Anda di halaman 1dari 5

Pertemuan 1

Tutor : Ns. Nurul Fauziah, S.Kep, M. Med, Ed

Waktu: 2 x 60 menit

Submateri pertemuan:
1. Prinsip Etik Keperawatan
2. Overview Diagnosis Keperawatan

Bimbingan Belajar Appskep Indonesia | Hal. 1


PRINSIP ETIK KEPERAWATAN

1. Otonomi (Autonomy)
yaitu menghargai hak-hak pasien dalam membuat keputusan tentang tindakan perawatannya.

2. Berbuat baik (Beneficience)


yaitu hanya melakukan sesuatu yang baik untuk pasien dan keluarga. Prinsip ini menuntut perawat
untuk melakukan hal yang baik untuk mencegah terjadinya kesalahan atau malpraktik.

3. Keadilan (Justice)
yaitu praktik profesional keperawatan yang sesuai dengan hukum standar praktik, tidak membeda-
bedakan pasien, dan keyakinan yang benar dalam memberikan pelayanan kesehatan.

4. Tidak merugikan (Nonmaleficience)


yaitu tidak menimbulkan bahaya atau cidera fisik dan psikologis terhadap klien. Prinsip ini berarti
segala tindakan yang dilakukan pada klien tidak menimbulkan bahaya/ cedera secara fisik dan
psikologik.

5. Kejujuran (Veracity)
yaitu memberikan pelayanan kesehatan yang penuh dengan kebenaran, informasi yang disampaikan
akurat, komprehensif, dan objektif untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada.

6. Menepati janji (Fidelity)


yaitu menepati janji dan komitmen terhadap klien. Perawat harus memiliki komitmen menepati janji
dan menghargai komitmennya kepada klien.

7. Kerahasiaan (Confidentiality)
yaitu menjaga kerahasiaan informasi pribadi pasien.

8. Akuntabilitas (Accountability)
yaitu standar profesionalitas perawat yang dapat diukur dan dipertanggungjawabkan.

Bimbingan Belajar Appskep Indonesia | Hal. 2


OVERVIEW DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Pengertian

Diagnosis keperawatan adalah suatu penilaian klinis mengenai responss klien terhadap masalah
kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik aktual maupun potensial (SDKI, 2017).

Tujuan

Mengidentifikasi responss klien individu, keluaraga dan komunitas terhadap situasi yang berkaitan
dengan kesehatan.

Komponen-komponen yang perlu dikuasai untuk menegakkan diagnosis

1. Patofisiologi penyakit
2. Karakteristik diagnosis (tanda dan gejala) atau data mayor minor dalam sebuah diagnosis
3. Sifat diagnosis (aktual, mengancam, risiko, potensial)

Karakteristik diagnosis

Karakteristik diagnosis dapat dilihat melalui tanda dan gejala yang tampak pada pasien:

1. Tanda (sign)  data objektif dari hasil pemeriksaan fisik hasil laboratorium dan prosedur
diagnostik
2. Gejala (symptom)  data subjektif yang diperoleh dari anamnesa

Tanda dan gejala dikelompokkan atas 2 kategori:

1. Data mayor: tanda dan gejala yang sebagian besar muncul pada pasien. Untuk menegakkan
diagnosis, data mayor yang ditemukan harus mencapai 80 - 100%
2. Data minor: tanda gejala yang tidak harus ada, tapi jika ada, data ini dapat mendukung
tegaknya sebuah diagnosis.

Bimbingan Belajar Appskep Indonesia | Hal. 3


Klasifikasi diagnosis keperawatan (Doengoes et al., 2013 dalam SDKI, 2017):

1. Fisiologis
2. Psikologis
3. Peilaku
4. Relasional
5. Lingkungan

Jenis diagnosis keperawatan

1. Diagnosis negatif, menunjukkan klien dalam keadaan sakit atau berisiko sakit. Sifat intervensi
diagnosis negatif adalah penyembuhan, pemulihan dan pencegahan. Diagnosis negatif terdiri dari:
a. Diagnosis aktual  respons klien ketika berada dalam masalah kesehatan/sakit
b. Diagnosis risiko  respons klien dalam kondisi yang menyebabkannya berada dalam risiko
mengalami masalah kesehatan

2. Diagnosis positif, menunjukkan klien dalam kondisi sehat, dapat menjadi lebih sehat dengan
optimal. Diagnosis ini juga disebut Diagnosis Promosi Kesehatan, yaitu keadaan ketika kondisi dan
motivasi klien dalam keadaan optimal yang dapat meningkatkan kondisi kesehatan.

Resume Menentukan Diagnosis

Bimbingan Belajar Appskep Indonesia | Hal. 4


Memprioritaskan Diagnosis

Diagnosis prioritas dapat ditentukan berdasarkan pemenuhan kebutuhan pasien pada saat itu. Urutan
kebutuhan pasien dapat dianalisis menggunakan beberapa teori, misalnya teori kebutuhan dasar
Maslow, Prinsip ABCD (airway, breathing, circulation dan disability), dll.

Contoh Piramida Maslow:

Bimbingan Belajar Appskep Indonesia | Hal. 5

Anda mungkin juga menyukai