Anda di halaman 1dari 7

A.

Judul Penelitian :
Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Pertumbuhan Kecambah
B. Tujuan Penelitian :
Mengidentifikasi perbedaan pengaruh kelembaban tanah terhadap pertumbuhan
kecambah.

C. Kajian Teori
Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau
volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk
semula.
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup dari
persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, dinamakan kecambah (plantula).
Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi
adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan
yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan dengan masuknya
air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi. Imbibisi
terjadi karena penyerapan air akibat potensial air yang rendah pada biji yang
kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit
pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik pada embrio yang
menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai
mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau kotiledon, dan
nutrien-nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang tumbuh.
Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga
tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar
lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan batang lembaga
(kaulikulus).
Faktor-faktor yang mempengaruhi:
1) Faktor Dalam ( Internal )
Adapun faktor internal yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan di bagi menjadi dua yaitu faktor intraseluler dan
faktor interseluler.
- Faktor intraseluler
Merupakan faktor yang berasal dari dalam sel, contohnya  pada gen.
- Factor interseluler
Faktor interseluler berupa hormon. Hormon pada tumbuhan disebut
fithohormon. Macam fithohormone antaralain: Auksin, Giberelin, Sitokinin, Gas
Etilen, Asam absisat, Asam traumalin, Kalin.
2) Faktor luar ( Eksternal )
Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup berasal dari faktor lingkungan. Antara lain sebagai berikut:
a. Nutrisi
Nutrisi umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion dan kation,
sebagian lagi diambil dari udara. Unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah
yang banyak disebut unsur makro meliputi C, H, N, O, P, K, S, Ca, Fe, dan Mg.
Adapun unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur micro,
meliputi B, Mn, Mo, Zn, Cu, Cl. Kekurangan salah satu unsur-unsur tersebut
akan mengakibatkan defisiensi yang dapat menghambat pertumbuhan.
b. Air
Air merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat
dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan
hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam
tubuh. Tanpa air, reaksi kimia di dalam sel tidak dapat berlangsung, sehingga
dapat mengakibatkan kematian.
c. Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun
keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena
cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang. Bila
kamu menyimpan kecambah di tempat gelap selama beberapa hari,
kecambah itu akan tumbuh lebih cepat (lebih tinggi) dari seharusnya, namun
tampak lemah dan pucat/kekuning-kuningan karena kekurangan klorofil.
d. Suhu
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai untuk menunjang
pertumbuhan dan perkembangannya. Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya
suhu tubuh manusia yang normal adalah sekitar 37°C. Pada suhu optimum,
semua makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Hewan dan
manusia memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dalam kisaran
suhu lingkungan tertentu. Tumbuhan menunjukkan pengaruh yang lebih nyata
terhadap suhu.
e. Kelembaban
Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap air dalam udara atau tanah.
Tanah yang lembab berpengaruh baik terhadap pertumbuhan tumbuhan. Kondisi
yang lembab banyak air yang dapat diserap oleh tumbuhan dan lebih sedikit
penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel.
Kelembapan juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.

A. Variabel dan Definisi Operasional Variabel


1. Variable bebas : kelembaban tanah
Operasional variabel : penyiraman kacang hijau dengan 100 ml dan 350 ml

2. Variabel terikat : tinggi batang kacang hijau


Operasional variabel : kecepatan perkecambahan biji kacang hijau dalam
jam, dengan interval pengamatan tiap 24 jam dengan penyiraman 100 ml dan
350 ml 2 kali sehari.

3. Variabel kontrol
Operasional variabel :

B. Instrumen Penelitian
ALAT DAN BAHAN

- Tanah
- Air
- Biji kacang hijau
- Wadah
- Penggaris

C. Prosedur Pelaksanaan Penelitian


CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan,
2. Menyiapkan wadah A dan wadah B,
3. Memasukkan tanah dengan kelembaban tinggi ke wadah A dan tanah dengan
kelembaban rendah ke wadah B,
4. Memasukkan 4 biji kacang hijau ke dalam masing-masing wadah,
5. Meletakkan kedua wadah tersebut ditempat yang sama, dengan intensitas
cahaya yang sama pula,
6. Menyiram dengan takaran air yang berbeda,
7. Mengamati perubahan yang terjadi setiap harinya,
8. Mencatat hasil pengamatan pada tabel data pengamatan.

DATA PENGAMATAN

 Wadah A ( Kelembaban Tinggi )

Biji Kacang Hijau


Rata-
No. Tanggal I II III IV Rata Keterangan
19
Agustus 0,6 0,5c
1. 2022 1 cm 0,8 cm cm m 0,7 cm Tumbuh akar

20 Kotiledon
Agustus 1,3 terangkat &
2. 2022 1,7cm 1,5 cm cm 1 cm 1,4 cm tumbuh batang

21
Agustus 7,3 6,8 6,5 Tumbuh batang &
3. 2022 cm 7 cm cm cm 6,9 cm daun

22
Agustus 15,2 14,8 14 14,8 Daun mulai
4. 2022 cm 15 cm cm cm cm membuka

23
Agustus 19,6 19,5 19 18
5. 2022 cm cm cm cm 19 cm Daun melebar

24
Agustus 20 20 19 Batang
6 2022 cm 20 cm cm cm 20 cm memanjang

25
Agustus 21 21,5 20,8 20 20,8
7 2022 cm cm cm cm cm Daun melebar

26 Batang lebih
Agustus 22 22,5 22 21 tinggi dan Daun
8 2022 cm cm cm cm 22 cm melebar

27 Batang
Agustus 23,5 23,8 22 memanjang dan
9 2022 cm 23 cm cm cm 23 cm daun melebar

28 Batang
Agustus 24 24,5 24 23 memanjang dan
10 2022 cm cm cm cm 24 cm daun melebar

 Wadah B ( Kelembaban Rendah )

Biji Kacang Hijau


Rata-
No. Tanggal I II III IV Rata Keterangan

1. 19 0,7c 0,5 cm 0,5 0,4 0,5 cm Tumbuh akar


Agustus
2022 m cm cm

20 Kotiledon
Agustus 0,7 0,5 terangkat &
2. 2022 1 cm 0,8 cm cm cm 0,7 cm tumbuh batang

21
Agustus 1,7 1,5 Tumbuh batang &
3. 2022 2 cm 1,8 cm cm cm 1,7 cm sedikit daun

22
Agustus 10,5 9,8 Daun masih
4. 2022 cm 10 cm cm 9 cm 9,8 cm melipat

23
Agustus 15,5 14 13,5
5. 2022 cm 14 cm cm cm 14 cm Daun melebar

24 Batang
Agustus 16 15 14 memanjang dan
6 2022 cm 15 cm cm cm 15 cm daun melebar

25 Batang
Agustus 17 16,5 15,5 memanjang dan
7 2022 cm 16 cm cm cm 16 cm daun melebar

26 Batang
Agustus 17,5 17,8 16,7 17,5 memanjang dan
8 2022 cm 17 cm cm cm cm daun melebar

27 Batang
Agustus 18,8 18,5 17 18,5 memanjang dan
9 2022 cm 18 cm cm cm cm daun melebar

28 Batang
Agustus 19 18,5c 19 18 memanjang dan
10 2022 cm m cm cm 19 cm daun melebar

A. PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan di atas dapat kita lihat perbedaan dari kecambah yang
diletakkan pada media tanah dengan kelembaban tinggi dan kecambah yang diletakkan
pada media tanah dengan kelembaban rendah.
Pada hari pertama pertumbuhan kecambah dengan kelembaban tinggi sangat
cepat, terlihat dari mulai tumbuhnya akar kecambah dengan panjang rata-rata 0,7 cm.
Sedangkan kecambah pada kelembaban rendah, panjang akarnya rata-rata 0,5 cm.
Pada hari kedua mulai tumbuhnya batang kecambah disertai dengan terangkatnya
kotiledon dengan tinggi batang kecambah rata-rata 1,4 cm. Sedangkan kecambah
pada kelembaban rendah, rata-rata tinggi batang 0,7 cm.
Pada hari ketiga biji kacang hijau dengan ukuran tinggi batang kecambah pada
kelembaban tinggi rata-rata mencapai 6,9 cm dan sudah mulai muncul daun.
Sedangkan tinggi batang kecambah pada kelembaban rendah rata-rata mencapai 1,7
cm dan juga muncul sedikit daun.
Pada hari keempat biji kacang hijau dengan ukuran tinggi batang kecambah pada
kelembaban tinggi mencapai rata-rata 14,8 cm dan daun mulai melebar. Sedangkan
tinggi batang kecambah pada kelembaban rendah mencapai 9,8 cm dan daun masih
menguncup.
Pada hari kelima biji kacang hijau dengan ukuran tinggi batang kecambah pada
kelembaban tinggi mencapai rata-rata 19 cm dan daun melebar. Sedangkan tinggi
batang kecambah pada kelembaban rendah mencapai 14 cm dan daun mulai melebar.
Pada hari keenam sampai hari terakhir biji kacang hijau dengan ukuran tinggi
batang kecambah pada kelembaban tinggi mencapai 24 cm dan daun
melebar.Sedangkan tinggi batang kecambah pada kelembaban rendah mencapai 19
cm dan daun melebar.

Kecepatan pertumbuhan pada kecambah, dipengaruhi oleh lama perendaman biji


kacang hijau. Kacang hijau yang kami gunakan telah di rendam selama ± 1 jam.
Sehingga pertumbuhan menjadi lebih cepat daripada biji yang tidak direndam
sebelumnya. Biji kacang hijau dengan kadar air yang tinggi, lebih cepat
pertumbuhannya karena biji mulai terjadi imbibisi atau penyerapan air hingga
ukurannya bertambah dan menjadi lunak. Saat air masuk kedalam biji, enzim-enzim
mulai aktif sehingga mempercepat perkecambahan. Biji kacang hijau dengan kadar air
yang rendah, lambat pertumbuhannya karena air yang terserap dalam biji
sedikit,sehingga biji tidak terlalu lunak. Hal ini menyebabkan enzim-enzim tidak segera
aktif dan meperlambat proses perkecambahan.

A. KESIMPULAN
Dari pengamatan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa kelembaban tanah
dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan, contohnya
pada kacang hijau dalam proses perkecambahan.
Tanah yang lembab berpengaruh baik terhadap pertumbuhan tumbuhan. Kondisi
yang lembab banyak air yang dapat diserap oleh tumbuhan dan lebih sedikit
penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel.
Kelembapan juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.

B. SARAN
1) Sebelum biji kacang hijau direndam, pilihlah biji kacang hijau yang baik dan
dengan ukuran yang sama. Jika ukuran sampel yang pertama besar maka
sampel yang lain menyesuaikan dengan menggunakan biji kacang hijau yang
ukurannya besar.
2) Saat memberi media tanah, pastikan tanah pada saat itu tidak terlalu banyak air
juga tidak terlalu kering. Jika tanah terlalu banyak air, biji kacang hijau akan
membusuk karena banyak air yang diserap dan jika tanah terlalu kering maka biji
kacang hijau sulit untuk tumbuh atau mungkin tidak tumbuh karena kekurangan
air.
3) Jangan terlalu dekat menanam biji kacang hijau, karena pertumbuhan biji kacang
hijau dapat terhambat karena terlalu dekat dalam menanam biji kacang hijau
tersebut.
4) Agar pertumbuhan biji kacang hijau cepat saat perkecambahan usahakan
perendaman biji lebih lama.
5) Selalu memantau pertumbuhan biji kacang hijau setiap harinya.

DAFTAR PUSTAKA

http://sekolahdi.blogspot.com/2011/05/factor-luar-eksternal-yangmempengaruhi.html
Kusumawati,Rohana. 2012. PR Biologi. Klaten: Intan Pariwara.
------------. 2013. Biologi SMA/MA KelasXII. Surakarta: Grahadi.
http://oriwokis20.blogspot.com/2012/07/pengaruh-kelembaban-terhadap.html

Anda mungkin juga menyukai