Anda di halaman 1dari 10

Pertemuan 28

Tutor : Ns. Yuliana, S.Kep

Waktu: 2 x 60 menit

Submateri pertemuan:
1. Manuver-manuver pada Insiden Tersedak (Anak dan Dewasa)
2. Pembebasan Jalan Napas
3. AGD Normal dan Interpretasi Patologis
4. Pilihan tindakan pada gangguan kardiovaskuler (non farmakologis, farmakologis,
modalitas)

Bimbingan Belajar Appskep Indonesia | Hal. 1


Obstruksi Jalan Napas

Bimbingan Belajar Appskep Indonesia | Hal. 2


PEMBEBASAN JALAN NAPAS

Bimbingan Belajar Appskep Indonesia | Hal. 3


Chocking

Manuver Insiden Tersedak pada Korban Sadar

Bimbingan Belajar Appskep Indonesia | Hal. 4


Manuver Insiden Tersedak pada Korban Tidak Sadar

Bimbingan Belajar Appskep Indonesia | Hal. 5


Bimbingan Belajar Appskep Indonesia | Hal. 6
Komponen Gas Darah

Interpretasi AGD

Bimbingan Belajar Appskep Indonesia | Hal. 7


Algoritma Triase dan Tatalaksana Sindroma Koroner Akut (Acute Coronary Syndrome)

pasien datang dengan


keluhan nyeri dada yang SKA/ ACS Karakteristik chest pain/nyeri dada
khas

berikan 160-325 mg aspirin (dikunyah) + nitrat + morphin (jika


diperlukan). Pertahankan oksigenasi > 90%

ECG 12 lead Onset Kapan nyeri dada pertama kali dirasakan


cek enzim jantung Provocation Apa yang memperberat nyeri dada
Quality Seperti apa nyeri dada yang dirasakan
Tidak ada perubahan ECG perubahan segment ST Radiation Apakah nyeri dada menjalar
enzim jantung normal enzim jantung meningkat elevasi segment ST Relief Apa yang dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri
nyeri dada menetap nyeri dada menetap Severity Seberapa berat nyeri dada yang dirasakan
Timing Seberapa lama dan sering nyeri dada dirasakan
Tidak ada perubahan ECG,
observasi pasien evaluasi untuk reperfusi
enzim jantung
(ulang ECG dan cek eenzim jantung) Pada ACS/ SKA, karakteristik nyeri dada adalah :
Nyeri dada dirasakan seperti tertindih beban berat, rasa terbakar, rasa
Rawat dan terapi tertusuk
pasien dipulangkan jika ada perubahan ST segment UAP/NSTEMI Nitrat Menjalar ke lengan, leher dan punggung
Aspirin Muncul tiba-tiba biasanya pada saat istirahat
Morphin Berkurang dengan istirahat dan pemberian nitrat

Clopidogrel Diikuti dengan keringat dingin, sesak naapas dan mual muntah

UFH/LMWH

Prinsip Penanganan Chest Pain / Nyeri Dada


Tujuannya : Mengurangi kebutuhan oksigen dan mencegah pembentukkan trombus/proliferasi

Non farmakologi Farmakologi

Manajemen nyeri Terapi analgesik (morphin)


Terapi anti iskemia (nitrat, beta blocker,
Istirahat/ bed rest
calsium channel blockers)

Terapi anti platelet (aspirin, clopidogrel)


Terapi anti koagulan (heparin)
Terapi statin
Sumber : Humphreys, Melanie. 2011. Nursing the Cardiac Patient. United Kingdom : Wiley-Backwell
Advanced Cardiovascular Life Support. 2015. American Heart Association
Sinersi Uji Kompetensi Ners Indonesia. 2019. AIPNI
Algoritma Henti Jantung (Cardiac Arrest)

Amankan lokasi kejadian

Cek respon

Korban tidak sadar

Minta bantuan
Aktifkan emergency respon system + AED

Perhatikan napas terhenti atau tidak , tersengal/ gasping atau tidak


Cek nadi karotis (kurang dari 10 detik) secara bersamaan

Ada nadi, tidak ada napas Tidak ada nadi, tidak ada napas

Berikan bantuan napas. 1 napas Mulai Resusitasi Jantung Paru/ CPR.


buatan setiap 5-6 detik atau Perbandingan kompresi 30: 2
sekitar 10-12 kali per menit

Jika AED datang

cek irama

VT/VF Tidak VT/ Tidak VF


Shockable/ dapat Non shockable/ tidak
dikejut dapat dikejut

Berikan 1 DC shock Lanjut RJP/ CPR

Lanjut RJP/ CPR

Lanjutkan RJP/CPR sampai bantuan datang atau korban sadar


DEFIBRILASI KARDIOVERSI

Pemberian energi listrik degan


durasi paling singkat dan cepat Prosedur elektif atau semi elektif yang
Definisi menuju jantung melalui Definisi digunakan untuk men-treatment
penempatan eektroda pada aritmia/ gangguan irama jantung lainnya
rongga dada

Meng-convert atau mengembalikan


irama jantung yang tidak normal/
Memberikan stimulasi depolarisasi aritmia menjadi irama jantung yang
secara spontan pada otot jantung normal. Pada prosedur ini pasien akan
(miokardium) dengan harapan diberikan sedasi dan defibrilator di-set
Tujuan Tujuan
terjadinya fase repolarisasi dan (sinkronisasi) untuk memberikan shock
diikuti dengan konduksi jantung pada gelombang R yang terdapat pada
yang normal ECG pasien. Prosedur ini juga bertujuan
untuk mengurangi terjadinya resiko
terjadinya VF.

Taki-aritmia tidak stabil seperti AF RVR


(Atrial Fibrilasi Rapid Ventricular
Ventrikuler takikardi (VT)/
Indikasi Indikasi Respon) , SVT (Supraventricular
ventrikuler fibrilasi (VF)
Takikardi), VT dengan nadi (Ventricular
Takikardi with pulse)

Energi Energi
360 Joule ---> Mono phasic.
yang yang 50 Joule- 100 Joule
200 Joule ---> Biphasic
diberikan diberikan

Taki-aritmia tidak stabil (UNSTABLE TACHY-ARRHYTMIAS)

Penurunan tingkat kesadaran


Nyeri dada
Gagal jantung
Hipotensi
Tanda-tanda syok

Anda mungkin juga menyukai