Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN BIOLOGI

PRAKTIKUM PENGARUH CAHAYA TERHADAP KECEPATAN


PERTUMBUHAN KECAMBAH

Oleh :
Marffel Andrian Robiyanto
XII MIPA 4 / 19
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tumbuh dan berkembang merupakan ciri dari setiap makhluk hidup, tak terkecuali
tumbuhan. Tumbuhan tumbuh dari kecil menjadi besar dan berkembang dari satu sel
zigot menjadi embrio kemudian berkembang lagi menjadi satu individu yang
mempunyai akar, batang dan daun. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses
pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversibel yaitu tidak dapat
kembali ke bentuk semula. Pertumbuhan dan perkembangan pada biji diawali dari
perkecambahan. Perkecambahan adalah proses pertumbuhan dan perkembangan embrio.
Sedangkan yang di maksaud perkembangan adalah peristiwa yang berawal dari differensiasi
yang semakin tampak perbedaan struktur dan fungsi masing-masing organ hingga perubahan
yang terjadi semakin kompleks.
Salah satu contoh tumbuhan yang mengalami perkecambahan ialah kacang hijau. Kacang
hijau adalah tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tanaman ini
memiliki kulit yang hijau, berbiji putih, dan sering dibuat kecambah atau toge. Dalam
pertumbuhan tanaman kacang hijau, memerlukan media dan dipengaruhi oleh beberapa
faktor salah satunya adalah cahaya. Sehubungan dengan adanya kacang hijau yang dalam
pertumbuhannya dipengaruhi oleh cahaya, pada penelitian ini akan membahas mengenai
pengaruh yang akan timbul akibat dari pemberian intensitas cahaya yang berbeda. Kacang
hijau termasuk tumbuhan hijau, memerlukan cahaya tidak hanya untuk membuat makanan,
tetapi juga untuk pertumbuhannya.
Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup
didunia. Bagi manusia , hewan, dan tumbuhan, cahaya matahari adalah penerang dunia ini.
Selain itu, bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil cahaya matahari sangat
menentukan proses fotosintesis. Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses
fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis
tumbuhan.
Seperti teori yang sudah ada, tumbuhan yang mengalami kekurangan cahaya saat
perkembangan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang kecambah
akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat
(tidak hijau). Semua ini terjadi dikarenakan tidak adanya cahaya sehingga dapat
memaksimalkan fungsi auksin untuk penunjang sel – sel tumbuhan sebaliknya, tumbuhan
yang tumbuh ditempat terang menyebabkan tumbuhan – tumbuhan tumbuh lebih lambat
dengan kondisi relative pendek, daun berkembang, lebih lebar, lebih hijau, tampak lebih
segar dan batang kecambah lebih kokoh.
Hal tersebut sering kali terjadi pada beberapa tumbuhan, salah satunya kacang
hijau tadi. Pertumbuhan yang dialami kacang hijau ini dipengaruhi oleh beberapa faktor
salah satunya adalah cahaya. Oleh sebab itu kami memilih permasalahan ini sebagai
poin penting dalam pelaksanaan penilitian kami. Kami ingin membuktikan bahwa teori
yang telah berkembang memang benar adanya.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalahnya ialah :
1. Bagaimanakah pengaruh cahaya matahari perhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman kacang hijau?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penilitian ini ialah :
1. Untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh cahaya matahari terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau.

D. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah jika tumbuhan kacang hijau diletakan diruang yang
langsung terkena cahaya maka pertumbuhannya akan lebih lambat namun daunnya tampak
lebih lebar, tebal, hijau tampak segar, dan batang kecambah tampak kokoh. Kemudian,
jika diletakkan di ruang yang kekurangan cahaya (gelap) maka batang kecambah akan
tumbuh lebih cepat namun lemah, daunnya berukuran kecil, tipis, dan berwarna pucat.

E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini ialah :
1. Untuk menambah pengetahuan bagi sebagian orang yang belum mengetahui pengaruh
cahaya bagi tumbuhan kacang hijau.
2. Sebagai sumber informasi dalam pengembangan teknologi pertanian.
3. Sebagai bahan untuk memperdalam ilmu pengetahuan bagi penulis.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan


Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran (diantarnya volume, massa, dan tinggi)
serta jumlah sel secara irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Pertumbuhan
bersifat kuantitatif (dapat diukur) menggunakan auksanometer. Pertumbuhan terjadi karena
pertambahan jumlah sel dan pembesaran sel. Proses ini terjadi akibat pembelahan mitosis
pada jaringan bersifat meristematik. Contoh, pertambahan tinggi batang dan jumlah daun.
Perkembangan adalah proses terspesialisasi sel menuju ke bentuk dan fungsi tertentu
yang mengarah ke tingkat kedewasaan yang bersifat kualitatif (tidak dapat dihitung) dan
irreversible. Contoh, munculnya bunga sebagai alat perkembangbiakan.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman :
a) Faktor eksternal/lingkungan
Faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses
pertumbuhan dan perkembangan. Faktor tersebut yaitu:
 Suhu / temperatur lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh
kembang, reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi
tumbuhan adalah antara 22°C-37°C.
 Kelembaban udara
Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat
mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak
pada pembentukan sel yang lebih cepat.
 Cahaya matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis
(khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya mat ahari, maka
tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning -kuningan (etiolasi).
Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan.
b) Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan
mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
 Gen
Gen adalah faktor penentu sifat-sifat yang akan diwariskan kepada generasi
berikutnya. Gen juga berperan dalam pengendalian metabolisme zat di dalam sel. Gen
juga dapat mengatur pola pertumbuhan dengan cara menurunkan sifat-sifatnya dan
sintesis-sintesis yang dikendalikannya.
 Hormon
Di bawah ini merupakan macam-macam hormon pada tumbuhan.
a. Auksin
b. Giberelin
c. Sitokinin
d. Gas Etilen
e. Asam Absisat
f. Kalin : Rhizokalin (akar), Kaulokalin (batang), Anthokalin (bunga), Filokalin (daun).

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode
Metode yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah bentuk pengamatan
(observasi) langsung terhadap tumbuhan kacang hijau yang mengalami dua perlakuan
yang berbeda dan mencari tahu faktor-faktor yang mempengaruhinya.

B. Alat Dan Bahan


Untuk melakukan penelitian ini, alat dan bahan yang akan digunakan :
1. 6 buah gelas plastik
2. Kacang hijau 30 biji
3. Kapas setebal
4. Air
5. Mistar/Penggaris dan benang
6. Buku catatan dan alat tulis

C. Waktu Dan Tempat


Mengenai tempat pelaksanaan penelitian, saya melakukan penelitian ini di kediaman
saya sendiri. Untuk kacang hijau yang langsung terkena cahaya matahari, saya
meletakkannya di meja dekat pintu utama rumah saya, dan untuk kacang hijau yang
berada di tempat gelap saya meletakkannya di pojok meja belajar saya. Perkecambahan ini
berlangsung selama 6 hari. Penyiraman 1 sampai 2 kali sehari pada pukul 06.30 dan
18.00. Pada pertumbuhan di hari 2, saya mulai melakukan pengukuran pada kacang
hijau yang sudah berkecambah.

D. Cara Kerja
Cara kerja dalam penelitian ini, ialah :
1. Rendam biji kacang hijau selama semalaman
2. Masukkan kapas setebal 2 cm ke dalam gelas dan tuang air hingga kapas terendam
3. Masukkan masing-masing 5 butir biji kacang hijau ke dalam 6 gelas air mineral
4. Letakkan 3 gelas meniral di tempat yang terang dan yang satu di tempat yang gelap.
5. Amati proses perkecambahan selama 6 hari
6. Jaga kapas agar selalu basah
7. Catat kapan biji mulai berkecambah, hitung jumlah kecambah yang hidup setelah 6
hari
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data
 Tabel Pengamatan Panjang Kacang Hijau
Hari Tempat Terang
Gelas 1 2 3
1 - - -
2 1, 1.6, 1.5, 1.2, 1 1.5, 1, 1.5, 1,5, 0.5 0.5, 1.2, 1.5, 1.7, 1
= 1.26 = 1.2 = 1.18
3 2, 2.1, 2.1, 1.5, 1.5 1.8, 1.7, 1.8, 1.8, 1.5 1.5, 1.5, 1.6, 1.9, 1.5
= 1.84 = 1.72 = 1.6
4 3.5, 3, 3, 2, 1.5 1.5, 2.5, 3.5, 2.5, 3 2.5, 1.5, 2, 1.5, 3
= 2.6 = 2.6 = 2.1
5 4, 3.6, 4.2, 3.3, 2 1.5, 3, 3.9, 3.2, 3,3 3.1, 2, 2.5, 2.2, 3,5
= 3.42 = 2.98 = 2.66
6 4.6, 4.1, 4.4, 3.9, 2.5 1.5, 3.5, 4.2, 4, 3,9 3.7, 2.3, 2.8, 2.5, 4
= 3.9 =3.42 = 3.06
X 2,04 2,488 2,12

Hari Tempat Gelap


Gelas 1 2 3
1 - - -
2 1.5, 1, 1, 1.8, 1.6 1.6, 1.7, 1.2, 1.5, 1 1.2, 1.5, 1, 1.4, 1.5
= 1.38 = 1.4 = 1.32
3 2.5, 2, 2, 3.5, 3 2.5, 3, 3, 2, 2 4, 2, 2.5, 2.5, 2
= 2.6 = 2.5 = 2.6
4 7.8, 2.5, 4.6, 6.8, 3.4 2.5, 7, 6, 8, 2 7, 3.5, 2.5, 2, 3
=5.02 = 5.1 = 3.6
5 10, 5, 6, 8.5, 4.5 3.5, 10.3, 9.3, 9.8, 2,8 8.9, 6.7, 5.4, 4.3, 5,2
= 6.8 = 7.14 = 6.1
6 13.2, 7.3, 8.7, 11, 7.6 5, 13.5, 11.3, 12.2, 3,1 11.9, 9.8, 7.6, 5.3, 6.9
= 8.96 = 9.02 = 8.3
X 4,952 5,032 4,384

 Tabel Pengamatan Warna Daun Kacang Hijau


Hari Tempat Terang
Gelas 1 2 3
1 - - -
2 - - -
3 Hijau Hijau Hijau
4 Hijau Hijau Hijau
5 Hijau Hijau Hijau

Hari Tempat Gelap


Gelas 1 2 3
1 - - -
2 - - -
3 Hijau Pucat Hijau Pucat Hijau Pucat
4 Hijau Pucat Hijau Pucat Hijau Pucat
5 Hijau Pucat Hijau Pucat Hijau Pucat

B. DOKUMENTASI
Hari 1

Hari 2

Hari 3

Hari 4
Hari 5

Hari 6

C. PEMBAHASAN
Tanaman yang diletakkan ditempat gelap dapat tumbuh dengan cepat karena
disebabkan oleh adanya aktivitas hormon auksin yang lebih besar dibandingkan pada
tempat yang terang. Aktivitas hormon auksin dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari.
Semakin sedikit cahaya matahari maka aktivitas hormon auksin akan semakin besar, dan
sebaliknya semakin banyak cahaya matahari maka aktivitas hormon auksin akan semakin
sedikit. Hal ini disebabkan karena cahaya matahari dapat merusak hormon auksin.
Hormon auksin berfungsi untuk memacu pemanjangan sel. Jadi semakin banyak aktivitas
hormon auksin maka pertumbuhan tanaman akan semakin cepat dan sebaliknya. Hal
inilah yang menyebabkan pertumbuhan tanaman yang ditempatkan di daerah gelap lebih
cepat dibandingkan di daerah terang. Peristiwa ini disebut “etiolasi”
Cahaya merupakan sumber energi dalam fotosintesis. Tanpa cahaya, tumbuhan tidak
akan mampu berfotosintesis dengan baik dan menyebabkan tumbuhan terganggu
pertumbuhannya. Cahaya juga merupakan faktor penghambat pertumbuhan. Hormon
auksin menjadi tidak aktif ketika ada cahaya. Hal ini menyebabkan tumbuhan yang
ditanaman di tempat terkena cahaya matahari menjadi lebih pendek dibandingkan
tumbuhan yang ditanam di tempat gelap. Kekurangan cahaya pada saat perkecambahan
akan menyebabkan gejala etiolasi di mana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat
tetapi lemah dan berwarna kuning pucat.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman terbagi menjadi dua yaitu faktor
eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yaitu: makanan/ nutrsi, air, suhu, cahaya,
kelembapan. Faktor internal (dalam) yaitu hormon dan gen.
Batang pada tanaman akan melemah dan akhirnya tanaman akan mati atau layu
karena tanaman tidak mendapatkan cahaya untuk fotosintesis sehingga tanaman pun akan
layu dan mati.
BAB V
KESIMPULAN

Dari hasil penelitian pengaruh faktor cahaya terhadap pertumbuhan dan


perkembangan biji kacang hijau, dapat disimpulkan bahwa cahaya dapat
mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Proses pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan membutuhkan cahaya. Namun, banyak sedikitnya
cahaya yang dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda-beda, begitu pula dengan tumbuhan
kacang hijau.
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap pertumbuhan dan
perkecambahan biji kacang hijau, biji kacang hijau yang diletakan ditempat gelap dan
terang akan mempunyai perbedaan. Biji kacang hijau yang terkena cahaya matahari
secara langsung (terang) pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebar & tebal,
berwarna hijau, batang tegak, kokoh. Sedangkan, biji kacang hijau yang tidak terkena
cahaya matahari (gelap) pertumbuhannya lebih cepat tinggi (etiolasi) dan daunnya
tipis, berwarna pucat, batang melengkung tidak kokoh. Hal ini terjadi karena cahaya
memperlambat/menghambat kerja hormon auksin dalam pertumbuhan meninggi
(primer). Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang telah dibuat sebelumnya
telah benar.

Anda mungkin juga menyukai