Anda di halaman 1dari 16

INFEKSI TORCH

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas II
dosen pengampu Ariani Fartmawati, M.Kep.,Sp.Kep.Mat

Disusun oleh:

Kelompok 10

Nur Ranti luthfiani 302017052


Shalma Fauziah S 302017067
Salma Salsabila 302017068

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH BANDUNG

Jl. K.H. Ahmad Dahlan Dalam (Banteng Dalam) No.6 Bandung

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kita dapat menyelesaikan makalah ini dengan suka cita,
walaupun masih banyak kekurangan di dalamnya. Shalawat serta salam
selamanya terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Beserta para
keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang telah membawa dan menyebarkan
agama Islam sampai saat ini.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Maternitas II. Dalam penyusunannya pun penulis mendapatkan bantuan dari
dosen mata kuliah yang bersangkutan, dari teman-teman dan dari referensi buku
serta artikel media massa.
Penyusunan makalah ini belum mencapai kata sempurna, sehingga penulis
dengan lapang dada menerima kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun sehingga di kemudian hari penulis dapat membuat makalah jauh
lebih baik dari makalah ini. Penulis berharap dengan dibuatnya makalah ini dapat
menambah pengetahuan pembaca serta menjadi inspirasi bagi pembaca.

Bandung, Maret 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL................................................................................................. iii
BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 1
C. Tujuan Pembahasan Makalah ......................................................................... 2
BAB II. PEMBAHASAN ...................................................................................... 3
A. Definisi Infeksi TORCH .............................................................................. 3
B. Etiologi Infeksi TORCH .............................................................................. 3
C. Tanda dan Gejala Infeksi TORCH ............................................................... 5
D. Pemeriksaan Diagnostik Infeksi TORCH .................................................... 6
E. Penatalaksanaan Infeksi TORCH ................................................................. 6
F. Asuhan Keperawatan Infeksi TORCH ......................................................... 7
BAB III11PENUTUP .......................................................................................... 11
A. Kesimpulan ................................................................................................ 11
B. Saran........................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 rencana asuhan keperawatan ............................................................... 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu penyakit yang membuat wanita merasa khawatir adalah


penyakit infeksi TORCH. Sekitar 40% wanita hamil pengidap infeksi TORCH
pada awal kehamilan, janin yang dilahirkan akan terinfeksi dan 15% mengalami
keguguran dan kelahiran dini. Sebanyak 17% janin terinfeksi pada trimester
pertama, 24% pada trimester kedua dan 62% pada trimester ketiga. Hasil
penelitian lain juga menagatakan bahwa 90% bayi yang terinfeksi dapat lahir
dengan normal walaupun 80-90% bayi tersebut dapat menderita gangguan
penglihatan sampai buta setelah beberapa bulan atau beberapa tahun setelah lahir,
dan 10% dapat mengalami gangguan pendengaran. (Prawiraharjo, 2009)
Infeksi TORCH dikenal karena menyebabkan kelainan dan berbagai
keluhan yang bisa menyerang siapa saja, mulai anak-anak samoai orang dewasa,
baik pria maupun wanita. Bagi ibu yang terinfeksi saat hamil dapat menyebabkan
kelainan pertumbuhan pada bayinya. (Feryanto, dkk. 2011)
Terkait dengan bahayanya infeksi TORCH, penulis berharap dengan
disusunnya makalah ini dapat memberikan pengetahuan mengenai infeksi
TORCH. Sehingga untuk kepedepannya bisa mencegah terjadinya infeksi
TORCH terutama pada wanita hamil.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan beberapa pertanyan yang akan dibahas dalam


suatu masalah. Adapun rumusan maslah dalam makalah ini adalah sebagai
berikut.
1. Apa yang disebut infeksi TORCH?
2. Apa penyebab infeksi TORCH?
3. Bagaimana tanda dan gejala infeksi TORCH?
4. Bagaimana pemeriksaan untuk infeksi TORCH?
5. Bagaimana penatalaksanaan untuk infeksi TORCH?

1
2

6. Bagaimana asuhan keperawatan terhadap orang yang menderita penyakit


infeksi TORCH?

C. Tujuan Pembahasan Makalah

Tujuan merupakan jawaban dari rumuan masalah yang akan membahas


beberapa pertanyaan dari rumusan masalah. Adapun tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Tujuan Umum
Setelah disusunnya makalah ini, diharapkan pembaca mampu mengetahui
dan memahami tentang penyakit infeksi TORCH sehingga dapat mencegah
terjadinya infeksi TROCH.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui apa yang dimaksud dengan infeksi TORCH.
b. Memahami penyebab terjadinya infeksi TORCH.
c. Mengetahui tanda dan gejala dari infeksi TORCH.
d. Mengetahui pemeriksaan untuk infeksi TORCH.
e. Mampu memahami penatalaksanaan untuk infeksi TORCH.
f. Mampu mengetahui dan memahami bagaimana pemberian asuhan
keperawatan terhadap orang yang menderita penyakit infeksi TORC
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Infeksi TORCH

Infeksi TORCH (toksoplasma, rubella, cytomegalovirus (CMV) dan herpes


simplex) adalah sekolompok infeksi yang dapat ditularkan wanita hamil kepada
bayinya. Ibu hamil yang terinfeksi berisiko tinggi menularkan kepada janinnya
yang bisa menyebabkan cacat bawaan. Infeksi ini sering menimbulkan masalah
kesuburan (fertilitas) baik pada wanita maupun pria, sehingga menyebabkan
terjadinya sulit kehamilan. Beberapa kecacatan janin yang bisa timbul antara lain
kelainan pada saraf, mata, telinga, kelainan pada otak, paru-paru, terganggunya
fungsi motorik, hidrosepalus dan lain-lain. (Rukiyah dan Lia, 2010)
Menurut Soedarto (1990) TORCH merupakan singkatan dari Toxoplasma
gondii (Toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simplex Virus (HSV)
yang terdiri dari HSV1 dan HSV2 serta kemungkinan oleh virus lain yang dampak
klinisnya lebih terbatas (misalnya Measles, Varicella, Echovirus, Mumps, virus
Vaccinia, virus Polio, dan virus Coxsackie-B).
Penulis menyimpulkan bahwa infeksi TORCH merupakan gabungan dari
penyakit infeksi yaitu Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan
Herpes Simplex Virus (HSV) yang menyebabkan kelainan bawaan pada janin.

B. Etiologi Infeksi TORCH

Infeksi TORCH dapat terjadi oleh beberapa faktor. Penyebab terjadinya


infeksi TORCH menurut Bobak (2005) adalah sebagai berikut.
1. Toksoplasmosis
Infeksi ini dapat menyerang pada manusia akibat termakannya spora
toksoplasma gondii. Penyebab dari infeksi tersebut adalaah makan daging
mentah yang mengandung telur (ookista) toksoplasma, sayuran yang
terkontaminasi telur (ookista) toksoplasma melalui tangan yang
terkontaminasi (misalkan pada petugas laboratorium, perkebunan, peternakan,

3
4

dan lain-lain), kontak yang tidak disengaja dengan tinja kucing, dan bermain-
main dengan kucing selama hamil.
2. Rubella
Infeksi virus Rubella merupakan penyakit ringan pada anak dan dewasa,
tetapi apabila terjadi pada ibu yang sedang mengandung virus ini dapat
menembus dinding plasenta dan langsung menyerang janin. Virus ini biasanya
menginfeksi tubuh melalui pernafaan seperti hidung dan tenggorokan. Selain
itu virus Rubella dapat ditularkan melalui urine, penderita dapat menularkan
virus selama seminggu sebelum dan sesudah timbulnya Rush (ruam) pada
kulit. Ruam pada kulit berwarna merah jambu, kan menghilang dalam dua
samapi tiga hari. Jika ibu menderita infeksi ini setelah kehamilan berusia lebih
dari 20 minggu, jarang terjadi kelainan bawaan pada bayi. Kelainan bawaan
yang bisa ditemukan pada bayi baru lahir adalah tuli, katarak, mikrosefalus,
keterbelakangan mental, kelainan jantung bawaan, dan kelainan bawaan
lainnya.
3. CMV
CMV (cytomegalovirus) atau lebih sering disebut CMV adalah infeksi
oportiunistik yang berhubungan dengan HIV. Virus ini dibawa oleh sekitar
50% populasi dan 90% dengan HIV. Virus ini dituarkan melalui kontak intim
dan atau berulang dengan pengidap virus melalui transmisi vertikal dari ibu ke
janin, ranfusi darah, transplantasi organ atau sumsum tulang. Virus ini dapat
ditemukan dalam urine, sekresi orovaring, sekresi serviks, vagina, semen, ASI,
air mata, dan darah.
4. Herves simplex
Virus ini dapat ditularkan melalui kontak badan dan seksual, infeksi bisa
tertular dari bayi saat proses persalinan karena ada gesekan dengan alat
kelamin. Virus ini menyerang vagina dan labia ( bibir kemaluan).
5

C. Tanda dan Gejala Infeksi TORCH

Tanda dan gejala akan timbul pada seseorang dengan infeksi TORCH.
Adapun tanda gejala infeksi TORCH pada ibu hamil maupun pada bayi baru lahir
menurut Prawiraharjo (2009) adalah sebagai berikut.
1. Pada ibu hamil
a. Demam
Demam merupakan tanda bahwa tubuh sedang terserang infeksi atau
pnyakit. Suhu tubuh menigkat adalah tanda jika tubuh sedang
melakukan perlawanan terhadap agen penyebab infeksi tersebut.
b. Sakit kepala
Jika infeksi sampai menyerang saraf vestibular maka akan
menimbulkan sakit kepala yang konstan.
c. Lemas, letih, lesu, dan cepat lelah
Kebanyakan infeksi membuat orang merasa lemah dan cepat lelah,
terutama jika disertai dengan demam.
d. Mata terasa nyeri dan berair
Reaksi imun tubuh untuk menyerang bakteri, virus atau yang
menyebabkan infeksi tersebut.
e. Nyeri sendi
Bakteri atau virut menyebar dari daerah lain dalam tubuh ke dalam
sendi. Menyebabkan nyeri pada sendi disertai pembengkakan
f. Tenggorokan kering disertai pharyngitis
Peradangan pada saluran yang menghubungkan hidung atau mulut
dengan esophagus yang terjadi karena infeksi virus atau bakteri.
g. Pembengkakan kelenjar getal bening
Virus rubella dan herpes simplex merupakan penyebab pembengkakan
pada kelenjar getang bening atau limfa.
h. Kemerahan di kulit dan organ genitalia
Ruam pada kulit berwarna merah jambu, kan menghilang dalam dua
sampai tiga hari.
6

2. Pada bayi baru lahir


a. Kelainan pada mata (radang mata)
b. Kerusakan telinga (tuli)
c. Kerusakan jantung
d. Gangguan petumbuhan
e. Gangguan saraf pusat
f. Kerusakan otak (radang otak)
g. Keterbelakangan mental
h. Pembesaran hati dan limpa

D. Pemeriksaan Diagnostik Infeksi TORCH

Menurut Juanda (2013) diagnosis dilakukan pada seseorang yang terinfeksi


TORCH adalah dengan tes ELISA. Ditemukan bahwa antibody IgM menunjukkan
hasil positif 40 (10,52%) untuk toxoplasma, 102 (26,8%) untuk Rubella, 32
(8,42%) untuk CMV, dan 14 (3,6%) untuk HSV-II. Antibodi IgG menunjukkan
hasil positif 160 (42,10%) untuk toxoplasma, 233 (61,3%) untuk rubella, 346
(91,05%) untuk CMV, dan 145 (33,58%) untuk HSV-II.

E. Penatalaksanaan Infeksi TORCH

Penatalaksanaan Farmakologi menurut Feryanto, dkk (2011) adalah


sebagai berikut.
a. Spiramisin, dijaringan obat ini ditemukan kadar atau konsentrasi yang
tinggi terutama pada plasenta tanpa melewatinya serta aktif membunuh
takizoid sehingga menekan transmisi transplasental.
b. Piramitamin, pemakaian obat ini dimulai trimester II setelah umur
kehamilan 14 minggu guna menghindari efek teratogenik pada janin.
c. Jika diketahui adanya infeksi rubella alamiah pada awal kehamilan,
tindakan aborsi sebaiknya dipertimbangkan karena resiko terjadinya cacat
pada janin sangat tinggi.
d. Obat yang digunakan untuk anti CMV untuk saat ini adalah Ganciclovir,
Foscamet, Cidovivir dan Valaciclovir.
7

e. Pemberian parasetamol pada penderita herpes untuk mengatasi nyeri dan


demam.
Penatalaksanaan Non-farmakologi menurut Rukiyah dan Lia (2010) adalah
sebagai berikut.
a. Menganjurkan menggunakan sarung tangan saat membersihkan
tempatsampah
b. Menganjurkan memberi makanan matang pada hewan peliharaan seperti
kucing dan mencegah berburu tikus dan burung
c. Menganjurkan pemberian imunisasi rubella pada semua orang yang rentan
d. Melakukan konseling, pada infeksi primer yang terjadi pada unsur
kehamilan ±20 minggu setelah memperhatikan hasil diagnosis prenatal
e. Bersihkan lesi dengan menggunakan larutan antiseptik dan kompres
dengan air hangat
Bila diputuskan bersalin dengan pervagina, hindarkan transmisi bayi atau
penolong

F. Asuhan Keperawatan Infeksi TORCH

Diagnosa yang mungkin terjadi pada seseorang yang menderita infeksi


TORCH menurut Green (2012) adalah sebagai berikut.
a. Hipertermi berhubungan dengan laju metabolism
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan kurang asupan makanan
c. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis
8

Rencana asuhan keperawatan menurut Green (2012) adalah sebagai berikut.


Tabel 2.1 rencana asuhan keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
1 Hipertermi Setelah 1. Monitor suhu 1. Untuk
b.d dilakukan sesering mengetahui
peningkatan tindakan mungkin rentang
laju keperawatan 2. Monitor suhu pasien
metabolisme selama 3 x 24 warna dan 2. Untuk
jam. Hipertermi suhu kulit mengetahui
dapt terasi 3. Monitor keadaan
dengan kriteria tekanan kulit
hasil: darah,nadi 3. Untuk
a. Suhu tubuh dan RR mengetahui
dalam 4. Monitor tanda-tanda
rentan intake dan vital pasien
normal output 4. Untuk
b. Nadi dan 5. Kolaborasi mengetahui
RR dalam untuk keadaan
rentang pemberian intke dan
normal antipiretik output
c. Tidak ada 6. Kompres pasien
perubahan pasien pada 5. Untuk
warna kulit lipatan paha menurunka
dan tidak dan axila n demam
ada pusing 6. Agar suhu
tubuh saat
demam bisa
stabil
3 Ketidakseimb Setelah 1. Kaji danya 1. Untuk
angan nutrisi dilakukan alergi mengetahui
9

kurang dari tindakan makanan pemberian


kebutuhan keperawatan 2. Kolaborasi makanan
tubuh b.d selama 3 x 24 dengan ahli yang sesuai
kurang jam. gizi untuk dengan
asupan Ketidakseimban menentukan pasien
makanan gan nutrisi dapat jumlah kalori 2. Untuk
teratasi dengan dan nutrisi memberika
kriteria hasil: yang n asupan
a. Berat badan dibutuhkan kalori dan
meningkat 3. Berikan nutrisi yang
b. Berat badan informasi sesuai
ideal tentang 3. Agar pasien
c. Tidak ada kebutuhan mengetahui
tanda-tanda nutrisi nutrisi
malnutrisi 4. Monitor sesuai
adanya kebutuhann
penurunan ya
berat badan 4. Untuk
mengetahui
berat badan
4 Nyeri akut Setelah 1. Lakukan 1. Untuk
b.d agen dilakukan pengkajian mengetahui
cedera tindakan nyeri secara tentang
biologis keperawatan komperhensi nyeri yang
(infeksi, selama 3 x 24 f dirasakan
iskemia, jam. Nyeri akut 2. Observasi pasien
neoplasma) dapat teratasi reaksi non 2. Untuk
dengan kriteria verbal dari mengetahui
hasil : ketidaknyam kenyamana
a. Mampu anan n pasien
mengontrol 3. Kolaborasi 3. Untuk
10

nyeri untuk mengurangi


b. Melaporkan pemberian rasa nyeri
bahwa analgetik 4. Untuk
nyeri 4. Monitor mengetahui
berkurang tanda-tanda tanda-tanda
c. Tanda vital vital pasien
tanda vital 5. Ajarkan 5. Untuk
dalam terknik non mengurangi
rentang farmakologi rasa nyeri
normal
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan pada BAB II, maka dapat disimpulkan bahwa:


1. Infeksi TORCH adalah gabungan dari penyakit infeksi yaitu Toksoplasma,
Rubella, Cytomegalovirus (CMV) dan Herpes Simplex Virus (HSV) yang
menyebabkan kelainan bawaan pada janin.
2. Penyebab infeksi TORCH yaitu toksoplasma gondii, virus rubella
cytomegalovirus dan herpes simplex virus yang dapat menular melalui
kotoran hewan, droplet, kontak intim berulang dengan pengidap.
3. Tanda dan Gejala pada orang yang terkena infeksi TORCH diantaranya
adalah demam, pusing, kemerahan, lemas, nyeri sendi.
4. Penatalaksaan yang harus dilakukan untuk mendeteksi penyakit infeksi
TORCH yaitu dengan melakukan tes ELISA.
5. Pengobatan untuk infeksi TORCH yaitu spiramisin, piramitamin,
ganciclovir, foscamet, cidovivir dan valaciclovir dan parasetamol pada
penderita herpes untuk mengatasi nyeri dan demam.
6. Masalah yang sering muncul dalam asuhan keperawatan infeksi TORCH
adalah hipertemi, nyeri akut dan resiko infeksi.
B. Saran

Untuk ibu yang sedang mengandung hendaknya memeriksakan secara


rutin kehamilan nya agar jika terjadi masalah dapat dideteksi dengan cepat.
Kepada tenaga kesehatan hendaknya mampu memberikan konseling tentang
infeksi yang akan terjadi saat kehamilan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, dkk. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta: EGC.

Feryanto, Achmad, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta: Salemba


Medika.

Green, C. J., dkk. 2012. Rencana Asuhan Keperawatan Maternal dan Bayi Baru
Lahir. Jakarta: EGC.

Juanda IR H A. 2013. TORCH (Toxo, Rubella, CMV dan Herpes) Akibat dan
Solusinya. Bogor: Yayasan Aquatreat therapy Indonesia.

Prawiraharjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan Edisi Keempat. Jakarta: PT. Bina
Pusaka.

Rukiyah, Ai Yeyeh dan Lia Yulianti. 2010. Asuhan Kebidanan 4 (Patologi).


Jakarta: Perpustakan Nasional, Katalog Dalam Terbitas (KDT).

Soedarto. 1990. Penyakit-penyakit Infeksi di Indonesia. Jakarta: Widya Medika.

Anda mungkin juga menyukai