Nama Anggota :
Guru Pembimbing :
Ibu Endang Sriwahyuni S.pd
KATA PENGANTAR……………………………………………………………
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………..
1.1. Latar Belakang………………………………………………………..
1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………….
1.3. Tujuan Masalah……………………………………………………….
1.4. Hipotesis………………………………………………………………
1.5. Manfaat Penelitian…………………………………………………….
BAB 5 KESIMPULAN……………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….
LAMPIRAN……………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga laporan kegiatan praktik mengamati pertumbuhan kecambah dapat tersusun
dengan baik dan tepat waktu.
Tersusun laporan ini, tentu atas bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu
melalui kesempatan ini di sampaikan ucapan terimakasih kepada:
Ibu Endang Sriwahyuni S.pd selaku guru BIOLOGI SMAN 2 Katingan Kuala
Mengingat keterbatasan kami, laporan ini maih jauh dari sempurna, untuk itu kritik
dan saran dari berbagai pihak senantiasa diharapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Kampung Baru, Juli 2023
Penyusun
BAB 1
PENAHULUAN
1.4 Hipotesis
Kecambah yang di letakkan pada medium kapas pada tempat yang terang lebih
cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan kecambah yang di letakkan pada tempat
gelap.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Bagi kami sebagai peneliti, dapat lebih memahami perkembangan dan
pertumbuhan perkecambahan pada kacang hijau.
2. Bagi pembaca agar bisa mengetahui perkembangan dan pertumbuhan
perkecambahan pada kacang hijau.
3. Agar bisa mengetahui perkembangan perkecambahan pada kacang hijau
4. Sebagai sumber informasi dalam perkembangan teknologi pertanian.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran dan berat, tetapi tidak dapatbalik
(Irreversible). Pertumbuhan dapat diukur secara Kuantitatif(Arif Priadi,2009).
Perkembangan adalah proses yang menyertai pertumbuhan, menuju tingkat
pematangan atau kedewasaan makhluk hidup (Rohana Kusumawati,2012)
a) Faktor Intraseluler
Merupakan faktor yang berasal dari dalam sel,contohnya gen.
b) Faktor Interseluler
Faktor Interseluler berupa hormon. Hormon pada tumbuhan disebut Fithohormon.
Macam Fithohormon antaralain:
– Auksin
– Giberelin
– Sitokinin
– Gas Etilen
– Asam absisat
– Asam Traumalin (Hormon luka)
– Kalin
b. Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup. Tumbuhan sangat membutuhkan matahari untuk fotosintesis. Namun
keberadaan cahaya dapat menghambat pertumbuhan karena cahaya cahaya dapat
merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang. Bila kamu menyimpan
kecambah ditempat gelap selama beberapa hari, kecambah itu akan tumbuh lebih
cepat (lebih tinggi) dari seharusnya, namun tampak lemah dan pucat/kekuning-
kuningan karena kekurangan klorofil.
c. Air dan Kelembapan
Air dan Kelembapan merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air,reaksi kimia di
dalam sel tidak dapat berlangsung. Sehingga dapat mengakibatkan kematian.
Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap air dalam udara atau tanah. Tanah
yang lembab dapat di serap air nya oleh tumbuhan dan lebih sedikit penguapan.
Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembapan juga
penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.
d. Oksigen
Oksigen diperlukan untuk proses respirasi aerob. Melalui proses tersebut ,
tumbuhan dapat memperoleh energi untuk pertumbuhannya. Tumbuhan yang
kekurangan oksigen akan mengalami kematian.
4.1Tabel Pengamatan
A. Di Tempat Terang
Hari Perubahan pada kecambah ke- Rata-rata Ket
1 2 3 4 5
1 1,5 cm 1,0 cm 0,5 cm 1,0 cm 0,7 cm 1,0 cm
2 3,0cm 2,1 cm 1,5 cm 2,2 cm 1,6 cm 2,08 cm Keluar akar
3 4,2 cm 3,5 cm 2,0 cm 3,2 cm 2,4 cm 3,06 cm Keluar daun
4 6,0 cm 5,2 cm 3,0 cm 4,0 cm 3,5cm 4,34 cm Keluar daun
Jumlah 14,82
B. Di Tempat Gelap
4.2Pembahasan
Dari hasil pengamatan diatas dapat kita lihat perbedaan yang signifikan dari
kecambah yang di letakan pada tempat gelap dengan tempat terang.
Pada hari pertama pertumbuhan di tempat terang sangat cepat, terlihat dari mulai
tumbuhnya batang kecambah di sertai terangkatnya kotiledon dengan tinggi batang
kecambah, mencapai 1.0 cm. Sedangkan kecambah pada tempat gelap, tinggi batang
0,72 cm.
Pada hari kedua biji kacang hijau mulai mengeluarkan kecambah, dengan ukuran
tinggi batang kecambah pada tempat terang mencapai 2.08 cm. Sedangkan tinggi
batang kecambah pada tempat gelap mencapai 1,32 cm.
Pada hari ketiga biji kacang hijau denga ukuran tinggi batang kecambah pad a
tempatterang mencapai 3,06cm. Sedangkan tinggi batang pada tempat gelap mecapai
1,82 cm.
Padahari keempat biji kacang hijau dengan ukuran tinggi batang kecambah pada
tempat terang mencapai 4,34 cm. Sedangkan tinggi batang kecambah pada tempat
gelap mencapai 2,44 cm.
Dari hasil pengamatan di atas dapat kita lihat bahwa pertumbuhan pada
kecambah di tempat terang lebih cepat di bandingkan kecambah tempat gelap.
BAB 5
KESIMPULAN