1. SOAPIER
berhubungan dengan masalah dari sudut pandang klien.
Ekspresi klien mengenai kekhawatiran dan keluhannya yang
dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang akan
berhubungan langsung dengan diagnosis.
Data Subjektif
Data objektif merupakan pendokumentasian hasil
observasi yang jujur, hasil pemeriksaan fisik klien,
hasil pemeriksaan laboratorium/pemeriksaan
diagnostik lain.
Data Objektif
pendokumentasian hasil analisis dan intrepretasi (kesimpulan) dari data subjektif dan
objektif. Karena keadaan klien yang setiap saat bisa mengalami perubahan, dan akan
ditemukan informasi baru dalam data subjektif maupun data objektif, maka proses
pengkajian data akan menjadi sangat dinamis.
Analisis menuntut bidan untuk sering melakukan analisis data yang dinamis tersebut
dalam rangka mengikuti perkembangan klien.
Tepat dan akurat mengikuti perkembangan data klien akan menjamin cepat diketahuinya
perubahan pada klien, dapat terus diikuti dan diambil keputusan/tindakan yang tepat.
Analisis data adalah melakukan intrepretasi data yang telah dikumpulkan, mencakup :
diagnosis/diagnosis dan masalah kebidanan/diagnosis, masalah kebidanan dan
kebutuhan.
Analysis
membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan datang. Rencana asuhan
disusun berdasarkan hasil analisis dan intrepretasi data bertujuan untuk
mengusahakan tercapainya kondisi pasien seoptimal mungkin dan
mempertahankan kesejahteraanya.
Rencana asuhan ini harus bisa mencapai kriteria tujuan yang ingin dicapai
dalam batas waktu tertentu. Tindakan yang akan dilaksanakan dalam batas
waktu tertentu.
Planning
Planning/perencanaan
pelaksanaan asuhan sesuai rencana yang telah disusun
sesuai dengan keadaan dan dalam rangka mengatasi
masalah klien. Pelaksanaan tindakan harus disetujui
oleh klien, kecuali bila tindakan tidak dilaksanakan
akan membahayakan keselamatan klien.
Implementation/implementasi
tafsiran dari efek tindakan yang telah diambil untuk
menilai efektivitas asuhan/hasil pelaksanaan
tindakan.
evaluation/evaluasi
Revised/revisi, adalah mencerminkan perubahan rencana
asuhan dengan cepat, memperhatikan hasil evaluasi, serta
implementasi yang telah dilakukan.
Reassesment
S adalah data subjektif,
O adalah data objektif,
A adalah analysis,
P adalah planning,
I adalah implementation dan
E adalah evaluation.
2. SOAPIE
berhubungan dengan masalah dari sudut pandang klien.
Ekspresi klien mengenai kekhawatiran dan keluhannya yang
dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang akan
berhubungan langsung dengan diagnosis.
Data Subjektif
Data objektif merupakan pendokumentasian hasil
observasi yang jujur, hasil pemeriksaan fisik klien,
hasil pemeriksaan laboratorium/pemeriksaan
diagnostik lain.
Data Objektif
pendokumentasian hasil analisis dan intrepretasi (kesimpulan) dari data subjektif dan
objektif. Karena keadaan klien yang setiap saat bisa mengalami perubahan, dan akan
ditemukan informasi baru dalam data subjektif maupun data objektif, maka proses
pengkajian data akan menjadi sangat dinamis.
Analisis menuntut bidan untuk sering melakukan analisis data yang dinamis tersebut
dalam rangka mengikuti perkembangan klien.
Tepat dan akurat mengikuti perkembangan data klien akan menjamin cepat diketahuinya
perubahan pada klien, dapat terus diikuti dan diambil keputusan/tindakan yang tepat.
Analisis data adalah melakukan intrepretasi data yang telah dikumpulkan, mencakup :
diagnosis/diagnosis dan masalah kebidanan/diagnosis, masalah kebidanan dan
kebutuhan.
Analysis
membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan datang. Rencana asuhan
disusun berdasarkan hasil analisis dan intrepretasi data bertujuan untuk
mengusahakan tercapainya kondisi pasien seoptimal mungkin dan
mempertahankan kesejahteraanya.
Rencana asuhan ini harus bisa mencapai kriteria tujuan yang ingin dicapai
dalam batas waktu tertentu. Tindakan yang akan dilaksanakan dalam batas
waktu tertentu.
Planning
Planning/perencanaan
pelaksanaan asuhan sesuai rencana yang telah disusun
sesuai dengan keadaan dan dalam rangka mengatasi
masalah klien. Pelaksanaan tindakan harus disetujui
oleh klien, kecuali bila tindakan tidak dilaksanakan
akan membahayakan keselamatan klien.
Implementation/implementasi
tafsiran dari efek tindakan yang telah diambil untuk
menilai efektivitas asuhan/hasil pelaksanaan
tindakan.
evaluation/evaluasi
S adalah data subjektif,
O adalah data objektif,
A adalah analysis,
P adalah planning,
I adalah implementation,
E adalah evaluation, dan
D adalah documentation
3. SOAPIED
berhubungan dengan masalah dari sudut pandang klien.
Ekspresi klien mengenai kekhawatiran dan keluhannya yang
dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang akan
berhubungan langsung dengan diagnosis.
Data Subjektif
Data objektif merupakan pendokumentasian hasil
observasi yang jujur, hasil pemeriksaan fisik klien,
hasil pemeriksaan laboratorium/pemeriksaan
diagnostik lain.
Data Objektif
pendokumentasian hasil analisis dan intrepretasi (kesimpulan) dari data subjektif dan
objektif. Karena keadaan klien yang setiap saat bisa mengalami perubahan, dan akan
ditemukan informasi baru dalam data subjektif maupun data objektif, maka proses
pengkajian data akan menjadi sangat dinamis.
Analisis menuntut bidan untuk sering melakukan analisis data yang dinamis tersebut
dalam rangka mengikuti perkembangan klien.
Tepat dan akurat mengikuti perkembangan data klien akan menjamin cepat diketahuinya
perubahan pada klien, dapat terus diikuti dan diambil keputusan/tindakan yang tepat.
Analisis data adalah melakukan intrepretasi data yang telah dikumpulkan, mencakup :
diagnosis/diagnosis dan masalah kebidanan/diagnosis, masalah kebidanan dan
kebutuhan.
Analysis
membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan datang. Rencana asuhan
disusun berdasarkan hasil analisis dan intrepretasi data bertujuan untuk
mengusahakan tercapainya kondisi pasien seoptimal mungkin dan
mempertahankan kesejahteraanya.
Rencana asuhan ini harus bisa mencapai kriteria tujuan yang ingin dicapai
dalam batas waktu tertentu. Tindakan yang akan dilaksanakan dalam batas
waktu tertentu.
Planning
Planning/perencanaan
pelaksanaan asuhan sesuai rencana yang telah disusun
sesuai dengan keadaan dan dalam rangka mengatasi
masalah klien. Pelaksanaan tindakan harus disetujui
oleh klien, kecuali bila tindakan tidak dilaksanakan
akan membahayakan keselamatan klien.
Implementation/implementasi
tafsiran dari efek tindakan yang telah diambil untuk
menilai efektivitas asuhan/hasil pelaksanaan
tindakan.
evaluation/evaluasi
Tindakan mendokumentasikan seluruh langkah asuhan yang
sudah dilakukan. Kalau Anda baca di metode dokumentasi
yang lain (SOAPIER, SOAPIE dan SOAP) tindakan
mendokumentasikan juga dilaksanakan.
Documentation/dokumentasi
S adalah data subjektif,
O adalah data objektif,
A adalah analysis,
P adalah planning
4. SOAP
berhubungan dengan masalah dari sudut pandang klien.
Ekspresi klien mengenai kekhawatiran dan keluhannya yang
dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang akan
berhubungan langsung dengan diagnosis.
Data Subjektif
Data objektif merupakan pendokumentasian hasil
observasi yang jujur, hasil pemeriksaan fisik klien,
hasil pemeriksaan laboratorium/pemeriksaan
diagnostik lain.
Data Objektif
pendokumentasian hasil analisis dan intrepretasi (kesimpulan) dari data subjektif dan
objektif. Karena keadaan klien yang setiap saat bisa mengalami perubahan, dan akan
ditemukan informasi baru dalam data subjektif maupun data objektif, maka proses
pengkajian data akan menjadi sangat dinamis.
Analisis menuntut bidan untuk sering melakukan analisis data yang dinamis tersebut
dalam rangka mengikuti perkembangan klien.
Tepat dan akurat mengikuti perkembangan data klien akan menjamin cepat diketahuinya
perubahan pada klien, dapat terus diikuti dan diambil keputusan/tindakan yang tepat.
Analisis data adalah melakukan intrepretasi data yang telah dikumpulkan, mencakup :
diagnosis/diagnosis dan masalah kebidanan/diagnosis, masalah kebidanan dan
kebutuhan.
Analysis
mencatat seluruh perencanaan dan penatalaksanaan
yang sudah dilakukan seperti tindakan antisipatif,
tindakan segera, tindakan secara komprehensif;
penyuluhan, dukungan, kolaborasi, evaluasi/follow
up dan rujukan.
Penatalaksanaan
Prinsip Pendokumentasian
Manajemen Kebidanan
1. Pelayanan kebidanan
2. Praktik kebidanan
3. Manajemen kebidanan
4. Asuhan kebidanan
Praktik
pelayanan kebidanan,
antara lain sebagai berikut :
Seluruh tugas yang
Pelayanan kebidanan
menjadi tanggung
merupakan bagian
jawab praktik profesi
integral dari
bidan dalam sistem
pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan
dan bertujuan untuk
yang bertujuan
mewujudkan
meningkatkan
kesehatan keluarga
kesehatan ibu dan
dalam rangka
anak dalam rangka
tercapaianya keluarga
mewujudkan
kecil bahagia
kesehatan keluarga
sejahtera.
dan masyarakat.
Pelayanan kebidanan
adalah
Penerapan ilmu kebidanan dalam
memberikan pelayanan/asuhan
kebidanan kepada klien dengan
pendekatan manajemen kebidanan
Asuhan kebidanan
adalah
Prinsip Proses Manajemen
Kebidanan Menurut ACNM (1999)
American College of Nurse Midwife
terdiri dari :
Secara sistematis mengumpulkan data dan memperbaharui
data yang lengkap dan relevan dengan melakukan
pengkajian yang komprehensif terhadap kesehatan setiap
klien (ibu atau bayi baru lahir), termasuk mengumpulkan
riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik.
Sebagai contoh, seorang wanita didiagnosis hamil, dan masalah yang berhubungan
adalah ia tidak menginginkan kehamilannya.
Langkah I : Pengumpulan
data dasar
• Dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa atau
masalah klien atau kebutuhan berdasarkan interpretasi
yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.
• Kata “masalah dan diagnose” keduanya digunakan karena
beberapa masalah tidak dapat diselesaikan seperti
diagnosa tetapi membutuhkan penanganan yang
dituangkan dalam rencana asuhan kebidanan terhadap
klien. Masalah bisa menyertai diagnose.
• Kebutuhan adalah suatu bentuk asuhan yang harus
diberikan kepada klien, baik klien tahu ataupun tidak tahu.
Langkah V: Merencanakan
asuhan yang menyeluruh
• Melaksanakan rencana asuhan pada langkah ke lima
secara efisien dan aman. Jika bidan tidak melakukannya
sendiri ia tetap memikul tanggung jawab untuk
mengarahkan pelaksanaanya.
Bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat, relevan, dan lengkap dari
semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.
2) Kriteria Pengkajian.
b) Terdiri dari data subyektif (hasil anamnesa: biodata, keluhan utama, riwayat
obstetri, riwayat kesehatan, dan latar belakang sosial budaya).
STANDAR I : Pengkajian.
1) Pernyataan Standar.
b. Kriteria Perencanaan.
1) Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan kondisi klien, tindakan segera,
tindakan antisipasi, dan asuhan secara komprehensif.
4) Memilih tindakan yang aman sesuai kondisi dan kebutuhan klien berdasarkan evidence based
dan memastikan bahwa asuhan yang diberikan bermanfaat untuk klien.
5) Mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang berlaku, sumber daya serta fasilitas yang
ada.
2) Setiap tindakan asuhan harus mendapatkan persetujuan dari klien dan atau keluarganya (inform consent).
8) Menggunakan sumber daya, sarana dan fasilitas yang ada dan sesuai.
b. Kriteria Evaluasi.
2) Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan pada klien dan atau
keluarga.
STANDAR V: Evaluasi
a. Pernyataan Standar.
• Bidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat, singkat, dan jelas mengenaikeadaan/kejadian yang ditemukan dan dilakukan dalam memberikan
asuhan kebidanan.
1) Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada formulir yang tersedia (Rekam Medis/KMS/Status
Pasien/Buku KIA).
6) P adalah penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan
antisipatif, tindakan segera, tindakan secara komprehensif, penyuluhan, dukungan, kolaborasi, evaluasi/follow up dan
rujukan.
Rancangan Format
Pendokumentasian
TERIMAKASIH