Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

MATA KULIAH: PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

“PERTUMBUHAN TANAMAN”

OLEH

NAMA : FARHANA

NIM : 4182220027

JURUSAN : BIOLOGI

KELAS : BIOLOGIK NONDIK-A 2018

KELOMPOK :2

TANGGAL PELAKSANAAN : 15 APRIL 2020

FAKULTAS MATEMATIA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
I. JUDUL PRAKTIKUM : Pertumbuhan Tanaman

II. TUJUAN :

1. Untuk mengetahui laju tumbuh daun sejak awal pertumbuhan sampai daun
berukuran konstan
2. Untuk mengetahui laju tinggi tanaman sejak awal pertumbuhan sampai 2
minggu
3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman

III. TINJAUAN TEORITIS

Tumbuh atau proses tumbuh merupakan suatu karakteristik hidup dari berbagai
organisme, termasuk tumbuhan. Tumbuh adalahh pertambahan volume yang tidak dapat
balik. Sebenarnya proses tumbuh ini adalah suatu proses yang komplek atau sulit sekali,
baik mengenal sifat tumbuhan maupun faktor lingkungannya. Besarnya pertumbuhan
persatuan waktu disebut laju tumbuh. Laju tumbuh suatu tumbuhan atau bagiannya
berubah menurut waktu. Oleh karena itu, bila laju tumbuh digambarkan dengan suatu
grafik dengan laju tumbuh pada ordinat dan waktu pada absis, maka grafik itu merupakan
suatu kurva berbentuk S atau kurva sigmoid. Kurva sigmoid pertumbuhan ini berlaku
bagi tumbuhan lengkap, bagian-bagiannya ataupun sel-selnya.

Pola pertumbuhan dapat dibagi dalam tiga fase pertumbuhan, yaitu : (1) fase
logaritmik/eksponensial, (2) fase linier, dan (3) fase penurunan laju pertumbuhan yang
disebut penuaan/senescene. Peningkatan laju pertumbuhan terjadi selama fase
eksponensial, yang kemudian berjalan konstan selama fase linier dan menurun menuju
nol selama proses penuaan (Tim dosen, 2020).

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan berbiji dimulai dengan


perkecambahan yaitu munculnya plantula (tanaman kecil dari dalam biji). Pada umumnya
tanaman polongan dapat mempunyai endoperma. Cadangan makanan disimpan
dalam kotiledon (daun embrio), yang terlindungi di dalam biji pada saat berkecambah
plumula (ujung embrio atau calon kecambah) diselubungi oleh kotiledon, sedangkan
calon akar (radikula) diselubungi oleh koleoriza. Bagian batang pada kecambah di atas
kotiledon disebut epikotil dan bagian batang kecambah di bawah kotiledon disebut
hipokotil. Dalam proses perkecambahan melibatkan proses fisiknya yaitu : terjadi ketika
biji menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial air rendah pada biji yang kering. Proses
kimianya yaitu dengan masuknya air, biji mengembang dan kulit biji akan pecah. Air
yang masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormon giberelin (GA) hormon ini
mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar endosperma) untuk mensistesis dan
mengeluarkan enzim-enzim bekerja enghidrolisis cadangan makanan yang terdapat dalam
kotiledon dan endosfilem. Proses ini menghasilkan molekul kecil yang larut dalam air
misalnya enzim amylase menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi gula.
Selanjutnya gula dan zat-zat lainnya diserap dari endosperma oleh kotiledon selama
pertumbuhan embrio menjadi bibit tanaman (Pujiyanto, 2008).

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal dan


eksternal. Faktor internal meliputi faktor genetis dan faktor fisiologis. Faktor fisiologis
meliputi hormon dan vitamin, hormon-hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan adalah auksin, giberelin, etilen, sitokinin, asam abisat, kalin,
dan asam traumalin. Sedangkan faktor eksternal meliputi temperatur, cahaya matahari,
air, pH, oksigen, dan nutrisi. Salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan suatu tumbuhan adalah cahaya, dan biasanya cahaya yang digunakan adalah
sinar matahari. Sinar matahari merupakan sumber energi yang berguna bagi seluruh
makhluk hidup, contohnya tumbuhan hijau menggunakan sinar matahari untuk
melakukan fotosintesis. Sehingga dengan adanya fotosintesis tersebut, tumbuhan dapat
menghasilkan makan dan menjadi produsen pada suatu ekosistem (Somianingsih, M,
2018).

Pertumbuhan suatu tanaman sangat dipengaruhi oleh kandungan unsur hara atau
mineral-mineral dalam tanah, terutama nitrogen merupakan senyawa yang sangat
dibutuhkan tanaman dalam proses pertumbuhan. Namun kandungan nitrogen yang
dibutuhkan setiap tanaman berdeda-beda. Selain nitrogen, tumbuhan juga membutuhkan
hormon sebagai perangsang untuk pertumbuhannya. Seperti hormon auksin, giberelin dan
sitokinin yang berperan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Nutrisi
pada tanaman yang tidak tepat sangat mempengaruhi proses pertumbuhan tanaman,
nutrisi tanaman ini berkaitan dengan lingkungan seperti contohnya tanah. tanaman yang
tumbuh pada tanah yang subur atau pada tanah yang memiliki unsur hara yang
dibutuhkan tanaman maka tanaman yang tumbuh pada tanah tersebut akan mengalami
proses pertumbuhan yang dengan normal dan baik (Sardoei dkk, 2014).

IV. ALAT DAN BAHAN


IV.1 Alat

No. Nama Alat Jumlah


1. Aqua cup 10 buah
2. Mangkuk 1 buah
3. Jarum pentul 1 buah

IV.2 Bahan

No. Nama Bahan Jumlah


1. Biji kacang hijau 10 butir
2. Air Secukupnya
3. Tanah Secukupnya
V. PROSEDUR KERJA

Sediakan alat dan bahan. Lalu buat pot dengan aqua cup sebanyak 10
buah aqua cup. Lubangi bawah cup dan isi dengan tanah secukupnya.

Di rendam biji kacag hijau selama 2-3 jam dalam mangkuk.

Di ambil 10 butir biji kacang hijau yang telah di rendam lalu di


tanam masing-masing 1 butir di dalam aqua cup yang sudah
disediakan.

Amati dan catat tinggi tanaman, panjang peiol dan jumlah


daun pada hari ke- 3, 5, 7, 10 dan 14.

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN


6.1 Tabel hasil pengamatan

Cup Parameter yang Data minggu Data minggu Keterangan


diukur pertama kedua
H-3 H-5 H-7 H-10 H-14
1 Tinggi tanaman 7 cm 10,5 14 18 20 cm
cm cm cm
Panjang petiol 3 cm 6 cm 9 14 15,5
cm cm cm
Jumlah daun 2 2 2 2 5
2 Tinggi tanaman 5,5 9,5 13,5 16 16,5
cm cm cm cm cm
Panjang petiol 2,5 6,5 9,5 13 14 cm
cm cm cm cm
Jumlah daun 2 2 2 2 5
3 Tinggi tanaman 6,5 12 16 19 21 cm
cm cm cm cm
Panjang petiol 2,8 8,5 11,5 15 17 cm
cm cm cm cm
Jumlah daun 2 2 2 2 5
4 Tinggi tanaman 6 cm 13,5 14 14 14 cm Mulai dari hari ke-10
cm cm cm pertumbuhan tanaman
Panjang petiol 3 cm 9,5 10,5 10,5 10,5
tidak bertambah, karena
cm cm cm cm
tanaman layu dan mati.
Jumlah daun 2 2 2 2 2
5 Tinggi tanaman 7,5 11 11,5 14 15 cm
cm cm cm cm
Panjang petiol 3,5 7 cm 8,5 10,5 11 cm
cm cm cm
Jumlah daun 3 2 2 2 5
6 Tinggi tanaman 6 cm 10 13,5 15,5 16,5
cm cm cm cm
Panjang petiol 2,5 6 cm 9 11,5 12,5
cm cm cm cm
Jumlah daun 2 2 2 2 2
7 Tinggi tanaman 6,5 12,5 16,5 20,5 21,5
cm cm cm cm cm
Panjang petiol 3 cm 8,5 12,5 16,5 17,5
cm cm cm cm
Jumlah daun 2 2 2 2 5
8 Tinggi tanaman 7 cm 12,5 16,5 18,5 20,5
cm cm cm cm
Panjang petiol 3,8 9 cm 13 15 17 cm
cm cm cm
Jumlah daun 2 2 2 2 5
9 Tinggi tanaman 7 cm 11,5 16,5 16,5 16,5 Mulai dari hari ke-10
cm cm cm cm pertumbuhan tanaman
tidak bertambah, karena
tanaman layu dan mati.
Panjang petiol 2,5 7,5 12 12 12 cm
cm cm cm cm
Jumlah daun 2 2 2 2 2
10 Tinggi tanaman 0 cm 0 cm 0 0 cm 0 cm Benih tanaman tidak
cm tumbuh mulai dari hari
ke-2 setelah
penanaman. Hal ini
Panjang petiol 0 cm 0 cm 0 0 cm 0 cm
cm merupakan kesalahan
Jumlah daun 0 0 0 0 0
praktikan.
Rata- Tinggi tanaman 5.9 10,3 13,2 15,2 16,2
rata : cm cm cm cm cm
Panjang petiol 2.7 6,9 9,5 11,8 12,7
cm cm cm cm cm
Jumlah daun 1,8 1,8 1,8 1,8 3,9

Grafik :
a. Rata-rata tinggi tanaman

rata rata tinggi tanaman


20
15 15.2 16.2
13.2
10 10.3

5 5.9

0
3 5 7 10 14
Hari

rata rata tinggi tanaman

b. Rata-rata panjang petiol

rata-rata panjang petiol


14
12 12.7
11.8
10 9.5
8
6.9
6
4
2 2.7
0
3 5 7 10 14
Hari

rata-rata panjang petiol

c. Rata-rata jumlah daun


rata-rata jumlah daun
5
4 3.9
3
2 1.8 1.8 1.8 1.8
1
0
3 5 7 10 14
Hari

rata-rata jumlah daun

6.2 Penjelasan Tabel


a. Secara Teori :

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal


dan eksternal. Faktor internal meliputi faktor genetis dan faktor fisiologis. Faktor
fisiologis meliputi hormon dan vitamin, hormon-hormon yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah auksin, giberelin, etilen,
sitokinin, asam abisat, kalin, dan asam traumalin. Sedangkan faktor eksternal
meliputi temperatur, cahaya matahari, air, pH, oksigen, dan nutrisi. Salah satu
faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pertumbuhan suatu tumbuhan adalah
cahaya, dan biasanya cahaya yang digunakan adalah sinar matahari. Sinar matahari
merupakan sumber energi yang berguna bagi seluruh makhluk hidup, contohnya
tumbuhan hijau menggunakan sinar matahari untuk melakukan fotosintesis.
Sehingga dengan adanya fotosintesis tersebut, tumbuhan dapat menghasilkan
makan dan menjadi produsen pada suatu ekosistem (Somianingsih, M, 2018).

Cahaya matahari dan air adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh
makhluk hidup di dunia. Dalam hal ini, bagi tumbuhan khususnya yang berklorofil
cahaya matahari dan air sangat menentukan proses fotosintesis. Fotosintesis adalah
proses dasar pada tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Makanan yang
dihasilkan akan menentukan ketersediaan energi untuk pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.Kekurangan cahaya matahari dan air sangat mengganggu
proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung
tergantung pada jenis tumbuhan. Klorofil dibuat dari hasil – hasil fotosintesis.
Tumbuhan yang tidak terkena cahaya tidak dapat membentuk klorofil sehingga
daun menjadi pucat( Santoso, 1990 ).

b. Secara Praktikum :
Pada perobaan dilakukan pada 10 cup tanaman kacang hijau yang di letakkan
di bawah sinar matahari. Data yang diperoleh yaitu setiap harinya tinggi tanaman
dan panjang petiol tanaman semakin bertambah. Sehingga grafik yang dihasilkan
untuk tinggi tanaman dan panjang petiol semakin meningkat hingga hari akhir
pengamatan. Sedangkan untuk jumlah daun, pertumbuhan mulai meningkat di hari
ke-14. Sebelumnya, dari hari pertama hingga hari ke-10 jumlah daun hanya 2 yaitu
sepasang daun tunggal. Namun, di hari ke-14 ada 6 cup tanaman yang jumlah
daunnya menjadi 5. Sehingga grafik pada jumlah daun dari hari ke-3 sampai
sampai hari ke-10 rata dan naik ketika di hari ke-14.
Namun, terdapat juga kesalahan dalam menanam yaitu pada cup 10. Benih
tanaman pada cup 10 mulai dari hari pertama tidak tumbuh dan benihnya busuk.
Hal ini mungkin dikarenakan kesalahan pada saat menanam seperti pemberian air
yang berlebihan dan unsur hara pada tanah cup 10 yang kurang. Sedangkan pada
cup 4 dan cup 9 pertumbuhannya terhenti di hari ke-10. Hal ini dikarenakan
tanaman layu dan mati. Keadaan ini mungkin disebabkan oleh kesalahan dalam
merawat tanaman. Tanaman layu dikarenakan faktor eksternal seperti cahaya
matahari, kelembaban dan suhu.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan yaitu pertumbuhan tanaman
kacang hijau (Phaseolus radiatus) selama 2 minggu. Tanaman kacang hijau
diletakkan dibawah sinar matahari dan dicatat pertumbuhannya berdasarkan hari-
hari yang ditentukan yaitu hari ke-3, hari ke-5, hari ke-7, hari ke-10 dan hari ke-14.
Namum jika tanaman diletakkan pada cahaya dengan intensitas yang cukup besar
maka dapat menyebabkan pertumbuhan kacang hijau akan melambat. Hal tersebut
dikarenakan homron auksin pada tanaman tersebut terurai oleh sinar mathari dan
mengalami kerusakan. Sedangkan tanaman jika diletakkan pada tempat yang
terang maka kecambah akan tumbuh pendek. Peristiwa tersebut karena pengaruh
fitohormon terutama hormon auksin. Karena hormone auksin akan rusak maka laju
pertumbahan tinggi tanaman akan pendek tetapi dengan kondisi fisik tanaman ini
terlihat subur, sehat, serta batang terlihat gemuk, berwarna hijau dan memiliki
klorofil.

VII. JAWABAN PERTANYAAN


7.1 Pertanyaan
1. Bagaimanakah laju pertumbuhan tanaman kacang hijau selama
pengamatan?
2. Berdasarkan hasil praktikum anda, faktor-faktor apa sajakah yang
mempengaruhi pertumbuhan?
3. Apa sajakah parameter yang digunakan untuk menentukan laju
pertumbuhan tanaman?

7.2 Jawaban
1. Laju pertumbuhan pada kacang hijau (Phaseolus radiatus) yang diamati
dari tinggi tanaman, panjang petiol,dan jumlah daun didapat hasil yang
menunjukkan peningkatan namun tidak selalu signifikan setiap
minggunya.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman yaitu: faktor
internal yang meliputi gen dan hormone.
 Gen yaitu substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke generasi
berikutnya. Gen mempengaruhi cirri dan sifat makhluk hidup dimana pada
tanaman mempengaruhi bentuk tubuh, warna bunga, dan rasa buah.
 Hormon yaitu zat yang berperan dalam mengendalikan berbagai fungsi di
dalam tubuh.meskipun jumlahnya sedikit, hormon memberikan pengaruh
nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormone
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman beragam
jenis.
Faktor eksternal yang meliputi nutrisi, cahaya matahari, air, kelembaban, suhu
dan tanah.
 Nutrisi yaitu bahan baku dan sumber energy dalam proses metabolisme
tubuh. Ualitas dan kuantitas nutrisi akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
 Cahaya matahari berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup. Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk
fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat
pertumbuhan.
 Air dan kelembaban yaitu penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan.air sangat dibuthkan oleh makhluk hidup. Tanpa air,
makhluk hidup tidak dapat ebrtahan hidup. Kelembaban sangat
mempengaruhi keberadaan air yang dapt diserap oleh tanaman untuk
mengurangi penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi pemanjangan
sel.
 Suhu yaitu berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Hal ini berpengaruh karena proses pertumbuhan dan
perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan
pernapasan pada tanaman dipengaruhi oleh suhu.
 Tanah yaitu berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Tanaman akan tumbuh berkembang dengan optimal apabila
kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsure
haranya.
3. Pada praktikum yang dilakukan parameter yng dilakukan yaitu tinggi
tanaman, panjang petiol, dan jumlah daun yang diamati selama 2 minggu.

VIII. KESIMPULAN
1. Laju tumbuh daun yaitu pertumbuhan mulai meningkat di hari ke-14.
Sebelumnya, dari hari pertama hingga hari ke-10 jumlah daun hanya 2 yaitu
sepasang daun tunggal. Namun, di hari ke-14 ada 6 cup tanaman yang jumlah
daunnya menjadi 5. Sehingga grafik pada jumlah daun dari hari ke-3 sampai
sampai hari ke-10 rata dan naik ketika di hari ke-14.
2. Laju tinggi tanmaan yaitu berdasarkan data yang diperoleh setiap harinya tinggi
tanaman dan panjang petiol tanaman semakin bertambah. Sehingga grafik yang
dihasilkan untuk tinggi tanaman dan panjang petiol semakin meningkat hingga
hari akhir pengamatan.
3. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal. Faktor internal meliputi faktor genetis dan faktor fisiologis. Faktor
fisiologis meliputi hormon dan vitamin, hormon-hormon yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah auksin, giberelin, etilen,
sitokinin, asam abisat, kalin, dan asam traumalin. Sedangkan faktor eksternal
meliputi temperatur, cahaya matahari, air, pH, oksigen, dan nutrisi. Salah satu
faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pertumbuhan suatu tumbuhan adalah
cahaya, dan biasanya cahaya yang digunakan adalah sinar matahari.
DAFTAR PUSTAKA

Pujiyanto, Sri. 2008. Menjelajah Dunia Biologi. Solo: Tiga Serangkai


Santoso, 1990. Budidaya Tanaman Kangkung. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Sardoei, A.S, Fahraji S.S, dan Ghasemi H. 2014. Effects Of Different Growing Media On
Growth And Flowering Of Zinnia (Zinnia Elegans). International journal of
Advanced Biological and Biomedical Research, 2(6): 1894-1899

Somianingsih, M. 2018. Pengaruh Penyinaran Gelombang Elektromagnetik Terhadap


Pertumbuhan Kacang Hijau (Vigna Radiata). Jurnal Faktor Exacta. Vol. 11 (3): 235
239
Tim Dosen. 2020. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Medan : FMIPA UNIMED
DOKUMENTASI

Hari pertama :
Hari ke-3 :

Hari ke-5 :

Hari ke-7 :

Hari ke-10 :
Hari ke-14 :

Anda mungkin juga menyukai