KELOMPOK 7
SITTI RAHMA ROSITALIA
RISKA FATIKA SARI MONOARFA
FARA UMAINAH
DEFINISI
Selulitis adalah infeksi terlokalisasi pada
dermis dan jaringan subkutan. Selulitis dapat
terjadi setelah ada luka atau ulkus kulit atau
sebagai perluasan furunkel atau karbunkel.
Infeksi menyebar sebagai akibat zat yang
diproduksi oleh organisme penyebab, yang
disebut faktor penyebar(hialuronidase). Faktor
ini memecah jaringan fibrin dan barier lain
yang biasanya melokalisasi infeksi
ANATOMI FISIOLOGI
Lapisan Epidermis (kutikel)
LAPISAN SUBKUTIS
(HIPODERMIS)
ASPEK EPIDEMIOLOGI
Asociation For profesional in infection control (2007).
Melaporkan bahwa diperkirakan sebanyak 1,2 juta pasien
yang dirawat dirumah sakit mendapatkan HA-MRSA dan
lebih dari 425 mengalami kolonisasi (meningkatkan risiko
menginfeksi diri sendiri atau orang lain). Insidens CA-
MRSA adalah sekitar 5 per 100 rbu orang, tetapi jumlah
tersebut terus meningkat. Laju kedua tipe tersebut paling
tinggi pada tenaga perawatan kesehatan, pada pria mereka
yang berusia lebih dari 65 tahun, pada individu kulit hitam,
dan pada mereka terinfeksi HIV dan AIDS. Risiko untuk
CAMRSA meningkst pada mereka yang berpartisipasi dalam
olahraga kontak dan pada individu yang menggunakan
batang pribadi bersama sama dan/ atau hidup dalam kondisi
yang sangat padat atau tidak
Penyebab lain Infeksi bakteri dan jamur
• Gigitan binatang, serangga, atau bahkan
• Disebabkan oleh Streptococcus grup A
gigitan manusia.
• Kulit kering
dan Staphylococcus aureus
• Eksim
• Pada bayi yang terkena penyakit ini
• Kulit yang terbakar atau melepuh dibabkan oleh Streptococcus grup B
• Diabetes • Infeksi dari jamur Aeromonas
• Obesitas atau kegemukan Hydrophila, tapi Infeksi yang
• Pembekakan yang kronis pada kaki diakibatkan jamur termasuk jarang.
• Penyalahgunaan obat-obat terlarang • S. Pneumoniae (Pneumococcus)
• Menurunnyaa daya tahan tubuh
• Cacar air
• Malnutrisi
• Gagal ginjal
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Invasi bakteri masuk melalui trauma, luka, gigitan serangga
berinvasi streptokokus dan staphylococcus aureus melalui
barier epidermal yang rusak menyerang kulit dan subkutan,
masuk ke jaringan yang lebih dalam dan menyebar secara
sistemik yang menyebabkan terjadinya reaksi
infeksi/inflamasi yang merupakan respon dari tubuh
sehingga muncul nyeri, pembengkakan kulit, lesi kemerahan
dan demam.
Selulitis yang tidak berkomplikasi paling sering disebabkan
oleh streptokokus grup A, streptokokus lain atau
staphilokokus aereus, kecuali jika luka yang terkait
berkembang bakterimia, etiologi microbial yang pasti sulit
ditentukan, untuk abses lokalisata yang mempunyai gejala
sebagai lesi kultur pus atau bahan yang diaspirasi diperlukan.
PATHWAY
MANIFESTASI KLINIS
Demam
Nyeri kepala
Nyeri otot
Tidak enak badan
Malaise
Edema
Lesi
KLASIFIKASI