TINJAUAN PUSTAKA
(Ismainar, 2015).
adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman.
8
9
seharusnya dilakukan.
keselamatan pasien. Sasaran utama dari SIKP ada pada bidang-bidang yang
bermasalah dalam perawatan kesehatan dan juga pemberian bukti dan solusi
hasil konsensus menurut nasihat para ahli. Dengan demikian solusi yang
perlu diwaspadai, kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien
Menurut Kohn (2000) dalam Hadi (2017) ada lima prinsip untuk
program keselamatan.
12
d) Sistem
“unsafe” dokter
b) Menyederhanakan proses
a) Pendekatan proaktif,
c) Training simulasi.
ruang rawat inap, rawat jalan, laboratorium. Identifikasi pasier yang diakui
batang atau cara lain. Nomor kamar atau lokasi tidak dapat digunkan untuk
penanda identitas yang digunakan di unit rawat inap dapat berbeda dari dua
penanda identitas di unit rawat jalan. Sebagai contoh, nama pasien dan
nomor rekam medis dapat digunakan diseluruh area rawat inap, dan nama
pasien serta tanggal lahir dapat digunakan diseluruh unit rawat jalan, seperti
di unit gawat darurat, unit pelayanan rawat ambulatoryatau area rawat jalan
memberikan obat, darah atau produk darah atau sebelum mengambil darah
atau prosedur. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan identifikasi
pasien yang nantinya bisa berakibat fatal jika pasien menerima prosedur
medis yang tidak sesuai dengan kondisi pasien seperti salah pemberian obat,
2017).
medis, tanggal lahir, gelang identitas pasien dengan barcode, tidak boleh
identitas dan tidak boleh menggunakan nomor kamar atau lokasi pasien
terapeutik
ketika pemberian obat dan darah, pengambilan darah dan spesimen lain
pengobatan
16
baru lahir
gelang nama dan warna setiap serah terima pasien (shift) (Hadi, 2017).
benar : benar obat, benar dosis, benar pasien, benar rute, benar waktu dan
teknologi lain
yaitu dengan melihat dan menanyakan nama, tanggal lahir atau identitas
begitupun sebaliknya
memberikan atau melakukan sesuatu kepada pasien. Cara ini juga masih
identitas pasien
c) Gelang tangan
Saat ini gelang tangan dianggap sebagai prosedur standar yag yang harus
gelang ditulis dengan huruf balok, jelas terbaca dan ditlis dengan pena
serta di desain sedemikian rupa agar tulisan tidak memudar saat pasien di
d) Bar code
Ditoko atau super market adanya sistem bar code membuat kasir bekerja
medis
e) Cheklist
lakukan sudah sesuai dengan prosedur dan tidak ada sesusatupun yang
diharapkan (KTD), near miss atau kejadian nyaris cidera (KNC), kejdian
menyebabkan kerugian bagi pasien dan pihak Rumah Sakit, sepserti biaya
yang harus di tanggung pasien menjadi lebih besar, pasien semakin lama di
rawat di Rumah Sakit dan terjadinya resistensi obat. Kerugian bagi Rumah
Sakit yang harus di keluarkan menjadi lebih besar yaitu pada upaya tindakan
angka 77% pada kasus kejadian tidak di harapkan (KTD) (Aspend, 2017).
faktor lingkungan kerja, faktor tim, faktor petugas dan kinerja, faktor tugas,
yaitu :
a) Budaya keselamatan
melakukan hal yang benar dan tidak melakukan kesalahan dalam perawatan
organisasi dan tenaga kerja yang difokuskan pada tujuan yang jelas,
rawat mempunyai peran yang sangat penting, salah satunya adalah membuat
c) Komunikasi
atau dua arah (percakapan misalnya dengan telepon). Pebedaan utama antara
satu dan komunikasi dua arah adalah bahwa dua arah memberikan umpan
utama berkaitan dengan shift atau hand offer pasien, kualitas informasi yang
di catat di dokumen pasien, catatan kasus dan insiden laporan, efek status
23
semua anggota tim untuk berbicara dan bertukar informasi dengan baik.
komunikasi yang efektif yaitu komunikasi efektif yang tepat waktu, akurat,
lengkap, jelas, dan yang dipahami oleh pasien akan mengurangi kesalahan,
d. Petugas kesehatan
tangan merupakan perubahan perilaku yang bekerja dengan cara yang dapat
bisa terjadi akibat dari kesalahan laten, gangguan psikologis dan fisiologis
yang ditunjukkan oleh praktisi pelayanan kesehatan dan staf lain dalam
menghargai apa yang dilakukan oleh pegawai, dukungan yang diberikan dan
a. Organisasi kesehatan lebih tahu jika ada kesalahan yang akan terjadi atau
diterima pasien.
terapi.
pasien
aspek :
terakhir
Care Research And Quality (AHRQ) dalam Hadi (2017) adalah The
transisi pasien.
keselamatan pasien.
27
a. Keterbukaan komunikasi
Staff merasa bebas untuk berbicara jika melihat sesuatu yang egative
yang berpengaruh terhadap pasien dan staff merasa bebas untuk bertanya
yang dilakukan
Sistem dan prosedur yang ada sudah bagus untuk pencegahan kesalahan
h. Staffing
Staff yang ada di rumah sakit sudah cukup untuk mengatasi beban kerja
yang tinggi dan jam kerja sudah sesuai untuk melakukan perawatan dan
keselamatan pasien
j. Kerjasama lintas unit Unit-unit dalam rumah sakit bekerja sama dan
pasien
Staff dalam unit saling mendukung satu sama lain, saling menghargai
menurut Afandi (2016) lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di
diembankan padanya.
(Effendi, 2013)
30
standar yang benar dan dalam skala waktu yang ditentukan (Afandi, 2016).
Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang dapat
fasilitas
F. Kerangka Teori
Bagan 2.1
Kerangka Teori
Elemen ketepatan
identifikasi pasien
Faktor-faktor pelaksanaan
ketepatan identifikasi pasien: identifikasi menggunakan
a. Faktor organisasi dan dua identitas.
manajemen. identifikasi sebelum
b. Faktor lingkungan kerja. pemberian obat
c. Faktor teamwork.
d. Faktor individu identifikasi sebelum
e. Karakteristik pasien mengambil darah
f. Faktor lingkungan identifikasi sebelum
eksternal. pemberian pengobatan
g. Budaya keselamatan dan tindakan atau
h. Manajer/pimpinan
prosedur.
i. Komunikasi
j. Petugas kesehatan Kebijakan dan prosedur
Vincent (2010), Hadi (2017) mengarahkan
pelaksanaan identifikasi
yang konsisten
(Hadi, 2017)