Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kanker payudara terjadi karena adanya pertumbuhan dan

perkembangan sel secara tidak terkontrol yang tampak sebagai tumor

ganas yang menyebar dan menyerang jaringan sekitarnya. Kanker

payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak terjadi pada wanita

di seluruh dunia dengan angka kejadian yang terus meningkat.

penderita kankerpayudara diantaranya adalah lymphoedema,

nyeri, kelelahan dan kualitas hidup (QoL) danini akan mengganggu

terhadap kehidupansehari hari seperti akan terjadi kecemasan,

depresi, gangguan, tidur, kelelahan dan gejala gastrointestinal. Pada

saat ini diperlukan perawatan atau intervensi untuk penanganan pada

pasien kanker payudara dimanaperawatan ini sangat dibutuhkan dan

mampumengurangi gejalayang dirasakan dan dapat meningkatkan

kualitas hidup (Rosen & Potter,2018).

Kanker payudara adalah penyakit heterogen (He dkk.,

2019). Kanker ini menjadi salah satu tumor ganas wanita yang paling

umum terjadi (Yan dkk., 2018) dan penyebab utama kematian bagi

wanita di seluruh dunia (Vergara dkk., 2020). Sekitar 41.760 wanita dan

500 pria diperkirakan meninggal akibat kanker payudara pada 2019

(American Cancer Society, 2019). Berdasarkan data World Health

Organization (WHO) juga menunjukkan kasus kanker yang paling banyak

1
terjadi di Indonesia adalah kanker payudara yakni 58.256 dari total

384.809 kasus kanker.

Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi

Selatan menyatakan bahwa kasus kanker payudara di kota Makassar pada

tahun 2012 berjumlah 671 kasus, yang diantaranya terdapat 337 kasus

baru, 319 kasus lama, dan 15 kasus kematian. Pada tahun 2014, kasus

kanker payudara di Makassar mengalami kenaikan yaitu sebanyak 1.181

kasus, yang mana terdapat 339 kasus baru, 830 kasus lama, dan 12 kasus

kematian.Adapun kelompok umur yang menderita kanker payudara di

Makassar selama tahun 2014, yaitu kelompok umur 18-24 tahun sebanyak

46 kasus, umur 25-34 tahun berjumlah 122 kasus, umur 35-44 tahun

sebanyak 244 kasus, umur 45-54 tahun sebanyak 280 kasus, umur 55-64

tahun berjumlah 215 kasus, umur 65-74 tahun berjumlah 153 kasus dan

umur>75 tahun berjumlah 119 kasus.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan data di atas maka rumusan masalah penelitian adalah

“Apakah ada Hubungan Spiritualitas Dengan Strategi Koping Pada Pasien

Ca Mamae Di Rsud Labuang Baji Makassar”?

C. Tujuan Penilitian

1. Tujuan Umum

Diketahuinya Hubungan Spiritualitas Dengan Strategi Koping Pada

Pasien Ca Mamae Di Rsud Labuang Baji Makassar.

2. Tujuan Khusus

2
a. Diketahuinya gambaran Spiritual pasien Ca Mamae di RSUD

Labuang baji Makassar

b. Diketahuinya gambaran Strategi koping pada pasien Ca Mamae di

RSUD Labuang baji Makassar

c. Diketahuinya Hubungan Spiritualitas Dengan Strategi Koping Pada

Pasien Ca Mamae Di Rsud Labuang Baji Makassar.

D. Manfaat Penilitian

a. Manfaat Ilmiah

Penelitian ini dapat dijadikan kontributor ilmiah dalam

usaha mengembangkan ilmu pengetahuan yang berfokus pada

bidang keperawatan dan dapat digunakan sebagai literatur

sekaligus pembanding untuk penelitian selanjutnya.

b. Manfaat Institusi

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi masukan

bagi pihak Rumah Sakit dan sebagai sumber bacaan, serta referensi

bagi mahasiswa Sekolah Univeritas Megarezky Makassar Program

Studi Ilmu Keperawatan khususnya yang akan melakukan

penelitian kedepannya.

c. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu melengkapi

informasi dalam mengimplementasikan tindakan kesehatan yang

lebih berfokus pada pasien Pasien Ca Mamae Di Rsud Labuang

Baji Makassar

3
d. Manfaat bagi masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah

wawasan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan

bahayanya penyakit Ca Mamae

Anda mungkin juga menyukai