PENDAHULUAN
tanpa kolom yang kemudian lebih dikenal dengan metode SOAP (IER)
1
1.2 TUJUAN
kebidanan.
1.3 MANFAAT
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
Dokumentasi juga perlu untuk dijadikan salah satu bahan bukti apabila
status pasien pada saat lampau, sekarang, dalam bentuk tulisan, yang
rencana pengobatan.
3
Dalam kebidanan, ada beberapa teknik atau metode
pendokumentasian yaitu :
dan Evaluation).
1. SOAP
kebidanan.
S Data Subjektif :
O Data Objektif :
Data yang diperoleh dari apa yang dilihat dan dirasakan oleh
ditegakkan.
4
A Analisa/assessment :
1) Diagnosa
varney).
P Plan/Planning = perencanaan :
manajemen varney).
kebidanan, yaitu:
penyediaan pendokumentasian.
bersifat komprehensif.
2. SOAPIE
S Data Subjektif :
5
berhubungan dengan diagnosa. Pada orang yang bisu, di bagian
data di belakang “S” diberi tanda “0” atau “X” ini menandakan
dibuat.
O Data Objektif :
Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang
rekaman CTG, USG, dan lain-lain) dan informasi dari keluarga atau
orang lain dapat dimasukkan dalam kategori ini. Apa yang dapat
Analisa/assessment = pengkajian :
P Plan/Planning = perencanaan :
Membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang, ini
6
membantu pasien mencapai kemajuan dalam kesehatan dan harus
I Intervensi/implementasi :
E Evaluasi :
Keuntungan
3. SOAPIED
S Data Subjektif :
7
dengan diagnosa. Pada orang yang bisu, di bagian data di
belakang “S” diberi tanda “0” atau “X” ini menandakan orang itu
O Data Objektif :
Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang
rekaman CTG, USG, dan lain-lain) dan informasi dari keluarga atau
orang lain dapat dimasukkan dalam kategori ini. Apa yang dapat
A Analisa/assessment = pengkajian :
P Plan/Planning = perencanaan :
Membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang, ini
8
membantu pasien mencapai kemajuan dalam kesehatan dan
I Intervensi/implementasi :
E Evaluasi :
D Dokumentasi :
4. SOAPIER
S Data Subjektif :
9
belakang “S” diberi tanda “0” atau “X” ini menandakan orang itu
O Data Objektif :
Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang
atau orang lain dapat dimasukkan dalam kategori ini. Apa yang
A Analisa/assessment = pengkajian :
P Plan/Planning = perencanaan :
Membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang, ini
10
I Intervensi/implementasi :
E Evaluasi :
R Revisi :
11
BAB III
PENDOKUMENTASIAN KEBIDANAN
CONTOH KASUS
disertai pengeluaran air-air sejak sejak tadi malam jam 18:00 WIB .
Hb 12,0 gr/dl
3.1 SOAP
SUBJEKTIF
keguguran
September 2017).
12
OBJEKTIF
b. Tanda Vital
c. Inspeksi
d. Palpasi :
2) Leopold II
memanjang
3) Leopold III
4) Leopold IV
a. Auskultasi
2) Intonasi : Kuat
pusat
b. Pemeriksaan penunjang
13
Darah : Hb : 12,0 gr/dl
ASSESMENT
Ny. X umur 29 tahun GIIPIA0 hamil aterm janin intra uterin tnggal
hidup presentasi kepala 3/5 sudah masuk PAP inpartu kala I fase
Diagnosa potensial
janin.
PLANNING
14
cara penanganannya yaitu dengan induksi oksitosin, dapat
sesaria.
dokter obgyne.
maksimal 40 tetes/menit.
persalinan.
16. Anjurkan pada ibu untuk tidak menahan BAK dan BAB
17. Siapkan alat partus, alat resusitasi, kelengkapan bayi dan ibu
15
3.2 SOAPIE
SUBJEKTIF
keguguran
September 2017).
OBJEKTIF
3. Tanda Vital
6. Inspeksi
7. Palpasi :
tidak melenting.
2). Leopold II
memanjang
16
3). Leopold III
4). Leopold IV
8. Auskultasi
Intonasi : Kuat
pusat
9. Pemeriksaan penunjang
ASSESMENT
Ny. X umur 29 tahun GIIPIA0 hamil aterm janin intra uterin tnggal
dengan KPD.
Diagnosa potensial
17
Pada bayi : hipoksi karena kompresi tali pusat dan deformitas
janin.
PLANNING
PPV
sesaria.
obgyne.
tetes/menit.
18
11. Anjurkan suami/keluarga mendampingi selama proses
persalinan.
17. Anjurkan pada ibu untuk tidak menahan BAK dan BAB
18. Siapkan alat partus, alat resusitasi, kelengkapan bayi dan ibu
IMPLEMENTASI
PPV
sesaria.
19
8. Melakukan kolaborasi dengan petugas laboratorium dan
dokter obgyne.
maksimal 40 tetes/menit.
persalinan.
14. Menawarkan makan atau minum dísela his misalnya : air teh
manis
istirahat atau bila tidak ada his ibu menarik nafas dan
17. Menganjurkan pada ibu untuk tidak menahan BAK dan BAB
setiap menginginkan
ibu partus set, alat resusitasi bayi, kelengkapan ibu dan bayi
sudah lengkap
EVALUASI
20
dan ibu juga sudah tidak merasa cemas dengan apa yang
dirasakannya.
setengah duduk.
III awal.
3.3 SOAPIED
SUBJEKTIF
keguguran
September 2017).
OBJEKTIF
3. Tanda Vital
21
TD : 110/70 mmHg Nadi : 82 x/m
4. Inspeksi
5. Palpasi :
dan tidak melenting.
2). Leopold II
memanjang
4). Leopold IV
6. Auskultasi
Intonasi : Kuat
pusat
7. Pemeriksaan penunjang
22
8. Pemeriksaan dalam : vagina teraba hangat, tidak ada tumor,
ASSESMENT
Ny. X umur 29 tahun GIIPIA0 hamil aterm janin intra uterin tnggal
hidup presentasi kepala 4/5 sudah masuk PAP inpartu kala I fase
Diagnosa potensial
janin.
PLANNING
PPV
23
pula diberikan misoprostol dan bila gagal induksi seksio
sesaria.
obgyne.
tetes/menit
persalinan.
17. Anjurkan pada ibu untuk tidak menahan BAK dan BAB
18. Siapkan alat partus, alat resusitasi, kelengkapan bayi dan ibu
IMPLEMENTASI
PPV
24
4. Melakukan lakmus test untuk mengetahui apakah air yang
sesaria.
dokter obgyne.
maksimal 40 tetes/menit.
persalinan.
14. Menawarkan makan atau minum dísela his mosalnya : air teh
manis
25
istirahat atau bila tidak ada his ibu menarik nafas dan
17. Menganjurkan pada ibu untuk tidak menahan BAK dan BAB
setiap menginginkan
ibu partus set, alat resusitasi bayi, kelengkapan ibu dan bayi
sudah lengkap
EVALUASI
dan ibu juga sudah tidak merasa cemas dengan apa yang
dirasakannya.
setengah duduk.
III
26
DOKUMENTATION
Nama : Ny. X
Ruang : VK
Tgl/jam S O A P I E
27
gi
28
3.4 SOAPIER
Contoh Kasus
spontan/menangis
SUBJEKTIF
OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
2. Antropometri
3. Refleks
29
a) Moro : Baik
b. Tanda-tanda vital
a) Suhu : 36° C
b) Nadi : 130x/menit
5. Pemeriksaan Fisik
APGAR 0 1 2 1’ 5’ 10’
SCORE
s biru
Denyut
jantung
Peka
rangsang
Tonus otot
Respiration teratur
30
Usaha nafas
TOTAL 3 5 7
ASSESMENT
b. Masalah
c. Kebutuhan
PLANNING
31
tiba-tiba berhenti bernapas. Untuk hidung, jangan melewati
cuping hidung).
EVALUASI
REVISI
32
3. Melakukan penilaian ulang dan bayi sudah menanggis,
teratur.
antropometri
33
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
juga perlu untuk dijadikan salah satu bahan bukti apabila terjadi
4.2 SARAN
tepat agar didapatkan data yang benar dan akurat dari pasien.
34