A. Pendahuluan
B. Latar Belakang
Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan
dalam membantu mewujudkan tercapainya derajat kesehatan yang
optimal bagi masyarakat.
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan
secara sendiri sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan,
keluarga, kelompok dan atau masyarakat.
Selain itu juga sebagai salah satu tempat pengabdian dan
praktek profesi apoteker dalam melaksanakan pekerjaan kefarmasiaan
(Anonim, 2001).
Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek disusun bertujuan
sebagai pedoman praktek apoteker dalam menjalankan profesi, untuk
melindungi masyarakat dari pelayanan yang tidak profesional, dan
melindungi profesi dalam menjalankan praktik kefarmasian (Anonim,
2004). Perkembangan apotek ini sangat ditentukan oleh pengelolaan
sumber daya dan pelayanan di apotek tersebut. Oleh sebab itu,standar
pelayanan farmasi sangat diperlukan dalam menjalankan suatu apotek.
Jika suatu apotek tidak menggunakan standar pelayanan farmasi dalam
1
menjalankan apotek maka tidak akan tercapai derajat kesehatan yang
optimal bagi masyarakat. Karena pelayanan farmasi adalah bentuk
pelayanan dan tanggung jawab langsung profesi apoteker dalam
pekerjaan kefarmasian untuk meningkatkan kualitas hidup
pasien/masyarakat (Hartini dan Sulasmono, 2006).
Audit Klinis merupakan salah satu mekanisme untuk menilai
kinerja puskesmas yang dilakukan oleh tim audit Klinis yang dibentuk
oleh Kepala Puskesmas berdasarkan standar/kriteria/target yang
ditetapkan. Agar pelaksanaan audit Klinis dapat dilaksanakan secara
efektif dan efisien, maka disusun rencana program audit.
C. Tujuan audit:
1. Tujuan Umum
Untuk menilai kesesuaian antara tindakan petugas apotek dalam
penyiapan, pemberian resep kepada pasien dan pelabelan.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan penilaian kinerja petugas apotek.
b. Melakukan penilaian kesesuaian tindakan petugas apotek
mengenai SPO penyiapan, pemberian resep kepada pasien dan
pelabelan.
2. Rincian Kegiatan
2
3. Instrumen Audit: (terlampir)
1. Audit Pertama
a. Audit akan dilaksanakan pada tanggal 11 Oktober 2022 dengan
pelaksanaan sebagai berikut :
1) Melakukan observasi langsung terhadap tindakan petugas
dalam penyiapan, pemberian resep kepada pasien dan
pelabelan.
2) Melakukan simulasi langsung oleh petugas apotek dalam
penyiapan, pemberian resep kepada pasien dan pelabelan.
b. Analisis dan penyusunan laporan audit pada tanggal 13 Oktober
2022
2. Audit Kedua
a. Audit akan dilaksanakan pada tanggal 11 April 2022 dengan
pelaksanaan sebagai berikut:
1) Melakukan observasi langsung terhadap tindakan petugas
dalam penyiapan, pemberian resep kepada pasien dan
pelabelan.
2) Melakukan simulasi langsung oleh petugas apotek dalam
penyiapan, pemberian resep kepada pasien dan pelabelan.
b. Analisis dan penyusunan laporan audit pada tanggal 13 April
2022
3
I. Pencatatan, pelaporan, dan evaluasi kegiatan:
4
Instrumen audit
Ya Tidak
5
6