Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL BIOLOGI

X MIPA 1
SMAN 5 MATARAM
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN TANAMAN KACANG TANAH

KELOMPOK 1

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Salam Sejahtera bagi kita semua.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji kita atas kehadirat Allah
SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmatnya kami “Kelompok 6”
dapat menyelesaikan proposal kami yang berjudul “Pengaruh Cahaya terhadap
Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Kacang Tanah”. Tak lupa salawat serta
salam selalu tercurahkan pada junjungan alam Nabi Besar Muhammad saw, para
pengikutnya serta keluarganya.

Perlu diketahui bahwa tujuan kami membuat proposal ini ialah untuk
menunjang pembelajaran kami dan untuk menyempurnkan sikap ilmiah kami dalam
bidang sains khususnya pada cabang Biologi. Selain hal itu, tujuan kami membuat
proposal ini adalah agar proposal ini dapat dinikmati oleh pembaca dan khalayak
ramai yang tertarik pada sains khususnya cabang Biologi. Tidak hanya yang tertarik,
dengan dibacanya proposal ini kami berharap dapat menumbuhkan minat seseorang
terhadap sains khususnya cabang Biologi karena sains khusunya biologi ,sangat
penting untuk dipelajari ,agar kita dapat menjaga diri, mengetahui apa tujuan Tuhan
menciptakan alam semesta , sehingga rasa syukur kita atas segala ciptannya terus
tumbuh.

Kami berharap para pembaca dapat menikmati proposal yang kami buat dan
dapat bermanfaat bagi pembacanya khususnya dalam menambah wawasan dan
pengetahuan tentang Biologi pada materi “Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan
dan Perkembangan Tanaman Kacang Tanah” , serta kami berharap dengan adanya
proposal ini pembaca ataupun khalayak ramai dapat memandang bahwa sains
merupakan hal yang menarik dan bukan merupakan hal yang menakutkan.

Demikian sepatah kata yang dapat kami sampaikan dalam proposal ini dengan
segala kekurangan dan kelebihan yang ada didalamya kami mohon maaf. Ingatlah
bahwa Tuhan menciptakan segala sesuatu di alam semesta ini ada maksudnya ,
tugas kita adalah untuk mempelajari dan mensyukurinya.

Kami kelompok 6 , mengucapkan Terima Kasih.

DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan…………………………………………………………………………….

1.1Latar belakang penelitian

1.2 Rumusan masalah

1.3 Tujuan penelitian

1.4 Manfaat Penelitian

BAB II Tinjauan Pustaka……………………………………………………………………..

BAB III Rumusan Hipotesis………………………………………………………………….

BAB IV Metode Penelitian……………………………………………………………………

4.1Alat dan Bahan Penelitian


4.2 Prosedur Penelitian

BAB V Hasil Penelitian dan Pembahasan……………………………………………….

BAB VI Kesimpulan……………………………………………………………………………

Daftar Pustaka………………………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


          Pertumbuhan pada suatu makhluk hidup atau organisme dapat diartikan
sebagai proses pertambahan biomassa atau ukuran (berat, volume, atau jumlah) yang
sifatnya irreversible (tdak dapat dikebalikan kebentuk semula).

Pada tumbuhan, pertumbuhan dan perkembangan sangat dipengaruhi banyak factor.


Faktor-faktor yang datang dari tumbuhan itu sendiri disebut factor
internal sedangkan factor yang datang dari luar tumbuhan disebut factor eksternal.

Factor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan


adalah factor genetic dan factor hormone. Hormone yang dihasilkan tumbuhan disebut
fitohormon. Beberapa hormone tumbuhan adalah auksin, giberelin, sitokinin, gas
etilen, asam absisat.

Hormone aksin adalah salah satu hormone yang dihasilkan oleh tumbuhan dari
jaringan marsitem yang selalu aktif membelah. Hormone ini adalah salah satu
hormone yang memengaruhi kecepatan pertumbuhan tanaman. Salah satu fungsi
utama dari hormone auksin adalah pembelahan dan pemanjangan sel.

Banyak aspek pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan yang dipengaruhi


oleh dua atau lebih hormone termasuk pengaruh atau factor ekternal yang dapat
mempengaruhi kinerja dari suatu hormone. Hormone-hormon dan factor eksternal
dapat saling berinteraksi untuk memperkuat (sinergisme) atau dapat member
pengaruh yang saling berlawanan (antagonisme).

Cahaya dapat mepengaruhi kerja aksin hingga dapat mempengaruhi kecepatan dari
pertumbuhan dari tumbuhan. Untuk dapat lebih memahami bagaimana pengaruh
cahaya terhadap kecepatan pertumbuhan tanaman dibuatlah laporan
pengamatan “Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan
Tanaman Kacang Tanah”. Pengamatan yang di lakukan ini memiliki banyak
kelebihan diantaranya, bahan-bahan yang dipergunakan dan diperlukan cukup
mudah untuk disiapkan, proses pengamatan yang tidak sulit sehingga didapatkan
hasil yang akurat, dan lain sebagainya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman
kacang tanah ?

2. Bagaimana hasil data dan penampakan pada tumbuhan kacang tanah yang
diberikan intensitas cahaya yang mencukupi ?

3. Bagaimana hasil data dan penampakan pada tumbuhan kacang tanah yang tidak
mendapatkan cahaya ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah :

1. Untuk dapat mengetahui pengaruh intensitas cahaya terhadap kecepatan


pertumbuhan dan perkembangan kacang tanah
2. Untuk dapat mengetahui perbedaan yang terjadi pada kedua kacang tanah
yang diberikan perlakuan berbeda yaitu

a. Diberikan cahaya

b. Tidak diberikan cahaya yang cukup.


1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh :

1. Mengetahui pengaruh intensitas cahaya yang diberikan kepada tanaman


terutama tanaman kacang tanah terhadap kecepatan pertumbuhan dan
perkembangannya.
2. Dapat menggunakan laporan pengamatan ini untuk memperdalam
pemahaman materi mengenai pertumbuhan dan perkembangan tanaman
terutama tanaman kacang tanah.
3. Pengamatan ini dilakukan untuk menambah wawasan dan pengetahuan .

Manfaat yang diperoleh pembaca laporan:

1. Laporan pengamatan ini akan membantu dalam memahami materi


pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
2. Pengamatan yang terdapat dalam laporan ini akan dapat dikembangkan oleh
pembaca, sehingga dapat memperoleh hal yang baru dalam pengetahuan.
3. Sebagai bahan referensi bagi pembaca.
BAB II
TINJAUNA PUSTAKA
 

Kajian teori

Salah satu ciri yang membedakan makhluk hidup dengan benda mati adalah
makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Jika menanam
beberapa butir biji jagung ataupun kacang-kacangan didalam pot pasti akan didapati
adanya perubahan pada biji jagung atau kacang-kacangan.

Pertumbuhan adalah pertambahan biomassa atau ukuran yang sifatnya tetap dan
irreversible. Pertumbuhan merupakan sutau konsep kuantitatif yang berkaitan
dengan penambahan massa suatu organism.

Perkembangan dapat diartikan sebagai proses perubahan yang menyertai


pertumbuhan. Perubahan itu meliputi perubahan bentuk dan tingkat kematangan
suatu makhluk hidup, berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan
suatu konsep kualitatif. Sebagai contoh, pada tanaman biji-bijian, pada awalnya
berupa biji. Biji itu kemudian tumbuh menjadi tanaman kecil yang memiliki akar,
batang, dan daun. Setelah semakin besar dan dewasa, akan muncul bunga pada
tanaman tersebut. Jika terjadi penyerbukan, bunga itu akan berubah menjadi buah
yang akan menghasilkan biji-bijian baru.

Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Tahap awal pertumbuhan

1. Mula-mula biji melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai ukuran bijinya


bertambah dan menjadi lunak.
2. Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga menghasilkan
berbagai reaksi kimia.
3. Kerja enzim ini antara lain, mengaktifkan metabolisme di dalam biji dengan
mensintesis cadangan makanan sebagai persediaan cadangan makanan pada
saat perkecambahan berlangsung.

Perkecambahan

1. Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan


pertumbuhan plumula (calon batang).
2. Faktor yang memengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen,
dan suhu.
3. Perkecambahan biji ada dua macam, yaitu:
4. Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
Hipokotil memanjang sehingga plumula dan kotiledon ke permukaan tanah dan
kotiledon melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk.

Contoh: perkecambahan kacang tanah.

1. Tipe perkecambahan di bawah tanah (hipogeal)

Epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di


atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal dalam tanah. Contoh:
perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum).

Pertumbuhan primer

1. Merupakan pertumbuhan yang terjadi karena adanya aktivitas meristem


primer.
2. Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer yang terdapat
pada ujung akar dan ujung batang dimulai sejak tumbuhan masih berupa
embrio.
3. Ciri-ciri jaringan meristem ini adalah mempunyai dinding sel yang tipis,
bervakuola kecil atau tidak bervakuola, sitoplasma pekat dan sel-selnya belum
berspesialisasi.
4. Jaringan meristem ada dua jenis, yaitu:

 Jaringan meristem apical, Jaringan ini terdapat pada ujung akar dan
batang, yang berfungsi untuk mewujudkan pertumbuhan primer.
 Jaringan meristem lateral, Jaringan ini dapat membentuk pertumbuhan
sekunder. Contoh yang sering kita temukan adalah kambium, jaringan ini dapat
menumbuhkan pertumbuhan lateral atau menambah diameter dari bagian
tumbuhan.Kambium didapatkan pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae.

Pertumbuhan terminal

Terjadi pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan berbiji yang aktif tumbuh.
Terdapat 3 daerah (zona) pertumbuhan dan perkembangan.

 Daerah pembelahan (daerah meristematik),Merupakan daerah yang paling


ujung dan merupakan tempat terbentuknya sel-sel baru. Sel-sel di daerah ini
mempunyai inti sel yang relatif besar, berdinding tipis, dan aktif membelah diri.
 Daerah pemanjangan,Merupakan daerah hasil pembelahan sel-sel meristem.
Sel-sel hasil pembelahan tersebut akan bertambah besar ukurannya sehingga
menjadi bagian dari daerah perpanjangan. Ukuran selnya bertambah beberapa
puluh kali dibandingkan sel-sel meristematik.
 Daerah diferensiasi,Merupakan daerah yang terletak di bawah daerah
pemanjangan. Sel-sel di daerah ini umumnya mempunyai dinding yang menebal
dan beberapa di antaranya mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks,
dan empulur. Sel yang lain berdiferensiasi menjadi jaringan parenkim, jaringan
penunjang, dan jaringan pengangkut (xilem dan floem).

Pertumbuhan sekunder

1. Pertumbuhan ini terjadi pada tumbuhan Dikotiledon dan Gymnospermae.


2. Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh kegiatan meristem sekunder, yang
meliputi:
3. Kambium gabus (felogen)Pertumbuhan felogen menghasilkan jaringan gabus.
Jaringan gabus berperan sebagai pelindung, yaitu menggantikan fungsi
epidermis yang mati dan terkelupas, juga merupakan bagian dari jaringan
sekunder yang disebut periderm.
4. Kambium fasis (vasikuler)Berperan membentuk xilem sekunder ke arah
dalam dan membentuk floem sekunder ke arah luar, selain itu juga
menghasilkan sel-sel hidup yang berderet-deret menurut arah jari-jari dari
bagian xilem ke bagian floem yang disebut jari-jari empulur.Bagian xilem lebih
tebal daripada bagian floem karena kegiatan kambium ke arah dalam lebih besar
daripada kegiatan ke arah luar.
5. Kambium interfasis (intervasikuler)Merupakan kambium yang membentuk
jari-jari empulur. Tumbuhan monokotil yang tidak mempunyai kambium,
tumbuh dengan cara penebalan. Tetapi pada umumnya, pertumbuhan terjadi
karena adanya peningkatan banyaknya dan ukuran sel. Pertumbuhan pada
tumbuhan dikotil yang berkayu menyangkut kedua aktivitas tersebut, sel-sel
baru yang kecil yang dihasilkan kambium dan meristem apikal, kemudian sel-sel
ini membesar dan berdifferensiasi. (Kimball, 1992: 411)

Faktor-kator yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.

1. Faktor Dalam
2. Gen, adalah pembawa sifat keturunan atau hereditas.
3. Hormon, adalah suatu senyawa organik yang dibuat pada suatu bagian
tumbuhan dan kemudian diangkut ke bagian lain, yang dengan konsentrasi
rendah menyebabkan suatu dampak fisiologis. Peran beberapa hormone yang
dihasilkan tumbuhan:
4. Auksin = merangsang pembelahan dan pemanjangan sel
5. Giberelin = menghilangkan sifat kerdil tanaman
6. Sitokinin = mematahkan dormansi biji dan pertumbuhan embrio
7. Asam absisat = mempercepat proses penuaan
8. Etilen = mempercepat pematangan buah
.

2. Faktor Luar
3. Nutien dan air, nutrien dan zat makanan terdiri dari unsur-unsur atau
senyawa kimia. Nutrient yang diperlukan merupakan sumber energi dan sumber
materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama
pertumbuhan. Air dibutuhkan tumbuhan sebagai pelarut bagi kebanyakan reaksi
dalam tubuh tumbuhan dan sebagai medium reaksi enzimatis.
4. Cahaya, selain berpengaruh dalam proses fotosintesis cahaya berpengaruh
terhadap pertumbuhan setiap organ dan keseluruhan tumbuhan.Cahaya
khususnya cahaya matahari merupakan sumber energi yang sangat penting
untuk melaksanakan proses fotosintesis. Tanpa adanya cahaya, tumbuhan hijau
tidak akan melakukan fotosintesis, sehingga tak mungkin mampu bertahan
hidup untuk jangka waktu yang lama. Respon tumbuhan terhadap lama
penyinaran dan intensitas cahaya disebut fotoperiodisme.
5. Suhu udara, suhu berpengaruh terhadap kerja enzim, sehingga suhu juga
berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan. Suhu yang baik atau ideal yang
diperlukan tumbuhan sehingga pertumbuhan dan perkambangan berlangsung
baik disebut suhu optimum(10º C – 38ºC). Umumnya tumbuhan tidak dapat
tumbuh di bawah suhu 0ºC dan di atas 40ºC. Suhu yang terlalu tinggi atau
terlalu rendah akan menghambat proses pertumbuhan dna perkembangan.
6. Oksigen, berpengaruh terhadap pertumbuhan bagian tanaman di atas tanah
maupun pertumbuhan akar yang berada di dalam tanah.
7. Kelembapan, kelembapan udara mempengaruhi proses penguapan air yang
berhubungan dengan penyerapan nutrien. Penguapan air akan meningkat
apabila kelembapan rendah, akibatnya tumbuhan dapat menyerap banyak
nutrien. Keadaan ini memacu pertumbuhan tanaman

 
BAB III
Rumusan hipotesis
Cahaya matahari selain membantu fotosintesis juga dapat menghambat kerja auksin
pada tanaman yang fungsi utamanya adalah merangsang pemanjangan dan
pembelahan sel maristem tanaman.

Sehingga hal ini mengakibatkan pertumbuhan kacang tanah yang tidak mendapatkan
cahaya akan lebih cepat dari pada pertumbuhan kacang tanah yang diberi
pencahayaan sinar matahari. Hal ini dikarenakan karja auksin akan optimal pada
kacang tanah yang tidak diberi penyinaran matahari langsung. Kacang tanah yang
tidak mendapatkan cahaya akan tumbuh lebih panjang dihari terakhir pengamatan
dari pada tanaman yang diberikan cahaya.
BAB IV
METODE PENELITIAN
Identifikasi Variable Penelitian

1.Variabel bebas: intensitas cahaya (jumlah/dapat atau tidaknya cahaya) yang


diberikan kepada kedua kacang tanah, diletakkan pada tempat yang gelap an
diletakan pada tempat yang terang.

2.Variabel kontrol: jenis biji kacang tanah, suhu, kelembapan, kadar oksigen dalam
tanah, banyaknya air, dan unsur-unsur yang terdapat dalam tanah.

3.Variabel terikat : kecepetan perumbuhan tanaman, panjang batang (dalam cm),


jumlah daun, dan warna daun

4.1 Instrumen (Alat dan Bahan)

Alat

1. Alat tulis
2. Mistar
3. Polybag
4. Kardus
5. Kapas
6. Wadah (2 buah)
7. Sekop tanah
8. Kamera (HP)
9. Media internet

Bahan

1. Biji kacang tanah (10-15 buah)


2. Air suling (aquades)
3. Tanah

 
4.2 Prosedur Pelaksanaan Pengamatan

Adapun beberapa langkah kerja dalam proses pengamatan ini adalah:

 Siapkan alat dan bahan yang di butuhkan.


 Pilah kacang tanah yang dianggap baik untuk dilakukan penanaman sebanyak
yang dibutuhkan.
 Sediakan wadah berisi air suling (aquades) untuk melakuakan imbibisi
(penyerapan air) sehingga dapat terjadi dormansi biji.
 Rendamlah biji kacang tanah selama ± 1,5-2 jam.
 Selama 1-2 jam perendaman, sediakan media penyemaiaan berupa wadah
berisi kapas yang suda dibasahi.
 Setelah 1-2 jam perendaman selesai, pindahkan biji yang akan diamati ke
media penyemaiaan sebanyak 10-15 buah biji kacang tanah.
 Amati perkembangan biji kacang tanah hingga tumbuh akar, batang, dan
daun.
 Setelah biji kacang tanah tumbuh akar, batang, dan daun, sediakan media
tanam berupa tanah humus dalam 2 buah polybag ukuran kecil.
 Tandai kedua buah polybag dengan alphabet “A” dan “B”
 Tanam kacang tanah kedalam polybag masing-masing terdiri dari 3 buah
kacang tanah.
 Lakukan penanaman kacang tanah dengan semua kacang tanah memiliki
tinggi yang sama dari permukaan tanah. Catatlah tinggi tersebut dalam tabel
pengamatan sebagai tinggi mula-mula.
 Letakkan polybag “A” ke tempat yang dapat terkena cahaya matahari langsung.
 Letakkan polybag “B” ketempat yang tidak dapat cahaya matahari, masukkan
polybag tersebut ke dalam kardus yang sudah dilobangi salah satu sudutnya.
 Lakukan pengamatan, catatlah hasil pengamatan secara periodic berupa
panjang tanaman, bentuk daun, juga warna daun. Serta lakukan dokumentasi
fisik dari tanaman.

 
BAB V
HASIL PENILITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Deskripsi Data

Tanaman dengan cahaya matahari

Perhitungan Tanaman I Tanaman II Tanaman III Rata-rata


ke- pertumbuhan
*

PB JD PB JD PB JD

1 1 2 1 2 1 2 –

2 1.7 2 1.4 2 1.5 2 1.53

3 2.6 4 1.8 4 2.1 4 2.16

4 4.8 8 2.4 4 4.2 4 3.8

5 6.7 8 3.5 8 5.5 8 5.23

6 9.6 16 6.5 16 7.3 8 7.8

Kecepatan pertumbuhan tanaman kacang tanah # 2.052

 
Tanaman dengan tanpa cahaya matahari

Perhitungan Tanaman I Tanaman II Tanaman III Rata-rata


ke- pertumbuhan
*

PB JD PB JD PB JD

1 1 2 1 2 1 2 –

2 2.3 2 2.8 4 1.6 2 2.23

3 3.1 4 3.0 4 2.5 4 2.86

4 5.2 8 5.4 8 3.4 8 4.66

5 7.1 8 8.2 8 4.6 8 6.63

6 10.0 16 11.6 16 6.5 16 9.36

Kecepatan pertumbuhan tanaman kacang tanah # 2.574

Keterangan tabel:

PB       = Panjang Batang

JD        = Jumlah Daun

*          = Rata-rata ketiga pengukuran panjang batang setiap hari perhitungan

#          = Jumlah rata-rata pertumbuhan setiap perhitungan/ jumlah hari


pengamatan           (10 hari)
2. Pembahasan

1. Kacang tanah yang di sinari cahaya matahari

Pada tanaman kacang tanah yang di tanam di bawah cahaya matahari tampak
pertumbuhan yang sedang, tidak terlalu cepat tapi juga tidak lambat. Warna daunnya
hijau, batang dan akarnya lebih kokoh. Hingga penelitian selama 8-10 hari daun yang
sudah mulai membuka rata-rata 4-16 helai. Serat daun lebih kuat sehingga daun
tidak melengkung ke tanah.

Hal itu disebabkan oleh cahaya yang telah menguraikan hormon auksin disekitar
batang tumbuhan kacang tanah. Karena hormon auksin terurai, maka pertumbuhan
tanaman terhambat, sehingga disesuaikan dengan pertumbuhan akar yang masih
labil. Akar tanaman yang labil tidak akan bisa menopang batang tanaman kacang
tanah yang terus meninggi karena tidak terkontrolnya hormon auksin.

Dengan adanya cahaya, pertumbuhan batang akan terkontrol dan tumbuhan akan
tumbuh dengan normal. Warna daun dan batang pada tumbuhan kacang tanah yang
terkena sinar matahari hijau segar. Fakta tersebut menunjukan bahwa klorofil pada
daun aktif dalam melakukan fotolisis (reaksi terang, merupakan tahap awal dari
proses fotosintesis). Dengan aktifnya klorofil pada daun, klorofil dapat menyerap atau
menangkap cahaya dengan baik, sehingga proses anabolisme pada tanaman berjalan
baik pula.

1. Kacang tanah yang tidak disinari cahaya matahari

Tanaman kacang tanah yang diletakkan pada tempat gelap pertumbuhannya sangat
cepat. Ini karena pengaruh hormon auksin, dimana hormon ini tidak rusak karena
tidak terkena cahaya. Tanaman kacang tanah yang tidak terkena cahaya ,
pertumbuhan akar, batang dan daunnya sangat rapuh dan warnanya putih
kekuningan (etiolasi) .

Tanaman kacang tanah yang tidak diberi cahaya keadaan tanahnya lebih lembap dan
basah, banyak tumbuh jamur dan hewan kecil seperti semut. Akar, batang, dan
daunnya tumbuh tidak terkontrol, menjalar ke segala arah. Hal ini karena tidak ada
sumber cahaya, karena pada dasarnya tumbuhan tumbuh ke arah datangnya cahaya.

 
BAB VI
Kesimpulan
Berdasarkan data yang kami peroleh dari proses pengamatan ini, kami dapat
menyimpulkan bahwa :

1. Terjadinya etiolasi pada tanaman yang tidak terkena cahaya matahari.


2. Pertumbuhan tanam sangat tergantung dengan hormone auksin dengan
cahaya matahari sebagai pengontrol kerja hormone tersebut yang disesuaikan
dengan pertumbuhan akar dari tanaman.
3. Cahaya dapat menghambat kerja hormone auksin dengan menguraikannya.
4. Tanaman yang tidak terkena cahaya matahari akan tumbuh lemah, rapuh dan
warna daunnya kekuningan. Hal ini erat kaitannya dengan proses fotosintesis
tanaman yang memberika energy kepada tanaman
5. Tanaman yang tidak terkena cahaya matahari sama sekali rawan busuk,
karena tanah yang lembab yang mengundang banyak organism yang merugikan
tanaman.

Saran

1. Hasil dari pengamatan yang telah dilakukan ini dapat menambah wawasan
serta dapat digunakan sebagai referensi kita.
2. Pengamatan ini sebaiknya dilakukan pada jenis tanaman lain baik kacang-
kacangan jenis lain maupun tanaman lainnya agar mendapat pengetahuan yang
lebh lanjut mengenai pengaruh cahaya terhadap kecepatan pertumbuhan
tanaman
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Tetty. 2010. Diktat Mata Pelajaran Biologi SMA. Duri:

Karmana, Oman. 2007. Cerdas Belajar Biologi untuk kelas XII. Bandung: Grafindo

Pujianto, sri. 2008. Menjelajah Dunia Biologi 3. Solo: Platinum

Anda mungkin juga menyukai