IMUNOKROMATOGRAFI
Nama : Farhana
NIM : Z1A021474
Rombongan : 2
A. Latar Belakang
Bagian-bagian trofoblas:
Antibodi anti HCG yang pertama (anti HCG 1): monoclonal dan
bersifat mobile (pindah)
Antibodi anti HCG yang kedua (anti HCG 2): poliklonal dan
bersifat tertanam (fix)
Antibodi dengan anti HCG 1 sebagai antigen (anti anti HCG 1):
bersifat tertanam/fix
1. Proteinuria
B. Tujuan
Tujuan praktikum acara ini adalah untuk mengetahui adanya HCG pada
urin wanita hamil dengan menggunakan teknik imunokromatografi.
II. MATERI DAN CARA KERJA
A. Materi
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sampel urin wanita
hamil dan sampel urin wanita tidak hamil.
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah tempat urin (botol film)
dan test strip Acon (antigen HCG).
B. Cara Kerja
A. Hasil
Interpretasi hasil negatif (-) pada pemeriksaan urin wanita tidak hamil
ditunjukkan oleh adanya satu (1) buah garis berwarna merah pada zona
control (di atas zona test = tidak hamil). Apabila pada zona ini tidak
terbentuk garis, berarti reagen inaktif/rusak atau kadar HCG lebih rendah
dari 50 IU/L.
B. Pembahasan
Mekanisme kerja test strip yang lebih rinci adalah urin yang diperiksa
akan bergerak dari zona yang satu ke zona yang lain, dimulai dari zona yang
terdapat mobile anti HCG1. Anti HCG1 akan ikut terbawa oleh urin ke zona
anti HCG2. Disinilah penentuan positif atau negatifnya suatu tes. Jika pada
urin terdapat molekul HCG, maka molekul ini yang sebelumnya sudah
berikatan dengan anti-HCG1 akan berikatan dengan anti-HCG 2 sehingga
akan terbentuk warna atau garis pada strip ataupun kaset pemeriksaan. Jika
pada urin tidak terdapat molekul HCG, maka antiHCG 2 tidak akan terikat.
Selanjutnya urin bergerak ke zona anti-anti HCG. Pada zona ini, baik urin
yang mengandung molekul HCG maupun yang tidak, akan terbentuk warna
ataupun garis. Hal ini dikarenakan anti-anti HCG berikatan dengan anti-
HCG1 yang ikut terbawa oleh urin.Zona ini disebut kontrol (Hanifa, 2005).
Keuntungan dari adalah tes urin dapat dilakukan sendiri dengan alat test
yang sudah tersedia di supermarket ataupun apotik. Testrip (test strip) yang
direndam dalam urin untuk mengetahui terjadinya kehamilan atau tidak,
hanya dengan melihat jumlah garis setelah 5 menit perendaman. Test urin
memiliki ketepatan 98% namun kesalahan dapat terjadi, dikarenakan test
yang terlalu dini dikerjakan, keenceran urin atau kerena terlalu lama
disimpan sebelum test dan urin terkontaminasi dengan zat sabun detergent
atau yang lainnya (Rose, 2006).
Schumacher, A.,Kristina, H., Jeanette, W., Eileen, P., Nadja, L., Katja,
W., & Ana C.Z. 2013. Human Chorionic Gonadotropin as a
Central Regulator of Pregnancy Immune Tolerance. The
Journal of Immunology.190, pp.2650-2658.