PUSKESMAS ROGA
2. Tujuan audit
a. Tujuan Umum:
Agar dapat diidentifikasi kesenjangan kinerja yang menjadi masukan untuk
melakukan perbaikan dan penyempurnaan baik pada sistem pelayanan maupun
sistem manajemen.
b. Tujuan Khusus
1. Mendapatkan data dan informasi faktual dan signifikan berupa data, hasil
analisa, penilaian,
2. Memberikan rekomendasi auditor sebagai dasar pengambilan keputusan,
pengendalian manajemen, perbaikan dan atau perubahan.
3. Lingkup audit:
Audit dilakukan di Poli Umum, Ruang bersalin, Laboratorium, loket, Poli Remaja,
dan Bendahara Barang
4. Objek audit:
6. Auditor
1. Erik Ariyanto
2. Taufik Muslimin
3. Mutmainna Abdulla
4. Editha K. Guna
5. Yosephin Beatric Gaa
7. Proses audit:
a. Metode yang digunakan dalam audit yaitu dengan Observasi petugas dalam
melaksanakan SOP, Mengamati proses pelaksanakan kegiatan dan Meminta
penjelasan kepada auditee, Meminta peragaan oleh auditee
UNIT
Proses Observasi dan Wawancara dan Cheklist
Apotek
Kriteria Audit
Metode
Uraian Ketidaksesuaian Bukti – Bukti Obyektif
Audit
1. Petugas 1. Petugas obat tidak mempersiapkan alat Chek list,
mempersiapkan alat (kertas, pulpen, buku-buku sumber informasi wawancara,
tulis (Kertas, pulpen, tentang brosur obat). observasi.
buku-buku sumber 2. Petugas belum melakukan penelusuran
informasi tentang literatur bila diperlukan, secara sistematis
brosur obat) untuk memberikan informasi.
2. Petugas melakukan 3. Petugas menyampaikan informasi yang perlu
penelusuran literatur kepada pasien berupa tata cara penyimpanan
bila diperlukan, secara obat.
sistematis untuk 4. Petugas menyediakan informasi aktif (brosur
memberikan informasi. dan leaflet)
3. Petugas menyampaikan 5. Petugas belum mendokumentasikan kegiatan
informasi yang perlu pelayanan informasi obat.
kepada pasien berupa
tata cara penyimpanan
obat.
4. Petugas menyediakan
informasi aktif (brosur
dan leaflet)
5. Petugas
mendokumentasikan
setiap kegiatan
pelayanan informasi
obat.
Bagian 2: Rencana tindak lanjut dari analisi akar permasalahan, tindakan koreksi dan
perbaikan dengan waktu penyelesaian (Dapat menggunakan formulir tindakan perbaikan
atau pencegahan)
UNIT
Proses observasi dan wawancara
Poli Umum
Kepatuhan Perawat dalam melaksanakan SOP Pengkajian Awal Klinis
Kriteria Audit
UNIT
Proses Observasi, daftar tilik dan wawancara
Laboratorium
a. Kepatuhan Analis dalam melaksanakan SOP Pemeriksaan
Kriteria Audit HB Sahli
UNIT
Proses Observasi, daftar tilik dan Wawancara
Loket
Kepatuhan petugas Rekam medis dalam melaksanakan SOP
Kriteria Audit
Pendaftaran
Metode
Uraian Ketidaksesuaian Bukti – Bukti Obyektif
Audit
1. Tersedia informasi di tempat 1. Belum tersedianya informasi di tempat Observasi
pendaftaran pendaftaran dan daftar
2. Tersedia informasi 2. Petugas pendaftaran masih ada yang tidak tilik.
pendaftaran sesuai yang di sesuai dengan kompetensi yang di
butuhkan pasien. persyaratkan
3. Petugas pendaftaran masih
ada yang tidak sesuai dengan
kompetensi yang di
persyaratkan
Bagian 2: Rencana tindak lanjut dari analisi akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan
dengan waktu penyelesaian (Dapat menggunakan formulir tindakan perbaikan atau
pencegahan)
Analisis Akar Permasalahan (Bagaimana/Mengapa hal ini bisa terjadi?)
1. Tidak disediakan informasi- informasi di tempat pendaftaran sesuai yang dibutuhkan
pasien
2. Petugas pendaftaran belum sesuai dengan kompetensi yang di persyaratkan
Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian :
1. Akan disediakan informasi-informasidi tempat pendaftaran sesuai yang dibutuhkan.
2. Menganjurkan untuk dilakukan pelatihan petugas yang sesuai dengan kompetensi
yang dipersyaratkan.
UNIT
Proses Observasi dan Wawancara Bendahara
Barang
Kepatuhan Bendahara Barang dalam melaksanakan SOP Pemeliharaan
Kriteria Audit
Barang
Bagian 2: Rencana tindak lanjut dari analisi akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan
dengan waktu penyelesaian (Dapat menggunakan formulir tindakan perbaikan atau
pencegahan)
Analisis Akar Permasalahan (Bagaimana/Mengapa hal ini bisa terjadi?)
1. Tidak dibuatkan rencana dan jadwal pemeliharaan barang
2. Tidak tersedianya SOP
f. Kepatuhan Bidan dalam melaksanakan SOP Pemberian Vit K pada bayi baru lahir
UNIT
Proses observasi dan wawancara Kamar
Bersalin
Kepatuhan Bidan dalam melaksanakan SOP PemberianVit K1 pada
Kriteria Audit
bayi baru lahir
UNIT
Proses observasi dan wawancara Poli KIA-
KB
Kepatuhan Bidan dalam melaksanakan SOP Pemeriksaan Antenatal
Kriteria Audit
Care
Bagian 2: Rencana tindak lanjut dari analisi akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan
dengan waktu penyelesaian (Dapat menggunakan formulir tindkan perbaikan atau
pencegahan)
Analisis Akar Permasalahan (Bagaimana/Mengapa hal ini bisa terjadi?)
1. Tidak disediakan tempat cuci tangan
2. Belum ada Askeb di dalam ruangan KIA-KB yang sesuai dengan standar.
3. Tidak tersedia tenaga Laboratorium.
Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian :
1. Evaluasi pelaksanaan SOP berkala
2. Mensosialisakan kembali Askeb ANC
3. Menyediakan tempat cuci tangan dalam ruangan KIA-KB
Bagian 2: Rencana tindak lanjut dari analisi akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan
dengan waktu penyelesaian (Dapat menggunakan formulir tindkan perbaikan atau pencegahan)
Analisis Akar Permasalahan (Bagaimana/Mengapa hal ini bisa terjadi?)
1. Tidak ada pemisahan antara pasien poli umum dan remaja.
2. Tidak ada ruangan untuk poli remaja
3. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya konseling bagi remaja
UNIT
Proses observasi dan wawancara
Poli Remaja
Kriteria Audit Kepatuhan perawat dalam melaksanakan SOP konseling Remaja
5. Apabila pasien
membutuhkan
tindakan medis,
maka Nakes
lakukan inform
consent dengan
mengisi format
inform consent.
Bagian 2: Rencana tindak lanjut dari analisi akar permasalahan, tindakan koreksi dan perbaikan
dengan waktu penyelesaian (Dapat menggunakan formulir tindkan perbaikan atau pencegahan)
Analisis Akar Permasalahan (Bagaimana/Mengapa hal ini bisa terjadi?)
1. Tidak ada pemisahan antara pasien poli umum dan MTBS.
2. Tidak ada ruangan untuk poli MTBS
3. Tidak tersedia Askep Anak di poli MTBS
Tindakan perbaikan dan waktu penyelesaian :
1. Akan diadakan pemisahan antara pasien poli umum dan MTBS.
2. Disediakan ruangan untuk poli MTBS bersama dengan poli umum namun akan dilakukan
pemisahan pada pasien anak dan dewasa.
3. Disediakan Askep Anak di dalam ruangan
Tindakan pencegahan supaya tidak terulang :
Dilakukan evaluasi secara berkala .
Demikian Laporan hasil Audit internal ini dibuat untuk dapat menjadi acuan pada
audit selanjutnya serta evaluasi perubahan mutu puskesmas.