Anda di halaman 1dari 18

GANGGUAN DAN

RESPON TUBUH

Ns. Djuwartini, M.Kep


GANGGUAN SIRKULASI DARAH
 Defenisi gangguan sirkulasi darah
Gangguan sirkulasi darah adalah kondisi
ketidaklancaran peredaran darah seseorang akibat
gangguan pada jantung dan pembuluh darah.

 Jenis gangguan sirkulasi darah


1) Kongesti/Bendungan/Hiperemia
Kongesti adalah keadaan dimana volume darah
meningkat disertai melebarnya pembuluh darah.
Pengertian lain dari kongesti adalah keadaan
dimana terdapat darah secara berlebihan di dalam
pembuluh darah pada daerah tertentu.
Kongesti atau bendungan atau hiperemia dapat dibedakan
menjadi:
a. Hiperemia akut:
Kondisi di mana terjadi kongesti atau bendungan yang tidak
terjadi perubahan yang nyata.
b. Hiperemia kronik
Kondisi di mana terjadi kongesti atau bendungan yang disertai
perubahan seperti edema.
c. Hiperemia aktif
Suatu kondisi di mana terjadi bendungan atau kongesti yang
mengakibatkan arteriol atau kapiler mengalami vasodilatasi
karena aliran darah ke suatu daerah meningkat. Contoh :
Kemerahan kulit wajah akibat rasa malu (blussing).
d. Hiperemia pasif
Suatu kondisi di mana terjadi aliran darah vena menurun
mengakibatkan dilatasi pembuluh vena dan kapiler. Contoh :
Varises
VARISES
2) Perdarahan
Definisi perdarahan adalah keluarnya darah dari sistem
kardiovaskular yang dapat disertai dengan penimbunan
darah dalam jaringan atau ruang tubuh atau disertai
keluarnya darah dari tubuh.

Jenis perdarahan :
a. Perdarahan internal:
Perdarahan yang terjadi dalam tubuh meliputi
 Perdarahan di kulit dan mukosa

1. Peteki : perdarahan dibawah kulit kecil seperti titik-


titik
2. Ekimosis : perdarahan yang lebih besar dari peteki
3. Purpura : perdarahan berupa bercak-bercak tersebar
luas
4. Hematoma : penimbunan darah dalam jaringan
 Perdarahan dalam rongga tubuh
1. Perdarahan yang terjadi dirongga thorak
disebut hemothorak
2. Perdarahan yang terjadi di rongga peritonium
disebut hemoperitonium
3. Perdarahan yang terjadi dalam rongga sendi
disebut hemartrosis
 Perdarahan Organ tubuh:

1. Perdarahaan yang terjadi dalam uterus


disebut hematometrium
2. Perdarahan yang terjadi dalam vagina disebut
hematokolpos
3. Perdarahan yang terjadi dalam testis disebut
hematokel
b. Perdarahan eksternal
 Perdarahan pada saluran nafas

1. Perdarahan yang terjadi keluar dari lubang hidung disebut


epiktaksis.
2. Perdarahan yang terjadi dalam bentuk batuk berdarah
disebut hemoptisis.
 Perdarahan pada saluran pencernaan

1. Perdarahan yang terjadi dalam bentuk muntah darah


disebut hematemesis.
2. Perdarahan segar yang terjadi berasal dari usus disebut
hematosezia.
3. Perdarahan yang terjadi tidak segar berasal dari usus
disebut melena.
 Perdarahan pada uterus

1. Perdarahan yang terjadi saat menstruasi lebih banyak


dari normal (80 ml/hr) disebut menoragi.
2. Perdarahan abnormal yang terjadi antara periode atau
tidak terkait dengan menstruasi disebut metoragi
GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM-BASA
 Proses terjadinya keseimbangan asam basa
tubuh dilakukan dengan cara mengatur
keseimbangan hidrogen dalam tubuh. Agar
tetap dalam kondisi seimbang antara
produksi hidrogen dan pembuangannya bila
berlebihan dalam tubuh, maka ginjal
memainkan peranan kunci untuk membuang
hidrogen tersebut.
 Pengaturan konsentrasi hidrogen dalam
cairan tubuh bertujuan untuk mencegah
terjadinya asidosis atau kelebihan asam dan
alkalosis atau kelebihan basa melalui :
 Sistem penyangga asam basa.
Sistem ini bekerja menjaga tubuh tidak kelebihan
asam dengan membuang hidrogen melalui ginjal
dalam bentuk ammonia.
 Pusat pernapasan

Pusat pernafasan akan mengatur pembuangan karbon


dioksida (CO2) agar tubuh tidak kelebihan asam. Jadi
ketika tubuh kelebihan CO2, maka akan terjadi
pernafasanya yang dalam sehingga kadar CO2
berkurang dan keasaman tubuh turun kembali
seimbang.
 Ginjal

Pada saat tubuh keadaan kelebihan asam maka ginjal


akan merespons dengan cara mengekskresikan urin.
Akibatnya hidrogen akan berkurang terjadi
keseimbangan asam basa tubuh.
GANGGUAN KESEIMBANGAN
ASAM BASA
Asidosis respiratorik
 Pengertian

Asidosis Respiratorik adalah kondisi di mana


keasaman darah berlebihan karena penumpukan
karbondioksida dalam darah akibat dari gangguan
fungsi paru-paru.
 Penyebab

1. Pneumonia
2. Emfisema
3. Asma Bronchiale
4. Bronkitis kronis
5. Udema paru
 Gejala
Gejala yang dirasakan berupa sakit kepala dan
rasa mengantuk yang akan berlanjut menjadi
penurunan kesadaran dan koma jika
keadaannya semakin memburuk. Kondisi ini
akan membuat ginjal berusaha untuk
mengkompensasi asidosis dengan menahan
ekskresi bikarbonat yang bersifat basa keluar
dari ginjal.
Asidosis Metabolik
 Pengertian

Asidosis Metabolik adalah kondisi di mana


keasaman darah berlebihan yang ditandai dengan
rendahnya kadar bikarbonat dalam darah.
 Penyebab

1. Mengkonsumsi zat asam atau bahan yang


diubah menjadi asam seperti metanol dan
aspirin.
2. Gagal ginjal
3. Diabetes melitus
4. Bahan beracun seperti salisilat, methanol
dan asetazolamid atau amonium klorida.
 Gejala
Pada asidosis metabolik ringan sering tidak
menimbulkan gejala, tetapi dijumpai beberapa
gejala seperti mual, kelelahan dan muntah.
Pernafasan menjadi dalam atau sedikit cepat.
Bila asidosis semakin memburuk, tekanan
darah dapat turun, menyebabkan syok, koma
dan kematian
Alkalosis respiratorik
 Definisi

Alkalosis Respiratorik adalah suatu keadaan di mana darah


menjadi basa karena hiperventilasi pernafasan sehingga
kadar karbondioksida dalam darah menjadi rendah.
 Penyebab

1. Kecemasan
2. Rasa nyeri
3. Sirosis hati
4. Kadar oksigen darah yang rendah
5. Demam
6. Overdosis aspirin
 Gejala

Penderita merasa cemas, rasa gatal di sekitar bibir dan


wajah. Jika keadaannya makin memburuk bisa terjadi
kejang otot dan penurunan kesadaran.
Alkalosis metabolik
 Definisi

Alkalosis Metabolik adalah suatu keadaan di


mana darah dalam keadaan kelebihan basa
karena tingginya kadar bikarbonat.
 Penyebab

1. Muntah yang terus menerus


2. Mengkonsumsi obat diuretik seperti
furosemid.
3. Kehilangan asam saat bilas lambung.
4. Kelenjar adrenal yang terlalu aktif seperti
pada penyakit sindroma Cushing atau
akibat mengkonsumsi kortikosteroid
 Gejala
Alkalosis metabolik dapat mengakibatkan
penderita menjadi mudah tersinggung, otot
berdenyut dan kejang otot mungkin juga tidak
menampakkan gejala sama sekali. Bila
terjadialkalosis menjadi bertambah berat
dapat terjadi spasme otot yang
berkepanjangan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai