Disusun oleh:
Elvina 302017044
Muhamad Ramlan 302017046
Putri Nur Habibah 302017056
Rani Sopiah Septianilova 302017059
Salma Salsabila 302017068
Sophie Amalia 302017069
Teguh Tresna Nuralam 302017074
Virna Damayanthy Ekasari 302017078
Utari Suci Anjani 302017076
Widya Astuti 302017081
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat yang begitu
banyak dan tak terhitung jumlahnya, shalawat serta salam semoga tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, dengan hidayah taufik dan inayah dari Allah
SWT akhirnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya ucapkan terima kasih banyak kepada dosen dosen yang telah
membimbing dan memberikan pembelajaran sehingga penyusun bisa sampai
sejauh ini dalam menyelesaikan makalah yang di buat dari berbagai sumber yang
mendukung.
Penyusun sadar bahwa masih ada kesalahan baik dalam hal penulisan atau tata
bahasa, maka dari itu penyusun dengan lapang menerima kritik dan saran agar
makalah ini jauh lebih baik kedepanya dan bisa bermanfaat bagi kedepanya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
B. Rumusan Masalah
Adapun masalah dalam makalah ini akan di uraikan di bab selanjutnya
berdasarkan latar belakang yang telah di buat oleh kelompok, ada beberapa
rumusan masalah diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan diabetes melitus tipe 1?
2. Seperti apa penyebab diabetes melitus tipe 1 ini?
3. Bagaimana proses patofisiologi diabetes ?
4. Penatalaksanaan apa yang harus di lakukan untuk orang dengan diabetes
melitus tipe 1 ?
5. Bagaimana manifestasi klinis orang dengan diabetes melitus tipe 1?
6. Permasalahan apa yang terdapat dalam kasus ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan dibuat makalah ini untuk menambah pengetahuan mengenai
penyakit diabetes melitus, hasil akhir yang diharapkan mahasiswa dapat
memahami materi ini.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus ini bisa disebut juga jawaban dari setiap rumusan masalah
yang ada di atas. Adapun tujuan khusus dari pembuatan makalah ini antara
lain adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan diabetes melitus tipe ini.
b. Mengetahui apa yang bisa menyebabkan diabetes melitus tipe 1.
c. Agar bisa memahami konsep penyakit diabetes melitus tipe 1.
d. Agar bisa mengetahui dan memahami bagaimana penatalaksanaan
untuk diabtes melitus tipe 1.
e. Untuk mengetahui orang dengan diabetes melitus.
f. Agar bisa memahami dan menganalisis kasus yang ada dalam makalah
ini.
BAB II TINJAUAN TEORITIS
B. Etiologi
Meurut Sylvia dan Lorraine (2015). Diabetes Melitus tipe 1 ini disebabkan
karena adanya kelainan imun dimana imun ini menyerang sel beta pankreas
sehingga produksi insulin terganggu dan tidak bisa menghasilkan insulin lagi, Dm
Tipe I timbul karena beberapa faktor antara lain
1. Genetik
Seseorang yang memiliki keluarga inti biasanya dm tipe 1 ini merurun dari
ibu yang sedang hamil dan terdiagnosis dm, maka kemungkinan menurunya juga
besar. Ini berkaitan dengan gen HLA yang berfungsi menghasilkan protein untuk
sistem kekebalan tubuh.
2. Usia
Dikatakan dalam beberapa sumber bahwa dibetes melitus ini bisa menyerang
berbagai usia, tetapi diabetes tipe 1 lebih rentan terjadi pada anak-anak.
3
3. Lingkungan
Biasanya lingkungan dengan patogen yang banyak sangat beresiko
hipersensivitas imun sehingga dapat menyebabkan auto imun yang ditakutkan
nantinya menyerang sel beta pankreas pada ada anak-anak
C. Pathway
Faktor
Lingkungan
Faktor Imun
Faktor Genetik Virus/Toksin
Respon autoimun
Individu yang abnormal Infeksi
memiliki antigen HLA dalam tubuh
autoimun
D. Penatalaksanaan
E. Manifestasi Klinis
berat badan berkurang. Rasa lapar yang semakin besar (polifagia) mungkin akan
timbul sebagai akibat kehilangan kalori. Pasien mengeluh lelah dan mengantuk.
Pasien dengan diabetes tipe 1 sering memperlihatkan gejala yang eksplosif dengan
polidipsia, poliuria, turunnya berat badan,polifagia, lemah, samnolen yang terjadi
selama beberapa hari atau beberapa minggu. Pasien dapat menjadi sakit berat dan
timbul ketoasidosis, serta dapat meninggal jika tidak mendapat pengobatan
segera. Tetapi insulin biasanya diperlukan untuk mengontrol metabolisme dan
pada umumnya penderita peka terhadap insulin.
F. Pemeriksaan Penunjang
dan ketoasidosis. Ketoasidosis diabetik (KAD) dapat dijumpai pada saat diagnosis
pertama DM tipe 1 atau pasien lama akibat pemakaian insulin yang salah. Risiko
terjadinya KAD meningkat antara lain pada anak dengan kontrol metabolik yang
jelek, riwayat KAD sebelumnya, masa remaja, pada anak dengan gangguan
makan, keadaan sosial ekonomi kurang, dan tidak adanya asuransi.
Komplikasi jangka panjang terjadi akibat perubahan mikrovaskular berupa
retinopati, nefropati dan neuropati. Retinopati merupakan komplikasi yang sering
didapatkan, lebih sering dijumpai pada pasien DM tipe 1 yang telah menderita
lebih dari 8 tahun. Faktor risiko terjadinya retinopati antara lain kadar gula yang
tidak terkontrol dan lamanya menderita diabetes. Nefropati diperkirakan dapat
terjadi pada 25-45% pasien DM tipe 1. Neuropati merupakan komplikasi yang
jarang didapatkan pada anak dan remaja, tetapi dapat ditemukan kelainan
subklinis dengan melakukan evaluasi klinis dan pemeriksaan saraf perifer.
Komplikasi tersebut terjadi akibat kontrol metabolik yang tidak baik.
10
A. Kasus
An. AS berusia 6 tahun berat badan saat ini 22 kg dibawa ke rumah sakit oleh
orangtuanya. Pada saat dikaji kesadaran anak apatis, menangis lemah, turgor
lambat kembali, akral teraba dingin dan lembab, frekuensi nadi 128x/m, frekuensi
napas 30x/menit, nafas bau gula. Riwayat masuk rumah sakit; dibawa ke RS
karena penurunan kesadaran, sebelumnya pasien sering buang air kecil dan sering
minta minum ke orang tuanya, nafsu makan sebelum sakit baik, berat badan
sebelum sakit 24Kg, dan tidak ada riwayat sakit berat sebelumnya. Gula darah
puasa 300 mg/dl, Gula darah post pandrial: 573 mg/dl. Orang tua pasien juga
merasa sangat terpukul, bingung harus bagaimana, dan khawatir dengan kondisi
anaknya karena kata dokter penyakitnya disebabkan karena gangguan fungsi
pankreas dan membutuhkan pengobatan jangka panjang.
B. Pengkajian
1. Identitas klien
a. Nama : An. AS
b. No. Registrasi/Medrec : 000034578
c. Umur : 6 tahun
d. Suku/bangsa : Indonesia
e. Status perkawinan : Belum kawin
f. Agama : Islam
g. Pendidikan : SD
h. Alamat : Kp. Tarigu
i. Tanggal masuk Rumah Sakit : 21 April 2018
2. Identitas Penanggung jawab
a. Nama : Marcelo
b. Alamat : Kp. Tarigu
c. Hubungan dengan Klien : Ayah
d. No tlpn :084545xxxx
11
Turgor kulit lambat kembali. (yang harus dikaji) kulit dan membrane
mukosa kering.
e. System perkemihan
(yang harus dikaji) Jumlah urine, warna urine, jenis urine, poliuri dan dapat
juga ditemukan glukosuria.
f. Sistem persarafan
a). Kesadaran dan orientasi : Apatis
b). Nilai GCS : 12
c). Memori :-
d). Tes fungsi syaraf otak
− Nervus I (Olfactorius)
− Nervus II (Optikus)
− Nervus III, IV dan VI (Okulomotorius, Troclearis dan Abdusen)
− Nervus V (Trigeminus)
− Nervus VII (Fasialis)
− Nervus VII (Akustikus)
− Nervus IX dan X (Glosofaringeus dan Vagus)
− Nervus XI (Aksesorius)
− Nervus XII (Hipoglosus)
g. Sistem Endokrin
Gangguan pada fungsi pankreas.
h. Sistem Muskuloskeletal
Akral teraba dingin dan lembab. (yang harus dikaji) kelemahan pada otot
saat melakukan aktivitas.
2 Eliminasi
13
a. BAB
Frekuensi 1x per hari 1x per hari
Warna Kuning Kuning
Keluhan - -
b. BAK
Frekuensi 3x per hari Sering
Warna Kuning Jernih
Keluhan - -
f. Data Psikologis
1). Status Emosi
Pasien menangis lemah
2). Konsep Diri
a). Gambaran Diri
Tidak terkaji
b). Harga Diri
Tidak terkaji
c). Peran diri
Tidak terkaji
d). Identitas diri
Tidak terkaji
e). Ideal diri
Tidak terkaji
3). Pola Koping
Tidak terkaji
4). Gaya Komunikasi
Sulit berkomunikasi
g. Data Sosial
1). Pendidikan dan pekerjaan
14
Tidak terkaji
2). Gaya Hidup
Tidak terkaji
3). Hubungan Sosial
Tidak terkaji
h. Data Spritual
1). Konsep ketuhanan
Tidak terkaji
2). Praktik Ibadah
Tidak terkaji
3). Makna sehat dan sakit Spritual
Tidak terkaji
4). Support Spritual
Tidak terkaji
i. Data Penunjang
1). Pemeriksaan Labolatorium
Tanggal Pemeriksaan :
j. Terapi
Klien tidak mendapatkan terapi obat
15
1. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. DS: Sebelumnya pasien Kadar gula darah Kekurangan
sering buang kecil dan sering meningkat volume cairan
meminta minum pada orang
tua nya. Masuk ke dalam ginjal
Osmotik diuretik
Poliuria
Kekurangan volume
cairan
Metabolisme protein
dan lemak terganggu
↓Simpanan kalori
↓BB, Polifagia,
kelemahan dan
kelelahan
Keletihan
16
Diagnosa Keperawatan
2 Keletihan b.d kelusuhan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor asupan nutrisi untuk 1. Mengetahui asupan
fisiologis (penyakit) keperawatan 3 x 24 jam mengetahui sumber yang adekuat nutrisi pasien yang tepat
keletihan teratasi dengan 2. Kolaborasi untuk pemberian agar menjadi sumber
kriteria hasil: makanan yang tinggi protein. energi yang cukup bagi
- Tingkat kelelahan berkurang 3. Ajarkan pasien atau keluarga pasien
- Peningkatan energi untuk menghubungi tenaga 2. Untuk meningkatakan
membaik kesehatan jika tanda dan gejala asupan energi tanpa
kelelahan tidak berkurang memerlukan insulin.
3. Agar segera ditangani
oleh tenaga kesehatan
jika tanda dan gejala
tidak berkurang
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Diabetes melitus tipe 1 merupakan dimana suatu kondisi kadar glukosa yang
tinggi pada tubuh seseorang karena ada kerusakan pada sel beta pankreas dan
tidak bisa menghasilkan insulin.
Diabetes melitus tipe 1 ini disebabkan oleh kelainan imun atau auto imun,
maksudnya ketika imun ini harusnya menyerang zat azing yang tidak di kenal
tetapi malah menyerang imun yang ada pada tubuh kita sendiri bahkan bisa juga
menyerang beberapa organ salah satunya sel beta pada pankreas, dan cenderung
sering terjadi pada anak-anak karena sistem imun pada ini sangat labil.
Penyakit ini terjadi karena sel beta pada pankreas rusak sehingga tidak bisa
menghasilkan insulin, fungsi dari sel beta ini menghasilkan insulin untuk
mengatur cairan dalam tubuh. Apabila pankreas ini rusak maka insulin tidak akan
keluar dan hasil akhirnya kadar glukosa dalam darah menjadi tinggi.
Analisis dari kasus diatas kelompok menyimpulkan bahwa pasien ini
mengalami diabetes tipe 1 karena gen, dan masalah yang di temukan pada kasus
di atas yaitu kekurangancairan elektrolit dan keletihan
B. Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
Sudoyo. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi V Jili III. Jakarta:
Interna Publishing