BIOLOGI
Disusun oleh:
Joza wilyantara
XII MIPA 3
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Penulis
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada Penulis, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Proposal Penelitian biologi
tentang “PENGARUH MSG (MONOSODIUM GLUTAMAT) TERHADAP PERTUMBUHAN
TANAMAN JAGUNG”
Adapun proposal penelitian ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan proposal ini. Untuk itu
penulis tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada :
1. Ibu Yusnizar selaku Wali kelas XII IPA 3 dan Ibu Rahmi Guru mata pelajaran Biologi
2. Orang tua yang telah membantu dalam memberikan dukungan.
3. Dan Pihak-pihak yang membantu dalam pembuatan Proposal penelitian ini agar baik dan
benar.
Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa ada kekuran
gan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan
tangan terbuka penulis membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik
kepada penulis sehingga kami dapat memperbaiki proposal penelitian ini.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga dari karya tulis ilmiah yang berjudul “PENGARUH
MSG (MONOSODIUM GLUTAMAT) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG” ini
dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Joza wilyantara
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biologi merupakan suatu ilmu yang berdekatan dengan kehidupan kita sehari-hari dan biologi
merupakan suatu penghubung dari semua ilmu alam dan juga sebagai ilmu yang mempertemukan
ilmu alam dengan ilmu sosial.
Salah satu pokok pembahasan di dalam ilmu biologi adalah Pettumbuhan dan
Perkembangan. Dipembahasan ini mengenai tentang bagaimana seluruh mahluk hidup akan
mengalami pertumbuhan.
Kami mencoba mengambil salah satu mahluk hidup yang sering konsumsi yaitu
tanaman, lebih yakinnya kami mencoba meneliti bagaimana cara jagung untuk tumbuh
menjulang sehingga bisa sering kita konsumsi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Apakah perbedaan apabila tanaman yg banyak mendapatkan takaran MSG dengan
yang sedikit mendapat takaran MSG ?
2. Apakah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan pertumbuhan tanaman
jagung tersebut
1
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan dari banyak sedikitnya takaran MSG yg
diberi ketanaman mampu mempergaruhi laju pertumbuhan tanaman tersebut.
2. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kecepatan laju
pertumbuhan tanaman jagung
D. MANFAAT PERTUMBUHAN
Adapun manfaat yang akan didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pengetahuan tentang pengaruh MSG terhadap laju pertumbuhan
tanaman jagung.
2. Mampu mengetahui apa saja faktor yang mampu membuat laju pertumbuhan jagung
berjalan cepat dan subur.
E. HIPOTESIS
Dari pendahuluan yang telah dibahas, maka hipotesis yang didapat sebagai berikut
1. Ada perbedaan dalam segi respons laju pertumbuhan antara takaran MSG yang
diberikan kepada tanaman jagung
2. Terdapat pengaruh-pengaruh dari kelajuan pertumbuhan tanaman jagung.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah sel
yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal). Sedangkan, perkembangan adalah
perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa.
Pertumbuhan dan perkembangan memiliki arti yang sangat penting bagi makhluk hidup.
Misalnya pada manusia, dengan tumbuh dan berkembang dapat mempertahankan kelangsungan
hidupnya dan melestarikan keturunannya. Sewaktu masih bayi, balita, dan anak kecil, manusia
memiliki daya tahan tubuh yang masih lemah sehingga mudah terserang penyakit. Tetapi, setelah
tumbuh dan berkembang menjadi dewasa, daya tahan tubuhnya semakin kuat sehingga
kelangsungan hidupnya lebih terjamin.
3
b. Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon tetap berada di bawah tanah, sedangkan
plumula keluar dari permukaan tanah disebabkan pertumbuhan epikotil yang memanjang ke
arah atas.
Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di meristem (titik tumbuh) yang terdapat pada ujng
akar dan batang. Meristem akan mengalami pembelahan mitosis. Oleh karena itu, ujung batang
dan ujung batang akan bertambah panjang dan besar.
Pertumbuhan disebabkan oleh pertambahan besar dan panjang sel-sel itu sendiri. Pada
batang terdapat dua jenis tunas, yaitu tunas yang letaknya di ujung batang yang disebut tunas
terminal dan mengandung meristem apikal, serta tunas samping yang nantinya membentuk
cabang batang, daun, dan bunga.
Batang tumbuhan selain bertambah panjang juga dapat bertambah besar. Hal ini
dikarenakan adanya aktivitas kambium, yang termasuk jaringan meristem yang sel-selnya aktif
membelah. Letak kambium di antara jaringan xilem dan floem. Kambium akan terus
membentuk jaringan xilem dan floem baru sehingga batang makin lama akan menjadi besar.
Aktivitas kambium meninggalkan batas yang jelas pada batang. Batas ini disebut lingkaran
tahun.
B. Tanaman Jagung
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting,
selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan
Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk
beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga
menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung
juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya
(dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau
maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol
jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural.
Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan
farmasi.
Kandungan gizi
Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium.
Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji.
Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin.
Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin.
Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam
pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis diketahui mengandung amilopektin
lebih rendah tetapi mengalami peningkatan fitoglikogen dan sukrosa.
4
Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah:
Dan bagian yang dapat dimakan 90 %. Untuk ukuran yang sama, meski jagung
mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih rendah, namum mempunyai kandungan
protein yang lebih banyak. Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus
hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari.
Pemanfaatan
Selain sebagai bahan pangan dan bahan baku pakan, saat ini jagung juga
dijadikan sebagai sumber energi alternatif. Lebih dari itu, saripati jagung dapat diubah
menjadi polimer sebagai bahan campuran pengganti fungsi utama plastik. Salah satu
perusahaan di Jepang telah mencampur polimer jagung dan plastik menjadi bahan baku
casing komputer yang siap dipasarkan. Produksi jagung dan perdagangan dunia
Provinsi penghasil jagung di Indonesia : Jawa Timur : 5 jt ton; Jawa Tengah : 3,3
jt ton; Lampung : 2 jt ton; Sulawesi Selatan: 1,3 jt ton; Sumatera Utara : 1,2 jt ton; Jawa
Barat : 700 – 800 rb ton, sisa lainnya (NTT, NTB, Jambi dan Gorontalo) dengan rata-
rata produksi jagung nasional 16 jt ton per tahun
Produsen jagung terbesar saat ini adalah Amerika Serikat (38,85% dari total
produksi dunia), diikuti China 20,97%; Brazil 6,45%; Mexico 3,16%; India 2,34%;
Afrika Selatan 1,61%; Ukraina 1,44% dan Canada 1,34%. Sedangkan untuk negara-
negara Uni Eropa sebanyak 7,92% dan negara-negara lainnya 14,34%. Total produksi
jagung pada tahun 2008/2009 adalah sebesar 791,3 juta MT
C. MONOSODIUM GLUTAMAT
Monosodium glutamat, juga dikenal sebagai sodium glutamat atau MSG, merupakan
garam natrium dari asam glutamat yang merupakan salah satu asam amino non-esensial paling
berlimpah yang terbentuk secara alami.Food and Drug Administration A.S. mengklasifikasikan
MSG sebagai Generally Recognized as Safe (GRAS/Secara Umum Diakui Aman) dan Uni
Eropa sebagai zat tambahan makanan. MSG memiliki Kode HS 29224220 dan Nomor E E621.
Glutamat dalam MSG memberi rasa umami yang sama seperti glutamat dari makanan lain.
Keduanya secara kimia identik.Produsen makanan industri memasarkan dan menggunakan
MSG sebagai penguat cita rasa karena zat ini mampu menyeimbangkan, menyatukan, dan
menyempurnakan persepsi total rasa lainnya. Nama dagang untuk monosodium glutamat
termasuk diantaranya AJI-NO-MOTO®, Vetsin, dan Ac'cent.
5
MSG murni sendiri tidak mempunyai rasa yang enak jika tidak dikombinasikan dengan
bau gurih yang sesuai. Sebagai pemberi cita rasa dan dalam jumlah yang tepat, MSG memiliki
kemampuan untuk memperkuat senyawa aktif rasa lainnya, menyeimbangkan, dan
menyempurnakan rasa keseluruhan pada masakan tertentu. MSG tercampur dengan baik
dengan daging, ikan, daging unggas, berbagai sayuran, saus, sup, dan marinade, serta
meningkatkan kesukaan umum akan makanan tertentu seperti beef consommé (kaldu sapi khas
Perancis). Namun seperti perasa dasar lain kecuali sukrosa, MSG menambah kesedapan hanya
dalam kadar yang tepat. MSG yang berlebihan akan dengan cepat merusak rasa masakan.
Meskipun kadar ini bervariasi pada berbagai jenis makanan, dalam sup bening, nilai kesedapan
dengan cepat turun pada kadar lebih dari 1 g MSG per 100 ml. Apalagi, ada interaksi antara
MSG dengan garam (natrium klorida) dan bahan umami lain seperti nukleotida. Semuanya
harus berada dalam kadar yang optimum untuk menghasilkan kelezatan maksimum. Dengan
sifat-sifat ini, MSG dapat digunakan untuk mengurangi asupan garam (sodium), yang ikut
menyebabkan timbulnya hipertensi, penyakit jantung, dan stroke. Rasa makanan rendah-garam
akan menjadi lebih baik dengan penambahan MSG, bahkan dengan pengurangan garam hingga
30%. Kandungan sodium (dalam persen massa) dalam MSG adalah sekitar 3 kali lebih rendah
(12%) daripada dalam natrium klorida (39%). Garam glutamat lain telah digunakan dalam sup
rendah-garam, tetapi dengan tingkat kelezatan lebih rendah daripada MSG.
6
BAB III
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
A. METODE PENELITAN
- Air
E. Variabel
7
a. Variabel bebas : msg
B. B. DATA-DATA
Tanaman jagung memakai penyiraman menggunakan msg
no Nama hari penelitian Tinggi pot 1 Tinggi pot 2 Tinggi pot 3
1 Minggu 4,5 cm 3cm 2cm
2 Senin 8 cm 7,5cm 6cm
3 Selasa 11,5cm 10cm 8cm
4 Rabu 14cm 10cm 9cm
Tanama jagung yang di beri msg membuat tanaman jagung tumbuh lebih cepat namun
berdampak negative, apa bila berlebihan akan menyebabkan tanaman akan tumbuh subur tapi
daunya cepat rontok sehingga dapat menghabat pertumbuhan jagung.sedangkan tanpa diberi
msg tanaman jagung tumbuh lebih lambat namun tidak ada berdampak negative terhadap
tumbuhan tersebut
8
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah kami buat ini, kami mendapat kesimpulan berupa :
bahwa tanaman yang diberi msg memeberi pengaruh yang negative membuat tanaman cepat subur
lalu cepat juga layu sedangkan tanaman yang diberikan air biasa pada tanaman jagung berdampak
positif tumbuhan subur dan tidak layu hanya petumbuhan nya begitu lama.
B. Saran
yang akan ditanam,sehingga pemberian air msg P air biasa, bisa dilakukan.
9
DAFTAR PUSTAKA
Syamsuri, Istamar, dkk .2007 . Biologi untuk SMA Kelas XII Semester 1 . Jakarta : Erlangga.
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/kep_tumbang.pdf
http://www.anneahira.com/sistematika-penulisan-proposal-penelitian.htm
http://www.kti-skripsi.net/2009/04/sistematika-penyusunan-tugas-akhir.html
http://www.rusmanmalili.com/pdf/tanaman-jagung.html
http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/monosodium-glutamat.pdf
10