2. Biji cabai rawit (ambil biji dari cabai rawit yang bewarna merah) dan sendok
3. Air
C. DASAR TEORI
D. CARA KERJA
1) Siapkan 3 wadah pot kosong, kemudian masukkan tanah atau pupuk ke dalam 3
wadah pot tersebut dengan menggunakan sekop yang telah disiapkan.
2) Selanjutnya, masukkan beberapa biji cabai rawit ke dalam pot.
- Tempat Terang
- Tempat Sedang
5) Dan langkah terakhir adalah amati, siram, dan ukur pertumbuhan tanaman biji cabai
rawit setiap hari dalam 3 minggu terakhir ini.
E. DATA PENGAMATAN
Tinggi Tanaman
Hari (cm)
Tempat terang Sedang Tempat gelap
1 1,8 cm 2,2 cm 2,8
2 2,2 cm 2,8 cm 3,3 cm
3 2,4 cm 3,2 cm 3,5 cm
4 2,8 cm 3,45 cm 3,65 cm
5 2,95 cm 3,6 cm 3,9 cm
6 3,1 cm 3,85 cm 4,4 cm
7 3,5 cm 4,3 cm 4,7 cm
Tinggi Tanaman
Hari (cm)
Tempat terang Sedang Tempat gelap
1 3,55 cm 4,4 cm 5,1 cm
2 4,1 cm 4,7 cm 5,25 cm
3 4,6 cm 4,9 cm 5,7 cm
4 5 cm 5,2 cm 6,1 cm
5 5,3 cm 5,4 cm 6,7 cm
6 5,5 cm 5,6 cm 7,3 cm
7 5,8 cm 6,2 cm 7,8 cm
Minggu Pertama
Minggu Kedua
Minggu Ketiga
G. PEMBAHASAN
Berdasarkan data dan pengamatan yang saya peroleh dari hasil praktikum ini, didapatkan
hasil yaitu:
Tanaman satu dengan tanaman lainnya di dalam media tanam yang sama, ada
yang pertumbuhannya lebih cepat dan ada yang lambat. Ini dikarenakan adanya
kompetisi antara tanaman biji cabai rawit satu dengan yang lainnya yang
disebabkan karena instesitas cahaya yang mengenai tumbuhan cabai rawit
berbeda-beda, sehingga ada tanaman yang lebih cepat pertumbuhannya dan ada
juga yang lambat.
Cahaya merupakan faktor eksternal yang sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan biji cabai rawit. Cahaya yang banyak atau cahaya terang membuat
tanaman biji cabai rawit tumbuh dengan baik dan normal. Sedangkan cahaya yang
lemah atau tidak ada cahaya membuat tanaman cabai biji rawit tumbuh abnormal.
Tanaman yang ditanam di tempat gelap, terlihat tumbuh lebih panjang daripada
normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh hormon auksin. Fungsi utama
hormon auksin adalah untuk memacu pemanjangan sel di ujung meristem apikal.
Hormon ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari,
hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini
tidak akan terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang
(pertumbuhan primer). Akibatnya, batang tanaman pada cabai rawit akan lebih
panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi kondisi fisik dari tanaman biji
cabai rawit akan tampak lebih pucat dan warnanya kekuning-kuningan.
Tanaman yang ditanam di tempat sedang, terlihat lebih pendek dari pada tanaman
di tempat gelap, tetapi tanaman tersebut lebih panjang dari pada tanaman yang
ada di tempat terang. Ini dikarenakan sebagian cahaya matahari mengenai
tanaman biji cabai rawit yang berada di tempat sedang, akibatnya ada sebagian
hormon auksin yang ada di ujung meristem apikal akan terurai dan rusak.
Sehingga proses pemanjangan batang jauh relatif lama dari pada tanaman di
tempat gelap.
Tanaman di tempat terang, cabai rawit terlihat tumbuh lebih pendek daripada
yang ditanam di tempat gelap dan tempat sedang. Peristiwa tu juga terjadi karena
pengaruh hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini
akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tidak terlalu cepat.
H. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah saya lakukan yakni “Pengaruh Intensitas Cahaya
(faktor eksternal) terhadap Pertumbuhan tanaman biji cabai rawit, maka dapat
disimpulkan bahwa cahaya dapat mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman biji cabai
rawit. Hal ini terlihat dari tinggi batang yang jauh berbeda dibandingkan tanaman biji
cabai rawit yang tumbuh di tempat gelap walaupun mendapat perlakuan yang sama. Jadi
kebutuhan cahaya tiap tanaman berbeda-beda tergantung reaksi yang timbulkan tanaman
itu sendiri. Reaksi tumbuhan yang berada di tempat gelap akan berbeda dengan tumbuhan
di tempat yang sedang (terkena sebagian cahaya) maupun tempat yang terang.
Tanaman biji cabai rawit yang ditempatkan di tempat terang (seluruh bagian terkena
cahaya matahari sepanjang hari) pertumbuhanya lebih lambat, daunnya lebar dan tebal,
warnanya hijau, batang tegak, kokoh.
Tanaman biji cabai rawait yang ditempatkan di tempat sedang (sebagian terkena cahaya
matahari) pertumbuhannya relative lebih cepat daripada tanaman biji cabai rawit di
tempat terang, daunnya agak kekuningan, dan lebih tinggi daripada tanaman yang terletak
di tempat terang.
Sedangkan tanaman biji cabai rawit yang tidak terkena cahaya matahari (gelap)
petumbuhannya lebih cepat tinggi (etiolasi) dan daunnya tipis, berwarna pucat, batangnya
melengkung tidak kokoh. Semua ini terjadi dikarenakan tidak adanya cahaya sehingga
dapat memksimalkan fungsi auksin untuk pemanjangan sel-sel tumbuhan.