Anda di halaman 1dari 5

PERBEDAAN DOKUMENTASI SOAP, SOAPIE, DAN SOAPIER

DOSEN PENGAMPU

Mira Miraturrofiah, S.S.T., M.Kes.


DISUSUN OLEH:

1. Frisha Oktaviani 2121004


2. Defi Amanda Putri 2121027
3. Syahvanah Zahra 2121030
4. Tsabita Rahima 2121034
5. Nurhayati 2121038
6. Siti Sopiah 2121039

INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI KAMPUS 2


TAHUN AJARAN 2021/202
1. SOAPIER
Dalam metode SOAPIER, S adalah data subjektif, O adalah data objektif, A adalah Assessment, P adalah Planning, I
adalah Implementation, E adalah Evaluation, dan R adalah Reassessment.
a. Data subjektif ini berhubungan dengan masalah dari sudut pandang pasien. Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran
dan keluhannya yang dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang akan berhubungan langsung dengan
diagnosis.
b. Data objektif merupakan pendokumentasian hasil observasi yang jujur, hasil pemeriksaan fisik pasien, pemeriksaan
laboratorium/pemeriksaan diagnostic lain. Catatan medik dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat
dimasukkan dalam data objektif ini sebagai data penunjang. Data ini akan memberikan fakta yang berhubungan
dengan diagnosis.
c. Assessment/Analysis merupakan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi (kesimpulan) dari data subjektif
dan objektif.
d. Planning/Perencanaan adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan datang. Rencana asuhan disusun
berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data. Rencana asuhan ini bertujuan untuk mengusahakan tercapainya
kondisi pasien seoptimal mungkin dan mempertahankan kesejahteraannya. Tindakan yang akan dilakukan harus
mampu membantu pasien mencapai kemajuan dan harus sesuai dengan hasil kolaborasi tenaga kesehatan lain,
antara lain dokter.
e. Implementation/Implementasi adalah pelaksanaan asuhan sesuai rencana yang telah disusun sesuai dengan keadaan
dan dalam rangka mengatasi masalah pasien. Pelaksanaan tindakan harus disetujui oleh pasien. Bila kondisi pasien
berubah, analisis juga berubah, maka rencana asuhan maupun implementasinya pun kemungkinan akan berubah
atau harus disesuaikan.
f. Evaluation/Evaluasi adalah tafsiran dari efek tindakan yang telah diambil untuk menilai efektivitas asuhan/hasil
pelaksanaan tindakan.
g. Revised/Revisi mencerminkan perubahan rencana asuhan dengan cepat, memperhatikan hasil evaluasi, serta
implementasi yang etlah dilakukan.

2. SOAPIE
Dalam metode SOAPIE, S adalah data subjektif, O adalah data objektif, A adalah Assessment, P adalah Planning, I
adalah Implementation, dan E adalah Evaluation.
a. Assessment/Analysis merupakan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi (kesimpulan) dari data subjektif
dan objektif.
b. Data objektif merupakan pendokumentasian hasil observasi yang jujur, hasil pemeriksaan fisik pasien, pemeriksaan
laboratorium/pemeriksaan diagnostic lain. Catatan medik dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat
dimasukkan dalam data objektif ini sebagai data penunjang. Data ini akan memberikan fakta yang berhubungan
dengan diagnosis.
c. Data subjektif ini berhubungan dengan masalah dari sudut pandang pasien. Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran
dan keluhannya yang dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang akan berhubungan langsung dengan
diagnosis.
d. Planning/Perencanaan adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan datang. Rencana asuhan disusun
berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data. Rencana asuhan ini bertujuan untuk mengusahakan tercapainya
kondisi pasien seoptimal mungkin dan mempertahankan kesejahteraannya. Tindakan yang akan dilakukan harus
mampu membantu pasien mencapai kemajuan dan harus sesuai dengan hasil kolaborasi tenaga kesehatan lain, antara
lain dokter.
e. Implementation/Implementasi adalah pelaksanaan asuhan sesuai rencana yang telah disusun sesuai dengan keadaan
dan dalam rangka mengatasi masalah pasien. Pelaksanaan tindakan harus disetujui oleh pasien. Bila kondisi pasien
berubah, analisis juga berubah, maka rencana asuhan maupun implementasinya pun kemungkinan akan berubah atau
harus disesuaikan.
f. Evaluation/Evaluasi adalah tafsiran dari efek tindakan yang telah diambil untuk menilai efektivitas asuhan/hasil
pelaksanaan tindakan.

3. SOAP
Dalam metode SOAP, S adalah data subjektif, O adalah data objektif, A adalah Assessment, dan P adalah Planning.
a. Data objektif merupakan pendokumentasian hasil observasi yang jujur, hasil pemeriksaan fisik pasien, pemeriksaan
laboratorium/pemeriksaan diagnostic lain. Catatan medik dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat
dimasukkan dalam data objektif ini sebagai data penunjang. Data ini akan memberikan fakta yang berhubungan
dengan diagnosis.
b. Data subjektif ini berhubungan dengan masalah dari sudut pandang pasien. Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran
dan keluhannya yang dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang akan berhubungan langsung dengan
diagnosis.
c. Assessment/Analysis merupakan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi (kesimpulan) dari data subjektif
dan objektif.
d. Planning/Perencanaan adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan datang. Rencana asuhan disusun
berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data. Rencana asuhan ini bertujuan untuk mengusahakan tercapainya
kondisi pasien seoptimal mungkin dan mempertahankan kesejahteraannya. Tindakan yang akan dilakukan harus
mampu membantu pasien mencapai kemajuan dan harus sesuai dengan hasil kolaborasi tenaga kesehatan lain,
antara lain dokter. Dalam Planning ini juga harus mencantumkan evaluasi yaitu tafsiran dari efek tindakan yang
telah diambil untuk menilai efektivitas asuhan/hasil pelaksanaan tindakan.

Berdasarkan dari teori pendokumentasian diatas, penulis memilih 7 langkah varney sebagai metode awal
pendokumentasian dan SOAP sebagai metode pendokumentasian
data perkembangan.

PERBEDAAN DOKUMENTASI SOAPIE, SOAPIER DAN SOAP :

1. SOAPIE
S : Subjective, Catatan yang berhubungan dengan masalah dari sudut pandang pasien, ekspresi pasien
mengenaikekhawatiran dan keluhannya dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang
berhubungandengan diagnosa (data subyektif).
O : Objectify, Data ini memberi bukti gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan dengan diagnosa.
Dataphisiologi, hasil observasi yang jujur, informasi kajian teknologi (hasil laboratorium, sinar X,rekaman
CTG, USG, dll) dapat digolongkan kategori ini.Apa yang diobservasi oleh bidan akan menjadi komponen
penting dari diagnosa yang akan

ditegakkan.
A : Analysis/Assessment, Analisa atau assesment pengkajian yaitu masalah atau diagnosa
yang ditegakkan berdasarkan data atau informasi subyektif dan obyektif yang dikumpulkan dan disimpulkan.
P : Planning, Planning/perencanaan yaitu membuat rencana tindakan saat itu atau yang akan datang ini untuk
mengusahakan mencapai kondisi pasien sebaik mungkin atau menjaga/mempertahankan kesejahteraannya.
I : Implementation, Catatan ini merupakan pelaksanaan rencana tindakan untuk mengatasi masalah, keluhan
atau mencapai tujuan pasien (persalinan).
E : Evaluation, Evaluation, Evaluasi ini berupa tafsiran dari efek tindakan yang telah diambil untuk menilai
efektivitas asuhan/ hasil tindakan

2. SOAPIER
Format SOAPIER lebih tepat digunakan apabila rencana pasien ada yang akan dirubah
dan proses evaluasi mulai dilakukan.
S : Subjective ,Pernyataan atau keluhan pasien
O : Objective, Data yang diobservasi
A : Analisis, Kesimpulan berdasarkan data objektif dan subjektif
P : Planning , Apa yang dilakukan terhadap masalah
I : Implementation, Bagaimana dilakukan
E : Evaluation, Respons pasen terhadap tindakan keperawatan
R : Revised, Apakah rencana keperawatan akan dirubah

3. SOAP
Format SOAP umumnya digunakan untuk pengkajian awal pasen.
S : Subjective, Pernyataan atau keluhan dari pasen
O : Objective, Data yang diobservasi oleh perawat atau keluarga.
A : Analisys, Kesimpulan dari objektif dan subjektif
P : Planning, Rencana tindakan yang akan dilakuakan berdasarkan analisis

Anda mungkin juga menyukai