Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIKUM TENTANG PENGARUH INTENSITAS CAHAYA

TERHADAP TANAMAN BIJI CABAI RAWIT

Nama ; Moch. Husaini


Kelas : XII MIPA 3
No : 23
A. TUJUAN
Laporan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan
tanaman cabai rawit, baik dari tinggi dan kondisi tanaman cabai rawit itu sendiri selama 3
minggu ini.
B. ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang perlu disiapkan dalam praktikum ini antara lain :
1. 3 wadah berupa pot untuk tanaman

2. Biji cabai rawit (ambil biji dari cabai rawit yang bewarna merah) dan sendok
3. Air

4. Tanah beserta pupuk yang telah tercampur dan juga sekop

C. DASAR TEORI

Ada tiga dasar teori dalam praktikum ini, yaitu :


1. Cabai Rawit
Cabai rawit merupakan tanaman perdu yang tingginya hanya sekitar 50-135 cm.
Tanaman ini tumbuh tegak lurus ke atas. Akar cabai rawit merupakan akar tunggang.
Akar tanaman ini umunya berada dekat dengan permukaan tanah dan melebar sejauh
30 cm-50 cm secara vertikal. Batanya kaku dan tidak bertrikoma. Daunnya
merupakan daun tunggal bertangkai. Selain daun ujung telur memanjang atau bulat
telur bentuk lanset, dengan pangkal runcing dan ujung menyempit. Letaknya
berselingan pada batang dan membentuk pola spiral. Bunga cabai rawit terletak di
ujung nampak di ketiak, dengan tangkai tegak. Buah dari cabai rawit bulat telur
memanjang, berwarna merak, dan rasanya sangat pedas. Buah yang masih muda
bewarna putih kehijauan atau hijau tua. Ketika sudah tua menjadi hijau kekuningan,
jingga, atau merah menyala.

2. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan


Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau
volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk
semula. Sedangkan Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju
kedewasaan yang tidak dapat dinyatakan dengan ukuran (kualitatif) tetapi dengan
perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaanya.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan suatu
tanaman. Faktor-faktor tersebut dapat dibedakan menjadi Faktor Internal dan Faktor
Eksternal.
Faktor Internal adalah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan dari dalam tumbuhan itu sendiri. Faktor Internal meliputi :
1) Gen
2) Hormon, yaitu : Auksin, Sitokinin, Giberelin, Asam absitat, Gas etilen, Kalin,
dan Asam traumalin.
Sedangkan Faktor Eksternal adalah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan dari luar tumbuhan, yaitu lingkungan beserta komponen abiotiknya.
Faktor Eksternal meliputi :
1) Air
2) Cahaya
3) Kelembapan
4) Suhu
5) Kesuburan tanah
6) Makanan atau Nutrisi
Cahaya sebagai Faktor Eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Cahaya yang dimaksud di sini adalah cahaya matahari. Cahaya
matahari adalah cahaya yang berasal dari matahari. Tanaman menggunakan cahaya
matahari untuk berfotosintesis dan membuat makanan. Tanpa cahaya matahari takkan ada
kehidupan di bumi. Cahaya yang dibutuhkan tumbuhan tidak selalu sama pada setiap
tanaman. Ada jenis-jenis tanaman yang memerlukan cahaya banyak dan ada pula yang
memerlukan cahaya yang sedikit untuk pertumbuhan dan perkembanyannya. Tentu
cahaya bisa berakibat baik maupun buruk kepada semua makhluk hidup, terutama bagi
tanaman, jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tumbuh
tinggi dengan cepat namun akan tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan
(etiolasi). Pada tanaman biji cabai rawit, justru cahaya matahari dapat menghambat
proses pertumbuhan tanaman.

D. CARA KERJA

1) Siapkan 3 wadah pot kosong, kemudian masukkan tanah atau pupuk ke dalam 3
wadah pot tersebut dengan menggunakan sekop yang telah disiapkan.
2) Selanjutnya, masukkan beberapa biji cabai rawit ke dalam pot.

3) Lalu, siram dengan air ke dalam pot tersebut.


4) Simpan satu pot di tempat gelap atau tidak terkena sinar cahaya matahari, satu lagi di
tempat sedang atau terkena sebagian sinar matahari, dan satu lagi di tempat terang
dengan kata lain seluruh bagian terkena sinar matahari sepanjang hari.
- Tempat Gelap

- Tempat Terang
- Tempat Sedang

5) Dan langkah terakhir adalah amati, siram, dan ukur pertumbuhan tanaman biji cabai
rawit setiap hari dalam 3 minggu terakhir ini.

E. DATA PENGAMATAN

I. Hasil pengamatan minggu pertama (7-13 September 2021)


Tinggi Tanaman
Hari (cm)
Tempat terang Sedang Tempat gelap
1 0 cm 0 cm 0,4 cm
2 0,1cm 0, 2 cm 0,7 cm
3 0,4 cm 0,5 cm 0,9 cm
4 0,5 cm 0,7 cm 1 cm
5 0,7cm 0, 8 cm 1,5
6 1 cm 1,2 cm 2,1 cm
7 1,3 cm 1,5 cm 2,5 cm

II. Hasil pengamatan minggu kedua (14-20 September 2021)

Tinggi Tanaman
Hari (cm)
Tempat terang Sedang Tempat gelap
1 1,8 cm 2,2 cm 2,8
2 2,2 cm 2,8 cm 3,3 cm
3 2,4 cm 3,2 cm 3,5 cm
4 2,8 cm 3,45 cm 3,65 cm
5 2,95 cm 3,6 cm 3,9 cm
6 3,1 cm 3,85 cm 4,4 cm
7 3,5 cm 4,3 cm 4,7 cm

III. Hasil pengamatan minggu ketiga (21-27 September 2021)

Tinggi Tanaman
Hari (cm)
Tempat terang Sedang Tempat gelap
1 3,55 cm 4,4 cm 5,1 cm
2 4,1 cm 4,7 cm 5,25 cm
3 4,6 cm 4,9 cm 5,7 cm
4 5 cm 5,2 cm 6,1 cm
5 5,3 cm 5,4 cm 6,7 cm
6 5,5 cm 5,6 cm 7,3 cm
7 5,8 cm 6,2 cm 7,8 cm

F. FOTO PERTUMBUHAN TANAMAN BIJI CABAI RAWIT (2 HARI 1X)

 Minggu Pertama
 Minggu Kedua
 Minggu Ketiga
G. PEMBAHASAN
Berdasarkan data dan pengamatan yang saya peroleh dari hasil praktikum ini, didapatkan
hasil yaitu:
 Tanaman satu dengan tanaman lainnya di dalam media tanam yang sama, ada
yang pertumbuhannya lebih cepat dan ada yang lambat. Ini dikarenakan adanya
kompetisi antara tanaman biji cabai rawit satu dengan yang lainnya yang
disebabkan karena instesitas cahaya yang mengenai tumbuhan cabai rawit
berbeda-beda, sehingga ada tanaman yang lebih cepat pertumbuhannya dan ada
juga yang lambat.
 Cahaya merupakan faktor eksternal yang sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan biji cabai rawit. Cahaya yang banyak atau cahaya terang membuat
tanaman biji cabai rawit tumbuh dengan baik dan normal. Sedangkan cahaya yang
lemah atau tidak ada cahaya membuat tanaman cabai biji rawit tumbuh abnormal.
 Tanaman yang ditanam di tempat gelap, terlihat tumbuh lebih panjang daripada
normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh hormon auksin. Fungsi utama
hormon auksin adalah untuk memacu pemanjangan sel di ujung meristem apikal.
Hormon ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari,
hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini
tidak akan terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang
(pertumbuhan primer). Akibatnya, batang tanaman pada cabai rawit akan lebih
panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi kondisi fisik dari tanaman biji
cabai rawit akan tampak lebih pucat dan warnanya kekuning-kuningan.
 Tanaman yang ditanam di tempat sedang, terlihat lebih pendek dari pada tanaman
di tempat gelap, tetapi tanaman tersebut lebih panjang dari pada tanaman yang
ada di tempat terang. Ini dikarenakan sebagian cahaya matahari mengenai
tanaman biji cabai rawit yang berada di tempat sedang, akibatnya ada sebagian
hormon auksin yang ada di ujung meristem apikal akan terurai dan rusak.
Sehingga proses pemanjangan batang jauh relatif lama dari pada tanaman di
tempat gelap.
 Tanaman di tempat terang, cabai rawit terlihat tumbuh lebih pendek daripada
yang ditanam di tempat gelap dan tempat sedang. Peristiwa tu juga terjadi karena
pengaruh hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini
akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tidak terlalu cepat.

H. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah saya lakukan yakni “Pengaruh Intensitas Cahaya
(faktor eksternal) terhadap Pertumbuhan tanaman biji cabai rawit, maka dapat
disimpulkan bahwa cahaya dapat mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman biji cabai
rawit. Hal ini terlihat dari tinggi batang yang jauh berbeda dibandingkan tanaman biji
cabai rawit yang tumbuh di tempat gelap walaupun mendapat perlakuan yang sama. Jadi
kebutuhan cahaya tiap tanaman berbeda-beda tergantung reaksi yang timbulkan tanaman
itu sendiri. Reaksi tumbuhan yang berada di tempat gelap akan berbeda dengan tumbuhan
di tempat yang sedang (terkena sebagian cahaya) maupun tempat yang terang.
Tanaman biji cabai rawit yang ditempatkan di tempat terang (seluruh bagian terkena
cahaya matahari sepanjang hari) pertumbuhanya lebih lambat, daunnya lebar dan tebal,
warnanya hijau, batang tegak, kokoh.

Tanaman biji cabai rawait yang ditempatkan di tempat sedang (sebagian terkena cahaya
matahari) pertumbuhannya relative lebih cepat daripada tanaman biji cabai rawit di
tempat terang, daunnya agak kekuningan, dan lebih tinggi daripada tanaman yang terletak
di tempat terang.
Sedangkan tanaman biji cabai rawit yang tidak terkena cahaya matahari (gelap)
petumbuhannya lebih cepat tinggi (etiolasi) dan daunnya tipis, berwarna pucat, batangnya
melengkung tidak kokoh. Semua ini terjadi dikarenakan tidak adanya cahaya sehingga
dapat memksimalkan fungsi auksin untuk pemanjangan sel-sel tumbuhan.

MOCH. HUSAINI/XII MIPA3/23

Anda mungkin juga menyukai