Anda di halaman 1dari 124

Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah

STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang


2019/2020

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. E DENGAN CA MAMAE


STADIUM III DI RUANG RAWAT INAP BEDAH WANITA (CW)
RSUP Dr. M. DJAMIL PADANG

OLEH :

Oleh :
KELOMPOK G

OLEH :

Elitria Marta, S.Kep (1913925)


Muhammad Almusawi, S.Kep (1913953)
Nia Sufriyani, S.Kep (1913958)
Ria Utami Yuliani, S.Kep (1913972)
Yuliani Mustafa, S.Kep (19131012)

PEMBIMBING AKADEMIK PEMBIMBING KLINIK

(Ns. Fitria Alisa, M.Kep) (Ns. Dewi Marlina, S.Kep)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
TAHUN 2019

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kanker payudara (Ca mammae) adalah Kanker yang terjadi karena

terganggunya sistem pertumbuhan sel di dalam jaringan payudara.

Payudara tersusun atas kelenjar susu, jaringan lemak, kantung penghasil

susu, dan kelenjar getah bening. Sel abnormal bisa tumbuh di empat

bagian tersebut, dan mengakibatkan kerusakan yang lambat tetapi pasti

menyerang payudara (Nurcahyo, 2014).

Kanker payudara merupakan tumor ganas yang menyerang

jaringan sel-sel payudara. Kanker payudara merupakan masalah paling

besar bagi wanita di seluruh dunia dan menyebabkan kematian utama bagi

penderita kanker payudara. penyakit kanker payudara di negara

berkembang menunjukkan bahwa penyakit kanker dengan persentase

kasus tertinggi, kurang lebih 43% kasus dan persentase kematian yaitu

12,9%. Menurut WHO sekitar 8-9% wanita menderita penyakit kanker

payudara. Kasus kanker payudara terus meningkat lebih dari 250,000

kasus baru, di Eropa dilakukan penelitian kanker payudara oleh American

Cancer Society (ACS) hampir 178.000 wanita yang telah di diagnosis

kanker payudara dan jumlah tersebut ditambah 2 juta wanita yang

memiliki riwayat penyakit ini (Peter, 2017).

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018,

prevalensi kanker di Indonesia mencapai 1.79 per 1000 penduduk, naik

dari tahun 2013 sebanyak 1.4 per 1000 penduduk. Riset ini juga

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

menemukan, prevalensi tertinggi ada di Yogyakarta sebanyak 4.86 per

1000 penduduk, disusul Sumatera Barat 2.47, dan Gorontalo

2.44.Sumatera Barat merupakan Provinsi ketiga dari 34 Provinsi tertinggi

kejadian kanker payudara dengan prevalensi sebesar 90 per 100.000

penduduk. Kanker payudara menduduki tempat nomor dua dari insiden

semua tipe kanker di indonesia(Riskesda, 2018).

RSUP DR. M. Djamil Padang merupakan rumah sakit rujukan

nasional yang terdapat di provinsi Sumatera Barat. Data Rekam Medik

RSUP DR. M. Djamil Padang pada tahun 2015 di Irna Bedah lebih kurang

160 kasus kanker payudara, mengalami penurunan pada tahun 2016 yaitu

139 kasus dan pada tahun 2017 kanker payudara mengalami peningkatan

kembali yaitu 174 kasus. Lebih dari 25% wanita yang didiagnosa kanker

(satu diantara empat) adalah kanker payudara. Sampai saat ini belum

diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kanker ini terjadi, tetapi ada

beberapa faktor risiko yang menyebabkan seorang wanita menjadi lebih

mungkin menderita kanker payudara, yaitu umur menstruasi pertama

(menarche), umur pada kehamilan pertama, riwayat menyusui, pemakaian

kontrasepsi hormonal, riwayat keluarga, obesitas dan aktivitas fisik (Black

& Hawks, 2014).

Tanda kanker payudara kini mempunyai ciri fisik yang khas, mirip

pada tunor jinak, massa lunak, batas tegas, mobile, bentuk bulat dan elips.

Gejala carsinoma kadang tak nyeri, kadang nyeri, adanya keluaran dari

puting susu, pating gatal, mengeras, asimetris, inversi, gejala lain nyeri

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

tulang, berat badan turun, dapat sebagai petunjuk adanya metastase (Amin

& Kusuma, 2015).

Cancer mammae memerlukan beberapa terapi dalam

pelaksanaannya, seperti lumpektomi, mastektomi, radiasi, terapi hormon,

dan kemoterapi. Terapi tersebut dapat menghambat pertumbuhan sel

kanker, namun berdampak pula pada fisik dan psikologis pasien. Pasien

akan kehilangan payudaranya, kulit akan menghitam, rambut rontok, dan

tubuh menjadi kurus. Pasien akan malu dan sedih dengan keadaannya.

Pada kondisi seperti itu, pasien memerlukan asuhan keperawatan yang

holistik untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, yaitu kebutuhan biologis,

psikologis, sosial, kultural, dan spiritual. Kebutuhan biologis seperti

nutrisi, cairan, dan pakaian. Kebutuhan psikologis meliputi perhatian dan

dukungan dari keluarga dan orang sekitarnya. Kebutuhan sosial yang

meliputi interaksi dengan keluarga, teman, dan masyarakat. Kebutuhan

kultural yang meliputi kebiasaan dan budaya yang dianut oleh pasien, dan

kebutuhan spiritual meliputi kebutuhan pasien terhadap kepercayaan yang

dianut (Kartikawati, 2013).

Dalam jurnal Oxford Annals of Oncology (2017), ketika seseorang

dinyatakan menderita kanker, maka akan terjadi beberapa tahapan

reaksiemosional dan salah satunya yang sering terjadi adalah

depresi.Menyediakan informasi bagi pasien merupakan faktor penentu

penting bagi kepuasan pasien dan juga dapat mempengaruhi kualitas keseh

atan,tingkat kecemasan dan tingkat depresi penderita kanker. Depresi

seringkurang terdiagnosis karena banyak faktor, termasuk kurangnya

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

penyediaan pengetahuan tentang penilaian teknik dan pilihan pengobatan (

Schwartzdkk, 2018). Menurut Miller (2018), sebanyak 16%-25% pasien

menderita kanker sekaligus depresi. Setelah pasien terdiagnosa kanker

payudara pada tahun pertama, 48% wanita mengalami kecemasan dan

depresi. Dampak depresi pada penderita kanker tidak hanya

pada penderitanya saja, tetapi juga bisa berakibat pada keluarganya, yang

pada akhirnya akan menurunkan kualitashidup penderita bila

penanganannya tidak adekuat.

Dari hasil pengumpulan data yang sudah kelompok lakukan

didapatkan data selama 1 bulan terakhir tentang jumlah pasien yang

menderita kanker payudara yang dirawat diruang rawat inap bedah RSUP

Dr.M.Djamil Padang didapatkan sebanyak ±19 orang. Berdasarkan hasil

wawancara dan obsevasi yang dilalukan,biasanya pasien akan kehilangan

payudara, kulit akan menghitam, rambut rontok, tubuh menjadi kurus,

gangguan tidur, nyeri, kelelahan, hilangnya fungsi fisik, Pada kondisi

seperti itu, pasien memerlukan asuhan keperawatan yang holistik untuk

memenuhi kebutuhan dasar yaitu kebutuhan biologis, psikologis dan

spiritual.

Kebutuhan psikologis meliputi perhatian dan dukungan dari

keluarga serta orang disekitar. Kebutuhan sosial meliputi interaksi dengan

kelurga, teman dan masyarakat. Kebutuhan kultural yang meliputi

kebiasaan dan budaya yang dianut oleh pasien. Dan kebutuhan spiritual

meliputi kebutuhan pasien terhadap kepercayaan yang dianut serta

hubungannya dengan Tuhan. Jadi perawat berperan dalam memberikan

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

asuhan keperawatan yang holistik (menyeluruh), sehingga kebutuhan

pasien dapat terpenuhi. Maka dari itu, kelompok tertarik untuk

memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan Ca mammae di

RSUP DR.M.Djamil Padang.

B. Tujuan

1) Tujuan Umum

Menerapkan asuhan keperawatan pada Ny. E dengan Ca Mamae di

ruang rawat inap bedah RSUP. DR. M. Djamil Padang.

2) Tujuan Khusus

a. Melakukan pengkajian dengan komprehensif pada Ny. E dengan

Ca Mamae di ruang rawat inap bedah RSUP. DR. M. Djamil

Padang.

b. Menegakkan dan menyusun prioritas diagnosa keperawatan pada

Ny. E dengan Ca Mamae di ruang rawat inap bedah RSUP. DR.

M. Djamil Padang.

c. Menyusun perencanaan keperawatan pada Ny. E dengan Ca

Mamae di ruang rawat inap bedah RSUP. DR. M. Djamil Padang.

d. Melakukan implementasi keperawatan pada Ny. E dengan Ca

Mamae di ruang rawat inap bedah RSUP. DR. M. Djamil Padang.

e. Melakukan evaluasi pencapaian kriteria hasil perencanaan pada

Ny. E dengan Ca Mamae di ruang rawat inap bedah RSUP. DR.

M. Djamil Padang.

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. KONSEP DASAR PENYAKIT CA MAMMAE

1. Definisi

Ca Mammae didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma ganas

yang berasal dari parenchyma. Kanker payudara merupakan pertumbuhan sel

payudara yang tidak terkontrol kaena perubahan abnormal dari gen yang

bertanggung jawab atas pengaturan pertumbuhan sel (Sitiatava Rizema Putra,

2017).

Ca Mammae adalah karsinoma yang berasal dari epitel duktus atau

lobulus payudara, merupakan masalah global dan issue kesehatan

internasional yang penting (Suyatno & Pasaribu, 2017).

Ca Mamae adalah keganasan yang berasal dari kelenjar, saluran kelenjar

dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara. Kanker bisa

tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun

jaringan ikat pada payudara (Medicastore, 2016).

Ca Mamae adalah sekelompok sel tidak normal (abnormal) pada

payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Akhirnya, sel-sel ini menjadi

bentuk benjolan di payudara (Erik T, 2018).

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa cancer mammae

adalah suatu keadaan dimana terjadi pertumbuhan sel yang tidak terkendali

pada payudara, sehingga menyebabkan terjadinya benjolan atau kanker yang

ganas.

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

2. Anatomi Fisiologi

a. Anatomi

Secara fisiologis anatomi payudara terdiri dari alveolusi, duktus

laktiferus, sinus laktiferus, ampulla, pori pailla, dan tepi alveolan.

Pengaliran limfa dari payudara kurang lebih 75% ke axilla. Sebagian lagi

ke kelenjar parasternal terutama dari bagian yang sentral dan medial dan

ada pula pengaliran yang ke kelenjar interpektoralis. Jaringan payudara

dibentuk oleh glandula yang memproduksi air susu (Lobulus) yang

dilahirkan keputing (Nipple) melalui duktus. Struktur lainnya adalah

ajringan lemak yang merupakan komponen terbesar, connective tissue,

pembuluh darah dan saluran beserta kelenjar limfatik. Setiap payudara

mengandung 15-20 lobus yang tersusun sirkuler. Jaringan lemak

(subcutaneus adipose tissue) yang membungkus lobus memberikan bentuk

dan ukuran payudara. Tiap lobus terdiri dari beberapa lobulus yang

merupakan tempat produksi air susu sebagai respon dari signal hormonal

(Suyatno & Pasaribu, 2017).

Gambar 2.1 Anatomi Payudara

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

b. Fisiologi

Payudara mengalami tiga perubahan yang dipengaruhi hormon.

Perubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui masa

pubertas, masa fertilitas, sampai ke klimakterium dan menopause. Sejak

pubertas pengaruh estrogen dan progesteron yang diproduksi ovarium dan

juga hormon hipofise, telah menyebabkan duktus berkembang dan

timbulnya asinus. Perubahan kedua adalah perubahan sesuaidengan daur

menstruasi. Sekitar hari kedelapan menstruasi payudara jadi lebih besar

dan pada beberapa hari sebelum menstruasi berikutnya terjadi pembesaran

maksimal. Kadang-kadang timbul benjolan yang nyeri dan tidak

rata(Sitiatava, 2016).

Selama beberapa hari menjelang menstruasi payudara menjadi

tegang dan nyeri sehingga pemeriksaan fisik, terutama palpasi, tidak

mungkin dilakukan. Pada waktu itu pemeriksaan foto mammogram tidak

berguna karena kontras kelenjar terlalu besar. Begitu menstruasi mulai,

semuanya berkurang. Perubahan ketiga terjadi waktu hamil dan menyusui.

Pada kehamilan payudara me njadi besar karena epitel duktus lobul dan

duktus alveolus berproliferasi, dan tumbuk duktus baru. Sekresi horom

prolaktin dari hipofisis anterior memicu laktasi. Air susu diproduksi oleh

sel-sel alveolus, mengisi asinus, kemudian dikeluarkan melalui duktus ke

puting susu (Sitiatava, 2016).

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

3. Etiologi

Penyebab kanker payudara belum diketahui secara pasti, faktor genetik

dan faktor hormonal dapat berperan pada kanker payudara (Black & Hawks,

2014). Menurut Mulyani & Nuryani (2013) terdapat beberapa faktor yang

mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara, diantaranya :

a. Jenis kelamin

Perempuan memiliki resiko terkena kanker payudara lebih bedar

dibanding pria. Prevalensi kanker payudara pada pria hanya 1% dari

seluruh kanker payudara .

b. Pemakaian hormon

Laporan dari Harvard School of Public Health menyatakan bahwa

terdapat peningkatan bermakna pada pengguna terapi Estrogen

Replacement.

Suatu metaanalisis menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat risiko

kanker payudara pada pengguna kontrasepsi oral, perempuan yang

menggunakan obat ini akan mengalami kanker sebelum menopause.

Oleh sebab itu jika kita bisa menghindari adanya penggunaan hormon

ini secara berlebihan maka akan lebih aman.

c. Kegemukan

Seorang perempuan yang mengalami obesitas setelah menopause akan

beresiko 1,5 kali lebih besar untuk terkena kanker payudara

dibandingkan dengan perempuan yang berat badannya normal.

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

d. Radiasi payudara yang lebih dini

Sebelum usia 30 tahun, seorang perempuan yang harus menjalani terapi

radiasi di dada (termasuk payudara) akan memiliki kenaikan resiko

terkena ca mamae. Semakin muda ketika menerima pengobatan radiasi,

semakin tinggi resiko untuk terkena kanker payudara dikemudian hari.

e. Riwayat kanker payudara

Seorang perempuan yang mengalami kanker payudara pada satu

payudaranya mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk menderita

kanker baru pada payudara lainnya atau pada bagian lain dari payudara

yang sama. Tingkat resikonya bisa tiga sampai empat kali lipat,

f. Riwayat keluarga

Risiko dapat berlipat ganda jika ada lebih dari satu anggota keluarga inti

yang terkena kanker payudara dan semakin mudah ada anggota keluarga

yang terkena kanker maka akan semakin besar penyakit tersebut

menurun.

g. Periode menstruasi

Perempuan yang mulai mempunyai periode awal (sebelum usia 12

tahun) atau yang telah melalui perubahan kehidupan (fase menopause)

setelah usia 55 tahun mempunyai risiko terkena kanker payudara yang

sedikit lebih tinggi. Mereka yang mempunyai periode mentruasi yang

lebih sehingga lebih banyak hormon estrogen dan progesteron.

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

h. Umur

Sebagian besar perempuan penderita kanker payudara berusia 50 tahun

ke atas. Resiko terkena kanker payudara meningkat seiring

bertambahnya usia.

i. Ras

Kanker payudara lebih umum terjadi pada perempuan berkulit putih.

Kemungkinan terbesar karena makanan yang mereka makan banyak

mengandung lemak. Ras seperti Asia mempunyai bahan pokok tidak

banyak mengandung lemak yang berlebih.

j. Perubahan payudara

Jika seorang perempuan memiliki perubahan jaringan payudara yang

dikenal sebagai hiperplasia atipikal (sesuai hasil biopsi), maka seorang

perempuan memiliki peningkatan resiko kanker payudara.

k. Aktivitas Fisik

Penelitian terbaru dari Women’s Health Initiative menemukan bahwa

aktivitas fisik pada perempuan menopause yang berjalan sekitar 30

menit per hari dikaitkan dengan penurunan 20 persen risiko kanker

payudara. Namun, pengurangan risiko terbesar adalah pada perempuan

dengan berat badan normal. Dampak aktivitas fisik tidak ditemukan

pada perempuan dengan obesitas. Jika aktivitas fisik dikombinasikan

dengan diet dapat menurunkan berat badan sehingga menurunkan risiko

kanker payudara dan berbagai macam penyakit.

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

l. Konsumsi alkohol

Perempuan yang sering mengkonsumsi alkohol akan beresiko terkena

kanker payudara karen alkohol menyebabkan perlemakan hati, sehingga

hati bekerja lebih keras sehingga sulit meproses estrogen agar keluar

dari tubuh dan jumlahnya akan meningkat.

m. Merokok

Merokok dapat meningkatkan resiko berkembangnya kanker payudara,

apalagi bagi perempuan yang memiliki riwayat keluarga yang mengidap

kanker payudara.

4. Klasifikasi dan Stadium Ca Mammae

Berikut adalah klasifikasi dari ca mmae :

a. Kanker Payudara Invasive

Sel kanker merusak saluran dan dinding kelenjar susu serta menyerang

lemak dan jaringam konektif payudara disekitarnya. Kanker dapat

bersifat invasive (menyerang) tanpa selalu menyebar (metastatic) ke

simpul limfa atau orga lain dalam tubuh. Pada tahap ini, kanker telah

menyebar keluar bagian kantong susu dan menyerang jaringan

sekitarnya, bahkan menyebabkan penyebaran (metastase) kebagian tubuh

lainnya, seperti kelenjar limfa dan lainnya melalui peredaran darah.

b. Kanker Payudara Non-Invasive

Kanker yang terjadi pada kantong (tube) susu (penghubung antara

alveolus, kelenjar yang meproduksi susu, dan puting payudara). Dimana

kanker belum menyebar ke bagian luar jaringan kantong susu. Sel kanker

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

terkunci dalam saluran susu dan tidak menyerang lemak dan jaringan

konektif payudara sekitarnya.

c. Paget’s Disease

Jenis kanker payudara ini berawal dari saluran susu, kemudian menyebar

ke kulit areola dan puting. Kanker ini gterjadi hanya sekitar 1% dari

seluruh jumlah wanita. Kulit payudara pecah-pecah, memerah, dan

mengeluarkan cairan.

Berbeda dari klasifikasi jenis kanker payudara berdasarkan sifat

serangannya tersebut, Dixon M., dkk (2015) mengklasifikasikan jenis kanker

payudara sebagai berikut :

1) Tumor Primer (T)

a. Tx : tumor peimer tidak dapat ditentukan

b. To : tidak terbukti adanya tumor primer

c. Tis : kanker in situ, paget’s disease pada papila tanpa teraba

tumor

d. T1 : tumor < 2 cm

e. T1a : tumor < 0,5 cm

f. T1b : tumor 0,5-1 cm

g. T1c : tumor 1-2 cm

h. T2 : tumor 2-5 cm

i. T3 : tumor di atas 5 cm

j. T4 : tumor tanpa memandang ukuran, penyebaran langsung ke

dinding thorax atau kulit

k. T4a : melekat pada dinding dada

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

l. T4b : edema kulit, ulkus, peau d’orange, satelit

m. T4c : T4a dan T4b, serta

n. T4d : Mastitis karsinomatosis

2) Nodus Limfa Regional (N)

a. Nx : Pembesaran kelenjar regional tidak dapat ditentukan

b. N0 : Tidak teraba kelenjar axial

c. N1 : Teraba pembesaran kelenjar axila homolateral yang tidak

melekat

d. N2 : Teraba pembesaran kelenjar axila homolateral yang

melekat satu sama lain atau melekat pada

jaringan sekitarnya.

e. N3 : terdapat kelenjar mamaria interna homolateral, serta

3) Metastase jauh (M)

a. Mx : Metastase jauh tidak dapat ditemukan

b. M0 : tidak ada metastase jauh

c. M1 : terdapat metastase jauh, termasuk kelenjar subklavikula

Adapun stadium kanker payudara adalah sebagai berikut :

1) Stadium I (stadium dini)

Besarnya tumor tidak lebih dari 2 - 2,25 cm, dan tidak

terdapatpenyebaran (metastase) pada kelenjar getah bening ketiak. Pada

stadium I ini, kemungkinan penyembuhan secara sempurna adalah 70 %.

Untuk memeriksa ada atau tidak metastase ke bagian tubuh yang lain,

harus diperiksa di laboratorium(Smeltzer &Bare,2013 ).

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

2) Stadium II

Tumor sudah lebih besar dari 2,25 cm dan sudah terjadi metastase

pada kelenjar getah bening di ketiak. Pada stadium ini, kemungkinan

untuk sembuh hanya 30 - 40 % tergantung dari luasnya penyebaran sel

kanker. Pada stadium I dan II biasanya dilakukan operasi untuk

mengangkat sel-sel kanker yang ada pada seluruh bagian penyebaran, dan

setelah operasi dilakukan penyinaran untuk memastikan tidak ada lagi

sel-sel kanker yang tertinggal(Smeltzer &Bare,2013 ).

3) Stadium III

Tumor sudah cukup besar, sel kanker telah menyebar ke seluruh

tubuh, dan kemungkinan untuk sembuh tinggal sedikit. Pengobatan

payudara sudah tidak ada artinya lagi. Biasanya pengobatan hanya

dilakukan penyinaran dan kemoterapi (pemberian obat yang dapat

membunuh sel kanker). Kadang-kadang juga dilakukan operasi untuk

mengangkat bagian payudara yang sudah parah. Usaha ini hanya untuk

menghambat proses perkembangan sel kanker dalam tubuh serta untuk

meringankan penderitaan penderita semaksimal mungkin (Smeltzer

&Bare,2013 ).

5. Manifestasi Klinis

Tanda kanker payudara kini mempunyai ciri fisik yang khas, mirip pada

tunor jinak, massa lunak, batas tegas, mobile, bentuk bulat dan elips. Gejala

carsinoma kadang tak nyeri, kadang nyeri, adanya keluaran dari puting susu,

pating gatal, mengeras, asimetris, inversi, gejala lain nyeri tulang, berat badan

turun, dapat sebagai petunjuk adanya metastase (Amin & Kusuma, 2015).

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

Gejala klinis kanker payudara secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu :

1) Benjolan pada payudara. Umunya, berupa benjolan yang tidak nyeri pada

payudara. Benjolan itu mula-mula kecil makin lama makin besar lalu

melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau

pada puting susu.

2) Erosi atau eksema puting susu. Kulit atau puting suus menjadi tertarik ke

dalam (retraksi), berwarna merah muda atau kecoklatan sampai menjadi

oedema hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk (peau d’orange),

mengkerut, atau timbul borok (ulkus) pada payudara. Semakin lama borok

itu semkain besar dan mendalam, sehingga dapat menghancurkan seluruh

payudara. Biasanya, berbau busuk dan mudah berdarah. Ciri-ciri lainnya

antara lain :

a) Pendarahan pada puting susu

b) Adanya ruam-ruam pada kulit sekitar payudara, areola atau puting

terlihat bersisik, memerah, dan membengkak

c) Keluar cairan dari puting susu

d) Puting susu menjadi lunak

e) Kulit payudara membengkak dan menebal

f) Cekungan atau kerutan pada kulit payudara

g) Rasa gatal dan ruam merah yang tidak kunjung sembuh di puting

h) Terdapat benjolan di daerah bawah lengan

i) Perubahan ukuran dan bentuk payudara (asimetris)

j) Puting susus tertekan kedalam (sebagian atau seluruhnya)

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

k) Pada umumnya, rasa sakit atau nyeri baru timbul bila tumor sudah

besar, sudah timbul borok, atau ada metastase ke tulang-tulang

l) Timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, bengkak (edema)

pada lengan, dan penyebaran kanker keseluruh tubuh.

3) Gejala kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali dengan mengetahui

kriteria operbilitas Heagensen sebagai berikut :

a) Terdapa edema luas pada kulit payudara (lebih 1/3 luas kulit

payudara)

b) Adanya model parasternal

c) Terdapat nodul supraklavikula

d) Adanya edema lengan

e) Adanya metastase jauh

f) Terdapat dua dari tanda-tanda locally advanced, yaitu ulserasi kulit,

edema kulit, kulit terfikasi pada dinding toraks, kelenjar getah bening

aksilla berdiameter lebih 2,5 cm dan kelenjar getah bening aksilla

melekat satu sama lain (Sitiatava Rizema Putra, 2017).

6. Komplikasi

Menurut Sjamsuhidayat (2015), komplikasi kanker payudara adalah :

1) Gangguan Neurovaskuler 2.

2) Metastasis : otak, paru, hati, tulang tengkorak, vertebra, iga, tulang

panjang.

3) Fraktur patologi

4) Fibrosis payudara

5) Kematian

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

7. Patofisiologi

Proses terjadinya kanker payudara dan masing-masing etiologi antara

lain obesitas, radiasi, hiperplasia, optik, riwayat keluarga dengan

mengkonsumsi zat-zat karsinogen sehingga merangsang pertumbuhan epitel

payudara dan dapat menyebabkan kanker payudara. Kanker payudara berasal

dari jaringan epithelial, dan paling sering terjadi pada sistem duktal. Mula-

mula terjadi hiperplasia sel-sel dengan perkembangan sel-sel atipik. Sel-sel

ini akan berlanjut menjadi karsinoma in situ dan menginvasi stroma. Kanker

membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sebuah sel tunggal

sampai menjadi massa yang cukup besar untuk dapat diraba (kira-kira

berdiameter 1 cm). Pada ukuran itu, kira- kira seperempat dari kanker

payudara telah bermetastase. Kebanyakan dari kanker ditemukan jika sudah

teraba, biasanya oleh wanita itu sendiri. Gejala kedua yang paling sering

terjadi adalah cairan yang keluar dari muara duktus satu payudara, dan

mungkin berdarah. Jika penyakit telah berkembang lanjut, dapat pecahnya

benjolan-benjolan pada kulit ulserasi (Price, 2016).

Karsinoma inflamasi, adalah tumor yang tumbuh dengan cepat terjadi

kirakira 1-2% wanita dengan kanker payudara gejala-gejalanya mirip dengan

infeksi payudara akut. Kulit menjadi merah, panas, edematoda, dan nyeri.

Karsinoma ini menginfasi kulit dan jaringan limfe. Tempat yang paling

sering untuk metastase jauh adalah paru, pleura, dan tulang (Price, 2012).

Karsinoma payudara bermetastase dengan penyebaran langsung

kejaringan sekitarnya, dan juga melalui saluran limfe dan aliran darah. Bedah

dapat mendatangkan stress karena terdapat ancaman terhadap tubuh,

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

integritas dan terhadap jiwa seseorang. Rasa nyeri sering menyertai upaya

tersebut pengalaman operatif di bagi dalam tiga tahap yaitu preoperatif, intra

operatif dan pos operatif. Operasi ini merupakan stressor kepada tubuh dan

memicu respon neuron endokrine respon terdiri dari system saraf simpati

yang bertugas melindungi tubuh dari ancaman cidera. Bila stress terhadap

sistem cukup gawat atau kehilangan banyak darah, maka mekanisme

kompensasi dari tubuh terlalu banyak beban dan syock akan terjadi. Anestesi

tertentu yang di pakai dapat menimbulkan terjadinya syock (Mansjoer, 2016).

Respon metabolisme juga terjadi. Karbohidrat dan lemak di

metabolisme untuk memproduksi energi. Protein tubuh pecah untuk

menyajikan suplai asam amino yang di pakai untuk membangun jaringan

baru. Intake protein yang di perlukan guna mengisi kebutuhan protein untuk

keperluan penyembuhan dan mengisi kebutuhan untuk fungsi yang optimal

(Mansjoer, 2016).

Kanker payudara tersebut menimbulkan metastase dapat ke organ yang

deket maupun yang jauh antara lain limfogen yang menjalar ke kelenjar limfe

aksilasis dan terjadi benjolan, dari sel epidermis penting menjadi invasi

timbul krusta pada organ pulmo mengakibatkan ekspansi paru tidak optimal

(Mansjoer, 2016).

8. Pemeriksaan Penunjang

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

Menurut Sitiatava Rizema Putra (2017) pemeriksaan penunjang yang

dapat dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis ca mammae adalah :

1) Scan (misal : MRI, CT, gallium, bone, foto thoraks). Dilakukan untuk

diagnpstik, identifikasi metastastik dan evaluasi.

2) USG Abdomen

3) Mammografi (menggunakan sinar X terhadap payudara)

4) Biopsi (megambil contoh jaringan payudara untuk mengetahui adanya

sel kanker payudara)

5) Penanda tumor

6) Pemeriksaan laboratorium (alkaline phosppatase, SGOT, SGPT, tumor

marker)

9. Penatalaksanaan

Pengobatan kanker payudara bertujuan untuk mendapatkan kesembuhan

yang tinggi dengan kualitas hidup yang baik. Secara spesifik disebutkan

bahwa pengobatan kanker payudara yang penerapannya banyak tergantung

pada stadium klinik penyakit yaitu operasi (pembedahan), radiasi, dan

kemoterapi.

1) Operasi (Pembedahan)

Operasi merupakan modalitas utama untuk penatalaksaaan kanker

payudara. Modalitas ini memberikan kontrol lokoregional yang dapat

dibuktikan dengan pemeriksaan histopatologi yang dapat dibuktikan dengan

pemeriksaan histopatologi dan dari spesimen operasi dapat ditentukan tipe

dan grading tumor, status kgb aksila, faktor prediktif dan faktor prognosis

tumor. Berbagai jenis operasi pada kanker payudara yaitu :

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

a) CRM (Classic Radical Mastectomy) adalah operasi pengangkatan

seluruh jaringan payudara beserta tumor, nipple areola komplek, kulit di

atas tumor, otot pektoralis, mayor dan minor serta diseksi aksila level I-

III. Operasi ini dilakukan bila ada infiltrasi tumor ke fasia atau otot

pektoral tanpa ada metastasis jauh.

b) MRM (Modified Radical Mastectomy) adalah operasi pengangkatan

seluruh jaringan payudara beserta tumor, nipple areola komplek, kulit

diatas tumor dan fasia pektoral serta diseksi aksila level I-II. Operasi ini

dilakukan pada kanker payudara stadium dini dan lokal lanjut.

Merupakan jenis operasi yang banyak dilakukan.

c) SSM (Skin Sparing Mastectomy) adalah operasi pengangkatan

seluruh jaringan payudara beserta tumor nipple areola komplek dengan

mempertahankan kulit sebanyak mungkin serta diseksi aksila level I-II.

Operasi ini harus disertai rekonstruksi payudara secara langsung yang

umumnya adalah TRAM (transverse rektus abdominis musculotaneus

dorsi flap), LD flap (Latissimus dorsi flap) atau impalnt (silicon).

d) NSP (Nipple Sapring Mastectomy) adalah operasi pengangkatan

seluruh jaringan payudara beserta tumor dengan mempertahankan nipple

areola komplek dan kulit serta diseksi aksila level I-II. Operasi ini, juga

harus disertai rekonstrusi payudara secara langsung yang umumnya

adalah TRAM (transverse rektus abdominis musculotaneus dorsi flap),

LD flap (Latissimus dorsi flap) atau impalnt (silicon) (Suyatno &

Pasaribu, 2014).

2) Radiasi atau Radioterapi

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

Penyinaran atau radiasi adalh proses penyinaran pada daerah yang

terkena kanker dengan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh

sel kanker yang masih tersisa di payudara setalh operasi. Adapum efek

pengobatan ini yaitu tubuh menjadi lemah, nafsu makan berkurang, warna

kulit di sekitar payudara menjadi hitam, serta Hb dan leukosit cenderung

menurun sebagai akibat radiasi. Radioterapi sesudah operasi mengurangi

angka kekambuhan sebesar 50-57%.

3) Kemoterapi

Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam

bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel

kanker. Efek kemoterapi yaitu pasien mengalami mual dan muntah, serta

rambut rontok karena pengaruh obat-obatan kemoterapi. Pengobatan

kemoterapi ini sangat kuat efeknya (anti kanker), terapi ini bisa diberikan

lewat mulut atau berupa suntikan pada pembuluh darah. Pengobatan ini harus

diberikan secara berulang-ulang dengan siklus yang berlangsung antara 3-6

bulan (Sitiatava, 2016).

B. ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS

PRE OPERASI

1. PENGKAJIAN

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

a. Identitas

Biasanya meliputi data pasien dan penanggung jawab, seperti

nama, alamat, agama, pendidikan, pekerjaan, nomor medical record

dan umur (50 tahun ke atas, karena bertambahnya umur merupakan

salah satu faktor resiko tumor/kanker payudara, diduga karena

pengaruh perjalanan hormonal dalam waktru lama terutama hormon

estrogen dan juga ada pengaruh dari faktor resiko lain yang

memerlukan waktu untuk menginduksi terjadinya kanker), (Lynn

Bickley, 2015).

b. Riwayat Kesehatan

1) Riwayat Kesehatan Sekarang

Keluhan utama (saat masuk rumah sakit dan saat ini)

Biasanya pasien akan mengeluhkanadanya benjolan payudara,

perubahan pada ukuran dan kesimetrisan payudara. Perubahan

pada warna kulit payudara atau suhu, raba puting, gatal, rasa

terbakar atau puting meregang dan kesulitan untuk bernafas,

(Lynn Bickley, 2015).

Alasan masuk rumah sakit

Biasanya pasien masuk ke rumah sakit karena merasakan adanya

benjolan yang menekan payudara, adanya ulkus, kulit berwarna

merah dan mengeras, bengkak dan nyeri (Lynn Bickley, 2015).

2) Riwayat Kesehatan Dahulu

Biasanya pasien adanya riwayat ca mammae sebelumnya atau

ada kelainan pada mammae, klien biasanya memiliki riwayat

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

menarche pada umur <12 tahun, menggunakan kontrasepsi oral,

dan memiliki kebiasaan konsumsi fast food atau makanan cepat

saji (Lynn Bickley, 2015).

3) Riwayat kesehatan keluarga

Biasanya adanya keluarga yang mengalami ca mammae atau

penyakit kanker apa saja (Lynn Bickley, 2015).

c. Pola Persepsi Dan Penanganan Kesehatan

Persepsi terhadap penyakit : Biasanya klien mengatakan bahwa

kesehatan adalah sesuatu yang sangat penting dan berharga. Jika

keluarga ada yang sakit, keluarga berusaha membeli obat di warung

atau langsung membawa keluarga ke pelayanan kesehatan terdekat,

walaupun kondisi keadaan ekonomi dikeluarga masih kurang.

d. Pola Nutrisi/Metabolisme

Di rumah: biasanya klien makan sehari 3x dengan porsi yang cukup

dan sedang,minum sehari 8 gelas/hari. Biasanya klien akan

mengalami mual muntah, lama flatus dan distensi abdomen.

Di rumah sakit : biasanya diit di rumah sakit berupa nasi, lauk pauk,

dan sayur frekuensi 1/2 porsi habis 3 x1 hari.

e. Pola Eliminasi

1) BAB

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

Di rumah : biasanya klien BAB1x/hari feses berwarna kuning

kecoklatan, lembek, dan berbau khas

Di rumah sakit : biasanya klien jarang BAB

2) BAK

Di rumah : biasanya klien BAK normal, berwarna kuning, berbau

khas

Di rumah sakit : biasanya klien mengalami perubahan eliminasi

urinarius,sering berkemih, eliminasi urin ± 6-7 x/hari(Mutaqqin &

Sari, 2011)

f. Pola Aktivitas /Latihan

Di rumah : biasanyapasien melakukan aktivitas sehari-hari sendiri

seperti mandi, berpakaian, toileting atau eliminasi,

mobilitas di tempat tidur, berpindah, berjalan, berbelanja,

memasak, pemeliharaan rumah. Biasanya pasien mandi

2x/hari, keramas sebanyak 3x selama 1 minggu, ganti

pakaian sebanyak 2x/hari, menyikat gigi sebanyak 3x/hari,

memotong kuku sebanyak 1xseminggu.

Di rumah sakit : biasanya pasien melakukan aktivitas dirumah sakit

dibantu orang lain seperti mandi, berpakaian, toileting atau

eliminasi (menggunakan kateter), mobilitas di tempat tidur,

berpindah, berjalan. Biasanya pasien diseka 2x/hari, pasien

belum keramas, ganti pakaian, menyikat gigi memotong

kuku selama masuk rumah sakit

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

g. Pola Istirahat Tidur

Di rumah : biasanya pasien jarang tidur siang karena bekerja, istirahat

malam dari jam 21.00-04.00 WIB. Jumlah istirahat pasien

sebelum masuk rumah sakit ± 7 jam.

Di rumah sakit : biasanya pasien tidur siang jarang, jumlah jam tidur

pasien selama masuk rumah sakit biasanya berkurang,

kualitas tidur pasien biasanya terganggu.

h. Pola Kognitif –Persepsi

Biasanya klien mengatakan sebelum sakit tidak pernah mengalami

gangguan dalam pendengaran, penghirupan dan pengecapan. Biasanya

kemampuan bicara pasien baik dan normal, bahasa yang di gunakan

sehari-hari yaitu bahasa daerah dan bahasa Indonesia.

Biasanyanyeri pada penyakit yang luas (nyeri lokal jarang terjadi pada

keganasan dini). Beberapa pengalaman ketidaknyamanan padajaringan

payudara. Payudara berat, nyeri sebelum menstruasi biasanya

mengindikasikan penyakit fibrokistik.

i. Pola Peran Hubungan

Biasanya klien mengatakan sangat dekat dengan keluarga dan anak-

anak. Biasanya klien mempunyai hubungan yang baik dengan teman

dan lingkungannya yang ada disekitanya.

j. Pola Seksualitas/Reproduksi

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

Biasanya faktor reproduksi dan hormonal juga berperan besar

menimbulkan kelainan pada ca mammae. Riwayat menarke dini (lebih

muda dari usia 12 tahun). Menopause lambat (setelah 50 tahun).

Kehamilan pertama lambat (setelah usia 35 tahun)(Sitiatava, 2015).

k. PolaPersepsi Diri/ Konsep Diri

Biasanya persepsi pasien terhadap sehat sakit. Pasien mengatakan

selalu menjaga kesehatannya, bila sakit pasien langsung berobat ke

klinik kesehatan.

Biasanya konsep diri:

a) Gambaran diri : biasanya pasien malu dengan bentuk

payudaranya

b) Ideal diri : biasanya pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan

beraktivitas kembali.

c) Harga diri : biasanya pasien bersabar dan menerima dengan

ikhlas atas penyakitnya dan keadaannya sekarang.

d) Identitas diri :pasien merupakan seorang perempuan.

e) Peran : biasanya pasien merupakan seorang anak/ibu/istri.

l. Pola Koping-Toleransi Stres

Biasanya stresor konstan dalam pekerjaan/pola di rumah. Stress akut

tentang diagnosa, prognosis, harapan yang akan datang. Biasanya

dalam menghadapi masalah klien selalu bermusyawarah dengan

suami/istri, keluarga dan semua anak-anaknya dan keluarga lainnya.

m. Pola Keyakinan Nilai

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

Biasanya klien beragama Islam dan rajin menjalankan ibadah dan

percaya Tuhan akan memberikan kesembuhan. Dan klien biasanya

selalu berzikir disaat waktu-waktu luangnya.

n. Pemeriksaan Fisik

Gambaran

Tanda Vital Suhu : biasanya terjadi peningkatan suhu tubuh

Nadi : biasanya mengalami peningkatan nadi

TD: biasanya mengalami peningkatan tekanan

darahkarena ada gangguan pada fungsi

aldosteron yang menyebabkan vasokontriksi

pembuluh darah yang berakibat pada hipertensi

RR :biasanya terjadi peningkatan frekuensi pernafasan

(hiperventilasi),karena terjadi penurunan Hb yang

berakibat pada penurunan O2

Tinggi badan Biasanya dalam batas normal

Berat badan Biasanya terjadi penurunan berat badan karena mual dan

muntah

LILA Biasanya normal

Kepala : Biasanya mesochepal

Rambut Biasanya hitam/putih (beruban pada lansia), lurus,

panjang, agak kotor dan tergulung

Mata biasanya mata simetris kiri dan kanan, konjungtiva

anemis disebabkan oleh nutrisi yang tidak adekuat, sklera

tidak ikterik.

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

Hidung Biasanya tidak ada tanda-tanda trauma, tidak ada deviasi,

tidak ada penyumbatan dan perdarahan.

Mulut Biasanya mukosa bibir lembab dan bersih

Telinga Biasanya tidak ada gangguan pendengaran, bentuk

simetris, tidak ada tandatanda trauma

Leher

Trakea Biasanya tidak ada deviasi trakea

JVP Biasanya normal

Tiroid Biasanya tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Nodus Limfe Biasanya tidak ada pembesaran kelenjar getah bening

Dada I : biasanya bentuk dada tidak simetris akibat adanya

Paru benjolan pada payudara disertai penggunaan otot bantu

pernafasan

P : biasanya ditemukan pergerakan dinding dada yang

tertinggal pada dada yang sakit. Taktil fermitus

menurun terutama pada pasien yang mengalami

komplikasi pada pleura

P : biasanya redup hingga pekak tergantung dari

jumlahcairannya.

A : biasanya ada suara nafas tambahan ronkhi -+

Jantung I : biasanya ictus cordis tidak terlihat

P : biasanya ictus cordis teraba

P : biasanya konfigurasi jantung dalam batas normal

A : biasanya bunyi jantung 1-2 reguler/murni

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

Abdomen I : biasanya datar

A : biasanya bising usus normal

P : biasanya tidak adapembengkakanhepar/lien, tidak ada

nyeri abdomen

P : biasanya timpani

Ekstremitas Biasanya kekuatan ROM terbatas, pada lengan kanan,

Muskuloskeletal/Sendi dan kekuatan otot lemah.

Integumen Biasanya kulit cekung, berkerut, perubahan pada warna

tekstur kulit, pembengkakan, kemerahan atau panas pada

payudara.

Neurologi

Status mental/GCS Biasanya kesadaran composmentis

Saraf cranial Biasanya dalam batas normal

Reflek fisiologi Biasanya dalam batas normal

Reflek patologis Biasanya dalam batas normal

Payudara Biasanya adanya benjolan payudara, perubahan pada

ukuran dan kesimetrisan payudara. Perubahan pada warna

kulit payudara atau suhu, raba puting, gatal, rasa terbakar

atau puting meregang.

Genitalia Biasanya tidak ada gangguan pada sistem reproduksi dan

genetalia.

Rectal Biasanya tidak ada masalah

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

o. Pemeriksaan Penunjang

1) Biopsi payudara (jarum atau eksisi)

Biopsy ini memberikan diagnosa definitife terhadap massa dan

berguna untuk klasifikasi histologi pentahapan, dan selaksi

terapi yang tepat.

2) Foto thoraks

Foto thorak dilakukan untuk mengkaji adanya metastase.

3) CT scan dan MRI

CT scan dan MRI teknik scan yang dapat mendeteksi penyakit

payudara, khususnya massa yang lebih besar, atau tumor kecil,

payudara mengeras yang sulit diperiksa dengan mammografi

4) Ultrasonografi (USG)

Ultrasonografi dapat membantu dalam membedakan antara

massa padat dan kista dan pada wanita yang jaringan

payudaranya keras; hasil komplemen dari mammografi.

5) Mammografi

Mammografi memperlihatkan struktur internal payudara, dapat

untuk mendeteksi kanker yang tak teraba atau tumor yang terjadi

pada tahap awal.

2. DIAGNOSA KEPERAWATANPRE OPERASI

1) Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

2) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara

suplai dan kebutuhan oksigen

3) Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera biologis

4) Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan sirkulasi

adanya edema, drainase, perubahan pada elastisitas kulit.

5) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan intake makanan tidak adekuat akibat mual dan

muntah

6) Ansietas berhubungan dengan krisis situasi

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
3. INTERVENSI KEPERAWATAN PRE OPERASI

No Diagnosa Keperawatan NOC NIC


1 Ketidakefektifan pola Respiratory Status: Ventilation Terapi Oksigen
napas b.d. hiperventilasi Indikator : Aktivitas Keperawatan :
 Respiratory rate  Pertahankan kepatenan jalan nafas
 Irama pernafasan  Sediakan oksigen ketika pasien
 Retraksi otot dada membutuhkan
 Penggunaan otot bantu nafas  Ajarkan klien dan keluarga cara
 Pursed lips breathing menggunakan peralatan oksigen di rumah
 Monitor peralatan oksigenasi sudah sesuai
atau tidak
Ventilation Assistance
Aktivitas Keperawatan :
 Bantu klien merubah posisi secara
berkala, sesuai kebutuhan
 Pertahankan kepatenan jalan nafas
 Posisikan klien untuk meringankan
dyspnea
 Posisikan klien semifowler untuk
meminimalkan usaha dalam bernafas
 Monitor status pernafasan dan oksigenasi
2 Intoleransi aktivitas Toleransi Aktivitas Terapi Latihan : Ambulasi
berhubungan dengan Indikator : Aktivitas Keperawatan :
ketidakseimbangan antara  Saturasi oksigen dengan aktivitas.  Berikan pasien pakaian yang longgar.
suplai dan kebutuhan  Nadi dengan aktivitas.  Bantu pasien dalam berjalan untuk
oksigen  RR dengan aktivitas. mencegah cedera.
 Mudah dalam bernapas dengan  Kondisikan bed untuk mudah ditinggikan
aktivitas. atau dinaikkan, sesuai kebutuhan pasien.
 Warna kulit.  Instruksikan kepada pasien bagaimana
 Mudah dalam melakukan ADL. tahap untuk berganti posisi sebelum

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
 Mampu berbicara dengan aktivitas berpindah tempat.
fisik. Sediakan alat bantu seperti kursi roda
untuk ambulasi.
 Konsultasikan dengan fisioterapis
mengenai rencana ambulasi, jika
dibutuhkan.
3 Nyeri akut b.d. agens Kontrol Nyeri Manajemen Nyeri
cedera biologis Indikator : Aktivitas Keperawatan :
 Menilai faktor penyebab  Lakukan penilaian nyeri secara
 Recognize lamanya nyeri komperehensif dari lokasi, karakteristik,
 Penggunaan mengurangi nyeri dengan durasi, frekuensi, kualitas, intensitas dan
non analgesik penyebab
 Penggunaan analgesic yang tepat  Kaji ketidaknyamanan secara non verbal,
 Gunakan tanda-tanda vital memantau terutama untuk pasien yang tidak bisa
perawatan mengkomunikasikannya secara efektif
 Laporkan tanda atau gejala nyeri pada  Tentukan dampak nyeri terhadap
tenaga kesehatan professional kehidupan sehari-hari
 Menilai gejala dari nyeri  Kontrol faktor lingkungan yang dapat
 Gunakan catatan nyeri menimbulkan ketidaknyamanan
 Ajari untuk menggunakan teknik non
farmakologis seperti teknik nafas dalam
dan teknik genggam jari
 Anjurkan istirahat/tidur yang adekuat
untuk menghadapi nyeri
 Monitor kepuasan pasien terhadap
manajemen nyeri yang diberikan
Pemberian Analgesik
Aktivitas Keperawatan :
 Periksa order atau pesanan untuk obat,
dosis, dan frekuensi yang ditentukan oelh
analgesic
 Cek riwayat alergi obat

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
 Tentukan jenis analgesic yang digunakan
 Monitor TTV sebelumdan sesudah
pemberian obat narkotik dengan dosis
 Cek pemberian analgesic selama 24 jam
untuk mencegah terjadinya puncak nyeri
tanpa rasa sakit, terutama dengan nyeri
yang menjengkelkan
 Dokumentasikan respon pasien tentang
analgesic, catat efek yang merugikan sakit
4 Kerusakan integritas kulit Penyembuhan Luka : Tahap Pertama Perawatan luka
berhubungan dengan Indikator : Aktifitas Keperawatan :
gangguan sirkulasi adanya  Kerusakan kulit tidak ada  Ganti balutan plester dan debris
edema, drainase,  Eritema kulit tidak ada  Catat karakteristik luka bekas operasi
perubahan pada elastisitas  Luka tidak ada pus  Catat katakteristik dari beberapa
kulit.  Suhu tubuh antara 36°C-37°C  Bersihkan luka bekas operasi dengan
sabun antibakteri yang cocok
 Sediakan perawatan luka bekas operasi
sesuai kebutuhan
 Ajarkan pasien dan anggota keluarga
prosedur perawatan luka
5 Ketidakseimbangan nutrisi Status nutrisi : energi Monitor Nutrisi
kurang dari kebutuhan Indikator : Aktifitas Keperawatan :
tubuh berhubungan  Daya tahan  Timbang BB klien pada jarak yang
dengan intake makanan  Ketahanan ditentukan
tidak adekuat akibat mual  Tangan mengatasi kekuatan  Pantau gejala kekurangan dan
dan muntah  Infeksi resistensi penambahan BB
 Daya tahan  Kontrol turgor kulit jika diperlukan
 Indikator :  Pantau tingkat energy, rasa tidak nyaman,
 Kinerja rutin yang biasa kelelahan dan kelemahan
 Aktifitas  Pantau tukem
 Penampilan istirahat  Kontrol intake kalori dan nutrisi

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
 Kosentrasi  Beri makanan dan cairan bernutrisi, jika
 Kekuatan otot diperlukan
Status gizi : asupan makaanan dan Manajemen Nutrisi
cairan Aktifitas Keperawatan :
Indikator :  Tunjukkan intake kalori yang tepat sesuai
 Jumlah makanan dan cairan yang tipe tubuh dan gaya hidup
dikonsumsi tubuh selama waktu 24  Memberikan makanan yang sehat dan
jam bersih
Berat badan : masa tubuh  Memantau kemampuan pasien untuk
Indikator : memenuhi kebutuhan nutrisi
 Tingkat kesesuain berat badan, otot, Manajemen Cairan
dan lemak dengan tinggi badan, rangka Aktifitas Keperawatan :
tubuh, jenis kelamin, dan usia  Timbang BB tiap hari
 Pertahankan intake yang akurat
 Monitor status hidrasi
 Monitor status nutrisi
6 Ansietas berhubungan Cemas dapat terkontrol Penurunan kecemasan
dengan krisis situasi Indikator : Aktifitas Keperawatan :
 Secara verbal dapat  Bina hubungan saling percaya dengan
mendemonstrasikan teknik klien / keluarga
menurunkan cemas.  Kaji tingkat kecemasan klien.
 Mencari informasi yang dapat  Tenangkan klien dan dengarkan keluhan
menurunkan cemas klien dengan atensi
 Menggunakan teknik relaksasi untuk  Jelaskan semua prosedur tindakan kepada
menurunkan cemas klien setiap akan melakukan tindakan
Menerima status kesehatan.  Dampingi klien dan ajak berkomunikasi
yang terapeutik
 Berikan kesempatan pada klien untuk
mengungkapkan perasaannya.
 Ajarkan teknik relaksasi

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
 Bantu klien untuk mengungkapkan hal-
hal yang membuat cemas.

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
POST OPERASI

1. PENGKAJIAN

a. Identitas

Biasanya meliputi data pasien dan penanggung jawab, seperti nama,

alamat, agama, pendidikan, pekerjaan, nomor medical record dan umur (50

tahun ke atas, karena bertambahnya umur merupakan salah satu faktor resiko

tumor/kanker payudara, diduga karena pengaruh perjalanan hormonal dalam

waktru lama terutama hormon estrogen dan juga ada pengaruh dari faktor resiko

lain yang memerlukan waktu untuk menginduksi terjadinya kanker), (Lynn

Bickley, 2015).

b. Riwayat Kesehatan

1) Riwayat Kesehatan Sekarang

Keluhan utama (saat masuk rumah sakit dan saat ini)

Biasanya pasien akan mengeluhkan nyeri akibat luka operasi, nyeri saat

bergerak atau beraktivitas, nyeri seperti tersayat-sayat, skala nyeri 5-10, dan

nyeri hilang timbul, menetap atau terus menerus (Lynn Bickley, 2015).

Alasan masuk rumah sakit

Biasanya pasien masuk ke rumah sakit karena merasakan adanya benjolan

yang menekan payudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah dan mengeras,

bengkak dan nyeri (Lynn Bickley, 2015).

2) Riwayat Kesehatan Dahulu

Biasanya pasien adanya riwayat ca mammae sebelumnya atau ada kelainan

pada mammae, klien biasanya memiliki riwayat menarche pada umur <12

tahun, menggunakan kontrasepsi oral, dan memiliki kebiasaan konsumsi fast

food atau makanan cepat saji (Lynn Bickley, 2015).

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
3) Riwayat kesehatan keluarga

Biasanya adanya keluarga yang mengalami ca mammae atau penyakit kanker

apa saja (Lynn Bickley, 2015).

c. Pola Persepsi Dan Penanganan Kesehatan

Persepsi terhadap penyakit : Biasanya klien mengatakan bahwa kesehatan

adalah sesuatu yang sangat penting dan berharga. Jika keluarga ada yang sakit,

keluarga berusaha membeli obat diwarung terlebih dahulu dan berusaha

membawa keluarga ke rumah sakit yang terdekat, walaupun kondisi keadaan

ekonomi dikeluarga masih kurang.

d. Pola Nutrisi/Metabolisme

Di rumah : biasanya klien makan sehari 3x dengan porsi yang cukup dan sedang,

minum sehari 8 gelas/hari.

Di rumah sakit : biasanya diit di rumah sakit berupa nasi, lauk pauk, dan sayur

frekuensi 1/2 porsi habis 3 x1 hari.

e. Pola Eliminasi

a) BAB

Di rumah : biasanya klien BAB sehari 1 x saat pagi dengan konsistensi

normal dan tidak ada keluhan.

Di rumah sakit : biasanya klien jarang BAB.

b) BAK

Di rumah : biasanya klien BAK normal, berwarna kuning, berbau khas

Di rumah sakit : biasanya klien mengalami perubahan eliminasi urinarius,

hematuria, (sering berkemih), eliminasi urin ± 6-7

x/hari(Mutaqqin & Sari, 2011)

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

f. Pola Aktivitas /Latihan

Di rumah : biasanyapasien melakukan aktivitas sehari-hari sendiri seperti mandi,

berpakaian, toileting atau eliminasi, mobilitas di tempat tidur,

berpindah, berjalan, berbelanja, memasak, pemeliharaan rumah.

Biasanya pasien mandi 2x/hari, keramas sebanyak 3x selama 1

minggu, ganti pakaian sebanyak 2x/hari, menyikat gigi sebanyak

3x/hari, memotong kuku sebanyak2x1 minggu.

Di rumah sakit : biasanya pasien melakukan aktivitas dirumah sakit dibantu

orang lain seperti mandi, berpakaian, toileting atau eliminasi

(menggunakan kateter), mobilitas di tempat tidur, berpindah, berjalan.

Biasanya pasien diseka 2x/hari, pasien belum keramas, ganti pakaian,

menyikat gigi memotong kuku selama masuk rumah sakit

g. Pola Istirahat Tidur

Di rumah : biasanya pasien jarang tidur siang karena bekerja, istirahat malam,

Jumlah istirahat pasien sebelum masuk rumah sakit ± 7 jam.

Di rumah sakit : biasanya pasien tidur siang jarang, jumlah jam tidur pasien

selama masuk rumah sakit biasanya kurang.

h. Pola Kognitif –Persepsi

Biasanya klien mengatakan sebelum sakit tidak pernah mengalami gangguan

dalam pendengaran, penghirupan dan pengecapan.

Biasanya klien mengatakan nyeri akibat luka operasi. Deskripsi :

P : biasanya saat bergerak atau beraktivitas

Q : tersayat-sayat, tertusuk-tusuk

R : payudara

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
S : skala nyeri 5-10

T : hilang timbul, menetap, terus menerus

i. Pola Peran Hubungan

Biasanya klien mengatakan sangat dekat dengan keluarga dan anak-anak.

Biasanya klien mempunyai hubungan yang baik dengan teman dan

lingkungannya yang ada disekitanya.

j. Pola Seksualitas/Reproduksi

Biasanya klien tidak ada masalah menstruasi, pasien belum pernah

melakukan pemeriksaan pap smear, sebelum sakit pasien tidak pernah

melakukan pemeriksaan payudara sendiri. Biasanya psikososial; masalah tentang

ketertarikan seksual ditandai dengan perubahan aktual pada struktur/kontur

tubuh, menyatakan ketakutan penolakan oleh orang lain, perubahan dalam

lingkungan sosial, perasaan negatif tentang tubuh, selalu memikirkan perubahan

atau kehilangan, tidak mau melihat tubuh, tidak berpartisipasi dalam terapi.

k. Pola Persepsi Diri/ Konsep Diri

Biasanya persepsi pasien terhadap sehat sakit. Pasien mengatakan selalu

menjaga kesehatannya, bila sakit pasien langsung berobat ke klinik kesehatan.

Biasanya konsep diri :

a) Gambaran diri : biasanya pasien malu dengan bentuk payudaranya

b) Ideal diri : biasanya pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan beraktivitas

kembali.

c) Harga diri : biasanya pasien bersabar dan menerima dengan ikhlas atas

penyakitnya dan keadaannya sekarang.

d) Identitas diri : pasien merupakan seorang perempuan.

e) Peran : biasanya pasien merupakan seorang anak/ibu/istri.

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

l. Pola Koping-Toleransi Stres

Biasanya stresor konstan dalam pekerjaan/pola di rumah. Stress akut

tentang diagnosa, prognosis, harapan yang akan datang. Biasanya dalam

menghadapi masalah klien selalu bermusyawarah dengan suami/istri, keluarga

dan semua anak-anaknya dan keluarga lainnya.

m. Pola Keyakinan Nilai

Biasanya klien beragama Islam dan rajin menjalankan ibadah dan percaya

Tuhan akan memberikan kesembuhan. Dan klien biasanya selalu berzikir disaat

waktu-waktu luangnya.

n. Pemeriksaan Fisik

Gambaran

Tanda Vital Suhu : biasanya terjadi peningkatan suhu tubuh

Nadi : biasanya mengalami peningkatan nadi

TD: biasanya mengalami peningkatan tekanan darah

RR :biasanya terjadi peningkatan frekuensi pernafasan

Tinggi badan Biasanya dalam batas normal

Berat badan Biasanya terjadi penurunan berat badan karena mual dan

muntah

LILA Biasanya normal

Kepala : Biasanya mesochepal

Rambut Biasanya hitam/putih (beruban pada lansia), lurus,

panjang, agak kotor dan tergulung

Biasanya mata simetris kiri dan kanan, konjungtiva

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
Mata anemis disebabkan oleh nutrisi yang tidak adekuat, sklera

tidak ikterik.

Biasanya tidak ada tanda-tanda trauma, tidak ada deviasi,

Hidung tidak ada penyumbatan dan perdarahan.

Biasanya mukosa bibir lembab dan bersih

Mulut Biasanya tidak ada gangguan pendengaran, bentuk

Telinga simetris, tidak ada tandatanda trauma

Leher

Trakea Biasanya tidak ada deviasi trakea

JVP Biasanya normal

Tiroid Biasanya tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Nodus Limfe Biasanya tidak ada pembesaran kelenjar getah bening

Dada I : biasanya tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan

Paru P : biasanya fremitus kiri dan kanan sama

P : biasanya sonor

A : biasanya suara dasar vesikuler

Jantung I : biasanya ictus cordis tidak terlihat

P : biasanya ictus cordis teraba

P : biasanya konfigurasi jantung dalam batas normal

A : biasanya bunyi jantung 1-2 reguler/murni

Abdomen I : biasanya datar, tidak asites

A : biasanya bising usus normal

P : biasanya tidak adapembengkakanhepar/lien, tidak ada

nyeri abdomen

P : biasanya timpani

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
Ekstremitas Biasanya kekuatan ROM terbatas, pada lengan kanan,

Muskuloskeletal/Sendi kekuatan otot melelah

Integumen Inspeksi biasanya kulit berkerut, perubahan pada warna

tekstur kulit, dan terdapat luka bekas operasi

Palpasi biasanya tidak ada nyeri tekan, CRT < 3 detik,

turgor kulit elastis

Neurologi

Status mental/GCS Biasanya kesadaran composmentis

Saraf cranial Biasanya dalam batas normal

Reflek fisiologi Biasanya dalam batas normal

Reflek patologis Biasanya dalam batas normal

Payudara Biasanya terdapat luka operasi di mammae dextra atau

sinistra dengan luas luka P=7cm L=5 cm luka tertutup

perban bersih. Pasien biasanya terpasang drain dengan

hasil warna merah.

Genitalia Biasanya terpasang kateter

Rectal Biasanya tidak ada kelainan

o. Pemeriksaan Penunjang

a) Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium (alkaline phosppatase, SGOT, SGPT, tumor

marker)

2. DIAGNOSA KEPERAWATANPOST OPERASI

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
1) Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera fisik (prosedur bedah)

2) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan imobilitas

3) Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan prosedur bedah

4) Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan bentuk dan fungsi

payudara prosedur bedah yang mengubah gambaran tubuh

5) Risiko infeksi berhubungan dangan prosedur bedah

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

POST OPERASI

No Diagnosa Keperawatan NOC NIC


1 Nyeri akut berhubungan Kontrol Nyeri Manajemen Nyeri
dengan agens cedera fisik Indikator : Aktivitas Keperawatan :
(prosedur bedah)  Menilai faktor penyebab  Lakukan penilaian nyeri secara
 Recognize lamanya nyeri komperehensif dari lokasi, karakteristik,
 Penggunaan mengurangi nyeri dengan durasi, frekuensi, kualitas, intensitas dan
non analgesik penyebab
 Penggunaan analgesic yang tepat  Kaji ketidaknyamanan secara non verbal,
 Gunakan tanda-tanda vital memantau terutama untuk pasien yang tidak bisa
perawatan mengkomunikasikannya secara efektif
 Laporkan tanda atau gejala nyeri pada  Tentukan dampak nyeri terhadap
tenaga kesehatan professional kehidupan sehari-hari
 Menilai gejala dari nyeri  Kontrol faktor lingkungan yang dapat
 Gunakan catatan nyeri menimbulkan ketidaknyamanan
 Ajari untuk menggunakan teknik non
farmakologis seperti teknik nafas dalam
dan teknik genggam jari
 Anjurkan istirahat/tidur yang adekuat
untuk menghadapi nyeri
 Monitor kepuasan pasien terhadap
manajemen nyeri yang diberikan
Pemberian Analgesik
Aktivitas Keperawatan :
 Periksa order atau pesanan untuk obat,
dosis, dan frekuensi yang ditentukan oelh
analgesic
 Cek riwayat alergi obat
 Tentukan jenis analgesic yang digunakan

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
 Monitor TTV sebelumdan sesudah
pemberian obat narkotik dengan dosis
 Cek pemberian analgesic selama 24 jam
untuk mencegah terjadinya puncak nyeri
tanpa rasa sakit, terutama dengan nyeri
yang menjengkelkan
 Dokumentasikan respon pasien tentang
analgesic, catat efek yang merugikan sakit
2 Intoleransi aktivitas Toleransi Aktivitas Terapi Latihan : Ambulasi
berhubungan dengan Indikator : Aktivitas Keperawatan :
imobilitas  Saturasi oksigen dengan aktivitas.  Berikan pasien pakaian yang longgar.
 Nadi dengan aktivitas.  Bantu pasien dalam berjalan untuk
 RR dengan aktivitas. mencegah cedera.
 Mudah dalam bernapas dengan  Kondisikan bed untuk mudah ditinggikan
aktivitas. atau dinaikkan, sesuai kebutuhan pasien.
 Warna kulit.  Instruksikan kepada pasien bagaimana
 Mudah dalam melakukan ADL. tahap untuk berganti posisi sebelum
Mampu berbicara dengan aktivitas fisik. berpindah tempat.
 Sediakan alat bantu seperti kursi roda
untuk ambulasi.
Konsultasikan dengan fisioterapis mengenai
rencana ambulasi, jika dibutuhkan.
3 Kerusakan intergritas Integritas Jaringan : Kulit dan Penyembuhan Luka
jaringan berhubungan Membran Mukosa Aktivitas Keperawatan :
dengan prosedur bedah Penyembuhan Luka  Catat karakteritik luka
Indikator :  Catat karakteristik dari beberapa
 Perfusi jaringan normal pengeluaran-gunakan teknik steril
 Tidak ada tanda-tanda infeksi  Gunakan TENS (untuk penyembuhan
 Ketebalan dan tekstur jaringan normal luka)
 Menunjukkan pemahaman dalam  Gunakan obat sesuai rekomendasi
proses perbaikan kulit dan mencegah  Periksa luka setiap penggantian balutan
terjadinya cidera berulang  Bandingkan dan catat perubahan pada

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
 Menunjukkan  terjadinya proses luka
penyembuhan luka Pencegahan Infeksi
Aktivitas Keperawatan :
 Periksa tanda dan gejala infeksi
 Periksa jumlah granulosit, wbc dari hasil
yang berbeda
 Batasi pengunjung
 Anjurkan pemasukan nutrisi yang adekuat
 Ajarkan pasien dan keluarga tentang tanda
dan gejala infeksi
 Ajarkan pasien bagaimana cara
menghindari infeksi
4 Gangguan cintra tubuh Body Image Body Image Enhancement
berhubungan dengan Self Esteem Aktivitas Keperawatan :
perubahan bentuk dan Indikator :  Kaji secara verbal dan non verbal respon
fungsi payudara prosedur  Body image positif klien tehadap tubuhnya
bedah yang mengubah  Mampu mengidentifikasi kekuatan  Monitor frekuensi mengkritik dirinya
gambaran tubuh,  Mendeskripsikan secara faktual  Jelaskan pengobatan perawatan, kemajuan
perubahan fungsi tubuh dan prognosis penyakit
 Mempertahankan interaksi sosial  Dorong klien untuk mengungkapkan
perasaannya
 Identifikasi arti pengurangan melalui
pemakaian alat bantu
 Fasilitasi kontak dengan individu dan
kelompokkecil

5 Resiko infeksi Status Imun Kontrol Infeksi


b.d.prosedur bedah Pengetahuan : Kontrol Infeksi Aktivitas Keperawatan :
Kontrol Risiko  Bersihkan lingkungan setelah dipakai
Indikator : pasien lain
 Klien bebas dari tanda dan gejala  Pertahankan teknik isolasi

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
 Batasi pengunjung bila perlu
infeksi  Instruksikan pada pengujung untuk
 Mendeskripsikan proses penularan mencuci tangan saat berkunjung dan
penyakit, faktor yang mempengaruhi setelah berkunjung meninggalkan pasien
penularan serta penatalaksanaannya  Gunakan sabun antimikroba untuk cuci
 Menunjukan  kemampuan untuk tangan
mencegah timbulnya infeksi  Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah
 Jumlah leokosit dalam batas normal tindakan keperawatan
 Menunjukan perilaku hidup sehat  Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat
pelindung
 Pertahankan lingkungan aseptik selama
pemasanan alat
 Ganti letak IV perifer san line cental dan
dressing sesuai dengan petunjuk umum
 Gunakan katete  intermiten untuk
menurunkan infeksi kandung kencing
 Tingkatkan intake nutrisi
 Berikan terapi antibiotik bila perlu
Proteksi Terhadap Infeksi
Aktivitas Keperawatan :
 Monitor tanda dan gejala infeksi
sistemikdan lokal
 Monitor hitung granulosit, WBC
 Monitor kerentanan terhadap infeksi
 Batasi pengunjung
 Saring pengunjung terhadap penyakit
menular
 Pertahankan teknik aspirasi pada pasien
yang berisiko
 Pertahankan teknik isolasi k/p
 Berikan perawatan kulit pada area

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
epidema
 Inspeksi kulit dan membran mukossa
terhadap kemerahan, panas, drainase
 Inspeksi kondisi luka/insisi bedah
 Dorong masukan nutrisi yang cukup
 Dorong masukan cairan
 Dorong istirahat
 Instruksikan pasien untuk minum
antibiotik sesuai resep
 Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan
gejala infeksi
 Ajarkan cara menghindari infeksi
 Laporkan kecurigaan infeksi
 Laporkan kultur positif

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
DAFTAR PUSTAKA

Black, J dan Hawks, J. 2014. Keperawatan Medikal Bedah :Edisi 8. Jakarta : Salemba Patria

Dixon M. 2015.Klasifikasi Kanker Payudara. Editor, itanov-cet. Yogyakarta

Lynn S. Bickley. 2015.Buku Ajar Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan. Edisi 11. Jakarta :

EGC

Price & Lorraine. 2016. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : EGC

Masjoer, A. 2016. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 4. Jakarta : Media Aesculapius

Medicastore.2016.Informasi Penyakit Payudara. Jakarta

Mutaqqin & Sari.2015.Aplikasi Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Salemba Medika

Sitiatava Rizema Putra. 2017.Buku LengkapKanker Payudara., editor, itanov-cet. 1-

Yogyakarta:Laksana

Sjamsuhidajat. 2015. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC

Smeltzer & Bare. 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8.

Jakarta : EGC

Suyatno & Pasaribu.2017.Bedah Onkologi. Jakarta:Saung Seto

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
BAB III

LAPORAN KASUS

A. PENGKAJIAN

1. Identitas

Identitas Pasien

Nama : Ny. E No.Rek.Medis : 00.81.58.33

Umur : 55 tahun

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : IRT

Status perkawinan : Kawin

Alamat : Sembarang Padang

Tanggal masuk : 02 Desember 2019

Yang mengirim : RS. Yossudarso Padang

Cara masuk RS : Melalui IGD

Diagnosa medis : Ca Mamae Stadium III (Pre & Post Operasi)

Identitas Penanggung Jawab

Nama : Ny D

Umur : 32 tahun

Hub dengan pasien : Anak

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Seberang Padang, Kota Padang

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
2. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat Kesehatan Sekarang (Pre Operasi)

Keluhan utama (saat masuk rumah sakit dan saat ini)

Ny.Eumur 55 tahun masuk rumah sakit pada tanggal 02 Desember 2019 merupakan

pasien rujukan dari Rs. Yossudarso , masuk melalui IGD dengan keluhan adanya benjolan

yang sudah meletus di payudara kanan disertai rasa nyeri. Benjolan yang sudah meletus

mengeluarkan cairan berwarna putih seperti pus. Saat dilakukan pengkajian pada tanggal

02 Desember 2019, pasien mengatakan muncul benjolan di payudaranya, awalnya benjolan

kecil seperti bisul, sehingga klien menganggap bahwa itu hanya bisul biasa dan dibiarkan

saja, akan tetapi lama-lama benjolan bertambah besar, dan pada bulan november 2019

benjolan di payudara pecah dan mengeluarkan cairan berwarna putih seperti pus, akan

tetapi cairan tidak berbau. Pada saat dilakukan wawancara, Ny.E mengeluh nyeri pada

payudara kanan, nyeri ketika batuk dan ketika ditekan, nyeri seperti ditusuk, skala nyeri 3,

nyeri hilang timbul, lama nyeri 30 menit. Ny.E juga mengatakan cemas dengan tindakan

operasi yang akan ia jalani pada hari Rabu, 04 Desember 2019 nanti.

Riwayat Kesehatan Sekarang (Post Operasi)

Pada saat dilakukan wawancara, Ny.E mengeluh nyeri pada luka bekas operasi di

payudara kanan, nyeri bertambah ketika mrubah posisi, nyeri seperti disayat-sayat, skala

nyeri 3, nyeri hilang timbul dan berlangsung selama 30 menit. Ny.E juga mengatakan

badan terasa lemah, ekstremitas terasa lemah, mual saat minum dan makan

Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya (Pre Operasi)

Ny.E mengatakan sebelum dirujuk ke rumah sakit M.Djamil Padang, Ny.E sudah

pernah melakukan kemoterapi sebanyak 6 kali di Rs. Yos Sudarso Padag, dan terapi sinar

sebanyak 35 kali di Rs. Unand.

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya (Post Operasi)

Ny.E mengatakan saat Ny.E merasakan nyeri, Ny.E hanya beristirahat dan meminta

obat pereda nyeri kepada dokter atau perawat

b. Riwayat Kesehatan Dahulu

Ny. E mengatakan tidak pernah menderita sakit kanker lainnya sebelumnya, tidak

memiliki riwayat hipertensi dan DM

c. Riwayat kesehatan keluarga

Ny.E mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita sakit yang sama seperti

klien seperti kanker, dan penyakit degeneratif lainnya seperti jantung, hipertensi, dan

DM

POLA PERSEPSI DAN PENANGANAN KESEHATAN

Persepsi terhadap penyakit :

Persepsi terhadap penyakit : Ny.E mengatakan kondisi klien saat ini merupakan cobaan dari

Allah SWT , Ny.E merasa cemas dan takut dengan kondisi nya saat ini dan tindakan operasi

yang akan dijalani nya nanti

PENGGUNAAN :

Tembakau: ( v ) Tidak ( ) Berhenti...............(tgl) ( ) Pipa ( ) Cerutu

( ) <1 bks/hari ( ) 1-2 bks/hari ( ) >2 bks/hari

Alkohol : ( v )Tidak ( ) Ya, Jenis/Jumlah, _______/Hari _______/minggu_______/bulan

Obat lain : ( v ) Tidak ( ) Ya, Jenis _________________

Penggunaan_____________________

Alergi (obat-obatan, makanan, plester, zat warna): Tidak ada Reaksi

Obat-obatan warung/tanpa resep dokter : Tidak ada

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
Kepatuhan terhadap terapi pengobatan :Ny. E mengatakan dahulunya sebelum menopause,

Ny.E mengkonsumsi pil KB

Upaya adaptasi terhadap perubahan status kesehatan :Ny.E mengatakan semenjak sakit, Ny.E

jarang mengkonsumsi makanan siap saji, mie

Penyesuaian gaya hidup terhadap perubahan status kesehatan : Ny.E mengatakan pola hidup

Ny.E biasa saja, jarang berolahraga

POLA NUTRISI/METABOLISME

BB : 52 kg

TB : 155 cm

IMT : 21,6

Penurunan BB dalam 6 bulan terakhir : Ny.E mengatakan ada penurunan berat badan yang

dalam 6 bulan terakhir yaitu dari 55 Kg menjadi 52 Kg

Pola Makan

Di rumah

Frekuensi : 3x/hari

Makan Pagi : Nasi lauk

Makan Siang : Nasi + lauk+ buah

Makan Malam : Nasi + Lauk

Pantangan/Alergi : Tidak ada

Makanan yang disukai : Bakso, pangsit, mie

Di rumah sakit

Jenis diet dan jumlah kalori :

Nafsu Makan: ( ) Normal ( ) Meningkat ( v ) Menurun ( ) Penurunan Sensasi Kecap

Jumlah diet yang dihabiskan : ½ dari porsi yang disediakan

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
Keluhan mual / muntah : tidak

Penggunaan NGT : ( v ) Tidak ( ) Ya

Kesulitan Menelan (Disfagia): ( v ) Tidak ( )Makanan Padat ( ) Cair

Skrining Nutrisi

Indikator Penilaian Malnutrisi Skor


0 1 2 Nilai
1. Nilai IMT 18,5-22,9 17-18,4 / 23-24,9 <17 / >23 0
2. Apakah pasien kehilangan BB dalam <5% 5-10% >10% 1
waktu 3 bulan terakhir?
3. Apakah pasien dengan asupan makanan Baik Kurang Sangat 1
kurang lebih dari 5 hari? kurang
4. Adanya kondisi penyakit pasien yang Tidak Ya 2
mempunyai resiko masalah nutrisi
5. Pasien sedang mendapat diet makanan Tidak Ya 0
tertentu
TOTAL SKOR 4 (Resiko Tinggi)

Jika total skor :

0 = risiko rendah

1 = risiko sedang

>2 = risiko tinggi

Pola Minum

Di rumah Di rumah sakit


Frekuensi :2500 cc Frekuensi : 1300 cc
Jenis : Air Putih Jenis : Air putih + susu
Jumlah : 7-8 gelas Jumlah : 5-6 gelas
Pantangan : Tidak Ada Pembatasan cairan :-
Minuman disukai : The
Intake cairan 24 jam (uraikan apa saja intake pasien):

 Air Putih 1300 cc

 Makanan Cair Susu 3x150cc

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
Ouput Cairan 24 jam (uraikan apa saja ouput pasien) :

 Urine 900 cc

 IWL : 15xBB/24 jam = 780/24 jam

Perhitungan Balance Cairan :

Intake – Output =1.750 - 1.680 = + 70cc

Perubahan pada kulit

Keluhan pasien terkait masalah kulit (misalnya kering, gatal, adanya lesi) :

Saat dilakukan pemeriksaan fisik, tampak adanya cairan yang keluar dari bekas benjolan

payudara Ny.E, cairan berwarna putih, dan tidak berbau

Faktor resiko luka tekan :

Instrumen Penilaian Resiko Luka Tekan Norton

Yang dinilai 4 3 2 1
Kondisi fisik Baik Sedang Buruk Sangat buruk
Status mental Sadar Apatis Bingung Stupor
Aktivitas Jalan sendiri Jalan dengan Kursi roda Di tempat
bantuan tidur
Mobilitas Bebas Gerak terbatas Sangat Tidak
bergerak terbatas bergerak
Inkontinensia Kontinen Kadang Selalu Inkontinen
inkontinen kontinen urin dan alvi
Total skor 20 (Tidak beresiko)
Kriteria penilaian :

16 – 20 = tidak beresiko

12 – 15 = rentan resiko

< 12 = resiko tinggi

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
Pengkajian adanya luka/ulcer

Ukuran luka : ± 7 cm pada payudara kanan Ny.E

Kondisi luka:

Luka tampak mengeluarkan cairan berwarna putih seperti pus, tidak berbau, kedalaman luka ±

3mm, Ny.E mengatakan luka menimbulkan nyeri

Gambar luka :

d. POLA ELIMINASI

a. BAB

Di rumah Di rumah sakit

Frekuensi :2x sehari Frekuensi :1x sehari

Konsistensi : Lembek Konsistensi : lembek

Warna : kuning Warna : (v ) kuning ( ) ada darah

( ) lainnya, .............

Tgl defekasi terakhir : 02 -12-2019

Masalah di rumah sakit : Tidak ada masalah

Kolostomi : ( v ) tidak

Output kolostomi berupa : -

Keluhan pasien terkait kolostomi : -

b. BAK

Di rumah Di rumah sakit

Frekuensi :5 kali sehari Frekuensi : 4 kali/hari

Jumlah : 1000 cc Jumlah : 900 cc

Warna :Kuning Warna : kuning pekat

Masalah di rumah sakit : Tidak ada masalah


KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
Inkontinensia : ( v ) Tidak ( ) Ya ( ) Total ( ) Siang hari ( ) Malam hari

( ) kadang-kadang

( ) Kesulitan menahan berkemih ( ) Kesulitan mencapai toilet

Kateter : tidak

6. POLA AKTIVITAS /LATIHAN

Kemampuan Perawatan Diri

Instrumen Penilaian Indeks Skala Barthel

No Aktivitas yang Dinilai 0 5 10


1 Makan 10
2 Berubah sikap dari berbaring ke 10
duduk/dari kursi roda ke tempat
tidur
3 Mandi 10
4 Berpakaian 10
5 Membersihkan diri 10
6 Berpindah/berjalan 10
7 Masuk keluar toilet sendiri 10
8 Naik turun tangga 10
9 Mengendalikan buang air kecil 10
10 Mengendalikan buang air besar 10
TOTAL SKOR 100 (Mandiri)

Keterangan :

Nilai 0 bila pasien tidak dapat melakukannya, nilai 5 bila pasien dibantu melakukannya dan nilai 10

bila pasien mandiri

Interpretasi skor total :

0 – 20 = ketergantungan total

21 – 99 = ketergantungan sebagian

100 = mandiri

a. Kebersihan diri (x/hari)

Di rumah Di rumah sakit

Mandi :2x sehari Mandi : 1x sehari

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
Gosok gigi : 2x sehari Gosok gigi : 1x sehari

Keramas : 1x 2 hari Keramas : tidak ada

Potong kuku :1x per minggu Potong kuku :-

b. Alat bantu : Tidak ada

c. Rekreasi dan aktivitas sehari-hari dan keluhan

Ny.E mangatakan ketika ada waktu luang Ny.E menonton TV dirumah bersama dengan suami

dan kadang Ny.E dikunjungi oleh anak nya yang sudah menikah

d. Olah raga : ( ) ya ( v ) tidak

e. Kekuatan otot:baik

e. POLA ISTIRAHAT TIDUR

Di rumah Di rumah sakit


Waktu tidur : Siang 1 jam Waktu tidur : Siang : tidak ada
:Malam7-8 jam Malam : 5-6 jam
Jumlah jam tidur : 8-9 jam Jumlah jam tidur : 5-6 jam
Masalah di RS : Insomnia

Merasa segar setelah tidur ( ) Ya ( v ) Tidak

f. POLA KOGNITIF –PERSEPSI

Status mental: (v ) Sadar( ) Afasia resptif ( ) Mengingat cerita buruk ( ) Terorientasi

( ) kelam fikir ( )Kombatif( )Tak responsif

Bicara: ( v ) Nomal ( ) Tak jelas ( ) Gagap ( ) Afasia ekspresif

Bahasa sehari-hari : ( ) Indonesia ( v ) Daerah ( ) lain-lain_________________

Kemampuan membaca : ( v ) bisa ( ) Tidak

Kemampuan berkomunikasi: (v ) bisa ( ) Tidak

Kemampuan memahami : ( v ) bisa ( ) Tidak

Tingkat Ansietas: ( ) Ringan (v) Sedang( ) Berat( ) Panik

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
Sebab, Ny.E mengatakan cemas dengan tindakan operasi yang akan dijalani, dan Ny.E takut

penyakit nya tidak sembuh dan kambuh lagi walaupun sudah dioperasi

Pendengaran: ( v ) DBN( ) kesukaran (___kanan___kiri) ( ) Tuli(__Kanan___Kiri

( ) Alat bantu dengar( ) Tinnitus

Penglihatan: ( v ) DBN( ) Kacamata( ) lensa kontak

( ) Kerusakan (____Kanan___ kiri) ( ) Buta (____Kanan____Kiri)

( ) Katarak (______Kanan____Kiri) ( ) Glaukoma

Vertigo: ( ) Ya ( v ) Tidak

Ketidaknyamanan/Nyeri (Pre Operasi) : Nyeri Akut

Deskripsi :

P : Ny.E mengatakan nyeri ketika batuk dan ketika ditekan

Q : Ny. E mengatakan nyeri seperti ditusuk

R : Ny. Mengatakan nyeri pada payudara sebelah kanan

S : Ny.E megatakan skala nyeri 3

T : Ny.E mengatakan nyeri hilang timbul, lama nyeri 30 menit.

Ketidaknyamanan/Nyeri (Pre Operasi) : Nyeri Akut

P : Ny.E mengatakan nyeri bertambah ketika merubah posisi

Q : Ny. E mengatakan nyeri seperti disayat-sayat

R : Ny. Mengatakan nyeri pada bekas operasi payudara sebelah kanan

S : Ny.E megatakan skala nyeri 4

T : Ny.E mengatakan nyeri hilang timbul, lama nyeri 30 menit

Penatalaksanaan nyeri: Teknik relaksasi nafas dalam

g. POLA PERAN HUBUNGAN

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Status Pekerjaan: ( ) Bekerja( ) Ketidakmampuan jangka pendek

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
( ) Ketidakmampuan jangka panjang( v ) Tidak bekerja

Sistem pendukung: ( v ) Pasangan( ) Tetangga/teman( ) tidak ada

Keluarga serumah : Suami keluarga tinggal berjauhan : Anak

Masalah keluarga berkenaan dengan perawatan dirumah sakit: Tidak ada

Kegiatan sosial : Ny.E mengatakan sering ikut kegiatan disekitar rumahnya seperti pengajian dan

arisan

h. POLA SEKSUALITAS/REPRODUKSI

Tanggal Menstruasi Akhir(TMA) :Tidak ingat

Masalah Menstruasi: ( ) Ya,.......................( v ) Tidak

Pap Smear Terakhir: Tidak dilakukan

Pemeriksaan Payudara/Testis Mandiri Bulanan: ( ) Ya( v ) Tidak

Masalah Seksual berhubungan dengan penyakit:Tidak ada masalah

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
POLA PERSEPSI DIRI/ KONSEP DIRI

a. Body image/gambaran diri

( ) cacat fisik ( ) transplantasi alat tubuh

( ) perubahan ukuran fisik ( ) pernah operasi

( ) fungsi alat tubuh terganggu ( ) proses patologi penyakit

( ) keluhan karena kondisi tubuh ( ) kegagalan fungsi tubuh

( ) prosedur pengobatan yang mengubah ( ) gangguan struktur tubuh

fungsi alat tubuh ( ) menolak berkaca

( ) perubahan fisiologis tumbuh kembang

Jelaskan : Ny.E mengatakan sedih dengan keadaanya sekarang

b. Role/peran

( ) overload peran ( ) perubahan peran ( ) transisi peran karena sakit

( ) konflik peran ( ) keraguan peran

Jelaskan : Ny. E mengatakan semenjak sakit Ny.E jarang melakukan aktivitas seperti biasa

c. Identity/identitas diri

( ) kurang percaya diri ( ) merasa kurang memiliki potensi

( ) merasa terkekang ( ) kurang mampu menentukan pilihan

( ) tidak mampu menerima perubahan ( ) menolak menjadi tua

Jelaskan : Ny.E mengatakan merasa malu dan sedih dengan keadaannya sekarang

d. Self esteem/harga diri

( ) mengkritik diri sendiri dan orang lain ( ) menyangkal kemampuan pribadi

( ) merasa jadi orang penting ( ) rasa bersalah

( ) menunda tugas ( ) menyangkal kepuasan diri

( ) merusak diri ( ) polarisasi pandangan hidup

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
( ) mencemooh diri ( ) keluhan fisik

( ) mengecilkan diri ( ) menyalahgunakan zat

Jelaskan : Ny.E mengatakan merasa malu dengan keadaanya sekarang

e. Self ideal/ideal diri

( ) masa depan suram ( ) tidak ingin berusaha

( ) terserah pada nasib ( ) tidak memiliki cita-cita

( ) merasa tidak memiliki kemampuan ( ) merasa tidak berdaya

( ) tidak memiliki harapan ( ) enggan membicarakan masa depan


Jelaskan :Keluarga mengatakan aktivitas
Jelaskan : Ny.E mengatakan berharap bisa cepat sembuh dan penyakit nya tidak kambuh
klien di rumah sakit dibantu
lagi

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
i. POLA KOPING-TOLERANSI STRES

a) Masalah selama di rumah sakit (penyakit, finansial, perawatan diri)

Ny.E mengatakan tidak ada masalah selama dirawat dirumah sakit

b) Kehilangan/perubahan besar di masa lalu: ( ) tidak ( ) ya,

Ny.E mengatakan sedih dengan keadaan nya saat ini

c) Hal yang dilakukan saat ada masalah:

Ny.E mengatakan apabila klien ada masalah klien selalu membicarakan pada

keluarga dan memikirkan bersama jalan keluarnya, termasuk program

pengobatakan yang akan Ny.E jalani

d) Penggunaan obat untuk menghilangkan stress:

Ny.E mengatakan tidak ada penggunaan obat-obatan untuk menghilangkan

stressnya

e) Keadaan emosi dalam sehari-hari:santai

j. POLA KEYAKINAN NILAI

Agama: __v____Islam ______Katolik Roma_____Protestan_______Hindu_____Budha___

Pantangan Keagamaan: ___v____Tidak_________Ya (uraikan)

_________________________________________________________________________

Pengaruh agama dalam kehidupan: Ny.E mengatakan klien sholat 5 waktu dan setiap selesai

sholat Ny.E merasa lebih nyaman

Permintaan kunjungan rohaniawan pada saat ini: Tidak

k. PEMERIKSAAN FISIK (Pre Operasi)

Gambaran
Tanda Vital TD : 120/90 mmHg, Nadi : 110x/I, RR : 18x/I, Suhu :
36,7C.
Tinggi badan 155 cm
Berat badan 52 KG

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

Kepala :

Rambut Rambut Ny.E tampak sedikit, tipis

Mata Konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik

Hidung Simetris kiri dan kanan, tidak ada benjolan

Mulut Membran mukosa kering

Telinga Simetris kiri kanan tidak ada pembengkakan

Leher

Trakea Tidak ada masalah pada trakea (trakea berada ditengah)

JVP 5-2 CMH2O

Tiroid Tidak ada pembesaran pada kelenjer tiroid

Nodus Limfe Tidak ada masalah pada nodus limfe

Dada I : Simetris kiri dan kanan, tidak ada retraksi dinding


Paru dada

P : Gerak simetris vocal fremitus kiri dan kanan sama

P : Sonor

A : Veskuler, tidak ada ronchi atau wheezing

I : Ictus kordis tidak terlihat

P : ictus kordis teraba di RIC V

P : Bunyi pekak atau normal

A : Irama jantung teratur

Abdomen I : Kulit sawo matang, perut tidak ada lesi

A : Bising usus normal : 16x/i

P : Tidak ada pembengkakan

P : Thympani
Ekstremitas Kekuatan otot : Baik

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
Muskuloskeletal/Sendi
55555555
55555555

Inspeksi : tidak ditemukan adanya edema


Vaskuler periker : 3 detik

Integumen Inspeksi
Kulit asli berwarna sawo matang, terdapat luka pada
payudara kanan (luka bekas benjolan payudara yang
pecah), luka tampak mengeluarkan cairan berwarna putih
seperti pus

Palpasi
Kulit saat diraba kering kasar berkeringat

Neurologi
Status mental/GCS GCS 15 E4M6V5
Saraf cranial
Reflek fisiologi Refeks (+)
Reflek patologis

Payudara Tampak adanya luka bekas benjolan pada payudara kanan


yang sudah pecah luka seluas ±7cm, kedalaman ±3mm,
tampak adanya cairan yang keluar berwarna putih seperti
pus
Genitalia Tidak ada masalah

Rectal Tidak ada maalah

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
PEMERIKSAAN FISIK (Post Operasi)

Gambaran
Tanda Vital TD : 127/85 mmHg, Nadi : 115x/I, RR : 20x/I, Suhu :
37,2 C.
Tinggi badan 155 cm
Berat badan 52 KG

Kepala :

Rambut Rambut Ny.E tampak sedikit, tipis

Mata Konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik

Hidung Simetris kiri dan kanan, tidak ada benjolan

Mulut Membran mukosa kering

Telinga Simetris kiri kanan tidak ada pembengkakan

Leher

Trakea Tidak ada masalah pada trakea (trakea berada ditengah)

JVP 5-2 CMH2O

Tiroid Tidak ada pembesaran pada kelenjer tiroid

Nodus Limfe Tidak ada masalah pada nodus limfe

Dada I : Simetris kiri dan kanan, tidak ada retraksi dinding


Paru dada, tampak adanya luka bekas operasi yang dibalut
pada payudara Ny.E

P : Gerak simetris vocal fremitus kiri dan kanan sama

P : Sonor

A : Veskuler, tidak ada ronchi atau wheezing

I : Ictus kordis tidak terlihat

P : ictus kordis teraba di RIC V

P : Bunyi pekak atau normal

A : Irama jantung teratur

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
Abdomen I : Kulit sawo matang, perut tidak ada lesi

A : Bising usus normal : 16x/i

P : Tidak ada pembengkakan

P : Thympani
Ekstremitas Kekuatan otot : Baik
Muskuloskeletal/Sendi
44444444
44444444

Inspeksi : tidak ditemukan adanya edema


Vaskuler perifer : 3 detik

Integumen Inspeksi
Kulit asli berwarna sawo matang, terdapat luka pada
payudara kanan (luka bekas benjolan payudara yang
pecah), luka tampak mengeluarkan cairan berwarna putih
seperti pus

Palpasi
Kulit saat diraba kering kasar berkeringat

Neurologi
Status mental/GCS GCS 15 E4M6V5
Saraf cranial
Reflek fisiologi Refeks (+)
Reflek patologis

Payudara Tampak adanya luka bekas operasi pada payudara kanan,


payudara kanan Ny.E tampak sudah diangkat, tampak
adanya selang drainase pada luka bekas operasi , tampak
cairan draine vakum Ny.E berisi darah berwarna merah
kehitaman
Genitalia Tidak ada masalah

Rectal Tidak ada maalah

12. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Diagnostik

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
Radiologis : Klinis : Ca Mammae Dextra

Laboratorium

Tanggal 2 Desember 2019

Pemeriksaan Hasil Nilai normal

Hemoglobin 12,2 g/dl 12,0 – 14,0 gr/dl

Leukosit 6,71 mm³ 5,0 – 10,0 mm³

Trombosit 228 mm³ 150 - 400 mm³

Hematokrit 38% 37,0 – 43,0 %

Albumin 4,4 g/dl 3,8 – 5,6 g/dl

Ureum darah 23 mg/dl 10 – 50 mg/dl

Kreatinin darah 0,6 mg/dl 0,6 – 1,2 mg/dl

Natrium 142 mmol/L 136 – 145 mmol/L

Kalium 4,2 mmol/L 3,5 – 5,1 mmol/L

Klorida 105 mmol/L 97 – 111 mmol/L

Tanggal 3 desember 2019

Pemeriksaan Hasil Nilai normal

Hemoglobin 12,7 g/dl 12,0 – 14,0 gr/dl

Leukosit 7,77 mm³ 5,0 – 10,0 mm³

Trombosit 315 mm³ 150 - 400 mm³

Hematokrit 36% 37,0 – 43,0 %

Albumin 4,2 g/dl 3,8 – 5,6 g/dl

Ureum darah 21 mg/dl 10 – 50 mg/dl

Kreatinin darah 0,6 mg/dl 0,6 – 1,2 mg/dl

Natrium 143 mmol/L 136 – 145 mmol/L

Kalium 4,3 mmol/L 3,5 – 5,1 mmol/L

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
Klorida 105 mmol/L 97 – 111 mmol/L

13. TERAPI

Tanggal 04-05 Desember 2019

1) Ceftriaxon 1 X 2g (IV)

Tanggal 04-06 Desember 2019

2) Ketorolac 3 X 1 ampl (IV)

3) Ciprofloksasin 1x500mg

4) OMZ 2 X 1g (IV)

5) Draine Vakum

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
B. ANALISA DATA

PRE OPERASI

Data Masalah Etiologi WOC

DS : Nyeri Akut Agen Cidera Biologi Ca Mammae


-Ny.E mengatakan adanya
benjolan pada payudara (Ca Mamae) Invasi pada
kanan sejak 3 tahun yang stroma
alu, awalnya benjolan kecil
seperti bisul, tapi lama-lama
benjolan membesar dan Invasi sel kanker
benjolan pecah pada bulan pada jaringan
november 2019 yang peka sensasi
-P : Ny.E mengatakan nyeri nyeri (pleksus
ketika batuk dan ketika saraf dan
ditekan periosteum)
-Q : Ny. E mengatakan
nyeri seperti ditusuk
-R : Ny. Mengatakan nyeri Interupsi sel saraf
pada payudara sebelah
kanan
-S : Ny.E megatakan skala
MK : Nyeri
nyeri 3
-T : Ny.E mengatakan nyeri
hilang timbul, lama nyeri 30
menit.

DO :
-Ny.E tampak meringis
-Ny.E tampak gelisah
-Tampak adanya luka bekas
benjolan payudara kanan
yang sudah pecah
-luka seluas ±7cm
-kedalaman luka ±3mm
-tampak cairan berwarna
putih seperti pus yang
keluar, akan tetapi cairan
tidak berbau
-Nadi : 110x/i

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
DS : Kerusakan Perubahan
Ca Mammae
sirkulasi,Efek samping
-Ny.E mengatakan benjolan integritas
terapi radiasi Perubahan struktur
pada payudara kanan sejak jaringan kulit payudara

3 tahun yang lalu, dan


Adanya masa dan
KulitUlserasi
melekat
teraba ke
benjolan
benjolannya pecah pada jaringan
dibawahnya secara
bulan november 2019 Benjolan pecah
tidak normal
-Ny.E mengatakan nyeri

pada benjolan yang pecah Retraksi kulit


payudara/berkerut
DO : (dimpling)

-Tampak adanya luka bekas


MK :
benjolan yang pecah pada Kerusakan
integritas
payudara kanan Ny.E kulit

-luka tampak seluas ±7cm,

dengan kedalaman ±3mm,

-tampak adanya cairan

berwarna putih yang keluar

dari luka

-tampak warna kemerahan

disekeliling luka

-CRT : 3 detik

- Mukosa kering

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
DS : Ansietas Penyakit Terminal
Ca Mammae
-Ny.E mengatakan cemas (Kanker)
Sel kanker
dengan keadaan nya
melepaskan diri
dari sel kanker
sekarang
primer
-Ny.E mengatakan takut
Metastase sel
akan tindakan operasi yang kanker

akan ia jalani pada hari rabu


Tindakan
Pembedahan
-Ny.E mengatakan takut
Pre Operasi
penyakit nya tidak sembuh

dan kambuh lagi walaupun Perubahan


Psikologis
sudah dioperasi

- Ny.E mengatakan sedih Khawatir


akan
dengan keadaan nya saat ini prosedur
operasi
-Ny. E mengatakan tidak
MK :
ada harapan untuk sembuh
Ansietas
pada pasien dengan kanker

-Ny. Mengatakan susah

tidur

DO :

-Ny.E tampak gelisah

- Ny.E tampak sering

bermenung

- Ny.E tampak sedih

-Nadi : 110x/i

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

ANALISA DATA

POST OPERASI

Data Masalah Etiologi

DS : Nyeri Akut Agen Cidera Fisik


- Ny.E mengatakan nyeri pada luka
bekas operasi (Ca Mamae)
- P : Ny.E mengatakan nyeri saat
berubah posisi
- Q : Ny.E mengatakan Nyeri seperti
disayat-sayat
- R :Ny.E mengatakan Nyeri
dirasakan pada pada luka bekas
operasi (payudara sebelah kanan),
dan nyeri menyebar ke ketiak
- S : Skala nyeri 4
- T : Nyeri yang dirasakan hilang
timbul selama 30 detik

DO :
- Ny.E tampak meringis
- Ny.E tampak gelisah
- Tampak adanya luka bekas operasi
pada payudara kanan Ny.E,
payudara kanan Ny.E tampak
sudah diangkat
- Nadi : 115x/i

DS : Kerusakan integritas Perubahan


sirkulasi,Efek
Ny.E mengatakan nyeri pada luka bekas

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
operasi jaringan kulit samping terapi
radiasi
DO :

- Tampak adanya luka bekas operasi

pada payudara kanan Ny.E

- Tampak adanya selang draine dari

luka bekas operasi Ny.E

- Cairan draine berwarna merah

kehitaman, jumlah 30cc

- CRT : 3 detik

- Mukosa kering

- Elastisitas kulit jelek

DS : Intoleransi Aktivitas Penurunan

- Pasien mengatakan badan terasa kekuatan otot

lemah

- Ny.E mengatakan nyeri pada

payudara bekas operasi bertambah

ketika merubah posisi

DO :

- Pasien tampak lemah,lesu

- Pasien post mastektomi atas

indikasi Ca Mamae

- Pasien tampak meringis

- Pasien tampak mengubah posisinya

secara lambat dan perlahan

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
- Kekuatan otot post operasi lemah

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
C. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

(sesuai dengan prioritas)

PRE OPERASI

No. Diagnosa keperawatan Tanggal di Paraf Tanggal Paraf


tegakkan teratasi
1. Nyeri akut b.d agen cidera biologis (Ca Mammae)
03-12-2019 Kelompok G

2. Kerusakan integritas kulit b.d efek samping terapi radiasi Kelompok G


03-12-2019

3. Ansietas b.d penyakit terminal ( kanker) Kelompok G


03-12-2019

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
POST OPERASI

No. Diagnosa keperawatan Tanggal di Paraf Tanggal Paraf


tegakkan teratasi
1. Nyeri akut b.d agen cidera fisik (prosedur operasi) Kelompok G
04-12-2019 Kelompok G 06-12-2019

2. Kerusakan integritas kulit b.d prosedur invasif Kelompok G 06-12-2019 Kelompok G


04-12-2019

3. Intoleransi Aktivitas b.d penurunan kekuatan otot Kelompok G Kelompok G


04-12-2019 06-12-2019

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
D. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

PRE OPERASI

No Diagnosa Keperawatan NOC NIC dan Aktivitas


Keperawatan
1 Nyeri akut b.d agen  Kontrol nyeri (pain Pain Management
control) Aktivitas :
cidera biologis (Ca Indikator: 1. melakukan assement
Mammae) 1. mengakui timbulnya nyeri. komprehensif sakit untuk
2. menjelaskan faktor memasukkan lokasi,
penyebab. karakteristik, onset /
3. menggunakan buku harian durasi, frekuensi, kualitas,
untuk memantau gejala dari intensitas atau keparahan
waktu ke waktu. nyeri, dan faktor
4. menggunakan langkah- pencetus.
langkah pencegahan. 2. mengamati isyarat
5. menggunakan langkah- nonverbal dari
langkah bantuan non- ketidaknyamanan,
analgesik. terutama pada mereka
6. menggunakan alnalgesic tidak dapat
seperti yang berkomunikasi secara
direkomendasikan. efektif.
7. laporan perubahan gejala 3. menjamin perawatan
sakit untuk profesional pasien analgesik penuh
kesehatan. perhatian.
8. Laporan gejala yang tidak 4. penggunaan terapi
terkontrol untuk profesional berkomunikasi strategi
kesehatan. untuk mengakui
9. menggunakan sumber daya pengalaman rasa sakit dan
yang tersedia. menyampaikan
10. mengakui gejala terkait penerimaan respon pasien
nyeri. untuk rasa sakit.
11. laporan nyeri terkontrol. 5. mengeksplorasi pasien
pengetahuan dan
 Tingkat nyeri (pain level) keyakinan tentang rasa
Indikator: sakit.
1. melaporkan nyeri. 6. Pertimbangkan pengaruh
2. panjang episode nyeri. budaya pada respon nyeri.
3. menggosok daerah 7. menentukan dampak dari
effcted.ekspresi mengerang pengalaman nyeri
kesakitan. terhadap kualitas hidup
4. restlessness. (mis: tidur, nafsu makan,
5. agiatation. aktivitas, kognisi, suasana
6. mudah marah. hati, hubungan, kinerja
7. meringis. pekerjaan, dan peran
8. robek. tanggung jawab)
9. diaforesis. 8. menjelajahi dengan
10. mondar-mandir. pasien faktor-faktor yang
11. menyempit fokus. meningkatkan /
12. ketegangan otot. memperburuk rasa sakit.
13. kehilangan nafsu makan. 9. mengevaluasipengalaman

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
14. neusea. masa lalu dengan rasa
15. makanan intoleransi. sakit untuk memasukkan
sejarah individu atau
keluarga dari sakit kronis
atau cacat yang
disebabkan, yang sesuai.
10. mengevaluasi, dengan
pasien dan tim kesehatan,
efektivitas tindakan
pengendalian nyeri masa
lalu yang telah digunakan.
11. membantu pasien dan
keluarga untuk mencari
dan memberikan
dukungan.
12. memanfaatkan metode
Evaluasi sesuai dengan
tahapan perkembangan
yang memungkinkan
untuk pemantauan
perubahan rasa sakit dan
yang akan membantu
dalam mengidentifikasi
faktor-faktor pencetus
yang sebenarnya dan
potensial (mis: diagram
alir, catatan harian)
13. menentukan frekuensi
yang diperlukan untuk
membuat penilaian
kenyamanan pasien dan
melaksanakan
pemantauan rencana.
14. memberikan informasi
tentang rasa sakit, seperti
penyebab nyeri, berapa
lama akan berlangsung,
dan diantisipasi
ketidaknyamanan dari
Prosedur dasar.
15. control faktor lingkungan
yang mungkin
mempengaruhi pasien
respon ketidaknyamanan
(mis: suhu kamar,
pencahayaan, kebisingan)
16. mengurangi atau
menghilangkan faktor-
faktor yang memicu atau
meningkatkan
pengalaman nyeri
(misalnya: ketakutan,
kelelahan, monoton, dan
kurangnya pengetahuan)

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
17. mempertimbangkan
pasien kesediaan untuk
berpartisipasi,
kemampuan untuk
berpartisipasi, preferensi,
dukungan signifikan
lainnya untuk metode,
dan kontraindikasi ketika
memilih strategi nyeri.
18. pilih dan menerapkan
berbagai ukuran (mis:
farmakologis,
nonfarmakologi,
interpersonal) untuk
memfasilitasi penghilang
rasa sakit, yang sesuai.
19. prinsip-prinsip mengajar
manajemen nyeri.
20. mempertimbangkan jenis
dan sumber rasa sakit
ketika memilih strategi
nyeri.
21. mendorong pasien untuk
memantau nyeri sendiri
dan untuk campur tangan
tepat.
22. mengajarkan penggunaan
teknik nonfarmakologi.
23. mengeksplorasi pasien
penggunaan saat metode
farmakologikal nyeri.
24. mengajarkan tentang
metode farmakologis
nyeri.
25. mendorong pasien untuk
menggunakan obat
penghilang rasa sakit
yang memadai.
26. berkolaborasi dengan
pasien, penting lainnya,
dan profesional kesehatan
lainnya untuk memilih
dan menerapkan
nonfarmakologis ukuran
nyeri, yang sesuai.
27. memberikan orang nyeri
yang optimal dengan
analgesik yang
ditentukan.
28. menerapkan penggunaan
pasien dikendalikan
analgesik (PCA), jika
sesuai.
29. penggunaan kontrol nyeri

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
ukuran sebelum nyeri
menjadi parah.
30. mengobati sebelum suatu
kegiatan untuk
meningkatkan partisipasi,
tetapi mengevaluasi
bahaya sedasi.
31. menjamin analgesia
pretreatment dan / atau
nonpharmacologis
strategi sebelum prosedur
yang menyakitkan.
32. memverifikasi tingkat
ketidaknyamanan dengan
pasien, perhatikan
perubahan dalam rekam
medis, menginformasikan
profesional kesehatan
lainnya yang bekerja
dengan pasien.
33. mengevaluasi effectivitas
dari ukuran kontrol nyeri
digunakan melalui
penilaian berkelanjutan
dari pengalaman rasa
sakit.
34. Lembaga dan
memodifikasi kontrol
nyeri ukuran atas dasar
respon pasien.
35. mempromosikan
memadai istirahat / tidur
untuk memfasilitasi nyeri.
36. mendorong pasien untuk
membahas /
pengalamannya rasa
sakitnya, yang sesuai.
37. memberitahu dokter jika
langkah-langkah tidak
berhasil atau jika saat ini
mengeluh adalah
perubahan yang
signifikan dari pasien
pengalaman masa lalu
sakit.
38. menginformasikan
anggota profesional
perawatan kesehatan /
keluarga lain dari strategi
nonfarmakologis yang
digunakan oleh pasien
untuk mendorong
pendekatan preventif
untuk manajemen nyeri.

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
39. menggunakan pendekatan
multidisiplin untuk
manajemen nyeri, saat
yang tepat.
40. pertimbangkan rujukan
kepada pasien, keluarga,
dan lain-lain yang
signifikan untuk
mendukung kelompok-
kelompok, dan sumber
daya lainnya, yang sesuai.
41. memberikan informasi
yang akurat untuk
mempromosikan
pengetahuan keluarga dan
respon terhadap
pengalaman rasa sakit.
42. incorporate keluarga di
modalitas nyeri, jika
memungkinkan.
43. Monitor pasien kepuasan
dengan manajemen nyeri
pada selang waktu
tertentu.

Analgesic Administration
Aktivitas :
1. menentukan lokasi nyeri,
karakteristik, kualitas,
dan keparahan sebelum
mengobati pasien.
2. cek perintah medis untuk
obat, dosis, dan frekuensi
analgesik yang
diresepkan.
3. sejarah cek untuk alergi
obat.
4. mengevaluasi
kemampuan pasien untuk
berpartisipasi dalam
pemilihan analgesik, rute,
dan dosis, dan melibatkan
pasien, yang sesuai.
5. memilih analgesik atau
kombinasi analgesik yang
tepat ketika lebih dari satu
yang diresepkan.
6. menentukan pilihan
analgesik (narkotik, non
narkotika, atau NSAID),
berdasarkan jenis dan
tingkat keparahan nyeri.
7. menentukan analgesik
pilihan, rute pemberian,

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
dan dosis untuk mencapai
analgesik yang optimal.
8. memilih rute IV, bukan
IM, untuk sering nyeri
injeksi obat, bila
memungkinkan.
9. keluar narkotika dan obat-
obatan terlarang lainnya,
sesuai dengan protokol
lembaga.
10. Monitor tanda vital
sebelum dan setelah
pemberian analgesik
narkotika dengan dosis
pertama kalinya atau
tanda yang tidak biasa
dicatat.
11. hadir untuk menghibur
kebutuhan dan kegiatan
lain yang membantu
relaksasi untuk
memfasilitasi respon
terhadap analgesia.
12. analgesik kelola, sekitar
jam untuk mencegah
puncak dan palung
analgesia, especilly
dengan nyeri severa.
13. mengatur harapan positif
mengenai efektivitas
analgesik untuk
mengoptimalkan respon
pasien.
14. analgesik kelola adjuvant
dan / atau obat bila
diperlukan untuk
mempotensiasi analgesia.
15. mempertimbangkan
penggunaan infus terus
menerus, baik sendiri atau
dalam conjuction dengan
opioid bolus, untuk
mempertahankan tingkat
serum.
16. Tindakan pengamanan
lembaga untuk mereka
yang menerima analgesik
narkotika, yang sesuai.
17. menginstruksikan untuk
meminta obat nyeri PRN
sebelum sakit parah.
18. Menginformasikan
individu yang dengan
pemberian narkotika,

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
mengantuk kadang-
kadang terjadi selama 2
sampai 3 hari dan
kemudian mereda.
19. kesalahpahaman yang
benar / mitos pasien atau
anggota keluarga dapat
memegang mengenai
analgesik, khususnya
opioid (mis: kecanduan
dan risiko overdosis).
20. mengevaluasi efektivitas
analgesik pada interval
yang sering rutin setelah
setiap administrasi, tetapi
terutama setelah dosis
awal juga mengamati
untuk tanda dan gejala
efek tak diinginkan
(misalnya: depresi
pernapasan, neusea dan
muntah, mulut kering,
dan sembelit).
Tanggapan
21. dokumen untuk analgesik
dan efek tak diinginkan.
22. mengevaluasi dan tingkat
dokumen sedasi untuk
pasien yang menerima
opioid.
23. melaksanakan tindakan
untuk mengurangi efek
tak diinginkan analgesik
(mis: sembelit dan iritasi
lambung).
24. berkolaborasi dengan
phisycian jika obat, rute
dosis pemberian, atau
selang waktu perubahan
ditunjukkan, membuat
rekomendasi spesifik
berdasarkan prinsip
equianalgesic.
25. mengajar tentang
penggunaan analgesik,
strategi untuk mengurangi
efek samping, dan
harapan untuk
keterlibatan dalam
keputusan tentang nyeri.

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
Kerusakan integritas Penyembuhan Luka : Perawatan luka
Tahap Pertama Aktifitas Keperawatan :
kulit b.d efek samping
Indikator :  Ganti balutan plester
terapi radiasi  Kerusakan kulit tidak ada dan debris
 Eritema kulit tidak ada  Catat karakteristik luka
 Luka tidak ada pus bekas operasi
 Suhu tubuh antara 36°C-  Catat katakteristik dari
37°C beberapa
 Bersihkan luka bekas
operasi dengan sabun
antibakteri yang cocok
 Sediakan perawatan
luka bekas operasi
sesuai kebutuhan
 Ajarkan pasien dan
anggota keluarga
prosedur perawatan
luka
Ansietas b.d penyakit  Anxiety control Anxiety Reduction
terminal ( kanker)  Coping (penurunan kecemasan)
Indikator: 1) Gunakan pendekatan
1) mengidentifikasi dan yang menenangkan
mengungkapkan gejala 2) Nyatakan dengan jelas
cemas harapan terhadap pelaku
2) Mengidentifikasi, pasien
mengungkapkan dan 3) Jelaskan semua prosedur
menunjukkan tehnik untuk dan apa yang dirasakan
mengontol cemas selama prosedur
3) Vital sign dalam batas 4) Temani pasien untuk
normal memberikan keamanan
4) Postur tubuh, ekspresi dan mengurangi takut
wajah, bahasa tubuh dan 5) Berikan informasi faktual
tingkat aktivitas mengenai diagnosis,
menunjukkan berkurangnya tindakan prognosis
kecemasan 6) Dorong keluarga untuk
menemani anak
7) Lakukan back / neck rub
8) Identifikasi tingkat
kecemasan
9) Bantu pasien mengenal
situasi yang menimbulkan
kecemasan
10) Dorong pasien untuk
mengungkapkan
perasaan, ketakutan,
persepsi
11) Instruksikan pasien
menggunakan teknik
relaksasi
12) Barikan obat untuk
mengurangi kecemasan

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020

INTERVENSI KEPERAWATAN

POST OPERASI

No Diagnosa Keperawatan NOC NIC dan Aktivitas


Keperawatan
1 Nyeri akut b.d agen  Kontrol nyeri (pain Pain Management
control) Aktivitas :
cidera Fisik (prosedur Indikator: 44. melakukan assement
operasi) 12. mengakui timbulnya nyeri. komprehensif sakit untuk
13. menjelaskan faktor memasukkan lokasi,
penyebab. karakteristik, onset /
14. menggunakan buku harian durasi, frekuensi, kualitas,
untuk memantau gejala dari intensitas atau keparahan
waktu ke waktu. nyeri, dan faktor
15. menggunakan langkah- pencetus.
langkah pencegahan. 45. mengamati isyarat
16. menggunakan langkah- nonverbal dari
langkah bantuan non- ketidaknyamanan,
analgesik. terutama pada mereka
17. menggunakan alnalgesic tidak dapat
seperti yang berkomunikasi secara
direkomendasikan. efektif.
18. laporan perubahan gejala 46. menjamin perawatan
sakit untuk profesional pasien analgesik penuh
kesehatan. perhatian.
19. Laporan gejala yang tidak 47. penggunaan terapi
terkontrol untuk profesional berkomunikasi strategi
kesehatan. untuk mengakui
20. menggunakan sumber daya pengalaman rasa sakit dan
yang tersedia. menyampaikan
21. mengakui gejala terkait penerimaan respon pasien
nyeri. untuk rasa sakit.
22. laporan nyeri terkontrol. 48. mengeksplorasi pasien
pengetahuan dan
 Tingkat nyeri (pain level) keyakinan tentang rasa
Indikator: sakit.
16. melaporkan nyeri. 49. Pertimbangkan pengaruh
17. panjang episode nyeri. budaya pada respon nyeri.
18. menggosok daerah 50. menentukan dampak dari
effcted.ekspresi mengerang pengalaman nyeri
kesakitan. terhadap kualitas hidup
19. restlessness. (mis: tidur, nafsu makan,
20. agiatation. aktivitas, kognisi, suasana
21. mudah marah. hati, hubungan, kinerja
22. meringis. pekerjaan, dan peran
23. robek. tanggung jawab)
24. diaforesis. 51. menjelajahi dengan
25. mondar-mandir. pasien faktor-faktor yang
26. menyempit fokus. meningkatkan /

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
27. ketegangan otot. memperburuk rasa sakit.
28. kehilangan nafsu makan. 52. mengevaluasi
29. neusea. pengalaman masa lalu
30. makanan intoleransi. dengan rasa sakit untuk
memasukkan sejarah
individu atau keluarga
dari sakit kronis atau
cacat yang disebabkan,
yang sesuai.
53. mengevaluasi, dengan
pasien dan tim kesehatan,
efektivitas tindakan
pengendalian nyeri masa
lalu yang telah digunakan.
54. membantu pasien dan
keluarga untuk mencari
dan memberikan
dukungan.
55. memanfaatkan metode
Evaluasi sesuai dengan
tahapan perkembangan
yang memungkinkan
untuk pemantauan
perubahan rasa sakit dan
yang akan membantu
dalam mengidentifikasi
faktor-faktor pencetus
yang sebenarnya dan
potensial (mis: diagram
alir, catatan harian)
56. menentukan frekuensi
yang diperlukan untuk
membuat penilaian
kenyamanan pasien dan
melaksanakan
pemantauan rencana.
57. memberikan informasi
tentang rasa sakit, seperti
penyebab nyeri, berapa
lama akan berlangsung,
dan diantisipasi
ketidaknyamanan dari
Prosedur dasar.
58. control faktor lingkungan
yang mungkin
mempengaruhi pasien
respon ketidaknyamanan
(mis: suhu kamar,
pencahayaan, kebisingan)
59. mengurangi atau
menghilangkan faktor-
faktor yang memicu atau
meningkatkan
pengalaman nyeri

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
(misalnya: ketakutan,
kelelahan, monoton, dan
kurangnya pengetahuan)
60. mempertimbangkan
pasien kesediaan untuk
berpartisipasi,
kemampuan untuk
berpartisipasi, preferensi,
dukungan signifikan
lainnya untuk metode,
dan kontraindikasi ketika
memilih strategi nyeri.
61. pilih dan menerapkan
berbagai ukuran (mis:
farmakologis,
nonfarmakologi,
interpersonal) untuk
memfasilitasi penghilang
rasa sakit, yang sesuai.
62. prinsip-prinsip mengajar
manajemen nyeri.
63. mempertimbangkan jenis
dan sumber rasa sakit
ketika memilih strategi
nyeri.
64. mendorong pasien untuk
memantau nyeri sendiri
dan untuk campur tangan
tepat.
65. mengajarkan penggunaan
teknik nonfarmakologi.
66. mengeksplorasi pasien
penggunaan saat metode
farmakologikal nyeri.
67. mengajarkan tentang
metode farmakologis
nyeri.
68. mendorong pasien untuk
menggunakan obat
penghilang rasa sakit
yang memadai.
69. berkolaborasi dengan
pasien, penting lainnya,
dan profesional kesehatan
lainnya untuk memilih
dan menerapkan
nonfarmakologis ukuran
nyeri, yang sesuai.
70. memberikan orang nyeri
yang optimal dengan
analgesik yang
ditentukan.
71. menerapkan penggunaan
pasien dikendalikan

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
analgesik (PCA), jika
sesuai.
72. penggunaan kontrol nyeri
ukuran sebelum nyeri
menjadi parah.
73. mengobati sebelum suatu
kegiatan untuk
meningkatkan partisipasi,
tetapi mengevaluasi
bahaya sedasi.
74. menjamin analgesia
pretreatment dan / atau
nonpharmacologis
strategi sebelum prosedur
yang menyakitkan.
75. memverifikasi tingkat
ketidaknyamanan dengan
pasien, perhatikan
perubahan dalam rekam
medis, menginformasikan
profesional kesehatan
lainnya yang bekerja
dengan pasien.
76. mengevaluasi effectivitas
dari ukuran kontrol nyeri
digunakan melalui
penilaian berkelanjutan
dari pengalaman rasa
sakit.
77. Lembaga dan
memodifikasi kontrol
nyeri ukuran atas dasar
respon pasien.
78. mempromosikan
memadai istirahat / tidur
untuk memfasilitasi nyeri.
79. mendorong pasien untuk
membahas /
pengalamannya rasa
sakitnya, yang sesuai.
80. memberitahu dokter jika
langkah-langkah tidak
berhasil atau jika saat ini
mengeluh adalah
perubahan yang
signifikan dari pasien
pengalaman masa lalu
sakit.
81. menginformasikananggot
a profesional perawatan
kesehatan / keluarga lain
dari strategi
nonfarmakologis yang
digunakan oleh pasien

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
untuk mendorong
pendekatan preventif
untuk manajemen nyeri.
82. menggunakan pendekatan
multidisiplin untuk
manajemen nyeri, saat
yang tepat.
83. pertimbangkan rujukan
kepada pasien, keluarga,
dan lain-lain yang
signifikan untuk
mendukung kelompok-
kelompok, dan sumber
daya lainnya, yang sesuai.
84. memberikan informasi
yang akurat untuk
mempromosikan
pengetahuan keluarga dan
respon terhadap
pengalaman rasa sakit.
85. incorporate keluarga di
modalitas nyeri, jika
memungkinkan.
86. Monitor pasien kepuasan
dengan manajemen nyeri
pada selang waktu
tertentu.

Analgesic Administration
Aktivitas :
26. menentukan lokasi nyeri,
karakteristik, kualitas,
dan keparahan sebelum
mengobati pasien.
27. cek perintah medis untuk
obat, dosis, dan frekuensi
analgesik yang
diresepkan.
28. sejarah cek untuk alergi
obat.
29. mengevaluasi
kemampuan pasien untuk
berpartisipasi dalam
pemilihan analgesik, rute,
dan dosis, dan melibatkan
pasien, yang sesuai.
30. memilih analgesik atau
kombinasi analgesik yang
tepat ketika lebih dari satu
yang diresepkan.
31. menentukan pilihan
analgesik (narkotik, non
narkotika, atau NSAID),
berdasarkan jenis dan

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
tingkat keparahan nyeri.
32. menentukan analgesik
pilihan, rute pemberian,
dan dosis untuk mencapai
analgesik yang optimal.
33. memilih rute IV, bukan
IM, untuk sering nyeri
injeksi obat, bila
memungkinkan.
34. keluar narkotika dan obat-
obatan terlarang lainnya,
sesuai dengan protokol
lembaga.
35. Monitor tanda vital
sebelum dan setelah
pemberian analgesik
narkotika dengan dosis
pertama kalinya atau
tanda yang tidak biasa
dicatat.
36. hadir untuk menghibur
kebutuhan dan kegiatan
lain yang membantu
relaksasi untuk
memfasilitasi respon
terhadap analgesia.
37. analgesik kelola, sekitar
jam untuk mencegah
puncak dan palung
analgesia, especilly
dengan nyeri severa.
38. mengatur harapan positif
mengenai efektivitas
analgesik untuk
mengoptimalkan respon
pasien.
39. analgesik kelola adjuvant
dan / atau obat bila
diperlukan untuk
mempotensiasi analgesia.
40. mempertimbangkan
penggunaan infus terus
menerus, baik sendiri atau
dalam conjuction dengan
opioid bolus, untuk
mempertahankan tingkat
serum.
41. Tindakan pengamanan
lembaga untuk mereka
yang menerima analgesik
narkotika, yang sesuai.
42. menginstruksikan untuk
meminta obat nyeri PRN
sebelum sakit parah.

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
43. menginformasikan
individu yang dengan
pemberian narkotika,
mengantuk kadang-
kadang terjadi selama 2
sampai 3 hari dan
kemudian mereda.
44. kesalahpahaman yang
benar / mitos pasien atau
anggota keluarga dapat
memegang mengenai
analgesik, khususnya
opioid (mis: kecanduan
dan risiko overdosis).
45. mengevaluasi efektivitas
analgesik pada interval
yang sering rutin setelah
setiap administrasi, tetapi
terutama setelah dosis
awal juga mengamati
untuk tanda dan gejala
efek tak diinginkan
(misalnya: depresi
pernapasan, neusea dan
muntah, mulut kering,
dan sembelit).
Tanggapan
46. dokumen untuk analgesik
dan efek tak diinginkan.
47. mengevaluasi dan tingkat
dokumen sedasi untuk
pasien yang menerima
opioid.
48. melaksanakan tindakan
untuk mengurangi efek
tak diinginkan analgesik
(mis: sembelit dan iritasi
lambung).
49. berkolaborasi dengan
phisycian jika obat, rute
dosis pemberian, atau
selang waktu perubahan
ditunjukkan, membuat
rekomendasi spesifik
berdasarkan prinsip
equianalgesic.
50. mengajar tentang
penggunaan analgesik,
strategi untuk mengurangi
efek samping, dan
harapan untuk
keterlibatan dalam
keputusan tentang nyeri.

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
Kerusakan integritas Penyembuhan Luka : Perawatan luka
Tahap Pertama Aktifitas Keperawatan :
kulit b.d prosedur
Indikator :  Ganti balutan plester
operasi  Kerusakan kulit tidak ada dan debris
 Eritema kulit tidak ada  Catat karakteristik luka
 Luka tidak ada pus bekas operasi
 Suhu tubuh antara 36°C-  Catat katakteristik dari
37°C beberapa
 Bersihkan luka bekas
operasi dengan sabun
antibakteri yang cocok
 Sediakan perawatan
luka bekas operasi
sesuai kebutuhan
 Ajarkan pasien dan
anggota keluarga
prosedur perawatan
luka
Intoleransi Aktivitas b.d NOC NIC
penuruna kekuatan otot  Pergerakan Terapi latihan mobilitas
1) keseimbangan Aktivitas:
2) kordinasi 1) Tentukan batasan
3) cara berjalan pergerakan sendi dan
4) gerakan otot efeknya terhadap fungsi
5) gerakan sendi sendi
6) kinerja pengaturan tubuh 2) Kolaborasikan dengan
7) kinerja transfer ahli terapi fisik dalam
8) berlari mengembangkan dan
9) melompat menerapkan sebuah
10) berjalan program latihan
11) merangkak 3) Tentukan level motivasi
12) bergerak dengan mudah pasien untuk
 Pergerakan sendi meningkatkan atau
1) rahang memelihara pergerakkan
2) leher sendi
3) punggung 4) Jelaskan pada pasien atau
4) jari (kanan) keluarga manfaat dan
5) jari (kiri) tujuan melakukan latihan
6) jempol (kanan) sendi
7) jempol (kiri) 5) Monitor lokasi dan
8) pergelangan tangan (kanan) kecendrungan adanya
9) pergelengan tangan (kiri) nyeri dan
10) siku (kanan) ketidaknyamanan selama
11) siku (kiri) pergerakan/aktifitas
12) bahu (kanan) 6) Inisiasi pengukuran
13) bahu (kiri) control nyeri sebelum
14) pergelengan kaki (kanan) memulai latihan sendi
15) pergelangan kaki (kiri) 7) Pakaikan baju yang tidak
16) lutut (kanan) menghambat pergerakan
17) lutut (kiri) pasien
18) panggul (kanan) 8) Lindungi pasien dari
19) panggul(kiri) trauma selama latihan

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
9) Bantu pasien
mendapatkan posisi tubuh
yang optimal untuk
pergerakan sendi pasif
maupun aktif
10) Dukungan latihan ROM
aktif, sesuai jadwal yang
teratur dan terencana
11) Lakukann latihan ROM
pasif atau ROM dengan
bantuan, sesuai indikasi
12) Instruksikan pasien /
keluarga cara melakukan
latihan ROM pasif, ROM
dengan bantuan atau
ROM aktif
13) Sediakan petunjuk tertulis
untuk melakukan latihan
14) Bantu pasien untuk
membuat jadwal latihan
ROM aktif
15) Dukung pasien untuk
melihat gerakan
tubuhsebelum memulai
latihan
16) Bantu untuk melakukan
pergerakan sendi yang
ritmis dan teratur sesuai
kadar nyeri yang bias
ditoleransi, ketahanan dan
pergerakan sendi
17) Dukung pasien untuk
duduk ditempat tidur,
disamping tempat
tidur(“menjuntai”) atau
dikursi sesuai toleransi
18) Dukung ambulasi jika
memungkinkan
19) Tentukan perkembangan
terhadap pencapain tujuan
20) Lakkan mobilisasi dini
pada pasien post operasi

Terapi latihan:control
otot
Aktivitas:
1) Tentukan kesiapan pasien
untuk terlibat dalam
aktivitas atau protocol
latihan
2) Kolaborasikan dengan
ahli terapi fisik,
okupasional dan
rekrasional dalam

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
mengembangkan dan
menerapkan program
latihan sesuai kebutuhan
3) Konsultasikan dengan
ahli terapi fisik untuk
menentukan posisi
optimal bagi pasien
selama latihan dan
pengulangan untuk setiap
pola gerakan
4) Jelaskanprotokol dan
rasionalisasi latihan pada
pasien atau keluarga
5) Sediakan privasi selama
latihan, jika diinginkan
6) Sesuaikan pencahayaan,
suhu ruangan dan tingkat
kebisingan untuk
meningkatkan
kemampuan pasien
berkonsentrasi pada saat
latihan
7) Urutkan aktivitas
perawatan harian untuk
meningkatkan efek dari
terapi latihan tertentu
8) Insiasi pengukuran
control nyeri sebelum
memulai latihan/aktivitas
9) Bantu untuk menjaga
stabilitas sendi tubuh dan
atau proksimal selama
latihan motorik
10) Bantu pasien untuk
berada pada posisi duduk
atau berdiri untuk
melakukan protocol
latihan sesuai kebutuhan
11) Pertimbangkan akurasi
citra tubuh pasien
12) Orientasikan ulang pasien
terhadap fungsi gerakan
tubuh
13) Latih pasien secara visual
untuk melihat bagian
tubuh yang sakit ketika
melakukan ADL
(kegiatan sehari-hari) atau
latihan, jika diindikasikan
14) Instruksikan pasien untuk
mengulangi gerakan
setiap kali latihan selesai
dilakukan
15) Bantu pasien untuk

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
membuat protocol latihan
[meningkatkan] kekuatan,
ketahanan dan kelenturan
16) Bantu pasien menysun
tujuan yang realistis dan
bias diukur
17) Gunakan aktifitas motorik
yang membutuhkan
perhatian dan penggunaan
dua sisi tubuh
Peningkatan latihan:
latihan kekuatan
1) Lakukan skrining
kesehatan sebelum
memulai latihan untuk
mengidentifikasi risiko
dengan menggunakan
skala kesepian latihan
fisik terstandar atau
melengkapi pemeriksaan
riwayat kesehatan dan
fisik
2) Dapatkan persetujan
medis untuk memulai
program latihan kekuatan,
jika diperlukan
3) Bantu pasien dalam
mengekpresikan nilai,
kepercayaan dan
tujuannya dalam
melakukan latihan otot
dan kesehatan
4) Sediakan informasi
mengenai fungsi otot,
latihan fisikologis dan
konsekuensi dari
penyalahgunaannya
5) Tentukan tingkat
kebugaran otot dengan
latihan dilokasi atau
menggunakan tes
laboratorium (misalnya,
maksimum berat yag di
angkat, jumla angkatan
per satuan waktu)
6) Beri informasi mengenai
jenis [latihan] daya tahan
otot yang bisa dilakukan
(misalnya, [lathan] tanpa
beban, pembebanan
dengan mesin, ban
perenggang karet, objek
angkat berat, [olahraga]
air)

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
7) Bantu mengembangkan
cara untuk meminimalkan
efek prosedur, emosi,
tingkah laku, finansial
atau hambatan
kenyamanan terhadap
latihan kekuatan otot
8) Bantu mengembangkan
program latihan kekuatan
yang sesuai dengan
tingkat kebugaran otot,
hambatan
muskuloskelatal, tujuan
kesehatan
fungsional,sumber
peralatan latihan,
kecengderungan pribadi
dan dukungan sosial
9) Spesifikkan tingakat
resistensi, jumlah
pengulangan, jumlah
set[latihan], dan frekuensi
dari sesi latihan menurut
level kebugaran dan ada
atau tidaknya faktor risiko
10) Inturksikan untuk
beristirahat sejenak setiap
selesai satu set [latihan],
jika diperlukan
11) Spesifikasikan tipe dan
durasi dari aktifitas
pemanasan dan
pendinginan (misalnya,
kelenturan, berjalan,
senam)
12) Demonstrasikan sikap
tubuh yang baik (postur)
dan tingkatan bentuk
latihan dalam setiap
kelompok otot
13) Gunakan gerakan yang
resiplokal (timbal balik /
berlawanan) untuk
menghindari cedera
dalam latihan tertentu
14) Bantu klien untuk
menyampaikan atau
mempraktekan pola
gerakn yang di anjurkan
tanpa beban terlebih
dahulu sampai gerakan
yang benar sudah di
pelajari
15) Intruksikan untuk

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019/2020
mengenali tanda/gejala
latihan yang bisa/tidak
bisa di toleransi selama
dan setelah sesi latihan
(misalnya, [kepala] terasa
ringan; SOB; ototnyang
tidak biasanya, nyeri
tulang atau sendi,
kelemahan, kelelahan
yang ekstrim, angina,
keringat yang
berlebihan,papitasi)

KELOMPOK G1
Praktek Profesi Ners
Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019 / 2020

3. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari Pertama Implementasi (PRE OPERASI)
Hari/Tgl D Implementasi Evaluasi Paraf
X
Selasa/ 1 - Mengkaji nyeri pada Ny.E S : Kelompok
03-12- secara komprehensif P : Ny.E mengatakan masih G
2019 P : menanyakan faktor yang pada payudara ketika batuk
memperberat nyeri dan ditekan
Q : menanyakan kualitas nyeri Q : Ny.E mengatakan nyeri
Ny.E (misalnya seperti disayat, seperti ditusuk
terbakar, ditusuk-tusuk, dll) R : Ny.E mengatakan nyeri
R : menanyakan lokasi nyeri pada bagian bekas benjolan
yang dirasakan Ny.E yang sudah pecah pada
S : menanyakan skala nyeri yang payudara kanan Ny.E
dirasakan Ny.E dengan S : Ny.E mengatakan skala
menggunakan Numeric Rating nyeri 3
Scale (NRS) T : Ny.E mengatakan nyeri
T : menanyakan waktu hilang tibul selama 15 menit
berlangsungnya nyeri pada Ny.E
- Mengobservasi
ketidaknyamanan Ny. E O:
- Mengajarkan Ny. E tentang  Ny.E tampak meringis
teknik relaksasi benson dengan  Ny.E tampak
cara tarik nafas dalam, menggenggam jari nya
kemudian tahan selama 3  pasien tampak meringis
detik,lalu hembuskan melalui  Nadi : 108x/i
mulut dan menucapkan kalimat  Tmpak ada nya luka
istighfar bekas benjolan yang pecah
(Astaghfiirullahal’azim) pada bagian payudara kanan
- Menjelaskan teknik distraksi Ny.E
pada Ny.E dengan cara  Sekeliling luka tampak
bercakap-cakap dengan anggota memerah, luka mengeluarkan
keluarga atau orang disekitarnya cairan berwarna putih seperti
pus
A : Masalah belum teratasi :
Nyeri akut

P : Intervensi dilanjutkan :
- Kaji nyeri secara
komprehensif
- Berikan dan jelaskan
terapi nonfarmakologis
untuk menurunkan nyeri
(teknik relaksasi
benson)
- Ny. E rencana operasi
hari Rabu, 04 Desember
Praktek Profesi Ners
Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019 / 2020
2019

Selasa/ 2 - Mengidentifikasi penyebab S : Ny. E mengatakan nyeri Kelompok


03-12- gangguan integritas kulit masih terasa pada luka benjolan G
2019 - Mengkaji luas, dan di payudara kanan
kedalaman luka Ny.E mengatakan luka masih
- Menganjurkan minum air mengeluarkan cairan berwarna
yang cukup putih seperti pus
- Menganjurkan kompres
pada bagian yang luka O : Tampak adanya luka bekas
benjolan yang pecah pada
payudara kanan Ny.E
- Luka tampak
mengeluarkan cairan
berwarna putih
- Luas luka ±7cm,
kedalaman ±3mm

A : Masalah belum teratasi :


Kerusakan integritas kulit pada
Ny.E

P : Intervensi dilanjutkan :
- Kaji luas dan kedalaman
luka
- Menganjurkan Ny.E
untuk meningkatkan
nutrisi dan gizi
- Menganjurkan Ny.E
untuk menjaga
kebersihan di area luka
Selasa/ 3 - Menjelaskan tentang S : Ny.E mengatakan setelah Kelompok
03-12- manfaat dan prosedur mendengar penjelasan dari G
2019 operasi pada Ny.E perawat tentang prosedur
- Menemani Ny.E untuk operasi, Ny.E mengatakan
menurunkan kecemasan sedikit lega
- Mendengarkan
keluhanklien O : Ny.E tampak cemas, Nadi :
- Mendorong klien 112x/i
untukmengungkapkan Wajah Ny.E tampak cemas
rasatakutnya
A : Masalah belum teratasi :
Ansietas
P : Intervensi dilanjutkan :
- Dukung Ny.E untuk
mengikuti program
operasi
- Anjurkan keluarga
untuk menemani T.E
Praktek Profesi Ners
Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019 / 2020
sebelum masuk
keruangan operasi

O : Wajah Ny.E tampak tegang,


Ny.E tampak membaca doa
Nadi : 12x/i

A : Masalah teratasi sebagian :


Ansietas

P : Intervensi dilanjutkan :
Anjurkan keluarga untuk selalu
menenmani Ny.E (Pre operasi
dan post operasi)

Hari Kedua Implementasi (POST OPERASI)

Hari/Tgl D Implementasi Evaluasi Paraf


X
Rabu/ 1 - Mengkaji nyeri pada Ny.E secara S : Kelompok
04-12- komprehensif mulai dari faktor P : Ny.E mengatakan masih G
2019 yang menyebabkan nyeri, nyeri pada payudara kanan
kualitas nyeri, lokasi, skala, dan bekas luka operasi, nyeri
waktu terjadinya nyeri bertambahketika Ny.E
- Menganjurkan Ny.E mengubah posisi
menggunakan teknik relaksasi Q : Ny.E mengatakan nyeri
nafas dalam dengan cara menarik seperti disayat-sayat
nafas dari hidung, kemudian R : Ny.E mengatakan nyeri
tahan selama 3 detik, lalu pada bagian bekas operasi
mengeluarkan nafas dari mulut pada payudara kanan Ny.E
- Menganjurkan Ny.E untuk S : Ny.E mengatakan skala
memegangi bagian luka bekas nyeri 4
operasi saat berpindah posisi atau T : Ny.E mengatakan nyeri
membalikkan badan nya hilang timbul selama 25
- Membantu memberikan obat menit
analgesik (Ketorolak 1 ampul)
dengan di dripkan kedalam infus
Ny.E O:
 Ny.E tampak meringis
 Ny.E tampak
menggenggam jari nya
 pasien tampak
meringis
 Nadi : 110x/i
 Tmpak ada nya luka
bekas operasi padapayudara
kanan Ny.E
 Tampak adanya selang
Praktek Profesi Ners
Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019 / 2020
draine vakum pada luka
bekas operasi Ny.E
 Cairan drainase
berwarna merah kehitaman,
jumlah 30cc
A : Masalah belum teratasi :
Nyeri akut

P : Intervemsi dilanjutkan :
- Kaji nyeri secara
komprehensif
- Berikan dan jelaskan
terapi nonfarmakologis
untuk menurunkan
nyeri (teknik relaksasi
benson dan distraksi)
- Kolaborasi pemberian
ketorolac
Rabu / 2 - Mengidentifikasi penyebab S : Ny. E mengatakan nyeri Kelompok
04-12- gangguan integritas kulit masih terasa pada luka bekas G
2019 - Mengkaji luas, dan operasi Ny.E
kedalaman luka
- Menganjurkan minum air
yang cukup O : Tampak adanya luka bekas
- Menganjurkan kompres operasi pada bagian payudara
pada bagian yang luka kanan
- Menganjurkan Ny.E untuk - Tampak adanya selang
banyak bergerak guna draine vakum, jumlah
mempercepat pengeringan 30cc, warna merah
luka kehitaman
-

A : Masalah belum teratasi :


Kerusakan integritas kulit pada
Ny.E

P : Intervensi dilanjutkan :
- Kaji luas dan
kedalaman luka
- Menganjurkan Ny.E
untuk meningkatkan
nutrisi dan gizi
- Menganjurkan Ny.E
untuk menjaga
kebersihan di area luka
Rabu/ 3  Melakukan pemeriksaan S = pasien mengatakan masih Kelompok
04-12- kekuatan otot pada Ny.E nyeri ketika Ny.E mengubah G
2019  Mengkaji kemampuan pasien posisinya, Pasien mengatakan
sejauh mana dapat beraktivitas badan masih lemah, pasien dan
Praktek Profesi Ners
Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019 / 2020
dan aktivitas yang dapat keluarga mengatakan setelah
dilakukan tanpa menambah operasi aktivitas Ny.E dibantu
beban kerja jantung O = pasien tampak meringis,
 Mengkaji penyebab kelemahan letih, dan tidak bersemangat
umum A = masalah belum teratasi :
 Mengevaluasi peningkatan Hambatan mobilitas fisik pada
toleransi terhadap aktivitas Ny.E
P = lanjutkan intervensi :
- Kolaborasi untuk
memberikan analgesik
- Lakukan mobilisasi
dini pada Ny.E dengan
miring kiri dan kanan
pada 6-10 jam pertama
setelah operasi dengan
melakukan perubahan
posisi 2 jam sekali
- Anjurkan Ny.E untuk
duduk setelah 24 jam
pertama post operasi
- Anjurkan Ny.E untuk
berdiri dan berjalan
dengan 3-4 langkah
disamping tempat tidur
Praktek Profesi Ners
Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019 / 2020

Hari Ketiga Implementasi (POST OPERASI)

Hari/Tgl D Implementasi Evaluasi Paraf


X
Kamis/ 1 - Mengkaji tingkat atau skala S : Kelompok
05-12- nyeri Ny.E dengan P : Ny.E mengatakan masih G
2019 menggunakan Numeric Rating nyeri pada payudara kanan
Scale (NRS) bekas luka operasi
- Menganjurkan Ny.E untuk tetap Q : Ny.E mengatakan nyeri
melakukan teknik relaksasi seperti disayat-sayat
benson (tarik nafas dalam, R : Ny.E mengatakan nyeri
keluarkan dari mulut sambil pada bagian bekas operasi
mengucapkan kalimat Allah pada payudara kanan Ny.E
misalnya Allahuakbar) S : Ny.E mengatakan skala
nyeri sudah berkurang (dari 4
menjadi 3)
T : Ny.E mengatakan nyeri
hilang timbul selama 15
menit

O:
 Ny.E tampak meringis
 Ny.E tampak
menggenggam jari nya
 pasien tampak meringis
 Nadi : 107x/i
 Tmpak ada nya luka
bekas operasi padapayudara
kanan Ny.E
 Tampak adanya selang
draine vakum pada luka
bekas operasi Ny.E
 Cairan drainase
berwarna merah kehitaman,
jumlah 30cc
A : Masalah belum teratasi :
Nyeri akut

P : Intervemsi dilanjutkan :
- Kaji nyeri secara
komprehensif
- Berikan dan jelaskan
terapi nonfarmakologis
untuk menurunkan nyeri
(teknik relaksasi benson
dan distraksi)
- Kolaborasi pemberian
Praktek Profesi Ners
Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019 / 2020
ketorolac
Kamis / 2 - Mengidentifikasi penyebab S : Ny. E mengatakan nyeri Kelompok
05-12- gangguan integritas kulit masih terasa pada luka bekas G
2019 - Mengkaji luas, dan operasi Ny.E
kedalaman luka
- Menganjurkan minum air
yang cukup O : Tampak adanya luka bekas
- Menganjurkan kompres operasi pada bagian payudara
pada bagian yang luka kanan
- Tampak adanya selang
draine vakum, jumlah
22cc, warna merah
kehitaman

A : Masalah belum teratasi :


Kerusakan integritas kulit pada
Ny.E

P : Intervensi dilanjutkan :
- Kaji luas dan kedalaman
luka
- Anjurkan Ny.E untuk
meningkatkan nutrisi
dan gizi
- Anjurkan Ny.E untuk
menjaga kebersihan di
area luka
- Lakukan mobilisasi dini
pada Ny.E untuk
mempercepat
penyembuhan lukan
post operasi

Kamis / 3  Melakukan pemeriksaan S = pasien mengatakan masih Kelompok


05-12- kekuatan otot pada Ny.E nyeri ketika Ny.E mengubah G
2019  Mengkaji kemampuan pasien posisinya, Pasien mengatakan
sejauh mana dapat beraktivitas badan masih lemah
dan aktivitas yang dapat O = pasien tampak meringis,
dilakukan tanpa menambah letih, dan tidak bersemangat
beban kerja jantung A = masalah belum teratasi :
 Mengkaji penyebab kelemahan Hambatan mobilitas fisik pada
umum Ny.E
 Mengevaluasi peningkatan P = lanjutkan intervensi :
toleransi terhadap aktivitas - Kolaborasi untuk
 Memberikan anaalgsik memberikan analgesik
(ketorolac 3 X 1ampul (IV) - Lakukan mobilisasi dini
 Melakukan mobilisasi dini pada pada Ny.E dengan
Ny.E dengan miring kiri dan miring kiri dan kanan
kanan pada 6-10 jam pertama pada 6-10 jam pertama
Praktek Profesi Ners
Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019 / 2020
setelah operasi dengan setelah operasi dengan
melakukan perubahan posisi 2 melakukan perubahan
jam sekali posisi 2 jam sekali
 Menganjurkan Ny.E untuk - Anjurkan Ny.E untuk
duduk setelah 24 jam pertama duduk setelah 24 jam
post operasi pertama post operasi
 Meganjurkan NY.E untuk - Anjurkan NY.E untuk
berdiri dan berjalan dengan 3-4 berdiri dan berjalan
langkah disamping tempat tidur dengan 3-4 langkah
disamping tempat tidur

Hari Ke Empat Implementasi (Post Operasi)


Praktek Profesi Ners
Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019 / 2020
Hari/Tgl D Implementasi Evaluasi Paraf
X
Jum’at/ 1 - Mengkaji skala nyeri yang S : Kelompok
06-12- dirasakan Ny.E dengan Ny.E mengatakan nyeri yang G
2019 menggunakan Numeric Rating dirasakan sudah berkurang
Scale (NRS) (skala nyeri dari 3 menjadi 2)
dan nyeri nya timbul hanya
kadang-kadang
O:
 Ny.E tampak lebih
tenang
 Nadi : 84x/i
 Tampak ada nya luka
bekas operasi pada payudara
kanan Ny.E
A : Masalah teratasi sebagian :
Nyeri akut

P : Intervensi dilanjutkan :
- Beri edukasi tentang
penatalaksanaan nyeri
dirumah
- Persiapan pasien pulang

Jum’at / 2 - Mengganti dan S : Ny. E mengatakan nyeri pada Kelompok


06-12- membuang cairan draine luka bekas operasi Ny.E sudah G
2019 vakum Ny.E berkurang
- Menganjurkan minum air
yang cukup
- Menganjurkan Ny.E O : Tampak adanya luka bekas
untuk selalu menjaga operasi pada bagian payudara
kebersihan di area luka kanan
bekas operasi
- Membuka slang draine A : Masalah belum teratasi :
vakum pada luka operasi Kerusakan integritas kulit pada
Ny.E Ny.E

P : Intervensi dilanjutkan :
- Jelaskan kepada pasien
dan keluarga untuk selalu
melakukan perawatan
luka setiap harinya
dirumah
- Anjurkan Ny.E untuk
meningkatkan nutrisi dan
gizi
- Anjurkan Ny.E untuk
menjaga kebersihan di
Praktek Profesi Ners
Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019 / 2020
area luka
- Jelaskan kepada Ny.E
tentang penting nya
mobilisasi dini pada
Ny.E untuk mempercepat
penyembuhan luka post
operasi

Jum’at / 3  Melakukan pemeriksaan S = Ny.E mengatakan sudah Kelompok


06-12- kekuatan otot pada Ny.E mampu berjalan secara perlahan G
2019  Meganjurkan Ny.E untuk kekamar mandi dengan
berdiri dan berjalan ke kamar didampingi oleh keluarga
mandi dengan didampingi oleh O = Ny.E tampak sudah mampu
keluarga berjalan kekamar mandi secara
perlahan dengan didampingi
oleh anaknya
A = masalah teratasi
P = Intervensi di hentikan
Praktek Profesi Ners
Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019 / 2020
BAB IV

PEMBAHASAN

Pada pembahasan kasus ini kelompok akan membandingkan antara teori dengan laporan

kasus asuhan keperawatan pada Ny.E dengan Ca Mamae yang dilakukan pada tanggal 03

Desember 2019 di ruang rawat inap bangsal bedah wanita (CW) RSUP Dr. M. Djamil

Padang. Penerapan asuhan keperawatan dengan tahapan proses keperawatan yang meliputi

pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pada

bab ini dibahas tentang masalah keperawatan prioritas utama pada suatu kasus, faktor

pendukung, hambatan serta solusinya.

A. PENGKAJIAN

1. Identitas pasien

Data biografi yang perlu dipertimbangkan adalah umur, karena karena

bertambahnya umur merupakan salah satu faktor resiko tumor/kanker payudara,

diduga karena pengaruh perjalanan hormonal dalam waktru lama terutama hormon

estrogen dan juga ada pengaruh dari faktor resiko lain yang memerlukan waktu untuk

menginduksi terjadinya kanker), (Lynn Bickley, 2015).Pada kasus Ny.E. didapatkan

data yang sesuai yaitu Ny.N berumur 55 tahun.

Beberapa hasil penelitian melaporkan risiko tumor/kanker payudara

meningkat sejalan dengan bertambahnya umur, kemungkinan kanker payudara

berkembang pada umur di atas 40 tahun.Dari hasil penelitian di Indonesia melaporkan

bahwa penderita kanker payudara terbanyak pada umur 40-49 tahun sedang di negara

Barat biasanya pada usia pasca menopause (Sihombing & Sapardin, 2015).

Bertambahnya umur merupakan salah satu faktor risiko tumor/kanker

payudara, diduga karena pengaruh pajanan hormonal dalam waktu lama terutama
Praktek Profesi Ners
Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019 / 2020
hormon estrogen dan juga ada pengaruh dari faktor risiko lain yang memerlukan

waktu untuk menginduksi terjadinya kanker. Anders et al(2016) menyatakan bahwa

kejadian kanker payudara pada umur 40 tahun sebesar 40% dan umur 30 tahun sekitar

20% sedang pada umur 20 tahun hanya 2%, dan diperkirakan kanker payudara terjadi

pada perempuan sekitar umur 40-50 tahun.3 Penyebab pasti terjadinya tumor/kanker

payudara belum diketahui, namun dasarnya adalah pertumbuhan sel yang tidak

normal dalam kelenjar payudara.

2. Riwayat kesehatan

a. Riwayat kesehatan sekarang

Biasanya pasien akan mengeluhkanadanya benjolan payudara, perubahan pada

ukuran dan kesimetrisan payudara. Perubahan pada warna kulit payudara atau suhu,

raba puting, gatal, rasa terbakar atau puting meregang dan kesulitan untuk

bernafas(Lynn Bickley, 2015).

Pada kasus Ny.E didapatkan data yang sesuai dengan teori diatas yaitu pasien

mengatakan adanya benjolan yang sudah meletus di payudara kanan disertai rasa

nyeri. Benjolan yang sudah meletus mengeluarkan cairan berwarna putih seperti pus.

Hal diatas sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Sihombing & Sapardin

(2015) yang menyatakan bahwa tanda dan gejala Ca mamae yaitu adanya

pembesaran payudara dan benjolan pada payudara, adanya rasa nyeri di payudara

hingga menyebar ke ketiak, serta adanya pengeluaran cairan abnormal dari payudara

yang disebabkan oleh perubahan hormon siklik yang umum terjadi dikalangan

wanita sebelum siklus menstruasi (Sihombing & Sapardin, 2015).

b. Riwayat kesehatan dahulu

Black & Hawks (2014) menyatakan bahwa Perempuan yang mulai

mempunyai periode menstruasi awal (sebelum usia 12 tahun) atau yang telah
Praktek Profesi Ners
Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019 / 2020
melalui perubahan kehidupan (fase menopause) setelah usia 55 tahun mempunyai

risiko terkena kanker payudara yang sedikit lebih tinggi. Mereka yang mempunyai

periode mentruasi yang lebih sehingga lebih banyak hormon estrogen dan

progesteron.

Laporan dari Harvard School of Public Health menyatakan bahwa terdapat

peningkatan bermakna pada pengguna terapi Estrogen Replacement.Suatu

metaanalisis menyatakan bahwa walaupun tidak terdapat risiko kanker payudara

pada pengguna kontrasepsi oral, perempuan yang menggunakan obat ini akan

mengalami kanker sebelum menopause.

Pada kasus Ny.E didapatkan data yang sesuai dengan teori yaitu Ny.E

mengatakan bahwa dahulunya Ny.E memiliki periode menstruasi awal, yaitu Ny.E

mengatakan periode menstruasi awal Ny.E pada usia 10 tahun. Serta Ny.E juga

mengkonsumsi kontrasepsi oral selama ±4 tahun.

Penelitian yang dilakukan oleh syarlina, dkk (2017) tentang hubungan usia

menarche dengan kejadian kanker payudara didapatkan data bahwa terdapat

hubungan antara usia menarche dengan kejadian kanker payudara, karena duktus

kelenjar payudara belum sepenuhnya terdiferensiasi sehingga sangat rentan

terhadap karsinogen dan kerusakan DNA sehingga terbentuklah Ca Mamae. Selain

itu, ketika periode menarche datang lebih cepat, pada usia tersebut remaja memiliki

jaringan payudara yang belum berkembang sempurna yang menyebabkan jaringan

itu lebih mudah terkena efek-efek dari hormon estrogen. Hormon estrogen inilah

yang menjadi pemicu terjadinya kanker payudara.

c. Riwayat kesehatan keluarga

Risiko Ca mamae dapat berlipat ganda jika ada lebih dari satu anggota

keluarga inti yang terkena kanker payudara dan semakin mudah ada anggota
Praktek Profesi Ners
Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019 / 2020
keluarga yang terkena kanker maka akan semakin besar penyakit tersebut menurun

(Black & Hawks, 2014).

Pada kasus Ny.E tidak ditemukan data yang sesuai dengan teori diatas yaitu

tidak ada keluarga yang memiliki penyakit yang sama dengan Ny.E atau penyakit

kanker lainnya.

Penelitian yang dilakukan oleh Surbakti (2017) menyatakan bahwa terdapat

hubungan yang bermakna antara faktor genetik dengan kejadian kanker payudara,

akan tetapi Surbakti juga menyatakan bahwa ada faktor pemicu yang lainnya yang

juga dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara seperti gaya hidup

seperti fast food (makanan siap saji), usia menarche, dan penggunaan kontrasepsi.

3. Pola Kognitif-Persepsi

Biasanya pasien mengeluh nyeri pada penyakit yang luas (nyeri lokal jarang

terjadi pada keganasan dini). Beberapa pengalaman ketidaknyamanan padajaringan

payudara. Payudara berat, nyeri, dan terdapat adanya benjolan pada payudara sebelum

menstruasi biasanya mengindikasikan penyakit fibrokistik (Smeltzer & Bare, 2013).

Pada kasus Ny.E sesuai dengan teori yaitu didapatkan data bahwa Ny.E

mengatakan adanya benjolan yang sudah meletus di payudara kanan disertai rasa

nyeri.

Hal diatas sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Sihombing & Sapardin

(2015) yang menyatakan bahwa tanda dan gejala Ca mamae yaitu adanya pembesaran

payudara dan benjolan pada payudara, adanya rasa nyeri di payudara hingga

menyebar ke ketiak.
Praktek Profesi Ners
Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019 / 2020
4. Pemeriksaan fisik

a. Payudara

Biasanya adanya benjolan payudara, perubahan pada ukuran dan kesimetrisan

payudara. Perubahan pada warna kulit payudara atau suhu, raba puting, gatal, rasa

terbakar atau puting meregang(Lynn Bickley, 2015).

Pada Ny.E ditemukan data sesuai dengan teori yaitu tampak adanya benjolan

pada payudara Ny.E yang sudah pecah, dan tampak adanya luka bekas operasi pada

payudara kanan Ny.E dan kulit disekitar payudara teraba panas.

Hal diatas sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Sihombing & Sapardin

(2015) yang menyatakan bahwa tanda dan gejala Ca mamae yaitu adanya

pembesaran payudara dan benjolan pada payudara, adanya rasa nyeri di payudara

hingga menyebar ke ketiak, serta adanya pengeluaran cairan abnormal dari payudara

yang disebabkan oleh perubahan hormon siklik yang umum terjadi dikalangan

wanita sebelum siklus menstruasi (Sihombing & Sapardin, 2015).

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa diangkat berdasarkan respon pasien saat dilakukan pengkajian. Setelah

dilakukan pengkajian, maka kelompok menuemukan 3 masalah keperawatan utama pada

Ny.E dengan Pre Operasi dan 3 masalah keperawatan utama pada Ny.E setelah operasi,

dimana pada diagnosa teoritis menurut Nanda (2015-2017) :

1. DIAGNOSA PRE OPERASI

a. Nyeri akut b.d agen cidera biologis (Ca Mammae) yang ditandai dengan Ny.E

mengatakan adanya benjolan pada payudara kanan sejak 3 tahun yang lalu,

awalnya benjolan kecil seperti bisul, tapi lama-lama benjolan membesar dan

benjolan pecah pada bulan november 2019, nyeri ketika batuk dan ketika
Praktek Profesi Ners
Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019 / 2020
ditekan, Ny.E tampak meringis, gelisah, tampak adanya luka bekas benjolan

payudara kanan yang sudah pecah, Nadi : 110x/i

b. Kerusakan integritas kulit b.d efek samping terapi radiasi yang ditandai

dengan Ny.E mengatakan nyeri pada benjolan yang pecah, tampak adanya

luka bekas benjolan yang pecah pada payudara kanan Ny.E, luka tampak

seluas ±7cm, dengan kedalaman ±3mm,tampak adanya cairan berwarna putih

yang keluar dari luka, warna kemerahan disekeliling luka, CRT : 3 detik,

Mukosa kering

c. Ansietas b.d penyakit terminal ( kanker) yang ditandai dengan Ny.E

mengatakan cemas dengan keadaan nya sekarang, takut akan tindakan operasi

yang akan ia jalani, takut penyakit nya tidak sembuh dan kambuh lagi

walaupun sudah dioperasi, susah tidur, tampak gelisah, sering bermenung dan

tampak sedih

2. DIAGNOSA POST OPERASI

a. Nyeri akut b.d agen cidera biologis (Ca Mammae) yang ditandai dengan Ny.E

mengatakan nyeri pada luka bekas operasi, nyeri saat berubah posisi seperti

disayat-sayat, Ny.E tampak meringis, gelisah, dan tampak adanya luka bekas

operasi pada payudara kanan Ny.E, payudara kanan Ny.E tampak sudah

diangkat, Nadi : 115x/i

b. Kerusakan integritas kulit b.d efek samping terapi radiasi yang ditandai

dengan Ny.E mengatakan nyeri pada luka bekas operasi, tampak adanya

selang draine dari luka bekas operasi Ny.E, cairan draine berwarna merah

kehitaman, jumlah 30cc, CRT : 3 detik, mukosa kering, elastisitas kulit jelek

c. Intoleransi Aktivitas b.d Penurunan Kekuatan otot yang ditandai dengan

Pasien mengatakan badan terasa lemah, nyeri pada payudara bekas operasi
Praktek Profesi Ners
Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019 / 2020
bertambah ketika merubah posisi, Ny.E post mastektomi atas indikasi Ca

Mamae, tampak meringis, pasien tampak mengubah posisinya secara lambat

dan perlahan

C. INTERVENSI KEPERAWATAN

1. Nyeri Akut b.d agen cidera fisik (prosedur operasi)

Intervensi yang kelompok lakukan oleh kelompok yaitu mengkaji nyeri yang

dirasakan Ny.E secara komprehensif, kemudian memberikan intervensi untuk

meminimalkan nyeri pada kasus ini adalah dengan menggunakan teknik relaksasi benson

(teknik relaksasi nafas dalam). Dimana menurut penelitian yang dilakukan oleh Grace,

dkk (2017) tentang pengaruh pengaruh teknik relaksasi benson terhadap penurunan

intensitas nyeri pada post operasi didapatkan hasil bahwa ada perbedaan yang bermakna

antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi sebelum dan sesudah dilakukan teknik

relaksasi benson terhadap penurunan intensitas nyeri pada post operasi.

Menurut Teori Pengendalian Gerbang (gate control theory) oleh Qittum (2018),

mengusulkan bahwa impuls nyeri dapat diatur atau dihambat oleh mekanisme pertahanan

disepanjang sistem saraf pusat. Teori ini mengatakan bahwa impuls nyeri dihantarkan

saat sebuah pertahanan dibuka dan impuls dihambat saat sebuah pertahanan tertutup.

Upaya menutup pertahanan tersebut merupakan dasar teori menghilangkan nyeri. upaya

ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknik relaksasi benson.

Penurunan skala nyeri setelah diberikan intervensi teknik relaksasi benson ini

disebabkan karena mengakibatkan penurunan terhadap konsumsi oksigen oleh tubuh dan

otot-otot tubuh menjadi rileks sehingga menimbulkan perasaan tenang dan nyaman.

Apabila O2 dalam otak tercukupi maka manusiadalam kondisi seimbang. Kondisi ini

akan menimbulkan keadaan rileks secara umum pada manusia. Perasaan rileks akan
Praktek Profesi Ners
Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019 / 2020
diteruskan ke hipotalamus untuk menghasilkan conticothropin releaxing factor(CRF).

CRF akan merangsang kelenjar dibawah otak untuk meningkatkan produksi proopiod

melanocorthin (POMC) sehingga produksi enkephalin oleh medulla adrenal meningkat.

Kelenjar dibawah otak juga menghasilkan β endorphine sebagai neurotransmitter

(Yusliana, 2015).

Endorphine muncul dengan cara memisahkan diri dari deyoxyribo nucleid

acid(DNA) yaitu substansi yang mengatur kehidupan sel dan memberikan perintah bagi

sel untuk tumbuh atau berhenti tumbuh. Pada permukaan sel terutama sel saraf terdapat

area yang menerima endorphine. Ketika endorphine terpisah dari DNA, endorphine

membuat kehidupan dalam situasi normal menjadi tidak terasa menyakitkan. Endorphine

mempengaruhi impuls nyeri dengan cara menekan pelepasan neurotransmitter di

presinap atau menghambat impuls nyeri dipostsinap sehingga rangsangan nyeri tidak

dapat mencapai kesadaran dan sensorik nyeri tidak dialami (Solehati & Kokasih, 2015).

D. IMPLEMENTASI

Dalam tahap pelaksanaan, tindakan keperawatan disesuaikan dengan rencana yang

telah dibuat dan semua tindakan yang dilakukan pada pasien didokumentasikan kedalam

catatan perkembangan. Pelaksanaan tindakan dilakukan mulai tanggal 03 Desember

2019. Kelompok tidak menemukan hambatan dalam pelaksaan karena tindakan

keperawatan yang dilakuakan diruangan tersebut sebelumnya telah mendekati teori yang

ada sehingga kelompok dapat menyelesaikan tindakan keperawatan yang baik maka

kelompok dapat menerapkan asuhan keperawatan pada pasien dengan Ca mamae,

sehingga nyeri yang dirasakan Ny.E dapat berkurang dengan teknik relaksasi dan

kolaborasi dalam pemberian analgesik yang kelompok lakukan.


Praktek Profesi Ners
Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019 / 2020

E. EVALUASI

Pada kasus nyata evaluasi yang digunakan adalah evaluasi proses (formatif).

Alasannya evaluasi yang dilakukan setiap dilakukan tindakan berorientasi pada etiologi

di lakukan secara terus menerus sampai tujuan yang ditentukan tercapai.

Untuk diagnosa ini, kelompok melakukan intervensi keperawatan selama 4 hari

yaitu dimulai pada hari Selasa tanggal 03 Desember 2019 dan teratasi pada hari Jum’at

tanggal 06 Desember 2019.


Praktek Profesi Ners
Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019 / 2020

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah membahas secara keseluruhan proses keperawatan pada klien Ny. E dengan

Ca Mamae Stadium III (Pre dan Post Operasi) di ruangan bedah wanita (CW) RSUP. Dr.

M. DJamil Padang, maka dapat disimpulkan bahwa kelompok telah mampu:

1. Melakukan pengakajian pada Ny. E dengan Ca Mamae (Pre dan Post Operasi) di

ruang rawat inap bedah wanita (CW) RSUP Dr. M.Djamil Padang.

2. Membuat diagnosa yang akan diatasi pada Ny. E dengan Ca Mamae (Pre & Post

Operasi) di ruang rawat inap bedah wanita (CW) RSUP Dr. M.Djamil Padang.

3. Membuat perencanaan yang akan dilakukan pada Ny. E dengan Ca Mamae (Pre &

Post Operasi) di ruang rawat inap bedah wanita (CW) RSUP Dr. M.Djamil Padang.

4. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana keperawatan pada Ny. E dengan

Ca Mamae (Pre & Post Operasi) di ruang rawat inap bedah wanita (CW) RSUP Dr.

M.Djamil Padang.

5. Melakukan evaluasi atas tindakan keperawatan yang sudah dilakukan pada Ny. E

dengan Ca Mamae (Pre & Post Operasi) di ruang rawat inap bedah wanita (CW)

RSUP Dr. M.Djamil Padang.

A. Saran
Praktek Profesi Ners
Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019 / 2020
B. SARAN

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas maka masih ada beberapa masalah yang

dapat disampaikan dalam bentuk saran yaitu sebagai berikut :

1. Bagi profesi Keperawatan

Asuhan keperawatan yang telah kelompok buat ini diharapkan dapat

menjadikan pertimbangan untuk mengambil kebijakan dalam upaya meningkatkan

asuhan keperawatan pada pasien, terutama pada pasien dengan Ca Mamae Stadium

III pre dan post operasi

2. Rumah Sakit

Melalui Kepala Rumah Sakit dan Kepala Ruangan diharapkan dapat untuk

menjadi alternative pemberian asuhan keperawatan khususnya pada pasien dengan

Ca Mamae Stadium III pre dan post operasi serta membatasi jumlah dan waktu

kunjungan keluarga pasien untuk memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi

pasien.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat membantu untuk memperkaya serta menambah referensi

bacaan mahasiswa diperpustakaan STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang.


Praktek Profesi Ners
Keperawatan Medikal Bedah
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
2019 / 2020

Anda mungkin juga menyukai