Anda di halaman 1dari 25

KONSEP STRES

DAN ADAPTASI

Kelompok 4

Moch Ramlan (302017046)


Salma Salsabila (302017068)
Wulan Nurjannah (302017084)
Definisi Stres

Stres adalah ketegangan dimana


setiap ketegangan yang dirasakan oleh
seseorang akan mengganggu dan
dapat menimbulkan reaksi fisiologis,
emosi, kognitif, maupun perilaku.

Stimuli yang mengawali atau


mencetuskan perubahan disebut
stressor.
Peristiwa yang dapat menimbulkan stres
Masalah dengan
01 orangtua
07 Keuangan
02 Perkawinan
08 Hukum

03 Hubungan
Interpersonal
Lingkungan 09 Keluarga
04 Kehidupan
10 Trauma
05 Pekerjaan

11 Penyakit Fisik
06 Perkembangan
Sumber Stres
Stressor Internal
1 berasal dari dalam diri seseorang, sebagai contoh, demam, kondisi seperti
kehamilan atau menopause

Stressor Eksternal
2 berasal dari luar individu, sebagai contoh perpindahan ke kota lain,
kematian anggota keluarga, atau tekanan dari teman sebaya

Stressor Perkembangan
3 terjadi pada waktu yang dapat diperkirakan sepanjang hidup individu seperti ujian
sekolah

Stressor Situasional
4 tidak dapat diperkirakan dan dapat terjadi kapan pun sepanjang hidup
seperti penyakit dan kematian orang terdekat
Kategori Stressor
Stressor Cataclysmic Stressor Personal

Stressors Cataclysmic adalah semua Peristiwa-peristiwa seperti gagal dalam


peristiwa-peristiwa yang terjadi pada ujian, menganggur, atau bercerai
beberapa orang atau keseluruhan merupakan stressor personal yang
komunitas pada saat bersamaan. mempengaruhi individu. Stressor personal
Stressors Cataclysmic biasanya tidak kadang-kadang lebih sulit untuk ditangani
dapat diprediksi, mempunyai pengaruh daripada stressor cataclysmic jika
sangat kuat dan memerlukan usaha-usaha kekurangan dukungan. Untuk mengenali
penanggulangan yang besar, contohnya kenyataan ini berbagai kelompok
bencana alam, perang, pemberhentian pendukung telah dibentuk untuk memenuhi
kerja besar-besaran dan bencana kebutuhan individu yang mengalami
teknologi. stressor personal.
Background Stressor

Background stressor adalah berupa


pertengkaran dalam kehidupan sehari-
hari yang sering terjadi dalam keluarga
atau hubungan interpersonal.
Background stressor merupakan
masalah-masalah kecil namun terus
menerus mengganggu dan
menyusahkan.
Macam-macam Stres
Stres Fisiologik
Stres Fisik Disebabkan oleh gangguan fungsi
Disebabkan oleh keadan fisik seperti organ tubuh seperti gangguan fungsi
temperatur yang tinggi atau rendah, organ.
suara bising.

Stres Proses
Pertumbuhan dan
Stres Kimiawi Macam-
Perkembangan
Disebabkan oleh zat kimiawi seperti macam Disebabkan karena proses
obat-obatan, zat beracun.
stres pertumbuhan dan perkembangan
seperti pubertas.

Stres Mikrobiologik Stres Psikis atau


Disebabkan oleh virus, bakteri atau Emosional
parasit.
Disebabkan oleh gangguan stimulus
psikologis untuk menyesuaikan diri
seperti hubungan intrerpersonal
Sifat Stres

Eustress (Stress yang baik) Distress (Stress yang


a Mengalami stress sebenarnya dapat
memiliki efek positif yang lazim disebut
b menyusahkan

sebagai eustress atau stres yang baik. Respon pengaruh negatif yang
dapat diakibatkan dari stresor yang
menimpanya

Neutral Effects (Efeknya netral)


c Banyak stresor yang dihadapi setiap hari
ditangani dengan satu cara atau cara lain
tanpa mempengaruhi dirinya atau efeknya
netral.
Model Stress berdasarkan
Model Respon
Stress Model stres dari Selye (1976) merupakan model stres
berdasarkan respon yang mendefinisikan stres sebagai
respon non spesifik dari tubuh terhadap setiap tuntunan
yang ditimpakan padanya. Stres ditunjukkan oleh reaksi
fisiologis spesifik, dan GAS (General Adaptation
Syndrom), sehingga respon sesorang terhadap stres
benar-benar fisiologis dan tidak pernah dimodifikasi
untuk memungkinkan pengaruh dari kognitif.
Berdasarkan model ini tidak memungkinkan melihat
perbedaan individu dalam berespons sehingga hal ini
hanya bermanfaat untuk menentukan respons fisiologis
seseorang.
Model Stress berdasarkan
Stimulus
Menurut McNett (1989) bahwa model stres berdasarkan stimulus ini
memfokuskan pada asumsi sebagai berikut:
1. Peristiwa perubahan dalam kehidupan adalah normal, dan
perubahan itu memiliki tipe dan durasi penyesuaian yang sama.
2. Individu adalah resipien pasif dari stres, dan persepsi mereka
terhadap peristiwa adalah tidak relevan.
3. Setiap orang mempunyai ambang stimulus yang sama, dan penyakit
dapat terjadi pada setiap titik setelah ambang tersebut.
Model berdasarkan stimulus juga tidak memungkinkan untuk melihat
adanya perbedaan individu dalam persepsi dan berespon terhadap
stresor seperti halnya model berdasakan respon. Ternyata hal ini
kurang dapat memberikan keleluasaan adaptasi bagi individu.
Model Stress berdasarkan
Transaksional

Model ini memandang individu dan


lingkungan dalam suatu hubungan
yang dinamis, resiprokal dan interaktif.
Model yang dikembangkan ini
memandang stresor sebagai respons
perseptual individu yang berakar dari
proses psikologis dan kognitif. Stres
muncul karena adanya hubungan
antara individu dan lingkungan
sehingga muncul berbagai stimulus
respons dalam suatu transaksi.
Tahapan Stress
Tahap Satu
Merupakan tahapan stres yang paling ringan dan
kelihatanya menyenangkan yang umumnya disertai
oleh gejala-gejala tertentu.
1. Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari
biasanya, tetapi tanpa disadari cadangan energi dalam
tubuhnya telah dihabiskan yang disertai rasa gugup
yang berlebihan.
2. Semangat kerjanya berlebihan
3. Pengelihatannya tajam tidak seperti biasanya
4. Merasa senang dengan pekerjaanya itu dan
semakin bertambah semangat
Tahapan Stress
Tahap Dua

Pada tahap ini muncul keluhan-keluhan yang sebenarnya


akibat kehabisan energi yang telah digunakan secara
berlebihan pada tahap pertama. Cadangan energi tidak
lagi cukup untuk digunakan sepanjang hari karena tidak
memiliki cukup waktu untuk beristirahat. Gejala yang
biasanya muncul adalah:
1. Merasa lelah sewaktu bangun pagi
2. Mudah lelah sesudah makan siang
3. Cepat merasa capai menjelang sore
4. Sering mengeluhkan perut atau lambungnya tidak
nyaman
5. Denyut jantung lebih keras dari biasanya
6. Otot- otot punggung dan tengkuk terasa tegang
7. Tampak gelisah, tidak dapat santai
Tahapan Stress
Tahap Tiga

Seseorang yang telah mengalami stres maka keluhan-


keluhannya semakin nyata dan dirasakan mengganggu
pada tahap ini. Munculah gejala-gejala:
1. Gangguan lambung dan usus seperti “maag” (gastritis),
gangguan buang air besar seperti “diare”.
2. Ketegangan otot-otot semakin dirasakan mengganggu.
Merasa tidak tenanf dan ketegangan emosional semakin
meningkat.
3. Gangguan pola tidur (insomnia) seperti susah untuk
mulai tidur (early insomnia), terbangun tengah mala dan
susah kembali tidur (middle insomnia), atau bangun
terlalu pagi/ dini hari dan tidak dapat kembali tidur ( late
insomnia).
4. Koordinasi tubuh terganggu, sempoyongan seperti mau
pingsan.
Tahapan Stress
Tahap Empat

Gejala-gejala yang muncul dirasakan pada tahap ini semakin berat


dan biasanya membutuhkan berbagai bantuan profesional yang lebih
luas untuk mengatasi stresnya.
1. Takut dan cemas yang tidak diketahui penyebabnya
2. Daya ingat dan konsentrasi menurun
3. Seringkali menolak ajakan (negativism) karenan tidak ada
semangat dan kegairahan
4. Gangguan pola tidur yang disertai dengan mimpi-mimpi buruk.
5. Ketidakmampuan untuk melaksanakan kegiatan rutin sehari-hari
6. Kehilangan kemampuan untuk merespon dengan memadai yang
tadinya tanggap terhadap suatu situasi.
7. Aktivitas pekerjaan yang semula menyenangkan dan mudah
diselesaikan menjadi membosankan dan terasa lebih sulit
8. Sulit bertahan dalam aktivitas sepanjang hari.
Tahapan Stress
Tahap Lima

Setelah mengalami stres tahap empat, jika keadaan


berlanjut maka seseorang akan sampai pada tahapan
stres pada tahap lima yang sering mengalami hal-hal
berikut:
1. Takut dan cemas yang semakin meningkat
2. Mudah bingung dan panik
3. Kelelahan fisik dan mental semakin berat
4. Ketidakmampuan menyelesaikan pekerjaan sehari-
hari yang ringan dan sederhana.
5. Gangguan sistem pencernaan semakin berat.
Tahapan Stress
Tahap Enam

Merupakan tahapan puncak dari keseluruhan tahapan


stres, yang biasanya mengalami seranagn panik dan
perasaan takut mati. Fenomena yang terjadi pada
tahap ini sebagai berikut.
1. Sekujur tubuh terasa gemetar, dingin dan keringat
bercucuran
2. Ketiadaan tenaga untuk hal-hal yang ringan
3. Susah bernafas
4. Debaran jantung sangat keras
5. Pingsan atau kolaps
K O N S E P
A D A P T A S I
Definisi
Adaptasi adalah proses perubahan dimensi
fisiologis dan psikososial dalam berespon
terhadap stress. Gerungan (1996) mengemukan
penyesuaian diri adalah mengubah diri sesuai
dengan keadaan lingkungan, tetapi juga
mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan diri
(keinginan diri). Adaptasi merupakan pertahan
yang didapat sejak lahir atau diperoleh karena
belajar dari pengalaman untuk mengatasi stres.
Potter dan Perry (1997) mengemukakan stres
dapat mempengaruhi dimensi adaptasi fisik,
perkembangan, emosional, intelektual,sosial, dan
spiritual.
Dimensi Adaptasi

Fisik
1 Dimensi adaptif fisik meliputi sindrom adaptasi lokal dan sindrom adaptasi umum.

Perkembangan
2 Dimensi adaptif perkembangan meliputi koping yang berhasil dalam tugas/tahap
perkembangan sebelumnya dan adaptasi yang berhasil terhadap stresor sebelumnya.

Emosional
3 Dimensi adaptif emosional merupakan mekanisme pertahan psikologis dan
kekuatan kepribadian individu.

Intelektual
4 Dimensi adaptif intelektual diantaranya pendidikan formal, kemampuan untuk
menyelesaikan masalah, ketrampilan berkomunikasi, persepsi realistik, mobilisasi
kesadaran terhadap strategi koping positif masa lalu.
Sosial
5 Dimensi adaptif sosial meliputi jaringan sosial yang memberikan dukungan dan
orang lain yang dapat mengarahkan individu kepada sumber yang dibutuhkan.

Spiritual
6 Melaksanakan ibadah dan dukungan dari pimpinan agama merupakan dimensi adaptif
spiritual.
Manajemen
Stress
Pengaturan Diet dan Olahraga dab Latihan
Istrirahat dan Tidur Berhenti Merokok
Nutrisi Teratur

Tidak Mengkonsumsi Pengaturan Berat Pengaturan Waktu Terapi Psikofarmaka


Minuman Keras Badan
Ayat Al-Qur’an dan Hadist yang berhubungan dengan
Tahapan Stress
penciptaan manusia

Q.S Al Hajj: 5

“……Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah,


kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah,
kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan
yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami
tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang
sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi,
kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada
kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula)
di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya
dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah
diketahuinya….”
Ayat Al-Qur’an dan Hadist yang berhubungan dengan
Tahapan Stress
penciptaan manusia

Q.S Ar Rum: 54

“Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah,


kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu,
menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu
lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang
dikehendaki-Nya dan Dialah yang Maha Mengetahui lagi Maha
Kuasa. (Q.S. Ar Rum: 54)
Thank you

Anda mungkin juga menyukai