diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Case Analyze Metode Keperawat Jiwa
dosen pengampu: Shella Febrita Utomo, S.Kep., Ners., M.Kep
disusun oleh:
Anindiya Maula Salsabila 302017007
Asri Aprilianti 302017015
Dhenira Firdhania 302017022
Eka Pitaloka Nurshaleha 302017028
Hana Laela Sa’diyah 302017036
Muhammad Dzikri Akbar R 302017048
Puput Putri Kusuma Wardani 302017054
Rizki Julia Wahyuni 302017062
Salma Salsabila 302017068 (Pembanding)
Silviya Pebriyani 302016013
Utami Maharani S 302017075 (Pembanding)
Widya Astuti 302017081
Zelfira Latifah Dewi 302017087
Dengan nama Allah SWT yang melimpahkan kasih dan sayangnya kepada
kita semua khususnya kepada penulis, sehingga penulis dapat membuat makalah
ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan
kepada nabi besar kita nabi Muhammad SAW.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Case Analyze Metode
Keperawatan jiwa II. Dalam penyusunannya pun penulis mendapatkan bantuan,
dari teman-teman dan dari referensi buku serta artikel media massa.
Penyusunan makalah ini belum mencapai kata sempurna, sehingga penulis
dengan lapang dada menerima kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun sehingga di kemudian hari penulis dapat membuat makalah jauh
lebih baik dari makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan pembaca serta menjadi inspirasi bagi pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
A. Definisi Waham
Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan yang tetap
dipertahankan dan tidak dapat dirubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini
berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan kontrol. (Dermawan, D.
Rusdi. 2013).
Menurut Yusuf, dkk (2015) waham merupakan gangguan isi pikiran dengan
mempercayai suatu keyakinan yang salah, tidak sesuai dengan kenyataan dan
dipertahankan secara terus-menerus. Waham sering ditemui pada orang dengan
gangguan jiwa berat dan beberapa ditemukan pada pasien dengan skizofrenia.
Menurut kelompok, waham adalah suatu kelainan berpikir yang tidak sesuai
dengan kenyataan tanpa bisa dirubah oleh oranglain. Waham biasanya ditemukan
pada orang dengan gangguan jiwa berat.
Menurut Stuart (2013) waham bisa terjadi karena faktor predisposisi dan
presipitasi. Faktor-faktor adalah sebagai berikut.
1. Faktor Predisposisi
a. Genetik
Faktor-faktor genetik yang pasti mungkin terlibat dalam perkembangan
suatu kelainan ini adalah mereka yang memiliki anggota keluarga dengan
kelainan yang sama (orang tua, saudara kandung, sanak saudara lain).
b. Neurobiologis
Adanya gangguan pada korteks pre frontal dan korteks limbik. Gangguan
perkembangan dan fungsi otak. yang menimbulkan:
1) Hambatan perkembangan otak khususnya kortek prontal, temporal dan
limbik.
2) Pertumbuhan dan perkembangan individu pada prenatal, perinatal,
neonatus dan kanak-kanak.
1
2
c. Neurotransmiter
Abnormalitas pada dopamin, serotonin dan glutamat.
d. Psikososial
Keluarga, pengasuh dan lingkungan klien sangat mempengaruhi respon
psikologis dari klien. Sikap atau keadaan yang dapat mempengaruhi
seperti penolakan dan kekerasan.
e. Sosial budaya
Kehidupan sosial budaya dapat pula mempengaruhi timbulnya waham
seperti kemiskinan.Konflik sosial budaya (peperangan, kerusuhan,
kerawanan) serta kehidupan yang terisolasi dans tress yang menumpuk.
2. Faktor Presipitasi
Stressor presipitasi terjadinya gangguan waham adalah karakteristik umum
latar belakang termasuk riwayat penganiayaan fisik/emosional, perlakuan
kekerasan dari orang tua, tuntutan pendidikan yang perfeksionis, tekanan,
isolasi, permusuhan, perasaan tidak berguna ataupun tidak berdaya (Stuart,
2013).
a. Biologis
Gangguan dalam komunikasi dan putaran balik otak, yang mengatur
proses informasi serta abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam
otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif
menanggapi stimulus yang diterima oleh otak untuk diinterpretasikan.
b. Stress lingkungan
Ambang toleransi terhadap stress yang berinteraksi terhadap stressor
lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan perilaku.
c. Sumber koping
Sumber koping mempengaruhi respon individu dalam menanggapi
stressor.
Menurut Yusuf, dkk (2015) terdapat beberapa fase atau tahapan dalam proses
terjadinya waham. Tahapan tersebut yaitu sebagai berikut.
3
dan tidak berfungsinya norma (superego) yang ditandai dengan tidak ada lagi
perasaan dosa saat berbohong.
5. Fase nyaman (comforting).
Pasien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta
menganggap bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayai dan
mendukungnya. Keyakinan sering disertai halusinasi pada saat pasien
menyendiri dari lingkungannya. Selanjutnya, pasien lebih sering menyendiri
dan menghindari interaksi sosial (isolasi sosial).
6. Fase peningkatan (improving).
Apabila tidak adanya konfrontasi dan berbagai upaya koreksi, keyakinan
yang salah pada pasien akan meningkat. Jenis waham sering berkaitan dengan
kejadian traumatik masa lalu atau berbagai kebutuhan yang tidak terpenuhi
(rantai yang hilang). Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi. Isi
waham dapat menimbulkan ancaman diri dan orang lain.
D. Patomekanisme Waham
MS/MS) atau kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC) (Hows,et al., 2004),
metode kromatografi (Sabbioni, 2004), dan metode spektrometri massa
elektroforesis kapiler (Zlatuse, 2002). Semua teknik ini memerlukan
pengendalian suhu, pemisahan, dan sistem deteksi spektrofotometri atau
listrik. Teknik elektrokimia sangat berkembang karena deteksi yang sangat
sensitif dengan prosedur yang sederhana. Teknik voltametri square-wave atau
gelombang persegi sangat berguna dan populer untuk analisis runut karena
teknik ini kompak, efisien, dan sensitif (Suw, 2006).
Neurotransmiter dopamin diproduksi di otak tengah, tepatnya di neuron
dopaminergik. Secara anatomis bagian ini terletak pada area ventral
tegmental di bagian dasar otak tengah.
a. Fungsi Dopamin pada Pergerakan
Struktur utama di otak yang mengendalikan semua jenis gerakan
tubuh adalah basal ganglia atau inti basal. Supaya bagian ini bekerja
dengan maksimal, ia akan sangat bergantung pada sekresi dopamin dari
neuron di sekitarnya. Bila dopamin yang mencapai basal ganglia tidak
mencukupi, maka fungsi gerakan akan menjadi lebih lambat dan tidak
terkoordinasi dengan baik. Kondisi seperti inilah yang menyebabkan
penyakit parkinson. Lain halnya jika basal ganglia menerima terlalu
banyak dopamin dari neuron di sekitranya, akan terjadi kelebihan gerakan
tubuh yang tidak diperlukan. Gerakan di luar kendali secara tiba-tiba dan
berulang ini yang dikenal sebagai gejala sindrom Gilles de la Tourett atau
sindrom Tourette.
b. Fungsi Dopamin dan Memori
Fungsi perhatian dan memori dibentuk di otak pada bagian
prefrontal cortex atau otak bagian depan, di bagian inilah fungsi dopamin
memaksimalkan kerja memori. Tingkat paparan dopamin pada bagian otak
depan ini sangat presisi, sehingga sedikit saja terjadi peningkatan dan
penurunan dari jumlah normalnya akan menyebabkan masalah pada
ingatan.
7
E. Pohon Masalah
Faktor Pendukung:
1. Genetik
2. Neurobiologis
3. Neurotransmiter
4. Virus
5. Psikologis
F. Jenis-jenis Waham
5. Waham Nihilistik
Klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada lagi di dunia atau sudah
meninggal dunia. Contoh: “ini adalah alam kubur, semua yang disini
adalah roh”.
6. Waham Bizar
a. Sisip Pikir
Klien yakin bahwa ada pikiran orang lain yang disisipkan atau
dimasukan
b. Siar Pikir
Klien yakin bahwa oranglain mengetahui isi pikirannya, padahal dia
tidak pernah menyatakan pikirannya kepada orang tersebut
c. Kontrol Pikir
Klien yakin bahwa pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar.
G. Rentang Respon
H. Manifestasi Klinis
I. Penatalaksanaan Waham
1. Farmakoterapi
Menurut Townsend, Mary C. 1998. tatalaksana pengobatan
skizoprenia paranoid mengacu pada penatalaksanaan skizoprenia
secara tatalaksana tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Anti Psikotik
1) Chlorpromazine
Untuk mengatasi psikosa, premedikasi dalam anestesi, dan
mengurangi gejala emesis. Untuk gangguan jiwa, dosis awal 3 x
25 mg, kemudian dapat ditingkatkan supaya optimal, dengan
dosis tinggi 1000 mg/hari secara oral.
2) Trifluoperazine
Untuk terapi gangguan jiwa organic, dan gangguan psikotik
menarik diri, dosis awal 3 x 1 mg, dan bertahap dinaikkan sampai
50 mg/hari. 3) Haloperidol Untuk ansietas, ketegangan,
psikosomatik, psikosis , dan mania, dosis awal 3 x 0,5 mg sampai
3 mg.
b. Anti Parkinson
1) Triheksipenydil (Artane)
Untuk semua bentuk parkinsonisme dan untuk
menghilangkan reaksi ekstrapiramidal akibat obat. Dosis yang
digunakan 1 - 15 mg/hari.
2) Difenhidramin
Dosis yang diberikan 10 - 400 mg/hari.
14
c. Anti Depresan
1) Amitriptylin
Untuk gejala depresi, depresi oleh karena ansietas, dan
keluhan somatic. Dosis 75 - 300 mg/hari.
2) Imipramin
Untuk depresi dengan hambatan psikomotorik, dan depresi
neurotic. Dosis awal 25 mg/hari, dosis pemeliharaan 50 - 75
mg/hari.
d. Anti Ansietas
Anti ansietas digunakan untuk mengontrol ansietas,
kelainan somatroform, keluhan disosiatif, kelainan kejang, dan
untuk meringankan sementara gejala-gejala insomnia dan
ansietas. Obat-obat yang termasuk anti ansietas antara lain :
1) Fenobarbital 16 - 320 mg/hari
2) Meprobamat 200 - 2400 mg/hari
3) Klordiazepoksida 15-100 mg/hari
2. Psikoterapi
Elemen penting dalam psikoterapi adalah menegakkan hubungan
saling percaya. Terapi individu lebih efektif daripada terapi kelompok.
Terapis tidak boleh mendukung ataupun menentang waham, dan tidak
boleh terus menerus membicarakan tentang wahamnya. Terapis harus
tepat waktu, jujur, dan membuat perjanjian seteratur mungkin. Tujuan
yang dikembangkan adalah hubungan yang kuat dan saling percaya
dengan klien. Terapis perlu menyatakan kepada klien bahwa keasyikan
dengan wahamnya akan menegangkan diri mereka sendiri dan
mengganggu kehidupan konstruktif.
Bila klien mulai ragu-ragu dengan wahamnya, terapis dapat
meningkatkan tes realistis. Terapis harus bersikap empati terhadap
pengalaman internal klien dan harus mampu menampung semua
ungkapan perasaan klien sehingga mampu menghilangkan ketegangan
klien. Dalam hal ini tujuannya adalah membantu klien memiliki keraguan
15
PEMBAHASAN KASUS
A. Kasus
Tn. K (usia 49 tahun) status menikah, 2 minggu sebelum masuk RS, klien
membakar lilin di kamar sambil bernyanyi keras, menghentakan kaki ke
lantai seperti kesurupan, mata klien melotot dan memukul tembok. Klien
mengamuk karena keinginannya menjadi Caleg tidak terpenuhi setelah kalah
dari calon saingannya. Menurut Keluarga, sejak 3 bulan yang lalu
pengumuman hasil kemenangan para caleg, dan diketahui Tn. K kalah, dia
tampak mudah tersinggung dan kecewa. Padahal Tn. K sudah memimpikan
menjadi anggota DPRD sejak 5 tahun yang lalu dan sudah menghabiskan
ratusan juta untuk dana kampanyenya. Sebelumnya, karena Tn. K berperilaku
aneh, sering melamun, sering berbicara sendiri dan berteriak-teriak, akhirnya
2 bulan yang lalu keluarganya membawanya ke orang pintar karena keluarga
besarnya mengira kalua Tn. K mengalami guna-guna oleh lawan calon nya.
Namun sudah 1 bulan, Tn. K tidak mengalami prubahan malah semakin
berperilaku aneh.
Pada saat dikaji, Tn. K tampak gelisah, mudah tersinggung, gaya
berkomunikasi cenderung mendominasi. Tn. K mengatakan kalau dia mampu
memberantas pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat biar
pada kaya. Tn. K juga mengatakan kalau setiap malam suka di datangi oleh
ajudannya untuk meminta tanda tangan terkait projek yang harus di
tanganinya. Tn. K juga sering meminta untuk diberikan pengawalan jika akan
pergi kemana-mana. Pada saat berdiam diri di kamar, Tn. K lebih sering
melamun.
Terapi yang sedang di dapatkan oleh Tn. R: - Haloperidol 3x1 5 mg
- Chlor[romazin 1 x ½
100mg
- Trihexilfenidil 3x1
18
19
B. Asuhan Keperawatan
1. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn.K ( L/P )
Tanggal Pengkajian : 15 November
Umur : 49 Tahun
RM No. : 32456
Pendidikan terakhir : S1
Agama : Islam
Status Marital : Menikah
IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB (Informan)
Nama : Ny. R
Umur : 46 Tahun
Hubungan dengan klien : Istri
2. ALASAN MASUK
KU:
Tn. K tampak gelisah, mudah tersinggung, gaya berkomunikasi cenderung
mendominasi. Tn. K mengatakan kalau dia mampu memberantas
pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat biar pada kaya. Tn.
K juga mengatakan kalau setiap malam suka di datangi oleh ajudannya untuk
meminta tanda tangan terkait projek yang harus di tanganinya. Tn. K juga
sering meminta untuk diberikan pengawalan jika akan pergi kemana-mana.
Pada saat berdiam diri di kamar, Tn. K lebih sering melamun.
SMRS:
2 minggu sebelum masuk RS, klien membakar lilin di kamar sambil bernyanyi
keras, menghentakan kaki ke lantai seperti kesurupan, mata klien melotot dan
20
b. Presipitasi
Biologis (traumatic) Psikologis Social Budaya, Agama
Menurut Keluarga, sejak 3
bulan yang lalu
pengumuman hasil
kemenangan para caleg, dan
diketahui Tn. K kalah, dia
tampak mudah tersinggung
dan kecewa.
Masalah Keperawatan
Gangguan Proses Pikir: Waham Kebesaran
6. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda Tanda Vital: TD: 120/60 mmHg
b. N: 60 x/mnt,
c. S: 37oC,
d. R: 20 x/mnt
e. Atopometrik : BB 56 Kg, TB:165. cm
f. Keluhan Fisik ada / tidak, jelaskan
MasalahKeperawatan:
Tidak terkaji
7. Psikososial
a. Konsep diri
1) Gambaran diri
22
Jelaskan:
Masalah Keperawatan:
b. Pembicaraan
Cepat Gelisah Apatis
Keras Inkoheren tidak mampu memulai pembicaraan
Lambat Membisu Sesuai
Jelaskan :
Masalah Keperawatan:
c. Aktivitas motorik
Lesu Tegang Gelisah
Agitasi Apatis Grimasen
Tremor Kompulsif Sesuai
Jelaskan:
Masalah Keperawatan:
d. Suasana hati:
Sedih Ketakutan √ Putus asa
Khawatir Gembira berlebihan Sesuai
e. Afek
Datar Tumpul √ Labil Sesuai Tidak Sesuai
Jelaskan:.
Masalah Keperawatan:
f. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan Tidak kooperatif √ mudah tersinggung
Kontak mata kurang √ Defensive Curiga
Seduktif Berhati-hati Kooperatif
24
Jelaskan:
Masalah Keperawatan:
h. Proses berfikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi Inkoheresn
Flight of idea Blocking Perseverasi Neologisme
√ Irelevansi Verbigerasi Word salad Sesuai
i. Isi Pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Defersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis
Waham: Sesuai
Agama Somatik √ Kebesaran Curiga
Nihilistik Siar pikir Sisip pikir Kontrol pikir
Jelaskan: Tn. K mengatakan mampu memberantas pengangguran
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat biar pada kaya.
Masalah keperawatan:
Gangguan Proses Pikir Waham
25
j. Tingkat kesadaran
Mudah beralih √ tidak mampu berkonsentrasi
tidak mampu berhitung sederhana mampu berkonsentrasi
m. Kemampuan penilaian
Gangguan ringan Gangguan bermakna
Tidak ada gangguan
Jelaskan: Tidak terkaji
Masalah Keperawatan:
n. Daya tilik diri
Mengingkari penyakit yang Menyalahkan hal hal diluar
diderita dirinya
26
b. BAB/BAK
Bantuan minimal √ Bantuan Total
Masalah Keperawatan :
Gangguan proses pikir waham
c. Mandi
Bantuan minimal √ Bantuan Total
Masalah Keperawatan :
Gangguan proses pikir waham
d. Berpakaian/Berhias
Bantuan minimal √ Bantuan Total
Masalah Keperawatan :
Gangguan proses pikir waham
e. Istirahat tidur
Tidur siang lama: 30 menit s/d 1 jam
Tidur malam lama: 6 jam s/d 8 jam
Kegiatan sebelum dan sesudah tidur
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
f. Penggunaan obat
Bantuan minimal √ Bantuan Total
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
Gangguan proses pikir waham
27
g. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjut Ya Tidak
Perawatan pendukung Ya Tidak
Jelaskan :
………………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :
………………………………………………..…
h. Kegiatan di dalam rumah
Mempersiapkan Makan Ya Tidak
Menjaga kerapihan Ya Tidak
rumah
Mencuci pakaian Ya Tidak
Pengaturan keuangan Ya Tidak
Jelaskan :
…………………………………………………………………
Masalah Keperawatan :
…………………………………………………..…
i. Kegiatan di luar rumah
Belanja Ya Tidak
Transportasi Ya Tidak
Lain lain Ya Tidak
Jelaskan:
............................................................................................................
.............
Masalah keperawatan:
....................................................................................................
Lainnya Lainnya
Skizofrenia Paranoid
Terapi Modalitas (farmako dan Non-farmako):
Jenis Terapi Jumlah Indikasi Efek Samping
Haloperidol 3x1 5 Mg Obat golongan Efek samping
antipsikotik yang dari haloperidol
bermanfaat adalah gangguan
untuk mengatasi siklus
gejala psikosis menstruasi,
pada gangguan gangguan untuk
mental, seperti terus bergerak
skizofrenia. (akathisia),
gangguan pada
gerakan otot
(dystonia),
gerakan tidak
terkendali pada
lidah, wajah,
dan bibir, berat
badan
bertambah,otot
kaku, gejala
seperti penyakit
Parkinson, Sulit
tidur, Lemas.
Chlorfromazine 1x1/2 100 Obat untuk Efek samping
Mg menangani yang muncul
gejala psikosis, adalah, tremor
mual,muntah dan dan bicara pelo,
cegukan yang penglihatan
tidak kunjung kabur, hilang
30
Analisa Data
Data Etiologi Masalah
DO: Faktor Psikologi Gangguan proses pikir
- Gaya berkomunikasi (Kegagalan dan waham
cenderung mendominasi kehilangan)
- Klien sering meminta
untuk diberikan pengawalan Vasokontriksi
jika akan pergi kemana- pembuluh darah
mana
- Klien lebih sering Gangguan sirkulasi di
melamun otak
DS:
- Klien mengatakan dia Vasokontriksi
mampu memberantas pembuluh darah otak
pengangguran dan
meningkatkan kesejahteraan Gangguan Perfusi
masyarakat biar pada kaya. Jaringan
- Klien mengatakan bahwa
setiap malam suka di Gangguan potensial
datangi oleh ajudannya aksi sel saraf
untuk meminta tanda tangan
terkait projek yang harus Ketidakseimbangan NE
ditanganinya ke otak
Kortek Serebri
Lobus Temporalis
Sistem Limbik
Dopamin
32
dan lingkungan
3. Menggunakan
oabt dengan
prinsip 6 B
Setelah 3x SP 2
pertemuan 1. Evaluasi kegiatan yang 1. Untuk mengetahui sejauhmana
pasien mampu: lalu (SP 1) perkembangan pasien, dan apakah
1. Menyebutkan 2. Tanyakan program kegiatan sebelumnya berdampak baik
kegiatan yang pengobatan pada pasien
sudah 3. Jelaskan pentingnya 2. Pasien skizofrenia umumnya diberikan
dilakukan penggunaan obat pada obat-obatan antipsikotik untuk
2. Menyebutkan pasien dengan waham meredakan gejala delusinya
manfaat dari 4. Jelaskan akibat bila 3. Kepatuhan obat/pemberian obat yang
program tidak rutin melakukan teratur dan sesuai dengan dosis
pengobatan pengobatan sesuai membantu dalam proses penyembuhan
program dengan terapi keperawatan yang
5. Jelaskan akibat bila merubah perilaku klien sehingga patuh
putus obat minum obat.
6. Jelaskan cara 4. Informasi dan dukungan merupakan hal
35
Setelah 3x SP 3
pertemuan 1. Evaluasi kegiatan yang 1. Untuk mengetahui sejauhmana
pasien mampu: lalu (SP 1 & 2) perkembangan pasien, dan apakah
1. Menyebutkan 2. Identifikasi potensi kegiatan sebelumnya berdampak baik
kegiatan yang atau kemampuan yang pada pasien
sudah dimiliki 2. Menggali dan menemukan potensi klien
dilakukan 3. Pilih dan latih potensi yang dapat memunculkan social support.
2. Menyebutkan atau kemampuan yang 3. Melatih potensi klien yang berarti
36
SP 2
1. Evaluasi kegiatan yang 1. Untuk mengetahui sejauhmana
lalu (SP 1) perkembangan pasien, dan apakah
2. Latih keluarga merawat kegiatan sebelumnya berdampak baik
pasien pada pasien
3. RTL keluarga/jadwal 2. Peran serta keluarga dalam merawat
keluarga untuk pasien dapat mencegah terjadinya
merawat pasien kekambuhan
3. Perawatan yang dilakukan secara
terjadwal akan membuat pasien
mempertahankan program pengobatan
secara optimal
SP 3
1. Evaluasi kemampuan 1. Mengetahui perkembangan kemampuan
keluarga keluarga dalam merawat pasien dirumah
2. Evaluasi kemampuan 2. Mengetahui perkembangan pasien
pasien setelah melakukan kegiatan yang
38
PENUTUP
A. Kesimpulan
Waham adalah suatu kelainan berpikir yang tidak sesuai dengan kenyataan
tanpa bisa dirubah oleh oranglain. Waham biasanya ditemukan pada orang
dengan gangguan jiwa berat. Waham dapat terjadi karena faktor predisposisi
(biologi, psikososial, dan social budaya) dan faktor presipitasi (biologis,
stress lingkungan, dan sumber koping).
Tata laksana pasien dengan skizofrenia dapat dilakukan dengan terapi
farmakologi dan non farmakologi. Begitupun dengan terapi yang dilakukan
terhadap gangguan pikir waham dilakukan terapi farmakologi dan non
farmakologi. Selain itu peran atau dukungan keluarga juga berpengaruh
terhadap psoses penyembuhan klien dengan gangguan proses pikir waham.
39
DAFTAR PUSTAKA
Hamid, Achir Yani. 2002. Buku Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa-1 Teori dan
Tindakan Keperawatan. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia
Yusuf, dkk. 2015. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba
Medika.