DISUSUN OLEH :
201701088
KELAS 2B KEPERAWATAN
A. Latar Belakang
Makhluk hidup memiliki ciri di antaranya dapat berkembang biak, begitu juga
dengan manusia. Manusia hanya mengalami reproduksi secara kawin
(seksual/generatif). Laki-laki dan perempuan memiliki sistem reproduksi yang
berbeda sesuai dengan fungsinya.
Proses reproduksi pada manusia membutuhkan sperma dan ovum. Sperma
merupakan sel kelamin manusia yang dihasilkan oleh laki-laki.Adapun Ovum
merupakan sel kelamin manusia yang dihasilkan oleh perempuan.
Organ reproduksi laki-laki terdiri atas testis, saluran pengeluaran, dan penis.
Testis berfungsi sebagai penghasil sperma. Proses pembentukan sperma disebut
spermatogenesis. Testis berjumlah sepasang dan terletak pada kantong yang
disebut skortum.
Saluran pengeluaran terdiri atas epididimis, vas deferens, dan uretra.
Epididimis merupakan saluran yang berkelak-kelok, tempat pematangan dan
penyimpanan sementara sperma.
Dari epididimis, sperma mengalir menuju penis melalui vas deferens dan
uretra. Penis merupakan alat kelamin luar pada laki-laki. Penis berfungsi untuk
memasukkan sperma pada saluran kelamin wanita. Penis juga merupakan muara
dari saluran kencing.
Organ reproduksi pada wanita terdiri atas ovarium, tuba Fallopi, uterus dan
vagina. Ovarium terletak di bawah perut, dan berfungsi sebagai tempat produksi
ovum (Sel Telur). Tuba Fallopi (saluran telur atau oviduk) berbentuk seperti pipa
dan ujungnya berbentuk corong dengan rumbai-rumbai. Rumbai ini berfungsi
untuk menangkap ovum yang dilepaskan ovarium. Uterus atau rahim merupakan
tempat tumbuh dan berkembangnya janin. Vagina merupakan tempat keluarnya
bayi saat dilahirkan.
Proses reproduksi pada manusia diawali dengan pembentukan sel kelamin
pada laki-laki dan perempuan. Pembentukan sel kelamin pada laki-laki (sperma)
disebut spermatogenesis.
Peristiwa pelepasan ovum dari ovarium disebut ovulasi. Saat ovum tidak
dibuahi, ovum akan mati dan terjadi menstruasi. Siklus menstruasi pada
perempuan umumnya memiliki jarak 28 hari. Pembentukan ovum pada wanita
terjadi pada umur antara sekitar 13 sampai 45 tahun.
Proses kehamilan akan terjadi jika ovum dibuahi oleh sperma. Peristiwa
pembuahan ovum oleh sperma disebut fertilisasi. Fertilisasi terjadi pada tuba
Fallopi. Sel telur yang telah dibuahi disebut zigot. Zigot bergerak menuju rahim.
Dalam perjalanannya menuju rahim, zigot membelah berulang kali membentuk
embrio. Selanjutnya, embrio akan menempel pada dinding rahim. Embrio akan
tumbuh dan berkembang di dalam rahim membentuk janin. Janin akan keluar
sebagai bayi setelah sekitar 9 bulan berada di dalam rahim.
Penyakit pada sistem reproduksi biasa disebabkan oleh jamur, bakteri atau
virus. Bakteri dapat menyebabkan beberapa gangguan pada organ reproduksi
terutama organ reproduksi pada wanita. Keputihan dengan warna hijau dan bau
merupakan salah satu gangguan yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri juga dapat
menyebabkan gangguan lebih lanjut berupa kista bahkan hingga menimbulkan
kanker rahim.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang klasifikasi Sistem Reproduksi
2. Untuk mengetahui tentang prioritas masalah Sistem Reproduksi
BAB II
PEMBAHASAN
c. Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah kondisi pada pria dimana testis tidak dapat
memproduksi hormon testosteron yang memadai. Hipogonadisme bisa dialami
sejak janin berkembang di perut, sebelum masa puber, atau saat dewasa.
Hipogonadisme dibagi menjadi dua jenis, yaitu hipogonadisme primer dan
hipogonadisme sekunder. Pada hipogonadisme primer testis mengalami kelainan,
kadar testoteron rendah disertai meningkatnya hormon gonadotropik. Kondisi ini
disebut dengan hipogonadotropik-hipogonadisme.
Sementara pada hipogonadisme sekunder, kelenjar hipofisis di otak yang
mengalami gangguan. Pada kasus ini kadar hormon testosteron dan hormon
gonadotropik berada pada tingkat yang rendah. Kondisi ini disebut
hipogonadisme-hipogonadotropik.
Penyebab Hipogonadisme :
a. Infeksi pada testis f. Hemokromatosis
b. Trauma pada testis akibat g. Sindrom Kallman
dikebiri atau kecelakaan h. HIV/AIDS
c. Sindrom Klinefelter i. Penuaan
d. Pengobatan kanker j. Obesitas
e. Radang buah zakar k. Tumor
d. Impotensi
Impotensi adalah suatu gangguan seksual yang ditandai dengan gejala
ketidakmampuan penderita dalam mempertahankan tingkat ereksi penis untuk
berlangsungnya hubungan sex suami istri. Pria impotensi tidak dapat
mempertahankan penis dari awal kegiatan hubungan seks suami istri sampai
selesai.
Tingkat impotensi sangat bervariasi mulai dari ringan sampai berat,
dikalangan medis lebih dikenal dengan Disfungsi Ereksi (DE), sedangkan
impotensi adalah tingkat gangguan yang sangat berat, artinya hampir tak
mempunyai kemampuan sama sekali untuk ereksi.
2. Gangguan Sistem Reproduksi Wanita
a. Kanker serviks
Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh
lapisan epitel serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus,
oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul.
Kanker servik adalah pertumbuhan sel bersifat abnormal yang terjadi pada
servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu
masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama
(vagina) (Riono, 1999).
Kanker serviks ataupun lebih dikenali sebagai kanker leher rahim adalah
tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim /serviks yang merupakan bagian
terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina. Pada penderita kanker
serviks terdapat sekelompok jaringan yang tumbuh secara terus- menerus yang
tidak terbatas, tidak terkoordinasi dan tidak berguna bagi tubuh, sehingga jaringan
disekitarnya tidak dapat berfungsi dengan baik (Sarwono, 1996).
Penyebab Kanker serviks
Penyebab utamanya adalah virus yang disebut Human Papilloma (HPV)
yang dapat menyebabkan kanker.
Tanda/gejala dari Kanker Serviks.
a. Pendarahan setelah senggama/berhubungan
b. Pendarahan spontan yang terjadi antara periode menstruasi rutin.
c. Timbulnya keputihan yang bercampur dengan darah dan berbau.
d. Nyeri panggul dan gangguan atau bahkan tidak bisa buang air kecil.
e. Nyeri ketika berhubungan seksual.
b. Vaginitis
Vaginitis adalah infeksi pada vagina yang disebabkan oleh berbagai
bakteri, parasit atau jamur (Manuaba,2001)
Vaginitis adalah infeksi yang terjadi pada vagina terjadi secara langsung
pada vagina atau melalui perineum (Wikniosastro 1999)
Penyebab dari Vaginitis
a. Jamur
Umumnya disebabkan oleh jamur candida albicans yang menyebabkan
rasa gatal di sekitar vulva / vagina. Warna cairan keputihan akibat jamur berwarna
putih kekuning-kuningan dengan bau yang khas.
b. Bakteri
Biasanya diakibatkan oleh bakteri gardnerella dan keputihannya disebut
bacterial vaginosis dengan ciri-ciri cairannya encer dengan warna putih keabu-
abuan beraroma amis. Keputihan akibat bakteri biasanya muncul saat kehamilan,
gonta-ganti pasangan, penggunaan alat kb spiral atau iud dan lain sebagainya.
c. Virus
Keputihan yang diakibatkan oleh virus biasanya bawaan dari penyakit
hiv/aids, condyloma, herpes dan lain-lain yang bisa memicu munculnya kanker
rahim. Keputihan virus herpes menular dari hubungan seksual dengan gejala ada
luka melepuh di sekeliling liang vagina dengan cairan gatal dan rasanya panas.
Sedangkan condyloma memiliki ciri gejala ada banyak kutil tubuh dengan cairan
yang bau yang sering menyerang ibu hamil
d. Parasit
Keputihan akibat parasit diakibatkan oleh parasit trichomonas vaginalis
yang menular dari kontak seks / hubungan seks dengan cairan yang berwarna
kuning hijau kental dengan bau tidak enak dan berbusa. Kadang bisa gatal dan
membuat iritasi. Parasit keputihan ini bisa menular lewat tukar-menukar peralatan
mandi, pinjam-meninjam pakaian dalam, menduduki kloset yang terkontaminasi,
dan lain sebagainya.
Tanda dan Gejala :
a. Pruritus vulvae
b. Nyeri vagina yang hebat
c. Disuria eksterna dan interna
d. Rash pada vulva
e. Eritematosa
f. Sekret khas seperti keju lembut.
g. Secret banyak dan bau busuk
c. Bartolinitis
Bartolinitis adalah Infeksi pada kelenjar bartolin atau bartolinitis juga
dapat menimbulkan pembengkakan pada alat kelamin luar wanita. Biasanya,
pembengkakan disertai dengan rasa nyeri hebat bahkan sampai tak bisa berjalan.
Juga dapat disertai demam, seiring pembengkakan pada kelamin yang memerah.
Penyebab Bartolinitas
a. Virus : kondiloma akuminata dan herpes simpleks.
b. Jamur : kandida albikan.
c. Protozoa : amobiasis dan trikomoniasis.
d. Bakteri : neiseria gonore.
Tanda/Gejala Bartolitis
a. Pada vulva : perubahan warna kulit,membengkak, timbunan nanah
dalam kelenjar, nyeri tekan.
b. Kelenjar bartolin membengkak,terasa nyeri sekali bila penderia
berjalan atau duduk,juga dapat disertai demam
c. Kebanyakkan wanita dengan penderita ini dengan keluhan keputihan
dan gatal, rasa sakit saat berhubungan dengan suami, rasa sakit saat
buang air kecil, atau ada benjolan di sekitar alat kelamin.
d. Terdapat abses pada daerah kelamin
e. Pada pemeriksaan fisik ditemukan cairan mukoid berbau dan
bercampur dengan darah.
d. Kista Ovarium
Kista ovarium adalah suatu tumor, baik yang kecil maupun yang besar,
kistik atau padat, jinak atau ganas. Dalam kehamilan, tumor ovarium yang
dijumpai yang paling sering ialah kista dermoid, kista coklat atau kista lutein.
Tumor ovarium yang cukup besar dapat menyebabkan kelainan letak janin dalam
rahim atau dapat menghalang-halangi masuknya kepala ke dalam panggul
(Winkjosastro, et. all, 1999).
Kista ovarium secara fungsional adalah kista yang dapat bertahan dari
pengaruh hormonal dengan siklus menstruasi ( Lowdermilk, dkk. 2005 : 273 ).
Kista ovarium merupakan perbesaran sederhana ovarium normal, folikel
de graf atau korpus luteum atau kista ovarium dapat timbul akibat pertumbuhan
dari epithelium ovarium ( Smelzer and Bare. 2002 : 1556 ).
Panyebab Kista Ovarium
- Gaya hidup tidak sehat.
a. Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurang serat
b. Zat tambahan pada makanan
c. Kurang olah raga
d. Terpapar denga polusi dan agen infeksius
e. Sering stress
- Faktor genetic
Dalam tubuh kita terdapat gen gen yang berpotensi memicu kanker, yaitu
yang disebut protoonkogen, karena suatu sebab tertentu, misalnya karena
makanan yang bersifat karsinogen, polusi, atau terpapar zat kimia tertentu atau
karena radiasi, protoonkogen ini dapat berubah menjadi onkogen, yaitu gen
pemicu kanker.
Tanda dan gejala yang sering muncul pada kista ovarium antara lain :
a. Menstruasi yang tidak teratur, disertai nyeri.
b. perasaan penuh dan dtertekan diperut bagian bawah.
c. Nyeri saat bersenggama.
d. perdarahan.
- Pada stadium awal gejalanya dapat berupa:
1) Gangguan haid
Jika sudah menekan rectum atau VU mungkin terjadi konstipasi atau
sering berkemih.
2) Dapat terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang
menyebabkan nyeri spontan dan sakit diperut.
3) Nyeri saat bersenggama.
b. Diagnosa Keperawatan
1) Gangguan rasa nyaman : nyeri abdomen berhubungan dengan
insisi pada abdomen
2) Resiko infeksi daerah operasi berhubungan dengan perawatan luka
operasi yg kurang adequat.
3) Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pengangakatan
bedah kulit.( jaringan, perubahan sirkulasi).
c. Intervensi
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri abdomen berhubungan dengan insisi pada
abdomen.
Tujuan : Rasa nyaman terpenuhi
Kriteria hasil : skala nyeri 0, pasien mengungkapkan berkurangnya rasa nyeri,
tanda-tanda vital normal.
INTERVENSI RASIONAL
B. Saran
1. Diharapkan kepada mahasiswa/i agar dapat memahami dan mempelajari
lebih dalam tentang sistem reproduksi pada manusia karena sistem
reproduksi ini sangat penting bagi kelangsungan hidup agar tetap lestari.
2. Diharapkan kepada pengajar materi ini agar bisa membimbing
mahasiswa/i dengan baik agar mahasiswa/i dapat memahami dengan
mudah tentang konsep materi ini.
DAFTAR PUSTAKA