Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SYOK KARDIOGENIK

1. Topik : Syok kardiogenik


2. Sub topic :
a. Definisi syok kardiogenik
b. Penyebab syok kardiogenik
c. Manifestasi klinis syok kardiogenik
d. Penatalaksanaan syok kardiogenik
e. Pencegahan syok kardiogenik
3. Sasaran : Penderita penyakit jantung
4. Waktu : 15 Menit
5. Hari/Tanggal : Rabu, 28 September 2016
6. Tempat : STIKes Dharma Husada Bandung
7. Tujuan :
a. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1x15 menit, penderita penyakit
jantung mengetahui tentang syok kardiogenik.
b. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan:
1) Penderita penyakit jantung menyebutkan definisi syok kardiogenik.
2) Penderita penyakit jantung menyebutkan penyebab syok kardiogenik.
3) Penderita penyakit jantung menyebutkan manifestasi klinis syok
kardiogenik.
4) Penderita penyakit jantung menyebutkan penatalaksanaan syok
kardiogenik.
5) Penderita penyakit jantung menyebutkan pencegahan syok kardiogenik.
8. Materi : Terlampir
9. Media : Leaflet
10. Metode : Diskusi
11. Sumber :
Fitria, Cemy Nur. 2010. Jurnal Syok dan Penanganannya, GASTER, Vol.7
No.2 Agustus 2010. Surakarta: Akper PKU Muhammadiyah Surakarta.
(www.jurnal.stikes-aisyiyah.ac.id/index.php/gaster/article/view/go,
diakses pada tanggal 26 september 2016).
Pardede, Sudung. O, dkk, 2013. Pendidikan Kedokteran berkelanjutan LXIV:
Tata Laksana Berbagai Keadaan Darurat Pada Anak. Jakarta:
Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI. RSCM. (http://fk.ui.ac.id/wp-
content/uploads/2016/01/Buku-PKB-64.pdf, diakses pada tanggal 26
September 2016).
Rifki, Az. 2013. Mini Simposium Emergency In Field Activities Hippocrates
Emergency Team: Mengenal Syok. Padang, Sumatera Barat: RS. Islam
Siti Rahmah, Padang.
(www.hetfkunand.org/uploads/1/2/5/7/12573182/mengenal_syok_net-
2.pdf, diakses pada tanggal 26 september 2016).
https://www.scribd.com/doc/246743860/diet-jantung-pdf, diakses pada
tanggal 27 September 2016.

12. Kegiatan Penyuluhan


No Waktu Kegiatan Respon

1 Pembukaan :
1. Membuka kegiatan dengan 1. Menjawab salam
3 menit
mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan 2. Memperhatikan
penyuluhan 3. Memperhatikan
4. Menyebutkan materi yang 4. Memperhatikan
akan diberikan.
2 Pelaksanaan :
1. Menjelaskan materi tentang : 1. Memperhatikan
10 menit a. Definisi syok kardiogenik
b. Penyebab syok
kardiogenik
c. Manifestasi klinis syok
kardiogenik
d. Penatalaksanaan syok
kardiogenik
e. Pencegahan syok
kardiogenik
2. Sesi tanya jawab 2. Mengajukan
pertanyaan dan
menjawab
pertanyaan
3 2 menit Penutup :
1. Menutup pertemuan dengan 1. Memperhatikan
menyimpulkan materi yang
telah dibahas.
2. Memberikan salam penutup 2. Menjawab salam

13. Rencana evaluasi


a. Jelaskan kembali definisi syok kardiogenik ?
b. Sebutkan penyebab syok kardiogenik ?
c. Sebutkan manifestasi klinis syok kardiogenik ?
d. Jelaskan penatalaksanaan syok kardiogenik ?
e. Menyebutkan pencegahan untuk syok kardiogenik ?
Lampiran Materi

SYOK KARDIOGENIK

A. Definisi Syok Kardiogonik


Syok kardiogenik adalah gangguan fungsi sirkulasi mendadak dan
kompleks yang mengakibatkan hipoksia jaringan akibat berkurangnya curah
jantung pada keadaan volume intravaskular yang cukup. (Rothrock SG,
Brennan JA, Brown L, penyunting. Pediatric emergency medicine.
Philadelphia: Elsevier; 2008).
Syok Kardiogenik didefinisikan sebagai gangguan sistem sirkulasi yang
mengakibatkan tidak adekuatnya perfusi dan oksigenasi jaringan yang
disebabkan oleh kegagalan pompa jantung meskipun volume intravaskular
adekuat.

B. Penyebab Syok kardiogenik


Syok kardiogenik dapat disebabkan oleh:
1. Komplikasi dari penyakit Infark Myokard Akut (Disfungsi miokardium
(gagalnya jantung memompa).
2. Takiaritmia, Temponade jantung, Pneumothoraks, emboli paru dan Infark
ventrikel kanan.
3. Bradiaritmia, regurgitasi mitral (akibat curah jantung tidak adekuat).

C. Manifestasi Klinis
Manifestasi klisnis dari syok kardiogenik adalah :
1. Penurunan tekanan darah.
2. Nadi yang lambat atau cepat atau tidak beraturan
3. Takipneu dan dalam.
4. Sianosis.
5. Akral dingin.
6. Diaphoresis (mandi keringat).
7. Peningkatan CVP.
8. Penurunan produksi urine.
9. Penurunan cardiac index.
10. PaO2 menurun.
11. Produksi laktat meningkat

D. Penatalaksanaan Syok kardiogenik


Penatalaksanaan syok kardiogenik bertujuan untuk meningkatkan curah
jantung dengan memperbaiki kerja jantung yaitu mengurangi preload dan
afterload serta meningkatkan kontraktilitas miokardium dan menurunkan laju
jantung.
1. Penatalaksanaan syok kardiogenik secara umum :
a. Pemasangan infus untuk bolus 10 ml/kg untuk mengisi pembuluh darah
kolaps.
b. Koreksi keseimbangan asam basa dan elektrolik.
c. Pemasangan kateter vena sentral untuk mengukur tekanan vena sentral.
d. Istirahat yang cukup.
e. Diet jantung dengan makanan lunak dan rendah garam.
f. Pemberian diuretic.
g. Morphin.
2. Penatalaksanaan dengan diet jantung
Penyakit jantung terjadi akibat berkelanjutan, di mana jantung
secara berangsur kehilangan kemampuannya untuk melakukan fungsi
secara normal. Pada awal penyakit, jantung mampu mengkompensasi
ketidakefisien fungsinya dan mempertahankan sirkulasi darah normal
melalui pembesaran dan peningkatan denyut nadi.
Diet tidak secara langsung menyembuhkan penyakit, tetapi dipakai
untuk memperbaiki kelainan metabolisme dan mencegah atau paling tidak
mengurangi gejala penyakit. Ada berbagai bahan makanan yang dianjurkan
dan tidak dianjurkan pada penderita dengan komplikasi jantung. Bahan
makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan dapat dilihat pada
Tabel berikut :
No Golongan bahan Dianjurkan Tidak Dianjurkan
Makanan
1. Sumber Krbohidrat Beras ditim atau Makanan yang
disaring;roti, mie, mengandung gas atau
kentang, makaroni, alkohol, seperti ubi,
biskuit, tepung singkong, tape
beras/terigu/sagu singkong, dan tape
aren/sagu ambon, ketan
kentang, gula pasir, gula
merah, madu dan sirup
2. Sumber Protein Hewani Daging sapi, ayam Daging sapi dan ayam
rendah lemak, ikan, yang berlemak, gajih,
telur, susu rendah sosis, ham, hati, limpa,
lemak; dalam jumlah babat, otak, kepiting
yang telah ditentukan dan kerang-kerangan;
keju, dan susu penuh
3. Sumber Protein Nabati Kacang-kacangan Kacang-kacang kering
kering, seperti kacang yang mengandung lemak
kedelai dan hasil cukup tinggi seperti
olahannya seperti tahu kacang tanah, kacang
dan tempe. mete, dan kacang bogor

4. Sayuran Sayuran yang tidak Semua sayuran yang


mengandung gas, mengandung gas seperti
seperti : bayam, kol, lobak, sawi, dan
kangkung, kacang nangka muda.
buncis, kacang panjang,
wortel, tomat, labu siam,
tauge.
5. Lemak dan Minyak Minyak jagung, minyak Minyak kelapa sawit,
kedelai, margarin, minyak kelapa, santan
mentega kental.

6. Minuman teh encer, coklat, sirup Teh/kopi kental,


minuman yang
mengandung soda dan
alkohol
7. Bumbu semua bumbu selain Lombok, cabe rawit, dan
bumbu tajam dalam bumbu-bumbu lain yang
jumlah terbatas tajam

Pasien dengan gangguan penyakit jantung yang berat harus


diberikan diet yang khusus. Komposisi zat gizi utama yang harus
terkandung pada setiap jenis diet jantung adalah zat gizi kalori, protein,
lemak, karbohidrat, dan natrium. Komposisi zat gizi tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
No. Gizi Utama Komposisi
1. Kalori 835 kkal
2. Protein 21 gr
3. Lemak 24 gr
4. Karbohidrat 140 gr
5. Natrium 304 mg

3. Penatalaksanaan dengan terapi modalitas


Berikut beberapa terapi modalitas fisioterapi yang dapat dilakukan,
diantaranya :
a. Breathing exercise. Merupakan latihan yang bertujuan untuk
memberikan latihan pernafasan, pada kasus ini untuk meningkatkan
volume paru selama bed rest, pemberian breathing exercise dapat
memperlancar jalannya pernafasan. Latihan pernafasan ini dilakukan
bila pasien mampu menerima instruksi dari fisioterapis. Latihan
pernafasan ini juga dapat digunakan untuk relaksasi, mengurangi
stress,dan ketegangan.
b. Passive movement, adalah suatu latihan yang digunakan dengan
gerakan yang dihasilkan oleh tenaga/kekuatan dari luar tanpa adanya
kontraksi otot atau aktifitas otot. Semua gerakan dilakukan sampai batas
nyeri atau toleransi pasien. Efek pada latihan ini adalah memperlancar
sirkulasi darah, relaksasi otot, memelihara dan meningkatkan LGS,
mencegah pemendekan otot, mencegah perlengketan jaringan.
c. Active movement, Merupakan gerak yang dilakukan oleh otot-otot
anggota tubuh itu sendiri. Gerak yang dalam mekanisme pengurangan
nyeri dapat terjadi secara reflek dan disadari. Gerak yang dilakukan
secara sadar dengan perlahan dan berusaha hingga mencapai lingkup
gerak penuh dan diikuti relaksasi otot akan menghasilkan penurunan
nyeri. Disamping itu gerak dapat menimbulkan ” pumping action” pada
kondisi oedem sering menimbulkan keluhan nyeri, sehingga akan
mendorong cairan oedem mengikuti aliran ke proximal.
d. Latihan gerak fungsional, Latihan ini bertujuan untuk mempersiapkan
aktivitas kesehariannya seperti duduk, berdiri, jalan sehingga penderita
mampu secara mandiri dapat melakukan perawatan diri sendiri.
e. Home program education, Dalam hal ini pasien diberi pengertian
tentang kondisinya dan harus berusaha mencegah cidera ulang atau
komplikasi lebih lanjut dengan cara aktifitas sesuai kondisi yang telah
diajarkan oleh terapis. Disamping itu juga peran keluarga sangatlah
penting untuk membantu dan mengawasi segala aktifitas pasien di
lingkungan masyarakatnya. Pasien diberi pengertian juga tentang
kontraindikasi dari kondisi pasien itu sendiri untuk menghindari hal-hal
yang dapat memperburuk keadaannya.

E. Pencegahan Syok Kardiogenik


1. Menerapkan gaya hidup sehat, seperti menjaga pola makan yang sehat dan
seimbang, rajin berolahraga dan menjaga berat badan.
2. Berhenti merokok.
3. Menangani penyakit-penyakit yang mempertinggi risiko serangan jantung,
misalnya hipertensi dan kolesterol tinggi.

Anda mungkin juga menyukai