Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PERESEPAN OBAT KEMOTERAPI ORAL PADA PASIEN


KANKER PAYUDARA RAWAT JALAN DI RSUD SANJIWANI
KABUPATEN GIANYAR
TAHUN 2020

IDA AYU KETUT SRI MARDYAWATI


1801010041

PROGRAM D III FARMASI


AKADEMI KESEHATAN BINTANG PERSADA
2021

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kanker payudara (Ca mammae) adalah kanker yang terjadi karena

terganggunya sistem pertumbuhan sel di dalam jaringan payudara. (Nurcahyo,

2010). Data GLOBOCAN menyebutkan di tahun 2018 terdapat 18,1 juta kasus

kanker baru dengan angka kematian sebesar 9,6 juta kematian. Dari 18,1 juta

kasus baru tersebut, 11,6% (2.088.849 kasus) merupakan kanker payudara.

Kanker payudara berada di urutan kedua setelah kanker paru (GLOBOCAN,

2018).

Angka kejadian penyakit kanker di Indonesia (136.2/100.000 penduduk)

berada pada urutan 8 di Asia Tenggara, sedangkan di Asia urutan ke 23. Angka

kejadian tertinggi di Indonesia untuk laki laki adalah kanker paru yaitu sebesar

19,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 10,9 per 100.000

penduduk, yang diikuti dengan kanker hati sebesar 12,4 per 100.000 penduduk

dengan rata-rata kematian 7,6 per 100.000 penduduk. Sedangkan angka kejadian

untuk perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara yaitu sebesar 42,1 per

100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per 100.000 penduduk yang

diikuti kanker leher rahim sebesar 23,4 per 100.000 penduduk dengan rata-rata

kematian 13,9 per 100.000 penduduk (Kemenkes, 2019).

Berdasarkan data riset kesehatan dasar tahun 2018, prevalensi tumor/kanker

di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan dari 1.4 per 1000 penduduk di

tahun 2013 menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018. Prevalensi kanker

iii
tertinggi adalah di provinsi DI Yogyakarta 4,86 per 1000 penduduk, diikuti

Sumatera Barat 2,47 79 per 1000 penduduk dan Gorontalo 2,44 per 1000

penduduk (Riskesdas, 2018).

Menurut data global, kanker payudara mempunyai angka kejadian tertinggi

di antara kanker pada wanita (merupakan 25% dari semua kanker pada wanita

dengan proporsi 240 di antara 100.000 penduduk wanita, angka kematian kedua

setelah kanker paru, yaitu 12.9%. Di Indonesia kanker payudara merupakan

kanker terbanyak yang ditangani di rumah sakit. Juga terdata bahwa penderita

kanker payudara mencari pengobatan pertama kali saat berada dalam stadium

lanjut (stadium III/IV) yaitu sebesar 60-70 %. Jika dibandingkan dengan data dari

pusat kanker di Malaysia, maka penderita yang berobat ke Rumah Sakit Kanker

Dharmais Jakarta tiga kali lebih banyak berada pada kondisi dengan metastasis

jauh. Keadaan ini menunjukkan betapa beratnya permasalahan kanker payudara di

Indonesia dan membutuhkan penatalaksanaan yang lebih serius dan lebih baik

untuk masyarakat Indonesia di masa depan (Heru, P., dkk. 2014).

Gejala permulaan dari kanker payudara sering tidak dirasakan jelas oleh

penderita sehingga banyak yang berobat dalam keadaan lanjut dan menyebabkan

tingginya angka kematian. Tingginya tingkat kematian akibat kanker terutama di

Indonesia antara lain disebabkan karena terbatasnya pengetahuan masyarakat

tentang bahaya kanker, tanda-tanda dini dari kanker, faktor-faktor resiko terkena

kanker, cara penanggulangannya secara benar serta membiasakan diri dengan pola

hidup sehat. Tidak sedikit dari mereka yang terkena kanker, datang berobat

ketempat yang salah dan baru memeriksakan diri ke sarana pelayanan kesehatan

iv
ketika stadiumnya sudah lanjut sehingga biaya pengobatan lebih mahal

(Yayasan Kanker Indonesia, 2012).

Terdapat banyak cara untuk melakukan pengobatan kanker seperti

pembedahan atau operasi, radiasi, kemoterapi, immunoterapi, dan masih banyak

lagi. Perbedaan pemberian pengobatan sangat tergantung pada stadium kanker,

jenisnya dan kondisi umum penderita itu sendiri. Kemoterapi adalah proses

pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui

infus yang bertujuan membunuh sel kanker. Tidak hanya sel kanker pada

payudara, tetapi juga sel-sel yang ada di seluruh tubuh (Fauziana, 2011).

Menurut data tahun 2019, kanker payudara adalah jenis kanker terbanyak di

antara semua jenis diagnosa kanker di RSUD Sanjiwani Gianyar. Pengobatan

kanker payudara di RSUD Sanjiwani terdiri dari pembedahan dan kemoterapi.

Kemoterapi yang dilaksanakan sebagian besar merupakan kemoterapi oral

(Karisma, P.W., 2020). Berdasarkan uraian tersebut, maka dilakukan penelitian

untuk mengetahui pola kemoterapi oral pada pasien kanker payudara rawat jalan

di RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar Tahun 2020.

1.1 RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah

“Bagaimanakah pola kemoterapi oral pada pasien kanker payudara rawat jalan di

RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar Tahun 2020?’’

v
1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola kemoterapi oral pada

pasien kanker payudara rawat jalan di RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar

Tahun 2020.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai pola

kemoterapi oral pada pasien kanker payudara.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu

pengetahuan khususnya bagi tenaga farmasi mengenai pola kemoterapi

oral pada pasien kanker payudara.

2. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat

mengenai pola kemoterapi oral pada pasien kanker payudara.

vi
vii
3
5
6

Anda mungkin juga menyukai