A. IDENTIFIKASI ISU
B. DESKRIPSI ISU
Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
pasien yang berisi identitas, pemeriksaan, pengobatan, tindakan medis lain pada
sarana pelayanan kesehatan, menurut aturan penyimpanan rekam medis RS sekurang-
kurangnya 5
tahun setelah kunjungan terakhir pasien tidak datang berobat perlu di musnahkan.
Berkas rekam medis di Rs Mata semakin bertambah sehingga volume rak
penyimpanan penuh diakibatkan banyak berkas in aktif berada diruang
penyimpanan
2. Belum adanya SOP mengenai Retensi dan Pemusnahan Rekam Medis in aktif
Retensi rekam medis adalah adalah suatu kegiatan pengurangan berkas rekam medis dari rak
penyimpanan
Pemusnahan rekam medis adalah suatu proses penghancuran secara fisik arsip rekam medis
yang telah berakhir fungsi dan nilai gunanya. Rumah sakit harus memiliki SOP retensi dan
Pemusnahan Rekam medis agar tidak terjadi kepadatan penyimpanan di ruang filling rekam
medis RS mata Makassar ,
selain itu SOP kegiatan Retensi maupun Pemusnahan merupakan salah satu elemen penilaian
akreditasi rumah sakit
Pengisian berkas rekam medis dikatakan lengkap secara kuantitaf dan kualitatif apabila
memenuhi empat unsur komponen yaitu identifikasi, laporan penting, autentikasi
dan pendokumentasian / pencatatan yang baik, dan kelengkapan kualitatif Adalah suatu
review pengisian rekam medis yang berkaitan tentang kekonsistenan dan isinya merupakan
bukti rekam medis tersebut akurat dan lengkapakan tetapi jika salah satu
komponen tidak terpenuhi makan rekam medis dinyatakan tidak lengkap.
Komponen autentikasi yang sering terjadi yaitu ketidaklengkapan pengisian oleh
petugas yang memberikan pelayanan. padahal unsur ini memuat data legal dari
segi hukum karena berisi tanda tangan sebagai bukti pertanggung jawaban
pemeberi pelayanan dan tindakan.
Namun saat ini di instalasi Rekam Medis RS Mata Makassar tidak beulum memiliki petugas
rekam medis yang khusus untuk mengerjakan Analisis Rekam Medis ini sehingga banyak
ditemukan ketidak lengkapan berkas rekam medis di Rs tersebut
Alat analisis kriteria isu yang digunakan dalam penulisan analisis isu ini adalah alat analisis APKL
:
a. A = Aktual ( Sedang terjadi ),
b. P = Problematik ( Masalah mendesak untuk dipecahkan),
c. K = kekhalayakan ( Menyangkut hidup orang banyak),
L = Layak ( Logis, pantas, realistis untuk di bahas).
d
Sedangkan penentuan kualitas isu yang digunakan dengan menggunakan
.
alat
Analisis USG:
Bobot Keterangan
5 Sangat Kuat Pengaruhnya
4 Kuat Pengaruhnya
3 Sedang Pengaruhnya
2 Kurang Pengaruhnya
1 Sangat Kurang Pengaruhnya
1. Belum adanya SOP mengenai Retensi dan Pemusnahan Rekam Medis in aktif
2. Tidak tersedianya tracer dalam pelayanan berkas rekam medis di ruang penyimpanan
3. Belum dilakukan Analisis Review kelengkapan Rekam Medis secara baik
Analisis isu dengan Metode USG
N Urgenc
ISU Seriunes Growth Jumlah
O. y
Belum adanya SOP mengenai Retensi dan
1 Pemusnahan Rekam Medis in aktif 5 4 4 13
Berdasarkan penentuan kualitas isu menggunakan alat analisis isu USG maka
tergambar ranking tertinggi yang merupakan isu final yang perlu dicarikan pemecahan
masalahnya yakni ‘’Belum dilakukan Analisis Review kelengkapan Rekam Medis secara baik’’
1. Faktor SDM
2. Faktor Alat
3. faktor Metode
-Prosedur kerja Masih ada rumah sakit yang belum memiliki panduan, kebijakan dan
SPO di bagian rekam medis Tidak adanya sosialisasi mengenai SPO di bagian rekam
medis Tidak adanya monitoring dan evaluasi terhadap ketidaklengkapan pengisian
dokumen rekam medis Masih ada rumah sakit yang menjalankan alur rekam medis tidak
sesuai dengan standar
-Sistem reward dan punishment Tidak adanya sistem reward dan punishment dalam
penyelenggaraan rekam medis
4. faktor material
Dokumen rekam medis Susunan form rekam medis kurang sistematis Jenis dokumen
rekam medis yang terlalu banyak Tidak adanya pembedaan warna untuk dokumen
yang harus diisi oleh tiap unit
5. Faktor Keuangan
1. Karena Analisis kelengkapan Rekam medis belum dilaksanakan secara maksimal maka
menyebabkan dampak internal dan eksternal karena hasil pengolahan data menjadi
dasar pembuatan laporan yang baik. Hal ini karena pembuatan laporan tersebut
berkaitan dengan penyusunan berbagai perencanaan rumah sakit, pengambilan
keputusan oleh pimpinan khususnya dalam evaluasi pelayanan yang diberikan dengan
harapan dapat menjadi lebih baik.
2. Beban Kerja yang tinggi /rangkap kegiatan petugas rekam medis dan dapat berdampak
pada kinerjanya dan Kesehatan petugas
3. Selain itu kelengkapan rekam medis menjadi syarat utama dalam pengajuan
pengklaiman dana asuransi di rumah sakit ke BPJS, apabila resume medis tidak lengkap
dapat menyebabkan penolakan oleh verifikator BPJS sehingga berkas klaim harus
dikembalikan kepada rumah sakit agar segera dilengkapi. Maka dari itu kelengkapan
dokumen rekam medis menjadi faktor utama untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan diharapkan di rumah sakit dapat meminimalkan penurunan kualitas dari
rumah sakit.
F. Gagasan Kreatif
1. Sebaiknya dalam upaya pelayanan kesehatan lebih ditingkatkan dengan cara diadakan
sosialisasi terhadap standar operasional prosedur tentang kelengkapan dokumen rekam medis
guna meningkatkan suatu kinerja petugas untuk melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai
dengan peraturannya. Pengadaan SOP rekam medis diadakan untuk mempermudah dalam
melakukan pencatatan
2. Sebaiknya harus ada pembagaian tugas yang baik dalam melaksanakan kegiatan di Rekam
Medis melihat beban kerja petugas yang berlebih karena tidak ada petugas yang khusus
menangani Analisis kelengkapan Rekam medis, Adapun tuigas dari analisis kelengkapan sebagai
berikut
Agar rekam medis tersebut tidak terjadi seperti di atas maka harus dilakukan kegiatan review
analisis/pengkajian dari isi rekam medis /pendokumentasian sehingga rekam medis dapat
digunakan atau mempunyai nilai guna seperti ; Administration, Legal aspect, Financial, Reseach,
Education, Documentation, Public health, planing dan Marketing.
Analisis dari pendokumentasian rekam medis yang telah digunakan (setelah pasien
pulang) baik untuk rawat jalan /UGD maupun rawat inap terdapat tiga jenis analisis, yaitu :
1. Analisis Kuantitatif
2. Analisis Kualitatif
Untuk melakukan analisis tersebut, perekam medis dipercaya untuk melakukan analisa baik
kuantitatif, kualitatif serta memberitahu kepada petugas yang mengisi rekam medis apabila ada
kekurangan atau inkosistensi yang mengakibatkan rekam menjadi tidak lengkap atau tidak
akurat, kemudian membuat laporan ketidak lengkapan sehingga dapat ditindak lanjuti untuk
diatasi agar rekam medis menjadi lengkap.
Peraturan dan Kebijakan yang dibutuhkan untuk melakukan analisis tersebut adalah :