitian diperoleh p=0,270 (p<0,005). Hal ini mungkin dikarenakan

prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dibagi

menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal

adalah merupakan faktor yang bersumber dari luar individu itu sendiri.

Faktor meliputi faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan sekolah,

faktor lingkungan masyarakat dan faktor waktu. Dimana dalam peneltian

ini faktor eksternal lebih dominan dibanding faktor internal.

33

Universitas Sumatera Utara


Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri

individu itu sendiri terdiri dari faktor biologis dan faktor psikologis

sebagai contoh : faktor kesehatan jasmani dan rohani, kecerdasan

(intelegensia), daya ingat, kemauan, bakat.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Sunthara (2013) yaitu tidak ada hubungan yang ditemui antara status gizi

dengan prestasi belajar.

Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Christien

(2007) yang menyatakan ada hubungan antara status gizi dengan prestasi

belajar. Prestasi belajar dalam hal ini dipengaruhi oleh faktor luar dari

satus gizi yaitu prasarana belajar dan pendekatan belajar dari siswa itu

sendiri.

Perbedaan hasil penelitian ini mungkin disebabkan oleh faktor

yang mempengaruhu siswa dalam belajar. Selain itu, penilaian status gizi

tidak hanya dapat ditentukan dengan antropometri tapi juga dapat dinilai

berdasarkan uji laboratorium

Menurut Mexitalia(2002), secara garis besar faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian,

yaitu endogen dan eksogen. Faktor endogen dapat dibedakan menjadi dua,

1) faktor fisiologis adalah yang berhubungan dengan jasmani seseorang

yang belajar dengan jasmaninya yang segar akan lain pengaruhnya dengan

mereka yang jasmaninya kurang segar. 2) Faktor Psikologis antara lain

inteligensi, bakat, motivasi, konsentrasi. Adapun faktor eksogen adalah

34

Universitas Sumatera Utara


bahan yang dipelajarinya, lingkungan alami dan social, instrumen. Faktor-

faktor tersebut akan saling berinterkasi secara langsung atau tidak

langsung dalam mempengaruhi prestasi belajar. (Sunthara, 2013)

35

Universitas Sumatera Utara


BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap 144

responden di SD Negeri 200203 Padangsidimpuan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Berdasarkan penelitian ini proporsi status gizi terbanyak adalah sangat

kurus dengan jumlah 52 orang yaitu 35,4%. Diikuti oleh siswa dengan

status gizi normal dengan jumlah 48 orang yaitu 33,3%. Siswa dengan

status gizi kurus dengan jumlah 42 orang yaitu 29,2%. Selanjutnya siswa

dengan status gizi gemuk sebanyak 2 orang yaitu 1,4% dan yang terakhir

siswa denga status gizi obesitas sebanyak 1 orang yaitu 0,7%.

2. Berdasarkan penelitian ini proporsi prestasi belajar siswa terbanyak adalah

cukup dengan jumlah 61 orang yaitu 42,4%.

3. Berdasarkan penelitian ini tidak ada hubungan antara status gizi yaitu

berdasarkan indeks massa tubuh (IMT) dengan prestasi belajar siswa dilihat

berdasarkan nilai rata-rata raport dan sudah disusun sesuai peringkat di SD

Negeri 200203 Padangsidimpuan.

6.2. Saran

1. Bagi Mahasiswa Keperawatan

Diharapkan dapat meneliti faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi

status gizi, tidak hanya status gizi dan prestasi belajar.

35

Universitas Sumatera Utara


2. Bagi Pendidikan Keperawatan

Disarankan bagi mahasiswa keperawatan agar lebih sering melakukan

penyuluhan terkait gizi pada masyarakat dan institusi terkait.

3. Masyarakat dan Institusi Sekolah Dasar

Dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi sekolah dalam

meningkatkan gizi siswa dan memberikan motivasi serta pendidikan bagi siswa

untuk dapat mengkonsusmi zat-zat makanan yang bergizi.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Disarankan bagi peneliti lain untuk meneliti lebih lanjut pada variabel yang

berbeda, agar dapat diperoleh informasi lebih kongkrit yang berhubungan

dengan masalah kesehatan dan gizi.

36

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Achmad. 2000, Penuntasan Masalah Gizi Kurang Gizi. In Widya Karya Nasional
Pangan dan Gizi VI, Jakarta : Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia.
Anonim 1995. 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang. Jakarta : Direktorat Jendral
Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Depkes RI.

Almatsier, Sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Penerbit PT Gramedia


Pustaka Utama.
Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: PT.
Bumi Aksara.

Batchiar. (2009). Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Prestasi


Belajar.

Depkes RI. kecenderungan masalah gizi dan tantangan di masa datang. Jakarta;
2004.
Depkes.RI,2002. Pedoman Umum Gizi Seimbang (Panduan untuk petugas).
Jakarta.

Huwae. 2005, Hubungan antara Status Gizi dan Kadar Hb dengan Prestasi Belajar
Murid SD di Daerah Endemis Malaria (tesis yang tidak
dipublikasikan), Program Sarjana UGM.

Isdaryanti, Christien. 2007. Asupan Energi, Protein, Status Gizi dan prestasi
belajar anak Sekolah Dasar Arjowinangun Pacitan, Dikutip Dari:
https://muslimpinang.files.wordpress.com/2010/10/christien-
publikasi.pdf, Dibuka pada Tanggal 27 Oktober 2014.
Kanwil Depsos Kanwil Depsos DIY, 2002.Laporan Pemetaan dan Survey Anak
Jalanan Propinsi DIY.

Mexitalia. (2002). Hubungan Kecerdasan Emosianal, Status Gizi dengan Prestasi


Belajar. Dikutip dari : http://eprints.undip.ac.id/21748/1/559-ki-fk-
03-a.pdf, dibuka pada tanggal 05 Juni 2015

Ngastiyah, 2005. Perawatan Anak Sakit Edisi 2. Jakarta: Penerbit buku


Kedokteran EGC.

Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Asdi


Mahasatya.

38

Universitas Sumatera Utara


Supariasa. 2001, Penilaian Status Gizi, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran

Wijayanto, Prasetyo. 2001. Hubungan Kecerdasan Emosional, Status Gizi dengan


Prestasi Belajar (Tesis). Dikutip dari :
http://eprints.undip.ac.id/12237/, dibuka pada tanggal 05 Juni 2015.
Simbolon, DKK. 2014. HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MAKAN PAGI
DAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA
ANAK DI SD NEGERI 096132 PARAPAT KECAMATAN
GIRSANG SIPANGAN BOLON KABUPATEN SIMALUNGUN
TAHUN 2014. Dikutip dari :
http://id.portalgaruda.org/index.php?ref=browse&mod=viewarticle
&article=254367, Dibuka pada tanggal 05 Juni 2015.

39

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 1

JADWAL TENTATIF PENELITIAN

AktivitasPenelit Desember Januari Februari Mei Juni Juli


No Sep-14 Oktober 2014 Nov-14 Maret 2015 Apr-15
ian 2014 2015 2015 2015 2015 2015
MingguKe- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuanjudul
1
penelitian
Menyusun Bab
2
1
Menyusun Bab
3
2
Menyusun Bab
4
3
Menyusun Bab
5
4
Menyerahkan
6 proposal
penelitian
Ujiansidang
7
proposal
Revisi proposal
8
penelitian
Pengumpulan
9
data
10 Analisa data
Pengajuansidan
11
gskripsi
Ujiansidangskri
12
psi
13 Revisiskripsi
Mengumpulkan
14
skripsi

40

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 2
Pernyataan bersedia menjadi subjek penelitian
HUBUNGAN STATUS GIZI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SD
N 200203 PADANGSIDIMPUAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Jenis Kelamin :
Kelas :
Bersedia dan mau menjadi subjek penelitian yang dilaksanakan
oleh peneliti S1 Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Peneliti P.sidempuan, Januari


2015
Subjek Penelitian

( ) (
)

41

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 3
KUESIONER
Nama :
Kelas :
Umur : thn
Jenis kelamin :
Berat badan : kg
Tinggi badan : cm
Pekerjaan orang tua :

42

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 4

43

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 5

44

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 6

45

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7

46

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 8

HASIL DISTRIBUSI KARAKTERISTIK RESPONDEN


Frekuensi Karakteristik

Frequency Table

Jenis Kelamin

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid LakiLaki 75 52.1 52.1 52.1

Perempuan 69 47.9 47.9 100.0

Total 144 100.0 100.0

Umur

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 9 15 10.4 10.4 10.4

10 45 31.2 31.2 41.7

11 45 31.2 31.2 72.9

12 33 22.9 22.9 95.8

13 6 4.2 4.2 100.0

Total 144 100.0 100.0

Pekerjiaan Orangtua

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Wiraswasta 122 84.7 84.7 84.7

PNS 11 7.6 7.6 92.4

DLL 11 7.6 7.6 100.0

Total 144 100.0 100.0

47

Universitas Sumatera Utara


STATUS GIZI

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Normal 48 33.3 33.3 33.3

Kurus 42 29.2 29.2 62.5

Sangat Kurus 51 35.4 35.4 97.9

Gemuk 2 1.4 1.4 99.3

Obesitas 1 .7 .7 100.0

Total 144 100.0 100.0


HASIL ANALISA DATA STATUS GIZI DAN PRESTASI BELAJAR

PRESTASI BELAJAR

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Baik 41 28.5 28.5 28.5

Cukup 61 42.4 42.4 70.8

Kurang 42 29.2 29.2 100.0

Total 144 100.0 100.0

Nonparametric Correlations

Correlations

StatusGizi NilaiRataRata

Spearman's rho StatusGizi Correlation Coefficient 1.000 -.093

Sig. (2-tailed) . .270

N 144 144

NilaiRataRata Correlation Coefficient -.093 1.000

Sig. (2-tailed) .270 .

N 144 144

48

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 9

49

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 10

TAKSASI DANA PENELITIAN

No. Kegiatan Biaya


1. PROPOSAL
- Biaya pembelian buku Rp. 44.000,-
- Biaya pulsa modem (internet) Rp. 64.000,-
- Fotocopy sumber-sumber tinjauan Rp. 150.000,-
pustaka Rp. 50.000,-
- Kertas dan Tinta Print untuk Rp. 150.000,-
memperbanyak proposal
- Sidang proposal Rp. 200.000,-
2. PENGUMPULAN DATA
- Fotocopi Kuesioner Rp. 200.000,-
- CendraMata Rp. 200.000,-

3. ANALISA DATA DAN PENGUMPULAN LAPORAN


- Biaya rental dan print
- Penjilidan Rp. 100.000,-
- Fotocopi laporan penelitian Rp. 250.000,-
- Sidang Skripsi Rp. 100.000,-
Rp. 400.000,-
4 BIAYA TAK TERDUGA Rp. 142.000,-
TOTAL Rp. 1.900.000,-

50

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 11

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Rahmi Yunianti Siagian.

Temapat/Tanggal lahir : Padangsidimpuan. 12 Juni 1993

Agama : Islam

Alamat : Jln. Melati Gang Kurnia No. 54 Medan-Polonia

Riwayat Pendidkan : 1. SDN 200203 Sitamiang 1999-2005

2. MTsN Model Padangsidimpuan 2005-2008

3. MAN 2 Model Padangsidimpuan 2008-2011

4. Fakultas Keperawatan USU 2011- sekarang

Email : rahmiyuniantisiagian@ymail.com

No. Hp : 081267475183

51

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai