BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
- Sebagai sarana komunikasi Dokumentasi yang didokumentasikan secara, akurat dan lengkap.
- Membantu kondisi Asuhan keperawatan/kebidanan yang diberikan oleh tim kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. SOAPIER
S = Data Subjektif
1. Catatan ini berhubungan masalah dengan sudut pandang pasien
2. Ekpresi pasien mengenai mengenai kekhawatiran dan keluhannya dicatat sehingga kutipan
langsung/ringkasan yang berhubungan dengan dx (data primer)
3. Pada bayi/anak kecil data subjektif ini dapat diperoleh dari orang tuanya (Data Skunder).
4. Data Subjektif menguatkan dx yang akan di buat.
2.3. A= Analisis/sessment.
1. Msalah /dx yang ditegakkan berdasarkan data/ informasi subjektif maupun data/informasi
subjektif maupun objektif yang dikumpulkan dan disimpulkan.
2. Karena keadan pasien terus berubah dan selalu adda informasi baru baik subjekif maupun
objektif dan sering diungkapkan secara terpisah-pisah, maka proses analisa adalah proses yang
dinamik.
3. Sering menganalisis S penting !
4. Mengikuti perkembangan pasien dan menjamin segala perbuatan baru dapat diketahui dan
dapat diikuti sehingga dapat diambil tindakan yang tepat.
2.4. P = Plening/perencanaan.
1. Membuat perencanaan tindakan saatitu/yang akan datang untuk mengusahakan mencapai
kondisi pasien sebaik mungkin/menjaga/ mempertahankan kesejahteraan.
2. Proses ini termasuk kriteria tujuan terdiri dari kebutuhan pasien yang harus dicapai dalam
batas waktu tertentu.
3. Tindakan yang diambil harus membantu pasien mencapai kemajuan dalam kesejahteraannya
yang pasalnya dan harus mendukung rencana Dokter bila itu dalam manajemen
kolaborasi/rujukan.
2.5. I = Inplentasi
1. Pelaksanaan rencana tindakan untuk mengatasi masalah kebutuhan/ mencapai tujuan pasien
2. Tindakan ini harus disetujui oleh pasien kecuali bila tidak dilaksanakan akan membahayakan
keselamatan pasien.
3. Pilihan pasien harus sebanyak mungkin menjadi bagian dari proses ini
4. Apabila kondisi pasien berubah, implentasi mungkin juga harus berubah atau disesuaikan.
2.6. E = Evaluasi
1. Tafsiran dari hasil tindakan yang telah diambil adalah penting untuk menilai keefektifan
asuhan yang diberikan.
2. Analisa dari hasil yang dicapai menjadi fokus dari penilaian kecepatantindakan.
3. kalau kriteia tujuan tidak tercapai proses evaluasidapat menjadi asar untuk mengembangkan
tindakan alternatif sehingga dapat mencapai tujuan.
2.7. R = Revisi/Re-Assesment/Perbaikan
Komponen re-evaluasi dapat menjadi petunjuk perlunya perbaikan dari peubahan intervensi dan
tindakan/menunjukkan perubahan dari rencana awal/perlu/kolaborasi baru/rujukan.
1. Oleh karena itu, pilihan pasien harus sebanyak mungkin menjadi bagian dari proses ini.
Apabila kondisi pasien berubah, intervensi mungkin juga harus berubah atau disesuaikan
2. Apa yang dapat diobservasi oleh bidan akan menjadi komponen yang berarti dari diagnosa
yang akan ditegakkan.
dokumentasi kebidanan
Sub Topik :
1. SOAPIER
2. SOAPIE
3. SOAPIED
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Pengikut
BIDAN SHOP
Catatan pasien merupakan suatu dokumen yang legal, yang mencatat status pasien pada saat
lampau, sekarang, dalam bentuk tulisan, yang menggambarkan catatan kebidanan yang
diberikan. Umumnya catatan pasien berisi informasi yang mengidentifikasi masalah, diagnosa
kebidanan dan kebutuhan klien, respons pasien terhadap asuhan kebidanan yang diberikan dan
respons terhadap pengobatan serta rencana untuk intervensi lebih lanjut. Keberadaan
dokumentasi baik berbentuk catatan maupun laporan akan sangat membantu komunikasi antara
sesama bidan maupun disiplin ilmu lain dalam rencana pengobatan.
1. SOAPIER
S Data Subjektif :
Catatan ini berhubungan dengan masalah sudut pandang pasien. Ekspresi pasien mengenai
kekhawatiran dan keluhannya dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang berhubungan
dengan diagnosa. Pada orang yang bisu, di bagian data di belakang S diberi tanda 0 atau X
ini menandakan orang itu bisu. Data subyektif menguatkan diagnosa yang akan dibuat.
O Data Objektif :
Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan dengan dignosa. Data
fisiologis, hasil observasi yang jujur, informasi kajian teknologi (hasil laboratorium, sinar X,
rekaman CTG, USG, dan lain-lain) dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat
dimasukkan dalam kategori ini. Apa yang dapat diobservasi oleh bidan akan menjadi komponen
yang berarti dari diagnosa yang akan ditegakkan.
A Analisa/assessment = pengkajian :
Masalah atau diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data atau informasi subjektif maupun
objektif yang dikumpulkan atau disimpulkan. Karena keadaan pasien terus berubah dan selalu
ada informasi baru baik subjektif maupun objektif, dan sering diungkapkan secara terpisah-pisah,
maka proses pengkajian adalah sesuatu proses yang dinamik. Sering menganalisa adalah sesuatu
yang penting dalam mengikuti perkembangan pasien dan menjamin sesuatu perubahan baru
cepat diketahui dan dapat diikuti sehingga dapat diambil tindakan yang tepat.
P Plan/Planning = perencanaan :
membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang, ini untuk mengusahakan mencapai
kondisi pasien sebaik mungkin atau menjaga /mempertahankan kesejahteraannya. Proses ini
termasuk kriteria tujuan tertentu dari kebutuhan pasien yang harus dicapai dalam batas waktu
tertentu, tindakan yang diambil harus membantu pasien mencapai kemajuan dalam kesehatan dan
harus mendukung rencana dokter jika melakukan kolaborasi.
I Intervensi/implementasi :
pelaksanaan rencana tindakan untuk mengatasi masalah, keluhan, atau mencapai tujuan pasien
(persalinan). Tindakan ini harus disetujui oleh pasien kecuali bila tidak dilaksanakan akan
membahayakan keselamatan pasien. Oleh karena itu, pilihan pasien harus sebanyak mungkin
menjadi bagian dari proses ini. Apabila kondisi pasien berubah, intervensi mungkin juga harus
berubah atau disesuaikan.
E Evaluasi :
tafsiran dari efek tentang tindakan yang telah diambil adalah penting untuk menilai keefektifan
asuhan yang diberikan. Analisa dari hasil yang dicapai menjadi fokus dari penilaian ketepatan
tindakan. Kalau tujuan tidak tercapai, proses evaluasi dapat menjadi dasar untuk
mengembangkan tindakan alternatif sehingga dapat mencapai tujuan.
R Revisi :
komponen evaluasi dapat menjadi indikasi perlunya perubahan dari intervensi dan tindakan.
Dalam hal ini, revisi rencana keperawatan akan berguna. Perubahan ini meliputi revisi diagnosa
dan memodifikasi tujuan yang diharapkan. Jika diperlukan, target waktu untuk mencapai tujuan
harus terus direvisi ulang.
2. SOAPIED
S Data Subjektif :
Catatan ini berhubungan dengan masalah sudut pandang pasien. Ekspresi pasien mengenai
kekhawatiran dan keluhannya dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang berhubungan
dengan diagnosa. Pada orang yang bisu, di bagian data di belakang S diberi tanda 0 atau X
ini menandakan orang itu bisu. Data subyektif menguatkan diagnosa yang akan dibuat.
O Data Objektif :
Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan dengan dignosa. Data
fisiologis, hasil observasi yang jujur, informasi kajian teknologi (hasil laboratorium, sinar X,
rekaman CTG, USG, dan lain-lain) dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat
dimasukkan dalam kategori ini. Apa yang dapat diobservasi oleh bidan akan menjadi komponen
yang berarti dari diagnosa yang akan ditegakkan.
A Analisa/assessment = pengkajian :
Masalah atau diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data atau informasi subjektif maupun
objektif yang dikumpulkan atau disimpulkan. Karena keadaan pasien terus berubah dan selalu
ada informasi baru baik subjektif maupun objektif, dan sering diungkapkan secara terpisah-pisah,
maka proses pengkajian adalah sesuatu proses yang dinamik. Sering menganalisa adalah sesuatu
yang penting dalam mengikuti perkembangan pasien dan menjamin sesuatu perubahan baru
cepat diketahui dan dapat diikuti sehingga dapat diambil tindakan yang tepat.
P Plan/Planning = perencanaan :
membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang, ini untuk mengusahakan mencapai
kondisi pasien sebaik mungkin atau menjaga /mempertahankan kesejahteraannya. Proses ini
termasuk kriteria tujuan tertentu dari kebutuhan pasien yang harus dicapai dalam batas waktu
tertentu, tindakan yang diambil harus membantu pasien mencapai kemajuan dalam kesehatan dan
harus mendukung rencana dokter jika melakukan kolaborasi.
I Intervensi/implementasi :
pelaksanaan rencana tindakan untuk mengatasi masalah, keluhan, atau mencapai tujuan pasien
(persalinan). Tindakan ini harus disetujui oleh pasien kecuali bila tidak dilaksanakan akan
membahayakan keselamatan pasien. Oleh karena itu, pilihan pasien harus sebanyak mungkin
menjadi bagian dari proses ini. Apabila kondisi pasien berubah, intervensi mungkin juga harus
berubah atau disesuaikan.
E Evaluasi :
tafsiran dari efek tentang tindakan yang telah diambil adalah penting untuk menilai keefektifan
asuhan yang diberikan. Analisa dari hasil yang dicapai menjadi fokus dari penilaian ketepatan
tindakan. Kalau tujuan tidak tercapai, proses evaluasi dapat menjadi dasar untuk
mengembangkan tindakan alternatif sehingga dapat mencapai tujuan.
D Dokumentasi :
3. SOAPIE
S Data Subjektif :
Catatan ini berhubungan dengan masalah sudut pandang pasien. Ekspresi pasien mengenai
kekhawatiran dan keluhannya dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang berhubungan
dengan diagnosa. Pada orang yang bisu, di bagian data di belakang S diberi tanda 0 atau X
ini menandakan orang itu bisu. Data subyektif menguatkan diagnosa yang akan dibuat.
O Data Objektif :
Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan dengan dignosa. Data
fisiologis, hasil observasi yang jujur, informasi kajian teknologi (hasil laboratorium, sinar X,
rekaman CTG, USG, dan lain-lain) dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat
dimasukkan dalam kategori ini. Apa yang dapat diobservasi oleh bidan akan menjadi komponen
yang berarti dari diagnosa yang akan ditegakkan.
A Analisa/assessment = pengkajian :
Masalah atau diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data atau informasi subjektif maupun
objektif yang dikumpulkan atau disimpulkan. Karena keadaan pasien terus berubah dan selalu
ada informasi baru baik subjektif maupun objektif, dan sering diungkapkan secara terpisah-pisah,
maka proses pengkajian adalah sesuatu proses yang dinamik. Sering menganalisa adalah sesuatu
yang penting dalam mengikuti perkembangan pasien dan menjamin sesuatu perubahan baru
cepat diketahui dan dapat diikuti sehingga dapat diambil tindakan yang tepat.
P Plan/Planning = perencanaan :
membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang, ini untuk mengusahakan mencapai
kondisi pasien sebaik mungkin atau menjaga /mempertahankan kesejahteraannya. Proses ini
termasuk kriteria tujuan tertentu dari kebutuhan pasien yang harus dicapai dalam batas waktu
tertentu, tindakan yang diambil harus membantu pasien mencapai kemajuan dalam kesehatan dan
harus mendukung rencana dokter jika melakukan kolaborasi.
I Intervensi/implementasi :
pelaksanaan rencana tindakan untuk mengatasi masalah, keluhan, atau mencapai tujuan pasien
(persalinan). Tindakan ini harus disetujui oleh pasien kecuali bila tidak dilaksanakan akan
membahayakan keselamatan pasien. Oleh karena itu, pilihan pasien harus sebanyak mungkin
menjadi bagian dari proses ini. Apabila kondisi pasien berubah, intervensi mungkin juga harus
berubah atau disesuaikan.
E Evaluasi :
tafsiran dari efek tentang tindakan yang telah diambil adalah penting untuk menilai keefektifan
asuhan yang diberikan. Analisa dari hasil yang dicapai menjadi fokus dari penilaian ketepatan
tindakan. Kalau tujuan tidak tercapai, proses evaluasi dapat menjadi dasar untuk
mengembangkan tindakan alternatif sehingga dapat mencapai tujuan.
Keuntungan
a. Terstruktur, karena informasi konsisten.
b. Mencakup semua proses asuhan.
c. Merupakan catatan terintegrasi dengan medik.
d. Mudah dipakai untuk mengendalikan mutu.
4. SOAP
Metode pendokumentasian SOAP
SOAP adalah catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis dan tertulis. Pencatatan ini dipakai
untuk mendokumentasikan asuhan kebidanan.
4 (empat) langkah dalam metode ini adalah ini secara rinci adalah sebagai berikut:
S Data Subjektif :
Merupakan informasi yang diperoleh langsung dari klien. Informasi tersebut dicatat sebagai
kutipan langsung atau ringkasan yang berhubungan dengan diagnosa.
O Data Objektif :
Data yang diperoleh dari apa yang dilihat dan dirasakan oleh bidan pada waktu pemeriksaan
termasuk juga hasil pemeriksaan laboratorium, USG, dll. Apa yang dapat diobservasi oleh bidan
akan menjadi komponen yang berarti dari diagnosa yang akan ditegakkan.
A Analisa/assessment :
Merupakan kesimpulan yang dibuat berdasarkan data subjektif dan data objektif yang
didapatkan.
Merupakan suatu proses yang dinamik, meliputi:
1. Diagnosa
2. Antisipasi diagnosa/masalah potensial
3. Perlunya tindakan segera
(Langkah 2,3,4 dalam manajemen varney)
P Plan/Planning = perencanaan :
Merupakan perencanaan pelaksanaan dan evaluasi sesuai dengan kesimpulan yang dibuat (
berdasarkan langkah 5,6,7 pada manajemen varney)
sumber
1. Kusnadi, Dadang, , Dokumentasi Catatan Medik Rumah Sakit, Rumah sakit Budi Mulia.
2. lawintano, Laurensia, 2000, Dokumentasi Kebidanan, Jakarta; St. Carolus.
3. http://infobidanfitri.blogspot.com/
BIDAN SHOP
Catatan pasien merupakan suatu dokumen yang legal, yang mencatat status pasien pada saat
lampau, sekarang, dalam bentuk tulisan, yang menggambarkan catatan kebidanan yang
diberikan. Umumnya catatan pasien berisi informasi yang mengidentifikasi masalah, diagnosa
kebidanan dan kebutuhan klien, respons pasien terhadap asuhan kebidanan yang diberikan dan
respons terhadap pengobatan serta rencana untuk intervensi lebih lanjut. Keberadaan
dokumentasi baik berbentuk catatan maupun laporan akan sangat membantu komunikasi antara
sesama bidan maupun disiplin ilmu lain dalam rencana pengobatan.
1. SOAPIER
S Data Subjektif :
Catatan ini berhubungan dengan masalah sudut pandang pasien. Ekspresi pasien mengenai
kekhawatiran dan keluhannya dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang berhubungan
dengan diagnosa. Pada orang yang bisu, di bagian data di belakang S diberi tanda 0 atau X
ini menandakan orang itu bisu. Data subyektif menguatkan diagnosa yang akan dibuat.
O Data Objektif :
Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan dengan dignosa. Data
fisiologis, hasil observasi yang jujur, informasi kajian teknologi (hasil laboratorium, sinar X,
rekaman CTG, USG, dan lain-lain) dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat
dimasukkan dalam kategori ini. Apa yang dapat diobservasi oleh bidan akan menjadi komponen
yang berarti dari diagnosa yang akan ditegakkan.
A Analisa/assessment = pengkajian :
Masalah atau diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data atau informasi subjektif maupun
objektif yang dikumpulkan atau disimpulkan. Karena keadaan pasien terus berubah dan selalu
ada informasi baru baik subjektif maupun objektif, dan sering diungkapkan secara terpisah-pisah,
maka proses pengkajian adalah sesuatu proses yang dinamik. Sering menganalisa adalah sesuatu
yang penting dalam mengikuti perkembangan pasien dan menjamin sesuatu perubahan baru
cepat diketahui dan dapat diikuti sehingga dapat diambil tindakan yang tepat.
P Plan/Planning = perencanaan :
membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang, ini untuk mengusahakan mencapai
kondisi pasien sebaik mungkin atau menjaga /mempertahankan kesejahteraannya. Proses ini
termasuk kriteria tujuan tertentu dari kebutuhan pasien yang harus dicapai dalam batas waktu
tertentu, tindakan yang diambil harus membantu pasien mencapai kemajuan dalam kesehatan dan
harus mendukung rencana dokter jika melakukan kolaborasi.
I Intervensi/implementasi :
pelaksanaan rencana tindakan untuk mengatasi masalah, keluhan, atau mencapai tujuan pasien
(persalinan). Tindakan ini harus disetujui oleh pasien kecuali bila tidak dilaksanakan akan
membahayakan keselamatan pasien. Oleh karena itu, pilihan pasien harus sebanyak mungkin
menjadi bagian dari proses ini. Apabila kondisi pasien berubah, intervensi mungkin juga harus
berubah atau disesuaikan.
E Evaluasi :
tafsiran dari efek tentang tindakan yang telah diambil adalah penting untuk menilai keefektifan
asuhan yang diberikan. Analisa dari hasil yang dicapai menjadi fokus dari penilaian ketepatan
tindakan. Kalau tujuan tidak tercapai, proses evaluasi dapat menjadi dasar untuk
mengembangkan tindakan alternatif sehingga dapat mencapai tujuan.
R Revisi :
komponen evaluasi dapat menjadi indikasi perlunya perubahan dari intervensi dan tindakan.
Dalam hal ini, revisi rencana keperawatan akan berguna. Perubahan ini meliputi revisi diagnosa
dan memodifikasi tujuan yang diharapkan. Jika diperlukan, target waktu untuk mencapai tujuan
harus terus direvisi ulang.
2. SOAPIED
S Data Subjektif :
Catatan ini berhubungan dengan masalah sudut pandang pasien. Ekspresi pasien mengenai
kekhawatiran dan keluhannya dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang berhubungan
dengan diagnosa. Pada orang yang bisu, di bagian data di belakang S diberi tanda 0 atau X
ini menandakan orang itu bisu. Data subyektif menguatkan diagnosa yang akan dibuat.
O Data Objektif :
Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan dengan dignosa. Data
fisiologis, hasil observasi yang jujur, informasi kajian teknologi (hasil laboratorium, sinar X,
rekaman CTG, USG, dan lain-lain) dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat
dimasukkan dalam kategori ini. Apa yang dapat diobservasi oleh bidan akan menjadi komponen
yang berarti dari diagnosa yang akan ditegakkan.
A Analisa/assessment = pengkajian :
Masalah atau diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data atau informasi subjektif maupun
objektif yang dikumpulkan atau disimpulkan. Karena keadaan pasien terus berubah dan selalu
ada informasi baru baik subjektif maupun objektif, dan sering diungkapkan secara terpisah-pisah,
maka proses pengkajian adalah sesuatu proses yang dinamik. Sering menganalisa adalah sesuatu
yang penting dalam mengikuti perkembangan pasien dan menjamin sesuatu perubahan baru
cepat diketahui dan dapat diikuti sehingga dapat diambil tindakan yang tepat.
P Plan/Planning = perencanaan :
membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang, ini untuk mengusahakan mencapai
kondisi pasien sebaik mungkin atau menjaga /mempertahankan kesejahteraannya. Proses ini
termasuk kriteria tujuan tertentu dari kebutuhan pasien yang harus dicapai dalam batas waktu
tertentu, tindakan yang diambil harus membantu pasien mencapai kemajuan dalam kesehatan dan
harus mendukung rencana dokter jika melakukan kolaborasi.
I Intervensi/implementasi :
pelaksanaan rencana tindakan untuk mengatasi masalah, keluhan, atau mencapai tujuan pasien
(persalinan). Tindakan ini harus disetujui oleh pasien kecuali bila tidak dilaksanakan akan
membahayakan keselamatan pasien. Oleh karena itu, pilihan pasien harus sebanyak mungkin
menjadi bagian dari proses ini. Apabila kondisi pasien berubah, intervensi mungkin juga harus
berubah atau disesuaikan.
E Evaluasi :
tafsiran dari efek tentang tindakan yang telah diambil adalah penting untuk menilai keefektifan
asuhan yang diberikan. Analisa dari hasil yang dicapai menjadi fokus dari penilaian ketepatan
tindakan. Kalau tujuan tidak tercapai, proses evaluasi dapat menjadi dasar untuk
mengembangkan tindakan alternatif sehingga dapat mencapai tujuan.
D Dokumentasi :
3. SOAPIE
S Data Subjektif :
Catatan ini berhubungan dengan masalah sudut pandang pasien. Ekspresi pasien mengenai
kekhawatiran dan keluhannya dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang berhubungan
dengan diagnosa. Pada orang yang bisu, di bagian data di belakang S diberi tanda 0 atau X
ini menandakan orang itu bisu. Data subyektif menguatkan diagnosa yang akan dibuat.
O Data Objektif :
Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan dengan dignosa. Data
fisiologis, hasil observasi yang jujur, informasi kajian teknologi (hasil laboratorium, sinar X,
rekaman CTG, USG, dan lain-lain) dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat
dimasukkan dalam kategori ini. Apa yang dapat diobservasi oleh bidan akan menjadi komponen
yang berarti dari diagnosa yang akan ditegakkan.
A Analisa/assessment = pengkajian :
Masalah atau diagnosa yang ditegakkan berdasarkan data atau informasi subjektif maupun
objektif yang dikumpulkan atau disimpulkan. Karena keadaan pasien terus berubah dan selalu
ada informasi baru baik subjektif maupun objektif, dan sering diungkapkan secara terpisah-pisah,
maka proses pengkajian adalah sesuatu proses yang dinamik. Sering menganalisa adalah sesuatu
yang penting dalam mengikuti perkembangan pasien dan menjamin sesuatu perubahan baru
cepat diketahui dan dapat diikuti sehingga dapat diambil tindakan yang tepat.
P Plan/Planning = perencanaan :
membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang, ini untuk mengusahakan mencapai
kondisi pasien sebaik mungkin atau menjaga /mempertahankan kesejahteraannya. Proses ini
termasuk kriteria tujuan tertentu dari kebutuhan pasien yang harus dicapai dalam batas waktu
tertentu, tindakan yang diambil harus membantu pasien mencapai kemajuan dalam kesehatan dan
harus mendukung rencana dokter jika melakukan kolaborasi.
I Intervensi/implementasi :
pelaksanaan rencana tindakan untuk mengatasi masalah, keluhan, atau mencapai tujuan pasien
(persalinan). Tindakan ini harus disetujui oleh pasien kecuali bila tidak dilaksanakan akan
membahayakan keselamatan pasien. Oleh karena itu, pilihan pasien harus sebanyak mungkin
menjadi bagian dari proses ini. Apabila kondisi pasien berubah, intervensi mungkin juga harus
berubah atau disesuaikan.
E Evaluasi :
tafsiran dari efek tentang tindakan yang telah diambil adalah penting untuk menilai keefektifan
asuhan yang diberikan. Analisa dari hasil yang dicapai menjadi fokus dari penilaian ketepatan
tindakan. Kalau tujuan tidak tercapai, proses evaluasi dapat menjadi dasar untuk
mengembangkan tindakan alternatif sehingga dapat mencapai tujuan.
Keuntungan
a. Terstruktur, karena informasi konsisten.
b. Mencakup semua proses asuhan.
c. Merupakan catatan terintegrasi dengan medik.
d. Mudah dipakai untuk mengendalikan mutu.
4. SOAP
Metode pendokumentasian SOAP
SOAP adalah catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis dan tertulis. Pencatatan ini dipakai
untuk mendokumentasikan asuhan kebidanan.
4 (empat) langkah dalam metode ini adalah ini secara rinci adalah sebagai berikut:
S Data Subjektif :
Merupakan informasi yang diperoleh langsung dari klien. Informasi tersebut dicatat sebagai
kutipan langsung atau ringkasan yang berhubungan dengan diagnosa.
O Data Objektif :
Data yang diperoleh dari apa yang dilihat dan dirasakan oleh bidan pada waktu pemeriksaan
termasuk juga hasil pemeriksaan laboratorium, USG, dll. Apa yang dapat diobservasi oleh bidan
akan menjadi komponen yang berarti dari diagnosa yang akan ditegakkan.
A Analisa/assessment :
Merupakan kesimpulan yang dibuat berdasarkan data subjektif dan data objektif yang
didapatkan.
Merupakan suatu proses yang dinamik, meliputi:
1. Diagnosa
2. Antisipasi diagnosa/masalah potensial
3. Perlunya tindakan segera
(Langkah 2,3,4 dalam manajemen varney)
P Plan/Planning = perencanaan :
Merupakan perencanaan pelaksanaan dan evaluasi sesuai dengan kesimpulan yang dibuat (
berdasarkan langkah 5,6,7 pada manajemen varney)
sumber
1. Kusnadi, Dadang, , Dokumentasi Catatan Medik Rumah Sakit, Rumah sakit Budi Mulia.
2. lawintano, Laurensia, 2000, Dokumentasi Kebidanan, Jakarta; St. Carolus.
3. http://infobidanfitri.blogspot.com/
Dokumentasi kebidanan
Widget by Scrapur
Label: Dokumentasi kebidanan
0 komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Kontak saya
bidanshop@yahoo.com
Home
Beranda
Daftar Isi
Lihat Isi Blog disini
Labels
About Me (3)
AKBID LANGKAT (2)
AKBID NUSANTARA 2000 (2)
AKBID RS.HAJI MEDAN (1)
Askeb Kebidanan (1)
askeb nifas (7)
Bayi dan balita (15)
BIDAN Story (29)
D4 KEBIDANAN RS.HAJI (4)
D4 KEBIDANAN USU (12)
Dokumentasi kebidanan (5)
Etika Kebidanan (2)
Jurnal (1)
KB (1)
KDPK (3)
kebidanan (23)
Kebidanan Komunitas (2)
kehamilan (65)
kesehatan reproduksi (15)
Komunikasi dan konseling (11)
konsep kebidanan (16)
Leaflet Kesehatan (3)
Metode belajar (2)
Metode Penelitian (17)
Motivasi (12)
NOVEL Bidan (9)
Patologi Kebidanan (5)
persalinan (24)
Sekilas Info (7)
Tugas Mahasiswa (5)
Video (8)
Wanita (7)
Arsip Blog
2012 (9)
2011 (40)
2010 (201)
o Des 2010 (17)
o Nov 2010 (2)
o Okt 2010 (12)
ETIKA DAN ETIKET
PRINSIP ETIKA DAN MORALITAS DALAM PELAYANAN KEBIDA...
MENJADI DOSEN YANG PROFESIONAL
DOKUMENTASI PADA MASA INTRA PARTUM
CATATAN SOAP PADA INTRAPARTUM
TEKNIK PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN
MODEL PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN
METODE PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN
MDGs DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
MERUMUSKAN HIPOTESIS PENELITIAN
BERBAGAI MACAM JENIS PENELITIAN
PENGERTIAN PENELITIAN
o Sep 2010 (5)
o Jul 2010 (1)
o Jun 2010 (5)
o Mei 2010 (29)
o Apr 2010 (37)
o Mar 2010 (21)
o Feb 2010 (23)
o Jan 2010 (49)
2009 (66)
Tentang Saya
Febri
Populer
by bid febrina ok Plasenta merupakan toko darah bagi bayi yang mengandung sel-sel induk, besi,
oksigen, hormon dan enzim. 1/3 dari total su...
1. PASSAGE (JALAN LAHIR) Merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari
rongga panggul, dasar panggul, serviks dan vag...
S1 KEBIDANAN
Banyak yang bertanya-tanya terutama bidan yang masih berpendidikan D3 mengenai jenjang
pendidikan S1 Kebidanan, berikut akan saya informasi...
Friends..
Copyright 2008 Green Scrapbook Diary Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking
Software | Bloggerized by Ipiet Notez